You are on page 1of 11

Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol.16, No.1 Januari 2012, hlm.

45–55
Terakreditasi SK. No. 64a/DIKTI/Kep/2010
http://jurkubank.wordpress.com

MANAJEMEN LABA TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN


CORPORATE GOVERNANCE SEBAGAI PEMODERASI

Herman Darwis
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Khairun
Jl. Pertamina Gambesi Kampus II Ternate Selatan, 97728.

Abstract
The objective of study was to provide empirical evidence of the influence of earnings management on corporate
value. Managerial ownership affected the relationship between earning management with corporate values,
and institutional ownership affected the relations between earning management to the corporate value.The
population of this study was manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange, the observa-
tion period from the year 2008-2010. The technique used was purposive sample with the analysis method used
was a simple regression for hypothesis one, and moderate analyst regression for hypotheses two and three. The
study found that earnings management had no effect on corporate value. Managerial ownership did not affect
the relationship between earnings management to corporate value. Institutional ownership affected the rela-
tionship between earnings management to corporate value. Ownership of shares held by institutional parties
could weaken the influence of earnings management on corporate value. It was because the institutional own-
ership could control the company more closely so that the possibility of management performed earnings
management could be reduced.
Key words: earnings management, corporate governance, managerial ownership, institutional ownership,
corporate value.

Corporate governance merupakan suatu sistem yang buat investor kehilangan kepercayaannya terhadap
mengatur dan mengendalikan perusahaan yang di- pengembalian investasi yang telah mereka
harapkan dapat memberikan dan meningkatkan investasikan pada perusahaan. Hubungan agensi
nilai perusahaan kepada para pemegang saham. muncul ketika salah satu pihak (principal) menyewa
Dengan demikian penerapan good corporate gover- pihak lain (agent) untuk melaksanakan suatu jasa,
nance dipercaya dapat meningkatkan nilai perusa- dan dalam melakukan hal itu mendelegasikan we-
haan. wenang untuk membuat keputusan kepada agen
Ciri utama dari lemahnya corporate governance tersebut.
adalah adanya tindakan mementingkan diri sendiri Kewenangan yang dimiliki agen seringkali
di pihak manajer perusahaan dengan mengesam- tidak memaksimalkan kepentingan pemilik karena
pingkan kepentingan investor. Hal ini akan mem- adanya perbedaan kepentingan (conflict of interest).

Korespondensi dengan Penulis:


Herman Darwis: Telp. +62 921 311 0903 Fax. +62 921 311 0901
E-mail: herman. darwis@gmail.com

| 45 |
Jurnal Keuangan dan Perbankan | KEUANGAN
Vol. 16, No.1, Januari 2012: 45–55

Hal ini disebut sebagai masalah keagenan. Oleh & Machfoedz (2006) menemukan bahwa meka-
karena itu, diperlukan perlindungan terhadap ke- nisme corporate governance berpengaruh terhadap
pentingan investor dari perilaku menyimpang yang nilai perusahaan. Penelitian Rachmawati & Triat-
dilakukan oleh pihak manajemen. Herawaty (2008) moko (2007) menunjukkan adanya hubungan
menjelaskan, bahwa salah satu bentuk penyim- antara nilai perusahaan dengan persentase saham
pangan yang dilakukan oleh manajemen sebagai yang dimiliki oleh pihak manajemen perusahaan.
agen yaitu dalam proses penyusunan laporan ke- Penelitian yang dilakukan Wahyudi & Pawestri
uangan manajemen dapat memengaruhi tingkat (2006) menyimpulkan bahwa struktur kepemilikan
laba yang ditampilkan dalam laporan keuangan institusional tidak berpengaruh terhadap keputus-
atau yang sering disebut dengan manajemen laba an keuangan maupun nilai perusahaan.
(earnings management). Manajemen laba adalah tin- Herawaty (2008) menguji hubungan antara
dakan yang dilakukan manajemen untuk mening- manajemen laba dan nilai perusahaan yang dimo-
katkan atau menurunkan laba perusahaan dalam derasi oleh corporate governance. Hasil penelitiannya
laporan keuangan. Tujuan manajemen laba adalah membuktikan bahwa komisaris independen, kuali-
untuk meningkatkan kesejahteraan pihak tertentu tas audit dan kepemilikan institusional merupakan
walaupun dalam jangka panjang tidak terdapat variabel pemoderasi antara earnings management
perbedaan laba kumulatif perusahaan dengan laba dan nilai perusahaan, sedangkan kepemilikan ma-
yang dapat diidentifikasikan sebagai suatu keun- najerial bukan merupakan variabel pemoderasi.
tungan.
Berdasarkan ketidakkonsistenan penelitian
Praktek manajemen laba dinilai merugikan sebelumnya, maka penelitian ini menguji kembali
karena dapat menurunkan nilai laporan keuangan pengaruh good corporate governance terhadap
dan memberikan informasi yang tidak relevan bagi hubungan antara manajemen laba dengan nilai per-
investor. Menurut Herawaty (2008) teori keagenan usahaan, dengan menggunakan data yang lebih
memberikan pandangan bahwa masalah manaje- terbaru dan metode analisis uji selisih mutlak.
men laba dapat diminimumkan dengan pengawas-
an sendiri melalui good corporate governance.
HIPOTESIS
Penelitian tentang pengaruh manajemen laba
terhadap nilai perusahaan dilakukan oleh Herawaty Pengaruh Manajemen Laba terhadap Nilai
(2008) menemukan bahwa manajemen laba mem- Perusahaan
punyai pengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Manajer sebagai pengelola perusahaan lebih
Penelitian yang dilakukan Fernandes & Ferreira banyak mengetahui informasi internal dan prospek
(2007) menyatakan bahwa manajemen laba mem- perusahaan di masa yang akan datang dibanding
punyai hubungan yang negatif terhadap nilai per- pemilik (pemegang saham) sehingga menimbulkan
usahaan. Penelitian Wedari (2004); Herawaty (2008) asimetri informasi. Manajer diwajibkan membe-
menemukan bahwa praktek corporate governance me- rikan sinyal mengenai kondisi perusahaan kepada
miliki hubungan terhadap manajemen laba , se- pemilik. Sinyal yang diberikan merupakan cermin-
dangkan menurut Siregar & Bachtiar (2004) tidak an nilai perusahaan melalui pengungkapan infor-
terdapat hubungan antara praktek corporate gover- masi akuntansi seperti laporan keuangan. Laporan
nance dengan manajemen laba. keuangan tersebut penting bagi pengguna ekternal
Hasil penelitian Mitton (2002), Black, et al. perusahaan karena kelompok itu berada dalam
(2003), Klapper & Love (2003), dan Febriyana (2007), kondisi yang paling tidak tinggi tingkat kepastian-
menemukan bahwa corporate governance memiliki nya. Asimetri antara manajemen dan pemilik mem-
hubungan positif dengan nilai perusahaan. Siallagan berikan kesempatan pada manajer untuk melaku-

| 46 |
Manajemen Laba Terhadap Nilai Perusahaan dengan Corporate Governance Sebagai Pemoderasi
Herman Darwis

kan manajemen laba guna meningkatkan nilai per- rapan good corporate governance dipercaya dapat me-
usahaan pada saat tertentu. Pada mulanya nilai ningkatkan nilai perusahaan.
perusahaan memang meningkat pada periode ter- Penelitian tentang pengaruh corporate gover-
tentu, namun sebenarnya manajemen laba dapat nance terhadap nilai perusahaan dilakukan oleh
menurunkan nilai perusahaan pada masa yang Black, et al. (2003) membuktikan bahwa corporate
akan datang. governance index secara keseluruhan merupakan hal
Penelitian tentang pengaruh manajemen laba penting dan menjadi salah satu faktor penyebab
terhadap nilai perusahaan dilakukan oleh Herawaty yang dapat menjelaskan nilai pasar bagi perusaha-
(2008) menemukan bahwa manajemen laba mem- an-perusahaan independen di Korea. Johnson, et
punyai pengaruh positif terhadap nilai perusahaan. al. (2000) memberikan bukti bahwa rendahnya
Sloan (1996) menguji sifat kandungan informasi kualitas corporate governance dalam suatu negara ber-
komponen akrual dan komponen aliran kas apakah dampak negatif pada pasar saham dan nilai tukar
terefleksi dalam harga saham. Terbukti bahwa mata uang negara bersangkutan pada masa krisis
kinerja laba yang berasal dari komponen akrual di Asia. Klapper & Love (2002) menemukan adanya
sebagai aktifitas manajemen laba memiliki per- hubungan positif antara corporate governance dengan
sistensi yang lebih rendah dibanding aliran kas. kinerja perusahaan.
Laba yang dilaporkan lebih besar dari aliran kas Silveira & Bairos (2006), menemukan bahwa
operasi yang dapat meningkatkan nilai perusahaan adanya pengaruh kualitas CG terhadap nilai pasar
saat ini. Berdasarkan uraian teori dan penelitian perusahaan. Pawestri (2006) yang menyatakan
terdahulu maka hipotesis yang diajukan adalah: bahwa kepemilikan manajerial memiliki pengaruh
H 1: Manajemen laba berpengaruh terhadap nilai terhadap nilai perusahaan. Siallagan & Machfoedz
perusahaan. (2006) menemukan bahwa kepemilikan manajerial
berpengaruh secara negatif terhadap nilai perusa-
haan. Rachmawati & Triatmoko (2007) menyimpul-
Pengaruh Corporate Governance terhadap
kan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh
Hubungan antara Manajemen Laba dengan positif terhadap nilai perusahaan (price book value),
Nilai Perusahaan sedangkan kepemilikan institusional berpengaruh
Perspektif teori agensi, agen yang risk adverse terhadap nilai perusahaan. Darwis (2009) menemu-
dan cenderung mementingkan dirinya sendiri akan kan bahwa implementasi GCG dan kepemilikan
mengalokasikan sumber-sumber dari investasi institusional berpengaruh terhadap kinerja perusa-
yang tidak meningkatkan nilai perusahaan ke alter- haan.
natif investasi yang lebih menguntungkan. Perma- Dengan alasan meningkatkan nilai perusaha-
salahan agensi akan mengindikasikan bahwa nilai an, manajemen melakukan tindakan oportunis de-
perusahaan akan naik apabila pemilik perusahaan ngan melakukan manajemen laba. Oleh karena itu
bisa mengendalikan perilaku manajemen agar adanya praktek corporate governance di perusahaan
tidak menghamburkan sumber perusahaan, baik akan membatasi manajemen laba karena adanya
dalam bentuk investasi yang tidak layak maupun mekanisme pengendalian dalam perusahaan ter-
dalam bentuk shirking. Corporate governance meru- sebut. Praktek corporate governance dapat diproksi
pakan suatu sistem yang mengatur dan mengenda- dengan komisaris independen, kepemilikan mana-
likan perusahaan yang diharapkan dapat membe- gerial, kepemilikan institusional dan klasifikasi
rikan dan meningkatkan nilai perusahaan kepada akuntan publik. Investor institusional yang sering
para pemegang saham. Dengan demikian, pene- sebut sebagai investor yang canggih (sophisticated)

| 47 |
Jurnal Keuangan dan Perbankan | KEUANGAN
Vol. 16, No.1, Januari 2012: 45–55

sehingga seharusnya lebih dapat menggunakan H3: Kepemilikan institusional berpengaruh ter-
informasi periode sekarang dalam memprediksi hadap terhadap hubungan antara manajemen
laba masa depan dibanding investor non institu- laba dengan nilai perusahaan.
tional.
Balsam, et al. (2002) menemukan hubungan METODE
yang negatif antar discretionary accrual yang tidak
diekspektasi dengan imbal hasil di sekitar tanggal Populasi dalam penelitian ini adalah perusa-
pengumuman karena investor institusional mem- haan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun
punyai akses atas sumber informasi yang lebih te- 2008-2010. Teknik pengambilan sampel mengguna-
pat waktu dan relevan yang dapat mengetahui ke- kan metode purposive sampling. Adapun kriteria
beradaan pengelolaan laba lebih cepat dan lebih sampel yang akan digunakan yaitu: (1) Perusahaan
mudah dibandingkan investor individual. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indone-
sia tahun 2008-2010. (2) Menerbitkan laporan ke-
Demikian halnya penelitian oleh Midiastuty
uangan lengkap selama tahun 2008-2010. (3)
& Machfoedz (2003) menyatakan bahwa kepemilik-
Menerbitkan laporan keuangan dengan mengguna-
an manajerial merupakan salah satu mekanisme
kan mata uang rupiah. (4) Memiliki data yang leng-
yang dapat membatasi perilaku oportunistik mana-
kap terkait dengan variabel-variabel yang diguna-
jer dalam bentuk manajemen laba. Wedari (2004)
kan dalam penelitian.
menyimpulkan bahwa kepemilikan manajerial juga
memiliki motif lain. Dalam penelitian ini mengacu Variabel dependen dari penelitian ini adalah
pada teori yang ada yang menyatakan kepemilikan nilai perusahaan yang diukur dengan price to book
manajerial dapat berfungsi sebagai mekanisme cor- value (PBV). Variabel independen yang digunakan
porate governance sehingga dapat mengurangi tin- manajemen laba, menggunakan model yang digu-
dakan manajer dalam memanipulasi laba, hal ini nakan dalam penelitian Utami (2005). Manajemen
berarti kepemilikan manajerial berhubungan laba diproksikan berdasarkan rasio akrual modal
negatif dengan manajemen laba. Herawaty (2008) kerja dengan penjualan. Model ini didasarkan pada
menguji hubungan antara manajemen laba dan nilai kajian McNichols (2000) serta Dechow & Skinner
perusahaan yang dimoderasi oleh corporate gover- (2000) yang menyarankan agar riset manajemen
nance. Hasil penelitiannya membuktikan bahwa laba menggunakan model spesifik akrual atau dis-
komisaris independen, kualitas audit dan kepemi- tribusi frekuensi. Penggunaan rasio akrual modal
likan institusional merupakan variabel pemoderasi kerja terhadap penjualan yang lebih sederhana se-
antara manajemen laba dan nilai perusahaan. Pertiwi bagai proksi manajemen laba juga disarankan oleh
(2010) menemukan bahwa variabel kepemilikan Peasnell, et al. (2000).
institusional sebagai proksi dari corporate governance Manajemen laba =Akrual modal kerja (t) /Penjual-
sebagai variabel moderating dari manajemen laba an periode (t)
terhadap nilai perusahaan memiliki pengaruh Variabel moderating yang digunakan dalam
negatif signifikan. Berdasarkan uraian teori dan penelitian ini terdiri atas:
penelitian terdahulu maka hipotesis yang diajukan
adalah:
H2: Kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap
Kepemilikan Manajerial
hubungan antara manajemen laba dengan nilai Adalah pemegang saham dari pihak mana-
perusahaan. jemen yang secara aktif ikut dalam pengambilan
keputusan perusahaan (direktur dan komisaris).

| 48 |
Manajemen Laba Terhadap Nilai Perusahaan dengan Corporate Governance Sebagai Pemoderasi
Herman Darwis

Jumlah Saham yang Dimiliki Pihak Manajemen Keterangan:


K.M = x100%
Total Saham Beredar Y = nilai perusahaan
α = konstanta
Kepemilikan Institusional (Institusional
Ownership) X1 = manajemen laba
X2 = kepemilikan manajerial
Adalah pemegang saham dari pihak insti-
(X1, - X2,) = selisih antara X 1 dan X2
tusional seperti bank, lembaga asuransi, perusa-
haan investasi dan institusi lainnya. Variabel ini β1 β2 β3 = koefisien regresi
diukur dari jumlah persentase saham yang dimiliki
oleh institusi pada akhir tahun dan diberi simbol Untuk menguji hipotesis 3 (H 3)
INST.
Y = α + β1X1 + β4X4 + β5 (X1- X4) + ε
Jumlah Saham Pihak Institusi
KI = x100% Keterangan:
Total Saham Beredar
Y = nilai perusahaan
Alat analisis untuk menguji hipotesis digu- α = konstanta
nakan analisis regresi sederhana untuk hipotesis X1 = manajemen laba
pertama (H 1) dan Moderated Regression Analysis
X4 = kepemilikan institusional
(MRA) uji selisih mutlak untuk hipotesis kedua dan
ketiga (H 2 dan H 3). Frucot & Shearon (1991) (X1, - X4) = selisih antara X 1 dan X4
menyatakan bahwa MRA uji selisih mutlak, eks- β1 β4 β5 = koefisien regresi
pektasi sebelumnya berhubungan dengan kombi-
nasi antara x 1 dan x2 dan berpengaruh terhadap y,
HASIL
jika skor tinggi untuk x 1 berasosiasi dengan skor
rendah x 2, maka akan terjadi perbedaan nilai Asumsi Klasik
absolut yang besar demikian pula sebaliknya. Pengujian asumsi klasik yang dilakukan,
Persamaan regresi untuk menguji hipotesis adalah menunjukkan bahwa seluruh model yang
sebagai berikut: diperoleh tidak mengandung multikolinieritas,
Untuk menguji hipotesis 1 (H 1). autokorelasi dan heteroskedastisitas , sehingga
model regresi layak dipakai untuk memprediksi
Y = α + β1X1 + ε
model.
Keterangan:
Y = nilai perusahaan Pembuktian Hipotesis
α = konstanta Hipotesis Satu (H 1)
X1 = manajemen laba Untuk menguji hipotesis satu, langkah per-
ε = error tama yang dilakukan adalah melakukan uji regresi
sederhana. Ringkasan hasil pengujian regresi, da-
Untuk menguji hipotesis 2 (H 2) pat dilihat pada Tabel 1.

Y = α + β1X1 + α2X2 + β3 (X1- X2) + ε

| 49 |
Jurnal Keuangan dan Perbankan | KEUANGAN
Vol. 16, No.1, Januari 2012: 45–55

Koefisien determinasi parsial (R 2) untuk memberikan makna bahwa secara simultan


variabel manajemen laba adalah sebesar 0,002; kemampuan variabel independen dalam
memberikan makna bahwa secara parsial kemam- menjelaskan keragaman nilai perusahaan adalah
puan variabel manajemen laba dalam menjelaskan sebesar 4,4%. Koefisien regresi variabel manajemen
keragaman nilai perusahaan adalah sebesar 2%. laba sebesar -1,432 dengan signifikansi sebesar
Koefisien regresi sebesar 0,556 dan signifikansi 0,678; koefisien regresi kepemilikan manajerial
sebesar 0,772. Nilai signifikansi ini lebih besar dari sebesar 2,010 dengan signifikansi sebesar 0,406;
a=5% (0,05). Untuk itu, secara statistik H 1 tidak koefisien regresi variabel KM (moderating)
dapat diterima, artinya hipotesis yang menyatakan sebesar -2,286 dengan signifikansi sebesar 0,529.
manajemen laba berpengaruh terhadap nilai Tingkat signifikansi dari ketiga variabel
perusahaan tidak dapat dibuktikan kebenarannya independen lebih besar dari α=5% (0,05) maka
sehingga hipotesis tersebut ditolak. dapat dikatakan bahwa koefisien regresi dari
ketiga variabel tersebut tidak dapat digunakan
untuk memprediksi variabel nilai perusahaan.
Hipotesis Dua (H 2)
Variabel moderating KM memiliki nilai parameter
Pengujian hipotesis kedua (H 2) dilakukan
tidak signifikan, artinya hipotesis yang
dengan menggunakan Moderated Regression Analy-
menyatakan bahwa kepemilikan manajerial
sis (MRA). Ringkasan hasil pengujian regresi, dapat
berpengaruh terhadap hubungan antara
dilihat pada Tabel 2.
manajemen laba dengan nilai perusahaan tidak
Koefisien determinasi ( adjust R square) dapat dibuktikan kebenarannya sehingga hipotesis
variabel independen adalah sebesar 0,044 tersebut ditolak.

dĂďĞůϭ
dĂďĞůϭ
dĂďĞůϭ
Tabel 1. Pengaruh Manajemen Laba terhadap Nilai Perusahaan
Variabel Dependen Variabel Independen Koefisien Regresi R Square Sig.
Variabel Dependen Variabel Independen Koefisien Regresi R Square Sig.
Nilai Perusahaan
Variabel Dependen Manajemen
Variabel laba
Independen 0,556
Koefisien Regresi 0,002
R 0,002
Square 0,772*
Sig.
Nilai Perusahaan Manajemen laba 0,556 0,772*
 Nilai Perusahaan Manajemen laba 0,556 0,002 0,772*


*Signifikan padal level 5%,
dĂďĞůϮ
dĂďĞůϮ
Tabel 2. Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Hubungan antara Manajemen Laba dengan Nilai Perusahaan.
dĂďĞůϮ
Koefisien Adjust
Variabel Dependen Variabel Independen Koefisien Adjust Sig.
Variabel Dependen Variabel Independen Regresi
Koefisien RAdjust
Square Sig.
Variabel Dependen Variabellaba
Independen Regresi R Square Sig.
Nilai Perusahaan Manajemen -1,432
Regresi 0,044
R 0,044
Square 0,678
Nilai Perusahaan Manajemen laba -1,432 0,678
Nilai Perusahaan Kepemilikan
Manajemen Managerial 2,010 0,406
Kepemilikanlaba
Managerial -1,432
2,010 0,044 0,678
0,406
KM (moderating)
Kepemilikan Managerial -2,286
2,010 0,529
0,406
KM (moderating) -2,286 0,529
 KM (moderating) -2,286 0,529
* Signifikan padal level 10%,

dĂďĞůϯ
dĂďĞůϯ
Tabel 3. Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Hubungan antara Manajemen Laba dengan Nilai Perusahaan.
dĂďĞůϯ
Variabel Adjust
Variabel Variabel Independen Koefisien Regresi Adjust Sig.
Dependen
Variabel Variabel Independen Koefisien Regresi RAdjust
Square Sig.
Dependen Variabel Independen Koefisien Regresi R Square Sig.
Dependen Manajemen laba -4,885 R 0,127
Square 0,0890*
Nilai Manajemen laba -4,885 0,127 0,0890*
Nilai Manajemen laba
Kepemilikan Institusional -4,885
3,041 0,127 0,0890*
0,0690*
Perusahaan
Nilai Kepemilikan Institusional 3,041 0,0690*
Perusahaan Kepemilikan
KI Institusional
(moderating) 3,041 0,0690*
Perusahaan KI (moderating) -5,921 0,019**
-5,921 0,019**
KI (moderating)
* Signifikan pada level 10%, -5,921 0,019**

**Signifikan
 pada level 5%


| 50 |
Manajemen Laba Terhadap Nilai Perusahaan dengan Corporate Governance Sebagai Pemoderasi
Herman Darwis

Hipotesis Tiga (H 3) kan oleh manajer tidak akan memberikan reaksi


Pengujian hipotesis tiga (H 3) dilakukan de- yang menguntungkan yang nantinya akan berdam-
ngan menggunakan Moderated Regression Analysis pak pada peningkatan nilai perusahaan yang ter-
(MRA). Ringkasan hasil pengujian regresi, dapat cermin dalam harga saham perusahaan. Sehingga
dilihat pada Tabel 3. ketika tujuan yang dimiliki antara pihak manajer
dengan pemilik modal berbeda maka konflik ke-
Koefisien determinasi (adjust R square) untuk
agenan tidak akan dapat dihindarkan dalam per-
variabel independen adalah sebesar 0,127 membe-
usahaan tersebut. Pihak manajemen akan merugi-
rikan makna bahwa secara simultan kemampuan
kan pemilik modal dengan berperilaku tidak etis
variabel independen dalam menjelaskan
dan melakukan kecurangan akuntansi. Konflik ke-
keragaman nilai perusahaan adalah sebesar 12,7%.
agenan yang terjadi di dalam suatu perusahaan da-
Variabel manajemen laba nilai koefisien regresi
pat memberikan dampak pada kualitas laba yang
sebesar -4,885, dengan signifikansi sebesar 0,089;
dihasilkan, hal ini dikarenakan para manajer akan
variabel kepemilikan institusional nilai koefisien
bertindak opportunistic. Laba yang bersifat opor-
regresi sebesar 3,041 dengan signifikansi sebesar
tunis tentunya akan merugikan bagi beberapa
0,069, variabel moderating KI nilai koefisien re- pihak yang memiliki kualitas rendah akan tidak
gresi sebesar -5,921 dengan signifikansi sebesar mewakili informasi sebenarnya. Dengan demikian,
0,019. Tingkat signifikansi variabel manajemen laba laba yang memiliki kualitas rendah sangat meru-
dan kepemilikan institusional signifikan pada level gikan para investor dan bagi perusahaan juga akan
10%, sedangkan variabel moderating KI signifikan merugikan sebab hal ini berhubungan dengan nilai
pada level 5%, sehingga dapat dikatakan bahwa perusahaan yang tercermin dalam harga saham
koefisien regresi dari ketiga variabel tersebut da- yang ditransaksikan.
pat digunakan untuk memprediksi variabel nilai
Hasil penelitian ini bertentangan dengan
perusahaan. Variabel moderating KI memiliki nilai
penelitian yang dilakukan Fernandes & Ferreira
parameter negatif dan signifikan, artinya bahwa
(2007) menyatakan bahwa manajemen laba mem-
dugaan yang menyatakan bahwa kepemilikan
punyai hubungan yang negatif terhadap nilai per-
institusional berpengaruh terhadap terhadap hu-
usahaan. Herawaty (2008) menemukan bahwa
bungan antara manajemen laba dengan nilai per-
manajemen laba mempunyai pengaruh positif ter-
usahaan dapat diterima.
hadap nilai perusahaan.

PEMBAHASAN Pengaruh Kepemilikan Managerial terhadap


Pengaruh Manajemen Laba terhadap Nilai Hubungan antara Manajemen laba dengan
Perusahaan Nilai Perusahaan.
Hasil pengujian hipotesis satu menunjukkan Variabel moderating kepemilikan manajerial
bahwa bahwa manajemen laba tidak berpengaruh tidak berpengaruh terhadap hubungan antara ma-
terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan agency najemen laba dengan nilai perusahaan. Penelitian
theory bahwa hubungan keagenan dapat me- ini mengindikasikan bahwa perusahaan dalam sam-
nimbulkan konflik kepentingan antara pemilik pel tidak menggunakan kepemilikan manajerial
(investor) dengan manajer (agen). Kontrak dibuat untuk mengurangi tindakan manajemen laba . Hal
dengan harapan dapat meminimumkan konflik ke- ini mungkin saja terjadi karena adanya tingkat ke-
pentingan tersebut. Hasil penelitian ini menemu- longgaran aturan perusahaan atau tidak adanya
kan bahwa tindakan manajemen laba yang dilaku- pengawasan yang tepat dikarenakan pemilik

| 51 |
Jurnal Keuangan dan Perbankan | KEUANGAN
Vol. 16, No.1, Januari 2012: 45–55

bertindak sebagai agen. Dengan demikian, sema- Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap
kin besar kepemilikan manajerial maka semakin Hubungan antara Manajemen Laba dengan
besar pula tindakan manajemen laba yang
Nilai Perusahaan.
dilakukan, sehingga ada kecenderungan manajer
bertindak semaunya dan kurang bertanggung Variabel moderating kepemilikan institusional
jawab. berpengaruh terhadap hubungan antara manaje-
Konsep corporate governance merupakan pe- men laba terhadap nilai perusahaan, hal ini menun-
misahan antara kepemilikan dan pengelolaan di jukkan bahwa variabel tersebut ternyata mampu
dalam perusahaan untuk meminimalisir suatu kon- mengurangi pengaruh tindakan manajemen laba
flik karena perbedaan kepentingan diantara kedua- terhadap nilai perusahaan. Kepemilikan saham
nya, maka diperlukan aturan dan mekanisme kon- yang dimiliki oleh pihak institusional dapat mem-
trol yang efektif. Salah satu upaya yang dapat dila- perlemah pengaruh manajemen laba terhadap nilai
kukan adalah dengan memperhatikan struktur perusahaan. Pihak institusional dapat mengontrol
kepemilikan perusahaan sebagai dasar untuk perusahaan dengan lebih teliti sehingga tindakan
mengidentifikasi distribusi kekuasaan diantara manajer melakukan manajemen laba dapat diku-
berbagai pihak. Namun hasil penelitian ini mene- rangi. Semakin tinggi tingkat kepemilikan insti-
mukan bahwa kepemilikan manajerial sebagai me- tusional maka semakin kuat tingkat pengendalian
kanisme kontrol internal tidak dapat mengatur dan yang dilakukan oleh pihak eksternal terhadap per-
mengendalikan perusahaan untuk memberikan dan usahaan sehingga agency cost yang terjadi di dalam
meningkatkan nilai perusahaan kepada para perusahaan semakin berkurang dan nilai perusa-
pemegang saham. Hal ini karena perusahaan yang haan semakin meningkat. Jiambavo, et al. (1996)
menjadi sampel penelitian sebagian besar proporsi menyatakan bahwa ada efek feedback dari kepe-
kepemilikan managerialnya masing sangat kecil se- milikan institusional yang dapat mengurangi pe-
hingga dimungkinkan manajer belum merasakan ngelolaan laba yang dilakukan perusahaan. Jika
manfaat dari kepemilikan tersebut. Secara teoritis pengelolaan laba tersebut efisien maka kepemilikan
ketika kepemilikan manajemen rendah, maka institusional yang tinggi akan meningkatkan penge-
insentif terhadap kemungkinan terjadinya perilaku lolaan laba yang dilakukan perusahaan tidak bersi-
oportunistik manajer akan meningkat. Hal ini fat oportunis maka kepemilikan institusional yang
berarti jika kepemilikan saham oleh manajer diper- tinggi akan mengurangi manajemen laba. Cornet
besar sehingga manajer tidak akan memanipulasi et al. (2006) menyatakan bahwa tindakan pe-
laba untuk kepentingannya. ngawasan perusahaan oleh pihak investor institu-
sional dapat mendorong manajer untuk lebih mem-
Penelitian ini konsisten dengan penelitian
fokuskan perhatiannya terhadap kinerja perusa-
yang dilakukan oleh Herawaty (2008) yang menya-
haan sehingga akan mengurangi perilaku opportu-
takan bahwa vaiabel kepemilikan manajerial bu-
nistic atau mementingkan diri sendiri.
kanlah variabel pemoderasi antara manajemen laba
dengan nilai perusahaan, sedangkan penelitian ini Penelitian ini mendukung penelitian yang
bertentangan dengan penelitian Rachmawati & dilakukan oleh Midiastuty & Machfoedz (2003)
Triatmoko (2007) yang menemukan bahwa terda- yang menyatakan bahwa kepemilikan institusional
pat hubungan antara nilai perusahaan dengan berpengaruh negatif sigtifikan terhadap manaje-
persentase saham yang dimiliki oleh pihak mana- men laba, sedangkan penelitian ini bertentangan
jemen perusahaan. dengan penelitian yang dilakukan Herawaty

| 52 |
Manajemen Laba Terhadap Nilai Perusahaan dengan Corporate Governance Sebagai Pemoderasi
Herman Darwis

(2008) yang menyatakan bahwa kepemilikan insti- trol internal tidak dapat mengatur dan mengendali-
tusional berpengaruh positif terhadap tindakan kan perusahaan untuk memberikan dan mening-
manajemen laba . Penelitian yang dilakukan katkan nilai perusahaan kepada para pemegang sa-
Wahyudi & Pawestri (2006) menyimpulkan bahwa ham. Hal ini karena perusahaan yang menjadi sam-
struktur kepemilikan institusional tidak berpenga- pel penelitian sebagian besar proporsi kepemilikan
ruh terhadap keputusan keuangan maupun nilai manajerialnya masing-masing sangat kecil sehingga
perusahaan. dimungkinkan manajer belum merasakan manfaat
dari kepemilikan tersebut.
KESIMPULAN DAN SARAN Variabel moderating kepemilikan institu-
sional berpengaruh terhadap hubungan antara ma-
Kesimpulan
najemen laba dengan nilai perusahaan, hal ini ber-
Penelitian ini bertujuan menguji kembali arti kepemilikan saham yang dimiliki oleh pihak
pengaruh good corporate governance terhadap hu- institusional dapat memperlemah pengaruh mana-
bungan antara manajemen laba dengan nilai per- jemen laba terhadap nilai perusahaan. Pihak ins-
usahaan, dengan menggunakan data yang lebih titusional dapat mengontrol perusahaan dengan
terbaru dan metode analisis uji selisih mutlak. lebih teliti sehingga tindakan manajer melakukan
Hasil penelitian menunjukkan manajemen laba manajemen laba dapat dikurangi. Semakin tinggi
tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan, hal tingkat kepemilikan institusional maka semakin
ini berarti tindakan manajemen laba yang dila- kuat tingkat pengendalian yang dilakukan oleh pi-
kukan oleh manajer tidak akan berdampak pada hak eksternal terhadap perusahaan sehingga agency
nilai perusahaan. Berdasarkan agency theory bahwa cost yang terjadi di dalam perusahaan semakin ber-
hubungan keagenan dapat menimbulkan konflik kurang dan nilai perusahaan semakin meningkat.
kepentingan antara pemilik (investor) dengan ma-
najer (agen). Kontrak dibuat dengan harapan da-
Saran
pat meminimumkan konflik kepentingan tersebut.
Hasil penelitian ini menemukan bahwa tindakan Sebaiknya para manajer tidak perlu melaku-
manajemen laba yang dilakukan tidak akan mem- kan tindakan manajemen laba karena terbukti
berikan reaksi yang menguntungkan yang nantinya tidak memiliki pengaruh terhadap nilai perusaha-
akan berdampak pada peningkatan nilai perusa- an. Pihak institusional perlu mengontrol perusaha-
haan yang tercermin dalam harga saham perusa- an dengan lebih teliti karena terbukti bahwa ke-
haan, sehingga ketika tujuan yang dimiliki antara pemilikan institusional dapat mengurangi tindakan
pihak manajer dengan pemilik modal berbeda, manajemen laba untuk meningkatkan nilai per-
maka pihak manajemen akan merugikan pemilik usahaan.
modal dengan berperilaku tidak etis dan melaku- Untuk penelitian selanjutnya hendaknya
kan kecurangan akuntansi. menambah periode penelitian, sehingga mungkin
Variabel moderating kepemilikan manajerial dapat dirasakan efek dari praktek corporate gover-
tidak berpengaruh terhadap hubungan antara nance, dan mengidentifikasi variabel moderating
manajemen laba dengan nilai perusahaan. Pene- lainnya untuk mengetahui bagaimana pengaruhnya
litian ini mengindikasikan bahwa perusahaan da- terhadap hubungan manajemen dan nilai per-
lam sampel tidak menggunakan kepemilikan mana- usahaan. Selain itu menggunakan model yang lebih
jerial untuk mengurangi tindakan manajemen laba . tepat dalam menghitung discretionary accrual yang
Kepemilikan manajerial sebagai mekanisme kon- sesuai dengan kondisi di Indonesia.

| 53 |
Jurnal Keuangan dan Perbankan | KEUANGAN
Vol. 16, No.1, Januari 2012: 45–55

DAFTAR PUSTAKA Midiastuty, P.P. & Machfoedz, M. 2003. Analisa


Hubungan Mekanisme Corporate Governance
Balsam, S., Bartov, E. & Marquardt, C. 2002. Accrual dan Indikasi Manajemen Laba. Simposium
Management, Investor Sophisticated, and Equity Nasional Akuntansi VI.
Valuation: Evidence from 10-Q Fillings. Journal of
Accounting Research, 40(4): 987-1012. Mitton. T. 2002. A Cross-Firm Analysis of the Impact of
Corporate Governance on the East Asian Finan-
Black, B.S., Jang, H., & Kim, W. 2003. Predicting Firms’ cial Crisis. Journal of Financial Economics, 64: 215-
Corporate Governance Choices: Evidence from 241.
Korea. Working Paper. http://papers.ssrn.com/
abstract=428662. (Diakses tanggal 6 Maret 2010). Muhandrianto, E.B.S. 2009. Pengaruh Earnings Manage-
ment dan Corporate Governance terhadap Nilai
Darwis, H. 2009. Corporate Governance terhadap Kinerja Perusahaan. Skripsi. Universitas Sebelas Maret
Perusahaan. Jurnal Keuangan Perbankan, 13(3): 418- Surakarta
430
Ningsaptiti, R. 2010. Analisis Pengaruh Ukuran
Dechow, P.M. & Skinner, D.J. 2000. Earnings Manage- Perusahaan dan Mekanisme Corporate Gover-
ment: Reconciling the Views of Accounting Aca- nance terhadap Manajemen Laba. Skripsi. Univer-
demics, Practitioners, and Regulators. Accounting sitas Diponegoro Semarang.
Horizons, 14: 235-250.
Pertiwi, D.A. 2010. Analisis Pengaruh Manajemen Laba
Febriyana, A. 2007. Pengaruh Penerapan Good Corpo- terhadap Nilai Perusahaan dengan Peranan
rate Governance terhadap Kinerja Perusahaan Praktik Corporate Governance sebagai Moderat-
Publik. Skripsi. Program Strata Satu Universitas ing Variabel. Skripsi. Universitas Diponegoro
Brawijaya. Malang. Semarang.

Fernandes, N.G. & Ferreira, M.A. 2007. The Evolution of Rachmawati, A. & Triatmoko, H. 2007. Analisis Faktor-
Earnings Management and Firm Valuation: A Faktor yang Memengaruhi Kualitas Laba dan
Cross-Country Analysis. Working Paper. Social Nilai Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi
Science Research Network. http://papers. X. Makasar. Juli: 1-26.
ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=965636 Siallagan, H. dan Machfoedz, M. 2006. Mekanisme Cor-
(Diakses tanggal 20 Agustus 2010). porate Governance, Kualitas Laba, dan Nilai
Herawaty, V. 2008. Peran Praktek Corporate Governance Perusahaan. Prosiding. Simposium Nasional
sebagai Moderating Variabel dari Pengaruh Earn- Akuntansi 9 Padang.
ings Management dan Nilai Perusahaan. Jurnal Silveira, A.D.M & Barros, L.A.B.C. 2006. Corporate Gov-
Akuntansi dan Keuangan, 10(2): 97-108. ernance Quality and Firm Value in Brazil. Http: /
/papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=
Jehsen, M.C. & Meckling, W.H. 1976. Theory of the Firm:
923310. (Diakses tanggal 17 September 2010).
Managerial Behavior, Agency Cost and Owner-
ship Structure.Journal of Financial Economics, 3: 305- Siregar, S.V.N.P. & Bachtiar, Y.S. 2004. Good Corporate
360. Governance, Information Asymmetry, and Earn-
ings Management. Prosiding. Simposium Nasional
Jiambavo, J. 1996. Discussion of Causes and
Akuntansi 7 Denpasar: 57-69.
Consequenses of Earnings Manipulation. Contem-
porary Accounting Research, 13: 37-47. Sloan, R.G. 1996. Do Stock Fully Reflect Information in
Accrual and Cash Flow About Future Earning.
Johnson, S., Boone, P., Breach, A., & Friedman, E. 2000. The Accounting Review, 71: 289-315.
Corporate Governance in Asian Financial Crisis.
Journal of Financial Economics, 58: 141-186 Sutrisno. 2010. Pengaruh Earnings Management
terhadap Nilai Perusahaan dengan Mekanisme
Klapper, L.F. & Love, I. 2003. Corporate Governance, In- Corporate Governance sebagai Moderating
vestor Protection, and Performance in Emerging Variabel. Skripsi. Universitas Diponegoro
Markets. Working Paper.The World Bank. Semarang.

| 54 |
Manajemen Laba Terhadap Nilai Perusahaan dengan Corporate Governance Sebagai Pemoderasi
Herman Darwis

Syakhroza, A. 2003. Teori Corporate Governance. Wahyudi, U. & Pawestri, H.P. 2006. Implikasi Struktur
Usahawan, No.8 Th. XXXII: 19-25. Kepemilikan terhadap Nilai Perusahaan dengan
Keputusan Keuangan sebagai Variabel Interven-
Utami, W. 2005. Pengaruh Manajemen Laba terhadap ing. Prosiding. Simposium Nasional Akuntansi
Biaya Modal Ekuitas (Studi pada Perusahaan (SNA) IX Padang.
Publik Sektor Manufaktur). Prosiding. SNA VIII.
Solo. Wedari, L.K. 2004. Analisis Pengaruh Dewan Komisaris
dan Keberadaan Komite Audit terhadap Aktivitas
Wahidahwati. 2002. Pengaruh Kepemilikan Manajerial Manajemen Laba. Makalah: 963-974.
dan Kepemilikan Institusional pada Kebijakan
Utang Perusahaan: Sebuah Perspektif Theory
Agency. Jurnal Riset Akuntansi, 5: 1-16.

| 55 |

You might also like