Professional Documents
Culture Documents
Print 3 PDF
Print 3 PDF
LAPORAN KASUS
Mobilisasi Pasien Lanjut Usia dengan Peripheral Nerve Block pada Operasi
Cemented Bipolar Hemiarthroplasty Akibat Fraktur Collum Femur: Sebuah
Laporan Kasus
Abstract
Background: Complications of hip fracture is often associated with mobilization,
where early postoperative mobilization results in lower risk of complications. About
50% of hip fracture is femoral neck fracture. The purpose of this case report is to
enhance the knowledge of Indonesian doctors about mobilization in elderly patients
with femoral neck fracture. It is important to minimize the pain and use anesthetic
technique that supports early mobilization. It is important to consider psychological
problems of the patient, such as fear of falling postoperative which is the main
obstacle in this case for patients to walk independently and we still in need to
determine the best time to start mobilization postoperative for patients.
Case: A male aged 73 years came with complaints of pain in the left thigh ( Numeric
Pain Rating Scale ( NPRS ) 5 ) after a fall four days earlier on the stairs as high as ±
50 cm . Patients sat fall and since then the patient can not stand up. Before fall , the
patient can walk independently , taking care of himself and stay with her daughter
Summary : Early mobilization in elderly patients with femoral neck fractures
associated with a reduced risk of complications and mortality. Important for a
physician to control the pain and the use of anesthetic technique that supports the
mobilization of patients postoperative . The psychological problems of the patient,
such as fear of falling postoperative and still needs to be determined postoperative
mobilization time is best for the patient
Keywords : femoral neck fracture, elderly, mobilization, peripheral nerve block,
hemiarthroplasty
Abstrak
Pendahuluan : Komplikasi dari fraktur tulang panggul seringkali berhubungan
dengan mobilisasi, dimana semakin cepat mobilisasi postoperatif pasien, maka
semakin rendah risiko komplikasi yang dialami pasien.Sekitar 50% fraktur tulang
panggul adalah fraktur collum femur. Tujuan pembuatan laporan kasus ini adalah
untuk meningkatkan pengetahuan mengenai mobilisasi pada pasien lansia dengan
fraktur collum femur.Penting untuk mengontrol rasa nyeri dan menggunakan teknik
edema yang lebih besar pada tungkai postoperatif. Pasien yang menggunakan
yang patah dan rasa nyeri yang lebih alat bantu dalam berjalan maupun
hebat dibandingkan dengan fraktur riwayat jatuh berisiko tiga hingga
collum femur.15 sembilan kali lebih tinggi untuk jatuh
Jangka waktu dari fraktur hingga dalam enam bulan. Ketakutan akan
pasien dioperasi. Menurut A merican jatuh dapat menghambat rahabilitasi
Academy of Orthopaedic Surgeons dimana pasien menolak untuk bergerak
(AAOS) tahun 2014, jangka waktu dari tanpa adanya bantuan dari orang lain
fraktur hingga pasien dioperasi yang dan akan menyebabkan aktivitas yang
diperbolehkan adalah 48 jam.17. sangat terbatas ketika dipulangkan ke
Simunovic et al, melakukan penelitian rumah.15
observasional dan didapatkan bahwa Teknik anestesi yang dapat
operasi dalam waktu 48 jam pada digunakan untuk operasi arthroplasty
pasien dengan fraktur collum femur adalah anestesi umum, anestesi
akan menurunkan risiko nonunion, neuraksial dan PNB. Peripheral Nerve
durasi rawat, durasi rasa sakit, Block umumnya digunakan sebagai
komplikasi dan mortalitas, serta tambahan terhadap anestesi umum
meningkatkan kemampuan mobilisasi maupun anestesi neuraksial, namun
pasien serta meningkatkan pada kasus ini teknik anestesi PNB
kemungkinan pasien dapat kembali digunakan sebagai teknik anestesi
independen dalam hidupnya. Alasan utama. Teknik anestesi PNB dipilih
paling umum terjadinya keterlambatan sebagai salah satu usaha dari dokter
dalam operasi adalah tidak adanya anestesi untuk menjaga stabilitas dari
ruang operasi dan doker bedah serta hemodinamik terutama hipotensi dan
stabilisasi keadaan preoperatif pasien.18 meningkatkan mobiliasi postoperatif.19
Rasa nyeri, baik preoperatif Teknik ini dapat dilakukan dengan
maupun postoperatif akan sangat Ultrasond Guided Regional Anesthesia
mempengaruhi ADL terutama pada (UGRA), Peripheral Nerve Stimulator
pasien lansia dengan fraktur tulang (PNS) dan digabung seperti pada kasus
panggul. Perlu digunakan multimodal ini. Orebaugh et al menyetakan bahwa
analgesia untuk menurunkan rasa nyeri menggunakan UGRA dan dilanjutkan
pada pasien, sehingga memperbaiki dengan PNS untuk konfirmasi kembali
mobilisasi pasien serta menurunkan sangat menurunkan risiko terjadinya
efek samping dari masing-masing LocalAnesthetic Systemic Toxicity
obat.15 (LAST).20
Kejadian jatuh dan ketakutan Kelebihan dari PNB adalah
untuk jatuh setelah fraktur tulang kualitas analgesia setara dengan
panggul juga mempengaruhi mobiilsasi epidural dengan efek samping lebih
pasien. Jatuh setelah fraktur tulang ringan dan superior dari opioid,21
panggul terjadi pada 20-53% pasien menurunkan risiko instabilitas
lansia dalam empat hingga enam bulan hemodinamik dan retensi urin, dan
DAFTAR PUSTAKA