Professional Documents
Culture Documents
MI-3 - Pengobatan Pasien TB KB 7-12 082016 PDF
MI-3 - Pengobatan Pasien TB KB 7-12 082016 PDF
Kegiatan Belajar 7
TATALAKSANA EFEK SAMPING OBAT (ESO) TB
Tujuan ……………………………………………………………………………………….
Pokok Materi ……………………………………………………………………………….
Uraian Materi …………………………………………………………………………….…
Sekarang saya tahu ……………………………………………………………………..…
Bahan diskusi ……………………………………………………………………………….
Tugas …………………………………………………………………………………………
Test …………………………………………………………………………………………..
Kegiatan Belajar 8
PEMANTAUAN KEMAJUAN PENGOBATAN
Tujuan ……………………………………………………………………………………….
Pokok Materi ……………………………………………………………………………….
Uraian Materi …………………………………………………………………………….…
Sekarang saya tahu ……………………………………………………………………..…
Bahan diskusi ……………………………………………………………………………….
Tugas …………………………………………………………………………………………
Test …………………………………………………………………………………………..
Kegiatan Belajar 9
TATALAKSANA PASIEN BEROBAT TIDAK TERATUR
Tujuan ……………………………………………………………………………………….
Pokok Materi ……………………………………………………………………………….
Uraian Materi …………………………………………………………………………….…
Sekarang saya tahu ……………………………………………………………………..…
Bahan diskusi ……………………………………………………………………………….
Tugas …………………………………………………………………………………………
Test …………………………………………………………………………………………..
Kegiatan Belajar 10
PENETAPAN HASIL AKHIR PENGOBATAN
Tujuan ……………………………………………………………………………………….
Pokok Materi ……………………………………………………………………………….
Uraian Materi …………………………………………………………………………….…
Sekarang saya tahu ……………………………………………………………………..…
Bahan diskusi ……………………………………………………………………………….
Tugas …………………………………………………………………………………………
Test …………………………………………………………………………………………..
Kegiatan Belajar 11
LOGISTIK TB
Tujuan ……………………………………………………………………………………….
Pokok Materi ……………………………………………………………………………….
Uraian Materi …………………………………………………………………………….…
Sekarang saya tahu ……………………………………………………………………..…
Bahan diskusi ……………………………………………………………………………….
Tugas …………………………………………………………………………………………
Test …………………………………………………………………………………………..
Kegiatan Belajar 12
PENGISIAN FORMAT TB.01 DAN TB.02
Tujuan ……………………………………………………………………………………….
Pokok Materi ……………………………………………………………………………….
Uraian Materi …………………………………………………………………………….…
Sekarang saya tahu ……………………………………………………………………..…
Bahan diskusi ……………………………………………………………………………….
Tugas …………………………………………………………………………………………
Test
SELAMAT DATANG DI KEGIATAN BELAJAR 7
TATALAKSANA EFEK SAMPING OBAT (ESO)
POKOK MATERI
Baiklah kita akan masuk ke uraian materi, anda harus membaca dengan
seksama efek samping OAT dan bagaimana penatakasanaannya
URAIAN MATERI
EFEK SAMPING OAT DAN PENATALAKSANAANNYA
Petugas kesehatan harus memantau terjadinya efek samping obat dengan cara:
1. Menanyakan keluhan pasien pada saat mereka datang ke faskes untuk
mengambil obat.
2. Melakukan pemeriksaan
3. Mengajarkan kepada pasien untuk mengenali keluhan dan gejala umum efek
samping obat
4. Menganjurkan pasien segera melaporkan kondisinya kepada petugas
kesehatan.
5. Mencatat efek samping yang terjadi pada pasien dan tindak lanjut yang
diberikan pada kartu pengobatan.
Tabel dibawah ini dapat digunakan untuk penalaksanaan ESO berat dengan
mempertimbangkan ESO yang terjadi dan penyebab.
OAT lini pertama yang dapat memberikan gangguan fungsi hati adalah:
H, R dan Z.
Sebagai tambahan, Rifampisin dapat menimbulkan ikterus tanpa ada bukti
gangguan fungsi hati.
Penting untuk memastikan kemungkinan adanya faktor penyebab lain
sebelum menyatakan gangguan fungsi hati yang terjadi disebabkan oleh
karena paduan OAT.
Pokok Materi
Pemantauan kemajuan pengobatan pada:
1. Pasien TB Paru Dewasa
2. Pasien TB Ekstraparu
Uraian Materi
1. Pasien TB Paru Dewasa
Pemeriksaan mikroskopik dahak yang dilakukan untuk menegakkan diagnosis
TB perlu dicatat.
Penilaian kemajuan hasil pengobatan pada pasien TB BTA positif adalah dengan
pemeriksaan mikroskopik dahak ulang dua spesimen dahak (sewaktu dan pagi).
Hasil pemeriksaan dinyatakan negatif bila ke 2 spesimen dahak tersebut negatif.
Hasil pemeriksaan ulang dahak dinyatakan positif bila salah satu spesimen
positif atau keduanya positif,
Tindak lanjut hasil pemeriksaan dahak ulang untuk memantau kemajuan
hasil pengobatan:
2. Pasien TB Ekstraparu
Untuk pasien TB ekstra paru, pemantauan kondisi klinis merupakan cara
menilai kemajuan hasil pengobatan (Standar 10. ISTC). Sebagaimana pada
pasien TB BTA negatif, perbaikan kondisi klinis antara lain peningkatan berat
badan pasien merupakan indikator yang bermanfaat.
KEGIAN BELAJAR 9
SELAMAT DATANG DI KEGIATAN BELAJAR 9
PEMANTAUAN TATALAKSANA PASIEN BEROBAT TIDAK TERATUR
POKOK MATERI
Untuk lebih jelasnya dapat diihat pada tabel dibawah ini yang menggambarkan
beberapa tindakan pada pasien yang putus berobat
URAIAN MATERI
Tindakan pada pasien yang putus berobat selama kurang dari 1 bulan
Dilakukan pelacakan pasien
Diskusikan dengan pasien untuk mencari faktor penyebab putus berobat
Lanjutkan pengobatan dosis yang tersisa sampai seluruh dosis pengobatan terpenuhi *
Tindakan pada pasien yang putus berobat antara 1 – 2 bulan
Tindakan pertama Tindakan kedua
Lacak pasien Apabila hasilnya
Diskusikan dengan BTA negatif atau
Lanjutkan pengobatan dosis yang tersisa
pasien untuk mencari pada awal
sampai seluruh dosis pengobatan terpenuhi
faktor penyebab pengobatan adalah
*
putus berobat pasien TB ekstra
Periksa dahak SPS paru
dan melanjutkan Total dosis Lanjutkan pengobatan dosis
pengobatan pengobatan yang tersisa sampai seluruh
sementara menunggu sebelumnya dosis pengobatan terpenuhi
hasilnya ≤ 5 bulan *
Kategori 1 :
1. Lakukan pemeriksaan
Apabila salah satu
tes cepat
atau lebih hasilnya
Total dosis 2. Berikan Kategori 2 mulai
BTA positif
pengobatan dari awal **
sebelumnya Kategori 2 :
≥ 5 bulan Lakukan pemeriksaan
tes cepat atau dirujuk
ke RS Pusat Rujukan TB
MDR ***
Tindakan pada pasien yang putus berobat 2 bulan atau lebih (Loss to follow-up)
Keputusan pengobatan selanjutnya ditetapkan
Lacak oleh dokter tergantung pada kondisi klinis pasien,
pasien apabila:
Diskusikan 1. sudah ada perbaikan nyata: hentikan
Apabila hasilnya BTA
dengan pengobatan dan pasien tetap diobservasi.
negatif atau pada awal
pasien Apabila kemudian terjadi perburukan kondisi
pengobatan adalah
untuk klinis, pasien diminta untuk periksa kembali
pasien TB ekstra paru
mencari atau
faktor 2. belum ada perbaikan nyata: lanjutkan
penyebab pengobatan dosis yang tersisa sampai seluruh
putus dosis pengobatan terpenuhi *
berobat Kategori 1
Periksa Dosis pengobatan Berikan pengobatan Kat.
dahak SPS sebelumnya < 1 bln 1 mulai dari awal
dan atau Dosis pengobatan Berikan pengobatan Kat.
tes cepat Apabila salah satu atau
sebelumnya > 1 bln 2 mulai dari awal
Hentikan lebih hasilnya BTA
Kategori 2
pengobata positif dan tidak ada
Dosis pengobatan Berikan pengobatan Kat.
n bukti resistensi
sebelumnya < 1 bln 2 mulai dari awal
sementara Dosis pengobatan Dirujuk ke layanan
menunggu sebelumnya > 1 bln spesialistik untuk
hasilnya pemeriksaan lebih lanjut
Apabila salah satu atau Kategori 1 maupun Kategori 2
lebih hasilnya BTA Dirujuk ke RS pusat rujukan TB MDR
positif dan ada bukti
resistensi
Selanjutnya kita akan memasuki uraian materi pembelajaran 10. Mari kita
simak uraian materi berikut ini.
POKOK MATERI
Penetapan hasil akhir pengobatan pasien TB
URAIAN MATERI
Tabel dibawah ini menggambarkan beberapa Hasil Pengobatan Pasien TB
Hasil Definisi
pengobatan
Pasien TB paru dengan hasil pemeriksaan bakteriologis
Sembuh positif pada awal pengobatan, pemeriksaan bakteriologis
negatif pada akhir pengobatan ditambah satu
pemeriksaan sebelumnya.
POKOK MATERI
Logistik Obat Anti Tuberkulosis (OAT) adalah semua jenis OAT yang
digunakan untuk mengobati pasien TB dan TB resistan obat.
Logistik Non OAT adalah semua jenis bahan dan alat kesehatan selain OAT
yang digunakan untuk mendukung tatalaksana pasien TB dan TB resistan obat.
Paket OAT ini dikemas dalam dua jenis kemasan, yaitu: kemasan Kombinasi
Dosis Tetap (KDT)/Fix Dose Combination (FDC) dan kemasan Kombipak.
Paket OAT KDT/FDC adalah paket OAT yang dalam setiap tablet OAT-
mengandung beberapa jenis OAT yang digunakan untuk paduan
pengobatan TB. Paket OAT KDT terdiri dari 4KDT yang dalam satu kaplet
mengandung 4 macam OAT (HRZE) dan 2KDT yang dalam satu kaplet
mengandung 2 macam OAT (HR).
Paket Kombipak adalah paket OAT lepas dari setiap jenis OAT yang
digunakan untuk paduan pengobatan TB.
Sediaan dari OAT lini kedua dan lini pertama yang digunakan untuk
paduan OAT RR/MDR yang disediakan adalah:
Nama OAT Dosis Bentuk
Hebat !!! Anda sudah mengetahui tentang Logistik non OAT, yang terdiri
dari logistik non OAT non resistan dan logistik non OAT RR/MDR.
Baiklah selain anda mengetahui mengenai logistik OAT dan non OAT,
anda di haruskan mengetahui jejaring pengelolaan logistik P2TB.
Jejaring pengelolaan logistik TB di faskes, baik OAT maupun Non OAT adalah
seperti gambar dibawah ini:
Jejaring Pengelolaan Logistik TB.
Dinkes Provinsi Instalasi Farmasi Provinsi
(IFP)
Puskesmas
Keterangan:
Alur distribusi OAT
Alur permintaan dan pelaporan OAT
Keterangan:
Dokter Praktik Mandiri (DPM) dan klinik akan memperoleh logistik melalui
Puskesmas pembina wilayah tempat/lokasi DPM/Klinik tersebut.
Perencanaan OAT
Perencanaan kebutuhan setiap jenis/kategori OAT didasarkan penemuan
kasus, dengan memperhitungkan tipe penemuan pasien 3 bulan lalu, jumlah
stok yang ada dan masa tunggu (lead time).
Pastikan di tempat anda tersedia paket OAT Dewasa maupun OAT Anak yang
cukup untuk semua pasien TB yang akan memulai pengobatannya pada
triwulan yang akan datang.
Perkiraan jumlah pasien yang akan ditemukan triwulan yang akan datang
adalah sama atau hampir sama dengan jumlah pasien TB pada triwulan yang
lalu. Oleh sebab itu harus diperhitungkan kebutuhan OAT berdasarkan
perkiraan kasus yang akan ditemukan pada triwulan yang akan datang
ditambah cadangan untuk 1 bulan.
Contoh:
DPM Mahesa pada triwulan mendatang diperkirakan akan mengobati pasien
kategori 1 sebanyak 6 orang, sedangkan stok OAT Kat.1 yang ada sebanyak 1
paket.
Pasien 6 orang = 6 paket,
Cadangan 1 bulan yaitu 6 x 1/3 = 2 paket,
Stok = 1 paket,
POKOK MATERI
URAIAN MATERI
Pencatatan dalam kegiatan pengobatan dimulai setelah suspek TB ditegakkan
diagnosisnya sebagai pasien TB dan pasien memutuskan untuk berobat ditempat
anda.
Anda atau perawat yang membantu anda akan melakukan pencatatan dengan
mengisi TB.01 sebagai bentuk rekam medis untuk dapat mengikuti perkembangan
penyakit maupun hasil pengobatan pasien TB.
Pengisian Kartu Pengobatan (TB.01) diikuti dengan pengisian Kartu Identitas Pasien
(TB.02).
Formulir TB.01 (Kartu Pengobatan Pasien TB). Kartu ini disimpan di poli faskes.
PETUNJUK CARA PENGISIAN FORMULIR PENCATATAN DAN PELAPORAN
No. Reg. TB.03 Faskes : Diisi oleh petugas di Fasilitas Kesehatan dan
dan No Reg TB.03 Kab Reg Kab/Kota diisi oleh Wasor Kab/Kota,
setiap awal tahun dimulai dari 001, dst
Nomor Identitas : Isi dengan NIK yang ada pada KTP pasien
Kependudukan (NIK)
Jenis kelamin : Beri tanda pada kotak yang sesuai.
Kategori OAT dan : Beri tand rumput pada kotak yang sesuai
Sediaan Obat
tanggal 6 7 8 9 10 11 12 13
tanda
Contoh :
tanggal 6 7 8 9 10 11 12 13 14 16 17 18
tanda
Catatan : Disediakan untuk menulis informasi lain yang
dianggap penting dari penderita tsb.
Hasil Tes : Tulis “R” bila hasil tes reaktif (positif); “NR” bila
hasil tes non reaktif (negatif) dan “I” bila hasil
indeterminate (belum pasti)
Kartu TB.02 adalah kartu yang disimpan oleh pasien. Pada kartu ini tercatat identitas
pasien, paduan obat yang diberikan kepada pasien, jumlah obat yang telah diberikan
kepada pasien, tanggal harus kembali, tanggal pemeriksaan ulang dahak, dan catatan
lain oleh dokter atau perawat.
Untuk paduan OAT yang diberikan tulis paduan obat bukan kategori pengobatan
Jumlah obat yang : Tulis jumlah tablet pada dosis harian yang diberikan
diberikan termasuk jumlah yang dibawa pulang
Tanggal harus kembali : Tulis tanggal yang diminta pasien harus kembali untuk
mendapat pengobatan.