You are on page 1of 8
Rumah Sakit NAHDLATUL ULAMA JOMBANG LAPORAN AUDIT PENGGUNAAN ANTIBIOTIK TIM PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA (TIM PPRA) PENDAHULUAN Upaya mengendalikan mikroba resisten di RS Nahdlatul Ulama Jombang , telah dikembangkan rogram pengendalian resistensi antimikroba yaitu aktivitas yang ditujukan untuk mencegah dan/atau ‘menurunkan adanya kejadian mikroba resisten. Program pengendalian resistensi antimikroba yang dilakukan antara lain adalah melakukan surveilans penggunaan antibiotik dengan melakukan audit kuantitatif & kualitatif penggunaan antibiotik. Pelaksanaan audit ini telah dilakukan di unit rawat inap & unit bedah sentral pada Bulan Nopembner- Desember 2019 melalui program audit pengumpulan data dilakukan oleh petugas pengumpul, pengolahan data oleh Tim PPRA RS Nahdlatul Ulama Jombang. Berikut kami laporkan hasil Audit yang telah dilakukan Tim PPRA RS Nabdlatul Ulama Jombang: INDIKATOR PROGRAM 1. Pola Penggunaan Antibiotik Kuantitatif Lokasi yang di ambil untuk pengambilan data uji kuantitatif adalah di penyakit dalam pada periode November 2019-Desember 2019 sebanyak 20 sampel. Prosentase pasien yang ‘mendapat antibiotik pada periode survei 60% Tabel. 1.1 Gambaran jumlah sampel dan prosentase pasien yang mendapatkan antibiotik pada periode November 2019-Desember 2019 No.| SMF/Tnstalasi? | Jumlah sampel | Distribusi kasus | Unit periode survei (pasien) 1 |Penyakit Dalam 20 DYSPEPSIA 7 T IGEA i 16,66% | fT DHF yt 833% | ry ~ jor 5 166% iSK PT 833% TF i 833% DM T | 8.33% j 1 1 Tabel.1.2 Kuantitas penggunaan antibiotik pasien rawat inap SMF/Instalasi penyakit dalam periode November 2019-desember 2019 No] Kode ATC] Nama | Total Total DDD/100 patient Antibiotik | DDD days i poippos |CEFIXIM [0 14,28 2 foiMmAo2 IPROFLOXACIN | 9 12,85 [3 oiDD0s CE ONE | 35 [35 ;”~”~—~“SOALtiT Jumlah hari rawat pasien seluruh sampel pada periode survey 70 hari GRAFIK KUANTITAS PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PASIEN RAWAT INAP PENYAKIT DALAM (DDD/PATIENT DAYS DATA KUANTITAS PENGGUNAAN ANTIBIOTIK | 16 14 2 10 Series 1 ° Lead CEFIXIM CIPROFLOXACIN (CEFTRIAXONE Analisis Data Audit Kuantatif Penggunaan Antibiotik Hasil pengumpulan data pasien dewasa (>16 tahun) yang dirawat oleh dokter spesialis penyakit dalam (SpPD) di ruang rawat inap RS Nahdlatul Ulama Jombang pada Nopember- Desember 2019, diperoleh hasil : Jumlah sampel 20 orang, yang menggunakan antibiotik sebanyak 12 orang (60%) dengan distribusi_ penggunaan antibiotik pada kasus DM, Observasi Febris, Dyspepsia, GEA, Gastritis, ISK, TF, DHF dengan prosentase yang berbeda-beda. Hasil pengolahan data diperoleh bahwa Kuantitas penggunaan antibiotik terapi pada pasien penyakit dalam DDD/ 100 pasient days yang dirawat periode 13 Nopember ~ 13 Desember 2019 sebagai berikut : Cefixim 14,28%, Ciprofloxacin 12,85%, Ceftriaxone 5%, DDD ( Defined Daily Dose) : Unit pengukuran dosis rata-rata harian untuk indikasi tertentu pada orang dewasa 2. Pola Penggunaan Antibiotik Kualitatif Lokasi yang di ambil untuk pengambilan data uji kuantitatif adalah di penyakit dalam dan Obgyn pada periode November 2019-Desember 2019 sebanyak 20 sampel. Jumlah pasien yang menggunakan antibiotik pada periode survei 12 pasien. Prosentase pasien yang mendapat antibiotik pada periode survei 60% Tabel 2.1 gambaran kualitas penggunaan antibiotik di Penyakit dalam cca PROSENTASE (%) ow | 2 | 10] Vv 6 vB a ae mB z : 10 iT | 0 0 I 2 i Ones 0 0 0 JUMLAH 20 100 GRAFIK AUDIT KUALITAS PENGGUNAAN ANTIBIOTIK TERAPI PASIEN RAWAT INAP PENYAKIT DALAM PERIODE SAMPLING NOVEMBER 2019-DDESEMBER2019 PENYAKIT DALAM TABEL 2.2 AUDIT KUALITAS PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PROFILAKSIS PASIEN OBSGYN PERIODE SAMPLING NOPEMBER- DESEMBER 2019 IVA 20 100 mB | 0 1 t 0 T 0 0 0 0 JUMLAH 20 - 100 GRAFIK AUDIT KUALITAS PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PROFILAKSIS PASIEN OBGYN PERIODE SAMPLING 13 NOPEMBER - 13 DESEMBER 2019 OBGYN ° 1 4 we va v wi Analisis data Audit Kualitatif Audit kualitatif penggunaan antibiotik terapi pada pasien rawat inap penyakit dalam Hasil pengumpulan data pasien dewasa (16 tahun) yang dirawat oleh dokter spesialis penyakit dalam (SpPD) di ruang rawat inap RS Nahdlatul Ulama Jombang pada Nopember — Desember 2019, diperoleh hasil: Jumlah sampel 20 orang distribusi penggunaan antibiotik pada DM, Observasi Febris, Dyspepsia, GEA, Gastritis, ISK, TF, DHF dengan prosentase yang berbeda-beda. Hasil pengolahan data diperoleh bahwa kualitas penggunaan antibiotik terapi pada pasien penyakit dalam periode Nopember - Desember 2019 sebagai berikut : Kategori VI (Data tidak lengkap tidak dapat dievaluasi): 109% Kategori V (Tidak ada indikasi pemberian AB): 62,5% Kategori IVB (Ada antibiotik lain yang kurang toksik/ lebih aman): 5% Kategori IIIB (Penggunaan antibiotik terlalu singkat) : 10% Kategori 1 (Penggunaan antibiotik tidak tepat waktu) —_: 10% Audit kualitatif penggunaan antibiotik terapi pada indikasi penyakit dalam menggambarkan bahwa kkualitas penggunaan antibiotik meliputi: data rekam medik tidak lengkap dan tidak dapat dievaluasi, tidak ada indikasi, penggunaan antibiotik yang terlalu singkat, penggunaan antibiotik tidak tepat waktu, ada antibitik lain yang kurang toksik / lebih aman, Audit kualitatif penggunaan antibiotik profilaksis pada tindakan Sectio Caesaria (SC) di unit bedah sentral, Kualitas penggunaan antibiotik profiksis pada pasien Obgyn (SC) periode Nopember- Desember 2019 sbb: Kategori IVA (Tidak tepat pemilihan AB ada yang lebih efektif) : 100% Audit kuslitatif penggunaan antibiotik profitaksis pada indikasi SC menggambarkan bahwa kualitas penggunaan antibiotik meliputi ‘Ada antibiotik lain yag lebih efektif, KESIMPULAN 1. Kuantitas penggunaan antibiotik terapi pada indikasi penyakit dalam yaitu Cefixim 14,28%, Ciprofloxacin 12,85%, Ceftriaxone 5%. Kualitas penggunaan antibiotik terapi pada indikasi penyakit datam diperoleh hasil: data rekam ‘medik tidak lengkap dan tidak dapat dievaluasi, tidak ada indikasi, penggunaan antibiotik yang, terlalu singkat, pengeunaan antibiotik tidak tepat waktu, ada antibiotik lain yang kurang toksik / lebih aman Kualitas penggunaan antibiotik profilaksis pada indikasi SC (Obsgyn) diperoleh hasil: ada antibiotik lain yag lebih efektif SARAN 4. Monitoring & evaluasi penggunaan antibiotik & resistensinya 5. Sosialisasi regulasi penggunaan antibiotik kepada dokter , petugas RS yang terkait 6. Sosialisasi kepada pasien masyarakat awam tentang penggunaan antibiotik & resistensinya PENUTUP Alhamdulillah, audit kualitatif & kuantitati penggunaan antibiotik telah terlaksana, diperlukan, ‘beberapa strategi atau program untuk meningkatkan kualitas & kuantitas penggunaan antibiotik di RS Nahdlatul Ulama Jomban Jombang, 9 Januari 2020 Ketua Tim PPRA RS Nahdlatul Ulama Jombang dr. Fin Tri Kurniasari

You might also like