You are on page 1of 18
BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai sebuah organisasi yang berasaskan Islam, tujuan Muhammadiyah yang paling penting adalah untuk menyebarkan ajaran skim, baik melalui pendidikan maupun kegiatan sosial lainya, Selain itu mekruskan keyakinan yang menyimpang serta menghapuskan perbuatan yang dianggap oleh Muhammadiyah sebagai _bid"ah. Organisasi ini juga memunculkan praktek-praktek ibadah yang hampir-hampir belum pernah dikenal sebelmnya oleh masyarakat, seperti shakt hari raya di lapangan, mengkoordinir pembagian zakat dan sebagainya, Sejak didirikan okh KH. Ahmad Dablan, Mubammadiyah mui menampakkan pengaruh yang cukup kuat di Indonesia. Sebagai sebuah organisasi ken yyarakatan, Muhammadiyah tidak hanya menangani masalah-masalah pendidikan saja, tetapi juga melayani berbagai usaha pelayanan masyarakat seperti Kesehatan, pemberian hukum (fatwa), panti asuhan, penyuluhan dan lain-lain, Ini terbukti dengan berdirinya banyak sekokh, rumah sakit, masjid, rumah yatim, rumah miskin, rumah jompo dan lain sebagainya yang diprakatsai okh Muhammadiyah, Selain itu, untuk membantu_ mewujudkan cita-cita dan perserikatan Muhammadiyah, dibentuklah_ Majelis dan Lembaga Muhammadiyah. B, Rumusan masalah 1, Pengertian Majelis Dan Lembaga 2. Sejarah Majelis dan Lembaga 3. Macam-Macam Majelis Dan Lembaga 4. Fungsi dan Tugas Majelis dan Lembaga C. Tujuan Penulisan Tujuan disusunnya makalih ini adakih untuk memenuhi tugas Al Islam Dan Kemuhammadiyahan IV dan menjawab pertanyaan yang ada pada rumusin masalah, Manfaat dari penulisan makalah ini adalah unk meningkatkan pengetahuan muhasiswa tentang Majelis Dan Lembaga Muhammadiyah , dan untuk membuat kita ebih memahami Al Islam Dan Kemubammadiyahan LV, BABIL PEMBAHASAN A. Pengertian Majelis dan Lembaga 1. Majelis Majelis adalah unsur pembantu. pimpinan yang menjakinkan sebagian tugas pokok Muhammadiyah, Majelis sendiri dibentuk oikh Pimpinan Pusat, Pimpinan Wilayah, Pimpinan Daerah, dan Pimpinan Cabang di tingkat masing-masing sesuai dengan kebutuhan. ini berarti bahwa mujelis dapat dibentuk pada tiap jenjang orgunisasi Muhammadiyah (tingkat pusat sampai pada tingkat cabang). 2, Lembaga Lembaga adalah unsurpembantu pimpinan yang menjakinkan —tugas pendukung yang tidak operasional atau tidak langsung berhubungan dengan pencapaian tujuan Muhammadi yah, B. Sejarah Majelis dan Lembaga Pada permulaan abad XX umat Islam Indonesia menyaksikan munculnya gerakan pembaharuan pemahaman dan pemikiran Tskm yang pada esensinya dapat dipandang sebagai salah-satu mata rantai dari serangkaian gerakan pembaharuan Iskm yang teh dimuki_ sejak dari Ibnu Taimiyah di Sia, diteruskan Muhammad Tbnu Abdul Wahab di Saudi Arabia dan kemudian Jamaluddin al Afghani bersama muridnya Muhammad Abduh di Mesir Muncuinya gerakan pembaharuan pemabaman agama itu merupakan sebuah fenomena yang menandai proses Islamisasi yang terus berlangsung. Dengan proses Islamisasi yang terus berkingsung -meminjam konsep Nakamura- dimaksudkan suatu proses dimana sejumlah besar orang Islam memandang agama yang ada, termasuk dii mereka sendiri, sebagai belum memuaskan, Karenanya sebagai langkah perbaikan diusahakan untuk memahami kembali Islam, dan selanjutnya berbuat sesuai dengan apa yang mereka anggap sebagai standard Iam yang benar. Peningkatan agama seperti itu tidak hanya merupakan pikiran-pikiran abstrak tctapi diumgkapkan secara nyata dan dalam bentuk onganisasi-organisasi yang bekerja secara terprogram. Salah satu organisasi itu di Indonesia adakh Muhammadiyah yang didirkan oh KH. Ahmad Dahlan pada tanggal 8 Dzubijah 1330 H berepatan dengan 18 Nopember 1912 M. KH. Ahmad Dablan yang semasa Kecilnya beam Muhammad Danwis dilahirkan di Yogyakarta tahun 1968 atau 1969 dari ayah KH. Abu Bakar, Imam dan Khatib Masjid Besar Kauman, dan Ibu yang bemama Siti Aminah binti KH. Ibrahim penghuk besar di Yogyakarta. KH. Ahmad Dahkn kemudian mewarisi pekerjaan ayahnya menjadi khatib masjid besar di Kauman. Disinilah ia metihat praktek-praktek agama yang tidak memuaskan di kakingan abdi dakm Kraton, sebingga membangkitkan sikap kristisnya untuk memperbaiki keadaan, Persyarikatan Muhammadiyah didirikan oleh Dahlan pada mulanya bersifat lokal, tujuannya terbatas pada penyebaran agama di kalangan penduduk Yogyakarta, Pasal dua Anggaran Dasumya yang asli berbunyi (dengan ejaan baru: Maka perhimpunan itu maksudnya a, Menyebarkan pengajaran Agama Kanjeng Nabi Muhammad Salbllahu ‘Abaihi Wassakim kepada penduduk Bumiputra di dalam residentie Yogyakarta. b. Memgjukan hal Agama Isam kepada a we0ta-anggotanyya. Berkat kepribadian dan kemampuan Dahlan memimpin organisasinya, maka dalam waktu singkat organisasi itu mengalami perkembangan pesat sehingga tidak lagi dibatasi pada resider telah masuk ke pulau-pulaw di luar Jawa. Misi tama yang dibawa oleh Muhammadiyah adalah pembaharuan (tajdid) Yogyakarta, mebinkan meluas ke seluruh Jawa dan menjelang tahun 1930 pemahaman agama. Adapun yang dimaksudkan dengan pembaharuan okh Mubammadiyah alah yang seperti yang dikemukakan M. Djindar Tamimy: Maksud dari kata-kata “tajdid” (bahasa Arab) yang artinya “pembaharuan” adalah mengenai dua segi, jalah dipandang dari padwmenurut sasarannya : Pertama —; ~—berarti. pembaharan dalam arti mengembalikan kepada keasliannya/kemumiannya, iakth bila tajdid itu sasarannya mengenai soaksoal_prinsip perjuangan yang sifatnya tetap/tidak berubah-ubah. Kedua e berarti pembaharuan dalam arti modemisasi, ialah bila tajdid itu sasarannya mengenai masalah seperti: metode, sistem, teknik, strategi, taktikperjuangan, dan Jain-lain yang sebangsa itu, yang sifatnya berubah-ubah, disesuaikan dengan situasi dan kondisi/ruang dan waktu, Tajdid dalam kedva artinya, itu sesungguhnya merupakan watak daripada ajaran Islam itu senditi dalam perjuangannya, Dapat disimpulkan bahwa pembaharvan itu tidaklh sckmanya berarti memodernkan, akan tetapi juga memumikan, membersinkan ang bukan ajaran, Muhammadiyah adalah gerakan keagamaan yang bertujuan menegakkan agama Islam ditengah-tengah masyarakat, sehingga terwujud masyarakat Islam sebenar- benamya. Islam sebagai agama terakhir, tidaklah_ memisahkan alah rohani dan persoalan Gunia, tetapi mencakup kedua segi ini, Sehingga Islam yang memancar ke dalam berbagai aspek kebidupantetaplah merupakan satu. Kesatuan stmt -Keutuhan. Pembaharuan Islam sebagai satu kesatuan inilah yang ditampilkan Muhammadiyah itu sendiri Sehingga dalam perkembangan sekarang ini Muhammadiyah menampakkan dici sebagai pengembangan dari pemikiran perlasan gerakan-gerakan yang dilahitkan oleh KH. Ahmad Dahlan sebagai karya amal shaleh, Usaha pembaharuan Muhammadiyah secara ringkas dapat dibagi ke dalam tiga bidang garapan, yaitu : bidang keagamaan, pendidikan, dan kemasyarakatan, 1. Bidang keagamaan Pembaharvan dalam bidang keagamaan iakh penemuan kembali ajaran atau prinsip dasar yang berlaku abadi, yang Karena waktu, lingkungan siuasi dan kondsi, mungkin menyebabkan dasar-dasar tersebut Kurang jelas tampak dan tertutup okh kebiasaan dan pemikiran tambahan lain, Di atas teh disebutkan bahwa yang dimaksud pembaharuan dalam bidang Keagamaan adalah memumikan kembali dan mengembalikan kepada keasliannya. Oleh Karena it dam pelaksanaan agama baik menyangkut agidah (keimanan) ataupun ritual Gbadah) haruslahsesuai dengan aslinya, yaitu sebagaimana diperintabkan oleh Alkh dalam ALQuran dan dituntunkan oleh Nabi Muhammad SAW, Jewat sunah-sunahnya, Dalam masalah agidah Mubammadiyah bekerja untuk tegaknya aqidah Islam yang muni, bersih dari gejala-gejala kemusyrikan, bid’ah dan Khufirat tanpa mengabaikan prinsip-prinsip toleransi. menurut ajaran Isham, sedang dalam ibadah Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya ibadahtersebutsebagaimana yang. dituntunkan Rasulullah SAW tanpa tambahan dan perubahan dari manusia. Dengan kembali kepada ajaran dasar ini yang popukemya disebut pada Ak Qur’an dan Hadits, Muhammndiyah berusaha menghilangkan segalh~macam tambahan yang datang kemudian dalam agama. Memang di Indonesia keadaan ini terasa sekali bahwa Keadaan keagamaan yang nampak adalth serapan dari berbagai unsur kebudayaan yang ada, Di antara praktek-praktek dan kebiasaan yang bukan berasal dari agama Iskm antara lain: pemujaan arwah nenck moyang, benda-benda keramat, berbagai macam upacara dan sekumatan, seperti pada waktu-waktu tertentu pada waktu hamil, pada waktu puput pusar, khitanan, pemikahan, dan kematian, Upacara dan do’a yang diadakan pada hari ke-3, ke-S, ke-40, ke-100, ke-1000 setekth meninggal. Peristiwa penting yang berssfatsosial yang berhubungan dengan kepercayaan seperti kenduri/ slametan pada ulin Sya’ban dan Ruwah. Berzarah ke makam oramg-orang suci dan minta dido’akan, Begitu pula orang sering kali meminta nasehat dan bantuamyya kepada petugas agama di desa (seperti modin, rois, Kaun) dalam hal-hal yang berhubungan dengan takhayul, misal untuk menolak —pengaruhpenyakit, yang untuk itu biusanya mereka diberidibacakan do’a-do’a dalam bahasa Arab, yang di antara doa tersebut tidak jarang bagion-bagin yang berbau Agama Hindu atau animisme dari zaman kuno, dan sebagainya. Terhadap tradisi dan kepercayaan di atas banyak orang Iskm yang menganggap bahwa hal tersebut termasuk amelan-amakin keagamaan, atau setidak-tidaknya hal tersebut tidak bertentangan. ‘Terhadap tradisi, adat kebiasaan dan berbagai macam kepercayaan di atas banyak kaum mustimin yang melakukannya tanpa reserve, bahkan mereka menganggap bahwa hal di atas termasuk Keharusan menurut agama Untuk itu Muhammadiyah berusaha meluruskan Kembali dengan memberantas segala bentuk bid’ah dan Khurafit sepeti bentuk di atas. Usaha Mubammadiyah untuk memumikan keyakinan umat Islam Indonesia, ialh Mubammadiyah telah mengenalkan penelaahan kembali dan pengubahan drastis, jika diperlikan, menuju penaiiran yang benar terhadap Al-Qur’an dan AlHadits. Usaha pemumian tersebut antara lain dapat disebut 1. Penentuan arah kibht yang tepat dalam bersembahyang, sebagai kebalikan dari kebiasaan sebelumnya, yang menghadap tepat ke arah Barat v Penggunaan perhitungan astronomi dakim menentukan permuaan dan akbir bukin puasa (hisab), sebagai kebalKan dari pengamatan perjalanan bulan oleh petugas agama, 3. Menyekenggarakan sembahyang bersama di lapangan terbuka pada hari raya Isham, Idul Fit dan Idul Adha, sebagai ganti dari sembahyang serupa dalam jumlah jame’ah yang lebih keel yang diselengarakan di Masjid. 5 4, Pengumpulan dan pembagian zkat firah dan korban pada hari raya tersebut di atas, oleh panitia Khusus, mewakili masyarakat Islam setempat, yang dapat dibandingkan sebelumnya dengan memberikan hak istimewa dalam persoalan ini pada pegawai atau petugas agama (penghulu, naib, kaum. modin, dan sebagainya). 5. Penyampaian khutbah dalam bahasa daerah, sebagai ganti dari penyampaian Khuthah dalam bahasa. Arab. 6. Penyederhuanaan upacara dan ibacah dakm upacara kelahiran, khitanan, perkawinan dan pemakaman, dengan menghikingkan hal-hal yang bersifat poliheistis darinya. 7. Penyerderhanaan makam, yang semula dihiasi secara berlebihan. 8. Menghilangkan kebiasaan berziaah ke makam orang-orang suci (wali) 9. Membersitkan anggapan adanya berkah yang bersifat ghaib, yang dimilki oleh para kyaifulama tertentu, dan pengaruh ekstrim dari pemujaan terhadap mereka. 10. Penggunaan kerudung untuk wanita, dan pemisahan laki-lki dengan perempuan a am perterman-pertemuan yang bersifat keagamaan. Dalam rangka usaha tersebut, tidak sedikit rintangan yang dialami, Beberapa tafsir Muhammadiyah tentang AFQuran dan AlHadits menimbulkan debat theologis di antara ulama.Tetapi kemudian, beberapa hal yang dipelopori oleh Muhammaiyah menjadi unum di kalangan_ unit Islam di Indonesia, Untuk membahas, apakah adat itiadaviradisi serta kepercayaan berlaku di masyarakat itu sesuai dengan AlQur’an dan Hadits atau tidak, dalam Muhammadiyah dibicarakan oleh suatu lembaga yang bemama “Lajnah Tagjit”, Tarjh ini adalah merupakan realisasi dari prinsip, bahwa pintu ijtimd tetup terbuka, 2. Bidang Pendidikan Dalam kegiatan pendidikan dan —kesejahteraansosial,~ Muhammadiyah mempelopori dan menyeknggarakan sejumlah pembaharuan dan inovasi yang lebih nyata, Bagi Muhammadiyah, yang berusaha keras menyebarluaskan Islam lebih has dan kbin datam,pendidikan mempunyai arti penting, arena melalui iil pemuhaman tentang Iskm dapat diwariskan dan ditanamkan dari generasi ke generasi. Pembaharuan pendidikan ini meliputi dua seg yaitu segi cita-cita dan segi teknik pengajaran, Dari segi cita-cita, yang dimaksud K.H. Ahmad Dablan ialah ingin membentuk manusia muslim yang baik budi, alm dakim agama, mas dalam pandangan dan paham masalh imu kedunitan, dan bersedia berjuang untuk 6 Kemajuan masyarakatnya, Adapun teknik, adalah bin banyak berhubungan dengan ccara-cara penyelenggaraan pengajaran. Gagasan pendidikan Muhammediyah adalah untuk mendidik sejumlah banyak orang awam dan meningkatkan pengetahuan masyarakat. Dalam usaha merealisasi gagasan tersebut, Muhammadiyah sejak masa kepemimpinan Ahmad Dahlin, tekth berusaha eras untuk mengawinkan antara dua sistim —pendidikan, —pesantren (pemidikan agama pedesian di bawah tuntunan kyaiulama) dan sekolah model barat, dengan menghilangkan kelemahan dari_-keduanya, ~_Menurut_“ Muhammadiyah, pendidikan pesantren tradisional membutubkan waktu terku banyak bagi santei untuk menyeksaiannya, juga Kurang adanya sistim Kelas atau penjenjangan, Pesantren biasanya hanya terbatas pada sejumlah kecil mata pelajaran tertentu, schingga santri harus memusuki dan tinggal di beberapa pesantren agar sempuma ilmunya, Pesantren tradisional tidak cukup membekali santrinya dalam = memecahkan masakh-masalah keduniawian, Karena Jembaga-lembaga tersebut tidak mengajarkan_ pelajaran-pelajaran sekuler. Di pihak lain, pendidikan model Barat hanya mengajarkan ketrampilin praktis, pengetahuan dan iim umum, tetapi tidak mengajarkan ketrampilan akhlak, budi pekerti, dengan bersandar kepada ajaran Islam, Muhammadiyah merasa perl menggabungkan keduanya : pendidikan untuk mencapai kebabagisan di dunia dan akherat, Atau dengan kata lain, bahwa dengan stim —pendidikannya itu, ‘Muhammadiyah ingin membentuk ubma intelek dan atau intekk yang ulama, Dengan mengambil unsur-unsurnya yang baik dari sistim pendidikan Barat dan sistim pendidikan tadisional, Muhammadiyah berhasil membangun sistim pendidikan senditi, seperti sekolah model Barat, tetapi dimasuki pelijaran agama di dalamya, sekolah dengan menyertakan pelajaran sekuler, bermacam-micam sekolah kejuruan «dan lain-ban. Sedang dalam cara penyeknggaraannya, proses belijar mengajar itu tidak lagi dilaksanakan di masjid atau langgar, tetapi di gedung khusus, yang di lengkapi dengan imgja, kursi dan papan tulis, tidak lagi duduk di lantai Selain pembaharuan dalam lembagapendidikan formal, Muhammadiyah pun telah memperbaharui bentuk pendiikan tradisional non formal, yaitu pengajian. Senuila pengajian di lakukan di mana orang tua atau guru privat mengajar anak-anak kecil_membaca AL-Qur’an dan berbadah. Oleh Muhammadiyah diperluas dan pengajian disistematiskan ke dalam bentuk pendidikan aguma non formal, di mana pesertanya lebih banyak juga isi pengajian diserahkan pada masalih-masakah kehidupan sebati-hari umat Islam, Begitu. pula Muhammadiyah dalam usaha pembaharuan ini telah berhasil mewujudkan bidang bimbingan dan penyuluhan agama dalam masalah-masalah yang diperkan dan mungkin bersifat pribadi, seperti Muhammadiyah telah memelopori mendirikan Badan Penyuluhan Perkawinan dikota-kota_besar. Dengan menyelenggarakan pengajian dan nasihat yang bersifat pribadi tersebut, dapat ditunjukkan bahwa Islm menyangkut seluruh aspek kehidupan manusia. . Bidang Kemasyarakatan Di bidang sosial dan kemasyarakatan, maka usaha yang drrinis oleh Muhammadiyah adalah didirikannya rumah sakit polikinik, rumah yatim pia yang dikelola melalui lembaga-lembaga dan bukan individual sebagaimana dilakukan orang pada umumnya di dalam memelihara anak yatim piatu. Badan atau kembagapentidikan sosial div dalam Muhammadiyah juga ikut menangani_masalah- masalh keagamian yang ada kaitannya dengan bidang sosial, seperti prosedur penerimaan dan pembagian zakat ditangani sepenuhnya okh P.K.U., yang sekaligus benwenang sebagai badan ‘anil Usaha pemaharuan dakim bidang sosial kemasyarakatan ditandai dengan didirikamya Pertolongan Kesengsaraan Ocmoem (PKO) pada tahun 1923. Ide di balk pembangunan dalam bidang ini karena banyak di antara orang Islam yang mengalami kesengsaraan, dan hal ini merupakan kesempatan bagi kaum muslimin untuk saling tolong-menolong. Perhatian pada Kesengsaraan umum dan kewajban menolong sesama muslim, tidak hanya sekedar Karena rasacita kasih pada sesame, tetapi juga ada tuntunan agama yang jelas untuk beramar manuf, Sebagai perwujudan sosial dari semangat beragama. Hal ini merupakan gerakan sosial dengan ilham keagamaan. Contohnya jabh pengamalan firman Than dalam Surat Al-Ma’un (terjemahannya) : “Tahukah engkau orang yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tiada menganjurkan menyantuni orang miskin Celakalah orang-orang yang shalat, yaitu lalai dari shalamya, orang-orang yang riya’ dan tiada mau menolong dengan barang-barang yang berguna.”” Ajaran ini direalisasikan oleh Muhammadiyah melalui pendirian rumah yatim, lik, rumah sakit dan juga melalui pembaharuan cara mengumpulkan dan mendistribusikan zakat. Dapathih disimpulkan, bahwa pembaharuan sos! kemasyarakatan yang dilakukan Muhammadiyah, merupakan salah satu wujud dari Ketaatan beragama, dalam dimensi sosiahnya, atau dimaksudkan untuk mencapai tujuan keagamaan, . Macam-Macam Majelis Dan Lembaga 1. Macam-Macam Majelis, &. Majelis Tarjih. dan Tajaid b. Majelis Tabligh cc. Majelis Pendidikan Tinggi dd. Majelis Pembina Kesehatan Umum e. Majelis Pendidikan Kader £ Majelis Pustaka dan Informasi g. Majelis Ekonomi: dan Kewirausahaan h. Majelis Lingkungan Hidup i Majelis Pemberdayaan Masyarakat Majelis Pelayanan Sosial k. Majelis Hukum dan Hak Asasi Manusia 1 Majelis Wakaf dan Kehartabendaan m. Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah ‘Macam-Macam Lembaga a. Lembaga Amal Zakat Infag dan Shodaggoh b. Lembaga Hubungan dan Kerjasama Intemational c. Lembaga Pembina dan Pengawas Keuangan d. Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting e. Lembaga Hikmah dan Kebjjakan Publik £ Lembaga Penanggulangan Bencana g Lembaga Seni Budaya dan Olahraga h, Lembaga Penelitian dan Pengembangan D. Fungai dan ‘Tugas Majelis dan Lembaga a. Fungsi dan Tugas Majelis a lis Tarjih dan Tardid Majelis Tarjih dan Tajdid memiliki rencana strategis untuk: Menghidupkan trjih, tajdid, dan pemikiran Islam dakim = Muhammadiyah sebagai gerakan pembaharuan yang krits-dinamis dalam kehidupan masyarakat dan proaktif dalam menjalinkan problem dan tantangan perkembangan_sosial budaya dan kehidupan pada umumnya sehinggan Iskim selaki menjadi sumber pemikiran, moral, dan praksis sosial di tengah kehidupan masyarakat, bangsa dan negara yang sangat kompleks. Berdasarkan garis besar program, Majelis ini mempunyai tgas pokok: 1. Mengembangkan dan menyegarkan pemabaman dan pengalaman ajaran Islam dalam kehidupan masyarakat yang multikultural dan kompkks. 2. Mensistematisasi metodologi pemikiran dan pengalaman Ishm_ sebagai prinsip gerakan tajdil dalam gerakan Muhammadiya. 3. Mengoptimalkan peran kekmbagaan bidang tajdil, tarjih dan pemikiran Islam untuk selakt proaktif dalam menjawab masalh rill masyarakat yang sedang berkembang. 4, Mensosialisasikan produk-produk tajdid, tarjih dan pemikiran__keishman Muhammadi yah ke seluruh lapisan masyarakat. 5. Membentuk dan mengembangkan pusat penelitian, kajian, dan informasi bidang tajdid pemikiran Islam yang terpadu dengan bidang hin, ‘Majelis Tabligh a. Fungsi Majels Tingkat Pusat sampai tingkat cabang berfingsi sebagai pelaksana program bi meliput fabligh dan dakwah khusus sesuai kebijakan Persyaricatan 1, Pembinaan Ideobogi Muhammadiyah 2. Perencanaan, pengorganisasian, pembimbingan, pengkoordinasian dan pengawasan program dan kegittan - Peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga profesional 4. Penelitan dan pengembangan bidang tabligh dan dakwah khusus 10 5. Penyampaian masukan kepada Pimpinan Persyarikatansebagai bahan pertimbangan dam penetapan kebijakan bidang tabligh dan dakwah Khusus b. Tugas Majels Tingkat Pusat sampai tingkat cabang bertugas melaksanakan program bidang tabligh dan dakwah khusus sesuai kebijakan Persyarkatan meliputi 1, Pembinaan Ideologi Muhammadiyah 2. Perencanaan, pengorganisasian, pembimbingan, pengkoordinasian dan pengawasan program dan kegittan 3. Peningkatan kualitas dan kuantias tenaga profesional 4, Penelitan dan pengembangan bidang tabligh dan dakwah khusus ‘atansebagaibaban 5. Penyampaian masukan kepada Pimpinan Persyai pertimbangan dakm penetapan kebijakan bidang tabligh dan dakwah Khusus. 3. Majelis Pendidikan Tinggi Berdasarkan —Peraturan Pimpinan Pusat «=» Muhammadiyah = Nomor OI/PRN/LO/B2012 tentang Majelis. Pendidikan Tinggi, Majelis sebagai penyeknggara amala usaha, program, dan kegatan bidang pendidikan tinggi sesuai kebijakan Persyarikatan bertugas: a b. ce Membina ideologi Muhammadi yah; Mengembangkan AFIslam dan Kemuhammadiyahan; Merencanakan, mengorganisasikan, mengkoordinasikan, membina, dan mengawasi pengelolaan catur dharma perguruan tinggi: Meningkatkan kualit dan kuantitas perguruan tinggi Melakukan penelitian dan pengembangan bidang pendilikan ti Menyampaikan masukan kepada Pimpinan Persyarikatan sebagai baban pertimbangan dalam penetapan kebijakan. Majelis sebagai penyelenggara ama usaha, program, dan kegitan bidang pendidikan tinggi sesuai kebijakan Persyarikatan berfangsi dalane a b. Pembinaan ideologi Muhammadiyah; Pengembangan AbIsam dan Kemuhammadiyahan; ul ¢. Perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, pembinaan, dan pengawasan atas pengelolaan catur dharma perguruan tinggi; di. Peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga profesional; Pengembangan ual dan kuantitas perguruan tinggi; £ Perelitian dan pengembangan bidang pendidikan tinggi; © Penyampaian masukan kepada Pimpinan Persyarikatan sebagai baban pertimbangan dalam penetapan kebijakan. Majelis Pembina Kesehatan Umum. Fungsi dan tugas dari majelis pembina kesehatan umum adalah : 1. Penggerak terwujudnya infrastruktur kesehatan dan dinamika kebmpok sosial 2. Penggerak terwujudnya masyarakat sehat 3. Penggerak utama terwajudnya jejaring anlar kelompok social yang. mendukung masyarakat sehat dan mandiri 4, Berperan aktif dakm mewujudkan masyarakat yang berperilaku sehat dan memanfaatkan pelayanan Kesehatan yang bermutu 5. Menggerakkan terwujudnya infrastruktur Kesehatan yang berkualitas serta dinamika kelompok sosial yang berkesinambungan Majelis Pendidikan Kader Fungsi dan tugas dari majelispendidikan kader adalah: 1. Meningkatkan kualtas perkaderan dalam segala aspek Meningkatkan kompetensi kader Melaksanakan transformasi kader secara terarah dan kontinyu Melakukan pemberdayaan AMM Melaksanakan penguatan sekolah-sekoh kader Muhammadiyah be DY Melaksanakan pemantapan dan peningkatan pembinaan dan ideologi gerakan dikakngan kader, pimpinan, dan anggota Persyarikatan 6. ‘Majelis Pustaka dan Informasi ‘Tugas Pokok : Membangun kemampuan dan keluasan jaringan kekuatan informasi serta pustaka Muhammadiyah sebagai organisasi Islam modern di tengah era kehidupan masyarakat informasi Fungsi 1. Mengorgansasi dan memperluas Kelengkapan perpustakaan dan fimgsi-fungsi pustaka sebagai sumber pengembangan pengetahuan dan informasi bagi kemajuan Persyarikatan, 2. Meningkatkan kemampuan penguasaan teknologi informasi dan media publikasi sebagai instrumen bagi pengembangan peran-pera_persyarikatan lalam menjalankan misi di tengah kehidupan, 3. Pengembangan kerjasama dalam pengelblaan pustaka dan publikasi secara bin terorganisasi. Majelis Ekonomi dan Ke wirausahaan Fungsi dan tugas dari myjelis ekonomi dan kewirausaaan adabh 1. Menciptakan cetak bia (blue print) pengembangan ekonomi sebagai usaha untuk mengevabmsi dan merancang progam pemberdayaan ekonomi ummat yang efektif 2. Mengembangkan model pemberdayaan ekonomi yang didasarkan _atas kekuatan sendii sebagai wujud cita-cita kemandirian ekonomi ummat 3. Menegaskan keberpihakan Muhammadiyah terhadap usaha-usuha ekonomi dalam membangun kekuatan masyarakat keeil (akar rumput) yang dhu’afs dan mustadh’afin melalui mengupayakan terlaksananya ekonomi syariah yang bin kuat, terorganisasi dan tersistem, Majelis Lingkungan Hidup Fungsi dan tugas dari majelis ligkungan hidup adalah: 1. Mengembangkan aktivias pendidikan dan dakwah lingkungan yang dimotori ich majelis terkait, guna memberi pengertian tentang pengelolaan lingkungan yang benar dan membangun kesadaran tentang pentingnya kk ingkungan_hidup. 13 1. 2. Mendorong tumbuhnya kesadaran bart etika lingkungan di kakngan masyarakat luas, temmasuk dunia usaba, yang cendenmg mengabaikan etika Ingkungan, 3. Melakukan kampanye sadar lingkungan secara luas bekerjasama dengan berbagai instansi, baik pemerintah maupun swasta Majelis Pemberdayaan Masyarakat Tugas dan fngsi dari majels pemberdayaan masyarakat adalah: 1. Mengaplikasikan konsep-konsep gerakan seperti Teologi/Figih Al-Maa’uun 2. Mengembangkun modekmodel pemberdayaan masyarakat yang _bersifit bottom-up dan partisipatit: 3. Mengembangkun potensi_sumberdaya-manusia untuk pemberdayaan masyarakat 4. Meningkatkan advokasi dan pendampingan terhadap kelompok miskin, buruh, dan kelompok dhu'afiv/mustadh’a fin lainya Majelis Pelayanan Sosial Tugas dan fimngsi dari majels pelayanan sosial adalah : 1. Menggerakan dan menyatukanseluruhpotensi- Muhammadiyah untuk meningkatkan profesionalitas dalam pelayanan sosial 2. Meningkatkan kualtas pelayanan dan kelembagaan sosial di lingkungan Muhammadiyah 3. Mengembangkan kemitraan dan jejaring pelayanan sosial Majelis Hukum dan Hak Asasi Manusia Fungsi dan tugas dari majelis hukum dan hak asasi manusia adalah: 1. Melakukan penyadaran kepada masyarakat tentang hak asasi manusia dan demokrasi, termasuk lewat jakir pendilikan, 2. Mengupayakan advokasi publik yang menyangkut kebijakan yang bersentulan dengan kepentingan rakyat banyak. 14 2. 13. ‘Majelis Wakaf dan Kehartabendaan Fungsi dan tugas dari majelis wakaf dan kehartabendaan adalah : 1. Peningkatan pengelolaan ZIS- (Zakat, —Infag, dan Shadagah) — dan akuntabiltasnya — sehingga menjadi penyangga—kekuatan — gerakan pemberdayaan unt 2. Peningkatan mutu pengeblaan wakaf dan perkuasan gerakan sertifikasi tanah- tanah wakaf di lingkungan Persyarikatan. 3. Pengembangan bentuk wakaf dalam bentuk wakaf tunai dan wakaf produktif, ‘Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Fungsi dan tugas dari majelis pendidikan dasar dan menengah adalah : 1. Membangun cetak biru (blue print) pendidikan Muhammadiyah 2. Menegaskan posisi. dan implementasi nilai Islam, Kemuhammadiyahan, dan kaderisasi dam seluruh sistem pendidikan Muhammadiyah. 3. Mempercepat proses pengembangan institusi_pendidikan Muhammacliyah sebagai pusat keunggulan dengan menyusun standar muta, 4. Menjadikan mutu sebagai tujuan utama bagi pendidikan Muhammadiyab, 5. Mengintegrasikan pengembangan amal usaha pendidikan _Muhammadiyah dengan program pengembangan masyaraka 6. Menyusun sistem pendidikan Muhammadiya ‘Sunnah, yang berbasis Al-Qu®an dan b. Fungsi dan Tugas Lembaga 1. Lembaga Amal Zakat Infaq dan Shodagoh LAZISMUH bertugas membantu. Pimpinan Persyarikatan dalam penerimaan, penampungan dan penyaluran dana dari zakat, infaq dan shadagah dari masyarakat Iskm dan warga Muhammadiyah. Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional Berdasarkan garis besar program, Lembaga ini mempunyai tugas pokok antara lain 1. Mengembangkan kerjasama yang harmonis dan saling menguntungkan dengan berbagai instansi, baik pemerintah, maupun swasta, serta dalam maupun har negeri, untuk mendukung gerak Pesyurikatan, 15 5. 2. Berperan aktif dakim upaya membangun tata dunia baru yang adil dan berkeadaban, 3. Mengembangkan kerjasama dengan berbagai pihak, baik dalam maupun har negeri, dakm rangka meningkatkan kualitas kehidupan umat Islam guna mengejar ketertinggalan dalam berbagai bidang. 4, Mengefektifkan kerjasama dengan berbagai kalangan, baik dam maupun liar negeri, guna meningkatkan peran Muhammadiyah dan umat Islam secara lebih uas sekaligus mengantisipasi segala bentuk pemojokan yang merugikan Muhammadiyah dan umat Islam. Lembaga Pembina dan Pengawas Keuangan Pungsi dan tugas kembaga ini adalah melakukan pembinaan dan pengawasan Keuangan_ persyarikat n, amal usaha, dan ortom di ingkungan persyaricatan Muhammadiyah Kab. Malang. Tugas tersebut meliputi > Pembinaan tentang penataan sistem keuangan yang mefputi perencanaan dan pengeblaan keuangan di persyarikatan dan amall—usaha Muhammadiyah Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting Lembaga ini di bentuk untuk melakukan penguatan kembali Ranting sebagai basis gerakan melalui proses penataan, pemantapan, peningkatan, dan pengembangan ranting baru ke arah kemajuan dalam berbagai aspek gerakan Muhammadiyah. Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik Fungsi dan tugas dari embaga hikmah dan kebijakan publikadakah: 1 Mengembangkan lembaga Kkhusus sebagai kelompok pemikir (think-tank 2. Berpartisipasi secara aktif dan kreatif dalam upaya penguatan masyarakat sipil serta penegakan demokrasi dan hak asasi manusia, 3. Meneruskan gerakan antikorupsi dengan memanfaatkan Kerjasama yang telah dirints selama ini 4. Membangun jalinan yang —sinergis dengan kader dan simpatisan Muhammadiyah yang berada di embaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif: 5. Meluaskan pendidikan kewarganegaraan (civic education) 16 6. Menyelenggarakan pendidikan kader poliik dan menyusun panduan tentang poliik yang Iskumi, Lembaga Penanggulangan Bencana Fungsi dan tugas dari kmbaga penanggwhngan bencana adakih 1. Memfasiliasi dan membantu kegiatan penefitian melalui kerjasama dan pengembangan jaringan peneliian didakam dan luar negeri. 2. Medorong inovasi, kretivitas, dan penemuan program baru di bidang IPTEK yang bermanfaat 3. Mendorong dan melaksanakan peneliian tentang mubammadi yah Lembaga Seni Budaya dan Olahraga Fungsi dan tugas dari kmbaga seni budaya dan olahraga adalah: ang. Islami 1. Mengembangkan apresiasi kesenian, kesusastraan, dan_ pariwisata dan_memberikan nuansa kehalusan budi dan spiiual Iskmi dalam kehidupan warga Persyarikatan, umat, dan masyarakat has, 2. Memproduksi film, buku, dan seni pertunjukan yang membawa _pesan kerisalahan dan peradaban Islami. 3. Melakukan kajian dan kritik terhadap praktik-praktik kesenian dan berbagai publikasi yang bertentangan dengan nilti-nilai dan norma-norma ajaran. Islami serta merusak akhlak dan peradaban manusia. 4, Meningkatkan pengadaan dan pengelokan sarana, prasarana, pendidikan, produksi, can pengembangan seni-budaya di lingkungan persyarikatan, Lembaga Penelitian dan Pengembangan Fungsi dan tugas dari kmbaga peneliian dan pengembangan adalah: 1. Memfasiliasi dan membantu kegiatan penelitian meblui kerjasama dan pengembangan jaringan peneliian didalam dan iuar negeri 2. Medorong inovasi, kretivitas, dan penemuan program baru di bidang IPTEK yang bermantaat 3. Mendorong dan melaksanakan penelitian tentang mubammadi yah 7 BAB IIL PENUTUP A. Kesimpulan Majelis. adalah unsur pembantu pimpinan yang menjalankan sebagian tugas pokok Muhammadiyah. Majlis sendiri dibentuk oleh Pimpinan Pusat, Pimpinan Wilayah, Pimpinan Daerah, dan Pimpinan Cabang div tingkat masing-masing sesuai dengan kebutuhan. ini berarti bahwa mujelis dapat dibentuk pada tiap jenjang organisasi Muhammadiyah (tingkat pusat sampai pada tingkat cabang). Lembaga adalah unsur pembantu pimpinan yang menjakinkan tugas pendukung yang tidak operasional atau tidak langsung berhubungan dengan pencapaian twjuan Muhammadi yah, Muhammadiyah adalah gerakan keagamaan yang bertujuan menegakkan agama Islam ditengah-tengah masyarakat, sehingga terwujud masyarakat Islam sebenar- benamya. Pembaharuan Islam sebagai satu kesatuan inlah yang ditampilkan Muhammadiyah itu sendiri Sehingga dalam perkembangan sekarang ini Muhammadiyah menampakkan iti sebagai pengembangan dari pemikiran perluasan gerakan-gerakan yang dilahirkan oleh KH. Ahmad Dahlan sebagai karya amal shakth, Usaha pembaharuan Muhammadiyah secara ringkas dapat dibagi ke dalam tiga bidang garapan, yaitu bidang keagamaan, pendidikan, dan kemasyarakatan, Dan untuk membantu perserikatan Muhammadiyah, maka dibentuklah majelis dan Jembaga sebagai pembantu perserikatan. Macam-macam majels. yaitu : Majeis Tarjih dan Tajdid, Majelis Tabligh, Majelis Pendidikan Tinggi, Majels Pembina Kesehatan Umum, Majelis Pendidikan Kader, Majlis. Pustaka dan Informasi, Majels Ekonomi dan Kewirausahaan, —Majelis Lingkungan Hidup, Majelis Pemberdayaan Masyarakat, dan Majlis Pelayanan Sosial. Sedangkan macam-macam km itu : Lembaga Aral Zakat Infaq dan Shodaqqoh, Lembaga Hubungan dan Ke International, Lembaga Pembina dan Pengawas Keuangan, Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting, Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik, Lembaga Penangeulangan Bencana, Lembaga Seni Budaya dan Obhraga, dan Lembaga Peneiitian dan Pengembangan. 18

You might also like