You are on page 1of 8
ISSN: 2087-0337 Volume 2 Nomor 2 furmnal © (miah Farmako Bahari Kata Pengantar Daftar isi Retty Handayani wa Sugiwa Ria Nariant Novriyanti Lubis Ruchiyat Ardi Rustamsyah ‘Atun Qowiyyah Shendi Suryana Iva Sugiwa Jurnal Tmiah Farmako Bahari Juli 2011, Volume 2 Nomor 2 PEMERIKSAAN PARASETANOL DALAM BEBERAPA JOMU PEGEL LINU YANG BEREDAR DI DAERAH GaRur TELAAH FITOKIMIAPERASAN BUAH KETIMUN, (CUCUMS SATIVUS L.) ANAUISIS KUALITATIE KLORIN PADA BERAS YANG DIJUAL DI SALAH SATU PASAR OI KABUPATEN, GaRUT OPTIMAS! METODE DESTRUKS| PADA PENETAPAN KADAR ZINK DALAM SUPLEMEN MAKANAN DENGAN METODE SPEKTROFOTONETRI SERAPAN ATOM, Ud AKTIVITAS ANTHELMINTIK. INFUS DAUN SENDOK — (Plantago mayor L.) TERHADAP CACING GELANG BABI [Ascaris suum) SECARA IN VITRO Us EFEK ANTHINFLAMASI EKSTRAK ETANOL UNI BAWANG PUTIH (Altium sativum Linn,), RIMPANG KUNYIT — (Curcuma domestics Val.), DAN KOMBINASINYA PADA TIKUS BETINA GALUR WISTAR AKTIVITAS ANTIBAKTER! EKSTRAK ETANOL DARI LIMA TANAMAN TERHADAP BAKTERI Staphylococcus epidermidis DENGAN METODE MIKRODILUSI M7 - ABCLSI AKTIVITAS ANTIBAKTER! EKSTRAK ETANOL DARI LIMA TANANAN TERHADAP BAKTERI Staphylococcus: epidermidis DENGAN METODE MIKRODILUSI M7 - ARCLS Hel 110 14-22 23-28 29:38 39-48 49.56 57-66 67-76 ANALISIS KUALITATIF KLORIN PADA BERAS YANG DIJUAL DI SALAH SATU PASAR DI KABUPATEN GARUT Novriyanti Lubis: Abstrak Telah dilakukan penelitian mengenai analisis kualitatif klorin pada beberapa Jenis beras dengan reaksi sebagai berikut : Beras ditambahkan beberapa tetes, asam asetat 989% sampai pH 3-4 kemudian tambahkan sedikit kalium iodida tal serta tambahkan amilum beberapa tetes (hasil positif bila terbentuk warna biru pada larutan). Beras ditambahkan timbal asetat 10% beberapa tetes (hasil positif bila terbentuk endapan coklat pada larutan setelah dididihkan). Beras ditambahkan asam klorida encer beberapa tetes, larutan mula-mula berwarna kuning, timbul pembuihan dan klor dilepaskan dengan reaksi : Gas ini diidentifikasi dari warnanya yang hijau kekuningan, dari sifatnya yang ‘memutihkan kertas lakmus dan dari kerjanya atau kertas kallum iodida- kanji yang diubahnya menjadi hitam kebiruan. Hasil_menunjukkan bahwa dari kedelapan sampel yang digunakan, tidak mengandung pemutih klorin. Kata Kunci: pemutih, beras, dan Klorin 1. Pendahuluan Karbohidrat merupakan sumber kalori utama bagi hampir seluruh penduduk dunia, khususnya bagi penduduk negara yang sedang berkembang. Walaupun jumlah kalori yang dapat dihasilkan oleh 1 gram karbohidrat hanya 4 kkal bila dibandingkan protein dan lemak. Karbohidrat juga mempunyal peranan penting dalam menentukan karakteristik bahan makanan, misalnya rasa, warna, tekstur, dan lain-lain. Sedangkan dalam tubuh, karbohidrat berguna untuk mencegah timbulnya ketosis, pemecahan protein tubuh yang berlebihan, kehilangan mineral, dan berguna untuk membantu ‘metabolisma lemak dan protein. Dalam tubuh manusla karbohidrat dapat dibentuk dari beberapa asm amino dan dan sebagian dari gliserol lemak. Tetapi sebagian besar karbohidrat diperoleh dari bahan makanan yang dimakan sehari-hari, terutama bahan makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Sumber karbohidrat yang merupakan bahan makanan pokok di berbagal daerah di Indonesia adalah biji-bijian, khususnya beras dan jagung. Beras merupakan makanan pokok sebagian besar bangsa Indonesia. Beras adalah gabah yang bagian kulitnya sudah dibuang dengan cara digiling dan disosoh. Beras hharus aman dikonsumsi serta dapat memberi kepastian standar mutu yang mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-6128-1999 tentang standar mutu beras 2B ailing. Salah satu persyaratan umum SN tersebut adalah bohwa beras harus bebas dari hama dan penyakit termasuk bebas dari bahan kimia yang membahayakan, Para produsen beras berusaha membuat beras seputih mungkin dengan tujuan untuk menarik konsumen dan ager beras bisa dijual dengan harga yang lebih tinggi. Berbagai cara dilakukan untuk membuat beras lebih putin, diantaranya, dengan ‘menambah zat kimia sebagai Bahan Tambahan Makanan (BTM) Bahan Tambahan Makanan (BTM) yang biasa digunakan oleh para produsen beras untuk membuat beres lebih putih yaitu dengan kKlorin, Pada awalnya klorin ‘merupakan zat kimia yang berfungsi sebagai desinfektan atau pembunuh kuman yang, lazimnya digunakan untuk membunuh bakter! dalam air. Klorin merupakan zat kimia yang bersifat racun bagi tubuh. Beras yang diputihkan dengan Klorin dapat menurunkan mutu nutrist dalam beras. ‘Apabila Klorin tertelan dapat merimbulkan nyeri, dan inflamasi pada mulut, kerongkongan, lambung dan perut serta iritasi membran mukosa perut. Bila dikonsumsi dalam jangka panjeng dapat mengganggu fungsi pencernaan, hatl, dan ginjal juga berpotensi menimbulkan masalah kesehatan seperti penyaklt jantung, atherosclerosis, anemia, tekanan darah tinggi dan kanker. Organ tubuh dalam kerjanye dibantu oleh pembuluh darah. Kerja dari pembuluh darah tersebut engaruhi oleh nutrisi yang kita makan. Sehingga beras yang merupakan makanan okok nutrisinya kurang maka akan mengakibatkan kerja dari pembuluh darah tersebut terganggu dan dapat menimbulkan berbagal masalah kesehatan, 2. Metode Penelitian Pada penelitian ini akan dilakukan analisis kualitatif klorin yang terdapat dalam beras. Sampel beras yang diperiksa adalah jenis beras sarinah, pandan wangi,jembar,IRE4, Buled, Muncul, Torondol, setra. Uji ini dilakukan pula terhadap beras simulasi (beras yang ditambahkan klorin dalam berbagai konsentrasi). Beras yang mengandung klorin akan memberikan reaksi sebagai berikut 2. Beras yang ditambahkan asam asetat 98% dan kallum lodida kristal_serta amilum hasil positif akan terbentuk wana biru pada larutan dengan real Ocr+ 2+ H,0 ——>I, + 20H +c b. Beras yang ditambahkan timbale asetat 10% hasil positif akan terbentuk warna coklat setelah dididihkan pada larutan dengan reaksi : ‘OCT + Pb +H,0 ——b PbO, 2H" +c ©. Beras yang ditambahkan asam Klorida encer akan terbentuk warna kuning kemudian timbul pembuihan dan klor dliepaskan, dengan reaks|: oct +H* ——> Hoc! Hod +H* cr —» cht H,0 serta kerjanya terhadap Kertas kalium iodida-kanji berubsh_menja kebiruan, dengan reaksi citar —¥cr +h hitam 24 Jurnal tImiah Farmako Bahari Volume 02 No. 02 - Juli 2011 3. Hasil Penelitian Persigpon Sampel Masing-masing jenis beras ditimbang sebanyak 10gr lalu dihaluskan kemudien ditambahkan aquades. Pembuatan Simulasi Ditimbang sebanyak 100 gr beras kemudian tambahkan hipoklorit dengan berbagai konsentrasi 10 ppm, 15 ppm, 20 ppm, 25 ppm, 30 ppm, Pembuatan Pereaksi a. Pembuatan larutan timbal asetat 10% ‘Timbang 10 gr timbal asetat larutkan dalam gelas ukur sampal 100, mi. bb. Pembustan larutan asam asetat 98% Dipipet ke dalam gelas ukur 100 ml asam asetat. ¢ Pembuatan larutan amilum 1% Ditimbang 1 gr amilum dalam 100 mi alr, panaskan 100 mi alr kemudian masukkan amilum ke dalam air yang telah dipanaskan, aduk-aduk sampai mendidih. d. Pembuatan asam klorida 2N Pipet 16,7 ml asam klorida encerkan dengan aquades sampei 100 ml Larutkan 10 gr kialium iodida dalam aquades samapi 95 ml dan tambahkan Sm larutan kanji. f. Pembuatan larutan pembanding hipoklorit 10 ppm dan 30 ppm. Dipipet 0,2 ml hipoklorit kemudian tambahkan aquades sampai 1000m! ke dalam labu ukur, kemudian encerkan menjadi 10 ppm dan30 ppm. . Pembuatan larutan best (Il) sulfat 10% Ditimbang 10 gr besi (I) sulfat kemudian tambahkan aquades sampai 100ml. h. Pembuatan asam nitrat Dipipet ke dalam golas kimia 100 ml asam nitrat. |. Pembuatan perak nitrat 0,1 Ditimbang 1,7 gr perak nitrat kemudian tambahkan aquades sampai 100ml abel ‘Data Has Penelian PemeritsaanKlorin Pada Beras Penetapan kualitatif Warna Kallum —Timbal Asam No tenis Beras” ~geraslodida-_asetat — Klorida 10% = 2N L Sarinah Putih oO oO 2. Pandan Wangi_—Putihy O a 3. IR64 Putih O 0 4 Jembar Putih co) a 5, ‘Muncul Putin 0 a 25 6 Torondol «= putin) 7 Buled Putih 0 0 0 8 Sentra. Puth =) Pembanding oem Path) Pembanding 10 opm Path (#) Pembanding tape TP MBL a5 ae) aumets)e aCe) Pembanding i i . 2 em Pah) Pembanding 13 TG pean a Pua (HM NEHA Keterangan: Nasi) Bras tidak mengandung Kirin asi): Beras mengandung Korn 4, Pembahasan kKlorin merupakan zat kimia yang mudah didapat dan harganya murah. Para produsen beras menambahkan klorin pada beras untuk membuat penampilan beras lebih putih, sehingga harga juai beras tingel. Beras yang ditambahkan bahan pemutih kiorin akan menurunkan nutrisi pada beras, Apabila kiorin tertelan dapat menimbulkan nyeri, dan inflamasi pada mulut, kerongkongan, lambung dan perut serta iritasi membran mukosa perut. Bila dikonsumsi dalam jangka panjang dapat mengganggu fungsi pencernaan, hati, dan ginjal juga berpotensi menimbulkan masalah kesehatan seperti penyakit jantung, atherosklerosis, anemia, tekanan darah tinggi dan kanker. Sehingga beras yang ditambahkan Klorin tidak sesuai dengan standar mutu yang mengacu pada Standar "Nasional indonesia (SNi) 01-6128-1999. Pada pembuatan simulasi beras yang sengaja ditambahkan klorin dengan berbagal konsentrasi memberikan hasil positif dari 10 ppm sampai 30 ppm. Beras yang dijual di salah satu Pasar di Kabupaten Garut memberikan hasil negatif, dengan demikian beras yang dijual di salah satu Pasar di Kabupaten Garut sesual dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-6128-1999 yang bebas dari bahan tambahan makanan yang membahayakan. _ 5. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, kedelapan jenis beras yang dijual di salah satu Pasar di Kabupaten Garut tidak mengandung bahan pemutih klorin, 26 Jurnal Ilmiah Farmako Bahari Volume 02 No. 02 - Juli 2011 Daftar Pustaka Winarno, F.G., 1997, Kimia Pangan dan Gizi, PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 15416, Anonim, 2007, Beras_Serpemutih Tidak —Layak —_Diperdagangkan, www.depkominto.go.id. diakses pada tanggal 07/02/2007. ‘Anonim, 2007, Konsumsi Beras Ancaman Bagi Kesehatan, www-trubusonline.com. diakses pada tanggal 07/02/2007. ‘Anonim, 2007, Ada Apa Dengan Klorin, www.pikiran rakyat.com. diakses pada tanggal 07/02/2007. ‘Astawan Made,, 2007, Beras Makanan Pokok Sumber Protein, www.gizi.net.diakses pada tanggal 13/02/2007. Thio Goan Loo Ors., 1976, Kumpulan Kuliah-kuliah Analisa dan Teknologi Bahan Makanan, ITB. Bandung, Sediaotama Djaeni Achmad,, 1999, llmu Gli Untuk Mahasiswa dan Profesi,Jilid 4,Dian Rakyat, Jakarta, 80. ‘Anna poediiadi,, 1994, Dasar-dasar Biokimia, UI Press, Jakarta, 8-16, 316-319, Lehninger., 1982, Dasar-dasar Biokimia, jlid 1, Erlangga, Jakarta, 108-115, 313-315, Sudarmadji Slamet dkk., 1989, Analisis Bahan Makanan dan Pertanian,. PT Liberty, Yogyakarta, 167-168. Yuliarti Nurheti., 2007, Awas! Bahaya di Balik Lezatnya Makanan, CV Andi Offset, Yogyakarta, 7. Fachrudin Lisdiana., 1998, Memilih dan Memanfaatkan Bahan Tambahan Makanan, PT Trubus Widia, Bandar Lampung, 39-40. ace i/idorin”, Albert G, dan Santika Sri Sumestri,, 1987, Metode Penelitian Air Usaha Nasional, Surabaya, 103. iakses pada tanggal 07/02/2007 Martindale James Reynold, €. F,, 1983, The Extra Pharmacopocia, Twenty Eight Edition, Departemen of Pharmaceutical Sciensces, London, 574. Mutschler Ernst., 1999, Dinamika Obat, Ed.5, terjemahan M.B. Widianto dan AS. Ranti. Penerbit ITB, Bandung, 728, 753. 27 2B Setiono Ir. L dan Pudjaatmaka Hadyana A. Or., 1985, Vogel Bagian I Analisa Anorgantk Kualitatif Makro dan Semimakro, Edisi Kelima, PT. Kalman Media Pusaka, Jakarta, 579-580. Jurnal timiah Farmako Bahari Volume 02 No. 02 - Juli 2011

You might also like