You are on page 1of 31
PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA Menimmbang Merigingat NOMOR {3 TAHUN 2018 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI REGULER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA, Dohwa untuk melaksanalkan ketentuan Pasa! 4 apt (2) ase! 11 avat (S), Pasal 24 ayat (2), Pasa 25 coat (2), Past 28 ayat (4), Pusel 30 ayant (2), Pasitl 92 aya 3), Pact 27 ayat (3) Undang-Undang Nemor s3 Tshun 2008 Lentane Penyelenggaraan Tada Haji, 6 Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008 tentang Penyelengearaan Ibadah tla, pert menetapkin Pesal & avct Q) Peraturan Menieri Agana tentang Peuyelenggorinv Vaca Haji Reguler, 1 Undang-Undeng Nomor 13 /Takun 2006 wentani enyeienggaraan [ada Haji lemma Negars Republik Indonesis Tahun 2008 Romer st, Tarcaehan Lembornn’ Negare Renublit indsies's Suma 4845) sebagaimana telah diubah densa Undone Uindang Nomor $4 Tan 2008 tensaniz Penetapa Persstrent Pemerintal: Pangganti Undang.Undang Nori 2 Taln 2009 tentang Perubehan atas Undang Usdang Noise 19 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Tbadah Haji ‘menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 142, Tambshan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor S061); Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan (Lembaran Negara Republile Indonesia ‘Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomar 4965), ‘Undang Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republi Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor $038); Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (Lembaran Negara Republile Indonesia ‘Tahun 2011 Nomor 52, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5216); Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Haji (Lembaran Negara Republile Indonesia Talnu 2014 Numor 290, Tambahan Lembaran Negara Republile Indonesia ‘Nomar 5605}; Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2012 tentang Pelaksamasn Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggarean Tbadah Haji (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomar 186, ‘Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesi Nomor 5245); Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara ‘Republik Indonesia Tahun 2015 Nomar 8}; Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2015 tentang Kementerian Agama (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 168); Peraturan Menteri Agama Nomar 42 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomar 1495); Menetapkan MEMUTUSKAN: PERATURAN —-MENTERI = AGAMA——TENTANG PENVELENGGARAAN IBADAH HAJ! REGULER. BABI KETENTUAN UMUM. Pasa 1 lam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1. Mbadah Haji adalah volun Islam kelima yang ‘merupakan Kewajiban sekali seumur hidup bagi setiap orang Islam yang mampu menunailannya, 2. Penyelenggaraan Ibadah Hali Reguler yang selanjutnya disebut Penyelenggaraan Ibadah Haji adalah rangkaian eegistan pengelolaan pelaksanaan Tbadah Haji yang ‘meliputi pembinaan, pelayanan, dan pelindungan Jemaah Haji yang diselenggarakan oleh pemerintah dengan pengelolsan, permbiayaan, dan pelayanannya bersifat urmum. 3. Jemsah Haji adalah warga negara. Indones yang beragama Islam dan telah mendaftarkan dist untuk ‘menunaikan Ibadah Haji sesuai dengan perayaratan ‘yang ditetapkan, 4. Baya Penyelenggaraan thedah Haji yang selanjutnya, dlisingkat BPIH adalah sejumiah dana yang harus dbayar oleh warga negara yang akan menunaikan Ibadah Haji 5. Panitia Penyelenggara Ibadah Haji yang selanjutnya disingkat PPI adalah petogas hai yang bertugas ‘untuk melakulkan pembinaan, pelayanan dan pelindungen, serta _pengendalian dan kootdinasi pelaksanaan operasional Ibadah Haji di dalam negeri dan di Arab Sau ©. Tim Pemandu Haji Indonesia yang selanjutnya disingkat TPH adalah petugas yang menyertai Jemaah Haji dalam Kelompok terbang yang bertugas ‘memberikan pelayanan umum bagi Jemaah Haji 10. nL. 12, sekaligus mengemban tanggung jawab sebagai ketwa elompok terbang. ‘Tim Pembimbing tbadah Haji Indonesia yang selanjutnya disingkat TPIHI adalah petugas yang ‘menyertai Jemaah Haji dalam kelompok terbang yang. bertugas memberikan pelayanan bimbingan Ibadah Haji bagi Jemaah Haj. ‘Tim Kesehatan Haji Indonesia yang selanjutnya disingkat THI adalah petugas yang menyertai Jemaah Haji dalam Kelompole terbang yang bertugas ‘memberikan pelayanan Kesehatan bagi Jemaah Haji. ‘Tim Pemandu Haji Daerah yang selanjutnya disingkat ‘TPHD adalah petugas daerah yang menyertai Jemaah Haji dalam Kelompok terbang yang bertugas membantu memberikan bimbingan jada dan pelayanan man, ‘Tim Kesehatan Haji Daerah yang selanjutnys disingkat ‘TRHD adalah petuges daerah yang menyertai slemaah Haji dalam kelomyok erlang yang bermages memberikan pelayanan kesehatan bagi Jemaah Hej Formulir Pendaftaran Haji adalah formlir yang berisi data Jemaah Haji untuk mendaftar sebagai Jemaah Haji Visa Haji adalah jzin tertulis yang diberikan oleh Pelabat yang berwenang pada Kantor perwakilan Pemerintah Arab Saudi di Indonesia yang memuat persetujuan untuk melakukan perjalanan Ibadah Hajt ‘ke wilayah kerajaan Arab Saudi Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu yang selanjutnya disebut SISKOHAT adalah sistem Pengelolaan dan informasi Penyelenggaraan Tbadah Haji Kuota Haji adalah batasan jumlah Jemaah Haji Indonesia yang diberikan oleh Pemerintal Arab Saudi berdasarkan ketetapan organisasi konferensi Islam, [Nomor Validasi adalah nomor bukti transaksi setoran wal BPIH yang diterbitkan oleh Kementerian Agama, 16, W. 18, 19. 20. a 22, 22. 28. Nomor Porsi adalah nomor urut pendeftaran yang diterbitkan oleh Kementerian Agama bagi Jemaah Haji yang mendaftar. Daftar Tunggu adalah daftar Jemaah Haji yang telah ‘mendaftar dan mendapatkan Nomor Porsi dan ‘menungga keberangkatan untule menuinaikan fbedah Haji Embarkasi adalah tempat pemberangkatan Jemaah Haji ke Arab Saul, Debarkasi adalah tempat kedatangan Jemash Haji ari Arab Saudi Akomodasi adalah tempat menginap yang disediaken bagi Jemash Haji sclama di asrama haji Embarkcasi/Debarkasi dan di Arab Saudi Konsumsi adalah makanan yang diberikan kepada Jemaah Haji selama i asrama haji ‘Bmbarkasi/Debarkeasi dan di Arab Saudi Badan Pengelola Keuangan Haji yang sclanjutnya lisinglaat BPKH adalah teembaga yay selakukan pengelolaan keuangan hj. Bank Penerima Setoran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji yang selanjutnya disingleat BPS BPIH adalah banke Penerima setoran pembayaran BPIH yang ditunjule oleh BPKEE Taktimatut Hajj adalah peraturan Pemnerintah Arab ‘Saudi tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji Pemerintah adalah Pemerintah Republi Indonesia, Menteri adalah Menteri Agama Republik indonesia Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah yang selanjutnya disebut Direktur Jenderal adalah emimpin satuan kerja yang membidangi penyelenggsraan haji dan umrah pada Kementerian ‘Agama, Kantor Wilsyah Kementerian Agama Provinsi yang selanjutnya disebut Kantor Wilayah adalah instansi vertiksl Kementerian Agama pada tingkat daerah rovins 29, Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota yang selanjutnya disebut Kantor Kementerian Agama adalah instonst vertikal Kementerian Agama pada tingkat dserah kabupaten/ kota 30. Kepala Kantor Wilayah adalah Kepala Kastor Wilayah Kementerian Agama Provinsi 31, Kepala Kantor Kementerian Agama adalah Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kota. Pasal 2 Ruang lingkeup Peratuiran Menter ini meliputi 4. _syarat dan prosedur pendaftaran bai b. Kuote Ha ¢. bimbingan tbadah Haj 4. PIR; € petugas yang menyertai Jemaah Haji; £ pelayanan dokumen dan identitas haji; @ pelayanan transportasi Jemaah Haji; hh. polayanan Aleomodast dan Konstumsi haji, pembinaan dan pelayanan Kesehatan Jemsah Haj; J. pelindungan jemaah dan petugss hali; dan 1k, koordinasi Penyelenggaraan Ibadah Haji BABI SYARAT DAN PROSEDUR PENDAFTARAN HAJI Pasal 3 (2) Pendataran hai tahun, skukan setiap hari kerja sepanjang ) Calon Jemash Haji membayar setoran awal BPIH ke rekening BPKH sebesar Rp25.000,000,00 (dua puluh lima juta rupish) melalui BPS BPI untule mendapatkan Nomor Validasi (9) Pendaftaran haji dilakukan di Kantor Kementerian ‘Agama sesuai dengan domisili Jemash Haji pada karta tanda penduduk, “ ° © a a a Pendaftaran haji sebagaimana dimaksud pada ayat (I) ‘dan ayat (3) wajib dilakukan olch ealon jemaah untuk pengambilan foto dan sii jai Calon Jemaah Haji yang penah menunaikan Ibadah Haji dapat melakukan pendaftaran hajé setelah 10 (sepuluh) tahun sejak menunailean Ibadah Haji yang teraleir. Ketentuan pendaftaran sebagaimana dimakeud pada sayat (5) tidak berlake bagi pembimbing ibadal, Ketentuan lebih lanjut_mengenai pendaftaran bagi pembimbing ibadah sebagaimana dimaksud pada ayat (6) dtetapkan dengan Keputusan Direktur Jenderal Pasal 4 Persyaratan pendaftaran calon Jemaah Hail 2 beragama Islam; . berusia paling rendah 12 (dua betas) tahun pada ‘saat mendaftar; © memiliki Kartu tanda penduduie yang masile Derlaku sesuai dengan domisii atau bukti identitas lain yang sab; 4. mem kart keluarga; ‘memiliki akte kelahiran atau surat kenal lahir tau Kutipan alta nieah atau ijazah; dan {meme tabungan atas nama ealon Jemaah Hajt yang bersangkutan pada BPS BPIH, Sclain persyaratan scbagaimana dimaksud pada ayat (0), calon Jemash Haji harus menyerahkan pasfoto terbaru uluran 3X4 em (tiga kali empat centimeter) sebanyak 10 (sepulul) embar dengan ketentuan: ®pasfoto berwarna dengan latar belakang warna putihs >, wana baju/kerudung Kontras dengan latar belakang, tidak memakai pakaian dinas, dan bagi Jemsah Haji wanita menggunakan busana ‘muslimala © tidalc menggunakan kaca mata; dan 4d. tampak wajah paling sedikit 80% (delapan puluh persen (2) Selain persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), bupsti/wali kota dapat menambah persyaratan pendaftaran berupa surat keterangsn domisil Pasal 5 (1) Warga negara asing yang tinggal di indonesia dan ‘memiliki hubungan hulkum sebagai suami/istri atau ‘anak yang sah (mahram) dengan warga negara Indonesia yang terdaftar sebagai Jemaah Haji, dapat mendaftar sebagai calon Jemaah Haji (2) Hubungan hulcum sebagai suamiistri atau anak yang sah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuktikan dengan kcutipan akta nikab, akta kelahiran, atau kart eeluarga, (9) Warga negara asing sebagaimana dimaksud pada ayat (1) waj, memenuhi persyaratan: A. berngama Ialam; , memiliki paspor ashi negara ssal yang masih berate © meme iain tinggal terbatas stax igin tinggal tetap di Indonesia yang masih berlaku; 4. tidak termasuke dalam daftar pencegshan dan penangkalan; dan © memiliki surat rekomendasi untule menunaikan Tbadah Haji dari perwakilan negara yang Dersangheutan, Pasal 6 Pendaftaran Jemash Haji dinyatakan sah setetah yang Dersangleutan mendapatkan Nomor Porsi dari Kantor Kementerian Agama, Pagal 7 Pendaftaran haji dilakukan melalui prosedur: @ Jemsah Haji melakukan transfer ke rekening BPKH sebesar setoran aval BPI; b. BPS PIM menerbitkan bukti transfer BPIH yang sicetak melalui aplikasi; © BPS BPIH menerbitkan bukti setoran awal BPI sebanyak 5 (lima) lembar dengan rineian: 1. tembar kesatu bermaterai untuic ealon Jemaah, Haj Jembar kedua untuk BPS BPIH; Jembar Ketiga untuk Kantor Kementerian Agama; Jembar keempat untuk Kantor Wilayahs; dan lembar kelima untuk Direktorat_ Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah; 4. bukti setoran awal BPI sebagaimana dimaksud dalam huruf e, wajib mencantumkan Nomor Validasi, itandatangani, dan ibububi stempel BPS BPIH, seria smasing masing diberi pasfoto Oat can (ge Kall Empat sentimeters BPS BPIH wajib menyerahkan lembar ketiga, lembar keempat, dan lembar kelima bukti setoran awal BPI ke Kantor Kementerian Agama paling lambat § (lima) hari Kerja setelah pembayaran setoran aval BPI; f.calon Jemaah Haji yang bersanglautan wali ‘menyerahkan persyaratan pendaftaran sebageimena dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) dan salinan bukti transfer asti BPI yang dicetak dari aplikasi serta ‘bukti setoran aval BPIH kepada petugas Kantor Kementerian Agama untuk ——_diverfikasi keelengkapannya paling lambat lima) hari kerja setelah pernbayaran setoran awal BPI; & calon Jemaah Haji mengisi Formulie Pendaftaran Haji Dberupa surat pendaftaran pergi haji dan menyerahkan kepada petugas Kantor Kementerian Agama untuk didaftarkan ke dalam SISKOHAT dan mendapatkan Nomor Porsi; dan -10- ealon Jemaah Haji menerima lembar bukit Pendaflaran haji yang telah ditandatangani dan dibububi stempel dinas oleh petuges Kantor Kementerian Agama. Pasal & (1) Jemaah Haji yang telah terdaftar dan masuk slokasi kuota daerah provinsi atau daerah kabupaten/kota ‘untuk keberangkatan pada musim haji tahun berjalan dlitambah porsi cadangan yang berasal dari nomor lurut porsi berikutnya, berhak melunasi BPI dengan ersyaratan: 8. belum pernah menunaikan Ibadan Haji; dan b, telah berusia 18 (delapan belas) tahun atau telah smenikah, (2) Pelunasan BPIH sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dlilakukan pada walt yang ditetapkan oleh Mente. (6) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pelunasan itetaplean dengan Keputusan Direkt Jeudeval Pasal 9 (1) Dalam hal Jemash Haji scbagaimana dimaksud dalam Pasal 8 syat (1) tidak melunasi BPIH, yang Dersangkutan menjadi Jemaah Haji Daftar Tangs untuk musim heii erieutnya, 2) Jemaah Haj @apat berangkat pada musim haji tahun berjalan, yang bersangkutan menjadi Jemaah Haji Daftar yang telah melunasi BPIH dan tidak ‘Tunggu untuie musim haji berikutnya, (9) Apabila setelah 2 (dua) kali musim haji, Jemesh Haji sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak dapat berangkat, pendaftaran heli yang bersangkutan dapat dlibatalkan dan BPIH dikembalikan ke rekening yang Dersangiutan. “ue Pasa 10 (1) Jemaah Haji yang telah terdaftar dan masul alokasi ‘uota daerah provinsi atau daerah kabupaten/kota ‘untuk keberangkatan pada musim haji tahun berjalan dan sudah pernah menunaikan Ibadah Haji, bechake melunasi BPIH pada masa perpanjangan pelunasan ‘musim haji tahun berjalan selama kuota masih tersedia (2) Datam hal pada masa perpaniangan sebageimana ddimalesud pada ayat (1) tidak tersedia kuota, yang. Dersangkutan menjadi Jemaah Haji Daftar Tunggu ‘untuk musim haji berkeutnya. Pasal 11 (1) Pendaftaran haji dinyatatean batal apabila Jemaah Hej ‘meninggal dunia; smengundurlan dis ©. lbatalkan Karena tidak dapat berangkat setelah 2 (dua) kali musi hai; 4. dilarang ke luar negeri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan tidak memenuhi persyaratan pendaftaran ealon Jemaah Hai, (2) Pembatalan pendaftaran haji Karena Jemaah Haji meninggal dunia sebagaimana dimaksud pada eyat (1) hhuruf @ atau karena mengundurkan divi sebagaimana ddimaksud pada ayat (1) huruf b, dilakukan berda kan pemberitahuan dari ahli waris atau Permohonan Jemaah Haji yang hersangkutan. Pasal 12 () Seforan BPI Jemaah Haji yang pendaftarannya dinyatakan batal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (2) dikembalikan kepada yang bersangkutan, atau abli warisnya -12- (2) Pengembalian setoran BPIH bagi Jemaah Haji ‘sebagaimana dimaksud dalam Pssal 11 ayat (I) hurut 8 dan huruf b, dilakukan setelah memenahi perayaratan: a, menyerahican Jembar kesatu bukti setoran BPIH, dan D. menyerahkan surat pemberitahuan dari ahli waris atau permohonan Jemaah Haji yang bersangkutan/laasanya, Pasal 13 Ketentuan lebih lanjut mengenaipendaftaran haji, Pembatalan pendaftaran haji, dan pengembalian setoran BBPIH ditetapian dengan Keputusan Direitur Jenderal BAB I KUOTA HAJI Prat 14 (1) Menteri menetapkan Kuota Haji nasional, Kuota Haji provinsi, dan Kuta Haji -Khusus dengan ‘emperhatikan prinsip keadilan dan proporsionalitas, (2) Penetapan Kuota Haji provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan berdasarkan proporsi jumlah pendudule muslim di daerah provins (9) Selain proporsi jumlah penduduk muslim di daerah provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Menteri dapat mempertimbangkan masa tungeu Jemash Haji 4 setip daerah provinsi (4) Gubemur dapat menetapkan Kuota Haji provinsi ke dalam ieuota kabupaten/kota berdasarkan proporsi Jumlah penduduk muslim di daerah kabupaten /kota. (5) Sclain proporsi jumlah pendudule muslim di daerah rovinsi sebagaimana dimaksud pada ayat (4), gubermur dapat mempertimbangkan masa tunggu Jemash Haji di daerah kabupaten/ kota, Pasa 15 (1) Kuota Haji provinsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (1) dan ayat (4) yang tidaleterpenuht pada akhir masa pelunasan BPIH menjadi sisa kuota, (2) Sisa kota sebegaimana dimaksud pada ayat (1), dikembalikan kepada masing-masing daeran provinsi (9) Pengisian sisa kuota sebagaimana dimaksud pada ayat () digunakan bagi Jemash Haji dengan urutan berdasarkan kriteria 4, Jemash Haji yang saat pelunasan tahap sebelumnya mengalami kegagalan sistem; >, sudah pernah melaksanakan tbadah Haji dan ‘ermasuk dalam alokasi kuota tahun berjalan; © penggabungan suamifistsi yang dibuktikan ‘dengan kutipan aka nikah dan kartu keluarga; 4. penggabungan anak/orang tua yang dibuktikan ‘dengan akta kelahiran atau surat kenal lair; ©. berusia paling rendah 75 (tujub pull lima) tahun an telah mengajulean permehonan, £ Jemaah Haji yang berstatus cadangan dan sudah ‘melunasi pada tahun berjalan; dan & Jemaalt Haji Nomor Porsi berkutnys, (4) Dalam hat pengisian sisa kuota digunakan oleh ‘Jemaah Haji dengan kriteria berusia paling rendsh 75, (tujub puluh lima) tahun sebagaimans dimaksud pada ayat (9} huruf e, dapat menyertakan pendamping (5) Ketentuan lebih lanjut mengenai litera Jemaah Haji sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan pendamping sebagaimana dimaksud pada ayat (4) ditetapkan ‘dengan Keputusan Direktur Jenderal Pasal 16 (2) Jemaah Haji yang telah ditetapkan sebagai jemaah yang bethak melunasi dan/atau Jemaah Haji yang (elah melunasi BPIH pada tahun berjalan yang ‘meninggal dunia sebelum keberangkatan, Nomor Porst Jemaah Haji yang bersanglcatan dapat dilimpahkan ‘kepada anak kandung, suami,istri, atau menantu, (2) Pelimpanan Nomor Porsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya diberikan 1 (satu) kali kesempatan, (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pelimpahan Nomor Porsi kepada anak kandung, suami, isti, atau ‘menantu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetaplean dengan Keputusan Direktur Jenderal BABIV BIMBINGAN IBADAH HAJL Pasal 17 (1) Pemesintah wajib memberikan bimbingan kepada Jemaah Haji sejak sebclum keberangkatan, selama dalam perjalanan, selama di Arab Saudi, sampai dengan kepulangan ke Indonesia, @) Bimbingan sebelum Keberangkatan sebagaimana imalseud pada ayat (1) dilsiakan bagi Jewish Haji yang berhak melunasi SPIH dalam slokasi kuota :musim haji tahun berjalan. Pasal 18 (0) Bimbingan sebagaimana dimalesud dalam Pas 1” ayat (1) dilakukan secara langsung dan tidale langsung. (2) Bimbingan secara langsung sebageimana dimaksud pada ayat (1) diberikan dalam bentuk tatap muka di ‘ingkat kecamatan dan di tingleat_ daerah kabupaten kota (@) Bimbingan secara tidak langsung sebagaimana dimakesud pada ayat (1) diberikan melalui media. (4) Bimbingan sebagaimana dimakeud peda ayat (1) paling sedikit meliputi manasik haji, perjalanan, kkesehatan, serta hak dan kewajiban Jemaah Heji 18. Pasal 19 (1). Selain bimbingan yang dilaksanalcan oleh pemerintah, masyarakat baik secara perseorangan maupun kelompok bimbingan dapat__-menyelenggarakan bimbingan Jemaah Haj atas biaya Jemsah Haji (2) Perseorangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) waiib mem 4. pemahaman mengenai syarat dan ruleun Tbadah Haji sesuai dengan syariat Islam; b.pengalaman melaltulean tbadah Haji; dan © sertiikat pembimbing manasik yang diterbitkan oleh Kementerian Agama, (@) Kelompok bimbingan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) harus memenubi persyaratan: berbadan hukum yayasan atau perkumpulan; mempunyai susunan pengurus yang tidak dijabat oleh pegawai neger sipil Kementerian Agama yang ‘masih alti; mem tonaga yang mempunyat howipetenst di bidang perjalanan haji, Kesehatan, dan manasile haji yang dibultikan dengan sertifiat, pembimbing manasi; dan 4, memperoleh rekomendasi dari Kepala Kantor Wilayab, (4) Kelompok bimbingan sebagaimana dimaksud pada fyat (1) harus mendapat izin dari Direktur Jenderal (6) ein sebagaimana dimaksud pada ayat (4) ditetapkan dengan Keputusan Direktur Jenderal (6) Bimbingan thadah Haji yang dilakukan oleh perseorangan atau Kelompok bimbingan harus, bberpedoman pada buku bimbingan manasik dan erjalanan haji yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pasal 20 (1). Setiap kelompok bimbingan waj diakreditasi. -16- (2) Alseditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dlilakukan olch Kepala Kantor Wilayah, (9) Alseditasi kelompok bimbingan dilakukan setiap 2 (tga) tabu. Pasal 21 KKelompok bimbingan yang mendapat izin dari Direktur venderal dinyatakan paling rendah memperoleh alceditasi ©. Pasal 22 (1) Alreditasi dipergunakan sebagai bahan penilaian terhadap Kelayakan dan kunlitas bimbingan yang liberikan oleh kelompoe bimbingan (@) Kualitas bimbingan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) aitetapkan dengan peringkat A (sangat balk), B (bail), C (euleup), dan D (eurang (@)_ Dalam hal peringkat kualitas bimbingan sebagaimana imalcoud peda ayat (2) siendayathaus pesinghat D (kurang), iin kelompok bimbingan dicabt Pasal 23, Kelompok bimbingan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (4) wai: 8 mensati peraturan perundang-undangan yang berkenaan dengan Penyelenggaraan lbadab Hali; dan b. melaporkan pelaksanaan Kegiatan bimbingan secara berkala kepada Direktur Jenderal dengan tembusan Kepala Kantor Wilayah, Pasal 26 (1) Kelompok bimbingan dan/atau perscorangan yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud alam Pasal 19 ayat (6) dan Pasal 23 dikenakan sanksi ‘berupa peringatan tertulis, pembekuan izin, pencabutan vin dan/ateu pencabutan sertisikat a7 pembimbing manasik sesuai dengan tingkat pelanggaran yang dials, (2) Sanksi sebagsimana dimaksud pada yat (1) ‘ditetapkan dengan Keputusan Direktur Jenderal, Pasal 25 KKetentuan lebih lanjut mengenai bimbingan tbadah Haji dan Kelompok bimbingan ditetapkan dengan Keputusan Diroktur Jendera BABV PANITIA PENYELENGGARA IBADAH HAJL Pasal 26 (1) Direktur Jenderal membentule PPI di tingkat pusat, di daersh yang memiliki Embarkasi, dan di Arab Saudi (2) PPIH sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiriatas lunsur Kementerian Ayscis, kementerian/instanst terkait, dan/atau pemerintah daerah, (©) PPI sebagaimana dimaksud peda ayat (1) harus sudah terbentuk paling lambat 1 (eatu) bulan sebelum pemberangkatan Jemaah Haji kelompok terbang keesatu, (6) Gubernur atau bupati/wali kota di daerah yang tidal ‘memiliki Embarkasi dapat membentule PPIH, Pasal 27 PPI bertugas melakuken pembinaan, pelayanan, dan pelindungan Jemaah Hajj, serta pengendalian dan oordinasi pelaksanaan operasional lbadah Haji di dalam nnegeri dan di Arab Saudi Pasal 28 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27, PPI dibantu olch petugas yang menyertai Jemaah Haji ay a ° “ -18- BAB VI PETUGAS YANG MENYERTAI JEMAAH HAJ Pasal 29 etugas yang menyertai Jemanb Haji terri alas: a. TPHI >, TPIT; dan, TRE Petugas yang menyertai Jemaah Haji sebagsimana imaksud pada ayat (1) huruf @ harus memenuihi persyaratan: 1. warga negara Indonesia; b. beragama Istam; © sehat jasmani dan rohani yang dibuktikan dengan surat keterangan sehat dari dokter; 4. berusia paling tinggi 57 (ima puluh eujud tahun; ‘memiliki kompetenst dan keahlian sesuai dengan bidang tugas; dan mom oesitmen dan intcgrita, Petugas yang menyertal Jemaah Haji sebagaimana dimaksud pada ayat (1) buruf b harus memenuhi persyaratan 2. warga negara Indonesia; >, beragama Islam; © sehat jasmani dan rohani yang dibuktikan dengan surat keterangan sehat dari dokter, 4. umur paling rendah 30 (tiga puluh) tahun dan paling tinggi 65 (enam puluh lima) tshun pada ‘sat mendaftar ©. memiliki kompetensi dan keahlian sesuai dengan bidang tugas; memilki komitmen dan integritas; dan, & sudah pernah menunaikan Ibadah Haji Petugas selain TPIHI sebegaimana dimaksud pada ayat (0) huruf b diutamakan yang telah menuinaikan Ibadah Haji, dengan jumlah paling sedikit 60% (enam puluh persen} a 2 @ o 2 Pagal 30 Selain petugns haji sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 ayat (1), gudermur atau bupatifwali kota dapat mengangkat petugas haji daerah yang terdiri ‘tas TPHD dan TKHD, TTPHD dan TKHD sebogaimana dimaksud pada ayat (1) Dertugas membantu dalam pelayanan bimbingan jbedah, pelayanan umum, dan pelayanan Kesehatan di keelompok terbang, PPetugas haji daerah sebagnimana dimakstd pada ayat (1) harus memenubi persyaratan umum: a. warga negara Indonesia; b. beragama Islam; © sehat jasmani dan rohani yang dibuktikan dengan surat keterangan sehat dari dokter; 4. memiliki kompetensi dan keahlian sesuai dengan bidang tugas; © berintegrtas dan bersedia menandatangani pekta 4. Popawai Negeri Sipil/Tentara Nasional Indonesia/ Kepolisian Negara Republi Indonesia/tokoh ‘egama/tokoh —masyarakat/pembimbing dari lunsur Kelompok bimbingan yang memiliki serifiat pembimbing Ibadah Haji dan/atau egawal tetap di rumah sakit/klinik swasto; meme kondite bai; dan. h. tidak terlibat dalam proses hukum yang sedang Derlangsung. Pasal 31 Selain persyaraten umm sebagsimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat (9), petugas haji daerah harus ‘memenuhi persyaratan khusus sesuai dengan bidang, pelayanan bimbingan ibedah, pelayanan umum, dan pelayanan keschatan di kelompok terbang. Persyaratan khusus di bidang pelayanan bimbingan ibadah sebagaimana dimaksud pada aya (2); oy 6 @ -20- ‘2, berusia paling rendah 30 (tiga puth) tahun dan, paling tinggi 70 (cujuh pulub) tahun pada saat mendaftar; b. sudah memunaiian Ibadah Haji ©. berasal dari unsur kelompok bimbingan dan/ata ‘unsur Kementerian Agama; dapat membaca Al-Que'an dengan bail; ©. wajib memiliki kemampuan di bidang peribadatan dan ilmu manasik haji, £ — memiliki kemampuan untuk membimbing Tbadah Haji dan umrah; dan 8 diutamakan mampu berbahasa Arab dan/atau Ingeris Selain persyarstan khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (2), petugas haji daerah di bidang pelayanan bimbingin ibadah diutamakan memiliki sertifleat pembimbing ibadah, Persyaratan khusus di bidang pelayanan mam seein Uimaksut pada ayar (3) a. lakilakis . berusia paling rendah 25 (dua puluh lima) tahun ddan. paling tinggi 60 [enam pulub) tahun pada saat mendaftar, . diutamakan berpendidikan paling rendah sarjana, atau sederajat; 4. memilki kemampuan mansjerial; € diutamalean sudah menunailan Ibadah Haji £memabami ilmu manasile haji, alur perjalanan Iadal Haji, dan peraturan perhajiany & dapat membaca AL-Qur'an; dan 1h. diutamakan mampu berbahasa Arb dan/atau Inger. Persyaratan Khusus di bidang pelayanan Kesehatan sebagnimana dimaleud peda ayat (1) 4. berusia paling rendah 25 (dua puluh lima) tahun ddan paling tinggi $5 (ima puluh lima} tahun pada, saat mendaftar; a a a

You might also like