You are on page 1of 8

1.

Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Daerah


Kepala daerah selaku kepala pemerintah daerah adalah pemegang kekuasaan pengelolaan
keuangan daerah dan mewakili pemerintah daerah dalam kepemilikan kekayaan daerah
yang dipisahkan. Pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan daerah mempunyai
kewenangan:
menetapkan kebijakan tentang pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja
daerah (APBD)
menetapkan kebijakan tentang pengelolaan barang daerah
menetapkan kuasa pengguna anggaran/pengguna barang;
menetapkan bendahara penerimaan dan/atau bendahara pengeluaran;
menetapkan pejabat yang bertugas memungut penerimaan daerah;
menetapkan pejabat yang bertugas mengelola utang dan piutang daerah;
menetapkan pejabat yang bertugas mengelola barang milik daerah;
menetapkan pejabat yang bertugas menguji tagihan dan memerintahkan
pembayaran.
Kepala daerah selaku pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan daerah melimpahkan
sebagian atau seluruh kekuasaannya kepada:
 Sekretaris Daerah selaku Koordinator Pengelola Keuangan Daerah (KPKD)
 Kepala Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD) selaku Pejabat
Pengelola Keuangan Daerah (PPKD)
 Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) selaku pejabat pengguna
anggaran/pengguna barang.
Pelimpahan tersebut ditetapkan dengan keputusan kepala daerah berdasarkan prinsip
pemisahan kewenangan antara yang memerintahkan, menguji, dan yang menerima atau
mengeluarkan uang, yang merupakan unsur penting dalam sistem pengendalian intern.

2. Koordinator Pengelolaan Keuangan Daerah


Sekretaris daerah selaku koordinator pengelolaan keuangan daerah membantu kepala
daerah menyusun kebijakan dan mengoordinasikan penyelenggaraan urusan
pemerintahan daerah termasuk pengelolaan keuangan daerah. Sekretaris daerah selaku
koordinator pengelolaan keuangan daerah mempunyai tugas koordinasi di bidang:
 penyusunan dan pelaksanaan kebijakan APBD
 penyusunan dan pelaksanaan kebijakan pengelolaan barang daerah;
 penyusunan rancangan APBD dan rancangan perubahan APBD;
 penyusunan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) APBD, perubahan APBD,
dan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD;
 tugas‐tugas pejabat perencana daerah, pejabat pengelola keuangan daerah, dan
pejabat pengawas keuangan daerah; dan
 penyusunan laporan keuangan daerah dalam rangka pertanggungjawaban
pelaksanaan APBD.
Selain mempunyai tugas koordinasi, sekretaris daerah mempunyai tugas:
 memimpin TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah),
 menyiapkan pedoman pelaksanaan APBD,
 menyiapkan pedoman pengelolaan barang daerah,
 memberikan persetujuan pengesahan dokumen pelaksanaan anggaran
(DPASKPD)/ dokumen perubahan pelaksanaan anggaran (DPPA),
 melaksanakan tugas‐tugas koordinasi pengelolaan keuangan daerah lainnya
berdasarkan kuasa yang dilimpahkan oleh kepala daerah.
Koordinator pengelolaan keuangan daerah bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas‐
tugas tersebut kepada kepala daerah.

3. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah


Kepala SKPKD selaku PPKD mempunyai tugas:
 menyusun dan melaksanakan kebijakan pengelolaan keuangan daerah,
 menyusun rancangan APBD dan rancangan perubahan APBD,
 melaksanakan pemungutan pendapatan daerah yang telah ditetapkan dengan
peraturan daerah,
 melaksanakan fungsi bendahara umum daerah (BUD),
 menyusun laporan keuangan daerah dalam rangka pertanggungjawaban
pelaksanaan APBD,
 melaksanakan tugas lainnya berdasarkan kuasa yang dilimpahkan oleh kepala
daerah.
PPKD dalam melaksanakan fungsinya selaku BUD berwenang:
 menyusun kebijakan dan pedoman pelaksanaan APBD;
 mengesahkan DPA‐SKPD/DPPA‐SKPD;
 melakukan pengendalian pelaksanaan APBD;
 memberikan petunjuk teknis pelaksanaan sistem penerimaan dan pengeluaran kas
daerah;
 memungut pajak daerah;
 menetapkan Surat Penyediaan Dana (SPD);
 menyiapkan pelaksanaan pinjaman dan pemberian pinjaman atas nama
pemerintah daerah;
 melaksanakan sistem akuntansi dan pelaporan keuangan daerah;
 menyajikan informasi keuangan daerah;
 melaksanakan kebijakan dan pedoman pengelolaan serta penghapusan barang
milik daerah.

PPKD selaku BUD menunjuk pejabat di lingkungan satuan kerja pengelola keuangan
daerah selaku kuasa bendahara umum daerah (Kuasa BUD). PPKD
mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada kepala daerah melalui sekretaris
daerah. Penunjukan kuasa BUD oleh PPKD ditetapkan dengan keputusan kepala daerah.
Kuasa BUD mempunyai tugas:
menyiapkan anggaran kas;
menyiapkan SPD;
menerbitkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D);
menyimpan seluruh bukti asli kepemilikan kekayaan daerah;
memantau pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran APBD oleh bank dan/atau
lembaga keuangan lainnya yang ditunjuk;
mengusahakan dan mengatur dana yang diperlukan dalam pelaksanaan APBD;
menyimpan uang daerah;
melaksanakan penempatan uang daerah dan mengelola/menatausahakan investasi
daerah;
melakukan pembayaran berdasarkan permintaan pejabat pengguna anggaran atas
beban rekening kas umum daerah;
melaksanakan pemberian pinjaman atas nama pemerintah daerah;
melakukan pengelolaan utang dan piutang daerah;
melakukan penagihan piutang daerah.
Kuasa BUD bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada BUD. PPKD dapat
melimpahkan kepada pejabat lainnya dilingkungan SKPKD untuk melaksanakan tugas-
tugas sebagai berikut:

menyusun rancangan APBD dan rancangan perubahan APBD;


mengendalikan pelaksanaan APBD;
memungut pajak daerah;
menyiapkan pelaksanaan pinjaman dan pemberian jaminan atas nama pemerintah
daerah;
melaksanakan sistem akuntansi dan pelaporan keuangan daerah;
menyajikan informasi keuangan daerah;
melaksanakan kebijakan dan pedoman pengelolaan serta penghapusan barang
milik daerah.

4. Pejabat Pengguna Anggaran/Pengguna Barang


Kepala SKPD selaku Pejabat Pengguna Anggaran /Pengguna Barang (PPA/PB)
mempunyai tugas:

menyusun Rencana Kerja dan Anggaran SKPD (RKA‐SKPD);


menyusun Dokumen Pelaksanaan Anggaran SKPD (DPA‐SKPD);
melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban anggaran
belanja;
melaksanakan anggaran SKPD yang dipimpinnya;
menguji tagihan dan memerintahkan pembayaran;
memungut penerimaan bukan pajak;
mengadakan ikatan/perjanjian kerjasama dengan pihak lain dalam batas anggaran
yang telah ditetapkan;
menandatangani Surat Perintah Membayar (SPM);
mengelola utang dan piutang yang menjadi tanggung jawab SKPD yang
dipimpinnya;
mengelola barang milik daerah/kekayaan daerah yang menjadi tanggung jawab
SKPD yang dipimpinnya;
menyusun dan menyampaikan laporan keuangan SKPD yang dipimpinnya;
mengawasi pelaksanaan anggaran SKPD yang dipimpinnya;
melaksanakan tugas‐tugas pengguna anggaran/pengguna barang lainnya
berdasarkan kuasa yang dilimpahkan oleh kepala daerah.

Pejabat pengguna anggaran/pengguna barang bertanggung jawab atas pelaksanaan


tugasnya kepada kepala daerah melalui sekretaris daerah. PPA/PB dalam melaksanakan
tugas‐tugasnya dapat melimpahkan sebagian kewenangannya kepada kepala unit kerja
SKPD selaku KPA/KPB (Kuasa Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Barang).
Pelimpahan sebagian kewenangan tersebut berdasarkan pertimbangan tingkatan daerah,
besaran SKPD, besaran jumlah uang yang dikelola, beban kerja, lokasi, kompetensi
dan/atau rentang kendali dan pertimbangan objektif lainnya. Pelimpahan sebagian
kewenangan tersebut ditetapkan oleh kepala daerah atas usul kepala SKPD.

Pelimpahan sebagian kewenangan tersebut meliputi:

melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban anggaran


belanja;
melaksanakan anggaran unit kerja yang dipimpinnya;
melakukan pengujian atas tagihan dan memerintahkan pembayaran;
mengadakan ikatan/perjanjian kerjasama dengan pihak lain dalam batas anggaran
yang telah ditetapkan;
menandatangani SPM‐LS dan SPM‐TU;
mengawasi pelaksanaan anggaran unit kerja yang dipimpinnya;
melaksanakan tugas‐tugas kuasa pengguna anggaran lainnya berdasarkan kuasa
yang dilimpahkan oleh pejabat pengguna anggaran.
Kuasa pengguna anggaran/kuasa pengguna barang mempertanggungjawabkan
pelaksanaan tugas-tugasnya kepada pengguna anggaran/ pengguna barang. Dalam rangka
pengadaan barang/jasa, Pengguna Anggaran bertindak sebagai Pejabat Pembuat
Komitmen sesuai peraturan perundang‐undangan di bidang pengadaan barang/jasa
pemerintah. Dalam pengadaan barang/jasa, Kuasa Pengguna Anggaran sekaligus
bertindak sebagai Pejabat Pembuat Komitmen.

5. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan SKPD


PPA/PB dan KPA/KPB dalam melaksanakan program dan kegiatan menunjuk pejabat
pada unit kerja SKPD selaku Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK). Penunjukan
pejabat tersebut berdasarkan pertimbangan kompetensi jabatan, anggaran kegiatan, beban
kerja, lokasi, dan/atau rentang kendali dan pertimbangan objektif lainnya.

PPTK bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada pengguna


anggaran/pengguna barang atau kuasa pengguna anggaran/kuasa pengguna barang yang
telah menunjuknya. Tugas‐tugas tersebut adalah:

 mengendalikan pelaksanaan kegiatan;


 melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan;
 menyiapkan dokumen anggaran atas beban pengeluaran pelaksanaan kegiatan,
yang mencakup dokumen administrasi kegiatan maupun dokumen administrasi
yang terkait dengan persyaratan pembayaran yang ditetapkan sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan.

6. Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD


Kepala SKPD menetapkan pejabat yang melaksanakan fungsi tata usaha keuangan pada
SKPD sebagai Pejabat Penatausaha Keuangan SKPD (PPK‐SKPD) yang mempunyai
tugas:

 meneliti kelengkapan Surat Permintaan Pembayaran Langsung (SPP‐LS)


pengadaan barang dan jasa yang disampaikan oleh bendahara pengeluaran dan
diketahui/ disetujui oleh PPTK;
 meneliti kelengkapan Surat Permintaan Pembayaran Uang Persediaan (SPP‐UP),
Surat

Permintaan Pembayaran Ganti Uang Persediaan (SPP‐GU), Surat Permintaan Pembayaran


Tambah Uang Persediaan (SPP‐TU) dan SPP‐LS gaji dan tunjangan PNS, serta penghasilan
lainnya yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan perundang‐undangan yang diajukan oleh
bendahara pengeluaran;

melakukan verifikasi SPP;


menyiapkan SPM;
melakukan verifikasi harian atas penerimaan;
melaksanakan akuntansi SKPD;
menyiapkan laporan keuangan SKPD.

PPK‐SKPD tidak boleh merangkap sebagai pejabat yang bertugas melakukan


pemungutan penerimaan negara/daerah, bendahara, dan/atau PPTK.

7. Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran


Kepala daerah atas usul PPKD menetapkan bendahara penerimaan dan bendahara
pengeluaran untuk melaksanakan tugas kebendaharaan dalam rangka pelaksanaan
anggaran pada SKPD. Bendahara penerimaan dan bendahara pengeluaran tersebut adalah
pejabat fungsional. Bendahara penerimaan dan bendahara pengeluaran baik secara
langsung maupun tidak langsung dilarang melakukan kegiatan perdagangan, pekerjaan
pemborongan dan penjualan jasa atau bertindak sebagai penjamin atas kegiatan/
pekerjaan/penjualan, serta membuka rekening/giro pos atau menyimpan uang pada suatu
bank atau lembaga keuangan lainnya atas nama pribadi. 

Bendahara penerimaan dan bendahara pengeluaran dalam melaksanakan tugasnya dapat dibantu
oleh bendahara penerimaan pembantu dan/atau bendahara pengeluaran pembantu. Bendahara
penerimaan dan bendahara pengeluaran secara fungsional bertanggung jawab atas
pelaksanaan tugasnya kepada PPKD selaku BUD.

You might also like