You are on page 1of 2
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKS! 4LPattimura No, 20 Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12110 Telepon (021)72797848 Fakir (024)7221762 NOTA DINAS Nomor: }36/)D/Ks(2020 Yth Pit Direktur Jenderal Bina Konstruksi Dari : Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Hal Putusan Mahkamah Agung dalam Perkara Permohonan Uji Materil No. 64 P/HUM/2019 Tanggal 2 Februari 2020 ‘Sehubungan dengan Nota Dinas Kepala Biro Hukum No.84/ND/Sh/2020 tanggal 25 Februari 2020 perihal Putusan Perkara Uji Materil Peraturan Menteri PUPR: Nomor O7/PRT/W/2019 Tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui Penyedia dan Putusan Mahkamah Agung dalam Perkara Permohonan Uji Materill No. 64 PIHUM/2019 (terlampir), bersama ini dengan hormat kami laporkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Panitia Mahkamah Agung memberitahukan putusan tersebut melalui surat resmi tanggal 19 Februari 2020 dan diterima tanggal 21 Februari 2020; 2. Salah satu amar Putusan adalah menyatakan Pasal 21 ayat (3) huruf a, b, c, Permen Nomor 07/PRT/M/2019 bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, dan Perpres Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barangilasa Pemerintah, dan karenanya tidak sah dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat; 3. Di dalam Pasal 8 Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2011 tentang Hak Uji Materil diatur mengenai pelaksanaan putusan, bahwa dalam hal 90 (sembilan puluh) hari setelah putusan Mahkamah Agung tersebut dikirim kepada Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang mengeluarkan peraturan perundang-undangan tersebut, ternyata Pejabat yang bersangkutan tidak melaksanakan kewajibannya, demi hukum peraturan perundang-undangan yang bersangkutan tidak mempunyai hukum tetap; 4, Sebagaitindak lanjut nomor 1 di atas, maka; a. Kementerian PUPR wajib melaksanakan pencabutan Pasal 21 ayat (3) huruf a, huruf b, dan huruf ¢ Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor O7/PRT/M/2019 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui Penyedia dan/atau dapat melakukan penyesuaian substansi lain dalam dalam perubahan Permen tersebut; b. peru ada penyampaian informasi kepada Unit Organisasi dan Unit Kerja (knususnya Balai P2JK) bahwa segmentasi pasar sesuai Permen PU Nomor O7/PRTIM/2019 masih dapat digunakan sampai dengan 90 hari kalender sejak dikirimnya putusan MA tersebut 5, Saat ini sudah ada Rancangan Peraturan Menteri tentang Kualifkasi, Sertifikasi, dan Registrasi, Klasifikasi, Subklasifikasi badan usaha jasa konstruksi yang di dalamnya mengatur terkait segmentasi pasar dan sudah selesai harmonisasi untuk itu bersama Kementerian Hukum dan HAM perlu dilakukan penyesuaian Kembali terhadap substansi segmentasi pasar. Demikian disampaikan, dimohon arahan lebih lanjut. Atas perhatiannya, diucapkan terima kasin. Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Konstruksi, Dewi Chomistriana, ST, M.Sc NIP 197101281996032002 tv Tembusan Kepada Yih 4. Direktur Pengadaan Jasa Konstruksi; 2. Direktur Bina Penyelenggaraan Jasa Konstruksi 3. Pit. Direktur Bina Kelembagaan dan Sumber Daya Jasa Konstruksi

You might also like