KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN
NOMOR PER- 24 /PB/2018
TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN
NOMOR PER-36/PB/2016 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN KINERJA BADAN
Menimbang
Mengingat
Menetapkan
LAYANAN UMUM BIDANG LAYANAN KESEHATAN
DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN,
a. bahwa pedoman penilaian kinerja badan layanan umum
bidang layanan keschatan telah diatur dalam Peraturan
Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-
36/PB/2016 Tentang Pedoman Penilaian Kinerja Badan
Layanan Umum Bidang Layanan Kesehatan;
b. bahwa untuk mengakomodasi perbaikan tata cara penilaian
kinerja aspek keuangan sehubungan dengan implementasi
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 220/PMK.05/2016
tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Badan
Layanan Umum serta untuk mengakomodasi tambahan
pengaturan tata cara penilaian kinerja aspek keuangan dan
aspek pelayanan pada badan layanan umum yang baru
ditetapkan yaitu rumah sakit Tentara Nasional Indonesia
Angkatan Darat dan balai keschatan penerbangan, perlu
dilakukan perubahan dan penambahan pengaturan dalam
tata cara perhitungan kinerja badan layanan umum bidang
layanan kesehatan;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan scbagaimana dimaksud
pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan
Direktur Jenderal Perbendaharaan tentang Perubahan atas
Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-
36/PB/2016 tentang Pedoman Penilaian Kinerja Badan
Layanan Umum Bidang Layanan Kesehatan;
Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-
36/PB/2016 Tentang Pedoman Penilaian Kinerja Badan
Layanan Umum Bidang Layanan Kesehatan;
MEMUTUSKAN:
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN
TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DIREKTUR
JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER-36/PB/2016
TENTANG PEDOMAN PENILAIAN KINERJA BADAN LAYANAN
UMUM BIDANG LAYANAN KESEHATAN. tPasal I
Beberapa ketentuan dalam Peraturan Direktur Jenderal
Perbendaharaan Nomor PER-36/PB/2016 tentang Pedoman
Penilaian Kinerja Badan Layanan Umum Bidang Layanan
Kesehatan diubah sebagai berikut:
1. Ketentuan ayat (3) dan ayat (5) Pasal 5 diubah schingga
Pasal 5 berbunyi sebagai berikut:
Pasal 5
(1) Aspek keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
3 ayat (1) huruf a, meliputi:
a. Rasio Keuangan; dan
b. Kepatuhan Pengelolaan Keuangan BLU.
(2) Rasio Keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a, digunakan untuk membandingkan data
keuangan yang terdapat pada pos laporan keuangan
BLU.
(3) Rasio Keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a, meliputi pengukuran terhadap:
a. Rasio Kas (Cash Ratio), yang digunakan untuk
melihat perbandingan antara kas dan setara kas
dengan kewajiban jangka pendek;
b. Rasio Lancar (Current Ratio), yang digunakan
untuk melihat perbandingan antara aset lancar
dengan kewajiban jangka pendek;
c. Periode Penagihan Piutang (Collecting Period),
yang digunakan untuk melihat perbandingan
antara piutang usaha dengan pendapatan usaha
dalam satu tahun;
d. Perputaran Aset Tetap (Fixed Asset Tum Over), yang
digunakan untuk melihat perbandingan antara
pendapatan operasional dengan aset tetap;
e. Imbalan atas Aset Tetap (Retum on Fixed Asset),
untuk melihat ~—perbandingan —antara
surplus/defisit sebelum pos
keuntungan/kerugian, tidak termasuk
pendapatan investasi yang bersumber dari APBN,
ditambah biaya penyusutan, dengan nilai
perolehan aset tetap tidak termasuk konstruksi
dalam pengerjaan;
f. Imbalan Ekuitas (Return on Equity), yang
digunakan untuk melihat perbandingan antara
surplus/defisit sebelum pos
keuntungan/kerugian, tidak termasuk
pendapatan investasi yang bersumber dari APBN,
ditambah biaya penyusutan, dengan ekuitas
setelah dikurangi surplus/defisit tahun berjalan;
dan8. Rasio PNBP terhadap Biaya Operasional, yang
digunakan untuk melihat perbandingan ‘antara
pencrimaan PNBP dengan biaya operasional
(4) Kepatuhan Pengelolaan Keuangan BLU sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b, digunakan untuk
menilai tingkat kepatuhan BLU terhadap peraturan
perundang-undangan mengenai_pengelolaan keuangan
BLU.
(5) Kepatuhan scbagaimana dimaksud pada ayat (4),
meliputi:
a. Penyusunan dan penyampaian, Rencana Bisnis
dan Anggaran (RBA) Definitif;
b. Penyusunan dan penyampaian —_Laporan
Keuangan Berdasarkan Standar Akuntansi
Pemerintahan;
c. Penyampaian Surat Perintah —_ Pengesahan
Pendapatan dan Belanja BLU;
d. Persetujuan Tarif Layanan;
e. Penetapan Sistem Akuntansi;
f. Persctujuan Pembukaan Rekening;
&
Penyusunan Standard Operating Procedures (SOP)
Pengelolaan Kas;
hh. Penyusunan SOP Pengelolaan Piutang;
Penyusunan SOP Pengelolaan Utang;
j. Penyusunan SOP Pengadaan Barang dan Jasa;
dan
k, Penyusunan SOP Pengelolaan Barang Inventaris.
2. Ketentuan dalam Pasal 6 diubah sehingga Pasal 6
berbunyi sebagai berikut:
Pasal 6
(1) Aspek pelayanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
3 ayat (1) huruf b, untuk BLU bidang layanan
kesehatan di bawah Kementerian Keschatan dan
Kementerian Pertahanan meliputi:
a. Kualitas Layanan; dan
b. Mutu dan Manfaat kepada Masyarakat
(2) Aspek pelayanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
3 ayat (1) huruf b, untuk BLU bidang layanan
Kesehatan di bawah Kepolisian Negara Republik
Indonesia meliputi
a. Kualitas Layanan; dan
b. Kedokteran Kepolisian.(3) Aspek pelayanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
3 ayat (1) huruf b, untuk BLU bidang layanan
kesehatan di bawah Kementerian Perhubungan
meliputi:
a. Pertumbuhan Produktivitas Layanan;
b. EBfisiensi Layanan;
c. Mutu dan Manfaat kepada Pengguna Jasa; dan
d
Pengembangan Organisasi dan Sumber Daya
Manusia.
3. Ketentuan dalam Pasal 7 diubah schingga Pasal 7
berbunyi sebagai berikut:
Pasal 7
Tata cara perhitungan dan penilaian kinerja BLU, adalah
sebagaimana diatur dalam:
a. Lampiran 1, untuk perhitungan kinerja BLU bidang
layanan kesehatan pada rumah sakit;
b. Lampiran Il, untuk perhitungan kinerja BLU bidang
layanan keschatan pada balai kesehatan;
c. Lampiran Ill, untuk perhitungan kinerja BLU bidang
layanan kesehatan pada balai laboratorium keschatan;
d. Lampiran IV, untuk perhitungan kinerja BLU bidang
layanan keschatan pada rumah sakit bhayangkara di
bawah Kepolisian Negara Republik Indonesia;
e. Lampiran V, untuk perhitungan kinerja BLU bidang
layanan kesehatan pada rumah sakit Tentara Nasional
Indonesia Angkatan Darat di bawah Kementerian
Pertahanan; dan
{, Lampiran VI, untuk perhitungan kinerja BLU bidang
layanan kesehatan pada balai kesehatan penerbangan
di bawah Kementerian Perhubungan.
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Direktur Jenderal ini.
4. Di antara Pasal 12 dan Pasal 13 disisipkan 2 (dua) pasal,
yakni Pasal 12A dan Pasal 13B yang berbunyi sebagai
berikut:
Pasal 12A
Ketentuan mengenai tata cara perhitungan dan penilaian
kinerja BLU sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 yang
sclanjutnya diatur dalam Lampiran I sampai dengan
Lampiran VI yang telah dilakukan perubahan, mulai
digunakan untuk penilaian kinerja BLU Tahun Anggaran
2017.
-4-Pasal 12B
Pada saat ketentuan yang diatur dalam Peraturan
Direktur Jenderal ini berlaku, data/hasil perhitungan dari
penilaian aspek pelayanan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 3 ayat (3), untuk penilaian kinerja BLU bidang
layanan kesehatan Tahun Anggaran 2017 disampaikan
paling lambat tanggal 30 November 2018.
5. Ketentuan pada Lampiran I diubah menjadi sebagaimana
tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal ini.
6. Ketentuan pada Lampiran II diubah menjadi sebagaimana
tercantum dalam Lampiran Il yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal ini.
7. Ketentuan pada Lampiran Il diubah menjadi
sebagaimana tercantum dalam Lampiran Ill yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Direktur Jenderal ini.
8. Ketentuan pada Lampiran IV diubah menjadi
sebagaimana tercantum dalam Lampiran IV yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Direktur Jenderal ini.
9. Menambahkan 2 (dua) Lampiran yakni Lampiran V dan
Lampiran VI yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan Direktur Jenderal ini.
Pasal II
Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 29 Nevenver 2018
JENDERAL PERBENDAHARAAN,