PeranfactanFasitas Kesehatan Gigi
IKGUT 1998: 5(3): 128-132 Jurnal Kedokteran Gigi
Diterbithan diSokarta ‘Universitas Indonesia
ISSN 0854-366X
KONTRIBUSI PEMANFAATAN FASILITAS KESEHATAN GIGI
TERHADAP RADANG GUSI ANAK
(Studi Ibu Dan Anaknya Yang Berumur
Empat Tahun Di Dki Jakarta, 1993/1994)
Budiharto
Bagian llmu Keschatan Gigi Masyarakat dan Pencegahan Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Indonesia
Budiharto: Kontribusi pemanfaatan fasilitas keschatan gigi terhadap radang gusi anak. Jumal
Kedokteran Gigi Universitas Indonesia 1998; Vol.5(3): 128-132
Abstrak
Pemanfaatan fasilitas keschatan gigi merupakan komponen perilaku keschatan gigi yang tercakup
alam ranah (domein) tindakan, Pemanfaatan fasilitas kesehatan gigi yang dimaksud adalah tindakan
ibu untuk mendayagunakan fasilitas keschatan gigi dengan tujuan mendapatkan pelayanan kesehatan
‘igi baik, promotif, preventif , kuratif maupun rehabilitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pemanfaaian faslitas Kesehatan gigi oleh ibu untuk anaknya yang berumur empat tahun mampa
memberikan kontribusi terhadap radang gusi anak sebesar 4.8%. Pemanfaatan faslitas kesehalan gigi
leh ibu untuk anaknya yang berumur empat tahun, sebagian terbesar untuk tujuan pelayanan kuratif.
Pemanfaatan fasilitas kesehatan gigi oleh ibu dan Keluarganya termasuk Kategori baik sebesar 69.1%,
sedang sebesar 28.4% dan kurang sebesar 2.5%
Abstract
Dental health services utilization is a dental health behavior component included practicing
domain, Dental health services utilization is mothers practicing demand for promotive, preventive,
curative and rehabilitative in mothers’ or her family dental health, The influence of the utilization of
dental health services to the mothers’ behavior is 67 %. Dental health facilities in Jekarta are
considered reachable because of the good public transportation system. Generally the mothers have
utilized dental health services 2.5 % of the respondents arc categorized low in utilizing dental health
services, 28.4 % fair and 69.1 % good. Sixty nine point one percents of the respondents who are
categorized as good utilize the dental health services mostly for curative treatment. Therefore it
requires a good promotive and preventive strategies to support the quality of services. The dental health
facilities utilization, contributing to the children's gingivitis status is 4.8%
128Pemanfaaian Fasilitas Kesehatan Gigi
Pendahuluan
Pemanfaatan fasilitas keschatan gigi
merupakan bagian dari komponen
tindakan yang dilakukan seseorang untuk
mendapat kan pelayanan kesehatan gigi
untuk tujuan promotif, preventif, kuratif
dan rchabilitatif di bidang keschatan gigi
Fasiltas keschatan gigi adalah sarana dan
prasarana yang disediakan atau
diselenggarakan baik oleh _instansi
pemerintah maupun swasta untuk tujuan
peningkatan, perawatan dan pemulihan
keschatan gigi . Menurut jenis pelayanan-
nya, ada dua jenis fasilitas kesehatan gigi
yaitu, yang bersifat umum seperti, dan
fasilitas Kesehatan gigi khusus untuk
‘melayani kelompok masyarakat khusus
misalnya klinik gigi di suatu departemen
hanya melayani pegawai dan keluarga dari
departemen tersebut
Fasilitas keschatan gigi di Daerah
Khusus Ibukota Jakarta terdiri dari fasilitas,
yang terintegrasi dalam Pusat Kesehatan
Masyarakat dan tersebar sampai tingkat
Puskemas Kelurahan. Selain itu pula
terdapat poliklinik gigi baik instansi
pemerintah maupun swasta, dokter gigi
praktek swasta perorangan maupun
Kelompok, poliklinik gigi yang ada di
rumah sakit baik, pemerintah maupun
swasta, serta poliklinik atau rumah sakit
gigi dan mulut yang dikelola Fakultas
Kedokteran Gigi. Belum semua fasilitas
Keschatan gigi menyelengga-rakan usaha
promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif. Pada umumnya usaha yang
dilaksanakan adalah usaha kuratif, yaitu
pencabutan dan penambalan dan. usaha
rehabilitatif. Sedangkan usaha promotif
dan preventif terhadap Kesehatan gigi
belum banyak dilaksanakan, diperkirakan
penycbab nya antara. lain faktor
permintaan akan kebutuhan kedua bentuk
pelayanan tersebut oleh masyarakat masih
kurang, Kkesibukan tenaga medis dan atau
paramedis pada pelayanan _kuratif,
kurangnya dukungan dan sumber daya
yang diperlukan, dan tidak adanya waktu
untuk pelaksanaan kegiatan terscbut.
Pemanfaatan fasilitas kesehatan gigi
belum optimal, hal ini nampak dari
‘gambaran besamya masalah keschatan
gigi yang dinyatakan dengan prevalensi
radang gusi dan karies gigi anak umur 8
tahun di kota besar yaitu sebesar 58.1 %
dan 70%, Budiharto (1993) menyatakan
bahwa prevalensi radang gusi anak umur
empat tahun di Kecamatan Pulo Gadung,
Jakarta Timur sebesar 59 %°, Sebagai
perbandingan hasil penelitian Kolloway
dan Kailis pada tahun 1992 terhadap anak
usia empat dan lima tahun di kota
Bandung, prevalensi radang gusi sebebsar
32.9 % dan di Pengalengan sebesar 61.6
%
Penyakit radang gusi salah satu
penyebab utamanya adalah plak gigi yang
bersinggungan langsung pada gusi atau
berada dalam saku gusi. Plak gigi
terbentuk satu jam setelah kegiatan
menggosok gigi dihentikan dan akan
menumpuk atau berakumulasi terus serta
mengalami proses pematangan. Plak gigi
terdiri dari masa lunak dan koloni kuman,
kuman yang matang dan akan
menghasilkan produk kuman. Produk
kuman yang bersinggungan dengan gusi
akan menimbulkan keradangan gus
Pamanfaatan fasilitas kesehatan gigi
oleh ibu, pada satu sisi akan sangat
‘membantu peningkatan derajat Kesehatan
giginya, dilain sisi peningkatan derajat
keschatan gigi ibu dapat diteruskan kepada
anggota keluarganya terutama anak
anaknya. Selanjutnya tinggi dan rendahnya
pemanfaat an fasilitas kesehatan gigi yang
diharapkan bergantung kepada kualitas
pelayanan Kesehatan gigi yang
disclenggarakan. Kualitas_pelayanan
keschatan gigi belum optimal, hal ini
terbukti berdasarkan laporan hasil
penelitian mengenai prevalensi radang
‘gusi anak umur empat tahun,
Sebagai tujunan dari penelitian ini
adalah untuk mendapatkan informasi
tentang berapabesar ~—_Kontribusi
pemanfaatan fasilitas kesehatan gigi oleh
ibu tethadap radang gusi anaknya yang
berumur empat tahun.
‘Metode Penelitian
Rancangan —_penelitian yang,
dipergunakan adalah rancangan peneiitian
129potong lintang (Cross sectional design) **
Lokasipenelitian di Daerah Khusus
Toukota Jakarta,
Populasi: ibu-ibu dari anak yang berumur
cempat tahun dan anaknya
Sampel diambil secara multistage cluster
random sampling dengan unit daerah
terkecil tingkat Rukun Warga, Seluruh ibu
dari anak yang berumur empat tahun dan
anaknya yang berumur empat tahun
terpilih sebagai sampel.
Besar sampel; dengan rumus **
d=ZaVpxq xVN=n
a a-1
680 orang ibu dan anaknya yang berumur
empat tahun (setelah dihitung dengan
rumus besar sampel dan n dikalikan dua,
untuk menghindarkan efek rancangan).
Bahan dan cara kerja
Untuk memperoleh data tentang
pemanfaatan fasilitas Kesehatan gigi
dipergunakan quesioner yang telah di ji
Kesahihan (validitas) dan keandalannya
(reliabilitas), dengan cara wawancara
tethadap ibu dari anak yang. terpilih
sebagai sampel (percontoh)
‘Untuk memperoleh data tentang,
radang gusi anak digunakan kaca. mulut
ukuran small, pinset, pocket probe merk
taglite, dan kartu status untuk mencatat
hasil pemeriksaan terhadap plak gigi dan
radang gusi anak, Cara pemeriksaan
rongga mulut anak untuk memperoleh data
plak dan radang gusi anak menggunakan
indeks Loe & Silness adalah sebagai
berikut: Plak gigi dengan menggeserkan
pocket probe pada permukaan gigi dimulai
dari dacrah 1/3 oklusal permukaan bukal
gigi molar, caninus, insisiv, bila ada plak
diberi skor 3, bila tak ada maka dilihat
daerah 2/3 permukaan gigi yang sama bila
ada plak di skor 2, dan daerah 1/3 servikal
diberi skor 1, bila tak ada plak diberi skor
0°. Skor radang gusi diperoleh apabila
pocket probe digeserkan masuk sulkus
(saku) gusi sedalam 2 milimeter dengan
tekanan 25 miligram atau dicoba dulu
ujung probe masuk ujung kuku dan tidak
terasa sakit, Dimulai dari gigi molar kiri
atas, bila 10 detik setelah probing gusi
mengalami perdarahan dibeti skor 1, bila
Buatharto
tidak ada perdarahan diberi skor 0. Indeks
modifikasi Ainamo’ Semua nilai dicatat
menggunakan kartu status
Cara analisis yaitu analisis wni-variat dan
analisis bi-variat (dengan rumus regresi
sederhana : Y= a+bX +e
'Y (radang gusi anak); a+ bX +e
(pemanfaatan fasilitas kes. gigi )
Hi
il penelitian dan pembahasan
Pemanfaatan fasilitas kesehatan gigi
oleh ibu untuk kepentingan diri dan
keluarga khususnya anak yang berumur
‘empat tahun, menggunakan analisis uni-
variat diperoleh gambaran sebagai berikut
Tabel.1
Pemanfaatan fasilitas kesehatan gigi oleh ibu
di DKI Jakarta 1993/1994
Pemanfaatan faslitas
fonietin piel Frekuensi —Prosentase
Kurang "7 25
Sedang 193 284
Baik 470 1
Jumlah 680 00
Temyata ibi-ibu dari anak umur empat
tahun yang memanfaatkan —fasilitas
keschatan gigi dengan baik sebesar 69.1%,
yang kurang hanya sebesar 2.5 %
Pemanfaatan fasilitas kesehatan gigi oleh
ibu sudah cukup baik yaitu sebesar 69.1%,
namun pemanfaatan fasilitas kesehatan
gigi ini melalui wawancara temyata
sebagian besar yaitu 98.6% untuk tujuan
kuratif, hanya’ 1.4% untuk keperluan
Kontrol terhadap Kesehatan gigi untuk
anaknya meskipun tidak ada kelukan dari
anak
Pemanfaatan fasilitas Kesehatan gigi,
berdasarkan model Andersen’ dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1, Faktor-Fakior yang —memudahkan
(predisposing factors) yang termasuk
kategori ini adalah.
a. Faktor demografi yang dapat mempe-
ngaruhi pemanfaatan fasilitas kese-
hhatan gigi contohnya faktor jarak yang
harus ditempuh dan kemudahan
130Pemanfactan Fasilitas Kesehatan Gigi
pencapaian untuk mencapai fasilitas
tersebut
b, Struktur sosial yang dapat
mempengaruhi pemanfaatan fasilitas
Kesehatan gigi contoh-nya adalah pada
masyarakat —tradisional untuk
menerima sistem pengobatan modern
‘memerlukan proses yang relatif lama,
oleh Karena ikatan tradisi yang begitu
kuat mereka lebih memanfaatkan
pengobatan tradisional. Kepercaya an
tentang Kesehatan gigi. Sebagian
masya-rakat memandang — masalah
kesehatan gigi bukan sebagai masalah
yang serius, arena tidak akan
mengganggu jiwanya, —_schingga
Prioritasnya rendah, Selama kesehatan
gigi oleh masyarakat tersebut belum
ditempatkan ‘pada masalah yang
diprioritaskan maka _peman-faatan
fasilitas keschatan gigi akan rendah,
2. Faktor-faktor yang —memungkinkan
(enabling factors) untuk pemanfaatan
pelayanan keschatan gigi terdiri dai:
a. Sumber daya keluarga yaitu kemampu
an keluarga untuk membiayai masalah
kesehatan gigi keluarga
b, Sumber daya masyarakat merupakan
kemampuan masyarakat untuk menye
Ienggarakan fasilitas keseha-tan gigi
yang diperlukan.
3. Faktor-faktor penguat (Reenforcing
factors) akan kebutuban Kesehatan
gigi
a. Kesadaran akan danya _masalah
Kesehatan gigi, merupakan dorongan
untuk memanfaatkan fasts
Kesehatan gigi.
b, Ibu me merupakan proses lebih lanjut
dari orang yang sadar akan adanya
masalah kesehatan gigi, akan mencoba
‘memperoleh pelayanan keschatan gigi,
dan apabila mendapatkan kepuasan
pemanfaatan fasilitas kesehatan gigi,
usaha tersebut akan dilanjutkan
di DKI Jakarta 1993/1994
Tabel.2
Status keschatan gusi anak umur empat tahun
‘Status Kesehatan gusi anak
‘umur empat tahun di DK Frekuensi Prosentase
Jakarta 1993/ 1994
Tidak ada radang gusi 366 538
‘Ada radang gusi 314 462
Jumlah 680 100
‘Temyata anak umur empat tahun yang
diteliti di DKI Jakarta 1993/ 1994 yang
menderita radang gusi sebesar 46.2 %,
Dari hasil penelitian ini ternyata prevalensi
radang gusi anak umur empat tahun lebih
rendah bila dibanding hasil studi
pendahuluan di Pulo Gadung tahun 1993
yaitu sebesar 59% atau di Pengalengan,
Jawa Barat tahun 1992 sebesar 61.6 %
Tetapi basil ini lebih tinggi bila
dibandingkan dengan data penelitian di
kota Bandung 1992 yaitu sebesar 32.9 %
maupun di Swedia 1980 yaitu sebesar 35
%.
Mengenai keparahan radang gusi anak
umur empat tahun di DKI Jakarta 1993/
1994
Tabel. 3
‘Keparahan radang gusi anak wmur empat tahun,
di DKI Jakarta 1993/ 1994
80 Sedang 25.5
R Berat 38
680 Jumiah 100
Keparahan radang gusi anak umur empat
tahun di DKI Jakarta 1993/ 1994 adalah
sebagai berikut: keparahan ringan sebesar
70.7 % , sedang 25.5 % dan keparahan
berat 3.8%
Hasil penelitian mengenai_tingkat
keparahan radang gusi anak, temyata
berbeda dengan hasil_—penelitian
pendahuluan tahun 1993 yaitu keparahan
131ee
ringan sebesar 92 % dan keparahan sedang
sebesar 8 % maupun hasil penelitian
Kolloway dan Kailis tahun 1992 dengan
keparahan ringan sebesar 94 % dan
Keparahan sedang sebesar 6 % tanpa ada
keparahan berat
Hasilanalisis _i-variat_—mengenai
kontribusi pemanfaatan fasilitas kesehatan
gigi terhadap radang gusi anak adalah
sebesar 40.2 %. Nilai p < 005. Nilai
‘multiple R = 0.538 artinya pengaruhnya
sedang. Persamaan regresi
Y (radang gusi) = 0.712 - 0.468
(pemanfaatan fasilitas kesehatan gigi).
Nilai beta — 0.313, artinya setiap
enaikan satu unit pemanfaatan fasilitas
Kesehatan gigi mengakibatkan penurunan
indeks radang gusi sebesar 0.315 unit.
Artinya pemanfaatan fasilitas Kesehatan
gigi yang baik mengakibatkan penurunan
radang gusi anak atau radang gusi rendah,
Kesimpulannya: Hipotesis diterima
Kesimpulan:
Besamya _pemanfaatan —_fasilitas
Kesehatan gigi oleh ibu termasuk untuk
anaknya yang berumur empat tahun adalah
sebesar 69.1% termasuk baik. Tetapi oleh
karena pemanfaatan fasilitas Kesehatan
gigi oleh ibu untuk anaknya lebih banyak
‘untuk tujuan kuratif yaitu sebesar 98.6 %,
maka kontribusi pemanfaatan fasilitas
keschatan gigi tehadap radang gusi anak
yang berumur empat tahun hanya sebesar
40.2% dengan nilai multiple R sebesar
0.538 artinya pengaruhnya sedang,
Budhario
Daftar Pustaka
1
Ainamo J and Pay R Problem and
proposals for recording gingivitis and
plaque. Dikutip dari van der Velden U:
Influence of Periodontal Health on
Probing depth and Bleeding tendency,
1975
Budiharto Kontribusiperilaku _ibu
terhadap radang gusi anak. Pasca Sarjana
Universitas Indonesia, Disertasi, Jakarta,
1998,
Kolloway B & Kailis DG Caries Gingivitis
and Oral Hygiene in Urban and Rural Pre
School in Indonesia. Community Dent
Oral Epidemiology, 1992; 20; 157-158
Carranza, Glickman’s Clinical Perio
dontology. Vith Ed, WB. Saunders
Co,1984
Babbie ER Survey Research Methods.
Wadsworth Publishing Co. Inc, Belmont
California, 1973 ; 73 - 180.
Cochran WG Sampling Techniques. John
Wiley & Son Inc. Canada, 197
Fishbein M and Azjen I Belief Attitude
Intention and Behavior, An Ininduction
to Theory and Research, California
London ~ Amsterdam ~ Ontario ~ Sydney
‘Addison-Wesley Publishing Company,
1975
.. Direktorat Kesehatan Gigi Depar-temen
Kesehatan Republik Indonesia Program
Keschatan Gigi Pelita VI. Jakarta, 1991
132