Professional Documents
Culture Documents
Definisi ‘adult’
a. Umur lebih dari 16 tahun.
b. Psikologis: mandiri, bertanggungjawab, dapat mengambil keputusan sendiri
c. Biologis Tanda kelamin sekunder
Adult Learner
Cirinya:
1. Otonom, self-directed
2. Sudah ada akumulasi dasar-dasar pengalaman hidup dan pengetahuan
3. Praktis
4. Relevancy-oriented
5. Goal-oriented
6. Perlu dihargai
Knowles’ Assumptions
a. Concept of the Learner intinya, adult berubah dari keterikatan dengan orang lain
(guru, dosen, dll) menjadi self-directed
During the process of maturation, a person moves from dependency toward increasing self-
directedness, but at different rates for different people and in different dimensions of life.
Teachers have a responsibility to encourage and nurture this movement. Adults have a deep
psychological need to be generally self-directing, but they may be dependent in certain
temporary situations.
b. Role of the Learner's Experience pengalaman menjadi sumber pembelajaran
As people grow and develop they accumulate an increasing reservoir of experience that
becomes and increasingly rich resource for learning--for themselves and for others.
Furthermore, people attach more meaning to learning they gain from experience than those
they acquire passively. Accordingly, the primary techniques in education are experiential ones--
laboratory experiments, discussion, problem-solving cases, field experiences, etc.
c. Readiness to Learn adult learner harus sadar ‘kebutuhan untuk memahami’ ilmu
People become ready to learn something when they experience a need to learn it in order to
cope more satisfyingly with real-life tasks and problems. The educator has a responsibility to
create conditions and provide tools and procedures for helping learners discover their "needs to
know." Learning programs should be organized around lifeapplication categories and sequenced
according to the learners' readiness to learn.
d. Orientation to Learning belajar untuk diaplikasikan
Learners see education as a process of developing increased competence to achieve their full
potential in life. They want to be able to apply whatever knowledge and skill they gain today
to living more effectively tomorrow. Accordingly, learning experiences should be organized
around competency development categories. People are performance-centered in their
orientation to learning
TCL vs SCL
TCL (teacher centered learning)
1. provide/deliver instruction
2. transfer knowledge from faculty to students
3. offer courses and programs
4. improve quality of instruction
5. achieve access for diverse environments
SCL (student centered learning)
1. produce learning
2. elicit student discovery and construction of knowledge
3. create powerful learning
4. improve the quality of learning
5. achieve success for diverse students students
PBL
Definisi menurut Davis and Harden (1999)
an active learning stimulated by, and focused round a clinical, community or scientific
problem. - pembelajaran aktif yang distimulasi dan berputar pada permasalahan klinis,
komunitas, atau ilmiah.
Characteristics:
• small group discussions on – diskusi kecil
• interdisciplinary problems with – berbagai disiplin ilmu
• enough time for self-study and – ada waktu untuk belajar mandiri
• parallel training in skills – pemerataan skill (?)
--Ryan
Medical Terminology
>> dr. E. Suryadi, SU., PA
sebagian besar berasal dari bahasa Latin dan bahasa Yunani. bahasa Latin terutama berkaitan
dengan anatomi, sedangkan Yunani terutama berkaitan dengan kondisi/patologi
tujuan mempelajari terminologi:
o dapat berkomunikasi dengan istilah kedokteran yang benar, baik secara tulis maupun
lisan
o sebagai bahasa internasional yang perlu dipahami oleh tenaga kesehatan professional
ATURAN DASAR:
a. kata benda/ sifat dari bahasa Yunani yang digunakan sebagai dasar pembentuk istilah
kedokteran mengalami modifikasi:
menghilangkan bagian belakang kata seperti os, on, e, ys dan menambah akhiran tertentu.
nephros - nephritis
Neuron - neuritis
leukos - leukemia
tachys - tachypnea
glykys – glycemia
b. ketika suffix akan ditambahkan pada akar kata dengan akhir huruf konsonan maka diperlukan
combining vowel
leukos – leukocyte
c. ketika suffix dimulai dengan huruf hidup ditambahkan pada akar kata maka tidak diperlukan
combining vowel
gastric, bukan gastroeic
leukemia, bukan leukoemia
d. ketika dua akar kata dihubungkan maka combining vowel masih dipertahankan, walaupun
akar kata yang di belakang dimulai dengan huruf hidup
gastroenteritis
electroencephalogram
f. kata kerja Yunani mengalami perubahan ketika berperan sebagai kata keterangan
yein => ly :: hemolysis
tome => tom :: cholecystostomy
rhein => rhe :: diarrhea
g. kata benda yg di depan dalam membentuk kata majemuk jika mempunyai akhiran -a atau -um
akan dihilangkan
fistula - fistulectomy
vagina - vaginoplasty
cerebrum – cerebrovasculare
PREFIX
erythro- = merah
erythrocyte = sel darah merah
peri- = di sekeliling
periosteum = selaput yang mengelilingi tulang
tachy- = cepat
tachycardia = detak jantung yang (terlampau) cepat
SUFFIX
-itis = radang
gastritis = radang lambung
-oma = tumor
adenocarcinoma = tumor ganas pada kelenjar
...untuk prefix/suffix yg lain bisa dicari sendiri atau liat di buku saku terminologi kedokteran :)
ANALISIS KATA
-harap menghafal sebagian dari vocab yang penting
-pisahkan bagian-bagian komponen kata yang menyusunnya
-temukan arti dari setiap bagian di atas
-baca artinya mulai dari bagian akhiran paling belakang kemudian ke arti bagian pertama, kedua
dan seterusnya
cth:
electrocardiogram
diuraikan menjadi
electr (root) = listrik
cardi (root) = jantung
gram (suffix) = rekaman
sehingga artinya kurang lebih "rekaman listrik jantung"
TAMBAHAN
diagnosis: pengetahuan tentang penyakit
prognosis: proses perkembangan penyakit (kedepannya apakah buruk atau baik)
sepsis: infeksi karena adanya kuman di peredaran darah
-blast = progenitor = bakal sel
-oma: tumor jinak
-carcinoma: tumor ganas (dari jaringan epitel)
-sarcoma: tumor ganas (dari mesoderm)
KECUALI
Limfoma; hepatoma (ganas)
>>>Thoriq M M + Claradyka N
Membran sel
Penyusun utama : fosfolipid dan protein
Membran sel terdiri dari dua lapis fosfolipid bilayer fosfolipid
Molekul fosfolipid terdiri atas ‘kepala’ yang bersifat polar/hidrofilik dan ekor yang
hidrofobik
2 macam protein membran :
i. Protein integral
ii. Protein periferal
Fungsi membran sel :
i. Physical barrier : sebagai pemisah substansi yang ada di dalam sel dengan
yang di luar sel
ii. Selective permeability : sebagai pengatur keluar masuknya zat-zat ataupun
ion-ion dari dan ke dalam sel
iii. Communication : karena pada membran sel terdapat reseptor-reseptor yang
menerima dan menanggapi sinyal-sinyal molekuler
iv. Intercellular connection : melindungi isi sel dan mendukung bentuk sel
Sitoplasma
Fungsi : tempat terjadinya beberapa reaksi kimia sel
Retikulum endoplasma
2 jenis RE :
i. RE granulosum
ii. RE non granulosum
RE granulosum
Memiliki 2 membran
Memiliki ribosom
Bentuk lamela/lembaran
Berperan dalam sintesis protein
Contoh RE granulosum:
- Sel acinus pancreas proenzim granula zymogen
- Sel Goblet (sel piala) mucin
- Sel hepar albumin
- Sel plasma imunoglobulin
RE non granulosum
Tidak memiliki ribosom
Bentuk tubuler
Mempunyai 2 membran
Fugsi :
i. Mensintesis lipid
ii. Mensintesis cholesterol
iii. Mensintesis hormon steroid
iv. Mendetoksikasi obat
Contoh RE nongranulosum :
- Pada Sel hepar :
* Mensintesis lipid diangkut ke sel lemak
*Mendetoksikasi obat-obatan karena mempunyai sitokrom P450 di
membran RE
- Sel cortex glandula suprarenalis : menghasilkan hormon
Apparatus Golgi
Struktur
Menggunakan mikroskop cahaya : pewarnaan osmium tetroksida
Apparatus Golgi berbentuk benang-benang di
sekitar inti
Mikroskop elektron :
Anyaman benang terdiri dari
o Setiap kantung piph sakulus
o Setumpuk kantung pipih Cisterna
o Tumpukan cisterna dictiosoma
Sebuah dictiosoma memiliki 2 permukaan
Sekresi
- Diawali dari RE protein-protein dipisahkan di lumen RE sesuai tujuannya
- Protein diangkut ke A. Golgi (ke cis) diolah
- ke trans :
dipilah-pilah: jenis protein/glikoprotein
ditunaskan dalam bentuk vesikel sekretori
Apabila ada signal protein disekresikan dg jalan Eksositosis atau
pertunasan
Mitokondria
Mempunyai 2 lapis membran yang strukturnya sama seperti membran plasma
Membran dalamnya berlekuk-lekuk membentuk suatu struktur yg disebut krista
Ruangan-ruangan di dalamnya disebut matriks
Memiliki DNA dapat bereplikasi
Fungsi : tempat pembentukan energi
Lysosom
Terbentuk dari kompleks golgi
Memiliki dua lapis membran
Mengandung enzim-enzim hidrolitik
Fungsi : sebagai sistem pencernaan sel
Peroksisom
Memiliki enzim katalase : mengubah H2O2 H2O +O2
Banyak terdapat pada sel-sel hati
Ref. Tambahan :
Anthony L Mescher : Janqueira’s basic histology
Gerard J Tortora : Principles of anatomy and physiology
--Mega Susanti
BASIC TISSUE
>> Dra. Nur Anisah, MS
TEXTUS EPITHELIALIS
Jaringan yang disusun oleh lapisan sel yang melapisi permukaan organ seperti
permukaan kulit.
Jaringan ini berfungsi untuk melindungi organ yang dilapisinya, sebagai organ sekresi
dan penyerapan.
I. Epitel Pelapis
Klasifikasi:
a. jumlah lapisan sel:
■ e. simplex ( 1 lapis )
■ e. stratificatum ( > 2 lapis )
■ e. pseudostratificatum ( 1 lapis / berlapis semu )
b. bentuk sel permukaan:
■ squamous → pipih / gepeng
■ cuboideum → kuboid / kubus
■ columnare → silindris / tiang / pilar
■ transititionale
Fungsi sel di dalam sel yang terkhususkan:
Fungsi Sel (sel-sel) yg terkhususkan
● Gerakan - Sel otot
● Penghantaran - Sel saraf (konductivitas)
● Sintesis dan sekresi enzim - Sel asinus pankreas
● Sintesis dan sekresi lendir - Sel kelenjar mukosa
● Sintesis dan sekresi steroid - Beberapa sel kelenjar adrenal, testis,
dan ovarium
● Transport ion - Sel ginjal dan duktus kelenjar ludah
● Pencernaan intrasel - Makrofag dan beberapa sel darah
putih
● Perubahan rangsang fisis - Sel sensor dan kimia menjadi impuls
saraf
● Absorpsi metabolik - Sel usus, ginjal, dsb.
Sederhana (satu lapis) Skuamosa Melapisi pembuluh Mempermudah gerakan visera (mesotel), transport aktif
(gepeng) (endotel). dengan pinositosis.
Lapisan serosa rongga
tubuh:
pericardium, pleura,
peritoneum (mesotel)
Berlapis semu (lapisan sel-sel dengan ketinggian Melapisi trachea, bronchus, Proteksi; transpor partikel keluar
nucleus yang berbeda-beda; tidak semua sel rongga hidung dari saluran nafas; sekresi
mencapai permukaan, tetapi semuanya melekat
pada membrana basalis
Berlapis (2 lapis atau lebih) Skuamosa, Kulit Proteksi; mencegah hilangnya air.
mengalami
keratinisasi
(kering)
Skuamosa, Mulut, esofagus, vagina, Proteksi; mencegah hilangnya air, sekresi
tidak kanalis analis
mengalami
keratinisasi
(kering)
Melapisi pembuluh (endotel) lapisan serosa rongga tubuh, pericardium, pleura, peritonium
(mesotel).
Fungsi: mempermudah gerakan visera (mesotel), transport aktif dengan pinositosis
Epithelium simplex cuboideum
- serat retikuler.
Batasan: textus connectivus adalah suatu jaringan yang tersusun oleh dua komponen:
- Komponen sel: bermacam-macam
I. KOMPONEN SEL
Sel jaringan ikat dinamakan cellula textus connectivi.
Jenis:
1. Fibroblastocytus (fibroblastus): sel berbentuk stelat (bintang), memiliki processus cellularis
panjang, cytoplasma banyak berisi reticulum endoplasmicum dan complexus Golgiensis, nukleus
berbentuk bujur telur terletak dipusat sel dan terpulas pucat.
Fungsi:
- menghasilkan matrix berupa substansia dasar sebagai glikosaminoglikan dan
glikoprotein.
Fibroblastus dalam keadaan tidak aktif disebut fibrocytus. Dibandingkan dengan fibroblastus
maka fibrocytus ukurannya lebih kecil, berbentuk kumparan memiliki processus cellularis lebih
sdkt dan pendek. Cytoplasma berisi reticulum endoplasmicum lebih sdkt, asidophilic. Nucleus
agak memanjang dan lebih kecil.
Eosinophilicus
Basophilicus
Lymphocytus
7. Macrophagocytus
Ada macrophagocytus stabilis (tidak mengembara) dan macrophagocytus nomadicus (tidak
mengembara). Berfungsi untuk fagositosis
8. Adipocytus
Sel normal bersudut banyak, dengan tetesan lemak di sitoplasma. Berfungsi sebagai gudang
cadangan lemak
9. Cellula pigmentosa / chromatophorocytus
Sel berisi pigmentum, berfungsi menghasilkan berbagai jenis pigmen.
o Kolagen Tipe I membentuk kolagen serat eosinofilik akrab jaringan ikat fibrosa
biasa (misalnya, dermis, tendon, sarung organ, fasia).
o Jenis bentuk kolagen III serat reticular dan juga terjadi di basement membran
dan tulang .
o Tipe kolagen IV terjadi pada lapisan basal sekitar halus dan rangka serat otot .
o T.C. reticularis
o T.C. elasticus
o T.C. mucous
3. Textus Connectivus bersifat penyokong
o Tulang
o Kartilago
o Cardiac
o Smooth
-- Ryan + Thoriq
OSTEOLOGY
>> dr. Mansyur Romi, SU
Sejarah Anatomi
Anatomi merupakan salah satu ilmu kedokteran yang paling tua
Telah ditulis pada papyrus sejak tahun 3000-2500 SM
Dipelajari secara formal di Mesir sejak tahun ±500 SM
Aristotle (384-322 SM) adalah orang pertama yang memperkenalkan istilah anatomi
Anatome : memotong/ memisah-misahkan
Para mahasiswa kedokteran sejak dulu mempelajari anatomi dengan melakukan
pembedahan mayat
Relevansi Anatomi
Tujuan klinis mempelajari anatomi adalah untuk mengetahui topografi/letak bagian-
bagian tubuh
Pembedahan mayat sangat penting untuk memahami struktur dasar tubuh manusia
Anatomi berfokus pada proses-proses yang dinamis : mempelajari struktur yang hidup
Pada saat ini, telah dikembangkan teknik pencitraan dengan menggunakan komputer
sehingga mampu memberikan gambaran 3-dimensi dari struktur tubuh
Pendekatan-pendekatan dalam belajar anatommi
Sistemik : mempelajari beberapa struktur/organ yang termasuk dalam satu sistem
organ.
Contoh : sistem pencernaan, sistem reproduksi, sistem saraf, dsb.
Regional
Clinical
Menekankan aspek struktur tubuh dan fungsinya dalam praktik kedokteran
Memiliki peranan penting dalam permasalahan klinis
Variasi Anatomi :
Umum/biasa
Mungkin mempengaruhi pemeriksaan, diagnosis, dan terapi
SKELETAL SYSTEM
Sistem skeletal tersusun dari tulang dan kartilago
Kartilago
Membuat sistem skeletal menjadi lebih fleksibel
Permukaannya halus, licin, dan gesekan rendah
Avascular : tidak berpembuluh darah
Tidak ada proses regenerasi
Tulang
Menyokong tubuh dan rongga-rongga penting di dalamnya
Melindungi organ-organ vital
Mendasari terjadinya gerakan-gerakan mekanis
Menyimpan garam mineral seperti kalsium
Membentuk sel-sel darah
Jenis-jenis fraktur :
Partial
Complete
Closed/simple
Open/compound
Nondisplaced
Displaced
Greenstick
Comminuted
Impacted
Transverse
Oblique
Spiral
Colles’
Pott’s
Stress
Pathologic
-- Mega Susanti
BONE METABOLISM
>>Dra. Pramudji Hastuti, Apt. MS
1. BONE COMPOSITION
a. 40% organic materials = kolagen tipe 1, growth factors
b. 60% inorganic materials = Ca-hydroxyapatite, CaCO3, sitrat
Metabolisme tulang mempertahankan ∑ fosfat & Ca dalam keadaan setimbang
2. MATURE BONE TISSUE
a. Osteoprogenitors = glukokortikoid (menghambat osteoblas), estro/androgen
(menghambat osteoklas & menginisiasi bone forming/remodelling), GH & PTH,
calcitonin
b. Osteoblas = bertanggungjawab dalam formasi tulang, kerja anabolic
c. Osteosit
d. Osteoklas = kerja catabolic, bertanggungjawab dalam resorpsi tulang (perforasi
lacuna)
3. BONE REMODELLING FACTORS
a. Estro/androgen
b. Vit. D
c. PTH
d. Mineral intake
e. Factor lain : Tumor Necrofactor (TNF) & Insulin Growth Factor (IGF)
f. Aktivitas & nutrisi
4. MINERAL INTAKE
a. Ca = 1 gr/day ; kerja dipengaruhi oleh PTH & vit. D, jika konsentrasi Ca turun →
resorpsi
b. Pa = kerja dipengaruhi parathyroid, berlawanan dgn Calcitonin
c. Vit. D = 400 IU/day ; mineralisasi matrix tulang (mempengaruhi massa tulang),
defisiensi disebut rickets/osteomalacia
5. DISEASES RELATED TO ABNORMAL BONE METABOLISM
a. Rickets/ osteomalacia (adult rickets)
b. Osteoporosis
c. Hypercalcemia
d. Hyperparathyroidism
e. Hormonal abnormalities
f. Osteitis fibrosa cystic
g. Osteopenia
6. METABOLISM OF VITAMIN D
Vitamin D (Cholecalciferol)
↓
25-HCC (Liver)
↓Ca/PTH
1,25-DHCC 24,25-DHCC
(Kidney) (Kidney)
7. BONE TURNOVER
a. Factors = hormone (estrogen, glukokortikoid, tiroksin) & local factors (IGF, TNF –
Transforming Growth Factors, prostaglandin)
b. Investigasi = age <50 th, fraktur berulang pada satu lokasi, muncul tanda2 kelainan
8. OSTEOPOROSIS
a. Pengertian klinis = decrease of bone mass per unit volume (low bone mass) ; BMD <-
1 ; post-menopausal
b. Risk factors = defisiensi nutrisi dlm diet, mild osteomalacia (lack of sun exposure),
urinary insufficiency, atrofi otot
c. Treatment = proper diet (rich in Ca & vitamin D), hormone replacement therapy
d. SECONDARY OSTEOPOROSIS = drug-induced disease (alcoholism, smoking) ; genetic,
idiopathic & chronic
9. OSTEOMALACIA
a. Pengertian klinis = incomplete mineralization of osteoid
b. Sebab = defisiensi/resistansi vitamin D, pengeluaran vit. D berlebih, proses
pembentukan vit. D menurun
c. Symptoms = general ache & weak muscles
d. Treatment = bone biopsy
10. HYPERPARATHYROIDISM
a. Pengertian klinis = jumlah PTH berlebih
b. Investigasi =∑ Ca & PTH meningkat, ∑PO4 menurun
c. Treatment = surgery
-- Katherine
Selalu berpikiran positif bahwa buku atau ilmu yang kita pelajari akan bermanfaat
bagi kita. Jangan dulu beranggapan negatif atau tidak suka atau mengatakan malas
karena itu akan menurunkan semangat kita dalam mempelajari sesuatu
Ciptakan suasana yang nyaman untuk belajar. Jika tidak ingin mengantuk, jangan
belajar di atas tempat tidur. Juga siapkan penerangan dan ventilasi udara yang
baik. Penerangan yang kurang baik menyebabkan mata lelah dan mengantuk.
Begitu pula dengan ventilasi udara yang kurang, menyebabkan oksigen udara
yang beredar kurang dan otak pun kekurangan oksigen sehingga mudah
mengantuk
Cari waktu yang baik untuk belajar. Waktu yang tenang / sepi dapat membantu
kita dalam belajar seperti pada pagi hari (waktu subuh) tapi awas jangan sampai
melamun. Waktu sore atau malam baik untuk mengulang pembelajaran di waktu
pagi.
Makan makanan bergizi dan cukup minum air putih. Berpikir juga membutuhkan
energi. Jadi kita harus cukup makan makanan bergizi (4 sehat 5 sempurna) tapi
ingat jangan sampai kekenyangan karena kekenyangan akan membuat kita
mengantuk akibat dari suplai darah ke otak dialihkan ke perut. Kurang minum
(dehidrasi) juga dapat mengganggu konsentrasi, jadi minimal 2 liter ( 8 gelas)
perhari disarankan untuk menjaga kecukupan cairan dalam tubuh kita.
Step by step, selangkah demi selangkah. Jika kita tidak biasa membaca, mulailah
dengan membaca selama 5 menit jika masih mampu dilanjutkan dengan 5 menit
berikutnya. Jika masih mengantuk dalam 5 menit pertama, istirahat sejenak dan
coba lagi. jika masih gagal, cobalah membasuh wajah atau mandi sekalian dan
coba lagi. Jika masih mengantuk juga, gantilah posisi. Mungkin dari posisi duduk
ke berdiri. Jika masih mengantuk juga, awas nanti terjatuh, mungkin saatnya
harus istirahat. Jika berhasil, anda bisa belajar hingga 3-4 jam sehari.
Konsisten. Dilakukan terus-menerus, setiap hari. Orang bijak mengatakan “lebih
baik belajar satu jam sehari selama satu bulan daripada belajar delapan jam dalam
sehari”.
Niat yang kuat. Orang bijak mengatakan “Jika anda ingin pintar, maka bacalah
minimal 1000 kata dalam sehari”. Tentu saja dengan membaca buku yang
bermanfaat.