You are on page 1of 16
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN, NOMOR PER- 52 /PB/2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBAYARAN TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI Menimbang Mengingat PADA 20 (DUA PULUH) KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN, a. bahwa dalam rangka pelaksanaan pembayaran Tunjangan Kinerja Pegawai pada 20 (dua puluh) Kementerian Negara/Lembaga sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Presiden Nomor 101 sampai dengan Nomor 120 Tahun 2012, perlu diatur petunjuk pelaksanaan pembayaran tunjangan kinerja dimaksud b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu ditetapkan Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan tentang Petunjuk Pelaksanaan Pembayaran Tunjangan Kinerja Pegawai pada 20 (dua puluh) Kementerian Negara/Lembaga; 1, Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, ‘Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, ‘Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 4, Peraturan Presiden Nomor 101 Tahun 2012 tentang Tunjangan Kinerja Pegawal di Lingkungan Kementerian Perindustrian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 239), 5. Peraturan Presiden Nomor 102 Tahun 2012 tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Kementerian Riset dan Teknologi (Lembaran Negara Republik indonesia Tahun 2012 Nomor 240); 6. Peraturan Presiden Nomor 103 Tahun 2012 tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Kementerian Pertanian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 241); 7. Peraturan Presiden Nomor 104 Tahun 2012 tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 242); 8. Peraturan Presiden Nomor 105 Tahun 2012 tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Kementerian Perumahan Rakyat (Lembaran Negara Republik indonesia Tahun 2012 Nomor 243); 9, Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2012 tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Badan Koordinasi Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 244); 10. Peraturan Presiden Nomor 107 Tahun 2012 tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 245); Menetapkan 11. Peraturan Presiden Nomor 108 Tahun 2012 tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 246); 12, Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2012 tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Badan Kepegawaian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 247); 13, Peraturan Presiden Nomor 110 Tahun 2012 tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Badan Pusat Statistik (Lembaran Negara Republik indonesia Tahun 2012 Nomor 248); 14, Peraturan Presiden Nomor 111 Tahun 2012 tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Badan Tenaga Nuklir Nasional (Lembaran Negara Republik indonesia Tahun 2012 Nomor 249); 15, Peraturan Presiden Nomor 112 Tahun 2012 tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Lembaga Administrasi Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 250); 16. Peraturan Presiden Nomor 113 Tahun 2012 tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Lembaga Ketahanan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 251); 17. Peraturan Presiden Nomor 114 Tahun 2012 tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Arsip Nasional Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 252); 18. Peraturan Presiden Nomor 115 Tahun 2012 tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 253); 19. Peraturan Presiden Nomor 116 Tahun 2012 tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Lembaga Sandi Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 254); 20. Peraturan Presiden Nomor 117 Tahun 2012 tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 255); 21. Peraturan Presiden Nomor 118 Tahun 2012 tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Badan Narkotika Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 256); 22, Peraturan Presiden Nomor 119 Tahun 2012 tentang Tunjangan Kinerja, Pegawai di Lingkungan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (Lembaran Negara Republik indonesia Tahun 2012 Nomor 257); 23, Peraturan Presiden Nomor 120 Tahun 2012 tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Lembaga limu Pengetahuan Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 258); MEMUTUSKAN: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBAYARAN TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI PADA 20 (DUA PULUH) KEMENTERIAN NEGARA/ LEMBAGA. 2+ BABI KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini yang dimaksud dengan: 1. Pegawai Negeri adalah Pegawai Negeri Sipil dan Anggota Tentara Nasional Indonesia/Kepoiisian Negara Republik __ Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999. 2. Pegawai di lingkungan Kementerian Perindustrian adalah Pegawai Negeri dan Pegawai lainnya yang berdasarkan Keputusan Pejabat yang berwenang diangkat dalam suatu jabatan atau ditugaskan dan bekerja secara penuh pada satuan organisasi di lingkungan Kementerian Perindustrian. 3. Pegawai di lingkungan Kementerian Riset dan Teknologi adalah Pegawai Negeri dan Pegawai lainnya yang berdasarkan Keputusan Pejabat yang berwenang diangkat dalam suatu jabatan atau ditugaskan dan bekerja_secara penuh pada satuan organisasi di lingkungan Kementerian Riset dan Teknologi. 4. Pegawai di lingkungan Kementerian Pertanian adalah Pegawai Negeri dan Pegawai lainnya yang berdasarkan Keputusan Pejabat yang berwenang diangkat dalam suatu jabatan atau ditugaskan dan bekerja isasi di lingkungan Kementerian 5. Pegawai di lingkungan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Pertindungan Anak adalah Pegawai Negeri dan Pegawai lainnya yang berdasarkan Keputusan Pejabat yang berwenang diangkat dalam suatu jabatan atau ditugaskan dan bekerja secara penuh pada satuan ‘organisasi di lingkungan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. 6. Pegawai di lingkungan Kementerian Perumahan Rakyat adalah Pegawai Negeri dan Pegawal lainnya yang berdasarkan Keputusan Pejabat yang berwenang diangkat dalam suatu jabatan atau ditugaskan dan bekerja secara penuh pada satuan organisasi di lingkungan Kementerian Perumahan Rakyat. 7. Pegawai di tingkungan Badan Koordinasi Penanaman Modal adalah Pegawai Negeri dan Pegawai lainnya yang berdasarkan Keputusan Pejabat yang berwenang diangkat dalam suatu jabatan atau ditugaskan dan bekerja secara penuh pada satuan organisasi di lingkungan Badan Koordinasi Penanaman Modal. 8. Pegawai di lingkungan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi adalah Pegawai Negeri dan Pegawai lainnya yang berdasarkan Keputusan Pejabat yang berwenang diangkat dalam suatu jabatan atau ditugaskan dan bekerja secara penuh pada satuan organisasi di lingkungan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. 9. Pegawai di lingkungan Badan Pengawasan Obat dan Makanan adalah Pegawai Negeri dan Pegawai lainnya yang berdasarkan Keputusan Pejabat yang berwenang diangkat dalam suatu jabatan atau ditugaskan dan bekerja secara penuh pada satuan organisasi di lingkungan Badan Pengawasan Obat dan Makanan. -3- 10. Pegawai di lingkungan Badan Kepegawaian Negara adalah Pegawai Negeri dan Pegawai lainnya yang berdasarkan Keputusan Pejabat yang berwenang diangkat dalam suatu jabatan atau ditugaskan dan bekerja secara penuh pada satuan organisast di lingkungan Badan Kepegawaian Negara. 11. Pegawai di lingkungan Badan Pusat Statistik adalah Pegawai Negeri dan Pegawai lainnya yang berdasarkan Keputusan Pejabat yang berwenang diangkat dalam suatu jabatan atau ditugaskan dan bekerja secara penuh pada satuan organisasi di lingkungan Badan Pusat Statistik 12. Pegawai di lingkungan Badan Tenaga Nuklir Nasional adalah Pegawai Negeri dan Pegawai lainnya yang berdasarkan Keputusan Pejabat yang berwenang diangkat dalam suatu jabatan atau ditugaskan dan bekerja secara penuh pada satuan organisasi di lingkungan Badan Tenaga Nuklir Nasional. 13, Pegawai di fingkungan Lembaga Administrasi Negara adalah Pegawai Negeri dan Pegawai lainnya yang berdasarkan Keputusan Pejabat yang berwenang diangkat dalam suatu jabatan atau ditugaskan dan bekerja secara penuh pada satuan organisasi di lingkungan Lembaga Administrasi Negara. 14, Pegawai di lingkungan Lembaga Ketahanan Nasional adalah Pegawai Negeri dan Pegawai lainnya yang berdasarkan Keputusan Pejabat yang berwenang diangkat dalam suatu jabatan atau ditugaskan dan bekerja secara penuh pada satuan organisasi di lingkungan Lembaga Ketahanan Nasional. 15. Pegawai di lingkungan Arsip Nasional Republik Indonesia adalah Pegawai Negeri dan Pegawai lainnya yang berdasarkan Keputusan Pejabat yang berwenang diangkat dalam suatu jabatan atau ditugaskan dan bekerja secara penuh pada satuan organisasi di lingkungan Arsip Nasional Republik Indonesia. 16. Pegawai di lingkungan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional adalah Pegawai Negeri dan Pegawai lainnya yang berdasarkan Keputusan Pejabat yang berwenang diangkat dalam suatu jabatan atau ditugaskan dan bekerja secara penuh pada satuan ‘organisasi di lingkungan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. 17. Pegawai di lingkungan Lembaga Sandi Negara adalah Pegawai Negeri dan Pegawai lainnya yang berdasarkan Keputusan Pejabat yang berwenang diangkat dalam suatu jabatan atau ditugaskan dan bekerja ‘secara penuh pada satuan organisasi di lingkungan Lembaga Sandi Negara. 18. Pegawai di lingkungan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah adalah Pegawai Negeri dan Pegawai lainnya yang berdasarkan Keputusan Pejabat yang berwenang diangkat dalam ‘uatu jabatan atau ditugaskan dan bekerja secara penuh pada satuan ‘organisasi di lingkungan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. 19. Pegawai di lingkungan Badan Narkotika Nasional adalah Pegawai Negeri dan Pegawai lainnya yang berdasarkan Keputusan Pejabat yang berwenang diangkat dalam suatu jabatan atau ditugaskan dan bekerja secara penuh pada satuan organisasi di lingkungan Badan Narkotika Nasional. a4- 20. Pegawai di lingkungan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme adalah Pegawai Negeri dan Pegawai lainnya yang berdasarkan Keputusan Pejabat yang berwenang diangkat dalam suatu jabatan atau ditugasken dan bekerja secara penuh pada satuan organisasi di lingkungan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme. 21. Pegawai di lingkungan Lembaga limu Pengetahuan Indonesia adalah Pegawai Negeri dan Pegawai lainnya yang berdasarkan Keputusan Pejabat yang berwenang diangkat dalam suatu jabatan atau ditugaskan dan bekerja secara penuh pada satuan organisasi di lingkungan Lembaga Iimu Pengetahuan Indonesia. 22, Kementerian Negara/Lembaga adalah kementerian negara/lembaga pemerintah non kementerian negara/lembaga negara. 23. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat KPA adalah ejabat yang memperoleh kuasa dari Pengguna Anggaran (PA) untuk melaksanakan sebagian kewenangan dan tanggung jawab penggunaan anggaran pada Kementerian Negara/Lembaga yang bersangkutan. 24, Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran yang selanjutnya disebut DIPA adalah Dokumen Pelaksanaan Anggaran yang digunakan sebagai acuan Pengguna Anggaran dalam melaksanakan —kegiatan pemerintahan sebagai pelaksanaan APBN. 25, Surat Perintah Membayar Langsung yang selanjutnya disebut SPM-LS. adalah dokumen yang diterbitkan oleh Pejabat Penanda Tangan Surat Perintah Membayar (PPSPM) untuk mencairkan dana yang bersumber dari DIPA dalam rangka pembayaran tagihan kepada penerima hak/Bendahara Pengeluaran. 26. Surat Pemyataan Tanggung Jawab Mutlak, yang selanjutnya disebut ‘SPTJM adalah Surat yang dibuat oleh KPA yang memuat pemyataan bahwa seluruh pengeluaran untuk pembayaran belanja Pegawai Negeri Sipil telah dinitung dengan benar dan disertai kesanggupan untuk mengembalixan kepada negara apabila terdapat kelebihan pembayaran. 27. Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara yang selanjutnya disingkat KPPN adalah instansi vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan yang memperoleh kuasa dari Bendahara Umum Negara untuk ‘melaksanakan sebagian fungsi Kuasa Bendahara Umum Negara. 28. Surat Perintah Pencairan Dana yang selanjutnya disebut SP2D adatah surat perintah yang diterbitkan oleh KPPN selaku Kuasa Bendahara Umum Negara (BUN) untuk pelaksanaan pengeluaran atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) berdasarkan SPM. BABII RUANG LINGKUP. Pasal 2 Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini mengatur petunjuk pelaksanaan pembayaran Tunjangan Kinerja pada 20 (dua puluh) Kementerian Negara/Lembaga _sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Presiden Nomor 101 sampai dengan Nomor 120 Tahun 2012, yaitu: 1, Kementerian Perindustrian. 2. Kementerian Riset dan Teknologi. “5+ 3. Kementerian Pertanian. 4, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak; 5. Kementerian Perumahan Rakyat. 6, Badan Koordinasi Penanaman Modal. 7. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. 8. Badan Pengawasan Obat dan Makanan. 9. Badan Kepegawaian Negara. 10. Badan Pusat Statistik. 11. Badan Tenaga Nur Nasional 12. Lembaga Administrasi Negara. 13. Lembaga Ketahanan Nasiona. 14. Arsip Nasional Republik Indonesia. 18, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. 16, Lembaga Sandi Negara. 17. Lembaga Kebljakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. 18, Badan Narkotika Nasional. 19. Badan Nasional Penanggulangan Terorisme. 20. Lembaga limu Pengetahuan Indonesia. BAB IIL PRINSIP DASAR PELAKSANAAN Pasal 3 Kepada pegawai yang mempunyai tugas/pekerjaanjjabatan tertentu di lingkungan Kementerian Negara/Lembaga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, selain diberikan penghasilan sesuai ketentuan peraturan Perundang-undangan, diberikan Tunjangan Kinerja setiap bulan. Pasal 4 (1) Tunjangan kinerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, tidak diberikan kepada: a. Pegawai di lingkungan Kementerian _Negara/Lembaga ‘sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, yang tidak mempunyai tugas/pekerjaanjabatan tertentu di lingkungan Kementerian Negara/Lembaga berkenaan; b, Pegawai di fingkungan Kementerian _ Negara/Lembaga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, yang diberhentikan untuk ‘sementara atau dinonaktifkan; cc. Pegawai di lingkungan Kementerian Negara/Lembaga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, yang diberhentikan dari ekerjaanjabatannya dengan diberikan uang tunggu (belum diberhentikan sebagai Pegawai Negeri); d. Pegawai di lingkungan Kementerian Negara/Lembaga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, yang diperbantukan/ dipekerjakan pada badan/instansi lain di luar_lingkungan Kementerian Negara/Lembaga berkenaan; ¢. Pegawai di lingkungan _Kementerian _Negara/Lembaga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, yang diberikan cuti di luar tanggungan negara atau dalam bebas tugas untuk menjalani ‘masa persiapan pensiun. (2) Kementerian Negara/Lembaga yang memperoleh alokasi Tunjangan Kinerjabertanggung jawab ‘terhadap kebenaran _pembayaran ‘Tunjangan Kinerja masing-masing Kementerian Negara/Lembaga. (8) Ketentuan mengenai Pegawai di lingkungan _Kementerian Negara/Lembaga yang tidak diberikan Tunjangan Kinerja pada Kementerian Negara/Lembaga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, diatur tebih lanjut dengan Peraturan Menteri/Kepala Lembaga masing-masing. (4) Berdasarkan tanggung jawab sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Menter/Pimpinan Lembaga mengatur tata cara pembayaran Tunjangan Kinerja pada Kementerian Negara/Lembaga masing- masing. Pasal 5 Alokasi dana pembayaran Tunjangan Kinerja Pegawai pada 20 (dua puluh) Kementerian Negara/Lembaga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 untuk Tahun Anggaran 2012 disediakan dalam DIPA masing- masing Kementerian Negara/Lembaga. Pasal 6 (1) Tunjangan Kinerja di lingkungan Kementerian Negara/Lembaga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dibayarkan terhitung mulai bulan Januari 2012. (2) Tunjangan Kinerja diberikan sesuai besaran Tunjangan Kinerja Pegawai sebagaimana lampiran pada Peraturan Presiden Tahun 2012 yang mengatur_mengenai Tunjangan Kinerla Pegawai di Lingkungan Kementerian Negara/Lembaga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2. Pasal 7 (1) Bagi pegawai di lingkungan Kementerian Negara/Lembaga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 yang diangkat sebagai pejabat fungsional dan mendapatkan Tunjangan Profesi maka Tunjangan Kinerja dibayarkan sebesar selisin antara Tunjangan Kinerja pada kelas jabatannya dengan Tunjangan Profesi pada jenjangnya. (2) Dalam hal Tunjangan Profesi yang diterima sebagaimana dimaksud Pada ayat (1) lebih besar dari Tunjangan Kinerja pada kelas Jabatannya, maka yang dibayarkan adalah Tunjangan Profesi pada jenjangnya. BABIV TATA CARA PEMBAYARAN Pasal 8 (1) Pembayaran Tunjangan Kinerja di lingkungan Kementerian Negara’ Lembaga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dilaksanakan oleh KPA melalui penerbitan SPM-LS kepada Bendahara Pengeluaran. (2) Bendahara Pengeluaran melakukan pembayaran Tunjangan Kinerja ‘melalui transfer ke rekening pegawai. (3) Tata cara pembayaran Tunjangan Kinerja kepada pegawai diatur oleh Kementerian Negara/Lembaga masing-masing. Pasal 9 (1) KPA menyusun Daftar Nominatif Pembayaran Tunjangan Kinerja untuk kebutuhan setiap bulan, (2) Berdasarkan Daftar Nominatit Pembayaran Tunjangan Kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun Rekapitulasi Daftar Nominatif Pembayaran Tunjangan Kinerja. (8) Daftar Nominatif Pembayaran Tunjangan Kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) termasuk kebutuhan tunjangan pajak yang ditanggung oleh pemerintah sesuai ketentuan peraturan perundang- undangan di bidang perpajakan. Pasal 10 (1) Berdasarkan Rekapitulasi Daftar Nominatif Pembayaran Tunjangan Kinerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9, KPA menerbitkan SPM-LS kepada Bendahara Pengeluaran dengan nilai bruto setelah memperhitungkan kebutuhan tunjangan pajak. (2) SPM-LS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterbitkan tanpa potongan Pajak Penghasilan. (3) SPM-LS diterbitkan untuk kebutuhan pembayaran Tunjangan Kinerja bulan berkenaan. (4) Datam hal terjadi ketelambatan dalam pembayaran Tunjangan Kinerja, maka SPM-LS dapat diajukan ke KPPN untuk beberapa bulan sekaligus. (6) Bendahara Pengeluaran sebagai wajib potong/waiib pungut segera menyetorkan pajak penghasilan ke Kas Negara sesuai perhitungan pajak yang seharusnya dipungut oleh Bendahara Pengeluaran ‘mengacu pada tata cara pemungutan dan penyetoran pajak. Pasal 11 SPM-LS Pembayaran Tunjangan Kinerja disampaikan ke KPPN mitra kerja dengan dilampiri dokumen sebagai berikut: a. Surat Pemyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) dari KPA dengan menggunakan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran | yang tidak terpisahkan dengan Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini, b. Rekapitulasi Daftar Pembayaran Tunjangan Kinerja yang memuat kebutuhan pembayaran untuk seluruh pegawal yang berhak menerima tunjangan, dengan menggunakan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran I yang tidak terpisahkan dengan Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ii. Pasal 12 Tata cara pengajuan SPM dan penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) dilakukan sesuai ketentuan yang mengatur tentang mekanisme polaksanaan pembayaran atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Pasal 13 Pembayaran Tunjangan Kinerja di lingkungan Kementerian Negara’ Lembaga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dibuat dalam daftar tersendiri dan diajukan terpisah dari Belanja Pegawai lainnya BABV KETENTUAN PERALIHAN Pasal 14 (1) Tunjangan pada Kementerian Negara/Lembaga yang selama ini telah diterima diperhitungkan sebagai faktor pengurang pembayaran Tunjangan Kinerja sejak diberlakukannya pemberian Tunjangan Kinerja ini, (2) Tunjangan pada Kementerian Negara/Lembaga yang selama ini telah diterima sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah: a. Tunjangan Kompensasi Kerja pada Kementerian Pertanian; b. Tunjangan Kerja Pengembangan Perumahan pada Kementerian Perumahan Rakyat; . Tunjangan Khusus Peningkatan Pembinaan Penanaman Modal pada Badan Koordinasi Penanaman Modal; d, Tunjangan Selisih Penghasilan pada Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, . Tunjangan Kegiatan Pegawai pada Badan Kepegawaian Negara; atau {Tunjangan Kinerja Ganda pada Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Pasal 15 (1) Pembayaran Tunjangan Kinerja kungan Kementerian Negara/ Lembaga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, terhitung mulai Januari 2012 dapat diajukan berupa: a. Tunjangan Kinerja yang belum dibayarkan; atau b. Kekurangan Tunjangan Kinerja bagi Kementerian Negara/ Lembaga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 dan ‘memperhatikan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1). (2) Pembayaran Tunjangan Kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ‘termasuk untuk pembayaran bulan ke-13 (ketigabelas). (3) Rekapitulasi Daftar Pembayaran Tunjangan Kinetja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang memuat kebutuhan pembayaran untuk selurun pegawai yang bethak menerima tunjangan serta telah memperhitungkan kewajiban pajak dan faktor pengurang, dengan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran Ill yang tidak terpisahkan dengan Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini. Pasal 16 ‘SPM-LS Pembayaran Tunjangan Kinerja Tahun Anggaran 2012 yang akan diajukan pada Tahun Anggaran 2012, diterima di KPPN mitra kerja paling lambat tanggal 27 Desember 2012 pada jam kerja. Pasal 17 ‘Alas pengajuan SPM-LS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16, KPPN mitra kerja menerbitkan SP2D paling lambat tanggal 28 Desember 2012. Pasal 18 Penyaluran pembayaran Tunjangan Kinerja atas SPMLS dan SP2D sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 dan Pasal 17 kepada yang berhak menerima dilaksanakan paling lambat tanggal 22 Februari 2013. Pasal 19 (1) Dalam rangka melaksanakan pembayaran Tunjangan Kineria sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18, Bendahara Pengeluaran menyimpan dana dimaksud pada rekening Bendahara Pengeluaran. (2) Dana di Rekening Bendahara Pengeluaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan di rekening Bendahara Pengeluaran yang terdapat pada masing-masing satuan kerja di lingkup Kementerian Negara/ Lembaga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 pada tanggal 31 Desember 2012 tidak disetor ke kas negara. (3) Dalam hal terdapat sisa dana penyaluran pembayaran Tunjangan Kinerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18, sisa dana dimaksud wajib disetor ke kas negara paling lambat tanggal 28 Februari 2013. (4) Penyetoran ke kas negara sebagaimana dimaksud pada ayat (3) menggunakan Surat Setoran Bukan Pajak (SSBP) akun 423913 penerimaan Kembali belanja lainnya RM TAYL. BAB VI KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 20 KPA wajib menyusun laporan keuangan dana pembayaran Tunjangan Kinerja sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan mengenai Tata Cara Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Belanja Subsidi dan Belanja Lain-ain, Penjelasan lebih lanjut tentang penyaluran Tunjangan Kinerja dituangkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan. BAB VI KETENTUAN PENUTUP- Pasal 21 Dengan berlakunya Peraturan Presiden Tahun 2012 yang mengatur mengenai Tunjangan Kinerja Pegawai pada 20 (dua puluh) Kementerian Negara/Lembaga, maka Tunjangan pada Kementerian Negara/Lembaga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (2) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 22 Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan Ditetapkan di Jakarta padatanggal 18 Desember 2012 LAMPIRAN | PGRATURAN OREKTUR JENDGRAL PERBENDAMARAAN, NOMOR PER. 52 /PR72012. TENTANG | PETUNJUK PELAKSAOAN PEMBAYARAN _TUNIANGAN KNERIA PEGA "PADA 29. DUA PLUM) KEMENTERAN SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK ‘Yang bertanda tangan di bawah ini: 1. Nama: EHSraeetee (9) 2 NIP: Eoiiitss see (2). 3. Jabatan : .elaku Kuasa Pengguna Anggaran dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa saya bertanggung jawab penuh atas encairan dan penggunaan dana pembayaran Tunjangan Kinerja Pegawai sebesar Rp. = (4) (ssssensed(B)eeesesseeeftpiah) termasuk bertanggung jawab terhadap kebenaran peritungan dan penyaluran Kepada yang berhak menerima. Apabila di kemudian hari, atas pencairan dan penggunaan dana Tunjangan Kinerja Pegawai tersebut di atas mengakibatkan terjadinya kerugian Negara maka saya bersedia dituntut penggantian kerugian Negara tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Bukti-bukti pengeluaran terkait dengan pembayaran Tunjangan Kinerja Pegawai disimpan sesual ketentuan pada satuan kerja kami, untuk kelengkapan administrasi dan keperiuan pemeriksaan aparat pengawas fungsional. Demikian pernyataan ini kami buat dengan sesungguhnya. ese) . Kuasa Pengguna Anggaran Tae : PETUNJUK PENGISIAN SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK NO. URAIAN PENGISIAN (1)_[ Diisi dengan nama lengkap KPA (2)_| Diisi dengan NIP KPA (3)_| iis! dengan jabatan struktural KPA. (@)_| Diisijumniah rupiah penarikan dana dengan angka (6)_{ Dis’ jumlah rupiah penarikan dana dengan huruf (6)_| Diisi dengan tempat, tanggal, bulan, dan tahun (7) _| Diisi dengan nama Satuan Kerja @) Disi dengan nama lengkap KPA @ Diisi dengan NIP KPA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA... REKAPITULASI DAFTAR PEMBAYARAN TUNIANGAN KINERIA PEGAWAI LAMPIRAN It BULAN son no, lon Kt Jobtan “kmh Ponerna | Twlogm Kear per Kets ad Ragen T or wr wr 7 ©, z fo) _ ; 2 _ r 2 ‘ : z : A z ri 2 2 Tae a rs 8) 2 8) Kuasa Pengguna Anggaran Pejabat Pembuat Komitmen (17) PETUNJUK PENGISIAN REKAPITULAS! DAFTAR PEMBAYARAN TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI NO. URAIAN PENGISIAN (1)_| Disi dengan nama Kementerian Negara/Lembaga (@_| Diisi dengan Unit Organisasi (@)_| Diisi dengan uraian kelas jabatan sesuai peringkatnya (4)_| Ditsijumiah pegawai/personit (©)_| Diisi dengan tunjangan kinerja per kelas jabatan (©)_| Diisi dengan jumiah tunjangan (4 x 5) | @)_| Dis dengan jumiah pojak per kelas jabatan {8)_[ Dist dengan jumian tunjangan bruto (+7) @_| Diisi dengan jumlah potongan paiak (=7) (10) | Diisi dengan jumiah tunjangan netto (8-9) (11)_[ Dist dengan jumian selurun pegawai penerima tunjangan (12)_| Diisi dengan jumiah seluruh tunjangan (13) | Diisi dengan jumiah seluruh paiak (14)_| Diisi dengan jumiah tunjangan bruto seluruh tunjangan (15)_| Diist dengan jumian selurun potongan paiak (18) | Diisi dengan jumiah netto seluruh tunjangan (17) | Diisi dengan nama dan NIP Kuasa Pengguna Anggaran, Pejabat Pembuat Komitmen, dan Bendahara Pengeluaran a tEKTUR JENDERAL, 0 GUS SUPRIJANTO 'NIP.19590814 197607 1 001 LAMPIRAN Il PERATURAN DIREXTUR_JENOERAL PERBENDAMARAAN, KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAG: UNIT ORGANISASL. ene REKAPITULASI DAFTAR PEMBAYARAN TUNIANGAN KINERJA PEGAWAI BULAN 8.0. on : [haa Toa No. rata Kaas Jebatan oman Panwa | Thoowniogepertews | page Oe T o wr o T 2 7 i a | 3 zl | 2 2 | - . 1 2 8. | . t 2 7 r 3 a + 2 sa aH : Pejabat Pembuat Komitmen Nama. NIP. ) PETUNJUK PENGISIAN REKAPITULASI DAFTAR PEMBAYARAN TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI NO. URAIAN PENGISIAN (1)_| Disi dengan nama Kementerian Negara/embaga (2)_| Diisi dengan Unit Organisasi (@)_| Disi dengan uraian kelas jabatan sesuai peringkatnya (@ _| Diisijumlah pegawai/personil (©)_| Diisi dengan tunjangan kinerja per kelas jabatan [(@)_| Disi dengan jumiah tunjangan (4 x 5) @)_| Diisi dengan jumlah pajak per Kelas jabatan (8)_| Diisi dengan jumiah tunjangan bruto (6+7) (®)_| Diisi dengan jumiah faktor pengurang (10) | Diisi dengan jumiah potongan pajak (=7) (71) | Dilsi dengan jumiah tunjangan netto (6-9-10) (12) | Diisi dengan jumiah seluruh pegawai penerima tunjangan (13) Diisi dengan jumiah selurun tunjangan (ay Dilsi dengan jumiah seluruh pajak (18) Diisi dengan jumiah tunjangan bruto seluruh tunjangan (16) Diisi dengan jumiah seluruh faktor pengurang (17) Dilsi dengan jumiah seluruh potongan pajak (18) Diisi dengan jumiah netto seluruh tunjangan (19) Diisi dengan nama dan NIP Kuasa Pengguna Anggaran, Pejabat Pembuat Komitmen, dan Bendahara Pengeluaran Agge supruanro }9530814 197507 1 001

You might also like