You are on page 1of 9

Seminar Nasional TIK dan Ilmu Sosial (SocioTech) 2017 ISBN: 978-602-17488-2-4

STMIK Bumigora, 10 Oktober 2017I

Perencanaan dan Pengembangan Karir


Riane Johnly Pio
Staf Pengajar Program Studi Administrasi Bisnis
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sam Ratulangi
rianejpio@unsrat.ac.id

Abstract
This paper aims to discuss about career planning and development seen from the aspect of business
organization. Planning is something that is very important in starting a career in the world of work for
individuals who choose to work in the company. Through good planning one can get a career picture
that can be taken in a career path throughout the working age. Throughout the ages of human beings
within the normal life span of up to seventy years, will find career stages that can be a foothold for
planning and developing careers. To achieve a good career, every individual who works in the
company must understand the career components that are part of the source of management
evaluation in determining the promotion in a particular position. However, one's career progress will
be determined also by factors affecting career choice, career planning framework, career development
stages in the organization and the role of the human resources department in career planning and
development. However, a career is something that must be realized and continue to be pursued by
employees and should avoid the conditions of career stagnation. Through career planning and
development will be able to provide assurance to employees transparently and can grow and develop
all the skills, intellectual, insight, motivation and dedication of employees to the organization and
responsibilities of position and occupation.
Keywords: Career, Planning, development.

I. PENDAHULUAN akan timbul suasana kerja yang kurang nyaman


dan dapat mempengaruhi kinerja karyawan
Karyawan merupakan aset utama maupun perusahaan.
perusahaan yang memiliki peran sebagai Untuk mencapai tujuan perusahaan,
perencana dan pelaku berbagai aktifitas dalam karyawan perlu diberikan dorongan dalam bentuk
suatu organisasi. Mereka mempunyai pikiran, penghargaan dan kesempatan untuk
perasaan, keinginan, status, dan latar belakang mengembangkan karir melalui promosi pekerjaan
pendidikan yang dibawa ke dalam suatu atau jabatan tertentu sesuai dengan kompetensi.
lingkungan organisasi perusahaan. Dan mereka Salah satu strategi yang harus di
berbeda dengan sumber daya perusahaan lainnya implementasikan oleh pihak manajemen adalah
seperti uang, mesin, dan material lainnya yang membuat perencanaan dan pengembangan karir
dapat diatur sepenuhnya oleh pimpinan untuk bagi seluruh karyawan selama mereka bekerja di
menunjang tercapainya tujuan perusahaan. perusahaan. Bagi sebagian besar karyawan,
Perjalan karir seseorang umumnya kepastian karir merupakan hal yang sangat
bergerak dari kombinasi antara skills atau penting karena mereka akan tahu posisi tertinggi
keterampilan-keterampilan dengan nilai-nilai, yang dapat dicapai sepanjang usia kerja formal,
khususnya nilai kerja yang dimiliki seseorang sehingga mereka termotivasi dan terus berusaha
(Lockett, 1999). Tidak semua karyawan memiliki meningkatkan kemampuan serta loyal terhadap
perencanaan karir yang jelas dan tertulis, perusahaan.Disisi yang lain, pada posisi inilah
demikian juga yang terjadi pada perusahaan. manajemen memiliki peran penting bagi
Karena itu, memungkinkan karyawan melakukan kepentingan organisasi dalam jangka panjang
protes kepada perusahaan tentang masa depan karena dengan adanya perencanaan dan
karirnya yang tidak jelas. Ketidaktahuan batasan pengembangan karir bagi setiap anggota
tentang karir dengan segala aturannya manambah organisasi, baik secara langsung maupun tidak
permasalahan ketidak-puasan bagi karyawan. langsung sesungguhnya hal ini terkait dengan
Jika hal ini dibiarkan terjadi berlarut-larut maka keberlanjutan hidup organisasi. Kenapa dapat
207
Seminar Nasional TIK dan Ilmu Sosial (SocioTech) 2017 ISBN: 978-602-17488-2-4
STMIK Bumigora, 10 Oktober 2017I

dikatakan demikian, karena sumber dari kekuatan karena peran dari sumber daya manusia didalam
dalam menggerakan organisasi terletak pada organisasi sangat vital dan menyangkut
karyawan. Dan jika eksistensi karyawan dikelola keberlanjutan hidup dari organisasi. Secara garis
dengan baik melalui perencanaan dan besar aktifitas sumber daya manusia didalam
pengembangan karirakan memberikan nilai organisasi dapat diringkas pada tiga aspek utama
tambah yang positif bagi organisasi. yaitu mulai dari perencanaan, pemeliharaan,
Pada dasarnya, tujuan utama dari sistem sampai dengan akhir masa kerja formal seseorang
personalia perusahaan adalah memberikan didalam organisasi. Dalam tulisan ini, kami
kebebasan bagi para karyawan dalam membatasi pembahas hanya menyangkut salah
memperluas tujuan karirnya. sebagian karena aspek yang ada dalam fungsi pemeliharaan
adanya keyakinan bahwa pelaksanaan sumber daya manusia yaitu perencanaan dan
pengembangan karir akan menciptakan pengembangan karir. Pada bagian awal
keuntungan yang cukup besar bagi perusahaan, digambarkan secara umum bagaimana
terlepas dari keuntungan dan kepuasan yang perencanaan dan pengembangan karir seseorang
diperoleh dari karyawan itu sendiri. Bagi didalam organisasi. Kemudian pada bagian
karyawan keuntungan yang jelas adalah selanjutnya berisihal yang berkaitan dengan
kepuasan, pengembangan pribadi, dan kehidupan perencanaan karir, pengembangan karir, tahap-
kerja yang berkualitas. bagi perusahaan, hal itu tahap pengembangan karir, dan komponen-
dapat meningkatkan level produktivitas, komponen pengembangan karir. Selanjutnya
kreativitas, dan efektivitas jangka panjang karena pada bagian pembahasan berisikan karir, faktor-
perusahaan akan diperkuat dengan kader-kader faktor yang mempengaruhi pilihan karir,
yang terdiri dari karyawan yang sangat merasa kerangka perencanaan karir, tahap perkembangan
terikat yang dilatih dan dikembangkan secara karir dalam organisasi dan peran fungsi
seksama untuk melaksanakan pekerjaan. sumberdaya manusia dalam perencanaan dan
Aktivitas-aktivitas seperti perencanaan, pengembangan karir. Pada akhirnya tulisan ini
penyaringan, dan pelatihan karyawan memainkan ditutup dengan simpulan yang berkaitan dengan
peranan yang besar dalam proses pengembangan apa yang telah dibahas dalam tulisan ini.
karir. Perencanaan dan pengembangan karir
tidak hanya dapat digunakan untuk meramalkan
II. PEMBAHASAN
lowongan pekerjaan, tetapi juga untuk
mengidentifikasi calon potensial dari dalam Karir
perusahaan sendiri dan pelatihan yang mereka Kata karir (career) lebih menunjuk pada
perlukan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut. pekerjaan atau jabatan yang ditekuni dan diyakini
Demikian juga dengan suatu perusahaan tidak sebagai panggilan hidup, yang meresapi seluruh
hanya dapat menggunakan penilaian bagi alam pikiran dan perasaan seseorang, serta
karyawan yang dilakukan secara berkala sebagai mewarnai seluruh gaya hidupnya, Winkel (1991)
bahan pengambilan keputusan tentang gaji, tetapi dalam Admin Bruder FIC (2004). Maka dari itu
juga untuk mengidentifikasi kebutuhan pemilihan karir lebih memerlukan persiapan dan
pengembangan para karyawan secara individual perencanaan yang matang dari pada hanya
dan untuk memastikan bahwa kebutuhan tersebut sekedar mendapat pekerjaan yang sifatnya
dapat terpenuhi. Dengan kata lain, seluruh sementara waktu. Istilah “karir” telah digunakan
aktivitas perencanaan dan pengembangan dapat untuk menunjukkan orang-orang pada masing-
digunakan untuk memenuhi kebutuhan masing peranan atau status mereka. Literatur
perusahaan dan individual sedemikian rupa ilmu pengetahuan mengenai perilaku (behavior
sehingga kedua belah pihak mendapatkan science) pada umumnya menggunakan istilah
keuntungan. Perusahaan memperoleh manfaat tersebut dengan tiga pengertian sebagai berikut:
dengan adanya peningkatan prestasi karyawan (1) Karir sebagai suatu urutan promosi atau
yang lebih berdedikasi, dan karyawan pemindahan (transfer) lateral ke jabatan-jabatan
memperoleh keuntungan dari adanya yang lebih menuntut tanggung jawab atau ke
perencanaan dan pengembangan karir yang lebih lokasi-lokasi yang lebih baik dalam atau
kaya dan lebih menantang. menyilang hirarki hubungan kerja selama
Lingkup pembahasan menyangkut kehidupan kerja seseorang; (2) Karir sebagai
manajemen sumber daya manusia cukup luas,
208
Seminar Nasional TIK dan Ilmu Sosial (SocioTech) 2017 ISBN: 978-602-17488-2-4
STMIK Bumigora, 10 Oktober 2017I

penunjuk pekerjaan-pekerjaan yang membentuk beberapa manfaat berikut : (1) Semua karyawan
suatu pola kemajuan yang sistematik dan jalur- dapat memperoleh kesempatan yang sama dan
jalur karir; (3) Karir sebagai sejarah pekerjaan memadai untuk mengembangkan
seseoreang atau serangkaian posisi yang ketrampilannya, memepelajari hal-hal yang baru,
dipegangnya selama kehidupan kerja. dan juga memperluas wawasannya, sesuai
Konsep-konsep dasar perencanaan karir dengan kemampuan masing-masing; (2) Seluruh
diatas secara rinci dapat diuraikan dalam istilah- karyawan dapat dikembangkan menurut jalur
istilah perencanaan karir seperti yang yang tepat sesuai minat dan karakteristiknya
diungkapkan Handoko (1999) adalah: (1) Karir, sehingga karyawan dapat ditempatkan pada
suatu karir adalah seluruh pekerjaan (jabatan) posisi yang sesuai dengan minat dan
yang ditangani atau dipegang selama kehidupan karakteristiknya; (3) Pengembangan karyawan
kerja seseorang; (2) Jalur Karir (career path), dapat berjalan secara baik, komprehensif dan
suatu jalur karir adalah pola pekerjaan-pekerjaan lancer sehingga semua tingkatan dalam
berurutan yang membentuk karier seseorang; (3) organisasi mulai dari tingkat pelaksana hingga
Sasaran-sasaran karir (career goals.), sasaran pimpinan puncak dapaty diisi dengan karyawan
karier adalah posisi diwaktu yang akan dating di berkemampuan handal.
mana seseorang berjuang untuk mencapainya Dalam manajemen sumberdaya manusia,
sebagai bagian kariernya; (4) Perencanaan karir perencanaan karier termasuk sebagai program
(career planning), perencanaan karier adalah pembinaan tenaga kerja. Tujuan kegiatan
proses melalui mana sesorang memilih sasaran pembinaan ini adalah untuk memelihara
karier, dan jalur kesasaran tersebut; (5) karyawan dengan cara mengembangkannya,
Pengembangan karir (career development), sesuai dengan bakat dan kemampuannya, agar
pengembangan karier adalah peningkatan- dapat berfungsi dengan baik dan optimal bagi
peningkatan pribadi yang dilakukan seseorang perusahaan. Bagi karyawan maupun perusahaan
untuk mencapai suatu rencana karir. sistem karir dapat memberikan manfaatbagi
Sebagian orang menganggap karir keduanya dalam bentuk: (1) Bagi karyawan; (a)
(career) sebagai promosi didalam organisasi. Mengembangkan potensi kemampuan dan
Karier adalah urutan aktivitas-aktivitas yang ketrampilannya, (b) Mengetahui jalur
berhubungan dengan pekerjaan dan perilaku, pengembangan karier karyawan dalam
nilai-nilai, dan aspirasi seseorang selama rentang organisasi, (c) Mendapat pelatihan yang sesuai
hidup orang tersebut. (Simamora H; 2004). dengan arah pengembangan kariernya; (2) Bagi
Banyak orang gagal mengelola karier mereka, perusahaan; (a) Mengendalikan tingkat keluar
karena mereka tidak memperhatikan konsep- masuk pegawai (turn-over rate), (b) Membantu
konsep dasar perencanaan karier ini. Mereka terlaksananya program kaderisasi, (c)
tidak menyadari bahwa sasaran-sasaran karier Mengetahui dan mengantisipasi keinginan dan
dapat memacu karier mereka dan menghasilkan bakat tenaga kerja, (d) Mengetahui sejak awal
sukses yang lebih besar. Pemahaman akan tenaga kerja yang kurang/tidak terampil, juga
konsep-konsep tersebut tidak menjamin kegiatan, tenaga kerja yang tidak produktif, sehingga dapat
tetapi bila hal itu mengarahkan pada penetapan diambil tindakan segera.
sasaran karier, perencanaan karier lebih Proses perancangan sistem karir diawali
cenderung terlaksana. dengan perancangan jalur karir (career path)
Salah satu tugas penting manajemen kemudian dilanjutkan dengan perancangan
adalah mendayagunakan SDM agar mampu dan kaderisasi. Proses perancangan sistem karir
mau bekerja secara optimal demi tercapainya sebagai berikut : (1) Perancangan jalur karir;
tujuan organisasi. Manusia akan mampu dan juga Jalur karir (career path) adalah jalur yang
mau bekerja dengan baik bilamana ia menghubungkan satu posisi yang lain. Secara
ditempatkan pada posisi dan jabatan yang sesuai visual, jalur karier menunjukkan keterkaitan
dengan minat dan kemampuannya, serta bila ia antara suatu jabatan dengan jabatan lainnya. Jalur
bias memenuhi berbagai kebutuhannya dengan karier dikaitkan berdasarkan jabatan yang
melakukan pekerjaan itu. Ini berarti bahwa dimiliki posisi. Ini berarti jalur karier
karyawan harus ditempatkan pada jabatan- mengarahkan karier pegawai berdasarkan urutan
jabatan yang sesuai dengan minat dan jabatan/profesi/posisi dengan pertimbangan
kemampuannya. Sistem karier dapat membawa “kemiripan, kesesuaian dan keterkaitan” task dan
209
Seminar Nasional TIK dan Ilmu Sosial (SocioTech) 2017 ISBN: 978-602-17488-2-4
STMIK Bumigora, 10 Oktober 2017I

requirement pada posisi serta hirarki Orang-orang ini tertarik kepada


jabatan.Jalur karir di suatu perusahaan pada pekerjaan/okupasi yang mencakup kegiatan fisik
dasarnya diterapkan berdasarkan hubungan- yang menuntut ketrampilan, kekuatan, dan
hubungan logis antara jabatan-jabatan yang ada, koordinasi; (b) Orientasi penyelidikkan. Orang-
dilihat dari: (a) Isi tugas-tugas yang dijalankan, orang penyelidik tertarik kepada karir yang
(b) Hirarki posisi di dalam struktur organisasi, (c) mencakup kegiatan kognitif (berpikir,
Jenis tugas (struktural atau fungsional); (2) berorganisasi, memahami) dan bukannya
Perancangan program kaderisasi, Program kegiatan afektif (merasa, bertindak, atau tugas-
kaderisasi atau succession plan disusun untuk tugas interpersonal dan emosional); (c) Orientasi
memeriksa dan menyiapkan kandidat karyawan Sosial. Orang-orang ini tertarik kepada karir yang
untuk mengisi posisi atau jabatan yang ada dalam mencakup kegiatan interpersonal dan bukannya
perusahaan. Pemeriksaan yang dilakukan pada intelektual atau fisik; (d) orientasi konvensional.
dasarnya adalah pemeriksaan kesesuaian Suatu orientasi konvensional lebih menyukai
kualifikasi individu dengan rumusan kualifikasi karir yang mencakup kegiatan terstruktur, teratur,
yang dipersyaratkan pada suatu posisi atau juga karir yang pada karir ini diharapkan bahwa
jabatan tertentu. Menurut Usmara (2002) karyawan tidak mendahulukan kebutuhan-
pemeriksaan kesesuaian tersebut akan kebutuhan pribadinya berhadapan dengan
menunjukkan : 1) Individu atau karyawan mana kebutuhan organisasi; (e) Orientasi
yang paling sesuai untuk dicalonkan menempati Kewiraswastaan. Kegiatan-kegiatan verbal yang
suatu posisi atau jabatan; 2) Kemampuan atau bertujuan mempengaruhi orang lain yang tertarik
kualifikasi apa yang perlu ditambahkan oleh kepada kepribadian wiraswasta; (f) Orientasi
kandidat tersebut agar sesuai dengan persyaratan artistic. Orang-orang disini tertarik kepada karir
posisi atau jabatan. yang mencakup ekspresi diri, kreasi artistic,
Proses karir adalah suatu proses yang ekspresi emosi, kegiatan individualistik.(2)
sengaja diciptakan perusahaan untuk membantu Mengidentifikasi ketrampilan. Kinerja yang
karyawan agar dapat lebih meningkatkan karir berhasil tergantung bukan hanya pada motivasi
secara profesional. Hal ini karena karir melainkan juga kemampuan. Untuk mendapakan
merupakan bagian penting dalam organisasi dan kemampuan dalam suatu tugas dan pekerjaan
akan terjadi perubahan secara terus-menerus agar dapat mengembangkan karir secara optimal
bersamaan dengan perjalanan dan kehidupan maka seseorang atau karyawan dapat
karyawan selama melakukan pekerjaan. Adapun memperolehnya melalui: (a) Suatu latihan,
proses karir merupakan suatu kerangka yang yaitusuatu latihan yang bermanfaat untuk
dibangun untuk membantu karyawan dalam mengidentifikasi ketrampilan okupasi; (b)
upaya mendapatkan hal-hal seperti: (1) Kecerdasan dan bakat khusus, yaitu kemampuan
Menggambarkan secara jelas keahlian, nilai, bawaan yang mencakup inteligensi, kecerdasan
tujuan karir serta kebutuhan untuk numeric, pemahaman mekanik, dan ketangkasan
pengembangan; (2) Merencanakan untuk manual, juga bakat-bakat seperti kemampuan
mencapai tujuan karir; (3) Secara kontinyu artistic, teatrik, atau musik yang memainkan
mengevaluasi, merevisi dan meningkatkan suatu peran penting dalam pemilihan karir; (c)
rancangan kerja. Mengidentifikasi jangkar karir
Jangkar karir merupakan satu hal atau
nilai yang tidak akan membuat seseorang
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pilihan berhenti jika pilihan karir sudah dijatuhkan.
Karir Berdasarkan pada telaahnya tentang tamatan
Langkah pertama dalam merencanakan MIT, Schein dalam Dessler (1988)
suatu karir untuk diri sendiri atau orang lain mengidentifikasi lima jangkar karir yaitu: (1)
adalah belajar sebanyak mungkin tentang minat, Jangkar karir fungsional/teknik, orang memiliki
kecerdasan, dan ketrampilan orang itu. (1) jangkar karir fungsional/teknik yang kuat
Mengidentifikasi orientasi okupasi. Teori yang cenderung menghindari keputusan-keputsan yang
dikembangkan oleh John Holland mengatakan mendorong mereka kearah manajemen umum;
bahwa terdapat enam orientasi personal dasar (2) Kompetensi manajerial sebagai suatu Jangkar
yang menetapkan jenis karir yang membuat karir, orang lain memperlihatkan suatu motivasi
orang tertarik adalah: (a) Orientasi realistic. yang kuat untuk menjadi manajer dan
210
Seminar Nasional TIK dan Ilmu Sosial (SocioTech) 2017 ISBN: 978-602-17488-2-4
STMIK Bumigora, 10 Oktober 2017I

pengalaman karir mereka memampukan untuk Perencanaan karier bertujuan untuk


yakin bahwa mereka memiliki ketrampilan dan menyelaraskan kebutuhan, kemampuan, dan
nilai yang dituntut untuk merambah ke posisi tujuan karyawan dengan peluang dan tantangan
manajemen umum (general management) yang ada saat ini maupun di masa yang akan
tersebut; (3) Kreativitas sebagai suatu jangkar, datang didalam organisasi. Atau boleh dikatakan
untuk membangun atau menciptakan sesuatu bahwa program perencanaan karir dirancang
yang seluruhnya merupakan produk milik mereka untuk memperluas peluang bahwa organisasi
sendiri, atau proses yang membawa nama menempatkan orang-orang yang tepat ditempat
mereka, suatu perusahaan milik mereka sendiri, yang benar pada waktu yang tepat. Jadi program
atau satu nasib baik personal yang mencerminkan perencanaan karir ditujukan untuk menserasikan
prestasi mereka; (4) Otonomi dan keahlian, pengetahuan, kemampuan, dan tuntutan
kemandiriansebagaijangkar karir,ada yang kerja dengan kepribadian, minat, preferensi dan
tampaknya terdorong oleh kebutuhan untuk imbalan pekerjaan. Individu-individu merasa
menjadi diri mereka sendiri, bebas dari tergerak untuk terikat dalam perencanaan karir
ketergantungan yang dapat timbul bila sesorang karena linggkungan kerja saat ini sangatlah
memilih untuk bekerja dalam sebuah organisasi kompotitif. Namun dewasa ini para karyawan
besar tempat keputusan promosi, pemindahan, menghendaki kendali atas pencarian pekerjaan
dan gaji mereka menjadi bawahan bagi orang dan yang bukan pekerjaan. Selain itu, makna
lain; (5) Kemanan sebagai jangkar karir, untuk sukses juga telah melebar tidak hanya meliputi
mereka yang tertarik kepada keamana geografis, gaji dan status saja, namun juga kontribusi
memelihara satu karir yang aman dan stabil pribadi dan realisasi potensi diri. Para karyawan
dalam lingkungan yang akrab umumnya lebih juga semakin memperhatikan keseimbangan
penting daripada mengejar pilihankarir yang antara tuntutan kerja, keluarga, dan aktivitas
lebih tnggi, jika memilih karir yang lebih tinggi waktu senggang.
berarti menyuntikkan ketidakstabilan atau Manajemen karir yang efektif berarti
ketidakamanan ke dalam kehidupan mereka utilisasi sumber daya yang efektif dan
dengan mendorong mereka untuk mencabut akar kesempatan kepegawaian yang sama, yang
dan berpindah kekota lain. Bagi yang lain, keduanya penting bagi organisasi. Jikalau para
kemanan berarti keamanan organisasional; (6) karyawan merupakan asset organisasi yang
Identifikasi kedudukkan berpotensi tinggi, paling penting, maka karyawan yang keahliannya
temukanlah okupasi dan karir. Dicionary of kurang didayagunakan, disalahgunakan, dan
occupational Titles menyajikan satu daftar menjadi kecewa serta tidak puas tentu merupakan
tentang tanggungjawab, tugas, dan prosedur pemborosan asset organisasi. Kesempatan kerja
untuk masing-masing jabatan dalam sebuah yang sama (equal employment opportunity) pada
manual (tuntutan fisik, kondisi kerja, minat, mulanya terfokus pada rekrutmen dan seleksi.
kecerdasan, tuntutan pendidikan dan persiapan Namun, saat ini kesempatan kerja yang sama
yang dituntutdari mereka yang mencari setiap bergeser pula kearah individu-individu yang telah
jabatan). dikaryakan oleh organisasi (Simamora, 2004).

Kerangka Perencanaan Karir Tahap Perkembangan Karir Dalam


Melalui perencanaan karir (career Organisasi
planning), seseorang mengevaluasi kemampuan Karir di masa lalu dianggap merupakan
dan minatnya, mempertimbangkan kesempatan sesuatu yang sulit untuk diprediksi karena ada
karir alternatif, menyusun tujuan karir, dan faktor yang sukar untuk dikendalikan
merencanakan aktivitas pengembangan praktis. (uncontrolled) dari perlaku manusia sebagai aktor
Fokus utama perencanaan karier haruslah pada utama dalam karir dan penentu karir didalam
matching tujuan pribadi dan kesempatan yang organisasi. Tetapi menurut Simamora (2004)
tersedia secara realistis. Perencanaan karir beberapa penelitian terakhir menunjukan bahwa
sepatutnya tidak hanya terkonsentrasi pada karir melalui suatu rangkaian fase/tahap yang
kesempatan promosi. Di beberapa titik, relatif dapat diprediksi, dimulai dengan
perencanaan karier perlu pula terfokus pada eksplorasi dan investigasi awal terhadap
pencapaian keberhasilan psikologis yang tidak kesempatan karir dan diakhiri dengan pensiun.
harus memerlukan promosi(Simamora, 2004). Karir dan model taraf hidup sangatlah berkaitan

211
Seminar Nasional TIK dan Ilmu Sosial (SocioTech) 2017 ISBN: 978-602-17488-2-4
STMIK Bumigora, 10 Oktober 2017I

karena keduanya berhubungan dengan usia dan karyawan untuk seminar, workshop, kursus dan
norma kultural. Keduanya mengungkapkan pola berbagai bentuk kegiatan yang bertujuan
pertumbuhan yang berulang, atau mengasah “melengkapi kembali” (retooling). Tetapi, solusi
kecakapan baru dan menantang tatkala seseorang terbaik adalah mencegah terjadinya keusangan
memasuki sebuah tahap; stabilisasi, atau sebelum keusangan terjadi. Untuk melakukannya
memperagakan kinerja yang sangat produktif dapat dilaksanakan dengan memberikan tugas-
selama suatu tahap; dan transisi, atau membuat tugas awal yang menantang, perubahan berkala
perubahan dan tuntutan tahap sekarang ke dalam penugasan, proyek atau pekerjaan, iklim
tuntutan yang diantisipasi pada tahap berikutnya. kerja yang dipenuhi dengan komunikasi yang
Secara garis besar menurut Samsudin relevan dengan tugas, balas jasa yang terkait erat
(2009) ada tiga tahap perkembangan karir dengan kinerja, dan gaya kepemimpinan yang
seseorang ketika berada dalam organisasi kerja partisipatif. Ada tiga karakteristik pribadi yang
formal yaitu: (1) Karir awal. Organisasi dapat cenderung diasosiasikan dengan keusangan yang
membantu karyawan baru agar terlibat dalam rendah yaitu 1) kemampuan intelektual yang
eksplorasi karir dan menyusun karir mereka tinggi; 2) motivasi diri yang tinggi; 3)
selama tahap awal dengan melakukan orientasi fleksibilitas pribadi; (3) Karir Akhir, Pada
dan praktik mentoring yang memberikan akhirnya, individu mulai melepaskan diri dari
tantangan kerja dan tanggung jawab secara belitan tugasnya dan bersiap-siap untuk pensiun.
efektif dan menawarkan umpan balik kinerja Pemberian pelatihan kepada penerus,
yang konstruktif. Selain itu, perusahaan pengurangan beban kerja, atau pendelegasian
sebaiknya mendorong para karyawan agar tugas-tugas utama periode karir akhir (late
berpartisipasi dalam pelatihan penilaian mandiri career) adalah agar tetap produktif dan
dan membantu mereka dalam menentukan jalur menyiapkan diri untuk pensiun. Selama karir
karir yang realistik dan fleksibel serta akhir, sebagian besar karyawan harus mengatasi
memformulasikan rencana karir; (2) Karir keusangan setelah pertengahan karir atau masa
pertengahan, Pada tahap ini banyak individu yang stabil serta bias usia negatif di pekerjaan.Untuk
mengalami transisi atau perubahan pertengahan menyesuaikan diri dengan karir akhir yang
karir, dan yang akhirnya menjadi krisis berhasil, individu sebaiknya menjaga sikap
pertengahan karir pada sebagai orang. Dalam positif, berpikir ke depan, dan menerima
tahap ini, individu mengkaji ulang pencapaiannya dukungan sosial dari kerabat kerja, dari suami
sampai pada saat ada kemungkinan untuk atau istrinya. Karyawan yang berada di
mencapai karir pribadi dan tujuan hidup di masa penghujung karir sebaiknya terlibat dalam
yang akan datang. Faktor-faktor positif, seperti perencanaan finansial jangka panjang, mencari
memikirkan ulang keputusan karir, mencari waktu bersenang-senang dengan
keamanan keuangan, melanjutkan pendidikan pasanganhidupnya, dan merencanakan
atau pensiun dini. Sedangkan faktor-faktor pensiunnya dengan baik.
negatif seperti kejenuhan, kegelisahan, depresi,
konflik antara pekerjaan dan tahap kehidupan, Peran Fungsi Sumberdaya Manusia Dalam
pemburuan iklim organisasional, pengetahuan, Perencanaan dan Pengembangan Karir
keahlian, atau ide yang tidak terpakai, dan Perencanaan dan pengembangan karir
berubahnya persyaratan tenaga kerja dapat tidak terlepas dari sentuhan manajemen didalam
berubah secara cepat di pertengahan karir. suatu organisasi. Didalam organisasi peran ini
Pelaksana yang stabil dan usang (olateaued and dimainkan oleh fungsi sumber daya manusia
absolute performers) sering menemukan sebagai penanggung jawab berbagai aktifitas
kesulitan dipertengahan karir. Analisis yang terkait dengan penarikan, pengembangan
situasional dan penilaian mandiri, pemeriksaan dan akhir masa kerja karyawan di suatu
alternative, penentuan tujuan dan perencanaan organisasi. Dan, Manajemen karir merupakan
dapat membantu individu menghadapi tahap karir proses berkelanjutan mengenai penyiapan,
pertengahan ini. Strategi lain untuk mengatasi pengimplementasian, dan monitoring rencana
masalah karir pertengahan adalah dengan karir yang dilakukan individual atau dalam
menghadapi atau mencegah keusangan hubungannya dengan jenjang karir yang
(absolescence). Dalam menyikapi persoalan ini, ditetapkan organisasi (Bernardin and Russel,
ada perusahaan yang mengikut sertakan 1993).
212
Seminar Nasional TIK dan Ilmu Sosial (SocioTech) 2017 ISBN: 978-602-17488-2-4
STMIK Bumigora, 10 Oktober 2017I

Strategi korporat membutuhkan suatu karyawan dengan beraneka macam latar belakang
bauran yang tepat dari berbagai bakat sumber mempelajari ekspektasi organisasi untuk
daya manusia. Rencana sumberdaya manusia pertumbhan dan pengembangan dirinya; (5)
yang efektif menjabarkan strategi korporat Mengurangi tingkat putaran karyawan. Semakin
kedalam kebutuhan kepegawaian. Untuk kuatnya pehatian dan kepedulian tehadap karir
memenuhi kebutuhan penyusunan staf dengan individu dapat membuahkan loyalitas
kandidat internal, departemen sumberdaya organisasionalyang lebih kokoh dan menekan
manusia menggunakan keputusan-keputusan tingkat putaran karyawan; (6) Membuka saluran
penempatan ,pelatihan, dan pengembangan, dan potensi karyawan. Perencanaan karir mendorong
bantuan perencanaan karir untuk mengisi para karyawan untuk mengarahkan lebih banyak
kebutuhan kepegawaian organisasi di masa yang potensi mereka karena ereka mempunyai tujuan
akan dating secara domestic dan global. Ketika karir yang spesifik. Hal ini tidak hanya
organissasi merampingkan besarannya, peluang mempersiakan para karyawan untuk lowongan
karirpun menyempit. Departemen sumberdaya dimasa yang akan dating, namun juga kinerja
manusia dapat menolong para karyawan untuk yang lebih baik diantara para pemegang jabatan
mengidentifikasi kesempatan pembanguanan dalam pekerjan-pekerjaan mereka saat ini; (7)
karir yang terentang mulai dari transfer lateral Memperdalam pertumbuhan pribadi. Rencana
hingga ke gugus tugas khusus. Sekiranya dan tujuan karir memotivasi para karyawan untuk
berhasil, upaya itu dapat meyakinkan para bertumbuh dan berkembang; (8) Mengurangi
karyawan yang bertahan bersama organisasi penumpukan karyawan. Perencanaan karir
bahwa mereka mempunyai masa depan karir menyebebkan para karyawan, manajer, dan
didalam perusahaan. Karena yang tinggal departmen sumberdaya manusia mengetahui
biasanya dianggap karyawan-karyawan yang kualifikasi karyawan, mencegah manajer yang
terbaik, sangatlah penting untuk memotivasi egois menumpuk karyawan kunci demi
orang-orang ini. keuntungannya sendiri; (9) Memuaskan
Keterlibatan departemen sumberdaya kebutuhan karyawan. Dengan lebih sedikitnya
manusia dalam perencanaan karir semakin penumpukkan karyawan dan meluasnya peluang
mencuat karena faedahnya. Menurut Simamora pertumbuhan, kebutuhan penghargaan diri
(2004) Manfaat keterlibatan departemen sumber individu, seperti pengakuan dan pencapaian,
daya manusia adalah: (1) Menggandengkan dapat dipuaskan dengan lebih segera.
strategi dan kebutuhan penyusunan internal. Pengelolaan karir yang dilakukan fungsi
Dengan membantu perencanaan karir para manajemen sumber daya manusia didalam
karyawan, departemen sumberdaya manusia organisasi meliputi dua hal yaitu: (1) Manajemen
dapat mempersiapkan mereka untuk karir organisasional. Karir bukanlah sesuatu yang
mengantisipasi jabatan yang lowong yang harus diserahkan begitu saja kepada setiap
diidentifikasi dalam rencana sumberdaya karyawan melainkan karier haruslah dikelola oleh
manusia, menghasilkan bauran yang lebih baik organisasi guna memastikan alokasi sumber daya
dari berbagai bakat yang dibutuhkan untuk manusia dan modal yang efisien. Proses
menunjang strategi perusahaan; (2) penyusunan jalur karir didalam sebuah
Mengembangkan Karyawan yang dapat perusahaan disebut perencanaan karir
dipromosikan. Perencanaan karir membantu organisasional (organizational career planning).
untuk mengembangkan pasokan internal dari Perusahaan harus menjalankan program
tenaga kerja yang dapat dipromosikan untuk perencanaan karir organisasional hanya apabila
mengsi kekosongan yang disebabkan leh pension, program itu memberikan kontribusi bagi
pengunduran diri, dan pertumbuhan perusahaan; pencapaian tujuan organisasional. Perencanaan
(3) Memfasilitasi penempatan internasional. karir mencapai satu atau lebih tujuan berikut: (a)
Organisasi global memanfaatkan perencanaan Pengembangan tenaga berbakat yang tersedia
karir, karyawan-karyawan dengan beraneka secara lebih efektif; (b) Kesempatan penilaian
macam latar belakang mempelajari ekspektasi diri bagi para karyawan untuk memikirkan jalur-
organisasi untuk pertumbuhan dan jalur karier tradisional atau yang baru; (c)
pengembangan dirinya; (4) Membantu Pengembangan sumberdaya manusia yang lebih
menangani diversitas tenaga kerja. Tatkala efisien didalam dan diantara divisi dan/atau
dibantu dengan perencanaan karir, karyawan- lokasi geografis; (d) Kepuasan kebutuhan
213
Seminar Nasional TIK dan Ilmu Sosial (SocioTech) 2017 ISBN: 978-602-17488-2-4
STMIK Bumigora, 10 Oktober 2017I

pengembangan pribadi karyawan; (e) mengungkapkan lima faktor yang terkait dengan
Peningkatan kinerja melalui pengalaman on- karir yaitu sebagai berikut: (1) Keadilan dalam
the.job training yang diberikan oleh perpindahan Karir. Para karyawan menghendaki keadilan
karier vertical dan horizontal; (f) Peningkatan dalam sistem promosi dengan kesempatan sama
loyalitas dan motivasi karyawan menyebabkan untuk peningkatan karir; (2) Perhatian dengan
merosotnya putaran karyawan; (g) Sebuah Penyeliaan. Para karyawan menginginkan para
metode penentuan kebutuhan pelatihan dan penyelia mereka memainkan perannya secara
pengembangan. (2) Manajemen Karier aktif dalam pengembangan karir dan
individual. Perencanaan karier yang efektif pada menyediakan umpan balik dengan teratur tentang
tingkat individual pada awalnya menuntut suatu kinerja; (3)Kesadaran tentang Kesempatan. Para
pemahaman diri. Seseorang harus menghadapi karyawan menghendaki pcngetahuan tentang
sejumlah masalah seperti seberapa keras kesempatan untuk peningkatan karir; (4) Minat
keinginan saya untuk bekerja, hal apa yang Pekerja. Para karyawan membutuhkan sejumlah
terpenting dalam hidup saya, apa tukar informasi berbeda dan pada kenyataan; memiliki
tambahnya antara pekerjaan dan keluarga atau derajat minat yang berbeda dalam peningkatan
liburan yang dapat saya berikan, pertanyaan- karir yang tergantung pada beragam faktor; (5)
pertanyaan dan lainnya harus dihadapi sebelum Kepuasan Karir. Para karyawan, tergantung pada
tujuan dan arah seseorang dapat ditentukkan usia dan kedudukan mereka, memiliki kepuasan
secara realistis di dalam perencanaan kariernya berbeda.
(Mathis.& Jackson,2006). Program karir yang efektif harus
Individu merencanakan karirnya untuk mempertimbangkan perbedaan persepsi
meningkatkan status gaji, memastikan keinginan para karyawan. Apa yang pekerja
keselamatan pekerjaan, dan mempertahankan harapkan dari program karir dikembangkan oleh
kemampuan mereka ke pasar tenaga kerja yang departemen SDM sesuai dengan ragam faktor
berubah, organisasi mendorong manajemen karir usia, jenis kelamin, kedudukan pendidikan, dan
individu karena ingin: (1) Mengembangkan dan faktor-faktor lainnya.
mempromosikan kayawan dari dalam
perusahaan; (2) Mengurangi kekurangan tenaga III. KESIMPULAN
berbakat yang dapat dipromosikan; (3)
Menunjukan minat terhadap karyawan; (4) Beberapa hal yang dapat disimpulkan
Meningkatkan produktivitas; (5) Mengurangi adalah: (1) Karirmerupakan sesuatu yang harus
turn over karyawan; (6) Memapukkan manajer diwujudkan dan terus dikejar oleh karyawan, dan
untuk menunjukan perhatian pribadi terhadap keadaan karir yang macet harus diihindarkan.
bawahannya; (7) membentuk citra rekrutmen Untuk itu manajemen harus secara sungguh-
yang positif. sungguh memperhatikan dan memperlakukan
Perencanaan karir yang dilakukan oleh karyawan dengan menghargai potensi dan
individu karyawan berkaitan dengan hal-hal prestasinya; (2) Perencanaan dan pengembangan
seperti: (1) Penilaian diri untuk menentukkan karier harus dapat memberikan kepastian kepada
kekuatan, kelemahan, tujuan, aspirasi, preferensi, karyawan lebih transparan dan terjamin serta
kebutuhan, ataupun jangkar karirnya; (2) dapat menumbuhkan dan mengembangkan semua
Penilaian pasar tenaga kerja untuk menentukkan kemampuan, intelektual, wawasan, motivasi dan
tipe kesempatan, yang tersedia baik didalam dedikasi karyawan pada posisi pekerjaan yang
maupun diluar organisasi; (3) Penyusunan tujuan diemban; (3) Pemanfatan rumusan jalur karier
karir berdasarkan evaluasi ini; (4) Pencocokan dan program kaderisasi dalam pengelolaan
kesempatan terhadap kebutuhan, tujuan dan sumber daya manusia disuatu organisasi perlu
pengembangan strategi karir; (5) Perencanaan memperhatikan keserasian kedua jenis rumusan
transisi karier. tersebut dengan berbagai peringkat lainnya yang
Pada akhirnya mungkin akan muncul biasa digunakan dalam pengelolaan organisasi;
pertanyaan seperti; apa yang dibutuhkan para (4) Perencanaan karir adalah proses dimana
karyawan sehubungan dengan karir mereka? individu merencanakan kehidupan kerja mereka
Suatu penelitian yang dilakukan Davis dan dengan fokus utama perencanaan karir yang
Werther (1996) dalam Mangkuprawira (2009) seharusnya memiliki keterkaitan dengan tujuan
menyangkut sekelompok karyawan pribadi dan kesempatan yang secara nyata dan
214
Seminar Nasional TIK dan Ilmu Sosial (SocioTech) 2017 ISBN: 978-602-17488-2-4
STMIK Bumigora, 10 Oktober 2017I

realistis tersedia didalam organisasi; (5)


Perencanaan karir pada dasarnya terdiri dari dua
elemen utama yaitu perencanaan karir
organisasiional dan perencanaan karir individu.

DAFTAR PUSATAKA

Admin Bruder FIC. 2004. Perencanaan Karier


Sejak Dini. http://www.bruderfic.or.id.
Bernardin, H. J. and Russell, J.E.A. 1998. Human
Resource Management: An Experential
Approach. Mc.Graw-Hill, Inc,
Singapore.
Dessler, G. 2000.Human Resource Management.
Eighth edition, Prentice Hall, New
Jersey.
Dessler . G. 1998. Manajemen Sumber Daya
Manusia., Jilid 2, Penerbit Prehanlindo
Jakarta.
Feedjit. 2009.Perencanaan Dan Pengembangan
Karir. http://hr-hrd.blogspot.com.
Handoko .T. H.1999. Manajemen Personalia dan
Sumbr Daya Manusia. Edisi kedua,
BPFE. Yogyakarta.
Lockett, J. 1999. Plan Your Career. Orion
Business Books, London.
Mangkuprawira,S. 2009.Perencanaan Karir:
Menyelaraskan Alur Karir dan Tujuan
Karir dengan Pengembangan Karir dan
Kebutuhan Karyawan.
http://indosdm.com.
Mathis, R. L. dan Jakcson, J. H. 2006. Human
Resource Management (Manajemen
Sumber Daya Manusia). Penerbit
Salemba Empat, Jakarta.
Noe, R. M dan Mondy, R. W. 1996. Human
Resources Management. Sixth Edition,
Prentice Hall, Englewood Cliffs, New
Jersey.
Rivai, V. dan Sagala, E. J. 2009. Manajemen
Sumber Daya Manusia Untuk
Perusahaan: Dari Teori ke Praktik. Edisi
II, PT Raja Grafindo Perkasa, Jakarta.
Samsudin, S. 2009. Manajemen Sumber Daya
Manusia. CV Pustaka Setia, Bandung.
Simamora, H. 2004, Manajemen Sumber Daya
Manusia. Edisi III, Penerbit YKPN,
Yogyakarta.
Usmara A. 2003. Paradigma Baru Manajemen
Sumber Daya Manusia. Edisi ke 2.
Amara Books, Yogyakarta.

215

You might also like