KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN
SURAT EDARAN
NOMOR SE- % /AG/2020
TENTANG
PANDUAN TINDAK LANJUT TERKAIT UPAYA PENCEGAHAN
PENYEBARAN CORONA VIRUS DISEASE (COVID-19)
DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN
Yth. Para Pejabat dan Para Pegawai
Di Lingkungan Direktorat Jenderal Anggaran
A. Umum
Bahwa sehubungan dengan perkembangan informasi terkait penyebaran virus corona
disease (COVID-19) yang semakin meluas, perlu menindaklanjuti Surat Edaran Menteri
Keuangan nomor SE-4/MK.1/2020 dan SE-5/MK.1/2020 dan menetapkan surat edaran
mengenai panduan tindak lanjut terkait upaya pencegahan penyebaran corona virus disease
di lingkungan Direktorat Jenderal Anggaran.
B, Maksud dan Tujuan
|. Mencegah, mengurangi penyebaran dan melindungi pegawai Direktorat Jenderal
Anggaran dari risiko COVID-19.
2. Memberikan panduan Work From Home (WFH) bagi pegawal Direkiorat Jenderal
‘Anggaran dalam kaitannya dengan penyebaran COVID-19 di lingkungan Direktorat
Jenderal Anggaran.
3. Memastikan pelaksanaan tugas dan fungsi serta layanan Direktorat Jenderal Anggaran
tetap berjalan secara efektif dan efisien,
. Ruang Lingkup
‘Surat Edaran ini memuat panduan bagi seluruh pegawai, pejabat, atasan langsung dan
pimpinan di lingkungan Direktorat Jenderal Anggaran dalam upaya pencegahan,
penanganan, dan pengendalian penyebaran COVID-19 di lingkungan Direktorat Jenderal
Anggaran.
D. Dasar Hukum
1. Surat Edaran Menteri Keuangan Nomor SE-2/MK.1/2020 tentang Upaya Pencegahan
Penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19) di Lingkungan Kementerian Keuangan.
2. Surat Edaran Menteri Keuangan Nomor SE-4/MK. 1/2020 tentang Imbauan Tindak Lanjut
Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19) di Lingkungan Kementerian
Keuangan.3, Surat Edaran Menteri Keuangan Nomor SE-S/MK.1/2020 tentang Panduan Tindak Lanjut
Terkait Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di Lingkungan
Kementerian Keuangan.
E. Imbauan dan Panduan
4, Pengaturan kehadiran pegawai di kantor.
a. Bagi Pejabat Pimpinan Tinggi Madya, Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama,
Administrator, dan pejabat setingkat pada Unit Organisasi Non-Eselon, tetap masuk
kentor dan melaksanakan tugas sebagaimana biasa, kecuali terdapat indikasi
mengalami masalah kesehatan atau hal lainnya,
b. Dalam hal terdapat kebijakan lockdown dari Pemerintah, maka seluruh pegawai tanpa
terkecuali wajib Work from Home (WFH).
c. Pimpinan Unit Eselon il mengatur pelaksanaan kehadiran di kantor bagi pejabat
fungsional, pengawas, dan pelaksana, baik secara keseluruhan maupun bergantian,
untuk jangka waktu 14 hari Kalender (2 minggu) sejak tanggal 16 Maret 2020 s.d. 27
Maret 2020, dengan mempertimbangkan, antara lain:
1) Peta sebaran COVID-19 yang dikeluarkan Pemerintah Pusat atau Daerah;
2) Jenis pekerjaan yang dilakukan pegawai;
3) Usia pegawe
4) Domisili pegawai saat ini;
5) Moda transportasi yang digunakan pegawai menuju kantor,
6) Waktu tempuh pegawai menuju kantor;
7) Kondisi kesehatan pegawai;
8) Ketersediaan fasilitas pendukung WFH di tempat tinggal pegawai;
9) Riwayat perjalanan luar negeri pegawai dalam 14 (empat belas) hari kalender
terak
10) Efektivitas minimum pelaksanaan tugas dan pelayanan unit sesuai dengan tugas
dan fungsi danfatau rencana keberlangsungan layanan (Business Continuity
Plan) pada masing-masing unit eseton Il; dan
11) Terdapat anggota keluarga serumah yang suspect/probable/confirmed terjangkit
COVvID-19.
d. Bagi pegawai yang tetap hadir untuk bekerja di kantor, presensi dilakukan dengan
cara:
1) melakukan scan barcode menggunakan smartphone atau gawainya masing
masing, Barcode akan ditampilkan di layar tv yang berada di dekat mesin handkoy,
layar tv di atas resepsionis lobby gedung Sutikno Slamet, dan di semua layar tv di
lift; atau (dalam hal belum tersedia)
2) presensi manual yang disediakan disekitar mesin handkey.
e. Bagi pegawai yang tetap hadir untuk bekerja di kantor dihimbau untuk tidak
menggunakan moda transportasi umum dan tetap mengikuti_ langkah-langkah
pencegahan penyebaran COVID-19.
2. Pengaturan Work from Home (WFH).WFH merupakan kegiatan melaksanakan tugas kedinasan, menyslesaikan output,
koordinasi, meeting, dan tugas lainnya dari tempat tinggal pegawai,
Pimpinan unit Eseion Il menerbitkan Surat Tugas bagi pejabat fungsional, pengawas,
dan pelaksana di unitaya yang ditugaskan untuk WFH. Surat Tugas harus diunggah
di DJA Single Windows (DSW), dengan langkah sebagai berikut:
1) Login melalui DSW
2) Pilih menu Presensi > Surat Tugas
3) Pilih Kategori Surat Tugas WFH
Ketentuan pegawai yang mendapatkan penugasan WFH diutamakan untuk yang
menggunakan moda transportasi publik seperti KRL, bus transjakarta dan angkutan
umum.
Pegawai yang mendapatkan penugasan WFH, harus tetap berada di tempat tinggat
dan tidak diperkenankan untuk keluarlke tempat-tempat publik/keramaian kecuali
dalam hal terdapat kepentingan mendesak untuk memenuhi kebutuhan seperti terkait
kesehatan dan pangan, setelah melapor kepada atasan langsungnya
Pegawai yang mendapat penugasan WFH melaksanakan pekerjaan sesuai dengan
rencana kerja yang disepakati oleh atasan langsung dan melaporkan hasil Kerja setiap
akhir periode yang ditetapkan oleh atasan langsung, dengan langkah sebagai berikut:
4) Login melalui DSW dengan akunnya masing-masing pada rentang waktu pukul
07.00 s.d. 08.00 (beriaku fleksi maju dan mundur);,
2) Pilih menu Presensi > WFH;
3) Klik tombol *mulai bekerja";
4) Maka argo jam kerja akan berjalan. Jika pegawai logout, argo jam kerja akan
berhenti, Pegawai dianggap bekerja di hari itu bila argo jam kerja berjumiah 9,5
jam (sesuai jumlah jam kerja yang berlaku di Kementerian Keuangan);
5) Disore hari, sebelum fogout di rentang pukul 16.30 s.d. 17.30 (beriaku fleksi maju
dan mundur sesuai jam pada waktu login), pegawai mengunggah hasil kerjanya
melalui DSW (file paf atau gambar);
6) Hasil kerja akan diverifikasi oleh atasan langsungnya;
7) Logout.
Atasan langsung pegawal yang mendapatkan penugasan WFH bertanggung jawab
atas pelaksanaan WFH dan wajib melakukan evaluasi serta melaporkan kepada
pimpinan Eselon II atas pelaksanaan WFH.
Dalam hal terdapat pegawai mendapat penugasan WFH tidak melakukan tugas yang
diberikan atasan langsungnya, maka atasan langsung dapat mengusulkan untuk
mencabut Surat Tugas WFH pegawai dimaksud.
Pimpinan unit Eselon II melaporkan secara berkala (setiap akhir pekan) pelaksanaan
WFH di unitnya kepada Sekretariat Gugus Tugas Penanganan COVID-19 di
Lingkungan Kementerian Keuangan dengan tembusan ke Sekretaris Jenderal c.q
3Kepala Biro Sumber Daya Manusia melalui sistem naskah dinas elektronik (NADINE)
dan surel: tanggap.corona@kemenkeu.go.id
3. Penggunaan Teknologi:
a. Perlemuan, rapat, dan diklat agar menggunakan teleconference dengan
menggunakan aplikasi zoom, skyp, dan/atau lainnya:
b. Arahan, koordinasi dan diskus! dapat menggunakan wahtsapp, telegram dan ematt;
dan
cc. Administrasi dan persuratan menggunakan naskah dinas eletronik (nadine) dan/atau
aplikast lain.
4. Pimpinan unit Eselon Ii segera melaporkan (balk secara formal atau informal) kepada
‘Sekretaris Ditjen Anggaran c.g. Kepata Bagian Umum selaku Sekretariat Gugus Tugas
Penanganan COVID-19 i lingkungan DJA dengan tembusan ke Sekretaris Jenderal ¢.4.
Kepala Biro Sumber Daya Manusia melalui sistem naskah dinas elektronik (NADINE) dan
surel: tangaap.corona@kemenkeu.ao.id jka ditemukan adanya pegawailpihak lain di
lingkungan kerja yang suspect/probable/confirmed terjangkit COVID-19 dan melakukan
prosedur sebagaimana dalam SE-4/MK. 1/2020.
5. Setiap pegawailpihak yang bekerja di lingkungan Direktorat Jenderal Anggaran yang
mengalami sakit (misal: bersin/batuk/pilek/demam) dan/atau memiliki riwayat interaksi
dengan pihak/lingkungan yang terangkit COVID-19, diharuskan melapor kepada atasan
langsung dan menghubungi fasilitas kesehatan terdekat dan/atau melakukan kerantina
dir sesuai pertimbangan pihak yang berwenang/petugas medis.
F. Penutup
4. Seluruh pimpinan unit Eselon Il di lingkungan DJA agar mengatur pelaksanaan tugasnya
dengan mengedepankan tindakan pencegahan, penanganan, dan pengendelian
penyeberan COVID-19 serta memperhatikan ketentuan pada Surat Edaran ini.
2. Para Pimpinan Unit Organisasi selon !l melakukan pengawasan, pelaksanaan dan tindak
lanjut terkait Surat Edaran ini.
3. Surat Edaran ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Demikian disampaikan, untuk diketahui dan dipergunakan sebag:
ana mestinya.
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal ($+ Maret 2020
ann. Direktur Jenderal Anggaran
Sekretaris ktorat Jenderal
‘Anggaran
Mariatul Aini
Tembusan:
Direktur Jenderal Anggaran.