You are on page 1of 20
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA KUALITATIF FAR.07.114 INSTITUT MEDIKA DRG SUHERMAN . Ji. Raya industri Pasir Gombong Jababeka, Cikarang Utara,bekasi, Tlp.(021) 89111110, Fax.(021) 8905196 PRODI FARMASI Dipinaldengar REAKSI IDENTIFIKASI KATION DAN ANION I. TUJUAN PERCOBAAN 1. Memahami reaksi identifikasi untuk kation dan anion. 2. Memahami prinsip kisetimbangan senyawa sukar larut, Il. DASAR TEORI Dua langkah utama dalam analisis adalah identifikasi dan estimasi komponen- Komponen suatu senyawa. Langkah identifikasi dikenal sebagai analisis kualitatif, sedangkan langkah estimasinya adalah langkah Kuantitatif. Analisis kualitatif dapat dikatakan lebih sederhana, sedangkan analisis kuantitatif agak lebih rumit. Analisis kualitatif bertujuan mengidentifikasi penyusun-penyusun suatu zat, campuran-campuran zat, atau larutan-larutan yang biasanya unsur-unsur penyusunnya bergabung antara yang satu dengan yang lain. Sedangkan analisis kuantitatif bertujuan untuk menentukan banyaknya penyusun-penyusun suatu zat atau persenyawaan. Biasanya identifikasi zat dilakukan dengan penambahan zat lain yang susunannya telah diketahui, sehingga terjadi perubahan (reaksi kimia). Zat yang susunannya telah diketahui dan yang menyebabkan terjadinya reaksi disebut pereaksi (reagen) ‘Analisis kualitatif dapat dilakukan dengan dua macam cara, yaitu reaksi kering * dan reaksi basah. Cara kering biasanya digunakan pada zat padat, sedangkan cara basah, digunakan pada zat cair (larutan) yang kebanyakan menggunakan pelarut air. Cara ering hanya menyediakan informasi yang diperlukan dan informasi tersebut bersifat jangka pendek. Sedangkan cara basah dapat digunakan untuk analisis_makro, mimakro, dan mikro sehingga banyak keuntungan yang didapat, misalnya reaksi terjadi dengan cepat dan mudah dikerjakan, Perubahan yang terjadi pada cara basah adalah terjadinya endapan, perubahan wana larutan, dan timbulnya gas Penambahan suatu elektrolit yang mengandung ion sejenis ke dalam larutan jenuh suatu garam akan menurunkan kelarutan garam tersebut karena konsentrasi ion bertambah dan kesetimbangan bergeser ke arah pembentukan garamnya. Untuk mempermudah dalam reaksi identifikasi kation-anion, maka digunakan metode analisis kualitatif sistematik.metode ini merupakan pengklasifikasian kation- kation ke dalam 5 golongan. Dipinal dengan Camscanner Penggolongan kation-kation ini didasarkan pada produk hasil reaksi dengan svat reagensia. Reagen yang umum digunakan adalah HCI, H2S, (NH4):S. (NH,):COs. Kation biasanya bereaksi dengan reagen tertentu yang ditandai dengan terbentuknya endapan au tdak, Jodi, bisa dikatakan bahwa klasifikasi kation yang paling umum didasarkan atas perbedaan kelarutan dari klorida, sulfida dan karbonat dari kation tersebut. Klasifikasi sebagai berikut a, Golongan I Kation golongan ini membentuk endapan-endapan dengan asam Klorida encer- Kation pada golongan ini adalah timbal (Pb), merkuri (Hg") dan perak (A8)- b. Golongan IT Kation golongan II akan memberikan endapan jika direaksikan dengan hidrogen sulfida, dalam suasana asam mineral encer. Kation golongan II masih dibedakan menjadi © Kation yang dapat larut dalam polisulfida, yaitu: timah (II), arsenik (III), arsenik (V), timah (ID), stibium (IID, stibium (V), dan timah (IV). o Kation yang tidak dapat larut dalam polisulfida, yaitu: bismuth, tembaga, merkuri (Hg™), dan kadmium (Cé”) c. Golongan Ill Kation golongan III akan membentuk endapan jika direaksikan dengan ammonium. sulfida dalam suasana netral/amoniak. Kation golongan III tidak dapat bereaksi+ dengan H2S atau HCI encer. Kation golongan III adalah kobalt (11), nikel (Il), besi (11), kromium (11D, alumunium, seng dan mangan. 4. Golongan IV Kation golongan ini tak bereaksi dengan reagensia golongan I, Il, dan III. Kation- ation ini membentuk endapan dengan adanya ammonium Klorida, dalam suasana netral atau sedikit asam. Kation-kation golongan ini adalah kalsium, strontium dan barium. © Golongan V Kation golongan V tidak bereaksi dengan reagen golongan I, II, III, dan IV. Kation yang termasuk dalam golongan ini adalah magnesium, natrium, kalium, ammonium, litium, dan hidrogen. Berikut ini adalah tabel pengklasifikasian tersebut. Dipinal dengan Camscanner ‘Solution containing alt Cations in the scheme (about 25) HCI) = OES | eo | | Troup cima Preeipitate ‘group PHC Tg sClyy ARCL ‘Solution 1,800.3 M HED Geoup 2: “ Hydogen _iesstetiile saltide ——_HgS. PhS, group Cd Solution k H.SINH. NH" — | | ee Precipitute | * t Ammen Mas, FeS, Fe(OH). NS sulfide croup 8S: AKOH). CHORD Za Solution cosa, NH! t ' Group 4 Precipitate ai x Solution CAMIRTE — MaCOs.CuCOs, 81005, aC, von Nat Kt Hasil kali kelarutan (Ksp) Telah diketahui bahwa untuk elektrolit-elektrolit biner yang sukar larut (M < 10° 5) maka pada suhu tetap hasil kali Konsentrasi ion-ionnya adalah tetap. Hasil kali ion-ion inilah yang disebut hasil kali kelarutan. Dalam larutan jenuh, suatu elektrolit biner sukar larut mengandung kelebihan zat padatnya sehingga terjadi kesetimbangan : AB ge A + B Karena AB suatu senyawa murni, maka aktivitas suatu zat padatnya dapat dianggap sama dengan satu, sehingga rumus tetapan hasil kali kelarutan dalam garam sukar larut yang sangat encer dapat ditulis : Dipinal dengan Camscanner Ksp = [A][B] 1. ALAT DAN BAHAN Alat: © Pipet co Tabung reaksi o Rak o Gelas beker o. Penjepit o Pemanas spritus Bahan : © Larutan Hg.(NOs); © Larutan Pb(NO;): o Larutan PbClz o Larutan HgCl; © Larutan CuSOs © Larutan Cdl: © Lamutan SnCl © Larutan AICh o Larutan MnSOx © Larutan NiSOs © Larutan CoCle © Larutan ZnSO. © Larutan CaCl © Larutan BaCle © Larutan MgCl © Larutan NaCl © Larutan NaBr © Larutan KI © Larutan KOH ° Larutan K:CrO; © Larutan KéFe(CN)e o Larutan KFe(CN)s co Larutan KCNS © Larutan KNO: © Larutan KO; o Larutan Na;S o Lanitan NaCHsCOO o Lanutan Na:COs 6 Larutan Na;C:0; oo Larutan NasPOs o Larutan Na;$sO, o Larutan Na,SOs co Larutan NaOH o Larutan HCI o Larutan H2SO; co Larutan (NH,):COs o Larutan NH o Larutan (NH2):C:0« co Larutan AgNOs o Larutan FeCl Dipinal dengan Camscanner IV. PROSEDUR KERJA Reaksi identifikasi kation 1. Merkuro (Hg:"*) 7] +NasCOs (aq) Larutan Heo.) | +NaQH (aq) 2. Timbal (Pb**) yy Lanutan Pb(NOs): 3. Merkuri (Hg?) Larutan HgCl, -¥| +Na,S (aq) [>| + HCI (aq) + KI (aq) >| endapan |p| dipanaskan 1" | kuning brs dan diamati >| endapan hitam HOH), >| endapan [> |_lanutai air panas Path PCE Tar ara i air dingin ‘mula-mula terbentuk end. putih, kuning, coklat dan akhirnya hitam ~ 4. Kupri (Cu2+) Larutan CuSO, +NaOH (aq) -¥ |_+ KOH (aq) |->| —D| endapan kuning Hg(OH)2 endapan abu- >| abutgo & He endapan biru endapan Cu(OH): hitam Cu (dipanaskgs| 5. Kadmium (Cd2+) > +KI(aq) [>| endapan hitam Cul s (NH;):CO; (coma leg Larutan Cdl, | ~~ +NaOH (aq) |) end, putih Sn(OH): yang eo one Barat dakam KOH bericbre {NHL (aq) & | >| end. putin Sn(OH), yang ti bea) larut dalam keadaan berlebih, 6, Stanno (Sn2+) Larutan Sn} NazCOs end. putih | dinanaskas| end. coklat cao, [Sema Dipinal dengan Camscanner endapan putin |dipanasiys| endapan basa karbonat maksimal 7. Alumunium (AI3+) +NH; (ag) |- | Al(OH): berupa koloid ] Larutan AICh ATT CHCOONa | >| setelah dipanaskan, terbentuk (aa) end, putily A(CHsCOO)s 8, Mangan (Mn2+) KOH Gq >| St RUD | dary [ “end, coklat Mn(OH)2 > + NaxCO; (aq) Larutan MnSO, end. putih |dipanaskap,| \ino. Maco; | udara” -—— 9. Nikel (Ni2+) | +NaOH (aq) || end. hijau Ni(OH)» Larutan NiSO, “al + QVHD.COs |_| end. hijau dari garam basa yang (aq) larut dalam pereaksi berlebih 10. Kobalt (Co2+) end. biru dari 2¥|_+NaOH (aq) |) garam basa dinpanaskps| end. merah dari + NaxCOs (aq) |-> ‘garam basa end. putih Zn(OH), yang larut dalam pereaksi berlebih Larutan CoCh 11, Seng (Zn2+) _w| +KOH (aq) | Larutan ZnSOs ¥ esos end, tersier zink sulfat yang ax804(2q)_ JP) rut dalam amonia & asam 12. Kalsium (Ca2+) + (NH.)sCOs end. putih ia | (a) >) “Csb0. dipanaskgs | {ristalin _ Nice Cl& — “AY + (NH):C.0, end. (aq) CaCO, ey | Larutan CaCl Dipinal dengan Camscanner 13. Barium (Ba2+) *K2Cr0. (aq) | | end. kuning BaCrOs +H,SOsencer_|—> | end. putih BaSO. 14, Magnesium (Mg2+) 27 Lxs0H ao) ]-> [ na. puth secon, | + (NHL):COs (aq) | [end path dari garam base] Larutan BaCh, Reaksi identifikasi anionm 1. Klorida (CL) +NH. Jarut end. putin | [_tarut AgCh | +HNO, Ov | fF ABNOs (aq) |-> | Larutan NaCI tak larut + Hg(NOs)2 (aq)_| >| end. putih HeCh: 2. Bromida (Br-) Larutan NaBr |-> 3. Yodida (I-) + HSOs Jarutan berwama coklat; |dipanaskys pekat [>| terbentuk HBr dan Bry _W | +H;SO, pekat |] terbentuk 1, ] Larutan KI + AgNO (aq) || end. kuning Agl> 4. Ferrosianida (Fe(CN)6)4- end. putih yang tidak larut Larutan KsFe(CN), |-P | +PbCh (aq) | SE OveRee 5. Fervisianida (Fe(CN)6)3- +NH. Larutan KyFe(CN)._ |H>[ + AgNO; (aq) |} eadapan HINO. Dipinal dengan Camscanner 6. Tiosianat (CNS-) + AgNO; (aq) |-%] end. putih AgCNS [_farutan KCNS + FeCl; (aq) |—>[ larutan merah Fe(CNS)s 7.Nitrit (NO2-) + garam fero & NO (g) yang larut |_garamy, | warna [arian NO: > H:SO,encer || dalam air dingin | fero™ | coklat 8, Sulfida (S2-) Larutan NaS -W [+ AgNO, (aq) | end. hitam Ags | +HClencer |->[ Hi) | 9. Asetat (CH3COO-) fi Larutan NaCH,0O |->| +FeCl |-P| larutan coklat dinanaskyp | end. ferri asetat 10. Karbonat (CO32-) _ | +280, encer |>[ 2a | —— Larutan Na,CO3 +BaCh (aq) |-P| end. putih Baco; | 11. Oksalat (C2042-) | end. putin [NH HIN ; voy [+ ARNO, (aa) || “Re-Eo. aan Tarut end. putih |crcoops [ tarut +BaCh (aq) || BGG, | la ] LW} +KOs(aq)_ || endapan | Larutan NaxC204 12. Fosfat (PO43-) Larutan NasPO, ¥ J +FeCh (aq) |-P| _ end. putih-kuning FePOs Dipinal dengan Camscanner 13. Tiosulfat (S2032-) -¥ |_+ H2SO. (aq) || end. sulfur + gas berbau rangsang [_arutan Na:S.05 14, Sulfat (S042-) V. HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN + ABNOs (aq) || end. putih kuning _hitam (Ag:S) Larutan Na2SO, >| +BaCh__|—P| end. putih Baso, Tabel hasil percobaan No Ton Reaktan Hasil pengamatan I Hg," NazCO3 Warna agak keruh, tidak terbentuk endapan. NaOH Tidak terbentuk endapan, larutan jernih. HCL Larutan bening, ada endapan putih. Larutan kuning, ada endapan kuning-mengkilat. 2 Pb KI Saat dipanaskan larutan menjadi bening sedangkan endapan tidak berubah. 3 He" NaS Terbentuk endapan putih, lalu kuning. NaOH Terbentuk endapan kuning agak orange. Larutan berubah dari biru muda menjadi biru tua KOH (cepat) dengan endapan biru. Saat dipanaskan 4 cu endapan menjadi hitam. Larutan berubah dari biru muda menjadi kuning KI pucat dengan endapan putih (cepat). Setelah ditambah (NH,)CO; dan dipanaskan, (NH,):CO , a terbentuk endapan putih. 5 Cd Setelah ditambah NaOH dan dipanaskan, terbontak NaOH ' . endapan putih-kuning, ot KOH Larutan tetap bening, tidak ada endapan, ce ea NH + NarCO; | Larutan tetap bening, tidak ada endapan NH Tidak terbentuk koloid, larutan jernih, p+ Setelah ditambah CH;COONa dan dij anaska ee CHsCOONa ae terbentuk endapan putih. 8 Mn?* KOH + udara_| Endapan putih menjadi berwarna coklat, " NaCO; | Terbentuk endapan putih. 9 Ne Larutan berubah dari hijaw muda menjad — : \jadi hijau kerub dengan endapan hijau-putih, (NH),CO;_[Larutan berubah dari hijau_muda menjadi Kijau] Dipinai dengan Camscanner KO; Larutan keruh, » L Ko | ; 26 | PO¢ FeCl Larutan berwama kuning. Larutan menjadi putih keruh dan terbentuk H2SO, encer endapan putih. 27 | 8:05 —— Terbentuk endapan putih yang berubah warna 5 ; menjadi kuning, kemudian coklat hitam. 3B BaCh ‘Terbentuk endapan putih. \ Pembahasan Identifikasi kation 1. Merkuro (Hg."") Menurut teori, setelah direaksikan dengan larutan alkali karbonat (NaxCOs), akan terbentuk endapan putih merkuro karbonat. Dari hasil percobaan didapat larutan berubah menjadi agak keruh walau tidak terbentuk endapan. Reaksi yang terjadi adalah : Hex(NOs): (aq) + NaiCOs (aq) -P HCO; (J + — 2NaNOs (aq) Jika larutan Hg,(NO:): direaksikan dengan larutan NaOH, akan terbentuk endapan hitam. Dari hasil percobaan tidak terjadi perubahan yang teramati. Larutan tetap jernih serta tidak ada endapan yang terbentuk. Hal ini dimungkinkan karena penambahan NaOH yang berlebih. Reaksi yang mungkin terjadi adalah : Hg2" (aq) + 20H (aq) > HeO(W) + H:0() 2. Timbal (Pb*) Jika ion Pb** direaksikan dengan larutan HCl, akan terbentuk endapan yang berwarna putih, Dari hasil percobaan didapati endapan berwama putih dengan larutan yang tidak berwarna/ bening. Endapan ini dapat terbentuk Karena larutan sudah lewat jenuh, konsentrasi ion-ion PbCh sudah melebihi harga Ksp-nya (Ksp PbCh = 2,4 x 10°). Reaksi yang terjadi adalah : Pb(NOs): (aq) + =~ 2HCl (aq) PB PbCh(s) + — 2HNOs (aq) Jika ion Pb** direaksikan dengan larutan KI, akan terbentuk endapan kuning Pls, Dari hasil percobaan didapati endapan kuning mengkilat dengan larutan yang berwarna kuning. Setelah dipanaskan, larutan berubah menjadi jemih sedangkan endapan tidak berubah sama sckali, Larutan menjadi jernih karena Pbl: yang berupa koloid dalam larutan larut kembali. Reaksi yang terjadi adalah : PB(NO;)» (ag) + = 2KT (aq) > Pbk(s) + ~— 2KNOs (aq) Dipinal dengan Camscanner 3, Merkuri (Hg) ; uti yan; direaksikan dengan larutan NaS, akan terbentuk endapan putih yang ika ion He™ jie Dari hasil percobaan dian berubah menjadi kuning lalu coklat dan akhirnya hitam. em 1g terjadi adalah = didapati endapan putih yang berubah menjadi kuning. Reaksi yan HgCh (aq) + NaS (aq) > HeS(s) + 2NaCl (aa) sika ion He” direaksikan dengan larutan NaOH, akan terbentuk endapan kuning Hg(OH):. Dari hasil percobaan, didapati endapan kuning-orange. Reaksi yang terjadi adalah : HgCl: (aq) + NaOH (aq) HgO(s) + — 2NaCl (aq) 4, Kupri (Cu) Jika ion Cu® direaksikan dengan larutan KOH, akan terbentuk endapan biru Cu(OH): yang jika dipanasi berubah menjadi hitam (CuO). Dari hasil percobaan, didapati endapan biru yang berubah menjadi hitam saat dipanaskan. Reaksi yang terjadi adalah : CuSO. (aq) + 2KOH (aq) —> Cu(OH).(s)+ ——_ K2SOs (aq) Cu(OH): (s) “= Cud(s) + H,0(I) Jika ion Cu** direaksikan dengan larutan KI, akan terbentuk endapan putih Cul dengan warna larutan agak kuning dikarenakan ada I> yang dibebaskan. Dari hasil percobaan didapati warna larutan berubah dari biru muda menjadi kuning pucat dengan endapan “+ HO (1) putih, Reaksi yang terjadi adalah : CuSO, (aq) + — 2KI (aq) -P Cuk(s) + — KsS0s (aq) : 2Cuk(s) — -P 2Cul(s) +L) atau 2CuSOs (aq) + AKI (aq) -P 2Cul(s) + 2KSO.(aq) + L(g) 5. Kadmium (Ce) Jika ion Cd** direaksikan dengan larutan (NHs)sCOs, akan terbentuk endapan putih basa karbonat yang tidak larut dalam (NH4)2COs berlebih. Agar diperolch endapan sempurna, saat proses reaksi dilakukuan, larutan dipanaskan. Dari hasil percobaan didapati endapan putih, Reaksi yang terjadi adalah : Cd; + (NH):CO; > CdCO; WH + = INH Jika ion Cd direaksikan dengan larutan NaOH, akan terbentuk endapan putih Cd(OH)s. Dari hasil percobaan didapati endapan putih-kuning. Reaksi yang terjadi adalah : Cdh (aq) + 2NaOH (aq) CAOH(S) + AKT (ag) 6. Stanno (Sn) Dipinal dengan Camscanner Jika ion Sn* direaksi n Sn direaksikan dengan larutan KOH, akan terbentuk endapan putih Sn(OH): yang larut dalam KOH berlebih. Dati hasil percobaan tidak ada perubahan yang dapat ‘eramati. Ini dimungkinkan karena penggunaan KOH yang berlebih. Reaksi yang mungkin terjadi adalah : Sn (aq) + 20H (aq) ESMOND, (5) Sn(OH):(8) + 20H'(q) = [Sn(0H,F* Jika ion Sn** direaksikan dengan larutan NH; ditambah NazCO,, akan terbentuk endapan putih Sn(OH). yang tidak larut dalam reagen berlebih. Dari hasil percobaan tidak ada perubahan yang dapat teramati, Reaksi yang mungkin terjadi . Sn* + CO? + NH: + HO -> sn(OH): (+ (NH,):COs 7. Alumunium (AP*) Jika ion AP* direaksikan dengan larutan NHs, akan terbentuk AIH); yang berupa koloid. Dari hasil percobaan tidak ada perubahan yang dapat teramati. Hal ini mungkin dikarenakan kurangnya konsentrasi reagen atau pH yang kurang mendukung. Larutan tetap jernih seperti semula. Reaksi yang mungkin terjadi adalah : Al + 3NH; + 3H,0 > AICOH); + 3NH,’ Jika ion AP" direaksikan dengan larutan NaCHsCOO dan dipanaskan, akan terbentuk endapan putih. Dari hasil percobaan didapati adanya endapan putih. Real yang mungkin terjadi adalah : AI + 3CH;COO" + 2H;0 -® AI(OH):COO(H + 2CH,COOH « 8. Mangan (Mn**) Jika ion Mn** direaksikan dengan larutan KOH, akan terbentuk endapan putih Mn(OH)s yang Karena pengaruh udara berubah menjadi coklat, Dari hasil percobaan didapati endapan putih yang kemudian berubah menjadi coklat. Reaksi yang terjadi adalah : Mn + 20H > Mn(OH): ¥) saat kontak dengan udara terjadi reaksi Mn(OH), (Wy) + O2 + HO -® MnO(COH):(%) + 20H Jika ion Mn’ direaksikan dengan larutan Na,COs, akan terbentuk endapan_putih MnCOs. Dari hasil percobaan didapati endapan putih. Reaksi yang terjadi adalah Mn* + CO —-® — MnCOs ¥) 9. Nikel (Ni*) Jika ion Ni* direaksikan dengan larutan NaOH, akan terbentuk endapan hija Ni(OH),, Dari hasil percobaan didapati endapan hijau-putih. Reaksi yang terjadi adalah : Ni* + 20H - NiCOH) VW) Dipinal dengan Camscanner Jika ion Ni** direaksikan dengan larutan (NH.);COs, akan terbentuk endapan hijau dari garam basa yang larut dalam reagen berlebih, Dari hasil percobaan didapati endapan hijau-putih. Reaksi yang terjadi adalah : Ni + CO -P NICO; 10. Kobalt (Co™) Jika ion Co” direaksikan dengan larutan NaOH dalam keadaan dingin, akan terbentuk endapan biru dari garam basa. Jika dipanasi akan terbentuk kobalt hidroksida.Dari hasil percobaan didapati endapan biru. Reaksi yang terjadi adalah Co* + OH + NOs -® Co(OH)NOs(H) Dalam reagen berlebih dan dipanaskan akan tombul endapan merah jambu. Reaksi : Co(OH)NO; (YH + OH -P CoH), (% + NOs Jika ion Co* direaksikan dengan larutan NazCOs, akan terbentuk endapan merah dari garam basa. Dari hasil percobaan didapati larutan berwarma merah muda dan tidak ada endapan. Hal ini mungkin dikarenakan Konsentrasi reagen yang kurang karena warna larutan sudah berwarna merah muda yang mengindikasikan hasil kali ion-ionnya sudah lebih besar daripada harga Ksp-nya. Reaksi yang mungkin terjadi : - Co” + CO? —- CoC) 11. Seng (Zn**) Jika ion Zn’ direaksikan dengan larutan KOH, akan terbentuk endapan putih Zn(OH): yang larut dalam reagen berlebih. Dari hasil percobaan didapati larutan berubah dari bening menjadi agak keruh dengan sedikit endapan. Hal ini mungkin dikarenakan Konsentrasi reagen yang kurang karena wara larutan sudah berwama agak keruh yang mengindikasikan hasil kali ion-ionnya sudah lebih besar daripada harga Ksp-nya atau reagen yang berlebih sehingga endapan yang terbentuk larut kembali. Reaksi yang mungkin terjadi Zn* + 20H = Zn(OH), WH) Dalam reagen berlebih terjadi reaksi Zn(OH):(¥) + 20H = [Zn(OH).)* Jika ion Zn®* direaksikan dengan larutan Na»SOs, akan terbentuk endapan tersier Zink sulfat yang larut dalam amonia dan asam. Dari hasil percobaan didapati larutan tetap bening, Tidak ada perubahan yang dapat teramati, Ini mungkin dikarenakan kurangnya konsentrasi reagen atau kesalahan dalam percobaan. Reaksi yang mungkin terjadi adalah Zn + SO? —& ZnSO.) Dipinal dengan Camscanner / 12. Kalsium (Ca?) Jika ion Ca 5 ka ion Ca direaksikan dengan Jarutan (NH.):CO,, akan terbentuk endapan CaCOs yang jika dipanasi akan menjadi kristalin. Dari hasil percobaan didapati endapan putih. Setelah dipanaskan tidak terbentuk Kristal. Ini mungkin dikarenakan pemanasan yang dilakukan kurang. Reaksi yang terjadi : Ca + SO —p CaCO; (W Jika ion Ca direaksikan dengan larutan (NH,):C.Os, dalam larutan yang dibuat alkalis akan terbentuk endapan CaC;O,. Dari hasil percobaan didapati larutan tetap jernih dan tidak ada endapan yang terbentuk, Ini mungkin dikarenakan kesalahan pengamatan atau at yang digunakan sudah tidak valid lagi. Reaksi yang mungkin terjadi: Ca + COP PF Cal.0.(% 13. Barium (Ba*) Jika ion Ba* direaksikan dengan larutan K:CrOs, akan terbentuk endapan kuning BaCrO.. Dari hasil percobaan didapati endapan kuning. Reaksi yang terjadi adalah : Ba + CrOe —P BaCrO. Jika ion Ba direaksikan dengan larutan H.SO, encer, akan terbentuk endapan putih BaSO,. Dari hasil percobaan didapati endapan putih. Ba* + SO* —-® BaSO.%} 14, Magnesium (Mg™) Jika ion Mg** direaksikan dengan larutan NaOH, akan terbentuk endapan putih Mg(OH):. Dari hasil percobaan didapati endapan putih, Reaksi yang terjadi adalah Mg* + 20H —- > Mg(OH); (¥) Jika ion Mg™ direaksikan dengan larutan (NH.)2COs, akan terbentuk endapan putih dari garam basa. Dari hasil percobaan tidak ada perubahan yang dapat diamati, Hal ini mungkin dikarenakan terjadi kesetimbangan sehingga tidak terbentuk endapan, Reaksi yang mungkin terjadi : SMg™ + 6CO* + 7H:0 - 4 MgCOsMgOH),.5H0 (WH + 2HCOr Karena adanya garam-garam amonium, tidak terjadi pengendapan Karena terbentuk kesetimbangan. Reaksi kesetimbangannya : NH + CO” =e NH, + HCO; Reaksi identifikasi anion 1. Klorida (CI) Dipinal dengan Camscanner Jika ion Cl direaksikan dengan larutan AgNOs, akan terbentuk endapan’ putih AgCl yang larut dalam NHb. Dari hasil percobaan didapati endapan putih. Setelah ditambah NHS, endapan laut. Reaksi yang terjadi adalah : Ag + Cl Asc y) Jika ion Cl direaksikan dengan larutan Hg,(NO;);, akan terbentuk endapan putih Hg:Ch, Dari hasil pereobaan didapati larutan berwama putih keruh dengan sedikit endapan putih. Reaksi yang terjadi adalah : He + 2Cr Heck WH 2. Bromida (Br) Jika ion Br direaksikan dengan larutan H,SO, pekat, akan terbentuk HBr dan Br sehingga larutan berwarna coklat. Setelah dipanasi akan muncul uap kuning-coklat. Dari hasil percobaan didapati larutan berwama coklat jernih dan muncul uap kuning. Reaksi yang terjadi adalah ; NaBr + H;SO, —® HBr + Na* + HSOs (larutan coklat) 2NaBr+ 2H,SO, “=p Br (a) + SO:(g) + SO + 2Na* + 2H,0 3. Yodida (1) Jika ion I direaksikan dengan larutan H,SO, pekat dingin, yodium dan yodida akan. terbebaskan. Dari hasil percobaan didapati larutan berubah dari sedikit coklat menjadi coklat dan ada endapan coklat yang terbentuk. Tabung reaksi terasa panas. Reaksi yang terjadi adalah reaksi redoks : 21 + 2HSO. - bd) + SO* + 24,0 Jika ion I direaksikan dengan larutan AgNOs, akan terbentuk endapan kuning Agl. Ksp Agl = 0,9 x 10", Dari hasil percobaan didapati endapan putih-kuning. Reaksi yang terjadi adalah : I + AgNO; -» Agi ¥) 4. Ferrosianida ([Fe(CN).]*) Jika jon (Fe(CN),J* direaksikan dengan larutan PbCl, akan terbentuk endapan putih yang tidak larut dalam HNO; encer. Dari hasil percobaan didapati endapan putih. Setelah ditambah HNO; encer, endapan tidak larut. Reaksi yang terjadi adalah : [Fe(CN)J* + 2 Pb? +> Pb[Fe(CN)s] ¥) 5. Ferrisianida ([Fe(CN),])* Dipinal dengan Camscanner yang mungkin terjadi : [Fe(CN)J* + AgNO; > AilFe(CNy, (¥ Pada saat penambaban NHs, endapan larut menjadi ion-ion. Reaksinya Ass[Fe(CN)] (VY) + NH: AgfFe(CNygr + AgslFe(CN)g* 6. Tiosianat (CNS’) Jika fon CNS" direaksikan dengan larutan AgNOs, akan texbentule endapan putih ABCNS. Dari hasil percobaan didapati endapan putib. Reaksi yang terjadi adalah CNS + Agi > AgcNS®) Jika ion CNS" direaksikan dengan larutan FeCh, akan terbentuk larutan merah Fe(CNS)s. Dari hasil percobaan didapati larutan berwama merah, Reaksi yang terjadi : 3CNS + Fe* —B& — Fe(CNS); (larutan merah) 7. Nitrit (NOx) Jika ion NOs direaksikan dengan larutan garam fero ditambah H:SO, encer, akan timbul gas NO yang larut dalam air pada suhu dingin. Jika gas NO ini direaksikan dengan garam fero, akan terbentuk wama coklat, Dari hasil percobaan setelah Jarutan dipanaskan timbul gelembung gas. Saat ditambah garam fero lagi larutan tetap seperti semula, Ini mungkin disebabkan gas NO yang akan bereaksi dengan garam fero sudah tidak ada (telah dilepaskan) sehingga warna Jarutan tetap seperti semula. Reaksi yang terjadi adalah : NO; + HY -® HNO, 3 HNO2 —> HNO; + HO + NO Saat ditambah garam fero (misal FeSO.) terjadi reaksi : NO + FeSO, B® [Fe,NOJSO, 8. Sulfida (S*) Jika ion S* direaksikan dengan larutan AgNOs, akan terbentuk endapan hitam AgsS yang larut dalam HNOs panas. Dari hasil percobaan didapati endapan hitam yang larut dalam HINO; panas. Reaksi yang terjadi adalah : S* + 2Ag* > Ags Saat ditambah HNO; dan dipanaskan terjadi reaksi : AgS (¥) + 2HNO; “= HS + 2 Ag(NO:). Dipinal dengan Camscanner Jika ion S* direaksikan dengan larutan HCI encer, akan terbentuk gas HaS yang dapat menghitamkan kertas saring yang ditetesi Pb(COO). Dari hasil percobaan tidak ada gas yang timbul/ teramati. Hal ini mungkin dikarenakan kesalahan pengamatan atau zat yang tidak valid lagi. Reaksi yang mungkin terjadi St + 2H" B® BS (bau Khas) Reaksi dengan ion Pb = aS + 2Pb* PhS +H (bau khas) 9. Asetat (CHsCOO) Jika ion CHsCOO direaksikan dengan larutan FeCls encer, akan terbentuk larutan berwama coklat. Jika dipanaskan akan terbentuk endapan. Dari hasil percobaan didapati Jarutan berwarna agak coklat. Setelah larutan ini dipanaskan, terbentuk endapan. 3CHCOO'+ Fe* —p FeCHCOO), Saat dipanaskan terjadi reaksi : Fe(CHsCOO),; + 2H:0 > Fe(OH), CH;COO(% + 2CH;COOH (Vogel, 1953) 10. Karbonat (CO;*) Jika ion CO;* direaksikan dengan larutan 1,SOs encer, akan terbentuk gas. Dari hasil percobaan tidak ada gas yang timbul dan wama larutan tetap jernih. Ini mungkin dikarenakan kesalahan pengamatan karena gas yang timbul adalah gas CO, yang tidak berbau sehingga susah dideteksi. Reaksi yang terjadi adalah = CO + 2H CH + 1:0 Jika ion CO;* direaksikan dengan larutan BaCk, akan terbentuk endapan putih BaCO3 yang larut dalam HCI eneer. Dari hasil percobaan didapati endapan putih yang larut dalam HCl encer. Reaksi yang terjadi adalah = co; + Ba* —& Bacd;¥) Saat ditambah dengan HCI : BaCO; (WY) + 2HCl -® BaCh + CO: + HO 11. Oksalat (C:0.7) Jika ion CsO2" direaksikan dengan larutan AgNOs, akan terbentuk endapan putih Ag:C:0, yang larut dalam NHs dan HNO; encer. Dari hasil percobaan didapati endapan putih yang larut dalam NH). Reaksi yang terjadi COP + Agh —B AgiC.0.(% Ag.C.0.(% + 4NH; > 2[Ag(NH)I" AgC:0,(H + 2HNO, -P 2 AgNO; + C:0% + H:C:0s Dipinal dengan Camscanner Jika ion C,0.* direaksikan dengan larutan BaCh, akan terbentuk endapan putih BaCsOs yang larut dalam asam asetat. Dari hasil percobaan didapati endapan putih. Reaksi yang terjadi adalah : C0? + Ba* = Pm BaC.0.(H 12. Fosfat (PO.") Jika ion PO,* direaksikan dengan larutan KOs, akan terbentuk endapan putih. Dari hasil percobaan didapati warna larutan menjadi keruh walau tidak terbentuk endapan. Ini mungkin dikarenakan hasil kali konsentrasi ion-ionnya hanya sedikit melebihi Ksp. D> KPH Jika ion POs direaksikan dengan larutan FeCl, akan terbentuk endapan putih-kuning FePOs. Dari hasil percobaan didapati wara larutan menjadi kuning walau tidak terbentuk endapan. Ini mungkin dikarenakan hasil kali konsentrasi ion-ionnya hanya sedikit melebihi Ksp. Reaksi yang terjadi : POS + Fe* bm FePO.(H 13. Tiosulfat (S:03*) Jika ion $,0,* direaksikan dengan larutan H2SO, encer, akan terbentuk gas yang berbau rangsang dan endapan sulfur. Dari hasil percobaan didapati endapan putih. Reaksinya : S03 + 2H" SW + SO:(M + HO Jika ion $,0;* direaksikan dengan larutan AgNOs, akan terbentuk endapan putih yang berubah menjadi kuning-coklat dan akhimya hitam, Dari hasil percobaan didapati endapan putih yang berubah menjadi kuning dan akhirnya coklat-hitam. Reaksinya : S037 + 2Ag" — AgS:0,(%) (putih) Ag’ + 28,03 -® [Ags(S:0:):] (H (kuning-coklat) AgS.0;(§ + HO AgS®) + 2H + soz — (hitam) 14, Sulfat (SO.”) Jika ion SO,* direaksikan dengan larutan BaCh, akan terbentuk endapan putih BaSO,. Dari hasil percobaan didapati endapan putih. Reaksinya : SO? + Ba” > Bas.) VI. KESIMPULAN 1. Analisis kualitatif terhadap kation dan anion dalam percobaan ini dilakukan dengan cara basah (dalam bentuk larutannya). Dipinal dengan Camscanner 2. Reaksi kimia yang terjadi ditandai dengan timbulnya gas dan endapan serta terjadinya sistem koloid, perubahan warna dan suhu (pada beberapa reaksi). 3. Endapan dapat terbentuk karena hasil kali konsentrasi jon-ion penyusun senyawa tersebut telah melampau harga Ksp-nya. 4, Pemanasan menyebabkan kelarutan lebih besar. 5. Pada beberapa endapan, jika ditambah reagen berlebih atau Kontak dengan udara bebas, endapan akan bereaksi membentuk senyawa baru yang ditandai perubahan warna/ endapan (larut kembali). VII. DAFTAR PUSTAKA Akhmad, Sayid & Mudjiran. 1994, Diktat Kuliah Kimia Analitik. FMIPA UGM = Yogyakarta Brady, James E. 1999. Kimia Universitas, Asas dan Struktur Jilid 1, edisi kelima. Bina Rupa Aksara : Jakarta Cotton, Wilkinson. 1989. Kimia Anorganik Dasar. UI Press : Jakarta Vogel, A. I. 1953. Macro and Semimicro Qualitative Inorganic Analysis. Longman Group Limited : London Dipinal dengan Camscanner

You might also like