Professional Documents
Culture Documents
Skrip Senam
Skrip Senam
SKRIPSI
Skripsi ini dibuat dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
mendapatkan gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep)
OLEH :
NURHIDAYANTI M.S
C121 14 017
KEPERAWATAN FAKULTAS
KEPERAWATAN UNIVERSITAS
HASANUDDIN MAKASSAR
2018
iv
ABSTRACT
Background: Hypertension is a big and serious problem around the world.Hypertension can be
caused by lack of physical activity. One method to prevent hypertension is by doing physical
activity, in this term, namely, healthy cardiac exercise.
Objective: This study aims to explore effects of healthy cardiac exercise on hemodynamic
changes in hypertensive patients in Paccerakkang, City of Makassar.
Methods : This research uses Quasi Experimental research design Time Series model.
Intervention in the form of healthy cardiac exercise is given for 9 times. The number of samples in
this research is 9 people taken by using sampling technique, namely, purposive sampling.
Result : Based on the the result of ANOVA and Kruska Wallis Tests, it reveals that there is no
significant hemodynamic change in systolic blood pressure p=0.464 (p>0.05), diastolic blood
pressure p=0.750 (p>0.50) and respiration rate p=0.144 (p>0.05). However, there is a significant
hemodynamic change in pulse rate p=0.002 (p>0.05) for 9 times measuring.
Conclusion and Suggestions : The results show that there is a positive effect of healthy cardiac
exercise on hemodynamic changes such as on pulse rate in hypertensive patients before and after
healthy cardiac exercise is given for 9 times. Additionally, there is no effect of healthy cardiac
respiratory rate in hypertensive patients before and after healthy cardiac exercise is given for 9
times. Therefore, healthy cardiac exercise is expected to be used as one of alternative and
complementary therapies with regular administration to reduce hypertension.
v
ABSTRAK
Latar Belakang: Hipertensi merupakan masalah yang besar dan serius di seluruh dunia.
Hipertensi bisa diakibatkan karena kurangnya aktifitas fisik, salah satu cara untuk mencegah
hipertensi yaitu dengan melakukan aktifitas fisik dalam hal ini senam jantung sehat.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh senam jantung sehat terhadap
perubahan hemodinamik pada pasien hipertensi di Kelurahan Paccerakkang, Kota Makassar.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian Quasi Eksperiment dengan desain
penelitian Time Series. Intervensi berupa senam jantung sehat yang diberikan selama 9 kali.
Sampel pada penelitian ini berjumlah 9 orang dengan teknik pengambilan sampel menggunakan
purposive sampling.
Hasil: Berdasarkan Uji Anova dan Kruska-Wallis diperoleh hasil tidak ada perubahan
hemodinamik yang signifikan pada tekanan darah sistol p=0.464 (p>0.05), tekanan darah diastol
p=0.750 (p>0.50) dan pernapasan p=0.144 (p>0.05). Namun ada perubahan hemodinamik pada
denyut nadi yang signifikan p=0.002 (p<0.05) selama 9 kali pengukuran.
Kesimpulan dan Saran: Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh senam jantung sehat
terhadap perubahan hemodinamik seperti nadi pada pasien hipertensi sebelum dan setelah
diberikan senam jantung selama 9 kali dan tidak ada pengaruh senam jantung sehat terhadap
perubahan hemodinamik seperti tekanan darah sistol, diastol, dan pernapasan pada pasien
hipertensi sebelum dan setelah diberikan senam jantung sehat selama 9 kali. Untuk itu diharapkan
senam jantung sehat dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif terapi komplementer dengan
pemberian yang teratur untuk menurunkan hipertensi.
Tiada kata yang pantas peneliti ucapkan kecuali ucapan puji dan syukur
kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga dapat
Makassar”, yang merupakan salah satu syarat kelulusan pendidikan Strata-1 (S1)
sejak awal hingga akhir penyusunannya. Namun berkat bimbingan, bantuan, dan
kerjasama dari berbagai pihak akhirnya hambatan dan kesulitan yang dihadapi
peneliti dapat diatasi. Oleh karena itu perkenankanlah saya menyampaikan ucapan
Hasanuddin.
Universitas Hasanuddin.
3. Rini Rachmawaty, S.Kep., Ns., MN., Ph.D., selaku Wakil Dekan Bidang
4. Ibu Dr. Yuliana Syam, S.Kep., Ns., M.Kes., selaku Ketua Program Studi Ilmu
5. Ibu Dr. Elly L. Sjattar, S.Kp., M.Kes., dan Bapak Syahrul Ningrat, S.Kep.,
Ns.,
M.Kep., Sp.Kep.MB selaku Dosen Pembimbing skripsi. Peneliti
mengucapkan banyak terima kasih karena senantiasa memberi masukan dan
6. Bapak Dr. Takdir Tahir, S.Kep., Ns., M.Kes., dan Bapak Abdul Majid.,
mengucapkan banyak terima kasih atas kritik dan saran untuk kesempurnaan
skripsi ini.
mencurahkan keluh kesah serta menjadi orang tua kedua di kampus selama 3
tahun lebih.
9. Orang tua tercinta, Bapak (Muh. Saeni) dan Mama (Sadariah) yang telah
Muh.Ali Saputra, dan Ayu Angraeni) serta seluruh keluarga besar atas do’a
dan dukungannya baik moril maupun materil, sehingga penyusunan skripsi ini
viii
11. Sahabat-sahabatku, Sulfianah Arafah, Andi Putri Hapzah, Miftahul Jannah,
Kak Suryani, Kak Atri, Kak Ayu, Kak Fiqa yang selalu mengingatkan dalam
hal kebaikan, bertukar pikiran, dan menimba ilmu agama, semoga Allah
14. Teman-teman KKN-PK Posko Somba Palioi, Kec. Kindang, Kab. Bulukumba
15. Kepada seluruh organisasi yang peneliti ikuti BK LISAN UNHAS, LDM AL-
dan Dompet Dhuafa Volunteer. Terima kasih telah memberikan wadah untuk
tidak dapat memberikan balasan yang setimpal kecuali berdoa semoga Allah
tidak luput dari salah dan khilaf dalam penelitian dan penyusunan skripsi ini,
ix
Peneliti mengharapkan masukan yang konstruktif kepada pembaca untuk
kesempurnaan skripsi ini. Mohon maaf atas segala salah dan khilaf.
Nurhidayanti M.S.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN..............................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN..............................................................................iii
Kota Makassar
Kota Makassar
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hipertensi merupakan masalah yang besar dan serius di seluruh dunia.
nomor 3 setelah stroke dan tuberkulosis, yaitu mencapai 6,7% dari populasi
kematian pada semua umur di Indonesia (Depkes RI, 2012). Menurut World
hipertensi dan tiap tahunnya hampir 8 juta orang meninggal akibat hipertensi.
adekuat.
dewasa dengan usia 18 tahun ke atas di Amerika adalah 29,6% atau 58-65
massa tubuh, ras kulit hitam non hispanik dan rendahnya pendidikan terkait
1,5 juta orang setiap tahun meninggal akibat hipertensi. Hal ini menandakan
satu dari tiga orang menderita hipertensi (Kompas, 2013). Analisis hipertensi
terbatas pada usia 15-17 tahun. Data dari The Joint National Committee on
1
(JNC VII 2003) didapatkan prevalensi nasional sebesar 5,3% (laki-laki 6,0%
dan perempuan 4,7%), pedesaan (5,6%) lebih tinggi dari perkotaan (5,1%).
kesehatan atau sedang minum obat sebesar 9,5%. Jadi, ada 0,1% yang minum
obat sendiri. Responden yang mempunyai tekanan darah normal tetapi sedang
melalui pengukuran pada umur ≥18 tahun sebesar 25,8%, tertinggi di Bangka
(28,1%).
utama kematian di Kota Makassar (Dinkes Makassar, 2014). Pada tahun yang
sama diperoleh data bahwa pada tahun 2010 jumlah kasus hipertensi
mencapai 13.802 kasus, tahun 2011 sebanyak 25.332 kasus dan pada tahun
2012 sebanyak 12.298 kasus. Pemerintah berharap kasus hipertensi ini bisa
antara gaya hidup kurang aktif dengan hipertensi. Oleh karena itu, WHO,
2
menganjurkan untuk meningkatkan akivitas fisik sebagai intervensi pertama
ialah senam aerobik dengan intensitas ringan sedang dalam hal ini senam
jantung sehat dengan cara berkelompok. Senam jantung sehat adalah senam
dan pembuluh darah. Pembuluh darah yang sehat, membuat kerja jantung
(Sarvasty, 2012).
oksigen dalam tubuh dan melibatkan fungsi jantung. Pada kondisi gangguan
dengan kondisi penderita (Laksana, 2011). Aliran darah sistemik berefek pada
hemodinamik. Kontrol dari aliran darah selama olahraga sangat penting untuk
yang membutuhkannya.
3
diastolik 86 mmHg dan setelah melakukan senam jantung sehat selama 9 kali
B. Rumusan Masalah
Senam jantung sehat sangat penting untuk menjaga dan meningkatkan
kesehatan jasmani. Salah satu efek senam jantung sehat yaitu mampu
menurunkan tekanan darah jika dilakukan secara teratur dan sesuai dengan
4
C. Tujuan Penelitian
a. Tujuan Umum
Makassar.
b. Tujuan Khusus
sehat.
jantung sehat.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
masukan serta wawasan dibidang kesehatan dalam hal ini manfaat senam
2. Manfaat Praktis
a). Pemerintah
5
b). Bagi Institusi Pendidikan, Puskesmas, Rumah Sakit
penurunan penyakit tidak menular dalam hal ini hipertensi serta dapat
keperawatan
sehat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Hipertensi
1. Definisi
Hipertensi merupakan naiknya tekanan darah sistolik maupun
tipe utama yaitu hipertensi esensial yang disebut juga sebagai hipertensi
meningkat secara kronis yang dapat terjadi karena jantung bekerja lebih
stroke dan ginjal. Tekanan darah tinggi atau hipertensi sering juga disebut
140/90 mmHg dengan dua kali pengukuran terpisah (Imelda & Kurniawan,
2013). Definisi menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
(2014), hipertensi adalah hasil dari dua kali pengukuran tekanan darah
yakni tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah
2003 sebagai tekanan yang lebih tinggi dari 140/90 mmHg dan
tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik
2. Klasifikasi
Klasifikasi baru tekanan darah berdasarkan AHA (American Heart
3. Etiologi
Berdasarkan etiologi hipertensi dibagi menjadi 2 golongan (Kabo,
2010)
mmHg atau lebih pada usia 18 tahun ke atas dengan penyebab yang
Kesehatan, 2014).
2) Hipertensi Sekunder/Hipertensi Non Esensial: meningkatnya tekanan
2000).
4. Patofisiologi
Mekanisme yang mengontrol vasokontriksi dan relaksasi pembuluh
ini, bermula dari syaraf simpatis yang berlanjut ke korda spinalis dan
korteks adrenal yang menyebabkan retensi natrium dalam dan air oleh
10
tubulus ginjal yang mengakibatkan volume intravaskuler meningkat
belakang leher. Gejala apabila telah terjadi kerusakan organ target dan
gejala. Bila demikian gejala lain baru muncul setelah terjadi komplikasi
pada ginjal, mata, otak atau jantung. Gejala lain yang sering ditemukan
al, 2001).
risiko yang tidak dapat dikendalikan (mayor) dan faktor risiko yang dapat
seperti keturunan, jenis kelamin, ras dan usia. Sedangkan faktor risiko
11
rendah, alkoholisme, stress, pekerjaan, pendidikan dan pola makan
(Suhadak, 2010).
a. Usia
umur > 55 tahun dan perempuan pada umur > 65 tahun. Resiko wanita
(Kurnia, 2007).
b. Jenis Kelamin
12
c. Kebiasaan Gaya Hidup tidak Sehat
dan merokok.
darah.
tubuh lainnya.
13
Hal tersebut mengakibatkan otot jantung bekerja lebih keras pada
orang kulit hitam lebih banyak terkena hipertensi dibandingkan orang kulit
14
putih, pada daerah kota lebih banyak ditemukan terkena hipertensi
7. Komplikasi
Menurut Gray et al (2003), derajat keparahan hipertensi dapat
dibawah ini.
a. Jantung
hipertensi diturunkan.
b. Ginjal
Pada ginjal dapat terjadi kerusakan dan gagal ginjal pada penderita
15
dan merupakan penyebab utama kematian jika hipertensi tidak diterapi
dengan tepat.
c. Otak
otak yang dipengaruhi oleh salah satu faktor risiko yang dapat diubah
8. Penatalaksanaan Hipertensi
Penatalaksanaan medis pada klien dengan hipertensi bertujuan
>160 mmHg yang menetap atau TD diastolik >100 mmHg yang menetap.
a. Terapi Farmakologis
sampai sedang dan sering diberi bersama obat anti hipertensi lain.
oral, yang dipakai dengan dosis rendah (sampai 2,5 mg per hari)
3) Antagonis kalsium
4) Inhibitor ACE
(Tambayong, 2001)
b. Terapi Nonfarmakologis
4) Relaksasi
jantung, dan pembuluh darah. Hemodinamik ini diatur oleh sistem saraf
indikator perfusi perifer, produksi urin, saturasi oksigen, dan GCS (Katili,
2015).
1. Tekanan darah
Tekanan darah adalah tekanan yang dihasilkan oleh sistem
darah merujuk pada tekanan darah arteri. Dalam satu denyut jantung terdiri
re laksasi yang disebut diastol (James, Baker, & Swain, 2008). Nilai
normal tekanan darah menurut American Heart Association (AHA) 2017
a) Sistol
memulai berkontraksi
dalam atrium
b) Diastol
1) Pada awalnya darah vena memasuki atrium kanan melalui vena kava
pulmonalis
20
3) Kedua katup antriol ventrikular (tricuspid dan mitralis) tertutup dan
2. Nadi
Nadi atau biasa juga disebut denyut jantung adalah beberapa kali
istirahat nilai jantung normal berkisar dari 60-100x/menit. Nilai nadi setiap
suhu udara, posisi tubuh, berat badan, dan penggunaan obat-obatan (AHA,
2015).
21
b) Letak-letak Denyut Nadi
3. Frekuensi Pernapasan
Secara harfiah, pernapasan yaitu pergerakan oksigen (O2) dari
oblongata dan pons di batang otak, yang pada bagian bilateralnya terdapat
kecepatan dan kedalaman pernapasan (Guyton & Hall, 2007). Selain itu,
pengontrolan jalan napas juga diatur oleh saraf otonom, yaitu saraf
22
bronkokontriksi dan peningkatan sekresi kelenjar mukosa dan sel-sel
1. Definisi
Senam adalah latihan tubuh yang dipilih dan diciptakan dengan
Agus Mahendra (2000) senam merupakan kegiatan fisik yang paling kaya
struktur geraknya. Jika dilihat dari taksonomi gerak umum, senam dapat
gerak yang lengkap mulai pola gerak lokomotor, non lokomotor sampai ke
manipulatif.
gerakan otot besar dan kelenturan sendi, agar dapat memasukkan oksigen
menjadi salah satu olahraga atau aktivitas fisik yang dapat menurunkan
Senam jantung sehat terdapa 5 seri, yaitu terdiri dari seri I dimana
gerakannya menggunakan irama musik yang pelan dan tidak rumit, seri II
23
gerakan yang dilakukan agak cepat namun masih sederhana, seri III
gerakan diiringi dengan musik yang lebih cepat dan gerakan mulai
cepat dan durasi dari gerakan lebih panjang. Pada usia lanjut dapat
menggunakan seri I, II, dan III. Sedangkan pada remaja bisa dilakukan seri
yang dilakukan secara mudah, murah, meriah, massal dan bermanfaat serta
aman (Anggriyana, 2010). Tujuan inti dari olahraga senam jantung sehat
menit, 48 detik.
Ada 5 prinsip dasar dalam melakukan senam jantung sehat, yaitu :
1) Latihan pemanasan/peregangan
2) Latihan inti
3) Latihan pendinginan/pemulihan/penenangan
4) Intensitas latihan
5) Durasi/lamanya latihan
1. Pemanasan
sikap sempurna.
2. Inti
otot tubuh seperti lengan, tungkai, perut, pinggul dan juga melatih
antara 20-30 menit atau disesuaikan dengan tujuan dan latihan yang
lebih cepat
3. Pendinginan
26
Menurut (Gian & The , 2002) mengatakan bahwa durasi latihan 15-
menit, 10 detik.
berolahraga berasal dari glukosa dan asam lemak bebas. Kedua bahan
ini lebih cepat. Pada saat berolahraga energi berasal dari ATP otot, setelah
sumber energi utama adalah asam bebas yang berasal dari lipolisis
setiap menit. Kebutuhan oksigen ini akan dipenuhi oleh jantung dengan
27
4. Porsi Latihan
a. Frekwensi
b. Intensitas
28
maka efek latihan sangat sedikit atau kurang bermanfaat bagi jantung
c. Tempo
dengan tempo latihan adalah waktu atau lamanya latihan yang diberikan
35% bila dilakukan 3 kali dalam seminggu dalam jangka waktu satu
lelah yang berarti dan masih mempunyai cadangan energi untuk keperluan
prestasi, ditopang oleh kerja sama sistem tubuh. Pengaruh seketika disebut
29
kontinu/terus-menerus, akan memberi dampak terhadap : respon dan
tubuh terutama fungsi jantung. Jantung merupakan salah satu organ vital
jika tidak tertangani secara baik akan berakibat fatal salah satunya dapat
satu cara untuk menjaga kesehatan jantung adalah dengan olahraga yang
terutama hipertensi.
senam dengan intensitas sedang, dan lama waktu 20-60 menit serta
30
dilakukan 3 kali seminggu dapat menurunkan tekanan darah sistolik pada
berolahraga sangat kuat, maka otot jantung dari individu yang rajin
berolahraga berkontraksi lebih sedikit dari pada otot jantung orang yang
pipa air akan menurunkan tekanan air. Latihan senam senam jantung sehat
jantung sehat cukup aman karena telah dirancang khusus untuk setiap usia
juga dapat menurunkan tekanan sistolik maupun diastolik pada orang yang
31
sistem saraf simpatik dan melambatkan denyut jantung. Senam jantung
(noradrenalin) dalam tubuh, yakni zat yang dikeluarkan sistem saraf yang
http://www.indomedia.com).
rata tekanan darah arteri ditentukan oleh curah jantung dan resistensi
perifer total. Penurunan tekanan arteri setelah latihan harus dimediasi oleh
mekanisme :
1. Adaptasi Neurohormonal
32
dilakukan oleh meredith et al. Menemukan bahwa penurunan NE
(Pascestello, 2010).
b) Sistem Renin-Angiotensin
(Pascestello, 2010).
c) Respon Vaskular
33
(Mancia, 2014). Olahraga diduga dapat mengubah vasokonstriktor
(Pascestello, 2010).
Cahyono, 2008).
BAB III
A. Kerangka Konsep
Berdasarkan landasan teori yang telah diuraikan pada tinjauan
pustaka, maka konsep penelitian ini terdiri dari variabel dependen yaitu
Variabel Moderat
Usia
Jenis kelamin
Merokok
Kurangnya aktivitas fisik
Konsumsi garam berlebihan
Keterangan :
: Variabel yang diteliti
: Variabel yang tidak diteliti
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
sudah ada.
senam jantung sehat seri v, kelompok diberikan pretest (mengukur TD, nadi,
Bila hasil pretest selama tiga kali ternyata nilainya berbeda-beda, berarti
Tabel 3
Desain penelitian Time Series
Pretest Treatment Posttest
H1 SJS1 H4
H2 SJS2 H5
H3 SJS3 H6
Keterangan :
2. Waktu Penelitian
2. Sa mpel
Sampel merupakan bagian dari populasi yang dianggap mewakili
a. Kriteria Inklusi
selama 3 minggu.
b. Kriteria Eksklusi
39
c. Besar Sampel
Keterangan:
N = ukuran populasi
n = ukuran sampel
e = taraf signifikansi
adalah:
𝑁
=
1 + 𝑁𝑒 2
35
=
1 + 35(0,05)2
35
𝑛=
1 + 0,0875
35
𝑛=
1,0875
Intervensi senam jantung sehat 3 kali seminggu setiap hari selasa, kamis,
dan sabtu selama 3 minggu sesuai buku panduan senam jantung sehat
41
E. Variabel Penelitian
1. Identifikasi Variabel
penelitian merupakan suatu ukuran, ciri, atau sifat yang dimiliki oleh suatu
terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah senam jantung sehat
seri v.
hemodinamik.
a. Senam jantung sehat dalam penelitian ini adalah senam jantung sehat
seri 5. Kegiatan senam jantung sehat terdiri dari 3 tahap yaitu latihan
dan durasi latihan 18.48 menit dilakukan pada hari selasa, kamis dan
sabtu dengan berpedoman pada buku panduan senam jantung sehat seri
5 terlampir.
42
b. Hemodinamik
darah sistol yaitu bunyi pertama pada saat mengukur tekanan darah
dan tekanan darah diastol yaitu bunyi kedua pada saat mengukur
responden.
2) Nadi atau biasa juga disebut denyut jantung adalah beberapa kali
alat yang digunakan peneliti untuk mengukur nadi yaitu jam tangan
termometer digital.
2. Jam tangan jarum detik yaitu alat yang digunakan untuk menghitung
3. Buku panduan Senam Jantung Sehat yaitu alat yang digunakan sebagai
4. Laptop, LCD dan Speaker yaitu media yang digunakan untuk melihat
lembar isian karakteristik demografi responden dan hasil yang bisa dilihat
dan dibantu oleh tiga orang asisten untuk mencatat hasil pengukuran
44
Data yang terkumpul kemudian diolah, menurut Natoadmodjo (2012)
a. Editing
untuk nilai tekanan darah sistolik dan diastolik, nadi, dan frekuensi
b. Coding
c. Entry Data
d. Cleaning
2. Analisa Data
uji statistik dengan cara komputerisasi. Analisa data tersebut antara lain :
45
a. Analisis Univariate
b. Analisis Bivariate
membandingkan hasil pre test dan post test pada kelompok intervensi
yang berbeda. Selain uji paired t-test, juga akan digunakan uji Analysis
perbedaan rata-rata (nilai tengah) hasil post test yang dilakukan dalam
lebih dari 2 kelompok. Alternatif lain yang digunakan peneliti jika hasil
uji normalitas one way anova tidak berdistribusi normal, maka peneliti
Hasil akhir dari analisis ANOVA adalah nilai F test atau F hitung.
Nilai F hitung ini yang nantinya akan dibandingkan dengan nilai pada
tabel f. Jika nilai f hitung lebih dari f tabel, maka dapat disimpulkan
46
H. Masalah Etik
Semua penelitian yang erat kaitannya dengan manusia sebagai obyek harus
2. Beneficiency (manfaat)
47
berpotensi mengakibatkan cedera atau stres tambahan, maka subyek
3. Justice (keadilan)
A. Hasil
Penelitian ini dilakukan mulai tanggal 2 Januari sampai dengan 26
orang. Untuk jumlah responden tersebut, hanya 20 orang yang bersedia untuk
oleh peneliti dan dibantu oleh rekan peneliti sebanyak 3-4 orang. Setelah
sehat selama kurang lebih 18.48 menit, responden kemudian istirahat kurang
lebih 1 menit lalu kemudian diukur kembali tekanan darah, frekuensi napas
distribusi frekuensi dan analisis bivariat dilakukan dengan uji one way anova
jika berdistribusi normal, dan menggunaka uji kruskal wallis jika data
berdistribusi tidak normal. Selain itu peneliti juga menggunakan uji paired
t test untuk membandingkan hasil pre test dan post test terakhir pada
kelompok
1. Analisis Univariat
a. Karakteristik Demografi
Tabel 4
Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Usia dan Lama Riwayat Hipertensi
di Kelurahan Paccerakkang, Kota Makassar (n=9)
Intervensi(n=9)
Karakteristik
Mean±SD Min-maks
Usia (tahun) 59.00±10.78 42-73
Lama riwayat hipertensi(tahun) 4.00±2.50 1-7
Sumber : Data Primer (2018)
Tabel 5
Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Nilai Hemodinamik Tekanan Darah
Sistol dan Diastol di Kelurahan Paccerakkang, Kota Makassar
Perlakuan
Pre Post Post Post Post Post Post Post Post Post
Hemodinamik Kategori
test 1 2 3 4 5 6 7 8 9
f% f% f% f% f% f% f% f% f% f%
Normal 0 0.0% 1 11% 1 11% 1 11% 2 22% 0 0.0 % 2 22% 2 22% 5 55% 2 22%
Ht tingkat 1 4 44% 3 33% 2 22% 3 33% 6 66% 5 55% 3 33% 5 55% 2 22% 4 44%
TD Sistolik Ht tingkat 2 5 55% 5 55% 6 66% 5 55% 1 11% 444% 4 44% 2 22% 2 22% 3 33%
Normal 1 11% 1 11% 1 11% 2 22% 4 44% 0 0.0% 1 11% 0 0.0% 0 0.0% 0 0.0%
Ht tingkat 1 2 22% 3 33% 2 22% 4 44% 2 22% 7 77% 6 66% 7 77% 7 77% 7 77%
TD Diastolik
Ht tingkat 2 6 66% 5 55% 6 66% 3 33% 3 33% 2 22% 2 22% 2 22% 2 22% 2 22%
Total 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9
Intervensi
Karakteristik (n=9)
N %
Jenis Kelamin
Perempuan 9 100.0
Laki-laki 0 0
Tingkat Pendidikan
Tidak Sekolah 2 22.2
SD 5 55.6
SMP 1 11.1
SMA 1 11.1
Pekerjaan
Bekerja 1 11.1
Tidak Bekerja 8 88.9
Riwayat Merokok
Ya 0 0
Tidak 9 100.0
Konsumsi Kopi
Ya 4 44.4
Tidak Pernah 5 55.6
Aktivitas Fisik
Jalan Santai 9 100.0
Tidak Pernah 0 0
Sumber : Data Primer (2018)
statistik one way anova dan kruska-wallis. Setelah dilakukan uji normalitas
normal adalah tekanan darah diastolik dan nadi, sehingga menggunakan uji
statistik one way anova dan data yang tidak berdistribusi normal adalah
kruska-wallis.
Tabel 7
Pengaruh Senam Jantung Sehat terhadap Perubahan Hemodinamik (TD Sistolik dan
Diastolik) di Kelurahan Paccerakkang, Kota Makassar (n=9)
Berdasarkan uji one way anova di atas pada tabel 6 dan 7 diketahui
hasil pre test dan post test selama 9 kali pengukuran diperoleh nilai
tekanan darah diastolik p=0.750 dan nadi p=0.002. Sedangkan hasil uji
pengaruh senam jantung sehat seri 5 terhadap nadi dan tidak ada pengaruh
Sebelum Setelah
Hemodinamik
Mean SD Min-Maks Mean SD Min-Maks P
TD Sistolik 140.77 10.365 130-160 135.66 10.148 123-152 0.075
TD Diastolik 88.44 8.472 76-100 85.55 4.977 80-95 0.190
Nadi 73.33 15.968 48-100 91.55 6.064 82-98 0.016
Frekuensi
26.00 6.164 16-38 26.00 4.242 20-32 1,000
Pernapasan
*Uji Paired T Test
memiliki nilai sygnificancy 0.190 (p>0.05) dengan nilai mean sebesar 88.44
mmHg. Nadi memiliki nilai sygnificancy 0.016 (p<0.05) dengan nilai mean
kategori lansia dini yaitu 59 tahun dengan usia termuda 42 tahun dan usia
pada kelompok usia 25-35 tahun dibandingkan dengan umur 56-65 tahun,
terbukti bahwa umur 56-65 tahun memiliki faktor resiko hipertensi lebih
Amerika Serikat, 5% pada usia 60 tahun, 12,5% pada usia 70 tahun dan
aorta.
Pada penelitian ini terjadi beberapa perubahan-perubahan
sesi olahraga dan adaptasi yang terjadi akibat sesi olahraga yang berulang
yang terjadi sebagai respons terhadap olahraga adalah upaya tubuh untuk
57
Berdasarkan hasil penelitian ini juga didapatkan hasil seluruh
Hal ini juga sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Subekti
melakukan kerja sehingga tidak perlu lagi melakukan senam. Hasil ini
juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Eksanoto (2011) yang
darah dari kerusakan. Proses ini terus berlanjut dimana hormon estrogen
alami, yang umumnya mulai terjadi pada umur 45-55 tahun (Anggraeni
et al, 2009)
58
Responden yang memiliki tekanan darah sistolik dengan nilai
tingkat SMA dan hanya ada 1 (11.1%) dari 9 responden. Penelitian ini
bekerja sebagai ibu rumah tangga. Rahajeng dan Tuminah (2009) juga
disebabkan karena gaya hidup pasif dan kegemukan. Hal ini dikarenakan
otot jantung tidak bekerja secara efisien dan perlu bekerja lebih keras
untuk memompa darah (Kowalski, 2010). Selain itu, responden juga ada
kopi juga merupakan salah satu faktor pemicu peningkatan tekanan darah
59
karena mengandung kafein. Kafein memiliki efek untuk meningkatkan
darah merujuk pada tekanan darah arteri. Dalam satu denyut jantung
terdiri dari gelombang kontraksi yang disebut sistol, yang diikuti oleh fase
sistolik tidak signifikan setiap pengukuran (9 kali). Hal ini bisa dilihat dari
diastolik tidak signifikan setiap pengukuran (9 kali). Hal ini bisa dilihat
60
dari nilai p=0.750 (p>0.05) rata-rata sebelum diberikan senam jantung
sehat yaitu 88.44 mmHg meningkat pada pengukuran pertama dan kedua
pengukuran ketiga dan keempat menjadi 87.11 mmHg dan 84.22 mmHg.
kembali menjadi 85.67 mmHg, 86.44 mmHg dan 87.78 mmHg, serta
tekanan darah ini antara lain terjadi karena pembuluh darah mengalami
sama halnya dengan melebarnya pipa air akan menurunkan tekanan air.
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Gilang (2014) pada saat
61
dilakukan pengukuran tekanan darah sebelum mengikuti senam jantung
disebabkan karena faktor lain seperti gaya hidup yang kurang sehat dan
Namun setelah selesai tekanan darah akan turun sampai di bawah normal
Nadi atau biasa juga disebut denyut jantung adalah beberapa kali
istirahat nilai jantung normal berkisar dari 60-100x/menit. Nilai nadi setiap
suhu udara, posisi tubuh, berat badan, dan penggunaan obat-obatan (AHA,
2015).
signifikan setiap pengukuran (9 kali). Hal ini bisa dilihat dari nilai
62
p=0.002 (p<0.05) nilai rata-rata sebelum diberikan senam jantung sehat
darah sistolik dan tekanan arterial rata-rata. Saat istirahat, otot menerima
kurang lebih 20% dari aliran darah total, tetapi selama olahraga, aliran
63
jantung/nadi dan volume jantung meningkat. Hal tersebut menyebabkan
jantung akan terlatih untuk menerima beban latihan fisik yang dapat
sampai 2 kali nilai normal. Hal ini karena arteri menjadi lebih kaku akibat
signifikan setiap pengukuran (9 kali). Hal ini bisa dilihat dari nilai
p=0.144 nilai rata-rata sebelum diberikan senam jantung sehat yaitu 26.00
26.00 kali/menit.
64
Penelitian yang dilakukan oleh Govinda et al (2016) bahwa
seri v tidak terlalu di minati oleh para lansia karena gerakannya yang
pada denyut nadi yang signifikan pada pasien hipertensi, tetapi senam
hemodinamik pasien hipertensi yang bisa dilihat dari beda mean antara
teratur, dan sampel yang masih kurang homogen karena banyaknya faktor
65
yang mempengaruhi hemodinamik pasien hipertensi yang belum terkontrol
dengan baik.
C. Keterbatasan Penelitian
Ada beberapa hal yang menjadi hambatan serta keterbatasan yang
minggunya, hal ini karena cuaca yang terkadang tidak mendukung (hujan)
(lapangan)
hingga selesai
A. Kesimpulan
senam jantung sehat antara lain tekanan darah sistolik 140.77 mmHg,
kali/menit.
senam jantung sehat antara lain tekanan darah sistolik 135.66 mmHg dan
26 kali/menit.
intervensi.
bagi pelajar sehingga dijadikan sumber ilmu atau referensi baru demi
2. Peneliti selanjutnya
Jakarta
Brick, Lynne. (2002). Bugar dengan Senam Aerobik. PT. Rajagrafindo : Jakarta
Dalimartha, S., dkk. (2008). Care your self hipertensi, Penebus plus+ : Jakarta
www.scribd.com/doc/61731649/tingkat-pendidikan-jenis-kelamin-
dengankejadian-hipertensi#scribd
Ending Rini S. (2006). Strategi Berlatih Melatih Senam Aerobik. FIK UNY :
Yogyakarta
USA: Adis
tekanan darah tinggi dan mengurangi risiko serangan jantung dan stroke
Kozier, B., Erb, G., Berman, A., & Snyder, S.J. (2010). Buku ajar
Jakarta: EGC.
Len Kravitz, 1997, Panduan Lengkap : Bugar Total, PT Raja Grafindo Persada :
Jakarta
http://ipd.fk.undip.ac.id/images/stories/pustaka/lestarining.pdf
Kedokter
an Masyarakat
Notoatmojo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. PT Rineka Cipta :
Jakarta
://yienmail.wordpress.com/2008/11/19/hipertensi
Riset Kesehatan Dasar. (2013). Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan Penelitian
Bandung: ALFABETA.
htt://www.intisari-online.com
71
Susanto. (2008). Latihan Senam Aerobik untuk Kesehatan. Edisi 1. Ghalia
Udayana : Denpasar
Nuha Medika.
Yair & Timothy J. Ellis, 2011, A Guide for Novice Researchers on Experimental
Volume 6, 2011
Lampiran 1. Informed Concent
Dengan hormat,
Makassar. Oleh karena itu, saya berharap saudara/i bersedia mengikuti kegiatan
Penelitian ini tidak akan menimbulkan akibat yang merugikan bagi Anda
dan dipergunakan untuk kepentingan penelitian. Jika Anda tidak bersedia menjadi
responden, maka tidak ada ancaman bagi Anda maupun keluarga. Jika Anda
Hormat peneliti,
Nurhidayanti M.S.
NIM. C121 14 017
Lampiran 2. Lembar Persetujuan Responden Kode responden:
Oleh :
Nurhidayanti M.S.
Makassar,...........................2018
Peneliti Responden
(Nurhidayanti M.S.) ( )
Lampiran 3. Kartu Kontrol
Umur :
Minggu ke-1
Perubahan
No
Hemodinamik Selasa, Kamis, Sabtu,
Pre Post Pre Post Pre Post
TD
1. Nadi
Pernapasan
Minggu ke-2
Perubahan
No
Hemodinamik Selasa, Kamis, Sabtu,
Pre Post Pre Post Pre Post
TD
2. Nadi
Pernapasan
Minggu ke-3
Perubahan
No
Hemodinamik Selasa, Kamis, Sabtu,
Pre Post Pre Post Pre Post
TD
3. Nadi
Pernapasan
Lampiran 4. Buku Panduan Senam Jantung Sehat
e) Hitungan 3 – 5 : Menundukkan
kepala sampai hitungan ke 6
f) Hitungan 6 – 8 : Mengangkat kepala,
tangan dan kaki kembali ke sikap
sempurna
c) Hitungan 3 : Melangkah 2x ke
kanan, tangan kiri dan kanan bergantian
direntangkan ke samping dan menyiku
d) Hitungan 4 & 8 : Posisi siap
(lakukan gerakan yang sama sebanyak 4x sesuai dengan arah mata angin)
1. Gerakan peralihan (hitungan 2x8 )
2. Gerakan 2 (hitungan 12x8 )
Gerakan 2.1 (hitungan 1x8)
a) Hitungan 1 : Melangkah 2x ke depan,
tangan kanan diangkat di lanjutkan tangan
kiri ke atas membentuk huruf “V”
(lakukan gerakan yang sama sebanyak 4x sesuai dengan arah mata angin)
3. Gerakan peralihan (hitungan 2x8 )
4. Gerakan 3 (hitungan 12x8 )
Gerakan 3.1 (hitungan 1x8)
a) Hitungan 1,2,5,6 : Kedua tumit kaki kanan
dan kiri bergantian ke depan, diikuti ke dua
tangan lurus ke depan lalu di tekuk ke dalam
secara bergantian
(lakukan gerakan yang sama sebanyak 4x sesuai dengan arah mata angin)
5. Gerakan peralihan (hitungan 2x8 )
6. Gerakan 4 (hitungan 12x8 )
Gerakan 4.1 (hitungan 1x8)
a) Hitungan 1 & 2 : Melangkah ke kanan, diikuti
tangan kanan di angkat, bersedekap dari depan
bahu kiri ke bahu kanan lalu lurus ke samping
kanan, tangan kiri tetap lurus sejajar dengan
jahitan celana
b) Hitungan 3 & 4 : Melangkah ke kiri, diikuti tangan
kiri bersedekap dari depan bahu kiri ke bahu kanan
lalu lurus ke samping kiri lalu lurus ke samping kiri,
tangan kanan tetap lurus sejajar dengan
jahitan celana
(lakukan gerakan yang sama sebanyak 4x sesuai dengan arah mata angin)
1. Gerakan peralihan (hitungan 2x8 )
2. Gerakan 5 (hitungan 12x8 )
(lakukan gerakan yang sama sebanyak 4x sesuai dengan arah mata angin)
3. Gerakan peralihan (hitungan 2x8 )
4. Kembali ke posisi sikap sempurna
4. Setelah melakukan gerakan inti, selanjutnya peserta di arahkan untuk
menghitung denyut nadi latihan. Caranya yaitu tangan kanan memegang tangan
kiri, posisi di depan dada, dan setelah 10 detik, posisi kembali ke sikap
sempurna. Setelah itu, kalikan 6 jumlah denyut nadi 1 menit.
5. Gerakan Pendinginan
1. Sikap sempurna
2. Gerakan 1 (hitungan 2 x 8)
Gerakan 1.1 (hitungan 1 x 8)
a) Hitungan 1 – 2 : Kaki kanan melangkah
ke depan, bergantian kaki kiri, kemudian
kedua tangan perlahan-lahan diangkat
lurus ke depan, lalu ke atas, telapak tangan
menghadap ke atas
Lama
Usia Jenis Tingkat Riwayat Aktivitas Konsumsi
Nama Pekerjaan Merokok
(th) Kelamin Pendidikan Hipertens Fisik Kopi
i (th)
L 70 1 IRT SD 5 Jalan Santai Tidak Tidak
S 47 Perempuan IRT SMA 1 Jalan Santai Tidak Tidak
T 70 Perempuan IRT SD 7 Jalan Santai Tidak Tidak
H 42 Perempuan Wiraswasta SD 1 Jalan Santai Tidak Tidak
J 56 Perempuan IRT Tidak Sekolah 7 Jalan Santai Tidak Ya
K 56 Perempuan IRT SD 5 Jalan Santai Tidak Tidak
111
Lampiran 6. Master Tabel Penelitian
MASTER TABLE
TEKANAN DARAH
Tekanan Darah
Sistol
Chi-Square 8,714
Df 9
Asymp. Sig. ,464
113
TD Diastol = Normal
Tests of Normality
ANOVA
Tekanan Darah Diastol
Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
ANOVA
Denyut Nadi
Chi-Square 19,059
Df 9
Asymp. Sig. ,025
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
Pernapasan Pr e Test ,262 9 ,076 ,919 9 ,387
Pernapasan Po st Test ,237 9 ,155 ,915 9 ,354
NadiPre
Pair 1 -18,22222 18,08161 6,02720 -32,12097 -4,32347 -3,023 8 ,016
-
NadiPost
Statistics
Jenis Kelamin
Pekerjaan
120
Total 9 100,0 100,0
121
Tingkat Pendidikan
Riwayat Merokok
Konsumsi Kopi
Aktivitas Fisik