You are on page 1of 5

Bahaya Miras dan Nekatnya Manusia

Oleh Hartono Ahmad Jaiz

،‫ت أَ ْع َمالِنَ ا‬ ِ ‫إِ َّن ْال َح ْم َد هَّلِل ِ نَحْ َم ُدهُ َونَ ْستَ ِع ْينُهُ َونَ ْستَ ْغفِ ُر ْه َونَ ُع و ُذ بِاهللِ ِم ْن ُش ر ُْو ِر أَ ْنفُ ِس نَا َو ِم ْن َس يِّئَا‬
ُ‫ك لَه‬ َ ‫ َوأَ ْشهَ ُد أَ ْن الَ إِلَهَ إِالَّ هللاُ َوحْ َدهُ الَ َش ِر ْي‬.ُ‫ي لَه‬ َ ‫ض َّل لَهُ َو َم ْن يُضْ لِ ْلهُ فَالَ هَا ِد‬ ِ ‫َم ْن يَ ْه ِد ِه هللاُ فَالَ ُم‬
‫ قَا َل‬.‫َّاي بِتَ ْق َوى هللاِ فَقَ ْد فَا َز ْال ُمتَّقُ ْو َن‬
َ ‫ص ْي ُك ْم َوإِي‬ ِ ‫ يَا أَيُّهَا النَّاسُ أُ ْو‬.ُ‫َوأَ ْشهَ ُد أَ َّن ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُه‬
‫ يَ ا‬:‫ال تَ َع الَى‬ َ َ‫ ق‬.‫ق تُقَاتِ ِه َوالَ تَ ُم ْوتُ َّن إِالَّ َوأَنتُ ْم ُّم ْس لِ ُم ْو َن‬
َّ ‫ يَا أَيُّها َ الَّ ِذي َْن َءا َمنُوا اتَّقُوا هللاَ َح‬:‫تَ َعالَى‬
ً‫ث ِم ْنهُ َم ا ِر َج اال‬ َّ َ‫ق ِم ْنهَ ا َز ْو َجهَ ا َوب‬ َ َ‫اح َد ٍة َو َخل‬ ِ ‫س َو‬ ٍ ‫أَيُّهَ ا النَّاسُ اتَّقُ ْوا َربَّ ُك ُم الَّ ِذيْ َخلَقَ ُك ْم ِّم ْن نَ ْف‬
‫ يَ ا أَيُّهَ ا الَّ ِذي َْن‬.‫ان َعلَ ْي ُك ْم َرقِ ْيبً ا‬
َ ‫َكثِ ْيرًا َونِ َسآ ًء َواتَّقُوا هللاَ الَّ ِذيْ تَ َس آ َءلُ ْو َن بِ ِه َو ْاألَرْ َح ا َم إِ َّن هللاَ َك‬
َ‫ُص لِحْ لَ ُك ْم أَ ْع َم الَ ُك ْم َويَ ْغفِ رْ لَ ُك ْم ُذنُ ْوبَ ُك ْم َو َم ْن يُ ِط ِع هللا‬ْ ‫ ي‬.‫َءا َمنُوا اتَّقُ وا هللاَ َوقُ ْولُ ْوا قَ ْوالً َس ِد ْيدًا‬
.‫َو َرس ُْولَهُ فَقَ ْد فَا َز فَ ْو ًزا َع ِظ ْي ًما‬
‫صلَّى هللا َعلَ ْي ِه َو َس لَّ َم َو َّش َر‬ ُ ‫ي هَ ْد‬
َ ‫ي ُم َح َّم ٍد‬ ِ ‫ َو َخي َْر ْالهَ ْد‬،َ‫ث ِكتَابُ هللا‬ ِ ‫ق ْال َح ِدي‬ َ ‫أَ َّما بَ ْع ُد؛ فَإِ َّن أَصْ َد‬
َ ‫ضالَلَةٌ َو ُك َّل‬ َ ‫ور ُمحْ َدثَاتُهَا َو ُك َّل ُمحْ َدثَ ٍة بِ ْد َعةٌ َو ُك َّل بِ ْد َع ٍة‬ ُ
ِ َّ‫ضالَلَ ٍة فِي الن‬
.‫ار‬ ِ ‫األ ُم‬
.‫ان إِلَى يَ ْو ِم ْالقِيَا َم ِة‬ َ ‫اَللَّهُ َّم‬ 
َ ‫ص ِّل َو َسلِّ ْم َعلَى نَبِيِّنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آلِ ِه َو‬
ٍ ‫صحْ بِ ِه َو َم ْن تَبِ َعهُ ْم بِإِحْ َس‬
Jama’ah Jum’ah rahimakumullah, marilah kita bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala yang
telah berkenan memberikan berbagai keni’matan bahkan hidayah kepada kita.

Shalawat dan salam semoga Allah tetapkan untuk Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam,
keluarganya, para sahabatnya, dan para pengikutnya yang setia dengan baik sampai akhir zaman.

Jama’ah Jum’ah rahimakumullah, mari kita senantiasa bertaqwa kepada Allah dengan sebenar-benar
taqwa, menjalani perintah-perintah Allah sekuat kemampuan kita, dan menjauhi larangan-laranganNya.

Jama’ah Jum’ah rahimakumullah, dalam kesempatan yang mulia ini akan kami kemukakan tentang
“Bahaya Miras dan Nekatnya Manusia “.

Jama’ah Jum’ah rahimakumullah, Allah Ta’ala  telah memperingatkan:

ِ ْ‫الس َما ِء َواأْل َر‬


‫ض َولَ ِك ْن َك َّذبُوا‬ َّ ‫ت ِم َن‬ ٍ ‫َولَ ْو أَ َّن أَ ْه َل ْالقُ َرى آَ َمنُ وا َواتَّقَ ْوا لَفَتَحْ نَ ا َعلَ ْي ِه ْم بَ َر َك ا‬
)97( ‫ون‬ َ ‫) أَفَأ َ ِم َن أَ ْه ُل ْالقُ َرى أَ ْن يَأْتِيَهُ ْم بَأْ ُس نَا بَيَاتً ا َوهُ ْم نَ ائِ ُم‬96( ‫ُون‬ َ ‫فَأ َ َخ ْذنَاهُ ْم بِ َما َكانُوا يَ ْك ِسب‬
‫) أَفَ أ َ ِمنُوا َم ْك َر هَّللا ِ فَاَل يَ أْ َم ُن َم ْك َر‬98( ‫ُون‬ َ ‫ضحًى َوهُ ْم يَ ْل َعب‬ ُ ‫أَ َوأَ ِم َن أَ ْه ُل ْالقُ َرى أَ ْن يَأْتِيَهُ ْم بَأْ ُسنَا‬
]99-96/‫ [األعراف‬ )99( ‫ُون‬ َ ‫اسر‬ ِ ‫هَّللا ِ إِاَّل ْالقَ ْو ُم ْال َخ‬
96. Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan
kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka
Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.

97. Maka apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada
mereka di malam hari di waktu mereka sedang tidur?

98. Atau apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada
mereka di waktu matahari sepenggalahan naik ketika mereka sedang bermain?

99. Maka apakah mereka merasa aman dari azab Allah (yang tidak terduga-duga)? Tiada yang merasa
aman dari azab Allah kecuali orang-orang yang merugi. (QS Al-A’raaf: 96-99)

Penduduk negeri-negeri zaman dahulu yang mendustakan ayat-ayat Allah Ta’ala maka mereka ditimpa
adzab karena lakon mereka. Sedang penduduk negeri-negeri zaman sekarang  yang mereka itu
mendustakan ayat-ayat Allah, apakah mereka mengambil pelajaran apa yang diderita oleh penduduk
negeri-negeri yang terdahulu lalu mereka kini beriman, bertauhid dan taat, ataukah mereka kini terus-
terusan melakukan kemusyrikan, mendustakan ayat-ayat Allah lalu mereka ditimpa apa yang menimpa
orang-orang dahulu berupa adzab dan kehancuran. Itulah yang ditunjukkan dalam ayat 96 Surat Al-
A’raaf, menurut Syaikh Abu Bakar Al-Jazairi dalam  Aisarut Tafasirnya juz 1 halaman 486.

Di antara tanda pendustaan ayat-ayat Allah adalah menciptakan aturan yang melanggar atau
bertentangan dengan ayat-ayat Allah. Dalam pembicaraan ini mengenai miras, minuman keras atau
khamr atau minuman beralkohol yang jelas haram, dan sangat dahsyat bahayanya.

Secara kenyataan, miras (minuman keras, khamr, atau minuman beralkohol) bukan hanya
mengakibatkan korbannya rusak akalnya, badannya, ataupun tewas, namun penenggak miras bisa
berbuat jahat yang sejahat-jahatnya. Contohnya berita ini:

Dengan membobol atap, sang oknum masuk ke dalam kamar kos dan menyelinap ke dapur untuk
mengambil sebilah pisau. Dengan pisau inilah, sang oknum yang kala itu mengenakan cadar menodong
sang remaja putri hingga akhirnya terjadi perkosaan.

Usai memperkosa, sang oknum menjarah TV, DVD, dan barang elektronik kemudian meninggalkan
lokasi dengan sebuah mobil taxi ke kediaman teman wanitanya di Karang Medain, Mataram. (Lombok
Post pagi edisi 6 Februari 2009)

Begitu dahsyatnya pengaruh miras terhadap diri seseorang (seperti kasus-kasus sangat merisaukan
masyarakat), maka tidak ada alasan untuk membiarkan berbagai miras beredar. Korban miras jauh lebih
besar dari korban terorisme. Oleh karena itu, sudah sepantasnya operasi pemberantasan miras dilakukan
secara lebih seru sebagaimana operasi melawan terorisme. Bukan malah sebaliknya, ada gejala untuk
melindungi peredarannya.

Seharusnya, kalau ada tanda-tanda menenggak miras atau mengedarkan, memproduksi, menyimpan,
menjajakan dan membantu pengadaannya; maka perlu ditangkap, sebagaimana menguber teroris.

Miras bukan sekadar merusak raga, otak, jiwa pelakunya belaka, tetapi merusak orang-orang yang
dijadikan korbannya. Entah itu perkosaan, pembunuhan, ataupun pencurian dan kejahatan lainnya.

Dalam Islam minuman keras atau khamr itu telah dinyatakan sebagai induk kekejian.

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam memperingatkan dengan tegas:

ً‫صالَة‬ ِ ِ‫ « ْال َخ ْم ُر أُ ُّم ْال َخبَائ‬-‫صلى هللا عليه وسلم‬- ِ ‫ال َرسُو ُل هَّللا‬
َ ُ‫ث َو َم ْن َش ِربَهَا لَ ْم يَ ْقبَ ِل هَّللا ُ ِم ْنه‬ َ َ‫ق‬
.‫ضى‬ ِ ‫ َواللَّ ْفظُ ألَبِى ُع َم َر ْالقَا‬.» ً‫ات ِميتَةً َجا ِهلِيَّة‬ ْ َ‫ات َو ِه َى فِى ب‬
َ ‫طنِ ِه َم‬ َ ‫أَرْ بَ ِع‬
َ ‫ين يَ ْو ًما فَإِ ْن َم‬
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Khamr itu adalah induk keburukan (ummul khobaits)
dan barangsiapa meminumnya maka Allah tidak menerima sholatnya 40 hari. Maka apabila ia mati
sedang khamr itu ada di dalam perutnya maka ia mati dalam keadaan bangkai jahiliyah. (HR At-
Thabrani, Ad-Daraquthni dan lainnya, dihasankan oleh Al-Albani dalam Shahihul Jami’ hadits
nomor 3344).

Allah Ta’ala telah melarang keras khamr dengan firman-Nya:

‫الش ْيطَا ِن‬َّ ‫ص ابُ َواأْل َ ْزاَل ُم ِرجْ سٌ ِم ْن َع َم ِل‬ َ ‫ين آَ َمنُ وا إِنَّ َم ا ْال َخ ْم ُر َو ْال َمي ِْس ُر َواأْل َ ْن‬
َ ‫يَ ا أَيُّهَ ا الَّ ِذ‬
‫ض ا َء فِي ْال َخ ْم ِر‬َ ‫ان أَ ْن يُوقِ َع بَ ْينَ ُك ُم ْال َع َدا َوةَ َو ْالبَ ْغ‬
ُ َ‫) إِنَّ َما ي ُِري ُد ال َّش ْيط‬90( ‫ُون‬ َ ‫فَاجْ تَنِبُوهُ لَ َعلَّ ُك ْم تُ ْفلِح‬
]91 ،90/‫ُون [المائدة‬ َ ‫صاَل ِة فَهَلْ أَ ْنتُ ْم ُم ْنتَه‬ ُ َ‫َو ْال َم ْي ِس ِر َوي‬
َّ ‫ص َّد ُك ْم َع ْن ِذ ْك ِر هَّللا ِ َو َع ِن ال‬
090. Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk)
berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan syaitan. Maka
jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.
091. Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara
kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan
sembahyang; maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu). (QS Al-Maaidah: 90, 91).

Secara terinci, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan dilaknatnya orang-orang
yang berkaitan dengan khamr:

ِ ‫« لَ َع َن هَّللا ُ ْال َخ ْم َر َو َش‬: -‫ص لى هللا علي ه وس لم‬- ِ ‫ال َر ُس و ُل هَّللا‬


‫اربَهَا‬ َ َ‫ ق‬: ‫ قَ ا َل‬، ‫َع ِن اب ِْن ُع َم َر‬
‫ َزا َد َج ْعفَ ٌر فِى‬.» ‫ص َرهَا َو َحا ِملَهَا َو ْال َمحْ ُمو َل إِلَ ْي ِه‬
ِ َ‫اص َرهَا َو ُم ْعت‬
ِ ‫َو َساقِيَهَا َوبَائِ َعهَا َو ُم ْبتَا َعهَا َو َع‬
، )3674 ‫ رقم‬، 3/326( ‫ أخرج ه أب و داود‬: ‫ ح ديث ابن عم ر‬.» ‫« َوآ ِك َل ثَ َمنِهَ ا‬: ‫ِر َوايَتِ ِه‬
. )10828 ‫ رقم‬، 6/12( ‫ والبيهقى‬. ‫ صحيح اإلسناد‬: ‫) وقال‬7228 ‫ رقم‬، 4/160( ‫والحاكم‬

Dari Ibnu Umar, ia berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Allah melaknat khamr
(minuman keras) , peminumnya, penuangnya (pengedarnya), penjualnya, pembelinya, pemerasnya
(pemroses membuatnya), orang yang minta diperaskannya (minta dibuatkannya), pembawanya, dan
orang yang dibawakan kepadanya.” Ja’far dalam riwayatnya menambahkan: “dan pemakan
harganya.” (Hadits Ibnu Umar dikeluarkan oleh Abu Dawud no. 3674 –dishahihkan oleh Al-
Albani–, Al-Hakim no. 7228, ia berkata sanadnya shahih, dan Al-Baihaqi no. 10828, lafal ini bagi
Al-Baihaqi).

Lebih dari itu, peminum miras diancam haram masuk surga. Dalam hadits:

‫َع ْن َسالِ ِم ب ِْن َع ْب ِد هَّللا ِ ب ِْن ُع َم َر أَنَّهُ َس ِم َعهُ يَقُو ُل َح َّدثَنِي َع ْب ُد هَّللا ِ ب ُْن ُع َم َر‬
‫ك َوتَ َع الَى َعلَ ْي ِه ْم ْال َجنَّةَ ُم ْد ِم ُن‬
َ ‫ال ثَاَل ثَةٌ قَ ْد َح َّر َم هَّللا ُ تَبَ ا َر‬
َ َ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم ق‬ َ ‫أَ َّن َرس‬
َ ِ ‫ُول هَّللا‬
َ ‫ُّوث الَّ ِذي يُقِرُّ فِي أَ ْهلِ ِه ْال ُخب‬
‫ْث‬ ُ ‫ق َوال َّدي‬ ُّ ‫ْال َخ ْم ِر َو ْال َعا‬
Dari Salim bin Abdillah bin Umar bahwa dia mendengar (bapak)nya berkata, telah menceritakan
kepadaku  Abdullah bin Umar bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Tiga
golongan yang Allah mengharamkan surga atas mereka: pecandu khamer, anak yang durhaka kepada
orang tua, dan Dayyuts, yaitu seorang yang merelakan keluarganya berbuat kekejian.” (HR Ahmad,
dishahihkan oleh Al-Albani  dalam Shahih al-Jami’ nomor 3052, dalam Al-Jami’ As-Shaghir wa
ziyadatuh nomor  5363)

Dari  kerasnya ancaman dalam Islam dan juga bahaya yang nyata itu, maka jauh sebelum sekarang ini
Saudi Arabia dan Brunei Darussalam telah lama melarang penjualan minuman beralkohol.

Pembahasan miras secara nasional pernah dilakukan MUI.  Bahkan pada  seminar  MUI  5  tahun  lalu
(1992-an),  Ketua  IDI  (Ikatan   Dokter Indonesia)  dr  Kartono  Mohammad  menyatakan,  sebenarnya
sudah saatnya  kita  bebas dari alkohol, karena dalam  obat-obatan  pun alkohol itu bisa diganti dengan
yang lain yang tidak haram.

Jama’ah Jum’ah rahimakumullah, Petunjuk yang paling baik adalah petunjuk Nabi Muhammad
shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dalam kasus adanya pemimpin yang menyuruh kepada kemaksiatan atau
pelanggaran, maka hadits berikut ini cukup jelas lagi tegas.

Pemimpinan menyuruh masuk ke api

‫َع ْن أَبِي َع ْب ِد الرَّحْ َم ِن َع ْن َعلِ ٍّي‬


‫ث َجي ًْش ا َوأَ َّم َر َعلَ ْي ِه ْم َر ُجاًل فَأ َ ْوقَ َد نَ ارًا َوقَ ا َل ا ْد ُخلُوهَ ا‬ َ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم بَ َع‬
َ ِ ‫ُول هَّللا‬َ ‫أَ َّن َرس‬
‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه‬
َ ِ ‫ك لِ َرسُو ِل هَّللا‬
َ ِ‫ُون إِنَّا قَ ْد فَ َررْ نَا ِم ْنهَا فَ ُذ ِك َر َذل‬
َ ‫ال اآْل َخر‬ َ َ‫فَأ َ َرا َد نَاسٌ أَ ْن يَ ْد ُخلُوهَا َوق‬
‫ال‬َ َ‫ين أَ َرا ُدوا أَ ْن يَ ْد ُخلُوهَا لَ ْو َد َخ ْلتُ ُموهَ ا لَ ْم تَ َزالُ وا فِيهَ ا إِلَى يَ ْو ِم ْالقِيَا َم ِة َوق‬ َ ‫َو َس لَّ َم فَقَ ا َل لِلَّ ِذ‬
ِ ‫ْصيَ ِة هَّللا ِ إِنَّ َما الطَّا َعةُ فِي ْال َم ْعر‬
‫ُوف‬ ِ ‫طا َعةَ فِي َمع‬ َ ‫ال اَل‬ َ َ‫ين قَ ْواًل َح َسنًا َوق‬ َ ‫لِآْل َخ ِر‬
Riwayat dari Abu Abdurrahman dari Ali, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah
mengirim suatu pasukan dan mengangkat seorang laki-laki menjadi komandannya. Kemudian ia
menyalakan api (unggun) seraya berkata, “Masuklah kalian ke dalam api tersebut.” Maka sebagian anak
buahnya hendak masuk ke dalam api tersebut, sedangkan sebagian anak buahnya yang lain mengatakan,
“Kita harus menjauhi api tersebut.” Kemudian peristiwa tersebut dilaporkan kepada Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam, lantas beliau bersabda kepada orang-orang yang hendak melompat ke
dalam api tersebut: “Sekiranya kalian masuk ke dalam api tersebut, maka kalian akan senantiasa di
dalamnya hingga hari Kiamat.” Kemudian beliau berkata pula kepada yang lain dengan lemah lembut,
sabdanya: “Tidak ada ketaatan dalam kemaksiatan kepada Allah, sesungguhnya ketaatan itu hanyalah
di dalam kebajikan.” (HR al-Bukhari, Muslim 3424 , An-Nasaai dan Ahmad)

Hadits itu menjelaskan bahwa ketaatan kepada penguasa itu adalah dibatasi, sesuai atau tidak dengan
aturan Allah Ta’ala dan Rasul-Nya. Bila tidak sesuai maka tidak boleh ditaati. Karena ketaatan mutlak
hanyalah kepada Allah dan Rasul-Nya.

Orang yang berkuasa itu sendiri, sejatinya adalah hamba Allah, yang mereka sendiri wajib tunduk
kepada Allah Ta’ala. Maka ketika mereka membuat aturan yang melanggar ketentuan Allah Ta’ala dan
Rasul-Nya, itu tidak lain justru menipu diri mereka sendiri, karena mereka adalah hamba-hamba Allah
yang seharusnya mentaati Allah pula. Oleh karena itu benarlah firman Allah Ta’ala:

ٌ‫) فِي قُلُ وبِ ِه ْم َم َرض‬9( ‫ُون‬ َ ‫ون إِاَّل أَ ْنفُ َس هُ ْم َو َم ا يَ ْش ُعر‬ َ ‫ون هَّللا َ َوالَّ ِذ‬
َ ‫ين آَ َمنُوا َو َم ا يَ ْخ َد ُع‬ َ ‫ي َُخا ِد ُع‬
‫) َوإِ َذا قِي َل لَهُ ْم اَل تُ ْف ِس ُدوا فِي‬10( ‫ُون‬َ ‫ض ا َولَهُ ْم َع َذابٌ أَلِي ٌم بِ َم ا َك انُوا يَ ْك ِذب‬ ً ‫فَ َزا َدهُ ُم هَّللا ُ َم َر‬
-9/‫ُون [البق رة‬ َ ‫ون َولَ ِك ْن اَل يَ ْش ُعر‬ َ ‫) أَاَل إِنَّهُ ْم هُ ُم ْال ُم ْف ِس ُد‬11( ‫ُون‬ َ ‫ض قَالُوا إِنَّ َما نَحْ ُن ُمصْ لِح‬ ِ ْ‫اأْل َر‬
]12
9. Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya
sendiri sedang mereka tidak sadar.

10. Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang
pedih, disebabkan mereka berdusta.

11. Dan bila dikatakan kepada mereka:”Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi“. mereka
menjawab: “Sesungguhnya Kami orang-orang yang mengadakan perbaikan.”

12. Ingatlah, sesungguhnya mereka Itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak
sadar. (QS Al-Baqarah: 9-12).

Ketika Ummat Islam menghadapi masalah seperti itu, maka penting sekali mengingat Allah dan
merujuk kepada ayat-ayat-Nya, di antaranya yang telah disebutkan di atas yaitu:

ِ ْ‫الس َما ِء َواأْل َر‬


‫ض َولَ ِك ْن َك َّذبُوا‬ ٍ ‫َولَ ْو أَ َّن أَ ْه َل ْالقُ َرى آَ َمنُ وا َواتَّقَ ْوا لَفَتَحْ نَ ا َعلَ ْي ِه ْم بَ َر َك ا‬
َّ ‫ت ِم َن‬
َ ‫فَأ َ َخ ْذنَاهُ ْم بِ َما َكانُوا يَ ْك ِسب‬
‫ُون‬
96. Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan
kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka
Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.  (QS Al-A’raaf: 96).

Semoga Ummat Islam di negeri ini memahami betapa bahaya apa yang telah diharamkan Allah
Ta’ala itu dan menolak upaya-upaya siapa saja yang ingin melariskan minuman haram itu,
karena pada dasarnya itu adalah rekayasa syetan yang bermaksud hendak menimbulkan
permusuhan dan kebencian di antara Ummat Islam.

‫الش ْيطَا ِن‬َّ ‫ص ابُ َواأْل َ ْزاَل ُم ِرجْ سٌ ِم ْن َع َم ِل‬ َ ‫ين آَ َمنُ وا إِنَّ َم ا ْال َخ ْم ُر َو ْال َمي ِْس ُر َواأْل َ ْن‬
َ ‫يَ ا أَيُّهَ ا الَّ ِذ‬
‫ض ا َء فِي ْال َخ ْم ِر‬َ ‫ان أَ ْن يُوقِ َع بَ ْينَ ُك ُم ْال َع َدا َوةَ َو ْالبَ ْغ‬
ُ َ‫) إِنَّ َما ي ُِري ُد ال َّش ْيط‬90( ‫ُون‬ َ ‫فَاجْ تَنِبُوهُ لَ َعلَّ ُك ْم تُ ْفلِح‬
]91 ،90/‫ُون [المائدة‬ َ ‫صاَل ِة فَهَلْ أَ ْنتُ ْم ُم ْنتَه‬ ُ َ‫َو ْال َم ْي ِس ِر َوي‬
َّ ‫ص َّد ُك ْم َع ْن ِذ ْك ِر هَّللا ِ َو َع ِن ال‬
‫)‪090. Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk‬‬
‫‪berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan syaitan. Maka‬‬
‫‪jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.‬‬

‫‪091. Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara‬‬
‫‪kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan‬‬
‫‪sembahyang; maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu). (QS Al-Maaidah: 90, 91).‬‬

‫‪Semoga Allah Ta’ala melindungi Ummat Islam dari aneka bahaya yang mengancam iman dan akhlaq‬‬
‫‪ummat ini. Dan semoga keluarga kita diselamatkan, jangan sampai ikut-ikutan kepada orang-orang‬‬
‫‪yang memalukan baik di dunia maupun di akherat, yakni menjual agamanya kepada orang kafir untuk‬‬
‫‪sekadar meni’mati kehidupan dunia yang fana’ ini. Hanya kepada Allah lah kami menyembah, dan‬‬
‫‪hanya kepada-Nya kami minta pertolongan. Semoga iman, taqwa, dan akhlaq Ummat Islam ini dijaga‬‬
‫‪dari bahaya perusak-perusak yang jahat lagi tega itu. Amien ya Rabbal ‘alamien.‬‬

‫ت َوال ِّذ ْك ِر ْال َح ِكي ِْم‪ .‬أَقُ ْو ُل‬‫آن ْال َع ِظي ِْم‪َ ،‬ونَفَ َعنِ ْي َوإِيَّا ُك ْم بِ َما فِ ْي ِه ِم َن ْاآليَا ِ‬ ‫ك هللاُ لِ ْي َولَ ُك ْم فِي ْالقُرْ ِ‬ ‫بَا َر َ‬
‫اس تَ ْغفِر ُْوهُ إِنّ هُ هُ َو‬ ‫ت فَ ْ‬ ‫قَ ْولِ ْي هَ َذا َوأَ ْس تَ ْغفِ ُر هللاَ ْال َع ِظ ْي َم لِ ْي َولَ ُك ْم َولِ َس ائِ ِر ْال ُم ْس لِ ِمي َْن َو ْال ُم ْس لِ َما ِ‬
‫ْال َغفُ ْو ُر الر ِ‬
‫ّحي ِْم‪.‬‬

‫‪Khutbah Kedua‬‬

‫ت أَ ْع َمالِنَ ا‪،‬‬ ‫إِ َّن ْال َح ْم َد هَّلِل ِ نَحْ َم ُدهُ َونَ ْستَ ِع ْينُهُ َونَ ْستَ ْغفِ ُر ْه َونَ ُع و ُذ بِاهللِ ِم ْن ُش ر ُْو ِر أَ ْنفُ ِس نَا َو ِم ْن َس يِّئَا ِ‬
‫ْك لَ هُ‬ ‫ي لَهُ‪ .‬أَ ْشهَ ُد أَ ْن الَ إِلَهَ إِالَّ هللاُ َوحْ َدهُ الَ َش ِري َ‬ ‫ض َّل لَهُ َو َم ْن يُضْ لِلْ فَالَ هَا ِد َ‬ ‫َم ْن يَ ْه ِد ِه هللاُ فَالَ ُم ِ‬
‫ص َحابِ ِه َو َس لَّ َم تَ ْس لِ ْي ًما‬‫صلَّى هللاُ َعلَى نَبِيِّنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آلِ ِه َوأَ ْ‬ ‫َوأَ ْشهَ ُد أَ َّن ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُهُ َ‬
‫ق تُقَاتِ ِه َوالَ تَ ُم ْوتُ َّن إِالَّ َوأَنتُ ْم ُّم ْس لِ ُم ْو َن‪ .‬قَ ا َل‬
‫ال تَ َعالَى‪ :‬يَا أَيُّها َ الَّ ِذي َْن َءا َمنُوا اتَّقُوا هللاَ َح َّ‬ ‫َكثِ ْيرًا‪ .‬قَ َ‬
‫ق هللاَ يُ َكفِّرْ َع ْن هُ َس يِّئَاتِ ِه َويُ ْع ِظ ْم لَ هُ‬ ‫{و َمن يَتَّ ِ‬
‫ال‪َ :‬‬ ‫ق هللاَ يَجْ َعل لَّهُ َم ْخ َر ًج ا} َوقَ َ‬ ‫{و َمن يَتَّ ِ‬ ‫تَ َعالَى‪َ :‬‬
‫أَجْ رًا}‬
‫ُص لُّ ْو َن َعلَى‬ ‫صالَ ِة َوال َّسالَ ِم َعلَى َرس ُْولِ ِه فَقَ َ‬
‫ال‪{ :‬إِ َّن هللاَ َو َمالَئِ َكتَهُ ي َ‬ ‫ثُ َّم ا ْعلَ ُم ْوا فَإِ َّن هللاَ أَ َم َر ُك ْم بِال َّ‬
‫صلُّ ْوا َعلَ ْي ِه َو َسلِّ ُم ْوا تَ ْسلِ ْي ًما}‪.‬‬ ‫النَّبِ ِّي‪ ،‬يَا أَيُّها َ الَّ ِذي َْن َءا َمنُ ْوا َ‬
‫ك َح ِم ْي ٌد‬ ‫ْت َعلَى إِب َْرا ِه ْي َم َو َعلَى آ ِل إِب َْرا ِه ْي َم‪ ،‬إِنَّ َ‬ ‫صلَّي َ‬
‫ص ِّل َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آ ِل ُم َح َّم ٍد َك َما َ‬ ‫اَللَّهُ َّم َ‬
‫ك‬ ‫آل إِ ْب َرا ِه ْي َم‪ ،‬إِنَّ َ‬ ‫ت َعلَى إِ ْب َرا ِه ْي َم َو َعلَى ِ‬ ‫آل ُم َح َّم ٍد َك َم ا بَ ا َر ْك َ‬ ‫ار ْك َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى ِ‬ ‫َم ِج ْي ٌد‪َ .‬وبَ ِ‬
‫ت ْاألَحْ يَ ا ِء ِم ْنهُ ْم‬ ‫ت‪َ ،‬و ْال ُم ْؤ ِمنِي َْن َو ْال ُم ْؤ ِمنَ ا ِ‬ ‫َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‪ .‬اَللَّهُ َّم ا ْغفِ رْ لِ ْل ُم ْس لِ ِمي َْن َو ْال ُم ْس لِ َما ِ‬
‫ق َحًقًّّا َوارْ ُز ْقنَ ا اتِّبَا َع هُ‪َ ،‬وأَ ِرنَ ا ْالبَا ِط َل ب ا َ ِطالً‬ ‫ك َس ِم ْي ٌع قَ ِريْبٌ ‪ .‬اَللَّهُ َّم أَ ِرنَ ا ْال َح َّ‬ ‫َو ْاألَ ْم َوا ِ‬
‫ت‪ ،‬إِنَّ َ‬
‫ار‪َ .‬ربَّنَ ا هَبْ لَنَ ا‬ ‫اب النَّ ِ‬‫اآلخ َر ِة َح َسنَةً َوقِنَا َع َذ َ‬ ‫َوارْ ُز ْقنَا اجْ تِنَابَهُ‪َ .‬ربَّنَا آتِنَا فِي ال ُّد ْنيَا َح َسنَةً َوفِي ِ‬
‫ص فُ ْو َن‪،‬‬ ‫ان َرب َِّك َربِّ ْال ِع َّز ِة َع َّما يَ ِ‬ ‫ين إِ َما ًما‪ُ .‬س ْب َح َ‬‫اجنَا َو ُذرِّ يَّاتِنَا قُ َّرةَ أَ ْعي ٍُن َواجْ َع ْلنَا لِ ْل ُمتَّقِ َ‬
‫ِم ْن أَ ْز َو ِ‬
‫َو َسالَ ٌم َعلَى ْال ُمرْ َسلِي َْن َو ْال َح ْم ُد هَّلِل ِ َربِّ ْال َعالَ ِمي َْن‪.‬‬
‫صحْ بِ ِه َو َسلَّ َم‪َ .‬وأَقِ ِم ال َّ‬
‫صالَةَ‪.‬‬ ‫صلَّى هللاُ َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آلِ ِه َو َ‬
‫َو َ‬

You might also like