PSO | =28 Marer—3 Aran.
KEUNIKAN ALKITAB
SABAT PETANG
‘Unrox Petayaran Pekan Int Baca: Ul. 32: 45-47; Key, 49: 8-12; Yes. 53:
3-7; 1 Kor. 15:3-5, 51-55; Ro. 12:2.
‘Ayar HAFALAN: “Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi
jalanku” (Mazmur 119: 105, NKJV}.
Jam kurun waktu lebih dari 1.500 tahun oleh lebih dari empat puluh pe-
nls, menjadikan Alkitab itu unik. Tidak ada kitab suci atau kitab agama
lain yang seperti itu, Hal ini tidak mengherankan, Karena bagaimanapun juga
itu adalah Firman Allah,
‘Terdapat lebih dari 24,600 naskah Perjanjian Baru yang masih tersisa dari
tempat abad pertama setelah Masehi, Naskah asli Plato hanya ada tujuh, Hero-
dotus delapan, dan sedikit agak lebih banyak naskah dari Homer Iliad, yakni
263 salinan yang masih tersisa, Oleh arena itu, kita memiliki bukti yang kuat
‘yang menegaskan keutuhan teks Perjanjian Baru.
‘Alkitab adalah kitab yang pertama kali diterjemahkan, yang pertama kali
dicetak oleh mesin percetakan di dunia belahan barat, dan kitab yang perta-
ma disebarkan secara Iuas dalam begitu banyak bahasa, schingga dapat dibaca
oleh 95 persen penduduk dunia pada saat ini
‘Alkitab itu juga unik baik dalam isi maupun pekabarannya, yang berttik pus
sat pada tindakan penebusan Allah dalam sejarah manusia, Sejarah itu berka-
itan dengan nubuatan, karena memberitahukan rencana masa depan Allah dan
kerajaan kekal-Nya. Itu adalah Firman Allah yang hidyp, karena Roh Allah
‘yang sama melalui mana Kitab Suei diilhamkan (2 Tim, 3: 16, 17) dijanjikan
jjuga kepada orang-orang pereaya sekarang ini untuk membimbing kita ke da-
am seluruh kebenaran sementara kita mempelajari Firman Allah (Yoh. 14: 16,
17; 15: 26; 16: 13,
Ts dari 66 kitab dan dituis di tiga benua (Asia, Afrika, dan Eropa) da-
*Pelajaripelajaran pekan ini untuk persigpan Saba, 4 April
Pelajaran Sekolah Sabt Dewasa—riwulan 2020 5Firman Allah yang Hidup
orkataan terakhir yang diucapkan oleh sescorang seringkali menjadi
kata-kata yang paling penting. Musa, penulis lima kitab dasar Alkitab, me-
nyanyikan sebuah nyanyian untuk bangsa Israel sesaat sebelum kematiannya
(UL 31; 30-32: 43).
Bacalah Ulangan 32: 45-47. Bagaimanakah Musa menggambarkan
man Allah dan kuasanya dalam kehidupan bangsa Israel pada saat
hendak memasuki Tanah Perjanjiat
Di antara kata-kata Musa yang terakhir itu ada suatu amaran yang, kuat
Dengan menaruh hati mereka pada firman yang Tuan telah ucapkan kepada
‘mereka, Musa ingin menekankan kepada bangsa Israel bahwa fokus kehidupan,
‘mereka haruslah tetap pada Tuhan dan kehendak-Nya, Dengan mengajarkan,
kkata-Kata ini kepada anak-anak mereka, maka tiap-tiap generasi akan menerus-
kan rencana kesclamatan perjanjian Allah, Perhatikanlah bahwa mereka tidak
boleh memilih-milih firman yang mana, namun haruslah memperhatikan dan
‘menuruti “segala perkatean hukum taurat ini” (UL, 32: 46).
Pada akhir sejarah dunia, Allah akan memiliki suatu umat yang tetap setia
‘kepada seluruh Alkitab, yang berarti menuruti hukum-hukum Allah dan me-
milki kesaksian Yesus (Why. 12: 17). Orang-orang ini akan tetap setia kepada
pengajaran Alkitab, karena hal itu bukan hanya memastikan sebuah kehidupan
‘yang berlimpah di dunia ini tetapi juga kehidupan kekal di rumah yang Yesus
telah sediakan bagi kita (Yoh, 14: 1-3).
Bacalah Yohanes 1: 1-5, 14; Yohanes 14: 6. Apakah yang diajarkan
ayat-ayat ini kepada kita mengenai Yesus dan kehidupan kekal? Bagai-
manakah Firman yang menjadi manusia berkaitan dengan wahyu dan
inspirasi Alkitab?
‘Yesus adalah titik pusat dan tujuan dari keseluruhan Alkitab, Kedatangan-
(ya dalam daging sebagai Mesias merupakan penggenapan janji-janji Perjan-
jian Lama. Karena Dia telah hidup, mati, dan hidup kembali, bagi kita itu tidak
hanya mencgaskan kebenaran Alkitab, namun lebih lagi, janji agung kehidup-
an kekal dalam keadaan yang sama sekali baru.
Nangan 32: 47. Bagaimanakah Anda mengalami
kebenaran penurutan akan Firman Tuhan bukanlah perkataan
hampa bagimu? Mengapakah iman kepada Allah dan penurutan kepada
irman-Nya tidak pernah sia-sia?
6 Cara Menafsirkan AlkitabSiapakah yang Menulis Alkitab dan di Mana?
Keberagaman penulis, tempat, dan latar belakangnya memberikan suatu
kkesaksian unik bahwa Allah bekerja dalam mengomunikasikan sejarah dan
pesan-Nya kepada orang-orang yang beragam secara budaya sesuai dengan
pendengar yang dituju.
Apakah yang dikatakan ayat-ayat berikut ini kepada kita mengenai
para penulis Alkitab dan latar belakangnya? (Kel. 2: 10; Amos 7: 14; Yer.
1: 1-6; Dan. 6: 1-8; Mat. 9: 9; Fip. 3: 3-6; Why. 1: 9).
Alkitab ditulis oleh orang-orang dari berbagai Iatar belakang yang berbe-
dda dan dalam berbagai situasi, Beberapa menulis dari istana, yang lain dari
penjara, Beberapa ketika sedang dalam pengasingan, dan yang lainnya ketika
dalam perjalanan misionaris untuk memberitakan Injil. Orang-orang ini juga
‘mempunyai pendidikan dan pekerjaan yang berbeda-beda, Beberapa di antara-
nya, seperti Musa ditetapkan menjadi pemimpin atau seperti Daniel melayani
dalam posisi yang tinggi. Sementara yang lain adalah para gembala sedethana.
‘Beberapa di antaranya masih sangat muda, namun yang lainnya sudah cukup
‘tua, Walaupun terdapat berbagai perbedaan ini, mereka semua mempunyai
satu kesamaan: mereka dipanggil olch Allah dan diilhami olch Roh Kudus un-
‘tuk menulis berbagai jenis pekabaran bagi umat Allah, tidak peduli kapan pun
atau di mana pun mereka tinggal
Demikian juga, beberapa penulis adalah saksi mata dari peristiwaeperistiwa
yang mereka sedang ceritakan, Sementara yang lain melakukan penyelidik-
an pribadi yang cermat atas berbagai kejadian atau menggunakan dokumen-
dokumen yang ada secara hati-hati Yos. 10: 13; Luk, 1: 1-3), Namun seluruh
agian Alkitab diilhamkan (2 Tim. 3: 16). Inilab alasan mengapa Paulus me~
ngatakan bahwa “Sebab segala sesuatu yang ditulis dahulu ..ditulis untuk
‘menjadi pelajaran bagi kita, supaya kita teguh berpegang pada pengharapan,
oleh ketckunan dan penghiburan dari Kitab Suci” (Rm. 15: 4). Allah yang men-
ciptakan bahasa manusia, memampukan orang-orang pilihan untuk menyam-
paikan pemikiran yang telah diilhami, dalam kata-Kata manusia dengan cara
‘yang dapat dipercaya dan dapat diandalkan,
“Allah senang menyampaikan kebenaran-Nya kepada dunia melalui agen-agen
manusia, dan Dia Sendiri oleh Roh Kudus-Nya, memilih orang-orang yang me-
menuhi syarat dan memampukan mereka untuk melakukan pekerjaan-Nya, Dia
membimbing pikiran dalam memilib apa yang harus diucapkan dan apa yang ha-
rus ditulis, Harta karun itu dipercayakan kepada bejana tanah Tiat, namun sesung-
‘guhnya berasal dari Surga."-Ellen G, White, Selected Messages, ld. 1, him. 26.
Begitu banyak penulis berbeda, dalam konteks yang berbeda, namun
mereka semua menyatakan Tuhan yang sama, Bagaimanakah kebenaran
‘yang mengagumkan ini meneguhkan kita akan keakuratan Firman Tuhan?
Pelajaran Sekolah Sabat Dewasa—riwulan 20207eee 3] Maker
Alkitab sebagai Nubuatan
Alkitab itu unik di antara kitab-kitab agama lainnya yang dikenal, Karena
isinya hingga 30 persen terdiri dari nubuatan dan tulisan-tulisan yang menyata-
kkan kejadian yang akan terjadi pada masa yang datang. Penggabungan nubuat-
an dan penggenapannya dalam sejarah merupakan pusat pandangan alkitabiah,
karena Allah yang bertindak dalam sejarah mengetahui masa depan dan telah
‘menyatakannya kepada para nabi-Nya (Amos 3: 7). Alkitab bukan hanya Fir
‘man yang hidup, atau Firman yang berhubungan dengan sejarah itu adalah
Firman yang sifatnya nubuatan.
Bagaimanakah ayat-ayat berikut ini menyatakan secara rinei menge-
naj kedatangan Mesias?
Kej. 49: 8-12
Mam, 22: 12-1
Yes, 53: 3-7,
Dan. 9: 2-27
Mi 5:2
Mal, 3: 7
Za. 9:9
Setidaknya ada enam puluh lima nubuatan langsung, mengenai Mesias da-
Jam Perjanjian Lama, dan lebih banyak lagi jika kita menambahkan tipologi
(tipologi adalah studi tentang bagaimana upacara-upacara Perjanjian Lame,
seperti upacara Korban, yakni mubuatan Keeil mengenai Yesus). Nubuatan-
‘nubuatan ini berbubungan dengan hal-hal yang begiturinci dan spesifik seperti
““tongkat Kerajan tidak akan beranjak dari Yehuda” (Ke). 19: 10) Ia akan dil
hirkan di Betlehem Yehuda (4. 5 1); Dia akan “dhina dan dihindari orang”
dipukuli,dituduh dengan kepalsuan, namun Ia tidak membuka mulut-Nya un
tuk membela dri (Yes. 53: 3-7) tangan dan kaki-Nya ditusuk; dan bahwa me-
reka akan membagizbagi pakalan-Nya (Mem. 22: 12-18}.
Fakta bahwa nubuatan-nubuatan Perjanjian Lama digenapi sedemikian te-
pat dalam Kehidupan, kematian dan kebangkitan Yesus, membuktikan babwa
AAlkitab adalah wahy dan idham Allah, ini juga menunjukkan bahwa Yesus
‘benar-benar seperti yang Dia sendiri dan orang lain nyatakan, Yesus mengge-
napi nubvatan para nabi zaman dahulu dalam bal Kematian dan kebangkitan-
Nya (Luk. 9:21, 22; Mat. 17: 22, 23), Kehancuran Yerusalem (Mat. 24 1,2)
dan Kedatangan-Nya kedua kali oh, 14: 1-3). Dengan demikian, peajelmaan,
kematian, dan kebangkitan-Nya sudah dinubuatkan oleh Alkitab, dan pengge~
napannya memastikan bahwa Alkitab benar-benar dapat dipereaya,
‘Apa sajakah semua penjelasan yang dapat Anda
nguatkan kepereayaan Anda kepada Yesus dan kematian-Nya bagi kita?
Bagikan di kelas pada hari Sabat dan ajukan pertanyaan: Mengapakah
bukti itu begitu meyakinkan?
8 Cara Menafsirkan AlkitabAlkitab sebagai Sejarah
‘Alkitab itu unik jika dibandingkan dengan kitab-kitab “sui” lainnya ka-
rena is disusun dalam sejarah. Ini berarti bahwa Alkitab bukan sematasmata
pemikiran filosofis manusia (seperti Konfusius atau Budha),tetapi catatan per
‘buatan Allah dalam sejarah sementara bergerak maju ke arah tujuan tertentu
Dalam kasus Alkitab, tujuan-tujuan itu adalah: 1) janji seorang Juruselamat,
dan 2) kedatangan Yesus yang kedua kali. Ini adalah hal yang unik bagi iman
Kristen-Yahudi, yang berbeda dengan pandangan bersiklis dari banyak agama
dunia lainnya mulai dari Mesir kuno hingga agama-agama modern timur.
Bacalah 1 Korintus 18: 3-5, $1-S5; Roma 8: 11, dan 1 Tesalonika 4: 14.
‘Apakah yang diajarkan ayat-ayat ini kepada kita, bukan hanya mengenai
kebenaran sejarah kebangkitan Kristus tetapi juga apa artinya bagi kita
secara pribadi?
Kesaksian keempat penulis Injil dan Paulus bahwa Yesus mati, dikuburkan,
bangkit secara jasmani dari kematian, serta menampakkan diri kepada banyak
orang. Hal Ini dikuatkan oleh para saksi mata yang membaringkan-Nya dalam
kuburan dan kemudian melihatnya kosong. Para saksi menjamah Yesus, dan
Yesus makan bersama mereka. Maria (ibu Yesus), Maria Magdalena, dan para
\anita lain melihat-Nya sebagai Juruselamat yang. telah bangkit. Murid-murid
berbicara dengan-Nya dalam perjalanan menuju Emaus. Kemudian Yesus me-
‘nampakkan diri kepada mereka untuk memberikan Perintah Agung Injil, Pau-
lus menuliskan bahwa jika kesaksian Alkitab ditolak, maka pemberitaan dan
/). Terjemahan lain mengatakan “batal
(REB) atau “siaesia® (NIV). Murid-murid menyatakan, *se-
sungguhnya! Tuhan telah bangkit” (Luk 24: 34, NIV). Istilah Yunani ontos
‘mengacu pada sesuatu yang benar-benar terjadi, tu diterjemahkan, “sebenar-
nya,” “past,” atau "sunggub-sungguh.” Para murid bersaksi bahwa "sesung-
‘guhnya Tuhan telah bangkit.”
Kristus juga digambarkan sebagai “buah sulung” (/ Kor 15: 20) dari antara
semua yang telah mati, Fakta sejarah bahwa Kristus telah bangkit secara jas-
‘mani dari kematian dan sekarang ini hidup adalah jaminan bahwa mereka juga
akan dibangkitkan sebagaimana Dia telah bangkit. Semua orang benar “akan
dibangkitkan kembali dalam Kristus” (1 Kor. 13: 22, NRSV). Istilah ini secara
tidak langsung menyatakan tindakan peneiptaan di masa yang akan datang,
ketika mereka: “yang menjadi milik-Nya,” atau yang tetap setia kepada-Nya
akan dibangkitkan “pada saat kedatangan-Nya” (I Kor. 15: 23, NKJV) “pada
waktu bunyi nafiri yang terakhit” (I Kor 15: 52, NKJV)
Mengapakah janji kebangkitan begitu penting bagi iman kita, teruta-
ma karena kita memahami bahwa orang mati itu sedang tidur? Tanps
‘mengapakah iman kita sesungguhnya “sia-sia”?
Pelajaran Sekolah Sabat Dewasa—triwulan 2020 9Kuasa Firman yang Mengubahkan
Bacalah 2 Raja-raja 22: 3-20, Apakah yang menyebabkan Raja Yosia
mengoyakkan pakaiannya? Bagaimanakah penemuannya bukan hanya
mengubah dirinya, tetapi keseluruhan bangsa Yehuda?
Pada tahun 621 SM, saat Yosia berusia sekitar 25 tahun, Hilkia, imam besar,
‘menemukan “kitab Taurat", yang boleh jadi adalah lima kitab pertama Musa
atau, lebih spesifik kitab Ulangan, Selama pemerintahan ayahnya, Amon, dan
Manasye kakeknya yang paling jahat, gulungan kitab ini telah hilang di tengah-
tengah penyembahan kepada Baal Asyera, dan “segenap tentara langit” (2 Raj.
21; 3-9). Segera setelah Yosia mendengar syarat perjanjian Tuhan, dia mengo-
vyakkan pakaiannya dalam keadaan yang sangat susah, Karena dia menyadari
betapa jauhnya ia dan rakyatnya telah menyimpang dari penyembahan kepada
Allah yang benar, Dia segera memulai suatu pembaruan di seluruh negeri, me-
robobkan bukit-bukit pengorbanan dan menghancurkan patung-patung dewa
asing. Setelah selesai, hanya ada satu tempat yang tersisa untuk beribadab di
Yehuda: Bait Suci Allah di Yerusalem, Penemuan Firman Tuhan menuntun
pada keinsafan, pertobatan, dan kuasa untuk berubah. Perubahan ini dimulai
oleh Yosia dan akhimya menyebar ke seluruh Yehuda,
Bagaimanakah Alkitab meyakinkan kita bahwa itu memiliki kuasa un-
‘tuk mengubah hidup dan menunjukkan jalan menuju keselamatan kepa-
Yohanes 16: 13; 17: 17; Hbrani 4: 12; dan Roma 12: 2.
Salah satu kesaksian yang paling kuat tentang kuasa Alkitab adalah kebi-
ddupan seseorang yang berubah, Itulah Firman yang memisahkan dosa dan ke-
bobrokan moral manusia, menyatakan sifat alami kemanusiaan kita yang sebe-
namya serta kebutuhan kita akan Juruselamat.
Sebuah buku unik seperti Alkitab, yang tersusun dalam sejarah, diilhami
oleh nubuatan, dan dengan kuasa untuk mengubahkan kehidupan, harus ditaf-
sirkan dengan cara yang unik. Ini tidak bisa dtafsirkan sama seperti buku yang
lain, Karena Firman Allah yang hidup harus dipahami dalam terang Kristus
yang hidup, yang berjanji mengirimkan Rob-Nya untuk menuntun kita “ke
dalam seluruh kebenaran” (Yoh 16: 13). Maka, Alkitab, sebagai wahyu ke
benaran Allah, pasti berisi prinsip penafsirannya sendiri. Prinsip-prinsip ini
dapat ditemukan saat mempclajari bagaimana para penulis Alkitab menggu-
nakan Alkitab dan dituntun olehnya sementara mereka membiarkan Alkitab
‘menafsirkan dirinya send.Rid 3 Apa
PENDALAMAN: Baca Ellen G. White, “Alkitab Suatu Perlindunga
624-634 dalam Alfa dan Omega, jld. 8; “Janganlah Gelisah Hatimu,
304-326 dalam Alfa dan Omega, jld. 2.
“Di dalam firman-Nya, Allah telah menyampaikan kepada manusia penge-
‘ahuan yang perlu untuk keselamatan. Alkitab harus diterima sebagai pernyata-
an kehendak Allah yang teguh dan penuh kuasa. Alkitab adalah standar tabiat,
‘yang menyatakan doktrin (ajaran) dan ujian pengalaman.”-Ellen G. White,
Alfa dan Omega, jd. 8, him. 9.
Banyak orang yang mati karena menjunjung tinggi dan tetap setia kepa-
da Firman Tuhan. Salah satunya adalah Dr. Rowland Taylor, seorang pende-
ta wilayah di Inggris, yang menentang pemaksaan misa Katolik pada masa
pemerintahan Mary yang berlumuran di paroki Hadley, Ingeris. Setelah diu-
sir dari gereja dan dicjck Karena kesctiaannya kepada Alkitab, ia mengajukan
permohonan secara pribadi kepada uskup Winchester, perwakilan pemerintah
Inggris. Namun ia memasukkannya ke penjara dan akhirnya mengirimnya ke
tiang gantungan. Tepat scbelum kematiannya pada tahun 1555, ia mengucap-
kan kata-kata ini:
“Wahai orang-orang baik! Saya tidak mengajarkan apa pun kepada kali-
an kecuali Firman Allah yang kudus, dan pelajaran-pelajaran itu saya ambil
dari buku yang diberkati Allah, Alkitab. Hari ini saya datang ke sini untuk
‘memeteraikannya dengan darah saya."-John Foxe, The New Faxes Book of
Martyrs, ditulis ulang dan diperbarui oleh Harold J, Chadwick (North Bruns-
wick, NJ: Bridge-Logos Publishers, 1997), him. 193. Dr, Taylor terdengar
mengulangi Mazmur 51 tepat sesaat sebelum api dinyalakan dan dia menye-
rahkan hidupnya.
Pertanyaan-pertanyaan untuk Didiskusikan:
1, Dalam cara apakah nubuatan menegaskan bahwa Alkitab berasal
dari Tuhan? Bagaimanakah nubuatan-nubuatan yang digenapi ini
meneguhkan iman kita
2. Mengacu pada pertanyaan di akhir pelajaran hari Selasa, mengaps-
kah bukti bahwa Yesus adalah Mesias begitu kuat?
3. Yesus dan para rasul menunjukkan iman yang tak tergoyahkan pada
kepercayaan dan wewenang Ilahi atas Alkitab. Sebagai contoh, bera-
pa kalikah Yesus sendiri merujuk Kitab Suci dan bahwa (sering me-
‘nunjuk pada diri-Nya sendiri) Kitab Suci harus “digenapi"? (Iisal-
ya, lihat Matius 26: 34, 56; Markus 14: 49; Lukas 4: 21; Yohanes 13: 18,
Yohanes 17: 12). Jadi, jika Yesus sendiri memercayai Alkitab (dalam
hal ini adalah Perjanjian Lama) sedemikian sungguh-sungguh, secara
kkhusus dalam hal penggenapan nubuatan, bagaimanakah seharusnya
sikap kita terhadap Alkitab?
Pelajaran Sekolah Sabat Dewasa—tiwulanl,2020, 11