Professional Documents
Culture Documents
Wenny Setiawati
Pengertian
“any event that brings material change to a
company and affects its stakeholders. This
includes shareholders, both common and
preferred, as well as bondholders. These
events are generally approved by the
company’s board of directors; shareholders
are permitted to vote on some events as
well” – Investopedia
“Reorg/Corporate Action/Reorganization:
any transaction involving the issuance of
stock or cash, or the cancellation of stock
tendered by a shareholder, such in the case
of a merger, acquisition or tender offer” -
Nasdaq
Aksi Korporasi
1. Assimilation 16. Par Value Change Offer
2. Acquisition 17. Scheme of 30. Dividend
3. Bankruptcy Arrangement Reinvestment Plan
4. Bonus Issue 18. Scrip Dividend (DRIP)
5. Bonus Rights 19. Scrip Issue 31. Dutch Auction
6. Cash Dividend 20. Spin-off 32. Odd lot Tender
7. Class Action 21. Stock Dividend 33. Rights Auction
8. Delisting 22. Stock Split 34. Rights Issue
9. De-merger 23. Return of Capital 35. Subscription Offer
10. General 24. Reverse Stock Split 36. Takeover
Announcement 25. Cash Stock Option 37. Tender Offer
11. Initial Public Offering 26. Merger with Elections 38. Voluntary Exchange /
(IPO) 27. Spin-off with elections Optional Conversion
12. Liquidation 28. AGM / EGM – proxy
13. Mandatory Exchange / voting on shareholders
Mandatory Conversion meetings
14. Merger 29. Buy-back program
15. Name Change (BIDS) / Repurchase
Jenis Aksi Korporasi
• Mandatory corporate action
• Mandatory corporate action with options
• Voluntary corporate action
Kunci identifikasi
Perubahan material: nama, harga saham,
jumlah saham, modal, dll.
Mandatory Corporate Action
1. Assimilation Conversion
2. Acquisition 14. Merger
3. Bankruptcy 15. Name Change
4. Bonus Issue 16. Par Value Change
5. Bonus Rights 17. Scheme of Arrangement
6. Cash Dividend 18. Scrip Dividend
7. Class Action 19. Scrip Issue
8. Delisting 20. Spin-off
9. De-merger 21. Stock Dividend
10. General Announcement 22. Stock Split
11. Initial Public Offering (IPO) 23. Return of Capital
12. Liquidation 24. Reverse Stock Split
13. Mandatory Exchange/Mandatory 25. Other Event
Mandatory with options
1. Cash Stock Option
2. Merger with Elections
3. Spin-off with elections
Voluntary Corporate Action
1. AGM / EGM – proxy voting on shareholders
meetings
2. Buy-back program (BIDS) / Repurchase Offer
3. Dividend Reinvestment Plan (DRIP)
4. Dutch Auction
5. Odd lot Tender
6. Rights Auction
7. Rights Issue
8. Subscription Offer
9. Takeover
10. Tender Offer
11. Voluntary Exchange / Optional Conversion
Aksi Korporasi menurut UUPM
1. HMETD
2. Penawaran Tender
3. Penggabungan (merger)
4. Peleburan (konsolidasi)
5. Pengambilalihan (akuisisi)
HMETD
• Bapepam dapat mewajibkan Emiten atau
Perusahaan Publik untuk memberikan hak
memesan Efek terlebih dahulu kepada setiap
pemegang saham secara proporsional apabila
Emiten atau Perusahaan Publik tersebut
menerbitkan saham atau Efek yang dapat ditukar
dengan saham Emiten atau Perusahaan Publik
tersebut. – Ps. 82 UUPM
• hak yang melekat pada saham yang memberikan
kesempatan bagi pemegang saham yang
bersangkutan untuk membeli Efek baru sebelum
ditawarkan kepada Pihak lain. – penjelasan Ps. 82
UUPM
• Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu adalah hak yang melekat
pada saham yang memungkinkan para pemegang saham
yang ada untuk membeli Efek baru, termasuk saham, Efek
yang dapat dikonversikan menjadi saham dan waran,
sebelum ditawarkan kepada Pihak lain. Hak tersebut wajib
dapat dialihkan. – IX.D.1
• Setiap penambahan modal melalui pengeluaran Efek Bersifat
Ekuitas yang dilakukan dengan pemesanan, maka hal
tersebut wajib dilakukan dengan memberikan HMETD kepada
pemegang saham yang namanya terdaftar dalam daftar
pemegang saham Perseroan pada tanggal yang ditentukan
RUPS yang menyetujui pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas
dalam jumlah yang sebanding dengan jumlah saham yang
telah terdaftar dalam daftar pemegang saham Perseroan atas
nama pemegang saham masing-masing pada tanggal
tersebut. – IX.J.1
Penambahan modal tanpa HMETD
• IX.D.4
• Diperbolehkan dalam hal:
1) jika dalam jangka waktu 2 (dua) tahun, penambahan modal tersebut
paling banyak 10 % (sepuluh perseratus) dari modal disetor; atau
2) jika tujuan utama penambahan modal adalah untuk memperbaiki
posisi keuangan Perusahaan yang mengalami salah satu kondisi
sebagai berikut:
a) bank yang menerima pinjaman dari Bank Indonesia atau lembaga
pemerintah lain yang jumlahnya lebih dari 100% (seratus perseratus) dari
modal disetor atau kondisi lain yang dapat mengakibatkan restrukturisasi
bank oleh instansi Pemerintah yang berwenang;
b) Perusahaan selain bank yang mempunyai modal kerja bersih negatif dan
mempunyai kewajiban melebihi 80% (delapan puluh perseratus) dari aset
Perusahaan tersebut pada saat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang
menyetujui penambahan modal; atau
c) Perusahaan yang gagal atau tidak mampu untuk menghindari kegagalan atas
kewajibannya terhadap pemberi pinjaman yang tidak terafiliasi dan jika
pemberi pinjaman tidak terafiliasi tersebut menyetujui untuk menerima
saham atau obligasi konversi Perusahaan untuk menyelesaikan pinjaman
tersebut.
Fakta Material dalam penambahan
modal tanpa HMETD
1) penjelasan mengenai akun persediaan
yang tidak likuid;
2) pinjaman atau piutang ragu-ragu;
3) Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek dan
Fasilitas Pembiayaan Darurat (khusus
untuk perbankan); dan/atau
4) pinjaman atau piutang macet termasuk
pinjaman atau piutang kepada Pihak
terafiliasi.
Yang harus diperhatikan
Apabila penambahan modal tersebut
mengakibatkan benturan
kepentingan, maka pelaksanaannya
wajib mengikuti Peraturan No.
IX.E.1. tentang Benturan
Kepentingan Transaksi Tertentu
PENAWARAN TENDER (sukarela)
• “penawaran tender” adalah penawaran
melalui media massa untuk memperoleh
Efek bersifat ekuitas dengan cara
pembelian atau pertukaran dengan Efek
lainnya.
• Efek bersifat ekuitas:
– Saham
– Efek yang dapat ditukar dengan saham
– Efek yang mengandung hak untuk
memperoleh saham.
Tujuan pengaturan
• Melindungi kepentingan pemegang
saham publik karena hal ini dapat
mengurangi jumlah pemegang saham
secara signifikan
• Ada kemungkinan Emiten tidak lagi
memenuhi persyaratan sebagai
perusahaan terbuka ataupun terkena
delisting dari bursa
Penawaran tender dilakukan dengan
“wajar”
• perolehan informasi yang benar tentang
rencana penawaran tender yang
diusulkan:
– penetapan harga
– tata cara penjualan Efek
– persyaratan tertentu yang dapat
mengakibatkan batalnya penawaran tender
dimaksud.
Pengumuman
Pihak yang akan melakukan Penawaran
Tender harus mengumumkan dalam
sekurang-kurangnya 2 (dua) surat kabar
harian berbahasa Indonesia dimana salah
satunya mempunyai peredaran secara
nasional selambat-lambatnya 2 hari kerja
setelah efektif.
Submission of the Tender Offer
Submission of text announcement to
Announcement in newspapers Statement to OJK (no later than 5 days
OJK (2 days prior newspapers)
following the announcement)