Professional Documents
Culture Documents
864 1998 1 PB PDF
864 1998 1 PB PDF
2, Juni 2017
ABSTRACT
109
THE INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCE, Vol. 8, No. 2, Juni 2017
emosional, perubahan konsep diri dan yang utama untuk mencegah seorang
kesulitan dalam berhubungan dengan anggota keluarga jatuh pada keadaan
orang lain (Sarka, 2007). maladaptif. Selain itu keluarga
Skizofrenia merupakan salah satu merupakan bagian yang sangat pendting
penyakit yang dalam perawatannya dalam merawat penderita dengan
berdampak terhadap keluarga gangguan jiwa (Cheryl, Irene, Mao, Bo,
khususnya orang yang secara langsung & Cecilia, 2016)
merawat (Kebede, Negash, Fekadu, & Banyak sekali perilaku-perilaku
Jacobsson, 2003). Ketidak mampuan menyimpang yang dilakukan oleh
penderita dengan gangguan jiwa untuk keluarga yang berdampak salah satu
berinteraksi dengan orang lain anggota keluarganya jatuh pada
menjadikannya sering dikucilkan dari keadaan maladaptif, hal ini disebabkan
komunitas sosialnya atau bahkan sering karena keluarga adalah wadah utama
dianggap menjadi salah satu aib bagi yang sangat penting dalam melakukan
kelurganya sendiriitambah lagi juga pencegahan primer,sekunder, ataupun
kurang nya peran dari pemerintah. tersier. Keluarga pada dasarnya
Menurut Rosa(2009) Disebutkan bahwa berkontribusi terhadap cepat lambatnya
penderita gangguan jiwa masih kesembuhan penderita gangguan jiwa
dipandang sebelah mata oleh selama proses rehabilitasi dan
pemerintah, Sehingga salah satu pengobatan, baik yang bersifat medis
bentuknya adalah penderita sering maupun psikologis. Namun dengan
melarikan diri dari tempat tinggalnya derajat kesadaran dan pengetahuan
atau bahkan mereka sengaja dibuang berbeda-beda yang dimiliki setiap
oleh keluarganya dan mereka terlantar keluarga, menjadikan proses tersebut
atau menjadi gelandangan. apakah benar-benar menolong atau
Dari hasil penelitian yang tidak. Karena masalah gangguan jiwa
dilakukan oleh puspitasari ( 2009 ) menyangkut persoalan yang bersifat
dinyatakan bahwa penderita gangguan holistik dalam kontek kesehatan fisik,
jiwa sering mendapat stigma yang psikis, sosial dan spiritual individu.
negatif dari masyarakat atau lingkungan Sehingga dibutuhkan konsep dan
sosial yang ada disekitarnya dan juga pemahaman yang jelas dalam
sering diperlakukan secara tidak memahami dan mengarahkannya ke
manusiawi seperti halnya di olok – dalam posisi yang benar-benar normal
olok, perilaku kekerasan atau bahkan atau sehat(Shalahuddin, 2010).
diapssung untuk diasingkan. Bentuk Berdasarkan hasil penelitian Tolin
perilaku yang seperti inilah yang sering dan Frost (2008) dalam chasson (2014)
menimbulkan kekambuhan bagi mengemukakan bahwa pemberdayaan
penderita dengan gangguan jiwa yang keluarga mampu meningkatkan
sudah sembuh. Diakitkan dengan keakraban dalam keluarga. Hal ini
masalh tersebut sudah tentunya berarti bahwa dukungan dari keluarga
keluarga memiliki peran yang sangat akan memberikan kemungkinan akan
penting untuk mendukung proses keberhasilan pengobatan yang sedang
peningkatan kualitas kembali dari dijalani oleh penderita skizofrenia.
penderita jiwa baik yang sudah sembuh Salah satu intervensi keperawatan yang
atau masih dalam tahap pemulihan. bisa diberikan pada keluarga adalah
Keluarga adalah sistem pendukung psikoedukasi.
110
THE INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCE, Vol. 8, No. 2, Juni 2017
111
THE INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCE, Vol. 8, No. 2, Juni 2017
3 Pendidikan
SD 2 16.7% 0 0%
SMP 8 66.7% 8 66.7%
SMA 2 16.7% 4 33.7%
Diploma/Srata I dan II 0 0% 0 0%
Variabel N Median
(Minimum-maksimum) Pv
Kemampuan kognitif 24 1 ((-1)-2) 0.034
Kemampuan Afektif 1 (0-2) 0.024
Kemampuan Psikomotor 1 (0-1) 0.038
112
THE INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCE, Vol. 8, No. 2, Juni 2017
113
THE INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCE, Vol. 8, No. 2, Juni 2017
114