You are on page 1of 34
BAB II KANDUNGAN DAN KLASIFIKASI ISI AL QUR'AN A. Isi Kandungan Al gurtan Al Qur'an diturunken oleh Allah swt kepada Nabi Muhammad saw adalah untuk pegangan hidup bagi umet manu- sia, Karena di dalamnya terkendung —_petunjuk-petunjuk untuk mencapai kebahagisen hidup di dunia dan di akhiret. Al Qur'an diturunkan buken hanya untuk satu umat atau dalam tempat dan.masa tertentu saja, melainkan ia diturun kan untuk seluruh umat manusia dan untuk sepanjang nasa. Ajaran-ajarannya bersifat universal ditujukan kepada se- luruh umat manusia dalam perikehidupom yang bageimanapun juga, kepada kaum yong mesih primitip moupun kepada keum yang telsh mencapai peradaban dan kebudeysan —yang tinggi! Allah telah memberikan keterangen-keterangan dalam Al Qur'an tentang segala sesuatu yang diperlukan manusia beik mengenoi urusan dunia maupun urusan akhirat, untuk semua umat manusia dalam waktu kapan dan dimana saja mereka berada, karena hukum Al Qur'an tetap berlaku fleksibel dan elastis untuk segala masa dan tempat,2 Tiajamma’ Khadim Al Kharamain Asy Syarifain al Malik Fahd 1i thiba'at a1 Mashaf asy Syarif’ Al gustan Den Terjenahnya, Medinah Munawwaroh, 1993, hate Pash Shiddiqy, Sejarah Dan Pengenter I1mu Al Qur'an Bulan Bintang, Jakarte, 1954, holy T7t- Firman Allah swt dalam Al Qur'an yang berbunyi : Aapeles et SLUCIS, AV sh Cohn als 5 +:Dan Kemi turunkan kepadamu Al Qur'an untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serte rahmat dan kabar gembira bagi gFeng-orang yang berserah diri", (An Nahl : 29) Artinya : Secara tekstual, telah maklum bahwa, Al Qur'an adalah berisikan firman allah swt yong disampaikan kepada Nabi Muhammad saw; yang diantara lambang kongkritaya se - dagaimane tertere dalam mushaf Utsmani. Sedangken secara konseptual, Al Qur'an berisikan ketentuan-ketentuan Allah mengenai segala yang ada, baik alam fisik maupun metafisik. Diantera hal yang amet sulit adalah mengforulasi ken kandungan Al Qur'an secara terperinci dan mendetail, sehingga tidak ada seorangpun yang berani mengklaim bahwa hasil karya tulisnya telah tuntas mengunzkapkon kendungan Al Qur'an, Lain daripada itu dikarenakan betapa lues dan Galemnya kandungan Al Qur'an. Sebagaimens telah Alleh Gambarkan bahwa satu ditombah tujuh kali lipat lautan tinta dan pepohonan sebagai penanya, niscaya belun/ tidak mencukupkan untuk mencatat ilmu Allah. Firman Allah svt : B79) goa | the p90 97 nme poe, fon 2927 AaB 4 UG IS AVES Su SRL TY, Weobe BEE ati anit WAS "Depag RI, Ope eit, hal. 415. ‘Den Seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tints), lelu ditambehkan kepada nya tujuh laut (legi) sesudah itu, niscaya tidak akan habis (dituliskan) kalimat Allah. Sesunggun— nya Allah Mahg Perkesa lagi Maho Bijaksana", (Luqman : 27) Walaupun Allah swt telah menegasken tentang ke- juasan dan kedalaman isi Al Qur'an, meka bukan berarti ia tidak dapat diselami sema sekali. Begoimanapun juga Al- Qur'an sengaje dikhitebkan kepada manusia yang meksudnya untuk memberiken sentuhan-sentuhan pada jiwanya, agar manusia mengetahui tentang dirinye dan lingkungannya. Dan dengan Al Qurtan ituleh mamusia aken mendapatkan behan- bahan pertimbangan sebagai gotorik untuk melangkah pada jalan yang diridloi Allah swt, Dengan demikian, pastilah Al Qur'an dapat ditahami oleh manusia sebatas mane yang diizinkan oleh Allah swt. Secare informatig, 41 Qur'an mewartaken serwa yans ada. Pada alam dzahir (fisik) ia memberitakan tentang adanye makhluk-makhluk raksasa, yaitu alam semesta (Uni- Versum) yong merupoken himpunen dari tujuh langit (spece) dan berisikan kawaakib (planet-plenet), yang menurut anli astronomi - secara hipotesis diperkirakan terdiri dari bermilyard-milyard kelompok planet yang disebut dengan galaxi, tiap-tiap gelexi beranggotakan kurang lebih ‘tpid, hal. 656, ada 100.000.000.000. planet.> Dengan adenya keterkaitan yang erat (ekosistim ) antara kehidupan manusia dengan alam sekelilingnya, make Al Qur'an menginformasikan pula tentang beberapa hal yang ada di bumi sebagai tempat tinggalnya; seperti tentong keberadaan lautan dengan berbegai kandunganya dan daraton dengan aneke rogem isinya. Dan semuanya itu oleh Allah Senge js dihidangkan untuk manusia (Surat Al Baqarah :29). Diantera hal yang menjadi topik utama berita Al- Qur'an adalah msnusia itu sendiri, mengenai hnkekat diri nya, proses kejadiannya, kehidupannya, fungsi serta ke- dudukenyo sebagai kholifah di bumi (Surat An Neml : 165 don suret Shaad 26), Seleim 41 Qur'an menginformasikan tenteng keberada an alam dzahir, ia juge memberitaken tent-ng keberedaan alam gha'ib (metafisik). Sebagai materi informasi tentang Ke-Esa-an Tuhan, keberadaan malaikat, sorga, ner: sdiwe, kematian, heri kiamat, dll. Secara fungsional, informasi yang diberitekan olen 4l Qur'an adaleh sebagai pembuktian kepada manusia tas ke-Tuhanan Alleh satu-satunya yang Maha Sempurna yong patut disembsh oleh manusia (Surat Asy Syure : 29). aheb, Tafsir As Samawat, Karunis, Surabeya, 1979 hal. 28, Oleh karens pada alem ruh hanya mamsia yang me- nyatekon kesediaannya menanggung amanat Tuhan, moka Sebegei konsekwensinys manusia dituntut mememuhi tugas- ‘tugas keagemaan yaitu menghambaken diri sepenuhnye kepada Allah swt....Sebab itulah mamusia menjadi pameran utama di alam dunia ini....Dengan demikian hanya — manusialah yeng dijedikan Tuhan menjedi makhluk yang paling bdaik, bila dibandingkan dengen makhluk yang leinnya. la diberi mental yang dinemis, kreatif, karena mamusialah yang nea- punyai mesa depan di akhirat nanti. Berkaitan dengen fungsi manusia sebagai kholifah ai bumi, maka demi untuk memenuhi tugas-tugasnya tersebut ia dituntut untuk mempunyai ilmu pengetahuan sebagai sa- rene untuk mencapai tujuan hidup bshagia di dunia dan akhirat. Dan hanya 41 Qur'anlah satu-satunya sarana untuk mendapatkan ilmu pengetahuan yang hag, sebab 41 Qur'an adaleh sumber dari segala macam sumber. Al Qur'an meng- ajak kepada umet manusia untuk mempelajeri i1mu-ilau ke- alemen, matematiks, filsafat, sastra dan semua simu Pengetahuan yang terkandung di dalamnya yang dapat di capai oleh pemikiran mamusia. Al Qur'an menganjurken mem- pelejari ilmu-ilmu itu untuk kesejahtersan dan kebahagia- an umat manusia sendiri.,,,© Brann ‘ ‘Allamah M. H. Thabathaba'i, Mengungkap Rahasia AL Qur'an, Mizan, Bandung, 1987, hal. 113. Al Qur'an itu diturunkan sudsh lengkep dan sem - purna, Karena itu mamsia tidak ekan merase puas, apabile ia tidak menelusuri den meneliti keta demi kate ayat yang Rengandung hikmah ilma pengetehuan dan pendidikan ita.’ Rasulullah saw telah menjelaskan tentang isi ken - ¢ungan Al Qur'an sebagai berikut : C199 Ad Kit PRO began here WAM eds Lal petiseUlenlas 8 Lal ts SUS Gata sab ES . Ps 42 ce td 2 een, ioe Sesser Bessel siltyes AD A0s3 Ca ij PAO choos , (R31 599/500 Ui i A amanged, |e nny wo dingo ree teint EE REI EN aN a Ca ti de rae a eg eptant, nile AGT Raps 30 5 ARE E YS Spits Ue Ue 1 oad EM, LE, ccd PL OU ELBA AREL Ee 2 CSE EI Ss UE CBr BESL EZ 8 2 aaite saree Ok FOR, f egasch y Ales oes ied a is FS ELS LE 5 PaCS ccs Sesion, SABA Nid Artinya :"Kitab Allah (Al Qur'an), di dalemnya ‘:-tertera catatan sejarah di masa lampau dan berita apa yang akan dateng serta ketentuan hukum antara sesamamu. Ia merupakan pemisah- bukenlah meru - pakan dongeng. Barang Siapa yang meninggelkanya, niscaya akan rusak binasa, siapa yang berpedomen dengan selainnya, niscaya akan sesat. Ie merupe— kan tali Alleh yang paten, peringoten yang canzat bijaksane dan merupakan jalan yeng lurus., Dialah yang tidak akan diselewengkan oleh hawa “».nafsu dan tidak ekan tercampuri oleh sesustu perkataan 1, Mushtafa Mahmud, Al rian dan Alam Kehidupan, - Pustaka Mantig; Sbiag. 1968+ Bats Tos ee omnes Ssunan At-Turmud2i, Qp-Cit, hal. 345. Para penggali isi, tidak akan terhenti dengan kepuasan, keindahannye tidak aken sirna welaupun sering dibace, keajaibannya pun sama eekali tidak akan terputus. Ia adalah (kitab) yang tidak ada hentinye, tetkale Jin mendengarnya sehinzga me — ngeteken : "Kami telah mendengarken dacaan ( Al - Qur'an) yang sungguh menakjubkan can. >memberi petunjuk ke jalan yang benar, karena ituleh Kami beriman kepadanya", Barang siapa berkate dengan berpijak kepadanya pasti tepat, barang siapa yang mengamalkannya, niscaya diberi pahala, ba — rang siapa yang menghukumi dengannya, pasti adil dan bareng siapa yang mengajek kepadanya pati akan ditunjukan kepeda jalan yang lurus, (AR. Imam Ad Darimi). Disamping itu para ilmuwan yang teleh menyelami Al Gur'en, juga memberikan komentar mengenai isi kandungan Al Qur'an; dianteranya ialah : 4, Labibus Satid - dalem bukunya "Al Jamitus Shoutil aw - welil Qur'anil Karim" mengemukakan sbb : 41 Qur'an itu hakekat sejarahnya benar-benar terjadi dan tersiar. Ia menumbubkan banyak keanehan yang memenuhi kebutuhen manusia, yaitu berite tentang beberapa hal yang ver- kengen dengan syar'iyyah, moral, akal, fisiologi me - msia, sosial kemasyarakatan, pengetahuen eksakta,ilau estronomi, estetika, ilmu terapan. Ia ( Al Qurtan ) menghasilkan abli-ehli pengobatan, para orator, edvi - cer, serta para ahli ilmu qiro'ah, nehwu, balaghoh , ushul figh, logike....? 2. Abul A'la Al Maududi - di dalam kitabnye "Mabadi' Asa- Svadibus Sa'id, Al Jamitus Shouthil Avwalll qurton Al Karim, Darul Kutubil Arabiyan, Kairo, t.t. hel. . siyeh lifahmil Qur'an” menyebutken sbb.:...Ta men- bicarakan tentang berbagai planet, bagaimans mencipta- kamnya, membicarakan tentang manusia, begaimans men jJedikanya; demikian pula tentang verbagai panorama di alam semesta ini dan tentang umst terdahulu _beserta kisah-kisah mereka. Ia mengkritik tingkah laku berbagai bangsa tentang perangai dan kepercayaan mereka.Ia juga menjelaskan berbagai perscalan dan masalah di luar alam nyata (metefisika). Dan mesih banyak Irgi yang di ungkapkan oleh 41 Qur'an selain aps yang kami tuturkan ai atas....1° 3. Moenawar Kholil - dalam bukunya :"A1 Qur'an Dari Masa Ke Mesa" menyebutkan :4l Qur'an diturunkan oleh Allah adalah agar dijadikan pedoman hidup bagi umat manusia Oleh sebab itu jelasnya Al Qur'an adalah berisi ber- bagai ilma; ilmu ketuhanan (theologi), pelajaran se- darab (historie), riwayat tentang zaman purbskola berita tentang riwayat-riwayat yang gho!ib. Selain ilmu-ilmu tersebut, 41 Qur'an juga mengandung — ilma- ilmu yang loin; seperti :ilm sosiologi, ekonomi, paedagogic, ilmu politik, ilmu tentang ketentaraan dan peperangan, Demikianlah dari antara ilmu-ilmu pengeta- TOxbud Atle Al Maududi, Metode Dacor Memahani _Al- Qur'an, Al Muslimun, Bangil, 1992 hel. 22~ huan yang terkendung dalam 41 Qur'an yang singkatnya Gepat dikataken, bahwa Al Qur'an itu suatu kiteb yang menjadi sumber ilmu pengetahvan.'! 4. Abu Bakar Aceh dalem bukunya "Sejorah Al qur'an, mengemukan tentang isi kandungen al Qur'an diantaranya Al Qur'an adaleh sumber dari segala pelejaran dan pengetahuan dan tidak dapat diejuk serta dijangkau ke- daleman dan keluesen kandungannya, Ilma _pengetahuan yeng terkendung dalem Al Qurtan tidak akan habis ai timba oleh para ahli pikir dan penyelidik keanehan lem. Al Qur'an meluruskan segala kepercayaan yang sesat. Isi Al Qurten yang sesungguhnya hanya Allah-leh yang mengetahui. Ia bersifat universal, apa yeng dico- rinya tersedie di dalemnya. Kalau abad ini sudoh banyak Penemuan ilmu pengetahuan, tapi sangst mungkin sekali hari esok tumbuh hal-hal yang lebih baru, — sekalipun seakan-akan berlomba~lomba membuka tabir keajaiban Gunia. Tapi bageimanapun barunya suetu pendapat i1mu Pengetahuan, jika meninjau kembali ke dalam 41 Qur'an, Pasti sindiren ateu dosar kearah penyelidikan itu telah Gibayangkan pada abed yang telah lelu olehnya. Sebenar nya tidak ada yang beru, hanya kite sajea yang belum mengetahuinya den tidak ada yang aneh, hanya manusia joenawar Kholil, Al Qurtan Dari Masa Ke Masa,Cet. ke VI, Ramadhani, Solo, 19 a itu belum mendapatkannys,’® ,,,sebah kemukjizatan Al- Qur'an akan tetap terbentang sepanjeng masa,meca silam serta mase-masa mendatang, Kemukjizatan Al Qurten itu sebagai pengetshuan yang sempurna dan baru, kerena fenomens-fenonena telah menunjukan bahve, ketika ilmu Pengetanuan telah maju dan manusie telah menyelani Semudero~samuderanya, maka ia aken menemukan suatu Prinsip yang dikandung oleh Al Qur'an yanz telah aen- debuluinys, disamping segala fenomena ilmieh yanr terdepat di dalam lipatan yang tersembunyi, sSifat mendahului ini akan tetap menjadi tands yang iaperatif bagi Al Qur'an dan sebazai pembentangen terhadap segala yang akan dibawa oleh ilmu pengetahuan disepan- Jeng jaman.'3 Di deiem ungkapan ini terdavat seenatu yang mengkonfirmasikan dan merealisir firman Allsh : Renee ete’ $y 99Z ve ed oe Wy oF AON Cte Bo poet BI SUM AL Ng Me ya bee 2 Oe Bs. Alege SNS UA Sy Aes “Kami aken memperlihatkan kepada mereka tanda- tanda (kekuasean) Kami disecenap penjuru dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bari mereka bahwa Al Qur'an itu adalah benar, Dan apakah tidak cukup (bagi kamu), bahwa sesunzguhnya Tuhan=mu menyaksikan segala sesuatu". (ushilat : 53). ‘4 —_— ‘Abu Bakar Aceh, Sejarah Al Qur'an, Cet. V, Rena- dhani, Solo, 1986, hal. 45-= 49, ‘3reneil tbrehia, Pengantar Sis Malis Al qurtas Rajawali, Jakarta, 1986 (Kata Penpantar . ‘“4depag RI, Ope cit, hal. 781. Keberadsan Al Qur'anul Karim adalah melnrusken akideh den tidsk menghendaki kemungkinan adanya perten- teangan den keraguan ketike terjedi perubahan kaidah- keidah ilma pengetahuan atau peda saat keidah-keidah itu mengikuti haail penemuan baru yang merobchkan pemikiran ema atou sewaktu bukti-bukti yang meyakinkan menghapus dugaan-dugaen yeng meragukan....41 Qur'an selalu mendorong kepada umat islam untuk mendalaminya gune meraih kemajuan djeman, sebab ia selelu memperbeharui cara-cara untuk mem- peroleh penemuan-penemuan baru dan sarana-sarena pengajo- Yan untuk umat menusia.'> Ttulsh keberadaan den kebesaran 41 Qur'an dengan berbagai isi yang terkandung di dalamnya yang telah di tunjuken oleh 41 Qur'an sendiri, disamping itu para orien telist barat yang telah mengadakan penelitian secara obyektif, merekapun telah menyatakan dan mengakui kebe= naran kewahyuan Al Qur'an; dienterenya : 1. Dr. Maradres dari Perancis menyatakan sbb : ‘Adepun cara~cara penyusunen 41 Qur'an itu sesungguh - nya adalah cara-cara susunan (metode) ke-Tuhan-an Yang Mahe Menjadikan, Maha Mulia den Maha Tinggi. Make se sungguhnya metode ini mengandung segala keadaan yang ada dan metode ini keluar dari pada-Nya, tidak lain meloinken metode ke-Tuhan-an....", "Behwa peresaan syak wasangka tentang wahyu ke-Tuhenan "5anbas Mehmud Al Agaad, Pileafat Al gurtan, Pus - taka Firdaus, Jakarta, 1986, hale dee yang diterima oleh Muhammad, itu sengaja ade didapotti dalam kalangan mereka, sebagaimana diakui pula, behwo keragu-raguan atau syak wasangka itu akan lenyap dengan sSendirinya manakala seseoreng itu sudab mengerjakan penyelidikan dan pomgrikesan dengen sebenar - benarnya tentang Al Qurtan",! 2. Harry Gaylord Dorman (Pengarang kita :Towards Under - standing Islam) menyatekan : “Al Qur'an itu adalah benar-benar wahyu Tuhan yang di diktekan oleh Jibril kepada Muhammad, sempurne delan setiap hurufnya. Ia merupakan mukjizat yang tetap ak- tual hingga kini, sebagai bukti kebenarannya den kebenaran Muhammad Rasulullah. Mutu keajaibannya ter- letak antara lain pede gayanya begitu sempurna dan agung, sehingga tak mungkin ada seorang manusia atau Jin, ‘sekalipun yang dapat mengarang satu surah walaupun yeng terpendek sekelipun, yang dapat menandinginys;dan sebagian deri pads keajaibannya lagi terletak pada kandungen ajaran-ajarannya, nubuatnya tentang masa depan dan keterangan-keterangan yang demikian tepat- nye, sehingga meyakinkan bohwa tak mungkin | Muhamgod yang buta buruf itu dapat menciptakannys sendiri",! Sekalipun sudah banyak bukti tentang kebesaran dan kebenaran kewahyuan 41 Qur'an, ~ dalam perjalanan sejarah Memang pernah terjadi edanya usaha penandingan terhadap Al Qur'an, baik secara perorangan maupun kelompok, akan tetapi usaha mereka itu sama sekali tidak berh-sil. Dian- tara orang-orang yang pernah menandingi/memalsukan Al- Qartan al : Musailemah Al Kadzab, Abdillah bin Ka'ab,Ibnu Rawandi, Al Muhanabby, abul Ala Al Matarry, 11.18 Moenawar Kholil, Qp. cit, hal. 84. “undang Seifudin Ansheri, Kuligh Al-Islaa, Cet.ke tiga, Rajawali Offset, Jakarta, 1952, hal, 131. '8ypu Bakar Aceh, Op. cit. hal. Memurut Moenswar Kholil, bahwa ketidak mempuen mereka untuk menandingi Al Qur'an itu, disebabkan karena beberapa hal al : A. 3. Kemampuan mereka untuk membuat sustu karongan adalah terbatas pada pensifatan terhadep benda, keadaan dan peristiva yang dapat dilihatnya. Untuk meabust suatu karangan, mereka tidak bisa membust Suatu rangkaian kata-kata atai kalimat yang fesih dan baligh secara keseluruhan, Mereka tidak mampu gembuat dua macam kalimat yang hanya Mengandung satu ide atau satu maksud. Apabila mereka membikin kalimat yang lain, maka akan berbeda den ber- ubsh ide yang dikendungnya, Xemampuan mereka untuk membuet karangan yang fesih dan beligh, hanya dalam satu fak saja. Apabile mereka nen- bikin suatu karangan tentang sesustu yang bukan faknya maka karangannya tidak bisa fasih dan baligh. Kedar kemampuan mereka untuk membuat auatu —karangen yang fasih dan baligh, hanya beberapa lembar saja, me- veka tidak mampu membuat yang lebih benyek. Apabila mereka membuat karangan syitir, make pasti di dalamnya terkendung suatu kebohongan. Mereka tidak mampu membuat karangan syi'ir yang bersih dari kedusta en atau kebohongan, '9 "Moenewar Kholil, Op. cit, hal. 69 - 70. Disamping adanya usaha untuk menandingi ayat-ryat Al Qur'an dari pera pemuka dan para jago kaum Musyrikin Qurays pada kbususnya dan Bangse Arab pada umumnya, namun banyak juga dari antara mereka itu yang dengan sendirinys mengakui akan kehalusan, keindahan dan kehebatan behasa- nya, susunan kata ayat-ayatnye serta isi yang terkandung dalam Al Qur'an, sekalipun mereka tetap memusuhinya, tapi mereka itu tetap merasa kagum dan terpaksa mengakui juga. Sebagai contoh : + Walied bin Mughirah, tatkale ia mendengar suatu ayat yang dibaca oleh Rasulullah saw, dengan terus terang ia mengatakan : "Apa yang aken saya ketakan ? Demi Allah tidek ada dari antara kami yang mengerti tentang syi'ir, beik Fajaznya maupun qashidahnya dan segala macem syi'ir yeng halus serta indah yang melebihi dari peda anya. Demi Allah tidak akan serupa dan seimbang sedikit pun dengan yang dibaca oleh Muhammad. Demi Allah sungguh perkataannya amat manis rasenya, sungguh susunan kata nya sangat elok, sungguh di luarnya sangat berbush dan sungguh di dalamnys sengat sedap, sungguh bahasanya Sangat tinggi tidek ada yang lebih dari itu dan sung- guh ia adalah sanget memecahkan/mengalohken segala Yang ada di bawahnya", Utbah bin Rabi'ah, tatkala ia diperintah oleh tokoh- tokoh Qurays untuk memperdayakan Nabi Muhammad, maka ketika dibecakan kepadanya ayat-ayat Al Qur'an, —se- ketike itu pula ia berkata : "Cukuplah, cukuplah sekian dulu ya Muhammad dan cukup lah sekian saja. Jangan engkau teruskan ! Aku mints hendaknya engekau menerangkan dan berbicara yang se- lainnya itu i, Setelah ia puleng ke rumahnya, ia termenung dengan mengandung perasaan yang dalem dan mengakui keagungan dan keindahan ayat yang barusan didengarnya deri Nabi Muhammad. Tatkale ia ditanye oleh pera pemuka Qurays yang teleh mengutusnya, dengan terus terang ia berkata: "Demi Allah, Aku selema hidup belum pernsh mendenger perkataan yang seperti perkatean Muhammad. Perkataan - nya ekan saya anggap syi'ir bukan syi'ir, lentaren ia memang bukan tukang syitir, dan aken saya anggap per- katean tukang tilik, ia buken tilik, dan akan saya anggap perkataan orang gile, ia tidak gila. Lantaran itu, aku tidaklah dapat menjawab perkataan yang ai ucapkan oleh Muhammad sepatah katapun", 3. Nadhar bin Harits, ia termasuk tokoh Qurays yang keras dalam memusuhi islam. Pada suatu hari, ketika ia men- dengar ayat-ayat Al Qur'an yang dibaca oleh Nabi saw, lalu ia berkata kepada kelompoknya : "Hai para kavan ! sungguh kemu teleh mengetahui behwa, aku belum pernah meninggal sesuatu perkara, melainkan aku mesti mengetahuinya dan membacanya serte mengatakan nya lebih dahulu. Demi Alleh, sungguh aku telah men. dengar sendiri ucapan yang biasa diucapkan oleh Muhammad. Demi Allah, Sekali-kali aku delum pernah men denger perkatean yang serupa itu, ia bukanye syi'ir bukannya sihir dan bukan tenung",20 Demikianlah bukti secara faktuel, behwe Al Qur'an adalah wahyu dari Alleh yang tidak dapat ditandingi oleh Siapepun, Sebab dalam kenyataannya dari diantara musuh- musuh islam pun telsh mengakui atas kebesaran dan keheba- tan Al Qur'an. Dan penolakan terhadap kewahyuan Al Qur'an 2rpid. hal. 66 - 68. 26 Sama sekali tidak berdasarkan fakta. Sudesh berabad- abed Al Qur'an ada di hadapan manusia, namun tidak eda satu kerangampun yang dapat menandinginva. Berjute-jute kali Al Qur'an dibece manusia, tidak seorangpun yeng menysleh- kemnya, Bahken Maurice Bucaille dari Perancis yang meng - adakan pemelitian terhadap 41 Qur'an, teles menyimpulkan bahwa, 41 Qur'an adalah wahyu Tllshi yang mosih acli, je- las sejarahnya, tidak mengandung kesalahen sedikitpun.2’ _ Al Qartan adalah kitab yang keotentikannya dijemin oleh Alleh, jaminan yang diberikan itu, ates dasar sifet ke-Maha Kuasa-an dan ke-Maha Tahu-an-Nya serta berkat bpaya-upaya yang dilakukan oleh umat manusia. Sebagaimana pte 4 el 2 Ve ages ny v ad Birman Allah 2( 4, 1) ‘4 he iSEl és. bE "Sesunggubnya Kami-~lah yang menurenken 41 Qur'an dan sesungguhnya Kemi benar-benar memeliheranya". (Surat AL Hijr : 9)22 Dengan jaminan tersebut, setiap muslin percaya, bahwe apa yang dibeca den didengarnye sebagai 41 Qur'an tidak berbeda sedikitpun dengan ape yeng pernah di ace oleh Rasulullah saw Muhammad Husain 41-Thabathaba! iy - telah menyatakan bahwa :Sejarah Al Qur'en demikian jeles dan terbuka, sejak turunnya sampai' masa kini. Ie dibaca oleh kaum muslinin sejek dahulu sampei sekereng, sehingge 2twaurice Bucaille, Bibel, gurtan & Sains Modern, Bulan Bintang, Jakarta, 1975, hal. cn 22 epartemen Agama RI, Op. cit, hel. 391. pada hakikatnya Al Qur'an tidsk membutuhkan sejarah untuk membuktikan keotentikennya,2? B. Klasifikesi Isi Kendungen Al Qur'an Karena begitu luasnva cakupan permasalohon yang terkandung dalam 41 Qur'an, maka pare ulema’ berusahea me- rumuskan secare sistematis pokok-pokok kandungan Al qur'- an. Namun demikian, rumusan-rumusan itu belum epenuhnya menggembarkan seluruh isi kandungan 41 Qur'an. Disamping diantara berbagai rumusan itu terjadi perbedaan-perbedaan dalam hal care pengungkapannye, sebagian rumen nampek rinci, sebagien yang lein nanpek bersifat global,4 Di bawah ini dikemuken berbagai pandengen para Ulema' dalam merumuskan isi kandungan Al Qur'en _secara kKlasifikatif : Al Qodli Abu Bakr ibn Al ‘Arabi, dalam Qanun At-Te'wil menyebut jumlah 77450 ilma sebagai isi kandungen al- Qur'an. Nemun dalen jumlah yang beser itu, Beliau menyimpulkan adanya tiga induk ilm yeng dikendung oleh Al Qur'an, yaitu a. Tauhid (peng-Esa~an Alleh), termaeuk dolom pengerti an tauhid edaleh pengenalan tentang mekhluk-makhluk Allah dan pengenalan tentang dzst Pencipte serte *Qareiah Shihab, Membumiken 41 gurtan, Cet. II, Mizan, Bandung, 1992, hal. 21. %4sisri aftendi, et al, Diraset Islamiyyan II, Anika Behagia Offset, Surabaya, 1593+ hal Too 2. segala nama, sifat dan perbuatan-tya. b. Tadzkir (peringaten), hel ini mencakup jenji dan ancaman (a1 wa'ad wal wa'id), surga den nerake dan Penyucian lahir batin, c. Abkam (ketentuan-ketentuan hukum Allah), di dalam nya tercakup segala pembebenan kewajiben (altaklif) Penjelasan mengenai hal-hal yang bermanfsst dan yang madlarat serta perinteh, larangan dan anjuren. Menarut pendapat Ibnu Jarir At Thabari ialeh : a. Tauhid, b. Akbbar (brita-berita). c. Diyaanat (ajaran-ejaran agama) .°5 Dalam kitab Mahasin At Ta'wil kerya Al Qesiai telah ditempilkan sembilan pokok isi kendungan Al Qur'en yang telah tercantum dalam bait syair yang telah popu- ler dihafal di kalangen sebagian peminat ulumul Qur'an sebagai berikut : a Gee Pre pra gs aia LS STC BIG SI Pony LICR I. BL Tet «WISE A HE "Ketahuileh bahwasanye Al Qur'an itu terdiri dari sembilan masalah yang akan aku ceritekan kepadamu 25 ney Sayuti, Al Itgan Fi 'Ulumil Qur'an, Jur 2 , Darul Pike, Beinit, Sp Bb aa 26,1 gasimi, Mahasin At Pe'wil, Jilid 9, cet. 3, Derul Fikr, Beirut, 1978, hal. 104. dalam bait syair tanpa rasa bosen, yakni : halal, haram, muhkam, mutasyabih, besyir, nadzir, oishoh, idhah (nasihat dan pengajaran) dan mateal", 4. H, Majfuk Zuhdi dalem pengantar Ulumul Qur'an menyata- ken bahwa, pada hakikatnya isi ajaran Al Qur'an itu mengandung lima prinsip, sebab tujuen pokok diturunkan Al Qur'an kepada Nabi Muhammad adeleh untuk diteruskan kepada umat manusia adalah untuk menyampaiken lima prinsip yang terdapat dalam Al Qur'an, yaitu : + Taubid (doktrin tentang kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa) Sebelum kelahiran Nabi Muhammad sew (pra Islam) keadaan umat manusia pada umumnya telah menyimpang dari ejaran taubid, sekalipun sebegien dari mereka masih ada yang mengaku percaya kepada ke- Ese - an Tuhan, tetepi sebenarnya tauhidnya sudeh tidak murni lagi, sebab Tuban dianggap tidak tunggal se - Penubnya, melainken Ia terdiri dari beberapa oknum, Misalnya :doktrin trimurti ateu trinitas deri agama Hindu dan Kristen, be Janji den ancawan Tuhen Tuhan menjanjikan bagi setiep orang yang ber - iman dan selalu mengikuti petunjuk-Nye akan mendo- patkan kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat dan sebaliknya Tuhan mengancam kepada siapa saja a. e. yang ingkar kepada-wya. Ibedah Tujuan hidup manusia di dunie ini adalah ber- ibadah kepada Tuhan, Ibedah bagi manusia berfungsi Sebegai manifestasi manusia bersyukur kepada Tuhen atas segala nikmat dan kerunia-Nya yang telah di- berikan kepadanya, dan juga berfungsi sebagai reali sasi dan konsekwensi manusia atas —_—kepercaysannya kepads Tuhen, Sebab tidaklah cukup bagi wenusia honye beriman tampa disertai dengen amal/ ibadah, begitu pule tidak cukup begi memsia beramal tanpa dilandasi dengon iman, Jalan dan cara mencapai kebahagiaan Setiap orang yang beragama pasti bercita cita mendapatken kebahagiaan hidup di dunia maupun di. akhirat. Untuk mencapai cits-cite itu, Allah mem- berikan petunjuk melalui Al Qur'an, yaitu manusia harus menempuh jalan yang diridloi oleh Alleh den Rasul-Nya. Kisah-kisah umat manusia sebelum Nabi Muhammad sow Di dalam Al Qur'an terdapst kisah-kii h tentang pera Nabi atau Resul beserta umetnys masing-masing. Kisah tentang mereke itu diungkapken kembali oleh Allah dalem Al Qur'an dengan maksud, egar dijadikan pelajaran bagi umst Muhammad, tentang begeimana nasib manusie yong teat kepade Alleh dan bageinana nasib mereka yang ingkar dan melawan Tuhan,2? menfaat paling utama dan pelajeren yang paling pen- ting yang dapat diembil dari kiseh-kiseh seperti itu adalah adanye peringatan tentang _berlakunya hukum Allah delem kehidupan sosial serta pengeruh baik den buruk dalam kehidupan manusie. As Suyuti berkata :kisah-kisah dalam Al Qur'an seme sekali tidak dimaksudkan untuk mengingkeri sejoreh, kerena sejarah dianggap seleh dan membshayekan Al Qur'an, akan tetapi kisah-kissh dalam Al Qur'an itu merupa- kan petikan-petikan dari sejarah sebagai pelejaran bogi umet menusia dan bogaimona mestinya kite me- narik manfaat deri peristiwa-peristiwa sejarah itu, 22 M. Hasbi dalam bukunya menyatekan behwa pembahasan- pembahasan Al Qur'an itu meliputi : a. Hukum-hukum age'id, yeitu hukum-hukum yang wajib diimani; mengenai iman kepada Allah, malaikat- malaikat-liya, kitab-kitabwNya, resul-rasul-Nya. hari akhir, gadla' dan qader Alleh. Tegasnya hukum-hukum yang menjadi pemisah entera mukmin dan kafir. b. Anjuran-anjuran yeng mengajak mamusia untuk sen 7Tyajfuk Zuhdi, Pengontar Ulumul Qur'an, cet. Ke - empat, Bina Ilmu, Surabaya 1983; hal. Te 2-20, ?8,hmad Asy Syirbashi, Sejereh Tafsir qurtan, Pus- taka Firdaus, Jakarta, 1985, hal. = 60, c. perhatiken dan menyelidiki keadaan alam, untuk men- buktikan wujud Allah dan kebesaranNya. Weted dan Wa'id, yakni janji baik den burak. Al Qur'an dalam 'mengemkekan wated dan wo'id ada kalenya dengan menerangkan keadean-keadaan den pe- ristiwa-peristiva hidup di dunia, adekalanys dengan menerangkan nikmat dan edzab di akhirat nenti. Kiseh-kisah orang purbakela dan umet-umot terdanulu. Hukum-hukum akhlek, yaitu hukum-hukum yang dibicara kan oleh ilmu sosiologi dan etika. Hukum-hukum amaliyah. Hukum-hukum amaliyah ini melengkapi segela persoal- an yeng dibutuhkan oleh umat dalam segale jaman dan tempat, Al Qur'an dalem mengemukakan hakun-hukamnys adakalanya secare tafsili (terperinci) adakalenys dengan menetapkan prinsip-prinsip umum, kaidab~ kaideh kulliyah dan menandasken maksud - maksudnya dalam mengsyari'atkan hukum,?? Al Qur'an memberikan norme-norme yang menjadi uku- ran untuk seluruh hukum yang berlaku delem mat manusia, baik merupaken hukum positif, moral,susila moupun sifat flexibility, sehingge ia dapat sesnei untuk segala tempat dan masa, °° —2Sineva 5 Hasbi Ash Shiddigy, Op. cit, hal. 160 - 161. *xvdoerracef, Al Qur'an Dan Tima Hukum, Bulan Bintang, Jakarta, 19100 Hele ad Ses Demikianlah bebereps pendapat para Ulama' mengenai klasifikasi isi kandungan Al Qur'an, Dari masing- masing pendapat tersebut terdapat persemean, disamping juga ter- dapat perbedaan. Namun perbedaan disini bukenlah merupakan suatu perbedaan yang bersifat kontradiktif, sebabd masing- masing rincien memang terdapat di dalom Al Qur'an, Adapun pendapat yang paling umum yeng sering di pakai di kalangan Ulema', adalah pendapat yang mengklasi- fikasikan isi kandungan Al Qur'en menjadi lima prinsip, yaitu : (ajeran taubid, ibadah, janji dan encaman, jalen dan cara mencapai kebahagiaen hidup, kisab-kisah umat sebelum Nabi Muhammad). Pendapat ini mengacu kelsde surat Al Fatihah yang telah diyakini oleh umat islan sebagai "Ymmul Kitab" (Induk Al Qur'an). Alleh menyatakan dalem firman-Nya : , Lal ager Avy 8! eben Bs Gigs G25 Sw Artinya :"Dan sesungguhnya Kemi telah memberikan ieseaamn tujuh ayat yang dibaca berulang-ulany dan Al - Qur'an yang agung", (Al Hijr : 87). Rasulullah saw juga menegaskan dalam sabdanya : er ‘te “niga lee eGeigtens gies, aight NE ayers Ibe EL AG ia ESE Aoi ES Satin Lenk ha aS SOAS NE ESVS i gS NEB Sy 2,586 tel *"Depag RI, Ope cit, hal. 398, eA 6 SB gS She ES abn 32 4 58? oy sat er SSA gusIE) A A Soh tl “Dari Abu Sa'id bin Mutalla berkata : Ketika saya sedang sholat, Rasulullah memanggilku, tetepi saye tidak menjawabnya, setelah itu saya berkata : Ya Rasulullah saya ken sedang shalat ?. Beliau ber ~ kate : Bukankah Allah telah berfirman, apadile Allah dan Rasul memanggilmu, maka jawablah; kemu - dian Nabi bersabda kepadaku': Ketahuilah, aku akan mengajarkan kepadamu surat terbesar dalam Al Qur'- an sebelum kamu turun dari masjid, 1alu Beliau memegang tanganku. Dan saat Kemi hendak turun dari. masjid aku berkata : Ya Rasul, sungguh engkau telah berjanji akan mengajarkan kepadaku surat terbesar dalam Al Qur'an. Jawabnya :"AL HAMDULILLAHI RABBIL ‘ALAMIIN" ituleh "ASSAB'UL MATSANI dan AL QUR'ANUL ‘ADZIM" yang sudah diwahyuka Itulah sebabnya surat Al Patihah dinamakan — ummul Qur'an karena ia sebagai preambule Al Qur'an yang telah memproyeksikan 5 pokok isi kandungan Al Qur'an secara global; yakni : 1. Ajaran tauhid. Ajaran tauhid tergambar pada ayat kedua dalam surat Al Lahey wt be DINE Fatihah : Cringe bast karena pada ayat ini mengandung pernyataan manusia, behwa hanya Allah - leh yang berhak menerima segala pujian dan syukur, karena pada hakikatnya semua nikmat itu bersumber dari Tuhan. 29 Gh Lie Bae Kemudian ayat kelima : Oil by Kai ea perjelas pengakuan manusia kepada Tuhen Yang Maha Esa karena ayat ini menyatakan bahwa, hanya Dia -leh yang a ‘Al Bukhari, Op. cit, hal. 228. 5. berhak disembah dan dimintei pertolongan. Tentang Ibadah. Pokok ajaran tentang tauhid tergambar pada ayat kelima Doo te 94 Lye /P iH oe § AyGigG IG] seedan ini merupaken buab/ hasil dari touhid, yang mengajarkan bahwa yang berhak disembah hanye Allah, tidak yang lain, Pokok ajaran ibadah juga tergambar pada ayat keenam : » ABN 5S yl aensarani jalan yang lurus ini berati deribodah kepada Allah, yeitu dengan mematuhi semua 9 jeran-ajaran-Kye. Janji dan ancaman (wa'ad dan watid). Janji dan ancaman Alleh tergambar pada ayat keempat + . fess tle pada hari pembalasan nenti, ma- nusia akan memperoleh pembalasan deri semua perbustan nya sewaktu hidup di dunia, yaitu syurge bagi mereka yang beriman dan beremal seleh. Dan neraka bari mereka yang berbuat johat, ingkar serta menyekutuken Allah, Jalan dan cara untuk mencapai kebahagiaan hidup. Dah LYNE Yang tergambar pada ayat keenam : Wei ne ews a) bao] Yang dimaksud jalan yang lurus adeleh peraturan-pera - turan, hukum-bukum dan undang-undang Allah yang harus dipatubi dan diamalkan oleh manusia, sebab ini merupe~ kan jalan yang dapat menghantarkan manusia kenada kebahagiaan hidup di dunia dan di okhiret, Kiseh-kisah umet meanusia sebelum Nabi Muhammad sax. a are ; F3y3jfuk guhdi, Op. cit, hal. 21. Yaitu tergambar pada ayat ketujuh idleness howls sits "yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau —anu~ gerahi nikmat kepada mereka, bukan jalan = mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereke yang Besat". Diantara/sebagian umat-umat terdahulu itu ada yang te~ lah menerima anugerah nikmat deri Allah, yaitu — pere Nabi, Shiddigiin, Syuhada', dan Shalikhin, Di somping itu ada pula diantara mereka itu yang dimurkai dan tersesat, yaitu orang-orang yeng mengingkari dan tidak mau mengikuti epa yang dibawa dan disampaiken olen para Nabi dan Rasul kepada mereka. Dengan demikian jelaslah, bahwa surat Al Patiheh itu mengandung kesimpulan isi Al Qur'an seluruhnye.Karene itu sangat tepatlah kalau surat Al Fatinesh itu dinamai Ummul Kitab, Ummal Qur'an dan Assasul Qur'an, disamping nama-namanya yang lein, + C. Fungsi Al Qur'an Sesuai dengan kebutuhan dan pemikiran memasia mengenai perlunya ada tuntunan hidup, boleh dikatekan bersumber dari Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, Beliau ber- dua mengajukan permohonan kepada Alleh, agar melimpahkan kebahagiaan kepada anak keturunan mereka, Karena anak i taki ‘4 qbdul Hakim Malik, Tafsir Ummul Qur'an, Al Ikblas Surabaya, 1981, hal. 17 - 25. cucu keturunan mereka akan sanggup mengadakan pengoturan don tatanan guna mengurus kahidupen di mase mendateng...- Kemudian Allah mengabulkan doa permohonen Belieu berdua, maka turunlsh janji Allah yeng berkenaan dengan melimpah- kan inayah kepade manusia dalam menghadapi perjalenan hidupnya. Inayah yang berupa petunjuk Alleh untuk memper- beiki keadaan mamusia dan jalan menuju keselamatan. Untuk itu, Allah mengutus beberapa orang Resul dengan dibekali kited suci, guna membimbing manusie — ke jelan yang benar....dengen demikian tidak ada alasan untuk meragakan, bahwa Nabi Muhammad adalah orang pertama yang mengibarkan tinggi-tinggi panji kesatuan dan persamaan di antara segenap manusia dengan dibekali Al Qur'an untuk seluruh umat manusia dan berlaku di mano dan kapan seje.”” Asy Syeikh Muhammad Abdul 'Adzim Az Zargeni- dalam kitebnya :Menahilul Irfan Fi 'Ulumil Qur'en —menyatakan bahwa :tujuen pokok dan fungsi diturunkan Al Qur'an adalah sebagai petunjuk bagi manusia dan jin, sebagai bukti ke- rasulan Nabi Muhammad dan sebagai sarene beribadah bagi hamba-hambenya yang mau membacanya. Juga disebutkan tiga keistimewaan Al Qur'an yaitu :petunjuk Al Qur'an bersifat universal, sempurna dan jelas. Dikatakan universal karena 35shalah Abdul Qedir Al Behry, &1 Qur'an Wabing Al Insan, terjem, Abu Laile den Muhammed Tohtr, al Gurtan Dan Peabinaan Insan, Al Ma'arif, Bandung, 1983, hal. 46. jengkauannya adalah mamusia den jin delem segala situasi dan kondisi serta kapan dan di mana saja....dikatakan sem purna, karena hidayah Al Qur'an mengendung —pengetahuan manmusia yang paling tinggi dan memadai, mengandung hida - yah-hidayah Allah bagi sekalian manusia, Diketakan jeles kerena, di dalamnye teratur rapi segale apa yang dibutuh- kan oleh mawusia, baik yang berkaitan dengan i'tioad, etike, peribadaten maupun hal-hal yeng berkeiten dengan sosial kemasyarakatan. Di dalamnya terkumpul juga tentang konsepsi stabilisasi kehidupan manusia di dunia dan di akhirat. Teratur juga di delamnya mengenai hubungen manu sia dengan Tuhannye dan dengan alam sekitarnya,mengandung suatu metode yang pas untuk memenuhi kebutuhan = jasmeni dan roheni.>° Untuk lebih jelasnya, 41 Qur'an mempunyai bebderapa fungsi, diantara fungsi yang terpenting adalah : 1. Sebagai mukjizat Nabi Muhammad untuk membuktiken bahwa Beliau adaleh Nabi den Rasul Tuhan dam Al Qur'an itu firman Tuhan, bukan ucapan/ciptean Nabi Muhammad saw. Setiap Rasul diberi mukjizat oleh Tuhan sebagai sebagai senjata untuk menunjang suksesnye wissi yang dibawanya. Al Qur'an merupakan mukjizat terbesar bagi Nabi Muhammad, sebab kemukjizatan Al Qur'an = berlaku Sea bems ‘ ‘Muhammad Abdul Adzim Az Zargani, Manahilul Irfan i Ulumil Qurtan II, Darul Ikhya' Kutubil "Aro! E biyven, Me~ Sif. hal. 20. sepanjang masa dan untuk seluruh umat manusia, dan tidak bisa ditandingi oleh sic} serta tetap terpelinara keasli sedikitpun, (Surat Al Hijr : 9) papun dalam segi manapun, annya tanpa ade peobahan ye 2, Sebagai pengukuh adanya kitab-kitab suci lain yang pernah diturunkan sebelum 41 Qur'an dan kebenaran ada nya para Nabi den Rasul sebelu m Nabi Muhommad. > .+-dalam $1 Qur'an dikatakan bahwa, para nabi den resul terdahulu itu menyeru kepada kaum dan bengae yang ber- beda-beda dan pads masa yang bi visalah yang disempaiken oleh masing-masing adaleh identik si erbeda-beda pula. Tetapi mereka kepada —kaumnye jemua, sebabd risalah ter- but terpancar dari sumber yang tunggal dan sama - seme mengajarkan kepada ketauhidan. Muhammad beserta ummatnya haru dan rasul serta kiteb-kitebnya Muhammad saw. ”? Meskipun kitab-kitab yang terdehulu dipandang suci oleh qur'an yang diwahyukan kepada kitab suci yong paling utema. —r Masjfuk Zuhdi, Op. cit, maka dari itulah Nabi 8 mempercayai pera nabi sebelum kerasulan Nabi dsturunkan kepada nabi umat islam, namun Al - Nabi Muhammad adalah Doktrin yang ditunjukeen hal. 23, 38yuslih Maruzi, Wahyu Al Qur'an, Pusteke. Ament, Jakarta, 1987, hal. 10 = 17. 3poe.ur Rahman, Tema Pokol Bandung, 1983, hal. 255. kK Al Qurtan, Pustaka , oleh Al Qur'an, bukan sesuatu yang baru, tetapi serupa dengan kitab-kitab suei para Rasul terdabulu... Allab tidak pernah menghapuskan wahyu-wahyu-Nye, tetapi Dia memperkuat, menggantikannya dengan yang serupa teu yang lebih baik sesuai dengan kebutuhan dan tuntuten pede saat itu.‘ ‘Al Qur'an yang dibewa oleh Habi Muhammad adalah satu-satunya hujjeh, dalil kuat tentang nubuwwah para Nabi terdahulu dengan segale mukjizet-Nya.*’ Sekaligus ia sebagai korektor adanya penyelewengan yang terjadi pada ajaran-ajaran agama tauhid yang dibawa oleh para Nabi tersebut, Penyelewengan mana yang dilakukan oleh para pengikut-pengikutnya setelah mengalami proses sejarah yang panjang.** (surat Al Meidah : 48). 3. Sebagei hakim yang diberi wewenang oleh Tuhan untuk aemberikan keputusan terakhir terhadap beberapa masa~ lah yang diperselisihken di kalangan pera. peaimpin agama, sekaligus juga mengorekai terhadep kepercayaan- kepercayaen yang salah di kalangan umat beragama.*? (Surat Ash Shoffat : 149). —— Al Maududi, et. al, Zsensi Al gur'an, Cet, IV, - Mizen, Bandung, 1992, hal. 5. ‘4tRasyid Ridla, Wahyu Illahi Kepada Muhammad, Cet. ke II, Pustaka Jaya, Sokartey CST, st TES, 42yuslin Maruei, Loc. cit. “uaejfuk Juhdi, Op. cit, hal. 22 - 23. 4. Untuk dipelajari dan diajerkan, Sebagaimana firman Allah swt + LY ee aa WA yl A (gd AB p03 G09 Uy "(Al Qurtan) ini adalah penerangen bagi seluruh manasia dan petunjuk serte pelajaren | begi orene- orang yang bertaqwa". (Ali Imran; 138).44 Hal ini juga dikuatkan oleh sabda Rasululleh saw : BSGSE Sele gblelhie ates | "Dari ‘Utsmen, bahwa Rasulullah sew bersabda : orang yang paling baik diantara kemu sekalian ada- lab orang yang mau mempelajari Al Qur'en kemudian mau mengajarkannya (kepada orang Iain) Apabila kamu menghendaki ilmu, moka pelajarilsh Al Qur'an, karene sesungguhnya di dalemnya pemh ilma yang terdahulu dan ilmu yang kemudien, Resululleh memberi motivasi kepada umat islam untuk giet mempelajari dan nengejarkan Al qurtan, "© 5. Sebagei hidayah atau petunjuk bagi umat manusia delam mengelola hidupnya dengan baik. Disamping itu is juge sebagai pemdeda antara yang hek dan yang batil,sebagai penjelas. terhadap segale sesuatu. Lebin jeuh deri itu ia berfungsi sebagai sumber segala aturen tentang hu~ —_—_ Depag RI, Op. cit, hal. 98. 45.mam Abi Dawud, Sunan Abu Dawud, Juz 2, Penerbit Dablan, Indonesia, t.t, hal, 70. “Syoenawar Kholil, Op. cit, hal. 116 - 117. 42 kum, sosial ekonomi, kebudayaan, pendidikan, moral dan lain-lein, yang herus dijedikan way of life oleh menusia untuk memecehkan segele persoalan hidup yeng dihedepinya, Untuk itu umat islam herus selelu berpe- gang teguh pada Al Qur'an dan Sunnah Rasul, ager tidak tersesat dalam eet Firman Allah : Sade ZEEE ie ESE sheet Lal "Maka berpegang teguhlah kamu kepade agama yang telah diwahyuken kepadamu. Sesungguhnye kamu ber - ade di ates jalan yang lurus", (Az Zuhruf : 43).48 Rasulullab saw suse wersahda : $a lhe EMSC CTIA peptghabe IIB 49 (a Awinrar Ale Worgss SBN AGG “Nabi SAW bersabda :Bacelah olehmu Al- Qur'an sehingga hatimu cenderung kepadanya dan epabila terjadi perselisihan dientara kamu sekelian,ma- ke luruskanlah dengannya". (HR. Al Bukhari) 6. Sebagai penawar bagi segala macam penyakit. Sebogeimana firman Allah swt : 185 SANG, as BSS vues Za ey 214%, Soe OR ei “Hai manusia, sesunggubmye telah datang kepada au aT, Rif'at Syaugi Nawawi dan M. Ali Hasan, Penganter Iimu Tafsir, Bulan Bintang, Jakarta, 1988, hal. 48pepag RI," Op. cit, hal. 799- ‘Staten Al Bukhari, Op-cit, hal. 237, - pelajaran dari Tuhan mu den venyembuh bagi penya = kit-penyakit (yang berada) dalem dada den petunjuk serta rahmat bagi orgng-oreng yeng berinan", (Surat Yunus : 57).>! Rasulullah saw juga menegesken dalem sebdanya : BL oe yee hes wate, spe aegee ete ols WGWVAR ES ation 32706 Ute be “Dari Ali r.a berkata : Bahwa Rasulullah saw ber - sabde : Sebaik-baik penawar itu adalah Al Qur'an", Semua Ulema! sepekat bahwa, Al Qurten'dapet menjadi obat penyakit, tetepi untuk obat apa, mereka berleinan pendapat. Diantara mereka ada yang mengatakan sebagai obat dari penyakit-penyakit rohani saja, tidak devat menjadi obat penyakit jasmani, Tetapi lain Ulema' ada yang berpendapat, behwa Al Qur'an bisa untuk obat bagi penyakit-penyakit rohani dan jasmanti. Ibnul Qayyim menyatakan dalan kitabnya "Maderijus~ Salikin", bahwa surat Al Qur'an itu mengandung —obat untuk hati (rohani), maka tidakleh ada verlainan ven- dapat bahwa, cacat-cacat ateu penyakit yang kalbusese orang itu berpokok pada dua verkars, yaitu . * Ketahuileh, bahwa sesungguhnye uraien di atas belum menunjukan secara keseluruhan mengenai isi kendung- an Al Qur'an, karena pada dasarnya tidak seorangpun yang mengetahui hakikat isi kandungan Al Qur'an, tetapi hanya Allah-lah yang Maha Mengetahui. ; Seaey Arifin, Samudera Al Fatihah, Cet. ke empat , Bina Ilma, Surabaya, 1976, hal. 25 - 25.

You might also like