Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
Industrial layout or production facility is a setting for placing facilities position which
considering space limitation in placing machines, flow of material removal etc. Generally the
optimal layout design is take a part in determining the efficiency and effectiveness of production
activities or maintain the viability of an Industrial. Basically the main goal of this research is to
produce an optimal layout of production facilities, one of which is to evaluate the existing layout.
The refore we need an optimal facility layout design according to a good material flow patterns, by
following the order of process. Direct observation at PDP Gunung Pasang Panti Jember Region,
showed less precise placement of production facilities and material flow, causing the displacement
of material handling distances become longer and eventually impact on Total Movement becomes
high. To determine the layout of each department production facilities in a manner that is efficient
use of time study method. As for planning the layout by using layout verification results by
comparing the existing layout as a parameter events. The results showed a more efficient layout
verification with Total Movement initial displacement distance of 2650.44 meters to 2469.46 meters
or the distance may be shortened by 6.83%. As for the time of the original conveyance of 422.5
seconds to 392.8 seconds or experiencing a savings of 7.03%.
tempat pemesinan dan fasilitas lainya, serta digunakan di pabrik pengolahan RSS,
dapat memperlancar gerakan perpindahan pengukuran dilakukan mengunakan alat
material dari setiap unit sehingga diperoleh roll meter. Dilakukan pengukuran jarak
suatu aliran proses kerja yang lancar, teratur secara aisle distance dengan cara
dan aman. mengukur sepanjang lintasan yang dilalui
Penelitian ini diharapkan dapat alat pengangkut pemindah bahan.
melakukan analisis tata letak berdasarkan 3. Frekensi Perpindahan Bahan
desain tata letak fasilitas, khususnya aliran Merupakan data yang menunjukkan
bahan yang disebabkan posisi fasilitas berapa kali dilakukan perpindahan tiap
produksi yang kurang tepat penempatannya, jenis produk atau material pada proses
oleh karena itu diperlukan pengaturan pengolahan RSS di PDP Gunung Pasang
penataan ulang (relayout) fasilitas produksi Panti Kabupaten Jember.
di masa yang akan datang. 4. Perhitungan Total Movement
perpindahan awal.
METODE PENELITIAN Total Movement perpindahan pada proses
pengolahan RSS awal, dapat ditentukan
Pendekatan Penelitian dengan mengalikan frekuensi
Adapun pengertian studi waktu perpindahan material dari satu
adalah metode untuk mempelajari dan departemen ke departemen lainnya
mencatat waktu yang diperlukan untuk dengan jarak antar departemen yang
mengerjakan setiap bagian yang terinci dari berkaitan.
pekerjaan (Barnes, 1984). Sedangkan 5. Waktu Proses Pengolah.
menurut Mundel dan Danner (1994), studi Data waktu lama proses pengolahan pada
waktu adalah bagian dari prosedur setiap pengolahan dari masing-masing
pengukuran kerja yang digunakan, dimana untuk diukur secara langsung dengan
usaha manusia menjadi bagian dari mengunakan stopwatch untuk
aktivitas produktif dan beberapa prosedur mengetahui rentang waktu dari
yang digunakan untuk mengukur ”human keseluruhan rangkain di bagian proses
time” untuk beberapa konsep dari sebuah pengolahan RSS di PDP Guunung
level standar dari suatu usaha. Pasang Panti Kabupaten Jember.
6. Pembuatan Diagram Alir
Pengumpulan Data dan Informasi Dalam pembuatan diagaram alir data
yang dibutuhkan berupa denah pabrik
Adapun data-data yang diperlukan dengan
pengolahan serta urutan-urutan aliran
cara sebagai berikut:
bahan dalam masing-masing unit.
1. Mencatat Waktu Perpindahan Material.
Dengan digram alir ini akan didapatkan
Mencatat Waktu yang dibutuhkan alat
aliran bahan secara jelas dan jumlah
pengangkut pemindahan bahan dari awal
aliran dalam setiap jalur atau gang,
alat pengangkut berjalan dan berakhir
kegunaan diagaram alir sebagai berikut:
sampai alat pengangkut berhenti dan
a. Memperjelas peta aliran proses,
pemindahan bahan pada unit yang dituju.
dengan menunjukkan arah aliran yang
Pengukuran dilakukan menggunakan
sesuai dengan peta aliran proses.
alat bantu yaitu stopwatch.
b. Membantu dalam proses perbaikan
2. Jarak Pemindahan Aliran Bahan.
tata letak tempat kerja, dengan cara
Pengukuran jarak antar tiap unit yaitu
memindah-mindahkan tata letak
dengan pengukuran jarak dari titik pusat
apabila ada aliran material yang tidak
unit awal menuju unit berikutya yang
sempurna, sehingga dapat diperoleh
dituju sesuai dengan aliran bahan yang
tata letak yang lebih ekonomis ditinjau
169
Desain Tata Letak Fasilitas Produksi pada Pengolahan Ribbed...
3. Untuk kriteria trend negatif, nilai dibutuhkan untuk memindahkan bahan dari
minimum pada setiap kriteria unit satu ke unit selanjutnya. Pada Tabel 1
ditransformasi ke seratus, sedangkan aktivitas terbanyak terjadi pada pemindahan
nilai lainya ditransformasi secara bahan material handling.
proposional lebih rendah. Waktu dalam proses pengaliran lateks
ke bak koagulum tidak dapat dipersingkat,
HASIL DAN PEMBAHASAN karena untuk mengalirkan lateks sebanyak
250 liter membutuhkan waktu yang cukup
Peta Aliran Proses Dan Diagram Alir lama. Tetapi hal tersebut tidak bisa dibuat
Pengolahan RSS (Kondisi Exsisting) sebagai permasalan yang ada, dikarnakan
Peta aliran prosesi sebagian dari proses. Berdasarkan derajat
Berdasarkan dari hasil Tabel 1 dapat kedekatan
diketahui bahwa kegiatan yang terjadi antara unit penampungan lateks (B) ke unit
sebanyak 23 aktivitas yaitu: 3 aktivitas pengenceran dan penggumpalan (D) sudah
penyimpanan, 1 aktivitas pemeriksaan, 7 cukup dekat, sehingga tidak dilakukan
aktivitas operasi, aktivitas menunggu 1 dan perubahan fasilitas produksi dan
11 aktivitas pengangkutan. Pada peta aliran departemen pengolahan RSS sudah
proses ini menjelaskan informasi cara mengikuti pola aliran yang baik. Jarak nilai
pemindahan, serta waktu tempuh yang tertinggi 608,58 meter dengan waktu
Oprasi
Pengangkutan
Alat Waktu
Jarak
Langkah Pemeriksaan Uraian aktivitas peminda tempuh
(Meter)
han (Detik)
Penundaan
Penyimpanan
1 Penerimaan (penimbangan bahan dan penyaringan) - - -
2 Ke penampungan lateks Manusia 8,7 378,72
3 Penampungan lateks - - -
4 Ke pengenceran dan penggumpalan Talang 282,6 12,81
5 Pengenceran dan penggumpalan - - -
6 Ke penggilingan Talang 3,1 9,07
7 Penggilingan - - -
8 ke pengasapan Manusia 13,8 506,24
9 Pengasapan - - -
10 Ke meja penampungan sheet Gerobak 44,6 608,58
11 Meja penampungan sheet - - -
12 Ke meja sortasi Manusia 13.3 134,31
13 Meja sortasi - - -
14 Ke penataan bandela I Manusia 6,4 248
15 Penataan Bandela I - - -
16 Ke penataan bandela II Manusia 4,6 0
17 Penataan bandela II - - -
18 Ke pengepresan Manusia 2,7 532
19 Pengepresan - - -
20 Ke penampungan bandela Manusia 25,2 112,14
21 Penampungan bandela - - -
22 Ke penggudangan Gerobak 17,5 108,57
23 Penggudangan - - -
171
Desain Tata Letak Fasilitas Produksi pada Pengolahan Ribbed...
tempuh 44,6 detik terdapat pada unit atau secara linier. Seperti halnya pada
pengasapan (E) ke unit penampungan sheet departemen pengolahan fasilitas produksi
(F), hasil jarak yang didapat mempengaruhi bak pengenceran atau penggumpalan, ke
arus matrial handling dengan waktu proses unit mesin penggiling, kemudian ke unit
semakin lama. pengasapan dan begitu seterusnya. Dengan
Waktu tempuh aliran bahan total kata lain material dipindahkan menuju
antar unit sebesar 422,5 detik. Waktu departemen-departemen sesuai dengan
tersebut dapat digunakan sebagai urutan proses yang dilakukan lihat pada
perbandingan dalam melakukan analisis Gambar 1.
efektifitas dan efesiensi bahan. Proses
selanjutnya pada PDP Gunung Pasang, U
Kecamatan Panti, Kabupaten Jember yaitu, Keterangan : A
yang mencakup jarak antar unit dan C : Pengenceran dan pembekuan atau koagulum
D : Penggilingan 2,33
E : Ruang 1 Pengasapan suhu 40 oC–45 oC 3,14
frekuensi aliran bahan yang dipindahkan E : Ruang 2 Pengasapan suhu 45 oC–50 oC 3,47
1,84
F : Penampungan Sheet
Movement bahan awal sebesar 2650,44 G :Meja sortasi
WARNA : 30,40
H : Penataan Bandela 1 3,12
15,30
2,90
3,10
J 1,40
Produk). Ketika strategi pemposisian yang bisa dirubah, relayout hanya dilakukan
kokoh di tujukan pada produksi yang pada bagian yang memungkinkan untuk
repititif (berurangkali) dan berkelanjutan, dipindahkan, baik mesin maupun ruang
manajer operasi mendedikasikan secara produksinya. Hal ini dilakukan untuk
khusus kepada satu produk atau mempertimbangkan berat mesin dan biaya
berdasarkan urutan proses. Strategi ini di yang dikeluarkan, kemudian departemen
capai dengan product layout, yang mana dummy terjadi pada departemen pengolahan
tahapan proses kerja atau departemen di dan pengasapan.
susun secara lurus atau secara linier. Berikut ini princian mana saja ruang
Dibanding dengan pembagian pada masing- akan berubah pada layout alternatif dan
masing proses tahapan produksi, Bahan- letak perubahanya dapat dijelaskan sebagai
bahan untuk produksi di atur di sepanjang berikut:
rute proses produksi. Pada umumnya 1. Unit penampungan Sheet ke unit
product layout di gunakan dalam penggudangan RSS III.
pengoprasian pada tipe produksi yang 2. Unit penataan bandela 1 ke unit
bervolume tinggi. penampungan Sheet 2.
Existing layout dilakukan dengan 3. Unit penataan bandela 2 ke unit
tujuan agar dapat mengetahui seberapa penampungan Sheet 1.
besar utilitas dari proses produksi yang 4. Unit pengepresan ke unit pentaan
telah berjalan saat ini. Pada kondisi existing bandela.
layout, kekurangan dari tata letak pabrik 5. Unit penampungan bandela ke area
yang sekarang adalah pengaturan tata letak kosong.
tiap stasiun kerja yang belum sesuai, karena 6. Unit penggudangan RSS III ke unit
belum memperhitungkan derajat tingkat RSS I
kedekatan antar stasiun kerja yang terlihat
pada unit pengasapan (E) keunit Verifikasi layout alternatif ini
penampungan sheet (F), penempatan dilakukan berfungsi untuk
ditempatkan berjauhan dimana langkah mempertimbangkan apakah jika arus proses
proses operasi tersebut berurutan (lihat produksi mengikuti aliran bahan yang baik,
Gambar 1). Pada depatemen sortasi juga maka jarak dan waktu perpindahan material
terdapat back tracking arus berbalik yang akan menjadi lebih efisien, kemudian tidak
terjadi pada unit meja sortasi (G) ke unit adanya banck tracking arus bolak balik,
penataan bandela (H) (lihat Gambar. Oleh karena itu untuk dapat lebih jelas
1).Verifikasi dilakukan melalui pendekatan untuk mengetahui dapat dilihat peta aliran
metode studi waktu. proses pada Tabel 2.
Dari Tabel 2 Perubahan fasilitas
Peta Aliran Proses dan Diagram Alir produksi terjadi beberapa unit salah satunya
Pengolahan RSS (Layout Alternatif). yaitu pada unit pengasapan (E) ke unit
Peta aliran proses penampungan sheet (F) dengan awal mula
Departemen dummy adalah sebuah jarak 608,58 meter waktu dibutuhkan 44,6
departemen tidak berubah-ubah posisinya detik setelah dilakukan pertukaran fasilitas
maka lokasi departemen harus dibuat tetap. produksi jarak dapat di perpendek 460,71
Dengan pendekatan metode Studi waktu, meter dan waktu menjadi lebih singkat
relayout terjadi pada departemen sortasi dengan waktu yang dibutuhkan untuk
dimana ada pertukaran lokasi fasilitas memindahkan sheet diperlukan 36,9 detik
produksi dikarnakan departemen sortasi pertukaran fasilitas di lakukan pada unit
tidak termasuk departemen dummy secara
umum letak dan kondisi fasilitas produksi
173
Desain Tata Letak Fasilitas Produksi pada Pengolahan Ribbed...
Tabel 2. Peta aliran proses alternatif pengolahan RSS di PDP Gunung Pasang.
Oprasi
Pengangkutan
Alat Waktu
Jarak
Langkah Pemeriksaan Uraian aktivitas peminda tempuh
(Meter)
han (Detik)
Penundaan
Penyimpanan
1 Penerimaan (penimbangan bahan dan penyaringan) - - -
2 Ke penampungan lateks Manusia 8,7 378,72
3 Penampungan lateks - - -
4 Ke pengenceran dan penggumpalan Talang 282,6 12,81
5 Pengenceran dan penggumpalan - - -
6 Ke penggilingan Talang 3,1 9,07
7 Penggilingan - - -
8 ke pengasapan Manusia 13,8 506,24
9 Pengasapan - - -
10 Ke meja penampungan sheet Gerobak 36,9 460,71
11 Meja penampungan sheet - - -
12 Ke meja sortasi Manusia 9,2 400,34
13 Meja sortasi - - -
14 Ke penataan bandela I Manusia 3,8 80,32
15 Penataan Bandela I - - -
16 Ke penataan bandela II Manusia 5,0 4,55
17 Penataan bandela II - - -
18 Ke pengepresan Manusia 7,6 402,50
19 Pengepresan - - -
20 Ke penampungan bandela Manusia 6,4 75,60
21 Penampungan bandela - - -
22 Ke penggudangan Gerobak 15,7 138,20
23 Penggudangan - - -
422,5 detik sedangkan apabila mengunakan C : Pengenceran dan pembekuan atau koagulum
D : Penggilingan
B B 2,49
layout alternatif maka Total Movement E : Ruang 1 Pengasapan suhu 40 oC–45 oC 2,33
3,14
E : Ruang 2 Pengasapan suhu 45 oC–50 oC 1,84
G : Meja sortasi
3 Dapat disimpulkan bahwa penghematan H : Penataan Bandela 1 WARNA : 3,12
30,40
I : Penataan Bandela 2
pada pengolahan RSS di PDP Gunung J : Pengepresan
: Kantor
: Pengawas
Pasang dapat memperpendek jarak tempuh K : Penampungan Bandela
L : Gudang RSS I
: Tempat Cuci Peralatan
: Ruang Peralatan
sebesar 180,98 meter dan waktu tempuh : Alur menuju proses
29,7 detik. Apabila di persenkan, jarak berikutnya
D
tempuhnya yang dihasilkan sebesar 6,83% 6
3,70
175
Desain Tata Letak Fasilitas Produksi pada Pengolahan Ribbed...
Tabel 3. Perbandingan jarak dan waktu layout di pengolahan RSS di PDP Gunung Pasang,
Kecamatan Panti, Kabupaten Jember dengan Layout alternatif
Kriteria
Nilai Peringk
Alternatif TJ (Meter) TW AMH Alternatif at
(Detik)
Kondisi
93,2 93,0 100 1059 2
exsisting
Layout usulan 100 100 175 14,75 1
Bobot Kriteria 3 3 5
Sumber: Data Primer diolah (2013)
Keterangan:
TJ : Total Jarak (Meter)
TW : Total waktu (Detik)
AMH : Arus aliran material handling
176
Desain Tata Letak Fasilitas Produksi pada Pengolahan Ribbed...
177