You are on page 1of 24
Telkom ws Indonesia the world in your hand STANDAR OPERASI T-CLOUD Versi 1.0 - Tahun 2018 Telkom a Indonesia the world in your hand PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. DIREKTORAT NETWORK & IT SOLUTION PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk. s NANINANANANANAN EN IN ANA ES DRIRTRARI ARIAS RAR ARS AG & Toleom Lancimark Tower 214.12 NESANASAN AN ANAN AN ARAN ZN ANG Jl-dendral Gatot Subroto Kav. 52 ZRPRARARIRARARA RS RARARARSS sokarta 2710 SAAB ABABA AAA PILPG IAS we STANDAR OPERASI T-CLOUD 0 Tahun 2018 Versi Jakarta Ditetapkan di Pada Tanggal \4 Oktober 2018 JALI NASUTION VP INFRASTRUCTURE STRATEGY & GOVERNANCE NIK 670042 Ye Ore OOO Hoek OOS Het OO res OOS OS OOS Boek OOS ZArer8 OOS Oe OOO 2K OOS PO OO ek OOS 2K OOO HK OOS HK OG HK OO HK OOS 4 OOO OK Oe POs OO’ 22e26 OOO OOS COG ek OOK OiOre OOo eS OOO ot OOO WA COG PRAMAS Vas BRAN Vass ARARAN Ra ZRAReN, SARA Standar Operasi Daftar Isi Lembar Pengesahan Dokumen ... Daftar Isi Riwayat Dokumen.. 1. Pendahuluan.. 1A tarde 1.2. Maksud & Tujuan.. 13° Dasar 1.4 Ruang Lingkup. 1.5 Daftar Isitilal 2. Prinsip Umum Operasi T-Cloud.. 2.1 Prinsip Umum Operasi Data Center .. 2.2 Prinsip Umum Operasi Modern Node, CLS dan Site 3. Operasi Data Center. 3.1 Operasional Infrastruktur Data Center. 3.11 Operasional Network Data Center... 42. TookPendun Osa Date Center 22: ote enter ntact Mongemen (6M) 3.2.2 Implementasi DCIM untuk Data Center. 3.3. Pengelolaan Permintaan Layanan Data Center. 3.3.1 Pengelolaan Layanan Data Center... 3.3.2 Permintaan kunjungan Data Center. 3.4 Pengelolaan Space 341 Pengelolaan Space Rak. 3.4.2 Pengelolaan Space KRUSUS ....... 3.6 —_ Pengelolaan Network... 3.7 Pengelolaan Keamanan Data Center. 3.8 Pengelolaan Insiden Data Center... 3.9 Pengelolaan Problem Data Center 3.10 Pengeloaan Netralitas Data Center LOLOL GOL Bees eee ee eS eS AE LSS eS SSS 252 SARA BRAN L919 O7 BAAS 9594 O BRAS GOD BRA SAO BRA Pe BA VOD BAK PLA e PRAAZS S202 BRAS AO ARAN 0105 Or PRA CAA PRARS AR ZRANZN «2 i NI 7] ‘I 7] ‘| 7 Standar Operas! T-Cloud 4 14 3.11 _Pengelolaan Kelangsungan Layanan Data Center ..... seennnnss . 4. Operasi Modern Node, Cable Landing Station, dan Site 4.41 Operasi dan Pemelinaraan Network Element Modern Node, Cable Landing Station (CLS), dan Site u 45 15 15 4.2 Pengelolaan Keamanan. 4.3 Pengelolaan Insiden Modern Node, CLS & Site.. 4.4 Pengelotaan Problem Modern Node, CLS & Site, 4.5 Pengelolaan Kelangsungan Layanan Modern Node, Cable Landing Station (CLS), dan Site 16 16 16 16 7 7 7 18 45.1 Redundancy Catu Daya... mene 4.5.2 Redundancy Network.. 5. Pengelolaan Aset T-Cloud 6. Pengelolaan Data Potensi dan Performansi T-Cloud. 6.1 Pengelolaan Data Potensi 6.2 Pengelolaan Performansi 7. _ Standar Internasional dan Nasional untuk Operas. 8 Referen: 18 SOBOBOOBOSOIBOEOSEBAOBEABOSEAAAAASAAAAsL PAIGE G GGG GG UGG GOGO GOGO GGGGGG NAN ANNAN ANNAN ANNAN ANA AAA AAAS AAA AALS BRARINIRIRARAAAA AAAI GG GGG NAN ENAS ANAS AN SANA RAN ANNAN ANAS AN IRR AS ASIN AR ANNAN ARAN N ANAT IRIRIRIRARIRIRI RINT RIRI RI OF RZ RI RT RRA RAZR AF AZ RZ AF RZ AZ AZ RZ AZ AF| Standar Operas! T-Cloud Lembar Pengesahan Dokumen ‘Tanda Tangan ‘Anka Januar NIK. 700001 Jabatan AVP Transport Network Strategy : i 5 3 2 t| 3 $ 3 | a | ee AAAS Ge ZRZRe28 LARA ZAZRe8 Lee AAAS Ae AAAS LA ZRZRey QAR ZRZN08 Aaa BA Le BAK Aa ZRZNen QAR ZRZNe8 LAR DAA ae BRAN ae PAR QAR PRA Saye BAe VA AAA OG ZNZNen SAR ZRZNZy LAA ZAaeZy Rae ARAN Ae ZRZRay AAA ZRZNeZy LAR AAs LARA ARAN GaRa ANANIN Nanos PRBS ‘Standar Operasi T-Cioud Riwayat Dokumen ‘Supriyono 1730233 Unit Transport Network Strategy Oktober 2018 7 | Tanggal Versi Tahun 10/2018 ‘Standar Operasi T-Cloud No | Judul Dokumen 1 ‘Ea 2 ARAN OOo Ao OS 22828 OOo 22k OOo Ae OOo oes oS et OO rs OO eK OOO Zeek GO At OO 2K OO HK OO et OO 2K OO 2K OOO Aes ROS AK Oe ot OOD XK OOD HK OOo Os OS res OOO et OO Ore OO Ore OO Ht OOD 2K OOS 2 OOS AK Goo PATA AS Standar Operasi T-Cloud 1, Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan Corporate Strategy Scenario Telkom Group 2018-2022, Perusahaan menetapkan visi sebagai “Be the King of Digital in the Region”. Untuk mendukung visi tersebut maka Perusahaan merumuskan Strategic Initiative 2 — Ignite Indonesia into a broadband nation dan Strategic Initiative 5 - Transform into smart enabler ‘hub’ platform ‘for the digital ecosystem. Strategic Initiative 2 — Ignite Indonesia into a broadband nation dijabarkan dalam tiga sub intiative, yaitu: drive aggresive fixed broadband rollout with cost effective Network, deliver innovative product and price bundles with excellent service experience, drive integrated Network/IT infrastructure accross the group. Kesemuanya perlu didukung oleh infrastruktur Modern Node dan Cable Landing Station yang handal dan efisien. Strategic initiative 5 - Transform into smart enabler ‘hub’ platform for the digital ecosystem, yang salah satu tujuannya adalah connectivity services, advanced connectivity, dan storage bundles untuk menjadi Global Digital hub membutuhkan dukungan Data Center yang handal, berwawasan ramah lingkungan, serta mudah dalam pengoperasian dan pemeliharaannya. ‘Modern Node adalah suatu lokasi yang terdapat alat produksi Telkom yang terhubung dalam suatu Network yang terbagi dalam access layer, edge layer, dan core layer. Fasilitas, ini termasuk catu daya, Koneksi komunikasi data, pengontrollingkungan, pencegah bahaya kebakaran, serta piranti keamanan fisik. Cable Landing Station (CLS) adalah sebuah Gedung yang berfungsi sebagai pengirim / penetralisir tegangan dari kabel laut, karena kabel laut mengandung arus listrik tinggi Kabel laut masuk ke BMH (Beach Manhole) yang berfungsi sebagai pengunci kabel laut, setelah dari BMH kabel masuk ke Gedung CLS. Perangkat yang ada di dalam Gedung CLS ini berfungsi untuk mengirimkan / menurunkan tegangan listrik pada kabel laut tersebut. Jadi ketika kabel keluar dari gedung, Kondisinya sudah dalam keadaan aman, karena tegangan sudah distabilkan. CLS merupakan salah satu elemen penting dalam jaringan Sistem Komuntkasi Kabel Laut (SKKL), dimana keberadaan SKKL menjadi tulang punggung bagi Network Telkom. Saat ini SKKL Telkom telah tergelar dari Sabang sampai Merauke. Pusat Data (Data Center), menurut Peraturan Pemerintah RI Nomor 82 tahun 2012 tentang, Penyelengaraan Sistem dan Transaksi Elektronik, adalah suatu fasilitas yang digunakan untuk menempatkan Sistem Elektronik dan komponen terkaitnya untuk keperluan Penempatan, penyimpanan, dan pengolahan data. Sedangkan menurut TIA 942-A, Data Center adalah suatu fasilitas untuk menempatkan sistem komputer dan peralatan terkait, seperti sistem komunikasi data dan penyimpanan data. Fasilitas ini termasuk catu daya, koneksi komunikasi data, pengontrol lingkungan, pencegah bahaya kebakaran, serta piranti keamanan fisik. Untuk dapat mendukung visi dan strategi perusahaan di atas diperlukan standar Operasi 7- Cloud untuk dijadikan acuan operasi T-Cloud yang meliputi Data Center, Modern Node, CLS, Internal Perusahaan Halaman 1 dari NANESESESASESISASASAS ANAS ASAN NAN ASAS ANAS AN NANNY PRIA RI RIRAI RS IRR ARTA OF RT AS AP RF ART RP AP AZ AFG NANAN EN ARENAS AN ARIR NAN AR ARAN AN ARRAN AR ARAR ARAN ANZA INIRIRIRIRIRIRINARIRS AIRS RS ASRS AS AS OF AZ AZAZOZAZ ASA ES NANAN ANNAN ASIN IN RNIN INR AN NR ARAR INNA R ARAN AN RRs IRIRIRIRIRIRIR IR ARID RRA] Standar Operasi T-Cloud dan Site ke seluruh unit yang terkait agar dapat dilaksanakan secara konsisten dan berkesinambungan. 1.2 Maksud & Tujuan Maksud dari dibuatnya Standar ini adalah: 1, Untuk memberikan kerangka pengaturan operasi T-Cloud (Data Center, Modern Node, Cable Landing Station, dan Site) ke seluruh unit yang terkait agar dapat dilaksanakan secara konsisten dan berkesinambungan; 2. Untuk memberikan acuan kepada setiap unit dalam penyusunan dan penetapan petunjuk pelaksanaan dan prosedur. Tujuan dari dibuatnya Standar ini adalah: 1. Tersedianya pedoman dalam operasi T-Cloud (Data Center, Modern Node, Cable 2. Tersedianya T-Cloud (Data Center, Modern Node, Cable Landing Station, dan Site) yang handal, berwawasan ramah lingkungan, serta mudah dalam pengoperasian dan pemeliharaannya serta memiliki competitive advantege. 1.3 Dasar 1. Peraturan Direktur Network & IT Solution Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk nomor: PR.112/r.00/HK.210/COP-D0031000/2018 Cloud); 2. Keputusan Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk, nomor PD. 406.00/r.00/HK.200/COP-D3000000/2018 tanggal 3 Maret 2018 tentang Tata Kelola Keamanan Informasi; 3. Peraturan Direktur Network & IT Solution Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk nomor: PR.402.06/r.00/HK200/COP-D0031000/2016 Cal Speer 016 ean enetslan Opes dn Pemetaran sur Telekomunikasi; 4. Peraturan Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk, nomor PD.404.00/r.00/HK.200/COP-CO300000/2014 tanggal 15 Juli 2014 tentang Pedoman dan Kebijakan Umum Tata Kelola Teknologi Informasi Telkom Group; 5. Peraturan Direktur Keuangan Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk, nomor PR.301.08/r.00/HK.240/COP-A00110000/2015 tanggal 13 Oktober 2015 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan; 6. Peraturan Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Nomor: PD.616.00/r.00/HK200/COO-D0030000/2015 tanggal 31 Desember 2016 tentang Sistem Pengelolaan Kelangsungan Bisnis Perusahaan (Business Continuity Management System); 7. Nota Dinas POH Direktur Digital and Strategic Portofolio nomor C.Tel. 147/HK 290/COPE0000000/2016 tanggal 18 Agustus 2016 perihal Penetapan Peta Peran Portfolio Bisnis Data Center. ra Pena an POGOOOESOOSSS OSE OOE SOS GOOG ‘Standar Operas! T-Cloud 1.4 Ruang Lingkup Ruang lingkup Standar ini meliputi tata kelola dalam hal-hal sebagai berikut: 1. Pengelolaan permintaan layanan Data Center; 2. Pengelolaan CME, link connectivity, dan Network element T-Cloud (Data Center, Modern Node, Cable Landing Station (CLS), dan site); 3. Pengelolaan keamaanan Data Center, Modern Node, Cable Landing Station (CLS), dan Site; 4, Pengelolaan insiden dan problem Data Center, Modern Node, Cable Landing Station (CLs), dan Site; 5. Pengelolaan netralitas Data Center; 6. Pengelolaan kelangsungan layanan Data Center, Modern Node, Cable Landing Station (CLs), dan site. 1.5 Daftar Istilah 1. Anak Perusahaan adalah Perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh TELKOM sebesar 51% atau lebih atau perusahaan yang dikendalikan oleh TELKOM. 2. Availability of Power Supply adalah rasio tingkat kesiapan sumber daya listrik. 3. Availability of Temperature adalah rasio tingkat kesiapan sumber pendingin perangkat. 4, Availabilty of Service adalah rasio tingkat kesiapan untuk penyediaan service. 5. Beach Manhole (BMH) adalah tempat persambungan kabel laut dan kabel darat yang berlokasi di sekitar pantai. 6. Capacity Componen atau Komponen Kapasitas adalah fasilitas yang ada dalam Data Center untuk mendukung operasional Data Center yang meliputi generator, UPS, chiller, heat rejection, pompa, cooling system dan tangki bahan bakar. 7. Cable Landing Station (CLS) adalah sebuah gedung atau bagian dari gedung yang berfungsi untuk menempatkan perangkat penetralisir tegangan dari kabel laut yang mengandung listrk tegangan tinggi 8. Civil Mechanical Electrical atau CME adalah hal-hal yang berhubungan dengan infrastruktur, mekanikal dan elektrikal. 9. Customer atau Kastamer adalah individu atau organisasi di luar unit struktural Perusahaan yang menggunakan suatu layanan Data Center. 10. Data Center atau Pusat Data adalah adalah fasilitas Teknologi Informasi yang digunakan untuk menempatkan sistem elektronik dan komponen terkaitnya untuk keperluan penempatan, penyimpanan, dan pengolahan data. 11. Genset adalah akronim dari generator set, yaitu perangkat yang terdiri dari pembangkit listrik (generator) dengan mesin penggerak yang disusun menjadi satu kesatuan untuk menghasilkan suatu tenaga listrik dengan besaran tertentu. 12. Information Technology (IT) atau Teknologi Informasi (Tl) adalah teknologi yang mencakup perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), network komunikasi, serta teknik manajemen sumber data yang membantu mengumpulkan dan mentransformasikan sumber data menjadi produk informasi serta menyebarkan informasi tersebut ke Kastamer atau Pengguna. 13. Insiden adalah gangguan yang tidak direncanakan pada layanan T-Cloud atau penurunan kualitas layanan T-Cloud. 14. Intemet Protocol (IP) adalah protokol yang mengatur bagaimana suatu data dapat dikenal dan dikirim dari satu komputer ke komputer lain, 15, Meet Me Room (MIMR) adalah ruangan yang dipakal untuk menyambungkan perangkat yang ada dalam rak dengan perangkat di rak lain dalam IT Hall dan atau a ‘Halaman 3 dori 18 fNeNeueyy GG PAZRaK 74] OOO CBETEY A 0 AANA ‘Standar Operas T-Cloud 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22, 23, 24, 28. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32, 33, 34, 35, 36, 37, dengan perangkat luar diluar IT Hall. ‘Modern Node adalah suatu lokasi yang terdapat alat produksi Telkom yang terhubung dalam suatu network yang terbagi dalam access layer, edge layer dan core layer. Mean Time To Recovery adalah waktu rate-rata yang diperlukan untuk memulihkan suatu layanan yang terganggu ‘Mean Time To Repair adalah waktu rata-rata yang diperlukan untuk memulihkan suatu sistem dari sebuah kegagalan. ‘Network Element adalah perangkat telekomunikasi yang memberikan dukungan atau layanan kepada pengguna. Other Licenced Operator (OLO) adalah badan hukum selain Telkom yang mempunyai izin sebagai penyelenggara jasa dan/atau jaringan telekomunikasi. Optical Line Termination (OLT) adalah sebuah perangkat yang berfungsi untuk ‘melayani pelanggan broadband oleh service provider sebagai titik akhir dari jaringan optik pasif. Operational Level Agreement (OLA) adalah suatu perjanjian antar unit dalam fungsional yang sama yang bertanggung jawab dalam proses operasional end-to-end dari suatu layanan Data Center kepada Pengguna. Optical Termination Board (OTB) adalah tempat dilakukan terminasi kabel optik dari STO sebelum masuk ke IT Hall Perusahaan atau Telkom adalah Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikas! Indonesia Tbk. Power Feeding Equipment (PFE) adalah perangkat yang ditempatkan pada suatu CLS yang berfungsi mencatu repeater-repeater SKKL yang berada pada ruas tertentu Power Utilization Effeciency {PUE) adalah metrik yang digunakan untuk membagi jumlah daya yang masuk dengan kekuatan daya yang digunakan. Prosedur adalah suatu rangkaian aktivitas, tugas-tugas, tahapan, keputusan, perhitungan dan proses, yang terdokumentasi, yang apabila dilakukan dengan sseksame maka akan memberikan hasil atau tujuan sesuai dengan yang direncanakan. Problem adalah adalah sesuatu yang menjadi penyebab dari satu atau lebih insiden. Proses adalah aktivitas yang terstruktur meliputi pengolahaan informasi menjadi keluaran tertentu dengan atau tanpa pengukuran terhadap kinerjanya. Risiko adalah segala kejadian di setiap aktivitas Perusahaan yang timbul karena faktor ‘ekstemal atau internal, berpotensi menghambat pencapaian tujuan Perusahaan. Response Time Of Service (RTS) adalah waktu yang diperiukan untuk merespon untuk terkoneksi ke dalam suatu sistem aplikasi layanan. Sentral Telepon Otomat (STO) adalah suatu sistem telekomunikasi otomat yang digunakan dalam jaringan tetap pada suatu area geografis tertentu. Service Level Agreement (SLA) adalah suatu perjanjian yang merepresentasikan kesepakatan formal yang dinegosiasikan antara Unit Pengelola Infrasturktur dengan CFU untuk menghasilkan suatu pemahaman bersama tentang layanan, prioritas, dan tanggung jawab. Site adalah lokasi dimana ditempatkan perangkat transport terestrial optikal maupun ‘microwave yang berfungsi sebagai repeater, non terminal Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) adalah sistem komunikasi yang menggunakan kabel laut sebagai media transmisi. Submarine Line Terminal Equipment (SLTE) adalah perangkat yang ditempatkan pada CLS yang berfungsi untuk pemrosesan sinyal dan peralatan multiplexing optik yang, memungkinkan transmisi melalui sistem kabel laut. Telkom Convergence Cloud (T-Cloud) adalah redefinisi dari area layanan STO lama yang mengalami transformasi infrastruktur dengan basis virtualisasi dari sebelumnya PSTN centric menjadi cloud centric yang terdiri dari Data Center, Modern Node, Cable ‘Internal Perusahaan Halaman 4 dori 18 AVATAYAA TATA TA ATATAATOTAT AAA Ala vaetalavaratata, AAAI UG UGG BREN ENARAS ANN ANAN AN AN AR ARAN ANAN ARAN AN ARRAN ANA R AN LAIR FG GG BRAS ENANAN AN INNINAN INNS ANNAN ANAS R AANA NARIRARARA RI NARA RI AAAI RRA RAR AAG aA © Standar Operasi T-Cloud Landing Station (CLS), dan Site. 38. Unit Pengelola Kebijakan Infrastruktur adalah unit kerja struktural Perusahaan yang bertanggung jawab dalam penyusunan, pengelolaan, monitoring kepatuhan dan pemutakhiran kebijakan Perusehaan terkait infrastruktur. 39. Unit Pengelola Kebijakan Teknologi Informasi adalah unit kerja struktural Perusahaan yang bertanggung jawab dalam penyusunan, pengelolaan, monitoring kepatuhan dan pemutakhiran kebijakan Perusahaan terkait Teknologi Informasi 40. Unit Pengelola Infrastruktur adalah unit kerja struktural Perusahaan yang bertanggung jawab untuk mengelola layanan dan komponen layanan infrastruktur. 41. Unit Pengelola Teknologi Informasi adalah unit kerja struktural Perusahaan yang bertanggung jawab untuk mengelola layanan dan Komponen layanan TI. 42. Unit Pengelola Telkom Regional adalah kelompok unit organisasi Perusahaan yang diberi tanggung jawab mengelola pemasaran dan operasi di regional wilayah Indonesia, 43, Unit Pengelola Telkom Wilayah adalah kelompok unit organisasi Perusahaan yang diberi tanggung jawab mengelola pemasaran dan operasi di wilayah Indonesia dan berada dibawah Unit Pengelola Telkom Regional 44. Unit Perancangan dan Pembangunan Infrastruktur adalah unit kerja struktural Perusahaan yang bertanggung jawab untuk perancangan dan pembangunan Infrastruktur. 45. Uninterruptible Power Supply (UPS) adalah perangkat yang biasanya menggunakan baterai backup sebagai catuan daya alternatif, untuk dapat memberikan supply daya yang tidak terganggu untuk perangkat elektronik yang terpasang. 46, User atau Pengguna adalah individu atau kelompok dalam unit struktural Perusahaan ‘yang menggunakan suatu layanian Data Center. 2. Prinsip Umum Operasi T-Cloud 2.1 Prinsip Umum Operasi Data Center 1. Operasi Data Center meliputi pengelolaan permintaan layanan, pengelolaan space, pengelolaan CME, pengelolaan Network, pengelolaan keamanan, pengelolaan insiden, pengelolaan problem, pengelolaan netralitas dan pengelolaan kelangsungan layanan Data Center. 2, Unit Pengelola Infrastruktur bertanggung jawab memastikan operasional Data Center berjalan sesuai dengan tingkat layanan yang telah ditetapkan dalam SLA maupun OLA yang mengacu pada TIER Data Center yang diimplementasikan. 3. Pengelolaan infrastruktur Data Center didukung alat bantu (too!) yang memiliki kemampuan untuk melaksanakan monitoring semua kondisi dari parameter penting Data Center (akses, suhu, kelembaban, konsumsi energi, efisiensi, kapasitas, utlitas, dan tenant management) secara terintegrasi. 2.2 Prinsip Umum Operasi Modern Node, CLS dan Site 1. Operasi Modern Node, Cable Landing Station (CLS), dan Site meliputi pengelolaan Network Element, pengelolaan keamaanan, pengelolaan insiden, — pengelolaan problem, dan pengelolaan kelangsungan layanan. 2. Unit Pengelola Infrastruktur bertanggung jawab memastikan operasional Modern Node, Cable Landing Station (CLS), dan Site berjalan sesuai dengan tingkat layanan yang telah ditetapkan dalam SLA maupun OLA. 3, Pengelolaan operasional Modern Node, CLS dan Site didukung alat bantu (tool) yang ‘memiliki kemampuan untuk melaksanakan monitoring semua kondisi dari parameter Internal Perusahaan ‘Halaman § dari 18 NANANANESASAS AN ANANASANINASAN ANN S ANAS NAN AN ANN NR IRIRIRI RII RIA IRI IAT RSR I I I R RAIA] NANAN ANNAN AN IRINA RNIN ARRAN IN IRIRAR SR IRZRZRSRZR FRSA PRAIRIES IRIS ISIRRAA RA NARAN INRIA NINN IRAN IN ARR ARR IRIR ARR TR FRR ZRZRZRZO ZY PRIRIRIRIRIRI RRA IT RIRIRIRTR RIAA] ‘Standar Operasi T-Cloud penting (akses masuk, suhu, kelembaban, konsumsi energi, efisiensi, kapasitas, utilitas) secara terintegrasi. 3. Operasi Data Center 3.1 Operasional Infrastruktur Data Center Operasional infrastruktur Data Center menjadi tanggung jawab Unit Pengelola Infrastruktur. 3.1.1 Operasional Network Data Center 1. Operasi dan pemeliharaan Network Element dikelola menurut jenis perangkat, item pemeliharaan (meliputi fungsi logic dan fisik), periode pelaksanaan dan unit organisasi yang bertanggung jawab untuk melaksanakannya 2. Jenis perangkat meliputi antara lain perangkat IP Network, Transport, CME, dan perangkat support. 3. Item pemeliharaan untuk masing-masing jenis perangkat disesuaikan dengan tipe dan merk perangkat yang ditentukan mengacu pada persyaratan produk perangkat dan standar mutu yang diimplementasikan oleh organisasi. 4, Periode dan kemampuan resources ditentukan dengan memperhatikan standar minimal kualitas pemeliharaan sehingga tetap menjamin performasi Network Element tethadap persyaratan mutu dan layanan_terhadap pelanggan. 6. Untuk menjamin standarisasi pelaksanaan kegiatan operasi dan pemeliharaan pada masing-masing jenis perangkat, maka perlu dibuatkan prosedur kegiatan pemeliharaan sesuai tipe dan merek perangkat. 7, Managed Service/ Managed Operation operasi harian Network Data Center dilaksanakan oleh Head of Data Center. 8, Dokumen penggunaan Network didokumentasikan dan direview secara berkala setiap triwulan oleh Head of Data Center. 9. Unit Operasional yang bertanggung jawab dalam operasional link connectivity Data Center adalah sebagai berikut: a. Unit Pengelola infrastruktur bertanggung jawab dalam operasional fink connectivity dari CE DC ke arah SW DB dan CE IXP; . Unit Telkom Regional /WITEL bertanggung jawab dalam operasional link connectivity dari CE DC ke arah cloud metro. 10.Unit yang bertanggung jawab dalam opersional Network Element (Node) CE DC dan SW DB adalah sebagai berikut : a. Unit Pengelola Infrastruktur bertanggung jawab dalam operasional Network Element CE DC dan SW DB secara logical; b. Unit Telkom Regional (WITEL) bertanggung jawab dalam operasional Network Element CE DC dan SW DB secara fisikal. 3.1.2 Pengelolaan Kontrol Akses Ruangan. 3.1.2.1 Permintaan Akses 1. Pemohon mengajukan permintaan akses kepada Head of Data Center menggunakan formulir permohonan akses. ‘Internal Peruschaan Halaman 6 dari NANENESENES OSES ESESES ESAS ANAS ANON ANANSI TRONS aN sassy INARI RAINING RIAA ATRIA AIRS AZO RI AS AZ AZ RZ AT AZ AZ AZ AZ AZ AZ AZ NANENENENAS EN AN ARAN ANNAN ARAN ARAN ARAR NARS R ARAN ANZ AR ZN ANI RINININIRINININI RI RANI AIRS AIRS ASAI ASRS RFAZAZ ASRS AZ ES NASER ENN AN ANNAN N ANNAN ARAN AN ANNAN NANA R RANA ANA INIRIRININIRINI NINA RI RINT RI RI RI ATRIA RI AIA AZ RZ AZ AFA ES Standar Operasi T-Cloud 2. Head of Data Center melakukan analisis terhadap permintaan tersebut untuk memastikan Kesesuaian permintaan dengan kebutuhan pemohon. 3. Head of Data Center menugaskan pihak terkait untuk menyiapkan akses bagi pemohon. 4. Untuk kunjungan yang bersifat insidentil, Head of Data Center bisa menugaskan unit keamanan untuk membuka pintu akses dan ‘mendampingi selama aktivitas bagi pengunjune/kastamer. .2 Pencabutan Akses 1. Security Officer mengajukan permintaan pencabutan akses dari pekerja yang sudah tidak aktif ke Head of Data Center menggunakan formulir permohonan akses. 2. Head of Data Center menugaskan pihak terkait untuk melakukan pencabutan akses dari pekerja tersebut. 3. Security Officer mendokumentasikan pencabutan akses tersebut. .3 Pelaksanaan Review Akses 1. Security Officer melakukan review terhadap akses. 2. Security Officer mencatatkan hasil review tersebut pada Berita Acara Review akses. 3. Head of Data Center akan menugaskan personil terkait untuk melakukan tindak lanjut atau penyesuaian akses. 4. Personil terkait melakukan tindak lanjut atau penyesuaian akses dan melakukan update pada User Access Matrix (UAM). 5, Secara berkala setiap triwulan, Head of Data Center melakukan review terhadap User Access Review (UAR) dan User Access Matrix (UAM). 3.2. Tools Pendukung Operasi Data Center 3.2.1 Data Center Infrastructure Management (DCIM) 1. DCIM sebagai alat pengelola infrastruktur pusat data, berfungsi untuk: memonitor, mengukur, mengelola dan mengendalikan pemanfaatan pusat data berupa : Service, Capacity, Power, Environment, Connectivity. 2. DCIM akan sangat membantu dalam mengelola seluruh aset IT secara fisi dalam satu panel terintegrasi. Proses uji kelayakan, uji kesalahan, otomatisa: fungsi dan melakukan tugas-tugas manual peralatan yang terhubung menjadi lebih efisien dengan hasil yang lebih terukur. Kesalahan dan resiko dapat dicegah dan lebih terprediksi. Pengelolaan pusat data dengan DCIM juga mengurangi konsumsi dan biaya untuk energi, serta membuat bangunan pusat data anda fleksibel. 3. Investasi pada DCIM adalah untuk menghasilkan dan menghemat uang. Produktivitas kerja akan meningkat sementara di lain pihak kebutuhan akan energi menjadi lebih efisien. Internal Perusahaan Halaman 7 dari 18 ENESESESES ESAS ESOS ESAS ESAS ASASAS ANAS ANAS ANAS ANANAN ANAS NAAR G BNANAN INAS AN NAN AN NAN AR ARAN INANINAN NAN AR ANNAN RANT NAAR GG GGG BRBBABABABAB BABA AB AAR ALAA AA CAAA G GGG GGG GG GGG GGG G a (© Vas aye San ane SAR N 2 N a ‘Standar Operasi T-Cloud 3. 2 Implementasi DCIM untuk Data Center ai Implementasi DCIM meliputi: a. Power & Energy Management b. Generators & Fuel Tanks ‘Access & Security Building Management Cable Management Power/UPS Health ‘Switch Gear Cooling Units Asset management Compute Utilization Available Rack Space Power Consumption it perangkat sensor yang dibutuhkan adalah sebagai berikut: Cooling, parameter yang diukur: © High Temp © Low Temp igh Humidity * Low Humidity © High Press © Low Press * Compressor on ‘* Compressor off ‘* Comprosser Failure ‘* Power Input On. ‘* Power Input Off © Air Filter b UPS, parameter yang diukur: © Main Failure «© System By Passed ¢ Modul Failure # BatteryOn «© Battery Low © Freq out of Tolerance © Temperature Fan Failure c. Access, parameter yang diukur: * Door open * Door closed @ Log Print d. CCTV, parameter yang diukur: * Motion Detection Log * Camera Active View eSeree Internal Perusahaan NASANANAS ANN NeN¢ PRARIRARI RI RZ AIRS ee Ne aN Ns an Ns an NAN. aes VAN. ae NAN, wee ‘Standor Operasi T-Cloud ‘© Backup System View e. Water Leakage, parameter yang diukur: ‘* WDS IT Hall OC ‘© Under PAC Unit ‘* Under Generator Device 4. Power Unit Distribution ‘¢ Meter panel MDP Input ‘* Meter panel MDP Ouput ‘* Meter panel Distribution Row © Rack 8. Environment Monitoring * Temperature © Humidity «© Air Pressure Air Flow h. FSS (Fire Supression System) * Detector Abnormal * Cross Zone Alarm © Battery Bad '* Module Power Fail ‘© Actuator Abnormal © Evacuate Alarm ‘© Gas Discharge 3.3. Pengelolaan Permintaan Layanan Data Center 3.3.1 _Pengelolaan Layanan Data Center 1. Pengelolaan permintaan layanan Data Center dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan jaminkan dalam operasional service dalam bentuk SLA. 2. Pengelolaan permintaan layanan menjadi tanggung jawab penuh Unit Pengelola Infrastruktur. Permintaan layanan Data Center dimaksud terdiri dari: Permintaan layanan baru; Permintaan perubahan layanan; Permintaan penghentian layanan; Permintaan layanan disposal; Permintaan layanan smart hand; Permintaan layanan khusus. Permintaan layanan diajukan ke Unit Pengelola Infrastruktur. 3.3.2. Permintaan kunjungan Data Center 1. Standar permintaan kunjungan via email/Nota Dinas a. Pengunjung mengajukan surat permohonan izin kerja dan masuk lokasi Data Center melalui Nota Dinas/SPK/surat permohonan izin kerja yang dikirimkan melalui email. b. Head of Data Center menindaklanjuti surat permohonan. a Internal Perusahaan Halaman 9 dari 18 INANANENANANANINANANONANANASANANASASANIN ANON IN ASIN IN INI NINININIRIRIRIRIRIRININIRIRINIRARIASASRI RISA AILS NANANANANANANARANANANANANANANANINANINININININANAN INN INI RINININININIRININIRININIRININI RI RI AI NIRIRIRIRI NIRS NA NANININANARINANANANAN ANNAN NIN ARAN IRIN ININANIN INN I NININININIRINIRININININININININININININININININIRINS| NeaNee BRAS NANAAS PRA, NANA PRA ‘Standar Operasi T-Cloud b. Head of Data Center mengkonfirmasikan keslapan jadwal kunjungan kepada kastamer atau mitra, Petugas Data Center menerima kunjungan dari kastamer atau mitra sesuai permintaan, Kastamer atau mitra mengi dengan kartu tanda visitor. Kastamer atau mitra mengikuti aturan yang berlaku untuk bekerja di Data Center. Petugas Data Center mendampingi tamu terkait pekerjaan yang akan dilaksanakan. Petugas Data Center membuat NDA dan kastamer atau mitra menandatanganinya. Petugas Data Center/PIC memeriksa dan memastikan pekerjaan telah selesai serta menerima dokumen laporan atau berita acara pelaksanaan pekerjaan. an logbook buku tamu dan menukar ID Standar permintaan kunjungan via Digital Touch Point (DTP) a! Pemohon (kastamer atau mitra) install aplikasi MyNeuCentriX dari playstore/appstore. Pemohon (Kastamer atau mitra) mengisi permohonan izin kerja dan ‘masuk lokasi Data Center pada aplikasi MyNeuCentriX. Head of Data Center menindaklanjuti permohonan kunjungan dengan aplikasi MyNeuCentrix. Petugas Data Center menerima kastamer atau mitra yang akan melaksanakan pekerjaan atau kunjungan di lokasi Data Center. Petugas Data Center mencocokkan pengunjung yang datang dengan data yang diisi pada aplikasi MyNeuCentrix. Jika sesuai pengunjung akan di foto pada VAM (\ Management) dan menukar ID dengan kartu tanda visitor. Petugas Data Center akan menginformasikan atau mengantar tamu ke PIC terkait. PIC yang ditunjuk sebagai pendampingi pekerjaan menerima Mitra atau Kastamer dan mendampingi kastamer atau mitra. PIC memeriksa dan memastikan pekerjaan telah selesai serta menerima dokumen laporen atau berita acara pelaksanaan pekerjaan. Kestamer atau mitra menukarkan Kartu visitor dengan ID yang bersangkutan serta mengisi waktu kepulangan pada VAM (Visitor Access Management). for Access 3.4 Pengelolaan Space 3.4.1 _Pengelolaan Space Rak Pengelolaan space rak meliputi: 1. Kapasitas ultimate rak di dalam IT Hall; 2. Urutan penempatan rak di dalam IT Hall; 3. Pengelompokan rak berdasar jenis perangkat; 4. Perencanaan penyediaan catuan berdasar pada kapasitas ultimate rak. 3.4.2 Pengelolaan Space Khusus 1. Di dalam IT Hall disiapkan rencana untuk kebutuhan space khusus yang diinginkan pelanggan. Internal Perusahaan ‘Halaman 10 dori 18 SOBOBOOOQ OOOO OOOO OOO DOS OOaaY PRARARARARA RRA O GGG OO OGG NASASASASASASASASASASASASASASASASAS AAA AAA AAA PRIRIRPRARA RII FOGG OGG GOOG GOOG GG NES ESESES ESAS ESAS ESAS ESAS AS ESAS ASAS AS ANAS AA AA AA ANAL AS PRIA GGG GGG GG GG OGG GOGO GGG a” & ‘Standar Operast T-Cloud 2. Space khusus distapkan dengan memperhatikan aspek optimalisasi pendingin ruangan dan efektifitas ruangan. 3.5 Pengelolaan CME Operasional dan pemeliharaan CME meliput: 1. Pengetesan rutin UPS: Lampu indikator; Balancing load; Log report alarm; |. Tegangan input dan output; Tes fungsi; UPS harus bise switch over catu daya selama 5 menit setelah catuan listrik utama mati. Pengetesan rutin Battery dilakukan setiap bulan, meliputi a, Tegangan total baterai 12 + 0,2 Vdc; b, Temperatur baterai 28-32" . Tes kapasitas batere dengan beban ril, maksimal 1 jam; d. Log report. 3. Pengetesan rutin Transformer , meliputi: a. Semua indikator berfungsi normal; b. Temperatur trafo < 65°C; ¢. Pemeriksaan instalasi kabel sistem distribusi; d. Perkabelan rapi. Generator Slap switch over catu daya dalam waktu 5 menit setelah catuan listrik utarna mati . Tangki harian tersedia full, tangka bulanan tersedia minimal 80% ‘Temperatur air pendingin genset antara 40°C - 45°C ‘Mesin pompa tangka bahan bakar berfungsi otomatis . Radiator atau Cooling Tower atau Blower Udara berfungsi normal Pemeriksaan penggunaan oli Dilakukan running test secara berkala mingguan dan bulanan recision Air Conditioning (PAC) Temperatur ruangan < 23 °C, kelembaban 45 % s/d 55 % Fungsi blower normal Pemeriksaan atau pembersihan unit indoor dan outdoor secara berkala |. Semua indikator berfungsi normal Pemeriksaan fan belt AC secara berkala setiap triwulan Sirip kondensor, evaporator, filter-filter dan fan bersih . Suara kompresor dan fan motor normal 6. Fire Alarm Protection (FAP) 2. Sensor FAP berfungsi normal b. Sistem perkabelan FAP rapi c. Test fungsi berkala setiap triwulan d. Pengecekan fungsi FAP 7. Cable Tray a, Pemasangan kabel rapi di dalam cable tray b. Pemisahan antara kabel power dan kabel network 8. Kabel dari patch panel Meet Me Room ke Rack IT Hall a. Kabel terpasang rapi b. Melakukan instalasi cable forming c. Pemisahan antara kabel power dan kabel network mopaoseyempange ‘Internal Perusahaan Holaman 14 dari 18 SOBDOBSOOOOOOOSBSASOBSBSOOSABBAAs BRA RAIA RAR ARAL GG NAAN AANA AANA AAA AAA AAAAAAAT BRIRARI RA RIRIRI RAIA AAAI AF SENSES OS ASZSASASANZS ESAS ANASASAS ANAS ASANANAN ANNAN PRAIRIE IIIA GGG GG 3.6 Pengelolaan Network 1. Unit Pengelola Infrastruktur bertanggung jawab dalam pengelolaan Network yang ‘menjadi penghubung antar Data Center atau Data Center dengan perangkat Iain di luar lokasi Data Center. 2. Network Data Center meliputi elemen Transport dan IP. 3. Item pemeliharaan untuk masing-masing jenis perangkat disesuaikan dengan tipe dan merk perangkat yang ditentukan mengacu pada persyaratan produk perangkat dan standar mutu yang dlimplementasikan. 3.7 Pengelolaan Keamanan Data Center 1. Pengelolaan operasional keamanan didalam area Data Center menjadi tanggung jawab Unit Pengelola Infrastruktur termasuk pengelolzan risiko dan penyiapan perangkat sistern keamanan. 2. Pengelolaan keamanan diluar area Data Center tetapi masih dalam satu area menjadi tanggung jawab Unit Telkom Regional / WITEL termasuk pengelolaan risiko dan penyiapan perangkat sister keamanan. 3. Unit Pengelola Infrastruktur menyusun prosedur pengelolaan Keamanan Data Centerdan mereview prosedur tersebut secara berkala. 4, Pengelolaan kemanan area Data Center yang menjadi tanggung jawab Unit Pengelola Infrastruktur terdiri dari : a, Access Door; b. Access List; ©. Access reader; d. Access Log; e. Front Desk Camera, f CCTV; 9. CCT Log. 5. Unit Pengelola Infrastruktur wajib melakukan asessement dan review terhadap ketersediaan dan operasional semua perangkat pendukung keamanan area Data Center secara berkala setiap triwulan. 6. Pengelolaan Keamanan Data Center mengacu ke peraturan Perusahaan tentang Tata Kelola Keamanan Informasi yang berlaku. 3.8 Pengelolaan Insiden Data Center 1. Unit Pengelola infrastruktur bertanggung jawab dalam pengelolaan penanganan insiden Data Center dalam hal : a. Insiden Log; b. Insiden Handling; ©. Complain Handling; d. Insiden Reports; Internal Perusahaan Halaman 42 dari 18 SOBBOOAD QOOOQO OOD OOOOLS OOS aSaasy ARIRIRI RANI AS RFRA ASRS AZ AZ AZ RP AZ AS ASA AP AZ AZ OZ OZ AZ As OF AF NESSES ENS AS NASER RAN ANAS ANNA AR AR ARAA AAR ARR AAA PRIRIRIRIRI AI RIAA AAI UGG GG NES ESAS AS ESOS ESSER ESSER ESAS ANNAN SANA AA ANA AAA PARRA GGG GGG GGG GG GGG Standar Operas! T-Cloud 9. Kabel OLO dari patch pane! Meet Me Room ke Interconnection Room a. Kabel terpasang rapi b, Melakukan instalasi cable forming c. Pemisahan antara kabel power dan kabel network 10. Grounding System a, Grounding System Gedung sebeser maksimal 1 ohm b. Grounding system perangkat sebesar maksimal 1 ohm ©. Dilakukan penetration test oleh pihak eksternal berkala tiap tahun d. Review secara berkala tiap semester aA my ‘Standar Operasi T-Cloud e. Insiden Management. 2. Peta peran dalam penanganan insiden Data Center adalah sebagai berikut : a. Incident Manager selaku koordinator dalam pengelolaan insiden; b. Service Desk selaku 1st- level support; . Incident Support selaku 2nd-level support. 3. Unit Pengelola Infrastruktur menyusun prosedur pengelolaan insiden Data Center dan mereview prosedur tersebut secara berkala setiap Triwulan. 4, Proses pengelolaan insiden dilakukan oleh Unit Pengelola Infrastruktur berdasarkan ketentuan SLA yang berlaku 5. Laporan dari aktivitas service desk digunakan oleh Unit Pengelola Infrastruktur untuk mengukur performansi penanganan insiden. 6. Unit Pengelola Teknologi Informasi bertanggung jawab dalam menyediakan tool untuk pencatatan tiket pelaporan insiden Data Center, pengelolaan insiden Data Center, dan monitoring penyelesaian insiden Data Center. 3.9 Pengelolaan Problem Data Center 1. Unit Pengelola Infrastruktur bertanggung jawab dalam pengelolaan problem Data Center yang bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan (availability) tingkat layanan, efisiensi biaya, dengan mengurangi jumlah permasalahan dalam operasional Data Center untuk menghindari insiden yang berulang. 2. Unit Pengelola Infrastruktur menyusun prosedur pengelolaan problem Data Center dan mereview prosedur tersebut secara berkala setiap Triwulan, 3. Proses-proses dalam pengelolaan problem Data Center dilaksanakan secara terintegrasi dengan pengelolaan insiden Data Center. 4. Unit Pengelola Teknologi informasi bertanggung jawab dalam menyediakan foo! untuk pencatatan, penelusuran, analisis root cause dan eskalasi, serta monitoring dan pelaporan problem. 3.10 Pengeloaan Netralitas Data Center 1. Untuk menunjukkan netralitas Data Center Telkom, OLO diperbolehkan menyediakan jaringannya sendiri dengan ketentuan sebagai berikut: a. Landing point jaringan OLO adalah Interconnection Room yang ada di lokasi Data Center Telkom; b. OLO akan menyediakan sendiri jaringannya menuju FTM di lokasi Data Center Telkom, termasuk penyewaan jalur Iehan dan duct kabel; c.Apabila OLO akan menggunakan jalur lahan atau duct kabe! Telkom, OLO menyewa lahan & duct kabel milik Telkom; 4d. Lastmiles dari masing-masing OLO menuju Data Center Telkom disiapkan oleh 010; e. _Jaringan dari Interconnection Room ke Meet Me Room menyewa ke Telkom. 2. Unit Telkom Regional bertanggung jawab dalam melakukan supervisi terhadap OLO dalam penyediaan link OLO menuju Interconnection Room serta menyediakan dan mengelola link dari Interconnection Room menuju Meet Me Room. 3. Unit Pengelola Infrastruktur bertanggung jawab dalam penyediaan link dari Meet Me Room menuju IT Hall di lokasi Data Center. A Internal Perusahaan - Halaman 13 dari 18 LARA AAAS, IVA VEVAVIINAVANAVAVAVANANEG PRIRIRIRI RAAT AAS RZ RZ ATRL AZS, ARES EN INANAS IN ININ ANN IR ARAN IRIN ARAN IN RANA AN ARAN RARIN RAR RIND DREN AN INAN SANA ARAN NRRL ANIN NINN NAN AR ANNAN INARA ARI RAAF GG 4.1 Operasi dan Pemeliharaan Network Element Modern Node, Cable Landing Station (CLS), dan Site 1, Operasi dan pemeliharaan Network Element yang meliputi fungsi fisik dan logic, dikelola menurut jenis perangkat. 2. Jenis perangkat meliputi antara lain perangkat Service Node & IPTV, IP Network, Transport, CME, Akses Network, WiFi dan perangkat support. 3. [tem pemeliharaan untuk masing-masing jenis perangkat disesuaikan dengan tipe dan merk perangkat yang ditentukan mengacu pada persyaratan produk perangkat dan standar mutu yang dlimplementasikan, 4, Periode dan kemampuan resources ditentukan dengan memperhatikan standar minimal kualitas pemeliharaan sehingga tetap menjamin performasi Network Element terhadap persyaratan mutu dan layanan terhadap pelanggan. 5. Untuk menjamin standarisasi pelaksanaan kegiatan operasi dan pemeliharaan pada masing-masing jenis perangkat, maka perlu dibuatkan prosedur kegiatan pemeliharaan sesuai tipe dan merek perangkat. 6. Dalam rangka peningkatan efektifitas dan efisiensi kegiatan pemeliharaan operasi dan Internal Perusahaan Halaman 14 dari 18 NESSES ESAS AN ENN AN ERAN INNES NAN AN ARAN AN ARAN N Ay PAI OO GOOG GOOG COO CCG SSSA SRS RA RAIS RAR AZAR PRN 202 PRAR ARPA OG OG GG SS SS SASS AIRS ROR era e acl POGOGOG GOOG GO CGO GOOG OO GG OGG GT Standar Operas! T-Cloud [Area DataCenter [Gedung Datacenter {J nteon. Joa | | 910) Room ane Hot | | 010 Unit Telkom Regional Unit Pengelola infrastruktur Gambar 1 Pengelolaan Netralitas Data Center 3.11 Pengelolaan Kelangsungan Layanan Data Center Kelangsungan layanan Data Center adalah memastikan bahwa perangkat infrastruktur Data Center baik availability maupun realibility terpenuhi sesuai dengan standar SLA Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk menjaga kelangsungan layanan Data Center, adalah: Kebutuhan catu daya untuk Data Center apabila terjadi catuan listrik mati; Kebutuhan solar untuk Genset minimum 80% dari kapasitas taneki; Kapasitas kemampuan Genset untuk mencukupi kebutuhan Data Center; Kebutuhan technical supports Genset; Ketersediaan Genset cadangan; Review tethadap kondisi operasional perangkat Catu Daya; Monitoring dan review semua pelaksanaan maintenance perangkat infrastruktur Data Center. NOvSeNE 4. Operasi Modern Node, Cable Landing Station, dan Site A 4 ‘Standar Operasi T-Cloud pemeliharaan perangkat, maka pelaksanaan operasi dan pemeliharaan dapat memanfaatkan teknologi atau aplikasi yang sesuai, 4.2 Pengelolaan Keamanan 1. Pengelolaan operasional keamanan didalam area Data Centermenjadi tanggung jawab Unit Pengelola Infrastruktur termasuk pengelolaan risiko dan penyiapan perangkat sistem keamanan. 2. Pengelolaan keamanan diluar area Data Centertetapi masih dalam satu area menjadi tanggung jawab Unit Telkom Regional / WITEL termasuk pengelolaan risiko dan penyiapan perangkat sister keamanan. 3. Unit Pengelola Infrastruktur menyusun prosedur pengelolaan Keamanan Data Centerdan mereview prosedur tersebut secara berkala, 4, Pengelolaan kemanan area Data Centeryang menjadi tanggung jawab Unit Pengetola Infrastruktur terdiri dari: . Access Door; . Access List; Access reader, Access Log; Front Desk Camera, cc; 9. CCT Log. 5. Unit Pengelola infrastruktur wajib melakukan asessement dan review terhadap ketersediaan dan operasional semua perangkat pendukung kemanan area Data Centersecara berkala setiap triwulan. 6. Pengelolaan Keamanan Data Centermengacu ke peraturan Perusahaan tentang Tata Kelola Keamanan Informasi yang berlaku. ep anre 4.3 Pengelolaan Insiden Modern Node, CLS & Site 1. Unit Pengelola Infrastruktur bertanggung jawab dalam pengelolaan penanganan insiden /gangguan yang terjadi pada Network Element dalam hal : a. Pencatatan Insiden; b. Penanganan Insiden; . Pelaporan Insiden; d. Insiden Management. Peta peran dalam penanganan insiden adalah sebagai berikut : ‘a. Incident Manager selaku koordinator dalam pengelolaan insiden; b, Service Desk selaku 1st- level support; Incident Support selaku 2nd-level support. 3. Unit Pengelola Infrastruktur menyusun prosedur pengelolaan Insiden dan mereview prosedur tersebut secara berkala. 4, Proses pengelolaan insiden dilakukan oleh Unit Pengelola Infrastruktur berdasarkan ketentuan SLA yang berlaku. 5. Laporan dari aktivitas service desk digunakan oleh Unit Pengelola infrastruktur untuk mengukur performansi penanganan insiden. 4.4 Pengelolaan Problem Modern Node, CLS & Site 1. Unit Pengelola Infrastruktur bertanggung jawab dalam pengelolaan problem yang bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan (availability) tingkat layanan, efisiensi biaya, dengan mengurangi jumlah permasalahan dalam operasional Network Element untuk menghindari insiden yang berulang. 2. Unit Pengelola Infrastruktur menyusun prosedur pengelolaan problem dan mereview Internal Perusahaan Halaman 15 dari 18 SOOOBOAOBSIEODARDOABAADAAADBAAAAy BRENARANANARARAAA RAAF UG GGG NASANASASASESAS ASA ASSO AAA AAA AAA BABA AAL PREPARA AAG GGG GGG GG GGG GG 6) NAN ENASASESESASAS ASS ASASASASASASASASASAS AAS AAA AAA ALY PRIA GG GGG GGG GGG GG ‘Standar Operasi T-Cloud prosedur tersebut secara berkala. 3. Proses-proses dalam pengelolaan problem dan Insiden dilaksanakan secara 4. Unit Pengelola Teknologi informasi bertanggung jawab dalam menyediakan too! untuk pencatatan, penelusuran, analisis root cause dan eskalasi, serta monitoring dan pelaporan problem. 4.5 Pengelolaan Kelangsungan Layanan Modern Node, Cable Landing Station (CLS), dan Site Dalam rangka menjaga kelangsungan layanan Modern Node, Cable Landing Station, dan Site, perlu pengaturan Redudancy Sistem Catu daya dan Network agar layanan ke pelanggan tetap berlangsung 4.5.1. Redundancy Catu Daya Sistem kontingensi atau redudancy catu daya adalah sebagai berikut : 1. Sistem kontingensi/redudancy untuk catuan PLN adalah tersedia genset stasioner, mobile genset, dan unit UPS; Sistem kontingensi/redudancy untuk catuan DC (#) ke perangkat adalah unit batere dan disiapkan Rectifier Portable; 3. Sistem kontingensi/redudancy untuk pengkondisian ruangan perangkat adalah tersedia unit AC Portable; 4, Sistem kontingensi/redudancy untuk sistem pembebanan catuan PLN-Genset adalah disiapkan konfigurasi sistem bypass ATS antara catuan PLN-Genset dan panel MOP. 4.5.2 Redundancy Network Sistem kontingensi atau redudancy Network adalah pengaturan konfigurasi network dan pengaturan routing sedemikian rupa dari sisi konfigurasi Network maupun Konfigurasi Network Element sehingga didapatkan performansi layanan network secara end to end yang handal dan layanan tidak terganggu atau mengalami PERPU. Redundancy dapat berupa: 1. Redudancy/backup secara fisik Redudancy/backup secara fisik biasanya dilakukan dengan cara menambahkan jumtah fisik link atau node dalam bentuk topologi ring atau mesh sehingga bisa saling meredundancy pada saat salah satu node utama terganggu, dapat juga dilakukan dengan menambahkan jalur dengan link fisik yang berbeda. Redudancy/backup secara logik Redudancy/backup secara logik biasanya dilakukan secara software, sebagai fitur atau kemampuan memperbaiki sendiri (self-healing) dari sistem telekomunikasi tersebut, misalnya Redudancy Routing pada jaringan service node dan IP, Self Healing Ring pada jaringan transport dan sebagainya, 5. Pengelolaan Aset T-Cloud 1. Manual operasi umum diperlukan dan harus mencakup seluruh persyaratan operasi Data 2. Seluruh perangkat utama seperti pengkondi Center, Modern Node, Cable Landing Station (CLS), dan Site. idara, UPS, generator, dan lain sebagainya harus terdapat dalam pencatatan aset dengan pencatatan minimal berisi a. Lokasi; b. Nomor seri; ©. Data pengadaan; Internal Perusahaan Halaman 16 dari 18 ESESESESESESES OSS ASAS ANAS ANAN ANNAN ENN NN eyeysusnsy NANARANA NAAR A RRA AAP ASESESESES SASSO AAAS AA ABA ABA AAR ALAA NAA GG BABA OABAABABAAABAAAAAAABRAAALT NARARANANI RANA RARI RIAA RAR RAAT ASAI RI ARS RAAT AFAR AS ‘Standar Operasi T-Cloud d. Kontak rinci pabrikan; fe. Tanggal kalibrasi 3. Seluruh konfigurasi dan prosedur operasi harus didokumentasikan termasuk di dalamnya: a. Perubahan konfigurasi; b. Set-point default 4, Informasi dokumentasi lokasi minimal meliputi a, Bangunan dan lantai; b. _Lokasirak dan item utama dari perangkat; &. Denah rak; d.__ Interkonektivitas fisik dan logik dari peralatan. 5. Daftar Kontak harus tersedia dan mencatat seluruh staf Data Center, Modern Node, Cable Landing Station (CLS), dan Site, fungsi dan Kontak rinci, pemasok, perusahaan pemeliharaan dan layanan darurat. 6. Data Center harus memiliki panduan keamanan operasi yang merinci hal-hal seperti: a. Prosedur pencegahan kebakaran; b. Penggunaan listrik secara aman; .Penggunaan perangkat transmisi data optic; dd. Pengangkatan beban berat 7. Perencanaan tertulis harus tersedia dan mudah diakses untuk menjelaskan secara rinci status alarm dan bagaimana gangguan sistem ditangani oleh staf Data Center, Modern Node, Cable Landing Station (CLS), dan Site. 8. Unit Pengelola Infrastruktur bertanggung jawab untuk memastikan dokumentasi ‘manajemen operasi tersedia dan di-review secara berkala. 6. Pengelolaan Data Potensi dan Performansi T-Cloud 6.1 Pengelolaan Data Potensi 1. Unit Pengelola Infrastruktur bertanggung jawab terhadap pengelolaan data potensi 7- Cloud dibantu oleh Unit Pengelola Telkom Wilayah. 2. Data potensi T-Cloud berisi informasi kapasitas alat produksi yang meliputi power supply, space, rack installed dan Network Element. 3. Data Potensi T-Cloud dilaporkan kepada Direktur NITS setiap bulan dan ditinjau Periodik setiap tiga bulan untuk mengetahui potensi kesiapan alat produksi. 6.2 Pengelolaan Performansi 1. Unit Pengetola Infrastruktur bertanggung jawab terhadap pengelolaan performansi T- Cloud. 2. Indikator performansi T-Cloud meliputi : a, Response Time of Service; ». Availability of Service; ¢, Mean Time To Recovery; dd, Mean Time To Repair; e. Availability of Power Supply; J. Availability of Temperature; 8. Power Utilization Efficiency. 3. Pengukuran performansi 7-Cloud dilakukan setiap bulan dan ditinjau setiap tiga bulan “Halaman 17 dari 18 ao LARA BAAS Ge ZRZNAN Aae Standar Operasi T-Cloud 7. Standar Internasional dan Nasional untuk Operasi 8. ‘Standar internasional yang dapat diterapkan untuk operasi Data Center adalah sebagai berikut: 1, ISO/IEC 27001:2013 Information technology - Security techniques - Information security ‘management systems ~ Requirements, 2. ISO/IEC 20000-1:2011, information technology - Service Management. Part 1: Service ‘management system requirements; 3, 15022301 2012, Societal security - Business continuity management systems ~ Requirements; 4, NEPA 1600:2007 Standard on Disaster/Emergency Management and Business Continuity Programs; 5. PCI DSS (PCI Data Security Standard) 2010. Unit Pengelola Infrastruktur bertanggung jawab untuk memastikan audit internal dan eskternal, berdasarkan standar yang diterapkan dilaksanakan secara berkala atau paling sedikit sekali dalam setahun untuk memastikan kesusaian. Ketidaksesuaian antara kebijakan terhadap implementasi yang ditemukenali baik dari operasional _maupun hasil audit, ditindaklanjuti dengan evaluasi dan perbaikan yang didokumentasikan. Referensi Dalam penyusunan standar operas! ini, menggunakan referensi sebagai berikut: 1. Rancangan Peraturan Menteri (RPM) Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia tahun 2013 tentang Pedoman Teknis Pusat Data; 2. Peraturan Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk, nomor D.404.00/r.00/HK.200/COP-CO300000/2014 tanggal 15 Juli 2014 tentang Pedoman dan Kebijakan Umum Tata Kelola Teknologi informasi Telkom Group; 3. Peraturan Direktur Network IT & Solution Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Telekomunikasi indonesia, Tbk, nomor PD.402.06/r.00/HK.200/COP-D0031000/2016 tanggel 6 September 2016 tentang Pengelolaan Operasi dan Pemeliharaan Infrastruktur Telekomunikasi; 4, Nota Dinas POH Direktur Digital and Strategic Portfolio Nomor C.Tel. 147/HK 290/COP- £0000000/2016 tanggal 18 Atustus 2016 tentang Penetapan Peta Peran Portfolio Bisnis Data Center; 5. Nota Dinas VP Infrastructure Management Nomor C.Tel. 80/YN 000/COP-D5000000/2016 tanggal 11 Oktober 2016 tentang Peta Peran Pengelolaan Operasional CNDC; 6. Nota Dinas Direktur Network & IT Solution Nomor C.Tel. 66/TK 000/COP-D0000000/2017 tanggal 31 Juli 2017 Kebijakan Netralitas Carrier Neutral Data Center (CNDC). Ae awe LAN we LAN “we LAs NANANeNeY SARA AeA] ae ‘Halaman 18 dari 18 A m7

You might also like