You are on page 1of 15

PENGARUH FINANCIAL STABILITY, EXTERNAL PRESSURE,

FINANCIAL TARGETS, INEFFECTIVE MONITORING,


RATIONALIZATION PADA FINANCIAL STATEMENT
FRAUD DENGAN PERSPEKTIF FRAUD TRIANGLE
(Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Periode 2012-2014 Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

Oleh :
Selni Triponika Sari
Pembimbing : Emrinaldi Nur DP dan Rusli

Faculty Of Economics Riau University, Pekanbaru, Indonesia


Email : selnitriponika@yahoo.com

The Influence of Financial Stability, External Pressure, Financial Targets,


Ineffective Monitoring, Rationalization toward Financial Statement
Fraud in Fraud Triangle perspective
(Empirical Study on Banking Companies period 2012-2014 listed on BEI)

ABSTRACT

This research aims to obtain empirical evidence about effectiveness of the


fraud triangle are pressure, opportunity and rationalization in detecting financial
statement fraud. The variables of the fraud triangle that used is a pressure with
proxy financial stability (ACHANGE), external pressure (LEVERAGE), and
financial targets (ROA), opportunity with proxy ineffective monitoring (BDOUT),
and rationalization with proxy rationalization (TATA). In this research to
detecting financial statement fraud used a proxy earnings management with
discretionary accruals as the dependen variabel. The population of this research
is the banking companies listed in Indonesia stock exchange in 2012-2014. Total
sample of this research is 35 banking companies with three years observation.
Data analysis was performed with the classical assumption and hypotesis testing
using linear regression. The result of this research indicates that the financial
stability (ACHANGE), external pressure (LEVERAGE), rationalization (TATA)
influence the financial statement fraud, meanwhile financial targets (ROA),
ineffective monitoring (BDOUT) has no significan impact on financial statement
fraud.

Keywords : financial statement fraud, financial stability, external pressure,


financial targets and ineffective monitoring

PENDAHULUAN perusahaan. Pelaporan keuangan


bermanfaat bagi sebagian besar
Penerbitan laporan keuangan kalangan pengguna laporan dalam
secara umum bertujuan untuk rangka membuat keputusan-
memberikan informasi mengenai keputusan ekonomi serta
posisi keuangan, kinerja dan arus kas menunjukkan pertanggungjawaban
JOM Fekon Vol. 3 No. 1 (Februari) 2016 664
manajemen atas penggunaan sumber- Variabel independen pertama
sumber daya yang dipercayakan dari perspektif tekanan yaitu financial
kepada mereka (Ikatan Akuntan stability. Financial stability
Indonesia, 2014). Oleh karena itu, merupakan keadaan yang
para pelaku bisnis harus dapat menggambarkan kondisi keuangan
memberikan informasi yang akurat perusahaan dalam kondisi stabil.
dan relevan serta terbebas dari adanya Menurut SAS No. 99, manajer
kecurangan yang akan sangat menghadapi tekanan untuk
menyesatkan para pengguna laporan melakukan kecurangan laporan
keuangan dalam proses pengambilan keuangan (financial statement fraud)
keputusan. Sementara itu, tidak ketika stabilitas keuangan terancam
seluruh pelaku bisnis menyadari oleh keadaan ekonomi, industri, dan
pentingnya laporan keuangan yang situasi entitas yang beroperasi
bersih dan terbebas dari kecurangan. (Skausen et al., 2009). Variabel
Laporan keuangan akan independen kedua dari perspektif
berfungsi maksimal apabila disajikan tekanan yaitu external pressure
sesuai dengan unsur-unsur merupakan keadaan tekanan yang
kualitatifnya, antara lain : mudah berlebihan bagi manajemen untuk
dipahami, andal, dapat dibandingkan memenuhi persyaratan atau harapan
(comparable), dan relevan. Laporan dari pihak ketiga. Menurut SAS No.
keuangan disajikan kepada para 99, ketika perusahaan menghadapi
pemegang kepentingan (stakeholder) adanya tren tingkat ekspektasi para
yaitu : pihak manajemen, karyawan, analisis investasi, tekanan untuk
investor (holder), kreditor, supplier, memberikan kinerja terbaik bagi
pelanggan, maupun pemerintah. investor dan kreditor yang signifikan
Kecurangan telah bagi perusaan eksternal lainnya.
mendapatkan perhatian media sebagai Variabel independen ketiga
dinamika yang sering terjadi. Indikasi dari perspektif tekanan yaitu financial
adanya kecurangan dapat dilihat dari targets merupakan keadaan tekanan
bentuk kebijakan yang disengaja dan berlebihan pada manajemen untuk
tindakan yang bertujuan untuk mencapai target keuangan yang
melakukan penipuan atau manipulasi dipatok oleh direksi atau manajemen.
yang merugikan pihak lain Menurut SAS No. 99, ketika
(Thoyibatun, 2009). Variabel perusahaan mungkin memanipulasi
independen dari penelitian ini diambil laba untuk memenuhi prakiraan atau
dari perspektif fraud triangle. tolak ukur para analis seperti laba
Untuk mengamati perspektif tahun sebelumnya. Pada penelitian
tekanan menggunakan 3 variabel sihombing (2014) bahwa Financial
yaitu financial stability, external Targets tidak berpengaruh tehadap
pressure, financial targets. Untuk financial statement fraud.
mengamati perspektif Variabel independen keempat
peluang/kesempatan menggunakan 1 dari perspektif peluang yaitu
variabel yaitu ineffective monitoring. ineffective monitoring. Ineffective
Untuk mengamati perspektif monitoring merupakan pemantauan
rationalization menggunakan 1 yang tidak efektif oleh perusahaan
variabel yaitu rasionalisasi. dikarenakan lemahnya sistem
pengawasan yang dimiliki
JOM Fekon Vol. 3 No. 1 (Februari) 2016 665
perusahaan. Perusahaan yang Tujuan penelitian ini adalah
melakukan kecurangan memiliki sebagai berikut : 1. Variabel Financial
anggota di luar Board of Director Stability terhadap terjadinya Financial
(BOD) yang lebih sedikit jika Statement Fraud.
dibandingkan dengan perusahaan 2. Variabel External Pressure
yang tidak melakukan fraud (Skousen terhadap terjadinya Financial
et al., 2009). Meluasnya skandal Statement Fraud.
akuntansi dan praktik kecurangan 3. Variabel Financial Target terhadap
merupakan salah satu dampak terjadinya Financial Statement Fraud.
lemahnya pengawasan yang 4. Variabel Ineffective Monitoring
dilakukan perusahaan yang telah terhadap terjadinya Financial
memberikan peluang kepada Statement Fraud.
seseorang untuk bertindak sesuai 5. Variabel Rationalization terhadap
dengan kepentingan pribadinya. terjadinya Financial Statement Fraud.
Variabel independen rasionalitas yaitu
rationalization. Rationalization TELAAH PUSTAKA DAN
merupakan suatu sikap/rasionalisasi HIPOTESIS
anggota dewan, manajemen atau
karyawan yang memungkinkan Kecurangan Pelaporan Keuangan
mereka untuk terlibat dalam dan (Financial Statement Fraud)
membenarkan kecurangan laporan Kecurangan dalam laporan
keuangan. Menurut SAS No. keuangan merupakan salah saji atau
99,ketika faktor resiko : jika CEO penghapusan terhadap jumlah ataupun
atau manajer puncak lainnya sangat pengungkapan yang sengaja
tidak peduli pada proses pelaporan dilakukan dengan tujuan untuk
keuangan, seperti terus mengeluarkan mengelabui para penggunanya (Elder
prakiraan yang terlalu optimistic, et al., 2011). Sebagian besar kasus
pelaporan keuangan yang curang melibatkan salah saji terhadap jumlah
lebih mungkin terjadi. yang dilaporkan dibandingkan
Rumusan Masalah dari terhadap pengungkapan (Elder et al.,
penelitian ini adalah sebagai berikut : 2011).
1) Apakah Variabel Financial Manajemen laba (earning
Stability dapat digunakan untuk manajement) melibatakan tindakan
mendeteksi Financial Statement Fraud tindakan manajmen yang sengaja
? 2) Apakah Variabel External dilakukan untuk memenuhi target
Pressure dapat digunakan untuk laba. Perataan laba (income
mendeteksi financial statement fraud? smoothing) merupakan salah satu
3) Apakah Variabel Financial bentuk manajemen laba dimana
Targets dapat digunakan untuk pendapatan pendapatan dan beban
mendeteksi financial statement fraud? beban dipindahkan di antara beberapa
4) Apakah Variabel Ineffective periode untuk mengurangi fluktuasi
Monitoring dapat mendeteksi laba (Elder et al., 2011).
financial statement fraud? 5) Apakah Nguyen (2008) mengatakan
Variabel Rationalization dapat bahwa kecurangan pada laporan
digunakan untuk mendeteksi keuangan melibatkan skema berikut:
Financial Statement Fraud? 1) pemalsuan, perubahan, atau
manipulasi catatan keuangan yang
JOM Fekon Vol. 3 No. 1 (Februari) 2016 666
material,dokumen pendukung atau • Rasionalisasi. Adanya suatu
transaksi bisnis; sikap, karakter atau seperangkat nilai
2) kelalaian yang disengaja atau nilai etika yang memungkinkan
misrepresentasi peristiwa, transaksi, manajemen atau pegawai untuk
rekening, atau informasi penting melakukan tindakan yang tidak jujur.
lainnya dari laporan keuangan yang
disusun; Pengembangan Hipotesis
3) kesalahan yang disengaja pada
penggunaan prinsip akuntansi, Financial Stability Variabel Untuk
kebijakan, dan prosedur yang Mendeteksi Financial Statement
digunakan untuk mengukur, Fraud
pengakuan, laporan, dan Financial stability adalah
mengungkapkan peristiwa ekonomi suatu keadaan yang menggambarkan
dan transaksi bisnis; kondisi keuangan perusahaan dalam
4) kelalaian yang disengaja pada kondisi stabil. Menurut SAS No.99
pengungkapan atau penyajian dalam Molida (2011) financial
pengungkapan yang tidak memadai stability merupakan salah satu jenis
berdasarkan prinsip akuntansi dan kondisi yang menyebabkan tekanan
kebijakan dan nilai keuangan yang bagi seseorang untuk melakukan
terkait. tindakan kecurangan laporan
keuangan. tekanan paling sering
Teori Fraud Triangle datang dari adanya tekanan kebutuhan
Terdapat tiga kondisi yang keuangan. Kebutuhan ini seringkali
menyebabkan terjadinya kecurangan dianggap kebutuhan yang tidak dapat
dalam laporan keuangan dan dibagi dengan orang lain sehingga
penyalahgunaan aset sebagaimana harus diselesaikan secara tersembunyi
dijelaskan dalam PSA 70 (SA 316). dan pada akhirnya menyebabkan
Tiga kondisi yang menyebabkan terjadinya kecurangan laporan
kecurangan tersebut dinamakan keuangan.
segitiga fraud triangle (Elder et al., Bentuk manipulasi pada
2011). Teori Fraud triangle laporan keuangan yang dilakukan
merupakan suatu gagasan yang oleh manajemen berkaitan dengan
meneliti tentang penyebab terjadinya pertumbuhan aset perusahaan. Oleh
kecurangan. Gagasan ini pertama kali sebab itu, financial stability diproksi
diciptakan oleh Cressey pada tahun dengan persentase perubahan total
1953 dinamakan fraud triangle atau aset (Skousen et al., 2009). FASB
segitiga kecurangan. mendefinisikan aset sebagai manfaat
Segitiga kecurangan (fraud triangle) ekonomik masa mendatang yang
tersebut adalah (Elderet al., 2011): cukup pasti atau diperoleh atau
• Insentif/tekanan. Manajemen dikuasai/dikendalikan oleh suatu
atau pegawai lainnya memiliki entitas akibat transaksi atau kejadian
insentif atau tekanan untuk masa lalu. Total aset menggambarkan
melakukan kecurangan. kekayaan yang dimiliki oleh
• Kesempatan. Situasi yang perusahaan. Total aset meliputi aset
memberikan kesempatan bagi lancar dan aset tidak lancar.
manajemen atau pegawai untuk Berdasarkan uraian tersebut,
melakukan kecurangan.
JOM Fekon Vol. 3 No. 1 (Februari) 2016 667
penelitian ini mengajukan hipotesis H2 : External Pressure
sebagai berikut: berpengaruh terhadap Financial
H1 : Financial Stability Statement Fraud.
berpengaruh terhadap Financial
Statement Fraud Financial Targets Variabel Untuk
Mendeteksi Financial Statement
External Pressure Variabel Untuk Fraud
Mendeteksi Financial Statement Dalam menjalankan
Fraud kinerjanya, manajer perusahaan
SAS No. 99 mengatakan, saat dituntut untuk melakukan performa
tekanan yang berlebihan dari pihak terbaik sehingga dapat mencapai
eksternal terjadi, terdapat resiko target keuangan yang telah
kecurangan terhadap laporan direncanakan. Perbandingan laba
keuangan. Beberapa contoh berikut tehadap jumlah aktiva atau Return on
ini dapat dilihat dari : Asset adalah ukuran kinerja
1. Tingkat profitabilitas atau operasional yang banyak digunakan
ekspektasi yang tinggi dari para untuk menunjukkan seberapa efisien
analisis investasi, lembaga-lembaga aktiva telah bekerja (Skousen et al.,
investasi, kreditor yang berpengaruh, 2009). Return On Asset digunakan
atau pihak eksternal lainnya untuk mengukur manajemen
(khususnya ekspektasi-ekspektasi perusahaan dalam memperoleh
yang agresif atau tidak realistik), keuntungan (laba) secara keseluruhan.
termasuk ekspektasi yang dibuat oleh Semakin besar ROA yang diperoleh,
manajemen terlalu optimis dalam semakin besar pula tingkat
siaran pres atau laporan keuangan. keuntungan yang dicapai oleh
2. Perusahaan sedang membutuhkan perusahaan tersebut dan semakin baik
tambahan hutang atau pendanaan pula posisi perusahaan tersebut dari
modal untuk dapat kompetitif, segi penggunaan aset (Dendawijaya,
termasuk untuk pendanaan penelitian 2005). Berdasarkan uraian tersebut,
dan pengembangan yang besar. diajukan hipotesis penelitian sebagai
3. Kemampuan untuk memenuhi berikut:
persyaratan di bursa atau persyaratan H3 : Financial Targets
peminjaman atau pembayaran hutang. berpengaruh terhadap Financial
Pada leverage ratio, Statement Fraud.
menyatakan bahwa leverage yang
lebih besar dapat dikaitkan dengan Ineffective Monitoring Variabel
kemungkinan yang lebih besar untuk Untuk Mendeteksi Financial
melakukan pelanggaran pada Statement Fraud
perjanjian kredit. Oleh sebab itu, Inneffective monitoring
adanya resiko kredit yang tinggi merupakan pemantauan yang tidak
memungkinkan terjadinya manipulasi efektif oleh perusahaan dikarenakan
pada laporan keuangan. Berdasarkan lemahnya sistem pengawasan dan
uraian tersebut, penelitian ini komite audit yang dimiliki
mengajukan hipotesis sebagai berikut perusahaan (Skousen et al., 2009).
: Contoh faktor resiko: adanya
dominasi manajemen oleh satu orang
atau kelompok kecil, tanpa kontrol
JOM Fekon Vol. 3 No. 1 (Februari) 2016 668
kompensasi, tidak efektifnya penelitian ini mengajukan hipotesis
pengawasan dewan komisaris dan sebagai berikut :
direksi atas proses pelaporan H5 : Rationalization berpengaruh
keuangan dan pengendalian internal terhadap Financial Statement Fraud.
dan sejenisnya.
Meluasnya skandal akuntansi METODOLOGI PENELITIAN
dan praktik kecurangan merupakan
salah satu dampak lemahnya Populasi dalam penelitian ini
pengawasan yang dilakukan adalah perusahaan perbankan periode
perusahaan yang telah memberikan 2012-2014 dan terdaftar di BEI. Pada
peluang kepada seseorang untuk penelitian ini menggunakan periode
bertindak sesuai dengan kepentingan tahun 2012-2014 dikarenakan untuk
pribadinya. Dengan adanya melanjutkan dan mengembangkan
pengawasan yang tidak efektif, maka penelitian yang menggunakan tahun
manajemen akan merasa tidak sebelumnya. Metode pengambilan
diawasi secara ketat dan semakin sampel yang akan digunakan dalam
leluasa mencari cara untuk penelitian ini adalah metode
memaksimalkan keuntungan purposive sampling. Dalam purposive
pribadinya. Oleh karena itu, untuk sampling, dilakukan pengambilan
mencegah terjadinya kecurangan sampel dengan tujuan yang sudah ada
laporan keuangan (financial statement dan sudah terencana sebelumnya.
fraud), dibutuhkan pihak lain yakni Jenis data yang digunakan
dewan komisaris independen. dalam penelitian ini adalah data
Berdasarkan uraian tersebut, sekunder. Data sekunder adalah data
penelitian ini mengajukan hipotesis yang diperoleh dalam bentuk jadi,
sebagai berikut: telah dikumpulkan, dan diolah oleh
H4 : Ineffective Monitoring pihak lain, biasanya sudah dalam
berpengaruh terhadap Financial bentuk publikasi, berupa data-data
Statement Fraud. variabel bebas. Data sekunder yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu
Rationalization Variabel Untuk data laporan keuangan tahunan
Mendeteksi Financial Statement perusahaan perbankan yang terdaftar
Fraud di BEI tahun 2013-2014. Data
Rasionalisasi adalah sekunder digunakan dalam penelitian
komponen penting dalam kecurangan ini karena mudah diperoleh, tidak
(fraud). Rasionalisasi menyebabkan memerlukan biaya yang tinggi serta
pelaku kecurangan mencari data yang diperoleh lebih akurat dan
pembenaran atas perbuatannya. valid karena laporan keuangan yang
Rasionalisasi merupakan bagian dari dipublikasikan telah diaudit oleh
fraud triangle yang paling sulit diukur akuntan publik. Data ini di peroleh
(Skousen et al.., 2009). Menurut SAS dari Indonesian Capital Market
No. 99 rasionalisasi pada perusahaan Directory (ICMD), diakses dari
dapat diukur dengan siklus pergantian www.idx.co.id, SAHAM OKE, dan
auditor, opini audit yang didapat website perusahaan.
perusahaan tersebut serta keadaan
total akrual dibagi dengan total
aktiva. Berdasarkan uraian tersebut,
JOM Fekon Vol. 3 No. 1 (Februari) 2016 669
Definisi Operasional dan TACit/Ait-1 = β1(1/Ait-
Pengukuran Data Variabel 1)+β2(ΔRevt/Ait-1)+β3(PPEt/Ait-
1)+e ........................ (2)
Variabel Dependen Dengan menggunakan koefisien
Variabel dependen atau regresi diatas, nilai non discretionary
variabel terikat adalah variabel yang accrual (NDA) dapat dihitung dengan
dijelaskan atau dipengaruhi oleh rumus :
variabel independen atau variabel NDAit = β1(1/Ait-1)+β2(ΔRevt/Ait-
bebas (Sekaran, 2006). Variabel 1-ΔRect/Ait-1)+β3(PPEt/Ait-
dependen yang digunakan dalam 1)…...….. ....(3)
penelitian ini adalah financial Selanjutnya discretionary accrual
statement fraud. Definisi financial (DA) dapat dihitung sebagai berikut:
statement fraud menurut Association DAit = TACit/Ait-
of Certified Fraud Examiners NDAi.....................(4)
(Rezaee, 2002) adalah: the
intentional, deliberate, misstatement, Variabel Independen
or omission of material facts, or Variabel independen atau
accounting data which is misleading variabel bebas adalah variabel yang
and, when considered with all the membantu menjelaskan varians dalam
information made available, would variabel terikat. Variabel independen
case the reader to change or alter his dalam penelitian ini merupakan
or her judgment or decision. variabel yang dikembangkan dari
Manajemen laba (DACC) ketiga komponen fraud triangle.
dapat diukur melalui discretionary Ketiga komponen fraud triangle yaitu
accrual yang dihitung dengan cara pressure, opportunity dan
menyelisihkan total accruals (TACC) rationalization tidak dapat diteliti
dan nondiscretionary accruals secara langsung, oleh karena itu
(NDACC). Discretionary accruals diperlukan variabel yang kemudian
(DACC) merupakan tingkat akrual dikembangkan dengan proksi-proksi
yang tidak normal yang berasal dari tertentu untuk mengukurnya (Skousen
kebijakan manajemen untuk et al, 2009).
melakukan rekayasa terhadap laba
sesuai dengan yang mereka inginkan. Financial Stability (ACHANGE)
Dalam menghitung DACC, Financial stability merupakan
digunakan Modified Jones Model. keadaan yang menggambarkan
Alasan penggunaan model ini karena kondisi keuangan perusahaan dalam
Modified Jones Model dapat kondisi stabil. Penilaian mengenai
mendeteksi manajemen. Untuk kestabilan kondisi keuangan
mengukur discretionary accruals, perusahaan dapat dilihat dari
terlebih dahulu menghitung total bagaimana keadaan asetnya (FASB,
akrual untuk tiap perusahaan i di 1980) dalam Ghozali dan Chariri
tahun t dengan metode modifikasi (2007). Financial stability
Jones yaitu: diproksikan dengan ACHANGE yang
TAC it = Niit – merupakan rasio perubahan aset
CFOit………………….(1) selama dua tahun. ACHANGE
dihitung dengan rumus:

JOM Fekon Vol. 3 No. 1 (Februari) 2016 670


ACHANGE = (Total Aset t – Total Aset t-1) Ineffective Monitoring (BDOUT)
Total Aset t Ineffective monitoring
merupakan keadaan dimana
External Pressure (LEVERAGE)
perusahaan tidak memiliki unit
External pressure merupakan
pengawas yang efektif memantau
tekanan yang berlebihan bagi
kinerja perusahaan. Innefective
manajemen untuk memenuhi
monitoring dapat terjadi terjadi
persyaratan atau harapan dari pihak
karena adanya dominasi manajemen
ketiga. Untuk mengatasi tekanan
oleh satu orang atau kelompok kecil,
tersebut perusahaan membutuhkan
tanpa kontrol kompensasi, tidak
tambahan utang atau sumber
efektinya pengawasan dewan direksi
pembiayaan eksternal agar tetap
dan komite audit atas proses
kompetitif, termasuk pembiayaan
pelaporan keuangan dan pengendalian
riset dan pengeluaran pembangunan
internal dan sejenisnya (SAS No.99).
atau modal. Kebutuhan pembiayaan
Oleh sebab itu, penelitian ini
eksternal terkait dengan kas yang
memproksikan inneffective
dihasilkan dari aktivitas operasi dan
monitoring pada rasio jumlah dewan
investasi (Skousen et al, 2009). Oleh
komisaris independen (BDOUT).
karena itu external pressure pada
Rasio dewan komisaris independen
penelitian ini diproksikan dengan
(BDOUT) dapat diukur dengan:
rasio leverage. Rasio leverage BDOUT = Jumlah dewan komisaris independen
dihitung dengan rumus:
LEV = Kewajiban Jumlah total dewan komisaris
Total Aset
Rationalization
Rasionalisasi sarat dengan
Financial Targets (ROA)
penilaian-penilaian subjektif
Dalam menjalankan
perusahaan yang tercermin dari nilai
aktivitasnya, perusahaan seringkali
akrual perusahaan (Skousen et al.,
mematok besaran tingkat laba yang
2009). Oleh karena itu,
harus diperoleh atas usaha yang
rationalization akan diproksikan
dikeluarkan untuk mendapatkan laba
dengan rasio Total Akrual (TATA).
tersebut, kondisi inilah yang
Rasio total Akrual dapat dihitung
dinamakan financial targets. Salah
dengan rumus penghitungan akrual
satu pengukuran untuk menilai
yaitu :
tingkat laba yang diperoleh
TATA = Total accruals divided by
perusahaan atas usaha yang
total assets, where total accruals are
dikeluarkan adalah ROA (Skousen et
calculated as the change in current
al., 2009). ROA sering digunakan
assets, minus the change in cash,
dalam menilai kinerja manajer dan
minus changes in current liabilities,
dalam menentukan bonus, kenaikan
plus the change in shortterm debt,
upah, dan lain-lain. Oleh karena itu,
minus depreciation and amortization
ROA dijadikan sebagai proksi untuk
expense, minus deferred tax on
variabel financial targets dalam
earnings, plus equity in earnings.
penelitian ini. ROA dapat dihitung
dengan rumus sebagai berikut:
ROA = Net Income before extraordinary items t-1
Total Asset t

JOM Fekon Vol. 3 No. 1 (Februari) 2016 671


Teknik Analisis Data Uji Asumsi Klasik

Statistik Deskriptif Uji Multikolinearitas


Statistik deskriptif digunakan Uji multikolinearitas bertujuan
untuk menganalisis data dengan cara untuk menguji apakah dalam model
menggambarkan sampel data yang regresi ditemukan adanya korelasi
telah dikumpulkan dalam kondisi antar variabel bebas (independen)
sebenarnya tanpa maksud membuat (Ghozali, 2009). Model regresi yang
kesimpulan yang berlaku umum dan baik seharusnya tidak terjadi korelasi
generalisasi. Analisis statistik diantara variabel independen. Untuk
deskriptif ditujukan untuk mendeteksi ada atau tidaknya
memberikangambaran atau deskripsi multikolinearitas, dapat dilihat dari
data dari variabel dependen berupa nilai tolerance dan lawannya variance
kecurangan laporan keuangan inflation factor (VIF). Kedua ukuran
(financial statement fraud), serta ini menunjukkan setiap variabel
variabel independen berupa financial independen manakah yang dijelaskan
stability, external pressure, financial oleh variabel independen lainnya.
targets, ineffective monitoring, Tolerance mengukur variabilitas
rationalization. variabel independen yang terpilih
yang tidak dijelaskan oleh variabel
Uji Kualitas Data independen lainnya. Jadi nilai
tolerance yang rendah sama dengan
Uji Normalitas Data nilai VIF tinggi (karena VIF =
Uji normalitas bertujuan untuk 1/Tolerance). Nilai cut off yang
menguji apakah dalam model regresi, umum dipakai untuk menunjukkan
variabel pengganggu atau residual adanya multikolinearitas adalah nilai
memiliki distribusi normal. Untuk Tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan
menguji apakah residual berdistribusi nilai VIF ≥ 10.
normal atau tidak terdapat dua cara
yaitu dengan uji statistik. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi digunakan
Uji statistik untuk menguji apakah dalam model
Dasar pengambilan keputusan regresi linear terdapat korelasi antara
uji statistik dengan Kolmogorov- kesalahan pengganggu pada periode t
Smirnov Z (1-Sample K-S) adalah dengan kesalahan pengganggu pada
(Ghozali, 2009): periode t-1 (sebelumnya). Untuk
1. Jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) mendeteksi gejala autokorelasi dapat
kurang dari 0,05, maka Hipotesis menggunakan uji Durbin-Watson (D-
ditolak. Hal ini berarti data residual W). Pengambilan keputusan ada
terdistribusi tidak normal. tidaknya autokorelasi dapat dilihat
2. Jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) dari ketentuan berikut (Santoso,
lebih dari 0,05, maka Hipotesis 2012).
diterima. Hal ini berarti data residual
terdistribusi normal. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas
bertujuan menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan
JOM Fekon Vol. 3 No. 1 (Februari) 2016 672
variance dari residual satu Uji t
pengamatan ke pengamatan yang lain Uji statistik t digunakan untuk
(Ghozali, 2009). Jika variance dari menunjukkan seberapa jauh sebuah
residual satu pengamatan ke variabel independen secara individual
pengamatan lain tetap, maka disebut dalam menerangkan variasi variabel
Homoskedastisitas dan jika berbeda dependen (Ghozali, 2009). Uji t
disebut Heteroskedastisitas. Untuk digunakan untuk menemukan
mengetahui ada tidaknya pengaruh yang paling dominan antara
heteroskedastisitas dilihat melalui masing-masing variabel independen
metode grafik dan uji statistik. untuk menjelaskan variasi variabel
dependen dengan tingkat signifikansi
Uji Regresi Berganda 5 %. Uji t digunakan untuk menguji
Setelah mendapatkan data atau membandingkan rata-rata nilai
yang dibutuhkan dalam penelitian ini, suatu sampel dengan nilai lainnya.
peneliti akan melakukan serangkaian Pengujian dilakukan dengan tingkat
tahap untuk menghitung dan keyakinan 95% dengan tingkat
mengolah data tersebut, agar dapat signifikansi alfa (α) ditentukan
mendukung hipotesis yang telah sebesar 5% dan degree of freedom
diajukan. Adapun tahap-tahap (df)=n-k.
penghitungan dan pengolahan data Sedangkan kriteria uji t adalah:
sebagai berikut: • Jika t hitung > t tabel maka Ha
1. Menentukan laporan keuangan diterima dan H0 ditolak
perusahaan yang akan digunakan. • Jika t hitung < t tabel maka Ha
2. Menghitung proksi-proksi ditolak dan H0 diterima
3. Regresi model.
Metode regresi linier Uji F
dilakukan terhadap model yang Pengujian ini bertujuan untuk
diajukan peneliti dengan menunjukkan apakah semua variabel
menggunakan Software SPSS Versi independen yang dimasukkan dalam
20 untuk memprediksi hubungan model mempunyai pengaruh secara
antara variabel independen dengan bersama-sama terhadap variabel
variabel dependen. Hubungan antara dependen. Dengan tingkat
discretionary accruals dan proksi dari signifikansi sebesar 5 %, maka
fraud triangle diuji menggunakan kriteria pengujian adalah sebagai
model sesuai dengan penelitian berikut:
Skousen et al. (2009), yaitu: • Bila nilai signifikansi f < 0.05,
FRAUD (DACCit) = ß0 + maka H0 ditolak, artinya terdapat
ß1ACHANGE + ß2FREEC + ß3ROA pengaruh yang signifikan antara
+ ß4BDOUT + ß5TATA + εi semua variabel independen terhadap
variabel dependen.
Uji Hipotesis • Apabila nilai signifikansi f >
Selanjutnya, untuk 0.05, maka H0 diterima, artinya
mengetahui apakah variabel variabel semua variabel independen tidak
independen berpengaruh terhadap berpengaruh terhadap variabel
variabel dependenya, maka akan dependen.
dilakukan pengujian dengan
menggunakan:
JOM Fekon Vol. 3 No. 1 (Februari) 2016 673
Uji Koefisien Determinasi (R²) Tabel 1
Nilai R² digunakan untuk Statistik Deskriptif Variabel
mengukur tingkat kemampuan model Penelitian
dalam menerangkan variasi variabel N Minimum Maximum Mean Std.
independen. Nilai koefisien Deviati
on
determinasi adalah antara nol dan .486650
FRAUD 105 -1.0334 1.6480 .101652
satu. Nilai R² yang kecil berarti 2
ACHAN 6.00070
kemampuan variabel-variabel GE
105 -.9990 26.0550 2.382886
45
independen dalam menjelaskan LEVERA
105 -12.9100 484.0000 12.790476
57.9191
GE 893
variasi variabel dependen amat 14.1409
ROA 105 -64.8500 64.6500 11.473038
terbatas. Nilai yang mendekati satu 261
.183449
berarti variabel-variabel independen BDOUT 105 .0000 1.0000 .339619
4
memberikan hampir semua informasi TATA 105 -.9132 2.1980 .103990
.501935
3
yang dibutuhkan untuk memprediksi Valid N
105
variasi variabel dependen. (listwise)
Sumber : Data Olahan, 2015
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN Hasil Uji Normalitas Data
Tujuannya untuk menguji
Objek penelitian yang apakah dalam sebuah model regresi,
digunakan dalam penelitian ini adalah variabel dependen, variabel
perusahaan perbankan yang terdafatar independen atau keduanya
di Bursa Efek Indonesia selama mempunyai distribusi normal atau
periode tahun 2012 – 2014 dengan tidak. Model regresi yang baik adalah
yang memiliki distribusi normal atau
ketentuan perusahaan perusahaan
mendekati normal. Dasar
yang listing selama periode penelitian
pengambilan keputusan uji statistik
dan memiliki kelengkapan informasi dengan Kolmogorov-Smirnov Z (1-
yang dibutuhkan peneliti saja yang Sample K-S) adalah (Ghozali, 2009):
dimasukkan sebagai sampel 1. Jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed)
penelitian. Data penelitian yang telah kurang dari 0,05, maka Hipotesis
dikumpulkan tersebut selanjutnya ditolak. Hal ini berarti data residual
akan diolah dengan menggunakan terdistribusi tidak normal.
bantuan program SPSS (Statistical 2. Jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed)
Product and Service Solution) Versi lebih dari 0,05, maka Hipotesis
diterima. Hal ini berarti data residual
20.
terdistribusi normal.
Statistik Deskriptif Uji Multikolinearitas
Statistik deskriptif Uji multikolinearitas bertujuan
memberikan gambaran atau deskripsi untuk menguji apakah dalam model
suatu data yang dilihat dari nilai rata- regresi ditemukan adanya korelasi
rata (mean), standar deviasi, antar variabel bebas (independen).
maksimum dan minimum dari Model regresi yang baik seharusnya
masing-masing variabel (Ghozali, tidak terjadi korelasi di antara
2011:19). variabel independen.

JOM Fekon Vol. 3 No. 1 (Februari) 2016 674


Tabel. 2 Hasil Regresi Berganda (multiple
Hasil Uji Multikolinieritas regression)
Model Collinearity Statistics Berdasarkan hasil analisis
Tolerance VIF
regresi diatas, maka persamaan
(Constant)
ACHANGE .944 1.059 regresi yang terbentuk pada uji regresi
LEVERAGE .978 1.023 ini adalah :
1
ROA .985 1.016 Y = 0.148+ 0.021X1 + 0.200X2 +
BDOUT .979 1.022
0.031X3 - 0.380X4 + 0.290X5
TATA .965 1.036
Hasil Pengujian Hipotesis
Sumber : Data Olahan, 2015

Multikolinearitas dapat dilihat Pengaruh Financial Stability


dari perhitungan nilai tolerance serta (ACHANGE) Terhadap Financial
Variance Inflation Factor (VIF). Statement Fraud
Suatu model regresi disimpulkan Dari hasil Uji t pada tabel
tidak ada masalah multikolinearitas diatas, diperoleh nilai t¬hitung
adalah apabila memiliki nilai sebesar 2,751 dan ttabel sebesar 1,980
tolerance lebih besar dari 0,10 dan dan Pvaluesebesar 0,007< 0,05.
nilai variance inflation factor (VIF) karena thitung> t¬tabel dan nilai
lebih kecil dari 10 (Ghozali, 2011). Pvalue lebih kecil dari nilai alpa 0.05,
Dari hasil perhitungan nilai tolerance maka hasil penelitian ini menerima
pada hasil analisis data, diperoleh hipotesis pertama yang menyatakan
nilai VIF< 10 dan nilai tolerance > terdapat Pengaruh yang signifikan
0.10, sehingga dapat disimpulkan antara financial stability terhadap
bahwa model regresi tersebut bebas FRAUD.
dari multikolinieritas.
Pengaruh External Pressure
Hasil Uji Heteroskedastisitas (LEVERAGE) terhadap Financial
Uji heteroskedastisitas Statement Fraud
bertujuan menguji apakah dalam Dari hasil Uji t pada tabel
diatas,diperoleh nilai t¬hitung sebesar
model regresi terjadi ketidaksamaan
2,026 dan ttabel sebesar 1,980. dan
variance dari residual satu Pvalue sebesar 0,038< 0,05. karena
pengamatan ke pengamatan yang lain thitung>t¬tabel dan nilai Pvalue lebih
(Ghozali, 2009). Jika variance dari kecil dari nilai alpa 0.05, maka hasil
residual satu pengamatan ke penelitian ini menolak hipotesis
pengamatan lain tetap, maka disebut kedua yang menyatakan Terdapat
Homoskedastisitas dan jika berbeda Pengaruh yang signifikan antara
disebut Heteroskedastisitas. Untuk external pressure terhadap FRAUD.
mengetahui ada tidaknya
heteroskedastisitas dilihat melalui Pengaruh Financial Targets (ROA)
Terhadap Financial Statement
metode grafik dan uji statistik.
Fraud
Dari hasil Uji t pada tabel
diatas,diperoleh nilai t¬hitung sebesar
JOM Fekon Vol. 3 No. 1 (Februari) 2016 675
0,099 dan ttabel sebesar 1,980. dan kesimpulan sebagai berikut : 1)
Pvalue sebesar 0,921> 0,05. karena Variabel financial stability
thitung<t¬tabel dan nilai Pvalue lebih berpengaruh terhadap financial
besar dari nilai alpa 0.05, maka hasil statement fraud. 2) Variabel external
penelitian ini menolak hipotesis pressure berpengaruh terhadap
ketiga yang menyatakan terdapat financial statement fraud. 3) Variabel
pengaruh yang signifikan antara financial targets tidak berpengaruh
financial targets terhadap FRAUD. terhadap financial statement fraud. 4)
Variabel ineffective monitoring tidak
Pengaruh Ineffective Monitoring berpengaruh terhadap financial
(BDOUT) terhadap Financial statement fraud. 5) Variabel
Statement Fraud rationalization berpengaruh financial
Dari hasil Uji t pada tabel statement fraud.
diatas,diperoleh nilai t¬hitung sebesar
-1,584 dan ttabel sebesar 1,980. dan
Pvalue sebesar 0,116< 0,05. karena Keterbatasan
thitung< t¬tabel dan nilai Pvalue Keterbatasan pada penelitian
lebih besar dari nilai alpa 0.05, maka ini adalah : 1) periode pengamatan
hasil penelitian ini menolak hipotesis penelitian ini hanya 3 tahun yaitu
keempat yang menyatakan terdapat 2012-2014. 2) Keterbatasan pada
pengaruh yang signifikan antara penelitian ini adalah sampel
ineffective monitoring terhadap penelitian ini hanya menggunakan
FRAUD. kategori untuk perusahaan perbankan
yang data laporan tahunannya tersedia
Pengaruh Rationalization (TATA)
di BEI. 3) Peneliti tidak
terhadap Financial Statement
Fraud menggunakan semua variabel yang
Dari hasil Uji t pada tabel mewakili perspektif fraud triangle
diatas,diperoleh nilai t¬hitung sebesar untuk mendeteksi terjadinya financial
3,290 dan ttabel sebesar 1,980 dan statement fraud.
Pvalue sebesar 0,001< 0,05 karena
thitung> t¬tabel dan nilai Pvalue Saran
lebih kecil dari nilai alpa 0.05, maka Dari kesimpulan dan
hasil penelitian ini menerima keterbatasan penelitian ini, maka
hipotesis keempat yang menyatakan saran yang dapat diberikan untuk
terdapat pengaruh yang signifikan
penelitian selanjutnya adalah sebagai
antara rationalization terhadap
FRAUD. berikut: 1) Penelitian selanjutnya
diharapkan dapat menambah periode
SIMPULAN, KETERBATASAN penelitian agar dapat memprediksi
DAN SARAN kasus financial statement fraud
dalam periode yang panjang. 2)
Simpulan Penelitian selanjutnya diharapkan
Berdasarkan analisis pada dapat menambah jumlah sampel
BAB sebelumnya maka dapat diambil kategori perusahaan agar dapat
memprediksi kasus financial
JOM Fekon Vol. 3 No. 1 (Februari) 2016 676
statement fraud pada kategori Nguyen, Khanh. 2008. ”Financial
perusahan lain. 3) Penelitian Statement Fraud: Motives,
selanjutnya diharapkan dapat Methodes, Cases and
menambah variabel proksi dari fraud Detection.” Dissertation.com:
triangle agar cakupan variabel Florida
penelitian menjadi lebih luas seperti
personal financial need, Rezaee, Z. 2002. Financial Statement
organizational structure, nature of Fraud: Prevention and
industry, capital turnover dan Detection. New York: John
variabel lainnya yang dapat mewakili Wiley & Sons, Inc
perspektif fraud triangle.
Santoso, Singgih. 2012. Analisis
DAFTAR PUSTAKA SPSS Pada Statistik
Parametrik. Jakarta: PT. Elex
AICPA, SAS No. 99.2002. Media Komputindo.
“Consideration of Fraud in a
Financial Statement Audit, Salman, Khairansyah. 2005. “Audit
AICPA”. New York. Investigatif: Metoda Efektif
dalam Pengungkapan
Elder, Randal J., Beasley. M. S., Kecurangan”. PPA UGM,
Arens. Alvin. A., dan Yogyakarta.
Jusuf. A. A. 2011. Jasa
Audit dan Assurance: Sihombing, Kennedy S.2014. Analisis
Audit Kecurangan, buku I Fraud Diamond dalam
h. 372-393. Jakarta: Mendeteksi Financial Statement
Penerbit Salemba Empat. Fraud: Studi Empiris pada
Perusahaan Manufaktur yang
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Terdaftar di Bursa Efek
Analisis Multivariate dengan Indonesia (BEI) Tahun 2010-
Program SPSS. Cetakan 2012. Skripsi. Universitas
Keempat. Semarang: Badan Diponegoro.
Penerbit Universitas
Diponegoro.. Skousen, C. J., K. R. Smith, dan C. J.
Wright. 2009. ”Detecting and
Molida, Resti. 2011. Pengaruh Predecting Financial Statement
Financial Stability, Personal Fraud: The Effectiveness of The
Financial Need dan Ineffective Fraud Triangle and SAS No.
Monitoring pada Financial 99.” Corporate Governance and
Statement Fraud dalam Firm Performance Advances in
Perspektif Fraud Triangle. Financial Economis, Vol. 13, h.
Skripsi. Fakultas Ekonomi. 53-81.
Universitas Diponegoro,
Semarang.
JOM Fekon Vol. 3 No. 1 (Februari) 2016 677
Thoyibatun, Siti. 2009. AnalysingThe Tendency. UniversitasNegeri
Influence of Internal Control Malang. Hal 1-19.
Complience and Compensation
System Against Unethical www.idx.co.id
Behavior and Accounting Fraud

JOM Fekon Vol. 3 No. 1 (Februari) 2016 678

You might also like