You are on page 1of 5

Prosiding Seminar Nasional Publikasi Hasil-Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

“Implementasi Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Untuk Peningkatan Kekayaan Intelektual”


Universitas Muhammadiyah Semarang, 30 September 2017

DUKUNGAN KELUARGA PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2


DI KOTA SEMARANG

Arief Yanto1), Dewi Setyawati 2)

1)
Prodi S1 Keperawatan FIKKES Universitas Muhammadiyah Semarang
Email : arief.yanto@unimus.ac.id
2)
Prodi S1 Keperawatan FIKKES Universitas Muhammadiyah Semarang
Email: dewisetyawati@unimus.ac.id

ABSTRACT

Introduction: Diabetes mellitus is a chronic disease that is difficult to cure. This causes people with diabetes
mellitus have psychological pressure. The family is one of the support systems for people with type 2 diabetes
mellitus. This research aimed to know about family support of patients with type 2 diabetes mellitus.
Method: The research is descriptive quantitative with cross sectional approach to know about family support
in type 2 diabetes mellitus patients. The number of samples is 96 patients with type 2 diabetes mellitus at
Regional Hospital KRMT Wongsonegoro Semarang.
Results: The research showed that the family support of patients with type 2 diabetes mellitus had an
average value of 61.52 with high level family support category of 70 respondents (72.9%) and low level
family support category of 26 respondents (27.1%). Family support for patients who are married tends to be
higher than single patients. Good family support will affect the implementation of the diabetes mellitus
treatment program undertaken by the patient.
Conclusion:
Family support is an important factor in supporting the success of the type 2 diabetes mellitus treatment
program. Therefore, nurses are expected to involve more families in providing nursing care to patients with
type 2 diabetes mellitus.

Keyword : Diabetes Mellitus, Family support

PENDAHULUAN membuat sebagian besar pasien menjadi tidak


Angka kejadian penyakit Diabetes patuh (Rahmawati et al., 2014).
Mellitus (DM) Tipe 2 di dunia setiap tahun Rumah sakit merupakan tempat
terus meningkat. Diabetes mellitus tipe 2 penyelenggaraan pelayanan medis, penunjang
merupakan salah satu penyakit tidak menular medis, administrasi dan manajemen, serta dapat
dengan jumlah prevalensi tertinggi di Kota digunakan sebagai tempat pendidikan atau
Semarang. Jumlah penderita diabetes mellitus pelatihan dan pengembangan (Indonesia, 2009).
tipe 2 di puskesmas sekota semarang adalah Mutu pelayanan keperawatan dalam Rumah
18.390 orang. Sedangkan jumlah penderita Sakit sebagai suatu organisasi perlu
diabetes mellitus tipe 2 di rumah sakit rawat ditingkatkan. Pelayanan kesehatan yang
inap di seluruh kota semarang adalah 3.078 bermutu adalah pelayanan kesehatan yang
orang (Dinkes, 2016). Faktor-faktor risiko yang dapat memuaskan setiap pemakai jasa
berpengaruh terhadap kejadian diabetes pelayanan kesehatan sesuai dengan
mellitus tipe 2 adalah riwayat keluarga, umur tingkat kepuasan rata-rata penduduk serta
≥45 tahun, dan inaktivitas (Wicaksono, 2011). penyelenggaraannya sesuai dengan standar
Empat kegiatan dasar dalam manajemen pasien dan kode etik profesi (Saragih, 2011). Tidak
DM tipe 2 yaitu modifikasi diet, aktivitas fisik, puasnya pasien dan penilaian baik atau
terapi pengobatan dan pemeriksaan gula darah buruknya terhadap kualitas pelayanan
secara teratur. Manajemen DM tipe 2 ini keperawatan sangat bergantung pada
memerlukan waktu yang sangat lama yang bagaimana seorang perawat mengaplikasikan

45
Prosiding Seminar Nasional Publikasi Hasil-Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
“Implementasi Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Untuk Peningkatan Kekayaan Intelektual”
Universitas Muhammadiyah Semarang, 30 September 2017

kiat caring ketika memberikan pelayanan Tabel 1. Dukungan keluarga pada pasien DM
keperawatan (Tiara dan Lestari, 2017). tipe 2 berdasarkan karakteristik responden
Dalam mencapai pelayanan kesehatan Dukugan
Karakteristik Frekuensi %
yang optimal di rumah sakit, terutama pada Keluarga
penderita diabetes mellitus tipe 2 maka Jenis kelamin
diperlukan pelayanan keperawatan yang  Laki-laki 51 53,1 61,92
memuaskan dan sesuai kebutuhan pasien. Salah  Perempuan 45 46,9 61,07
satu kebutuhan pasien di rumah sakit adalah Status
kebutuhan psikologis. Dengan memanfaatkan pernikahan
 Belum 2 2,1 60
support sistem yang tepat dapat menurunkan
menikah
tingkat stres pasien dan berdampak pada 94 97,9 61,55
 Menikah
pemulihan kondisi pasien (Wiyono dan Hakim, Tingkat
2017). pendidikan
Keluarga merupakan salah satu support  SD 18 18,8 59,83
system yang dapat dimanfaat dalam pemberian  SLTP 28 29,2 56,29
pelayanan keperawatan dan penatalaksanaan  SLTA 35 36,5 66,20
pasien diabetes mellitus. Dukungan dan  Diploma 11 11,5 63,27
perilaku keluarga yang baik dapat  Sarjana 4 4,2 60
mempengaruhi kepatuhan pasien diabetes Sumber: Data Primer
mellitus tipe 2 dalam pengobatan (Mayberry
dan Osborn, 2012). Pelibatan keluarga dalam Responden rata-rata berusia 57 tahun
pelaksanaan asuhan keperawatan sesuai dengan (SD±11,39) dengan rata-rata lama menderita
yang telah disampaikan dalam pedoman diabetes mellitus tipe 2 selama 4 tahun.
akreditasi rumah sakit (KARS, 2009). Proporsi responden laki-laki (53,1%) lebih
Penelitian ini bertujuan untuk banyak daripada perempuan (46,9%).
mengetahui bagaimana dukungan keluarga pada Responden didominasi oleh pasien dengan
pasien diabetes mellitus tipe 2 di kota status sudah menikah (97,9%). Proporsi
semarang. responden berdasarkan tingkat pendidikan
antara lain SD (18,8%), SLTP (29,2%), SLTA
METODE PENELITIAN (36,5%), Diploma (11,5) dan Sarjana (4,2).
Penelitian ini merupakan penelitian Dukungan keluarga pada pasien diabetes
kuantitatif deskriptif dengan pendekatan cross mellitus tipe 2 memiliki nilai rata-rata 61,52
sectional untuk melihat dukungan keluarga dengan kategori dukungan keluarga tinggi
pada pasien diabetes mellitus tipe 2. Populasi sebanyak 70 responden (72,9%) dan kategori
dalam penelitian ini adalah pasien diabetes dukungan keluarga rendah sebanyak 26
mellitus tipe 2 di kota semarang. Sampel dalam responden (27,1%). Skor dukungan keluarga
penelitian ini berjumlah 96 pasien diabetes pada pasien laki-laki cenderung lebih tinggi
mellitus tipe 2 di RSUD KRMT Wongsonegoro daripada pasien perempuan. Skor dukungan
Semarang. Instrumen dalam penelitian ini keluarga pada pasien yang sudah menikah
berupa kuesioner untuk mengukur dukungan cenderung lebih tinggi daripada pasien yang
keluarga pada pasien diabetes mellitus tipe 2. belum menikah. Skor dukungan keluarga pada
pasien dengan tingkat pendidikan SLTA
HASIL PENELITIAN cenderung lebih tinggi daripada tingkat
Jumlah responden yang menyelesaikan pendidikan yang lain.
penelitian ini adalah 96 pasien dengan diagnosa
medis diabetes mellitus tipe 2 di RSUD KRMT PEMBAHASAN PENELITIAN
Wongsonegoro Kota Semarang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pasien penderita diabetes mellitus tipe 2 rata-
rata berusia 57 tahun. Hasil yang sama juga
ditemukan pada hasil penelitian Wicaksono

46
Prosiding Seminar Nasional Publikasi Hasil-Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
“Implementasi Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Untuk Peningkatan Kekayaan Intelektual”
Universitas Muhammadiyah Semarang, 30 September 2017

(2011) yang menyatakan bahwa salah satu bahwa jenis kelamin bukan merupakan faktor
faktor yang menjadi faktor resiko penyakit yang utama yang berhubungan dengan kejadian
diabetes mellitus tipe 2 adalah usia >45 tahun diabetes mellitus.
(Wicaksono, 2011). Penuaan yang dialami oleh Meskipun demikian perlu juga
seseorang berhubungan dengan penurunan diwaspadai karena menurut beberapa studi lain
toleransi glukosa yang ada di dalam tubuh. Hal menjelaskan bahwa jenis kelamin laki-laki
ini disebabkan oleh adanya penurunan memiliki risiko diabetes meningkat lebih cepat.
sensitivitas insulin dan gangguan sekresi Para ilmuwan dari University of Glasgow,
insulin. Semakin bertambahnya usia seseorang Skotlandia mengungkap hal itu setelah
menyebabkan berkurangnya aktivitas fisik yang mengamati 51.920 laki-laki dan 43.137
dilakukan dan dengan terjadinya peningkatan perempuan. Seluruhnya merupakan pengidap
akumulasi lemak tubuh juga menjadi penyebab diabetes tipe II dan umumnya memiliki indeks
diabetes mellitus tipe 2. Jelas, kejadian diabetes massa tubuh (IMT) di atas batas kegemukan
tipe 2 meningkat seiring bertambahnya usia atau overweight. Laki-laki terkena diabetes
(Hupfeld dan Olefsky, 2016). pada IMT rata-rata 31,83 kg/m2 sedangkan
Penderita diabetes mellitus tipe 2 juga perempuan baru mengalaminya pada IMT
didominasi oleh pasien dengan status sudah 33,69 kg/m2. Perbedaan risiko ini dipengaruhi
menikah. Hal ni menunjukkan bahwa oleh distribusi lemak tubuh. Pada laki-laki,
terdapatnya kaitan antara usia dengan diabetes penumpukan lemak terkonsentrasi di sekitar
mellitus tipe 2. Manusia mengalami perubahan perut sehingga memicu obesitas sentral yang
fisiologi yang secara drastis menurun dengan lebih berisiko memicu gangguan metabolisme.
cepat setelah usia 40 tahun. Diabetes sering Hasil penelitian menunjukkan bahwa
muncul setelah seseorang memasuki usia dukungan keluarga pada pasien diabetes
rawan, terutama setelah usia 45 tahun pada mellitus tipe 2 di kota Semarang lebih
mereka yang berat badannya berlebih, sehingga didominasi oleh kategori baik atau dukungan
tubuhnya tidak peka lagi terhadap insulin. Teori keluarga tinggi yaitu sebesar 72,9% dari total
yang ada mengatakan bahwa seseorang ≥45 responden. Dengan dukungan keluarga yang
tahun memiliki peningkatan resiko terhadap baik akan mempengaruhi pelaksanaan program
terjadinya diabetes mellitus dan intoleransi pengobatan diabetes mellitus yang dijalani oleh
glukosa yang di sebabkan oleh faktor pasien. Seperti hasil penelitian lain yang
degeneratif yaitu menurunya fungsi tubuh, menyatakan bahwa dukungan keluarga
khususnya kemampuan dari sel β dalam berhubungan dengan kepatuhan pasien dalam
memproduksi insulin.untuk memetabolisme menjalani diet diabetes mellitus (Senuk et al.,
glukosa. 2013). Dukungan keluarga yang baik akan
Hasil penelitian menunjukkan jumlah mendukung pelaksanaan program terapi
penderita diabetes mellitus tipe 2 lebih banyak sehingga akan menurunkan kadar gula darah.
laki-laki daripada perempuan. Namun Seperti yang diungkapkan oleh Isworo (2010)
perbedaan jumlah tersebut tidak terlalu bahwa faktor yang paling dominan dalam
signifikan dan kurang dapat menggambarkan mempengaruhi kadar gula darah adalah
gender sebagai faktor dalam kejadian penyakit dukungan keluarga (Isworo dan Saryono,
diabetes mellitus. Begitu pula dengan studi lain 2010). Begitupula pada program
yang menjelaskan bahwa tidak ada perbedaan penatalaksanaan diet pasien di rumah. Karena
yang signifikan jumlah penderita diabetes dukungan keluarga juga dapat menurunkan
mellitus laki-laki dan perempuan (Garnita, tingkat stres pasien yang sedang menderita
2012). Meski persentase lemak tubuh pada penyakit (Setyawati, 2013).
wanita lebih tinggi, sensitivitas insulin pada Hasil penelitian menunjukkan bahwa
wanita dan pria dapat dikatakan sebanding. skor dukungan keluarga pada pasien yang
Selain itu, uptake glukosa pada otot rangka sudah menikah cenderung lebih tinggi daripada
perempuan ternyata 50% lebih tinggi daripada pasien yang belum menikah. Hal ini dapat
laki-laki. Fakta-fakta tersebut menunjukkan berdampak baik bagi pelaksanaan program

47
Prosiding Seminar Nasional Publikasi Hasil-Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
“Implementasi Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Untuk Peningkatan Kekayaan Intelektual”
Universitas Muhammadiyah Semarang, 30 September 2017

pengobatan yang akan dijalani oleh pasien program terapi dan kualitas pelayanan
diabetes mellitus, terutama pada kepatuhan keperawatan yang diberikan.
menjalani program pengobatan. Salah satu
faktor yang mempengaruhi kepatuhan adalah
dukungan pasangan. Dukungan pasangan, DAFTAR PUSTAKA
merupakan salah satu elemen yang penting DINKES. 2016. Profil kesehatan Dinas Kesehatan
pada penderita diabetes mellitus, karena Kota Semarang. Semarang: Dinas
interaksi pertama dan paling sering dilakukan Kesehatan Kota Semarang.
individu adalah dengan orang terdekat yaitu
pasangannya. Seperti dengan hasil yang telah GARNITA, D. 2012. Faktor Risiko Diabetes Melitus
didapatkan dalam penelitian lain yang di Indonesia (Analisis Data Sakerti 2007).
Fakultas Kesehatan Masyarkat Universitas
menyatakan bahwa ada hubungan yang sangat
Indonesia Depok.
signifikan antara dukungan pasangan dengan
kepatuhan dalam menjalani proses pengobatan
HUPFELD, C. J. & OLEFSKY, J. M. 2016. Chapter
pada penderita diabetes mellitus (Pratita, 2012). 40 - Type 2 Diabetes Mellitus: Etiology,
Dukungan keluarga sangat berpengaruh Pathogenesis, and Natural History A2 -
terhadap pelaksanaan program pengobatan Jameson, J. Larry. In: GROOT, L. J. D.,
pasien diabetes mellitus. Perawat yang bertugas KRETSER, D. M. D., GIUDICE, L. C.,
memberikan pelayanan keperawatan kepada GROSSMAN, A. B., MELMED, S.,
pasien harus lebih banyak melibatkan keluarga POTTS, J. T. & WEIR, G. C. (eds.)
dalam memberikan asuhan keperawatan. Endocrinology: Adult and Pediatric
Pengembangan kompetensi perawat dalam (Seventh Edition). Philadelphia: W.B.
memberdayakan keluarga dapat dimulai sejak Saunders.
perawat baru atau dapat dilakukan dalam
pembimbingan dan pengembangan staf. Dengan INDONESIA, R. 2009. Undang - undang Republik
program bimbingan yang baik akan akan Indonesia Nomer 44 Tahun 2009 Tentang
Rumah Sakit In: INDONESIA, P. R. (ed.).
meningkatkan kinerja perawat dan pada
Jakarta: 2009.
akhirnya akan meningkatkan kualitas pelayanan
keperawatan yang dilakukan (Yanto et al.,
ISWORO, A. & SARYONO 2010. Hubungan
2016). Depresi dan Dukungan Keluarga terhadap
Kadar Gula Darah pada Pasien Diabetes
SIMPULAN Mellitus Tipe 2 Di RSUD Sragen. 2010, 10.
Simpulan
Dukungan keluarga pada pasien diabetes KARS. 2009. Komisi Akreditasi Rumah Sakit
mellitus tipe 2 di kota Semarang lebih [Online]. Available:
didominasi oleh kategori baik atau dukungan http://web.kars.or.id/kars/ [Accessed
keluarga tinggi yaitu sebesar 72,9% dari total August 29 2015].
responden. Dukungan keluarga pada pasien
yang sudah menikah cenderung lebih tinggi MAYBERRY, L. S. & OSBORN, C. Y. 2012.
daripada pasien yang belum menikah. Family Support, Medication Adherence,
Dukungan keluarga yang baik akan and Glycemic Control Among Adults With
mempengaruhi pelaksanaan program Type 2 Diabetes. Diabetes Care, 35, 1239-
1245.
pengobatan diabetes mellitus yang dijalani oleh
pasien.
PRATITA, N. D. 2012. Hubungan Dukungan
Pasangan dan Health Locus of Control
Saran dengan Kepatuhan dalam Menjalani
Perawat diharapkan lebih banyak Proses Pengobatan pada Penderita
melibatkan keluarga dalam memberikan asuhan Diabetes Mellitus Tipe-2. CALYPTRA, 1, 1-
keperawatan kepada pasien diabetes mellitus 24.
tipe 2 agar dapat meningkatkan keberhasilan

48
Prosiding Seminar Nasional Publikasi Hasil-Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
“Implementasi Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Untuk Peningkatan Kekayaan Intelektual”
Universitas Muhammadiyah Semarang, 30 September 2017

RAHMAWATI, F., SETIAWATI, E. P. & Pasien Rawat Inap. Jurnal Keperawatan, 9,


SOLEHATI, T. 2014. Pengaruh Dukungan 115-119.
Keluarga Terhadap Kualitas Hidup Pasien
Diabetes Mellitus Tipe 2: Telaah Literatur- WICAKSONO, R. P. 2011. Faktor-Faktor Yang
A Literature Review: The Effect Of Family Berhubungan Dengan Kejadian Diabetes
Support On Quality Of Life Of Patients Melitus Tipe 2 (Studi Kasus di Poliklinik
With Type 2 Diabetes Mellitus. Abstrak. Penyakit Dalam Rumah Sakit Dr. Kariadi.
Faculty of Medicine.
SARAGIH, N. 2011. Hubungan Program
Preceptorship Dan Karakteristik Perawat WIYONO, N. & HAKIM, M. A. 2017. Pengaruh
Dengan Proses Adaptasi Perawat Baru Di Supportive Expressive Group Therapy
PKSC, RSB, Dan RSPI. Universitas terhadap Penurunan Tingkat Stres dan
Indonesia. Peningkatan Tingkat Kualitas Hidup
Pasien Kanker Payudara yang sedang
SENUK, A., SUPIT, W. & ONIBALA, F. 2013. Menjalani Proses Kemoterapi. Wacana, 7.
Hubungan Pengetahuan dan Dukungan
Keluarga dengan Kepatuhan Menjalani YANTO, A., JOHAN, A. & REJEKI, S. 2016. The
Diet Diabetes Melitus di Poliklinik RSUD Relation Between The Application of
Kota Tidore Kepulauan Provinsi Maluku Mentoring And The Level Of Work Stress
Utara. JURNAL KEPERAWATAN, 1. Of The New Graduate Nurses In SMC
Telogorejo Hospital Semarang.
SETYAWATI, D. 2013. Factors Affecting Diponegoro University.
Perceived Stress of Adults Living with
HIV/AIDS in Indonesia. Kasetsart
University.

TIARA, T. & LESTARI, A. 2017. Perilaku Caring


Perawat Dalam Meningkatkan Kepuasan

49

You might also like