Professional Documents
Culture Documents
29 55 2 PB PDF
29 55 2 PB PDF
Abstract
The purpose of this research is to see the relation of the effectiveness of the treatment of a stroke with a
kind of a stroke and those kinds of drugs on inpatients in ward nerve RSUP Dr .M .Djamil West
Sumatera.Research is observatinal descriptif analitic involving 47 patients a stroke to be hospitalised in
nerve Unit RSUP Dr .M .Djamil the last year 2011 and the period of ( data retrospective ) May - July (
data prospective ) Data analysis using the chi square to see the relationship between kind of stroke and
the number of the type of medicines with long day for inpatient , blood pressure and motor outcome. The
result showed that hemorrhagic stroke patient need for inpatient long day more long in proportion to a
stroke ischemic ( p < 0.05 ) , but there is no meaningful difference between blood pressure and motor
activity patients into two types of stroke between ( p > 0.1 ) .Patients with medicine in the amount that
many, have long day for longer compared with patients with the quantity of medicine a slight ( p < 0.05 )
.But there is no meaningful difference between the total number of drugs with blood pressure and motor
activity patients ( p > 0.1 ).
Keywords : blood pressure; long day care; motor activity; therapy stroke
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat hubungan efektifitas pengobatan stroke dengan jenis stroke
dan jumlah jenis obat pada pasien rawat inap di bangsal syaraf RSUP Dr. M. Djamil Padang. Penelitian
bersifat observatinal descriptif analitic melibatkan 47 orang pasien stroke rawat inap di bangsal syaraf
RSUP Dr. M. Djamil Padang selama tahun 2011 (data retrospektif) dan periode Mei-Juli 2012 (data
prospektif). Analisa data menggunakan uji Chi Square untuk melihat hubungan antara jenis stroke dan
jumlah jenis obat dengan lama hari rawat, outcome tekanan darah dan outcome motorik. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pasien stroke hemoragik memerlukan lama hari rawat yang lebih panjang
dibandingkan stroke iskemik (p<0,05), namun tidak terdapat perbedaan bermakna antara tekanan darah
dan aktivitas motorik pasien antara ke dua jenis stroke ini (p>0,1). Pasien yang menggunakan obat
dalam jumlah yang banyak, memilki lama hari rawat yang lebih panjang dibandingkan dengan pasien
yang menggunakan jumlah obat yang sedikit (p<0,05). Namun tidak terdapat perbedaan bermakna
antara jumlah jenis obat dengan tekanan darah dan aktivitas motorik pasien (p>0,1).
Kata Kunci : aktivitas motoriknya; lama hari rawat; tekanan darah; terapy stroke
mematikan di dunia setelah penyakit jantung penelitian terdiri dari 47 orang pasien.
dan kanker serta menempati urutan pertama Kriteria sampel adalah pasien stroke rawat
penyebab kematian di rumah sakit inap dengan serangan awal pada bangsal
(Ismansyah, 2009). Saat ini Indonesia syarap RSUP Dr. M. Djamil Padang yang
merupakan negara dengan jumlah penderita pulang dengan perbaikan periode Januari –
stroke terbesar di Asia, dan keempat di Desember 2011 sebagai data retrospektif
dunia setelah India, Cina dan Amerika dan periode Mei-Juni 2012 sebagai data
(Yastroki, 2012). prospektif. Variabel bebas adalah jenis
Stroke dapat mengenai semua kelompok stroke dan jumlah jenis obat. Variabel
umur dengan kecenderungan pada kelompok terikat adalah efektifitas pengobatan yang
usia lanjut. (Truslen and Bonita, 2003). meliputi lama hari rawat, tekanan darah dan
Stroke merupakan penyakit yang aktivitas motorik dari pasien stroke. Analisa
memerlukan perawatan jangka panjang, data menggunakan uji Chi Squareuntuk
sehingga untuk mendapatkan therapeutic melihat hubungan antara ke dua variabel.
outcome yang baik perlu kerjasama antara Analisa data dilakukan dengan
dokter, perawat, apoteker, pasien dan menggabungkan antara data retrospektif dan
keluarga pasien. (Junaidi, 2006). Jika tidak prospektif karena keterbatasan jumlah
ada upaya penanggulangan stroke yang lebih sampel.
baik maka jumlah penderita stroke pada
tahun 2020 diprediksikan akan meningkat 2 HASIL DAN PEMBAHASAN
kali lipat (Feigin, 2006). Karakteristis subjek yang memenuhi
Penelitian ini bertujuan melihat hubungan kriteria terdiri dari pasien perempuan
antara jenis stroke dan jumlah jenis obat sebanyak 62% dan laki-laki sebanyak 38%.
dengan efektivitas terapi pada pasien rawat Rerata usia pasien stroke adalah 58,5 +
inap di bangsal syaraf RSUP Dr. M. Djamil 14 tahun. Usia termuda adalah 18 tahun
Padang. Penelitian ini dirasa dapat memberi sedangkan usia tertua adalah 85 tahun.
masukan kepada klinisi untuk dapat memilih Kelompok usia terbanyak antara 40-49 dan
terapi yang efektif, menyeimbangkan biaya 60-69 tahun (masing-masingnya sebanyak
dan hasil terapiyang menguntungkan baik 28%). Sebagian besar pasien menderita
bagi pasien maupun health care system. stroke hemoragik (57,78). Mayoritas pasien
(30%) mendapatkan 7-9 jenis obat. (Tabel
METODOLOGI PENELITIAN 1).
Penelitian ini merupakan penelitian
observasional deskriptif analitik. Subjek
KOPERTIS WILAYAH X 68
ISSN: 1979-9292
JURNAL IPTEKS TERAPAN E-ISSN: 2460-5611
Research of Applied Science and Education V9.i1 (67-75)
Dari sisi efektifitas terapi, mayoritas bermakna antara outcome tekanan darah dan
pasien (38%) dirawat selama 8-14 hari. aktivitas motorik pada ke dua jenis stroke
Sebagian besar pasien pulang dengan ini. Baik pasien yang menderita stroke
tekanan darah normal (44,7%) sebagian iskemik maupun yang menderita stroke
besar pasien (48,9%) pulang dengan hemoragik sebagian besar pulang dalam
aktivitas motorik lemah. kondisi tekanan darah normal dan kondisi
Pasien stroke hemoragik dirawat lebih motorik lemah (Tabel 2,3,4).
lama dibandingkan pasien stroke iskemik
(p<0,05). Namun tidak terdapat perbedaan
KOPERTIS WILAYAH X 69
ISSN: 1979-9292
JURNAL IPTEKS TERAPAN E-ISSN: 2460-5611
Research of Applied Science and Education V9.i1 (67-75)
Pasien yang menggunakan obat di atas 10 obat dengan tekanan darah dan aktivitas
jenis, sebagian besar dirawat selama lebih motorik pasien (p>0,1).(Tabel 5, 6, 7).
dari 14 hari (p<0,05).. Namun tidak terdapat
perbedaan bermakna antara jumlah jenis
KOPERTIS WILAYAH X 70
ISSN: 1979-9292
JURNAL IPTEKS TERAPAN E-ISSN: 2460-5611
Research of Applied Science and Education V9.i1 (67-75)
KOPERTIS WILAYAH X 71
ISSN: 1979-9292
JURNAL IPTEKS TERAPAN E-ISSN: 2460-5611
Research of Applied Science and Education V9.i1 (67-75)
(2003). Akan tetapi hal ini bertolak belakang samping yang mungkin terjadi juga akan
dengan penelitian Ali (2009) dan National lebih banyak. Reaksi-reaksi yang merugikan
Center for Health Statistic (2008), dimana ini akan menimbulkan masalah baru bagi
sampai tahun 2005 dijumpai prevalensi pasien. dengan timbulnya efek yang tidak
stroke pada laki-laki lebih banyak diinginkan ini kadangkala membutuhkan
dibandingkan perempuan. Perempuan terapi/obat tambahan untuk mengatasi
memiliki hormon estrogen yang dapat masalah tersebut. Permasalahan-
meningkatkan kadar HDL dalam darah, permasalahan yang berhubungan dengan
sehingga mencegah terjadinya obat ini sebetulnya dapat dihindari dengan
atherosklerosis akibat terbentuknya plak- pemberian obat yang tepat sesuai dengan
plak pada pembuluh darah. Sedangkan laki- kondisi klinis pasien dan tentunya tidak
laki tidak memiliki hormon yang dapat boros/berlebihan (Aronson, 2005).
meningkatkan kadar HDL darah, sehingga Penggunaan jumlah obat yang banyak ini.
lebih berisiko mengalami stroke sebagian besar terdapat pada pasien yang
dibandingkan perempuan. Namun ketika menderita stroke hemoragik. Hal ini terjadi
hormon estrogen tersebut berkurang karena pada pada stroke hemoragik perlu
produksinya atau bahkan tidak dibentuk lagi, penanganan dan perawatan yang intensif
risiko wanita terserang stroke akan lebih sehingga memakan waktu yang cukup lama
besar dibandingkan pria (Hendrix, 2006). dibandingkan pasien dengan stroke iskemik
Selain itu, penggunaan kontrasepsi juga bisa (Muttaqin, 2008). Lamanya hari rawat ini
menjadi pemicu terjadinya penyakit stroke akan memperbesar kemungkinan terjadinya
pada perempuan sebagaimana yang infeksi nosokomial seperti infeksi saluran
dinyatakan oleh Junaidi (2006) dan Brass kemih dan bronkopneumonia yang biasanya
(2000), bahwa wanita yang berumur di atas disebabkan oleh penggunaan selang kateter
35 tahun dan hipertensi sangat besar dan selang NGT (Naso Gastrik Tube).
kemungkinan terkena stroke apalagi disertai Dengan terjadinya infeksi nosokomial,
dengan penggunaan kontrasepsi oral. tentunya memerlukan penambahan obat baru
Pada penelitian ini, penggunaan obat seperti antibiotik untuk mengatasinya.
pada penderita stroke cukup banyak (>10 Selanjutnya pasien stroke hemoragik
jenis). Ini menunjukkan terdapatnya memiliki lama hari rawat yang lebih panjang
polifarmasi pada terapi stroke (Fialova et al, dibandingkan pasien stroke iskemik
2005). Penggunaan obat yang banyak ini (p<0,05). Lama rawat yang panjang pada
sangat berisiko menimbulkan interaksi pasien stroke hemoragik terjadi karena
antara satu obat dengan obat lain sekalipun pasien yang mengalami stroke hemoragik
semua pemberian obat terindikasi secara sebagian besar masuk rumah sakit dengan
klinis. Pada penelitian ini, sebagian besar kondisi kesadaran yang menurun. Keadaan
pasien berusia lanjut, dimana pada masa ini seperti ini perlu penanganan dan perawatan
terjadi penurunan fungsi ginjal dan hepar intensif terutama pada daerah pecahnya
yang menyebabkan perubahan proses pembuluh darah. Hasil penelitian ini sejalan
farmakodinamik dan farmakokinetik dari dengan penelitian Pinzon (2001) dan
obat yang digunakan sehingga lebih berisiko Herminawati (2010), dimana pada umumnya
mengalami interaksi yang merugikan (Terry, penderita stroke iskemik (sumbatan) akan
2004). Dengan banyaknya jumlah obat, efek dirawat selama kurang lebih 7-10 hari
KOPERTIS WILAYAH X 72
ISSN: 1979-9292
JURNAL IPTEKS TERAPAN E-ISSN: 2460-5611
Research of Applied Science and Education V9.i1 (67-75)
KOPERTIS WILAYAH X 73
ISSN: 1979-9292
JURNAL IPTEKS TERAPAN E-ISSN: 2460-5611
Research of Applied Science and Education V9.i1 (67-75)
KOPERTIS WILAYAH X 74
ISSN: 1979-9292
JURNAL IPTEKS TERAPAN E-ISSN: 2460-5611
Research of Applied Science and Education V9.i1 (67-75)
KOPERTIS WILAYAH X 75