You are on page 1of 8
201 ISSN 1412-8926 Dentofasial JURNAL KEDOKTERAN GIGI Terbit'setiap Februari, Juni dan Oktober ? a Him. Makassar ISSN: Patino | MNBL M2 | pei | sunt 200 1412-8926 Vol.10 No.2 Juni 2011 ISSN: 1412-8926 entofasial JURNAL KEDOKTERAN GIGI Terbit setiap Februari, Juni, dan Oktober PENGELOLA JURNAL DENTOFASIAL. ‘Sk Dekan FKG Unhs No 16815 15/KP.2372010 (3 Fbeuan 2010) Penavehet Dean Fakultes Kedokteren Git Uriversits Hasan Ketwa Penyunting El Hi, Jubharh, drys M.Kes, (rostodonsia-Lavorsias Hasanuin) Wait Ketve Penyuating: Jul Sekt! Nugrobo, dry, Sp-K.G. (Kanservas-Unverias Hesamuin) Penyunaing AND: Prot. Dr. Ekky Secriasoemantri, drm Sp.Or4{K) (Onexdonsa- Universitas Padjaran)s Dr. R. Darmayen Seijanta, dry. M.Kes (Keschatan ‘Masyamiea-Universias Ailanggs) ProfDr, Marthin Luther Manda, M.A.MLPhIL (Sas Universitas Hesenuidin Prof Ismet Danial Natutin, drg.Pb.D. Sp.Pron(K), (Prosiodoasia- Universitas Sumatera Car) Prof. Dr. M. Rublanto, dre, M.S.Sp-Peri(K) (eriodontolop Universita Atlanges) Prot Bambang Irawan, deg. Ph.D. (Denial Mateis-UniersesFadoncsa). Ts Karasutlsna, dr. Sp.BM(K) (Beds) Mulur Universias Padjjran), Gus Permana, drg, Ph.D. Sp.PO (Penyakil Muls-Univeriss Indonesia); Prof. Dr. Sit Mardewi Soerone ‘Akbar, drg, SpKG(K) (Konservas-Univerits Indonesia). Prof. Dr. A. Subardjo, drg, MS.Sp.RKG (Radilos: Dental-Universits Padjoran) Prof, Dr. twa Sutardjo Ras Sudare, S.U, 8p-KGA(K) (Kedoktern Gigi Anck-nivesias Gadjah Mada-Ye ayakaray: Freddy Kuhuwael, dr, Spat HT-KL(K) (Fok. Kedoktern-Uriversit Hasanuddin), Prof. Dr. Rasmldar Samad, dg, MS, (Keschatan Gig) Masyaraka-Unversitas Hasannddin, Prof. Mob, Dharma Utama, drg, Ph.D, Sp.Prow(k}.(Prostodonsia-Univesis as niin) Penyuating Pelaksana: Prof. Dr. Burhanuddia Dg. Pasig drg, M-Kes. (Kesehatan Gi (antores Universitr Hecarcin, Moris Tastarthors ii Masyarakat-UniversitaeHasaniin); Dr lndeya K. Mattulada, dry, MS. rg, M D.Sc. (KonscrvsscUnivenitn lasamuin)s Prof Br Sherly Horm, deg. IMS. (Kedostcran Gigi Anak-lUniversitas Hasaauddlny: De, Hi, Barunawaty Yauus, drg, M.Kes, Sp.RKG(K), (Rod Denta-Universits \Hasansdiny Iman Sudjarno, dry, M-Kes. (Teknologi Nateria-Universias Hasareddin): Dr. Sullowad,drg, SU (0 touanse-Uaivesias lnxaniddin) Prof. Dr. M. Hendra Chandha, drg, M.S. (Bedch Melt-Universtas Basunsidin) Prot Dr. Harlina, dig, M-Kes.(Ponyakit Mulutniversis Hasanudio); Prof, Dr. Hasanuddin, drg, MLS. (Periadonsiogi-Universitm Hasamudin) Ert H. Jubbori, drg, M.Kes, (Prododonsa- Universitas Hasanudsin): De. Kdy Machmu, drg, Sp.Pros(K)(Prosodonsi- Universitas Hlasanudcin) Or Nurinda Harun, rg M.Kes. (ral Biologi-Universis Hasamuddin) Pelaksana Admintsrati ‘cing Mabibi dry, Talle (Fakulas Kedoiteran Gig) Universias Haxanwido) Ceapam terima kasi kepata penyunting yang bertugas pada Surmal Dentoasial Vo. 10 Na.2 Sani 2011 Prof, Dr. Rasmidar Samad, drg, MLS. Dr. Nurtinda Hamrun, drg, M.Kes, Prof, Dr. Harting, drg, M.Kes, Prof. Or. Marthin Luther Munda, M.A.M.Phil, Marla Tanumiharj, drg, M-D:S., Prof. Moh. Dharma Utama, deg, PhD., Sp.Pros(k). De- Edy Machwoad, drs. ‘SpaPron(k), Prof. Dr Ekky Soerlasoemante, dry, Sp.Ort(K), Eri H. Jubhari, rg, Mes. Prof. Dr. M. Hendra Chandi ‘Stallowati drg, SU, Ts Karasutisna, dr, Sp.BM(K), Prof Dr Stl Mardewi Soerano Akbar. dry, Sp-KG(K), Dr Indrya K. Mi ‘rg, MS, Prot, Dr. Sherly Horas, drg, MLS. Freddy C, Kuhuwael, dr, Sp.THT-KL(K), Pro. Dr. M. Rubianto, ra, MLS.Sp.Perio(K), Prot. Dr, Hasanuddin, drg, MS. Atanas Pengo: Lombage Penton dan Pengabdian Masyarakst Fokulas Kedokteran Gig Unvvenitas asain Jia, Prints Kemesckann Kan 10"Teralanren, Makanen 0245 Indonesia ‘Phone: (062-811) $6012. 587444; Fan: (062-411) 584641, <#7444 ‘Email jdemofes@ yahoo.com Vol.10 No.2 Juni 2011 ISSN: 1412-8926 Dentofasia JURNAL KEDOKTERAN GIGI Terbit setiap Februari, Juni, dan Oktober DAFTAR ISI 1. Daya hambat ekstrak Aloe vera techadap pertumbuhan Staphylococcus aureus Irene Edith Riewepassa, Rahmat, Karlina 2. Adanya korelasi kadar TNF-a antara pemeriksaan hapusan lesi dengan pemeriksean darah perifer pasien stomatitis aftosa rekuren Ali Yusran, Erni Marling, Sumintart. 3, The harbor of microorganism on used toothbrushes Asmawati 4. Rendahnya persepsi masyarakat terhadap pemakaian gigitiruan di Desa Ujung Rambung, esses Patel Cen, Kabspri Sereg Boe Dwi Tjahyaning Putranti, Helly Chandra 5. Optimalisasi penanganan kasus prostetik dengan perawatan ortodontik Eddy Heriyanto Habar. 6, Penatalaksanaan impaksi gigi kaninus dengan cara kombinasi pembedahan dan ortodontik Franky Oscar. Odontoma kompleks pada impaksi gigi molar ketiga rahang bawah Rahardjo. 8. Penggunaan gigitiruan sebagian lepasan kerangks logam pascaperawatan periodontal Krisnadi Setiawan, Aprillia Adenan. 9. Bleaching infernal untuk merawat perubahan warma Firsta Dianty, Endang Sukartini, Milly Armilia insisivus Sentralis kanan atas 10, Pemutihan kembali gigi yang berubah wama pada anak Roedy Budirahardjo, 11. Sinus ing dengan teil lateral window dan transalveolar asteotonry Muhammad Rustin 12, Kormunikasi oroantral: etiologi dan penatalaksanaannya Woviek Poedjiastoeti 13, Pertimbangan laboratoris arah pemasangan rotasi gigitinvan scbagian lepasan rangka logam FX Ady Soesetijo, 14, Splint untwk mengurangi kegoyangan gigi scbagei perawatan penunjang penyakit periodontal Arni Trawaty Dias. Retraksi gingiva sebelum pencctakan untuk mendapatkan gigitiruan cekat yang ideal Hanoem Eka Hidajati, Ratri Maya Sitalaksmi. Halaman 65-70 le 75 76- 78 79- 85 46. 88 89. 92 93- 96 97-100 01-104 108-110 rns 116-119 120-123 124-127 120 Pertimbangan laboratoris arah pemasangan rotasi gigitiruan sebagian lepasan rangka logam Laboratory considerations in rotational path of insertion of metal frame removable partial denture FX Ady Soesetijo Bagian Prostodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember Jember, Indonesia ABSTRACT Clinical indications and contraindications for insertion path of removable partial denture (RPD) have been well discussed in the literature, However, specific discussion of proper laboratory technigue and procedure for dental technician is scarce and limited. This article descrites two problems that dental technicians occasionally encounter which make the fabrication of rotational insertion path of RPD difficult or impossible. Design modifications by the clinician can eliminate problems faced by technicians in determining the proper path of insertion. Lack of clinical ‘experience and/or guidance from the literature related to the insertion path of RPD design may cause laboratory ‘and clinical problems. The recognition of these potential problems will minimize the tabvratory and clinical problems Key words: insertion path, metal frame, removable partial denture ABSTRAK Indikasi dan kontraindikasi ktinis tentang arah pemasangan rotasi gigitiruan sebagian lepasan ((JTSL) telah dibahas secarajelas di dalam literatur, Akan tetapi, pembahasan secara Khusus mengenai teknik dan prosedur laboratoris yang benar oleh tekniker gigi masih sedikit dan terbatas. Artikel ini membahas dua masalah yang sering dihadapi oleh tekniker gigi pada saat proses pembuatan GTSL, terutama menyangkut arah pemasangan yang sult atau tidak mungkin. Modifikasi disain olch dokter gigi sangat diperlukan, dan diharapkan dapat mengurangi masalah yang dihadapi olch tekniker dalam menentukan arah pemasangan yang benar. Kurangnya pengalaman klinis dan/atau panduan dari literatur mengenai disain arah pemasangen GTSL dapat mengakibatkan masalah laboratoris dan Klinis. Pengakuan dan pemahaman sccara seksama pada masalah potensial tersebut di atas akan dapat meminimalkan masalah-masalah laboratoris dan klinis. Kata kunci: arah pemasangan, rangka logam, gigitiruan sebagian lepasan Koresponden: FX Ady Soesetijo, Bagian Prostodonsia, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember, JI. Kalimantan 37, Jember 68121, Indonesia. E-mail: fx.adys_drg@yahoo.com PENDAHULUAN dan teknik laboratorium yang rumit serta Keberhasilan pembuatan gigitiruan sebagian membutuhkan ketelitian yang Icbih. Hal tersebut lepasan (GTSL) tidak hanya ditentukan oleh dapat diketahui di laboratoris dengan bantuan penguasaan teori dan keterampilan dokter gigi, tetapi juga sangat ditentukan olch keterampilan tekniker gigi. Instruksi atau petunjuk yang jelas dari dokter gigi kepada tekniker gi penyerahan rancangan disain (design order) ‘merupakan hal yang penting.' Banyak dokter gigi belum memahami teknik pemasangan gigitiruan yang menguntungkan. Hal tersebut terutama disebabkan oleh kurangaya pemahaman tentang mekanisme arah pemasangan rotasi, khususnya GTSL. Apabila penerapan disain benar maka arah rotasi akan memberikan nilai estetis, retensi dan stabilisasi yang lebih baik.”” Arah rotasi GTSL sering diabaikan dokter gigi, karena melibatkan konsep yang kompleks model gigi. Rotasi tersebut didasarkan pada garis fulkrunvgaris khayal yang merupakan petunjuk arah pergerakan dan pergeseran gigitiran, atau dapat juga didasarkan pada letak cengkeram.* Pada kasus-kasus tertentu, sangat sulit untuk ‘mendisain GTSL secara sempurna. Untuk itu, pada makalah ini akan ditelaah dua macam rotasi spesifik (Kategori pertama (I) din Kategori kedua (ID] yang sering dijumpai pada disain GTSL, dan sangat sulit atau tidak mungkin dibuat secara sempuma tanpa dilakukan modifikasi TINJAUAN PUSTAKA Kategori pertama (1), yaitu arah pernasangan rotasi GTSL yang disebabican oleh karena disain “ FX Ady Soesetijo: Pertimbangan lahoratoris arah pemasangan rotas GTSI. 121 rangka logam dengan cengkeram di daerah posterior terletak pada daerah gerong di bagian distal gigi penyangga. Sedangkan cengkeram yang terletak lebih anterior terletak pada dacrah gerong ‘sigi penyangga dengan hambatan minimal. Arah pemasangan GTSL tersebut dilakukan dengan menempatkan cengkeram posterior _teriebih dahulu, kemudian dacrah anterior. Hal tersebut menyebabkan rotasi yang sumbunya terletak pada ddacrah ujung_ lengan cengkerum posterior dan busur rotasi menjadi lebih panjang (Gambar 1)."*° Kategori kedua (1), yaitu arah pemasangan GTSL yang tergantung pada kekuatan retensi ccengkeram yang (crletak di daerah anterior, sebelah mesial anterior gigi penyangga, kemudian rangka logam berotasi ke arah posterior sampai mencapai dudukannya pada posisi akhir (Gambar 2), Arah rotasi GTSL Kategori II ini sering terjadi pada kasus-kasus dengan modifikasi daerah anterior, yaitu pada daerah tak bergigi selain ddaerah yang menentukan kelas)."** Arah pemasangan —gigitiruansangat dlitentukan kecermatan dalam pemanfaatan gerong pada model gigi. Terdapat 2 macam gerong, yaitu igerong yang diharapkan (desirable mdereut) dan gerong yang tidak diharapkan (undesirable undercut). Gerong yang diinginkan tidak di-block out, schingga sangat membantu retensi dan stabilisasi gigitirun, sedangkan ger ong yang tidak diharapkan diblock out karen; dapat dan menyulitkan arah pemasangan gigit ruan.™” Jones* menyatakan bahwa pemanfaatan «acrah gerong yang Kurang cermnat akan mengasibatkan hasil rangka logam yang yang tidak sesuei dengan yang diharapkan, karona hal tersebut akan menyulitkan penempatannya di dalam mulut pencerita. Lengancengkeram —tuang. —_sebaiknya ditempatkan pada pada daerah gerong dengan Kedalamam 0.01 inci agar tidak meyulitkan arah pemasangan dan diharapkan dapa_ memberikan retensi yang memadai PEMBAHASAN Hal yang paling sulit dalam mendisain GTSL rangka logam adalah perminiaan lisain dengan retensi infrabulge (daerah yang terlstak di bawah kontur terbesar/daerah gerong), karcna seringkali bar uiama berada di atas gigi peny ingga anterior Gambar 1. A.Arah rotasi GTSL kategori |, Terjadinya kontak awal dengan soy bu rotasi pad molar RB. Kemudian rotasi selanjutnya mengarah ke posisi kedudukan akhir sesua busur rotasi. B.Reter si diperolch dari retainer rigid! dan retensi konver al (Sumber: Ivanhoe JR. Laboratory considerations n rotationk path removable partial denture. J Prosthet Dent 2000; 84 470-2).° Gambar 2. A.Penempatan awal pada arah rotasi GTSL kalegori M1. B.Daerah roiasi dan busus rot

You might also like