You are on page 1of 4

Characterizations of Pyrite and Chalcopyrite for Discover Element

Composition, Crystal Phase and Dielectric Konstan

Astrini Dewi Kusumwati, Dr. Markus Diantoro, M.Si, Drs. Yudyanto, M.Si
Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang.
Jl. Semarang 5 Malang 65145
e-mail: astrinidewik@gmail.com

Abstract
Indonesia has potential of natural minerals which are very abundant. This matter supported
by exploration result from State University of Malang team in Tulungagung, East Java with
Ground Penetrating Radar (GPR) including laboratory test are X-Ray Fluorescent (XRF), and X-
Ray diffraction (XRD). Majority around people sell raw rocks with simple manufacturing. In this
research, the author indentify pyrite and chalcopyrite mineral because both of them very abundant.
Pyrite made use of sulfuric acid, chalcopyrite made use of copper ores.
In this research started with and sieved on smashed on 100 mesh. Then both of them
mineral separated based on their color and tested in laboratory such as X-Ray Fluorescent to
discover element composition, X-Ray diffraction to discover crystal phase, and LCR metre to
discover dielectric konstan on frequency 10 kHz.
Based on the result of XRF test, pyrite mineral contain iron and sulfur which are
composer mineral. Both of them elements found on all color. Chalcopyrite mineral contain copper,
iron and sulfur which are composer mineral. All three elements found on all color. Based on the
result of XRD test, crystal phase of pyrite found on yellowish gray, gray, yellow, and white, with
the largest composition on the yellow color that is 93% and has dielectric konstan 184,3. Crystal
phase of chalcopyrite found on gray and brownish yellow with the largest composition on the gray
color that is 7% and has dielectric konstan 225,0.

Keywords: chalcopyrite, dielectric properties, pyrite


eksplorasi secara mandiri dengan
PENDAHULUAN mengeluarkan banyak tenaga, uang dan
waktu. Namun, hasil yang diharapkan tidak
sebanding dengan hasil yang didapat. Ini
Indonesia dikenal sangat kaya dengan merupakan salah satu akibat dari salah
sumber daya alam, salah satunya adalah hasil mengidentifikasi mineral (Dzakiya, 2011).
tambang. Hal ini didukung oleh hasil Jika mineral diidentifikasi dengan
eksplorasi awal oleh tim Universitas Negeri benar, maka akan didapatkan berbagai
Malang di daerah Tulugagung, Jawa Timur manfaat. Hal ini disebabkan karena mineral
dengan Ground Penetrating Radar (GPR) merupakan salah satu benda yang memiliki
serta uji laboratorium dengan X-Ray nilai ekonomi dan ilmiah tertinggi di dunia.
Fluorescent (XRF), dan X-Ray diffraction Mineral memiliki berbagai macam nilai guna
(XRD). Masyarakat sekitar kebanyakan dalam kehidupan manusia, mulai dari sebagai
menjual batuan secara mentah dengan perhiasan karena nilai estetikanya yang tinggi,
pengolahan sangat sederhana. Selain itu hingga sebagai benda terpenting dalam usaha
banyak batuan dan mineral yang belum pengeboran khususnya minyak bumi. Mineral
diidentifikasi. Salah satu penyebabnya adalah juga banyak digunakan dalam dunia industri
karena kesulitan eksplorasi, eksplorasi dan penelitian (Lesmana, 2010).
geolistrik misalnya, tidak mempunyai data Jenis batuan dan mineral di Indonesia
yang akurat, sehingga menghasilkan sangat banyak, penulis mengambil dua buah
penelitian yang sia – sia (Diantoro, 2010). jenis mineral yaitu pirit dan kalkopirit sebagai
Masyarakat juga masih awam akan obyek studi penelitian karena mineral tersebut
nama dan wujud mineral, mereka sering sangat melimpah di alam.
menduga pirit dan kalkopirit sebagai emas
(Au). Kedua mineral tersebut secara fisik
memang memiliki warna kuning keemasan
dengan kilap logam yang mirip emas (Au).
Tidak jarang mereka melakukan kegiatan
PROSEDUR PENELITIAN Grafik Komposisi Unsur Mineral
Pirit Warna Kebiruan
1. Pemecahan
Mineral dipecah dengan menggunakan 40

Persentase (%)
palu. Tujuan pemecahan ini adalah 20
memisahkan beberapa komponen mineral agar
lebih mudah diidentifikasi sesuai warna yang 0
akan dijadikan sampel. Fe Si S Cu Ca Mo K
2. Pemisahan
Mineral yang telah dipecah, dipisahkan Unsur
berdasarkan warna menggunakan pinset.
3. Pengkodean
Setelah mineral terklasifikasi berdasarkan
warna, sampel mineral dimasukkan ke dalam Grafik Komposisi Unsur
plastik dan diberi kode agar tidak tertukar. Mineral Pirit Warna Kuning
4. Penggerusan Keemasan
Mineral digerus menggunakan mortar 100
hingga menjadi serbuk, agar dapat

Persentase (%)
50
dikarakterisasi XRF dan XRD.
5. Pencetakan pellet 0
Sampel serbuk mineral, dimasukkan ke Fe Si S Cu Ca Mo Br
dalam cetakan pellet kemudian ditekan
dengan alat tekan agar dapat dikarakterisasi Unsur
dengan LCR meter.

KARAKTERISASI XRF Grafik Komposisi Unsur Mineral


Pirit Warna Putih Keemasan
1. Mineral Pirit 50
Persentase (%)

Grafik Komposisi Unsur


Mineral Pirit Warna Abu-abu 0
kekuningan
Fe Si S Cu Ca Mo K
40
Unsur
Persentase (%)

20
0
Fe Si S Cu Al Mo K Pada mineral berwarna abu – abu
kekuningan didominasi oleh unsur Fe sebesar
Unsur 36,4%. Mineral berwarna keabu – abuan
didominasi oleh unsur Si sebesar 47,8%.
Mineral berwarna kebiruan didominasi oleh
unsur Fe sebesar 31,2%. Mineral berwarna
Grafik Komposisi Unsur kuning keemasan didominasi oleh unsur Fe
Mineral Pirit Warna Keabu- sebesar 65,93%. Sedangkan mineral berwarna
abuan putih keemasan didominasi oleh unsur Si
100 sebesar 39,9%.
Keberadaan unsur Fe pada batuan
Persentase (%)

50 menyebabkan mineral mempunyai kilap


0 logam yaitu pada sampel abu – abu
Fe Si S Cu Ca Mo K kekuningan, kebiruan, kuning keemasan.
Sedangkan pada sampel berwarna keabu-
Unsur abuan dan putih keemasan pada pirit
didominasi oleh unsur Si. Selain itu pada
masing – masing mineral, terkandung unsur
penyusun batuan Pirit yaitu unsur besi (Fe)
dan belerang (S).
2. Mineral Kalkopirit KARAKTERISASI LCR Meter

Grafik Komposisi Unsur


Mineral Kalkopirit Warna 1. Mineral Pirit
Putih Kekuningan Grafik konstanta dielektrik
50 mineral pirit
Persentase

200
0

Konstanta Dielektrik
150
Fe Si S Cu Ca Mo K
100
Unsur 50
0

Grafik Komposisi Mineral


Kalkopirit Warna Abu-abu
Keemasan
40
Persentase (%)

20
0 Warna
Fe Si S Cu Pb Mo K
Unsur Mineral pirit utuh (sebelum dipisah
berdasarkan warna) memiliki konstanta
dielektrik yang rendah. Mineral pirit setelah
dipisahkan berdasarkan warna, diketahui pada
Grafik Komposisi Unsur Mineral warna kuning keemasan memiliki konstanta
Kalkopirit Warna Kuning dielektrik paling besar yang didominasi oleh
Kecoklatan mineral pirit. Sehingga mineral pirit memiliki
50 konstanta dielektrik tinggi. Hal ini sesuai
dengan (Muriyanto, 2010), bahwa sebagian
Persentase (%)

0 besar mineral bukan konduktor yang baik.


Fe Si S Cu Ca Mo K 2. Mineral Kalkopirit
Unsur Grafik Konstanta Dielektrik
Mineral Kalkopirit
250
Pada mineral berwarna abu – abu
Konstanta Dielektrik

200
keemasan, didominasi oleh unsur Cu sebesar
37,6%. Sedangkan pada mineral berwarna 150
putih kekuningan dan kuning kecoklatan,
didominasi oleh unsur Fe yaitu masing – 100
masing sebesar 38,98% dan 44,88%. Pada
masing – masing mineral, terkandung unsur 50
penyusun batuan Kalkopirit yaitu unsur
tembaga (Cu), besi (Fe) dan belerang (S). 0

Warna
Mineral kalkopirit utuh (sebelum Dzakiya, Nurul. 2011. Identifikasi Komposisi,
dipisah berdasarkan warna) memiliki Karakterisasi Fasa Kristal dan
konstanta dielektrik yang rendah. Mineral Dielektrisitas Berdasar Warna pada Batuan
kalkopirit setelah dipisahkan berdasarkan Pirit ( ) dan Kalkopirit ( ) dari
warna, diketahui pada warna abu-abu Daerah Tulungagung. Skripsi. Program
keemasan memiliki konstanta dielektrik Studi Fisika Jurusan Fisika Fakultas
paling besar. Mineral warna abu-abu Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
keemasan mengandung mineral kalkopirit Universitas Negeri Malang.
paling besar. Hal ini sesuai dengan Hamdani, Irul. 29 April 2009. Perburuan
(Muriyanto, 2010), bahwa sebagian besar Emas di Banyuwangi: Warga Yakini Emas,
mineral bukan konduktor yang baik. Pemerintah Simpulkan Pirit. detikSurabaya,
hlm 1. (Online),
(http://surabaya.detik.com/read/2009/04/29/
KESIMPULAN 163131/1123384/475/warga-yakini-emas-
pemerintah-simpulkan-logam-pirit), diakses
10 April 2013.
1. Berdasarkan hasil uji XRF, mineral pirit Husein, Salahuddin. 2008. Mineral.
mengandung unsur besi (Fe) dan belerang Yogjakarta: Teknik Geologi Fakultas
(S) yang merupakan unsur penyusunnya. Teknik UGM.
Kedua unsur ini terdapat pada seluruh Isaacs, Alan. 1994. A Concise Dictionary Of
warna yaitu abu - abu kekuningan, kaeabu- Physics, New Edition. English : Oxford
abuan, kebiruan, kuning keemasan, dan University Press.
putih keemasan. Mineral kalkopirit Lesmana, Zaka. 2010. Kristalografi dan
mengandung unsur tembaga (Cu) besi (Fe) Mineralogi. (Online), (http://toba-
dan belerang (S) yang merupakan unsur geoscience.blogspot.com/2010/10/kristalogr
penyusunnya. Ketiga unsur ini terdapat afi-i.html), diakses 20 Mei 2013.
pada seluruh warna yaitu abu-abu Marshak & Stephen. 2001. Earth Portrait of a
keemasan, putih kekuningan, dan kuning Planet. WW.Norton & Company.
kecoklatan. Marsongkohadi, dkk. 1978. Pengantar Ilmu
2. Berdasarkan hasil uji XRD, fase kristalin Pengetahuan Dan Teknologi Nuklir. Jakarta
pirit ditemukan pada mineral berwarna abu : BATAN.
- abu kekuningan, kaeabu-abuan, kuning Muriyanto, Agus. 2010. Geolistrik
keemasan, dan putih keemasan, dengan Resistivitas. Malang: Geoscience
komposisi paling besar pada warna kuning Exploration Consultan.
keemasan yaitu 93%. Fase kristalin Prayitno, Sayoga Heru. 2001. Pengaruh
kalkopirit ditemukan pada mineral Mineral Pirit Terhadap Resistivitas Batu
berwarna abu-abu keemasan dan kuning Pasir dan Aplikasinya pada Kasus Low
kecoklatan, dengan komposisi paling besar Resistivity. Yogyakarta : Proceeding
pada warna abu-abu keemasan yaitu 7%. Simposium Nasional IATMI.
3. Nilai konstanta dielektrik paling besar Priadi, Bambang dkk. 2010. Mineralogi.
mineral pirit berada pada warna kuning Bandung : Penerbit ITB.
keemasan dengan fase kristalin mineral Sibilia, John P. 1988. A GUIDE TO
pirit paling besar yaitu 184,3. Nilai MATERIALS CHARACTERIZATION AND
konstanta dielektrik paling besar mineral CHEMICAL ANALYSIS. New York : VCH
kalkopirit berada pada warna abu-abu Publishers,Inc.
keemasan dengan fase kristalin mineral Simon dan Schuster’s. 1988. GUIDE TO
kalkopirit paling besar yaitu 225,0. ROCKS AND MINERALS. New York :
Simon dan Schuster Inc.
DAFTAR PUSTAKA Sivia, D.S. 2011. Elementary Scattering
Theory For X-ray and Neutron Users. New
Diantoro, Markus dkk. 2010. Penerapan York : Oxford University.
Teknologi Eksplorasi, Separasi dan Whitten, DGA dan Brooks, JRV. 1977. The
Purifikasi Logam dan Mineral Batuan Penguin Dictionary of Geology. Middlesex :
Tambang Industri Rakyat untuk Penguin Books. Halaman 293-294.
Pemberdayaan Masyarakat Campurdarat Pellant, Chris. 1996. EYEWITNESS
Kabupaten Tulungagung Jawa Timur. HANDBOOK ROCKS AND MINERAL.
Malang: Program Hi-Link UM. London : Dorling Kinderley Limited.

You might also like