Professional Documents
Culture Documents
7108 21852 2 PB PDF
7108 21852 2 PB PDF
ABSTRACT
The older the stages of pregnancy, it was more likely for pregnant women to experience
sleep disorder which usually cause physical discomfort and desease (Prasadja, 2009). Poor
sleep disorders can cause complications in pregnancy. This study aims to assess the relationship
between physical discomfortand presence of disease with sleep quality of women in third
trimester of pregnancy. Dependent variable is sleep quality, while Independent variables were
pyshical discomfortand presence of disesas. This study used cross-sectional study design and
total sampling technique. A total of 36 respondents gathered from Puskesmas Gading’s pregnant
women population. PSQI quetionaire used to assess sleep quality (cronbach’s alpha = 0.83)and
physical discomfort quetionaire (cronbach’s alpha = 0.672). Every quetionaire’s validity has
been tested with r-count > 0.707. All of the data then processed by cross-tabulation and Pearson
test. The result of this study showed that most of the respondents have poor sleep quality (53%).
Statistical tests showed poor correlation (r = 0.363) between physical discomfort and sleep
quality. Furthermore, poor relationship found in pregnant women with disease (r = 0.334).
ABSTRAK
Semakin besar umur kehamilan, ibu hamil akan mengalami gangguan tidur (Prasadja, 2009). Ibu
hamil yang mengalami gangguan tidur umumnya terjadi karena adanya perubahan dalam kehamilan
sehingga menimbulkan ketidaknyamanan fisik. Ibu yang menderita penyakit dapat pula mengalami
gangguan tidur. Gangguan tidur yang buruk dapat mengakibatkan komplikasi kehamilan (Okun,
2011). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan gangguan kenyamanan fisik dan penyakit
dengan kualitas tidur ibu hamil trimester III. Variabel dependen pada penelitian ini adalah kualitas
tidur, sedangkan variabel independen yakni gangguan kenyamanan fisik dan penyakit. Penelitian dengan
desain studi cross sectional ini menggunakan populasi ibu hamil trimester III yang bertempat tinggal
di wilayah kerja Puskesmas Gading. Tehnik sampling menggunakan total populasi dengan sampel 36
responden. Penelitian dengan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) untuk mengetahui kualitas
tidur (cronbach alfa 0,83), dan kuesioner gangguan kenyamanan fisik (cronbach alfa 0,673). Kuesioner
telah di uji validitas dengan r-hitung>0,707. Data diolah dengan crosstab dan dianalisis dengan korelasi
Pearson. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden mempunyai kualitas tidur buruk (53%).
Hasil uji statistik didapatkan adanya hubungan yang rendah (0,363) antara gangguan kenyamanan fisik
dan kualitas tidur ibu hamil. Selain itu penyakit yang diderita ibu hamil juga menunjukkan hubungan
yang rendah (0,334).
Kata kunci: gangguan kenyamanan fisik, ibu hamil, kualitas tidur, penyakit
©2017 IJPH. license doi: 10.20473/ijph.v12i1.2017.1-12. Received 11 January 2017, received in revised form 29 January 2017,
Accepted 2 February 2017, Published online: 30 November 2017
2 The Indonesian Journal of Public Health, Vol. 12 No. 1, Juli 2017: 1–12
Kualitas Tidur Ibu Hamil Timester III hari, gangguan kualitas tidur ini semakin
Ibu hamil membutuhkan tenaga lebih meningkat sesuai dengan usia kehamilan.
banyak daripada ibu yang tidak sedang hamil.
Penting bagi ibu hamil untuk memulihkan Hubungan Variabel Bebas dengan
tenaga setelah beraktivitas dengan istirahat Kualitas Tidur Ibu Hamil
atau tidur. Umur ibu hamil yang ideal untuk
Tabel 4 menunjukkan persentase yang hamil dan melahirkan yakni di umur 20–35
hampir mirip antara ibu yang memiliki tahun. Ketika umur ibu hamil kurang dari
kualitas tidur baik maupun buruk. persentase 20 tahun maupun lebih dari 35 tahun maka
ibu hamil trimester III yang memiliki masuk dalam umur risiko tinggi
kualitas tidur yang buruk yakni 19 ibu hamil Tabel 5 menunjukkan persentase
(52,8%). yang hampir sama untuk terjadinya kualitas
tidur buruk maupun baik di semua umur,
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Kualitas Tidur baik pada umur ideal maupun rawan. Hasil
Ibu Hamil Trimester III di Wilayah penelitian diketahui 53,3% dari ibu hamil
Kerja Puskesmas Gading Kota yang berumur ideal (20–35 tahun) justru
Surabaya Tahun 2016 mengalami kualitas tidur yang buruk.
Pendapatan keluarga sangat penting
Kualitas Tidur F %
untuk memenuhi kebutuhan kehamilan dan
Baik 17 47,2
persalinan. Hasil penelitian menunjukkan
Buruk 19 52,8 bahwa 62,5% ibu hamil dengan pendapatan
keluarga kurang dari Rp 3.000.000 per bulan
Ibu hamil trimester III umumnya mengalami kualitas tidur yang baik.
mengalami gangguan tidur. Dalam penelitian Ibu hamil primigravida umumnya
ini ibu hamil yang memiliki kualitas tidur belum memiliki pengalaman melahirkan
buruk memiliki jumlah jam tidur yang sebelumnya. Ibu yang telah lebih dari satu
masih kurang yakni kurang dari 5 jam per kali hamil telah memiliki pengalaman
Tabel 5. Hubungan Variabel Bebas dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil Trimester III di Wilayah
Kerja Puskesmas Gading Kota Surabaya Tahun 2016
Kualitas Tidur
Variabel Bebas Kategori Baik Buruk
∑ % ∑ %
< 20 tahun 1 50 1 50
Umur 20–35 tahun 14 46,7 16 53,3
35 tahun 2 50 2 50
< 3.000.000 per bulan 11 55 9 45
Pendapatan keluarga
> 3.000.000 per bulan 6 37,5 10 62,5
Kehamilan pertama 4 57,1 3 42,9
Graviditas
> 1 kali hamil 13 44,8 16 55,2
Tidak ada gangguan 4 80 1 20
Gangguan
Gangguan Ringan 13 46,4 15 53,6
Kenyamanan Fisik
Gangguan berat 0 0 3 100
Penyakit Tidak 17 53,1 15 46,9
Ya 0 0 4 100
6 The Indonesian Journal of Public Health, Vol. 12 No. 1, Juli 2017: 1–12
Kualitas Tidur Ibu Hamil Trimester III Sebanyak 52,8% ibu hamil trimester III
Ibu hamil memerlukan sekitar delapan yang menjadi responden dalam penelitian
jam untuk tidur di malam hari, selain itu ini mengaku tidur kurang lebih 5 jam per
tidur siang juga dibutuhkan oleh ibu hamil. malam. Ibu hamil mengaku sering bangun di
Ibu hamil terutama bila sudah memasuki malam hari, hal ini berarti masih kurangnya
Trimester III memerlukan istirahat seperti jam tidur ibu hamil pada malam hari.
duduk dan bersantai di sela-sela melakukan
kegiatan rutinnya. Ketika memasuki trimester Karakteristik Ibu Hamil
III semakin banyak keluhan-keluhan yang Umur
dirasakan ibu sehingga akan mengganggu Makin bertambah umur seseorang
istirahat dan tidur (Siswosuhardjo, 2010). semakin dapat mengatur dalam menggunakan
Tabel 4 diketahui bahwa terdapat koping terhadap masalah yang dihadapi
persentase yang hampir sama antara ibu (Tamher dan Norrkasiani, 2009). Beberapa
hamil trimester III yang mempunyai wanita memiliki pilihan untuk hamil di umur
kualitas buruk maupun ibu hamil yang 30 tahun, namun perlu diperhatikan bahwa
memiliki kualitas tidur baik. Ibu hamil yang seiring dengan bertambahnya umur fungsi
mempunyai kualitas tidur buruk yakni 19 reproduksi wanita akan menurun (Detiana,
ibu hamil (52,8%) dan ibu hamil mempunyai 2010).
kualitas tidur baik yakni sebanyak 17 ibu Hamil dan melahirkan dengan umur
hamil (47,2%). Hal ini artinya proporsi dibawah 20 tahun dapat menjadi risiko dalam
kualitas tidur ibu hamil trimester III paling kehamilan karena organ reproduksi yang
banyak yakni yang memiliki kualitas tidur belum matang. Usia di bawah 20 tahun dapat
yang buruk. Hal ini sejalan dengan penelitian menjadi risiko terjadinya post partum blues
yang dilakukan oleh Tsai et al (2011), pada yakni depresi pasca persalinan (Pitriani dan
30 ibu hamil yang meneliti tentang kualitas Andriyani, 2014).
tidur ibu hamil trimester III di Taiwan Umur untuk hamil dan melahirkan
didapatkan 50% dari ibu hamil mempunyai paling baik yakni antara 20–35 tahun. Umur
skor PSQI lebih besar dari 5. Skor kurang ini merupakan umur ideal sehingga dianggap
dari 5 menunjukkan ibu hamil memiliki memiliki risiko paling rendah terjadinya
kualitas tidur yang buruk. komplikasi untuk ibu dan anak (Rasjidi,
Penelitian yang dilakukan oleh Mendell 2014).
et al (2015), pada 2427 responden menyatakan Tabel 1 menunjukkan bahwa sebanyak
bahwa 76% diantaranya mengalami kualitas 83,3% responden berumur 20–35 tahun,
tidur yang buruk. Seluruh responden sedangkan sisanya masuk dalam umur risiko
menyatakan sering terbangun di malam hari, tinggi (kurang dari 20 tahun dan lebih dari
sebanyak 78% menyatakan tidur siang dan 35 tahun). Tabel 5 menunjukkan sebanyak
57% menunjukkan adanya gejala insomnia. 53,3% ibu hamil yang mempunyai umur
Gangguan tidur yang terjadi dapat berupa ideal untuk hamil dan melahirkan justru
gangguan nafas, Restless Legs Syndrom atau mempunyai kualitas tidur yang buruk.
gangguan saraf pada kaki, buang air kecil Pada ibu hamil yang memiliki umur
dan kesulitan untuk menemukan posisi tidur risiko tinggi mempunyai persentase yang
yang nyaman. sama untuk kualitas tidur baik maupun
Penelitian yang dilakukan Lee (2004) buruk. Distribusi umur ibu hamil paling
menyatakan wanita yang tidur kurang dari banyak terdapat pada umur 20–35 tahun
6 jam per malam memiliki kemungkinan sehingga variasi kualitas tidur paling banyak
menjalani operasi caesar 4,5 kali lebih besar. berada di usia tersebut.
Ibu hamil disarankan tidur 8 jam per malam.
8 The Indonesian Journal of Public Health, Vol. 12 No. 1, Juli 2017: 1–12
Pada usia ideal yakni 20–35 tahun ibu belum memiliki pengalaman untuk
ibu hamil memiliki risiko yang rendah melahirkan sehingga merasa lebih cemas
terjadi komplikasi kehamilan karena organ dalam menghadapi persalinan nantinya.
reproduksi dan mental yang lebih matang. Berbeda dengan primigravida, pada ibu yang
Dalam penelitian ini sebagian besar ibu sudah pernah melahirkan atau multigravida
hamil memiliki kualitas tidur yang buruk kecemasan yang terjadi dalam hal ini dapat
dikarenakan adanya faktor lain seperti lebih teratasi (Prasadja, 2009).
gangguan kenyamanan fisik yang lebih Tabel 1 menunjukkan sebanyak 80,6%
dominan dirasakan oleh ibu hamil. responden merupakan ibu hamil lebih dari
satu kali (multigravida). Sebanyak 55,2%
Pendapatan Keluarga Ibu hamil tersebut memiliki kualitas tidur
Pendapatan keluarga didapat dari yang buruk. Sebanyak 57,1% ibu yang
pendapatan yang diperoleh baik dari suami baru pertama kali hamil atau primigravida
dan istri yang bersumber dari kerja pokok memiliki kualitas tidur yang baik. Penelitian
maupun kerja sampingan. Kehamilan dan yang dilakukan oleh Sreesupriya (2014),
persalinan tentu membutuhkan persiapan yang menyatakan tidak ada hubungan yang
yang matang dan membutuhkan biaya bermakna antara graviditas dengan kualitas
untuk perawatan sebelum melahirkan, tidur ibu hamil.
biaya melahirkan, perlengkapan bayi, dan Banyaknya ibu multigravida yang
biaya masa depan anak, dan biaya-biaya mempunyai kualitas buruk ini dikarenakan
lain sehingga harus dipersiapkan dengan terdapat faktor-faktor lain yang memengaruhi
sebaik-baiknya (Susanti, 2013). Pada ibu kualitas tidur ibu hamil. Faktor seperti cemas
hamil dengan masalah ekonomi tentunya karena pengalaman buruk melahirkan lalu
akan menjadi beban tersendiri bagi ibu, akan menambah tingkat kecemasan. Hal ini
dan dapat menjadi sumber stressor pada akan memengaruhi terhadap kualitas tidur
ibu hamil. Stress yang dialami ibu hamil ini ibu hamil trimester III.
dapat memengaruhi kualitas tidur ibu hamil.
Tabel 1 menunjukkan hasil bahwa 55% ibu Gangguan Kenyamanan Fisik
hamil yang memiliki pendapatan keluarga Kenyamanan merupakan perasaan
kurang dari sama dengan Rp 3.000.000 per yang sifatnya subjektif dan dirasakan
bulan memiliki kualitas tidur yang baik. seseorang terhadap lingkungan yang dinilai
Pada ibu hamil yang memiliki berdasarkan persepsi masing-masing
pendapatan keluarga kurang dari individu. Pada ibu hamil trimester III
Rp 3.000.000 atau di bawah UMR dan dapat terjadi perubahan fisik yang dapat
dirasa tidak mampu secara financial telah menimbulkan ketidaknyamanan selama
diberikan fasilitas seperti Asuransi Badan kehamilan seperti timbul masalah pada
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), Kartu saluran pencernaan, kelelahan, bengkak
Indonesia Sehat maupun asuransi lain yang pada kaki, sesak nafas, sensitifitas kandung
memudahkan ibu hamil untuk mendapatkan kemih dan nyeri punggung (Neil, 2007).
layanan kesehatan dan kelahiran, sehingga Ketidaknyamanan fsisk yang dirasakan
kecemasan akan biaya kehamilan dan ibu ini umumnya akan semakin bertambah
persalinan dapat teratasi. seiring dengan bertambahnya umur
kehamilan (Aprilia, 2014).
Graviditas Pada tabel 2 hasil Penelitian
Graviditas merupakan status kehamilan menunjukkan bahwa sebanyak 78% ibu
ibu. Graviditas dapat memengaruhi kualitas hamil memiliki gangguan kenyamanan
tidur ibu hamil, bila pada kehamilan ringan yang artinya gangguan kenyamanan
yang pertama atau primigravida seorang fisik yang dirasakan ibu hamil tidak
Mariyam Ulfa Sukorini., Hubungan Gangguan Kenyamanan Fisik dan… 9
mengganggu aktivitas sehari-hari ibu hamil besar mengeluhkan adanya buang air kecil
seperti bekerja, tidur dan lain-lain. Sebanyak yang semakin sering, nyeri pinggang dan
53,6% ibu hamil yang memiliki gangguan cepat lelah akan tetapi tidak mengganggu
kenyamanan fisik ringan menyatakan aktivitas sehari-hari (bekerja, tidur dan lain-
memiliki kualitas tidur yang buruk. Hampir lain) ibu hamil.
seluruh dari ibu hamil yang tidak mengalami Penelitian yang dilakukan Suzuki
gangguan kenyamanan fisik menyatakan (2009), di klinik antenatal di Sapporo Medical
bahwa memiliki kualitas tidur yang baik. Hal College Hospital Jepang menyatakan
ini sesuai dengan yang diungkapkan Aprilia bahwa penyebab paling sering ibu hamil
(2014) bahwa ketidaknyamanan fisik yang yang mengalami perubahan tidur adalah
dirasakan oleh ibu selama kehamilan akan frekuensi kencing, sakit punggung atau sakit
membuat ibu hamil kesulitan untuk tidur di di pinggul, yang umumnya dirasakan oleh
malam hari. ibu hamil trimester III, ketidaknyamanan
Ibu hamil yang memiliki gangguan fisik yang dirasakan akan semakin berat,
kenyamanan fisik berat atau gangguan sejalan dengan usia kehamilan.
kenyamanan fisik yang dirasakan ibu hingga Penyakit
mengganggu aktivitas sehari-hari (bekerja, Penyakit adalah suatu keadaan tidak
tidur dan lain-lain). Pada penelitian ini normal dari tubuh maupun psikis yang
gangguan kenyamanan fisik berat memiliki sifatnya objektif karena masing-masing
risiko 5 kali lebih besar mengalami kualitas memiliki parameter tertentu (Ismail, 2009).
tidur yang buruk daripada ibu yang tidak Gejala yang dirasakan dari penyakit dapat
memiliki gangguan kenyamanan fisik. mengganggu frekuensi tidur Ibu hamil
Pada ibu hamil yang memiliki contohnya nyeri. Tabel 3 didapatkan hasil
gangguan kenyamanan fisik ringan berisiko bahwa dari sebanyak 36 ibu hamil trimester
2,678 kali lebih besar mengalami kualitas III yang menjadi responden 4 orang (11%)
tidur yang buruk daripada ibu hamil yang diantaranya mempunyai penyakit yakni
tidak memiliki gangguan kenyamanan Asma, Hipertensi dan Anemia.
fisik. Hal ini artinya risiko akan semakin Tabel 5 menunjukkan 4 orang ibu
bertambah pada ibu hamil yang memiliki hamil yang memiliki penyakit tersebut
gangguan kenyamanan fisik berat. Pada ibu seluruhnya (100%) mempunyai kualitas
yang mengalami gangguan kenyamanan tidur yang buruk, demikian pula 53,1%
fisik berat, gangguan yang dirasakan seperti ibu hamil yang tidak mempunyai penyakit
sering buang air kecil, nyeri punggung, mempunyai kualitas tidur yang baik. Ibu
maupun kram kaki sehingga mengganggu yang memiliki penyakit mempunyai risiko
aktivitas ibu hamil dan juga kualitas tidur 2,13 kali lebih besar mengalami kualitas
ibu hamil. tidur yang buruk daripada ibu yang tidak
Kekuatan hubungan antara gangguan memiliki penyakit.
kenyamanan fisik dan kualitas tidur ibu Hasil analisis menunjukkan kekuatan
hamil trimester III menunjukkan nilai 0,363. hubungan antara penyakit dengan kualitas
Kekuatan hubungan 0,363 artinya terdapat tidur ibu hamil trimester III menunjukkan
kekuatan hubungan yang rendah. Penelitian nilai 0,334. Hasil kekuatan hubungan
ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan tersebut artinya terdapat kekuatan hubungan
oleh Iriana (2013), yang menyatakan terdapat yang rendah.
hubungan yang bermakna antara gangguan Penelitian ini sesuai dengan penelitian
kenyamanan fisik dan kualitas tidur ibu yang dilakukan oleh Leemakers (2012),
hamil di Puskesmas Helvetia Medan. Ibu yang menyatakan bahwa terdapat hubungan
Hamil yang menjadi responden sebagian antara kualitas tidur dengan penyakit dalam
10 The Indonesian Journal of Public Health, Vol. 12 No. 1, Juli 2017: 1–12
Komalasari, D., Maryati I., Koeryaman, M. Prasadja, A. 2009. Ayo Bangu dengan Bugar
2012. Hubungan antara tingkat kecemasan karena Tidur yang Benar. Bandung:
dengan kualitas tidur pada ibu hamil Hikmah.
trimester III di puskesmas jatinangor Rasjidi, I. 2014. Panduan Kehamilan
Kabupaten. Skripsi. Universitas Padjajaran. M u s l i m a h . J a k a r t a : P T. M i z a n
Tersedia di <http://jurnal.unpad.ac.id/ Republika.
ejournal/article/viewFile/727/773> Rezaei, E. 2013. Quality of Life in Pregnant
[Diakses tanggal 10 Desember 2016] Women with Sleep Disorder. Journal
Lee, K., Gay, C.L. 2004. Sleep in Late of Family and Reproductive Health.
Pregnancy Predict Length of Labor and Vol. 7. Nomor 2. Halaman 87-93 Tersedia
Type of Delivery. American Journal of di <https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/
Obstetrics and Gynecology. Vol. 191. articles/PMC4064778/> [Diakses tanggal
Nomor 6. Halaman 2041–2046. Tersedia 14 desember 2016]
di: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/labs/ Sharma, S. 2004. Sleep and Its Disorders
articles/15592289/. [Diakses tanggal 8 in Pregnancy. Winconsin Medical
Agustus 2016] Journal. Vol. 103. Nomor 5. Halaman
Leemakers, E.,Voort,A., Gaillard, R., 48-52. Tersedia di: <https://www.
Hofman, A., Jongste, J., Jaddoe, V., wisconsinmedicalsociety.org/_WMS/
et al. 2012. Sleep quality as a confounding publications/wmj/pdf/103/5/48.pdf>[
factor of maternal weight and preschool Diakses tanggal 9 Desember 2016]
wheezing. European Respiratory Siswosuhardjo, S., Chakrawati, F. 2010.
Journal. Vol. 43. Hal. 1543–1545. Panduan Super Lengkap Hamil Sehat.
Tersedia di <h p://erj.ersjournals.com/ Jakarta: Penebar Plus +.
content/43/5/1543>[ Diakses tanggal 9 Sreesupriya. 2014. A Study on Sleep
Desember 2016] Disturbances Among Antenatal Women
Mindell, J., Cook, R., Nikolovski, J. 2015. Attending A Tertiary Care Hospital, in
Sleep patterns and sleep disturbances Chennai, Tamilnadu. Indian Journal
across pregnancy. J. Sleep. Vol. 16. of Applied Research. Vol 4. Nomor 10.
No. 4 Hal. 483–488. Tersedia di https://www. Halaman 426-428. Tersedia di https://
researchgate.net/publication/272095499_ www.worldwidejournals.com/indian-
Sleep_patterns_and_sleep_disturbances_ journal-of-applied-research-(IJAR)/file.
across_pregnancy. [ Diakses tanggal 20 php?val=October_2014_1413535698_
desember 2016] _132.pdf[ Diakses tanggal 14 desember
Neil, W. 2007. Panduan Lengkap Perawatan 2016]
Kehamilan. Jakarta: Dian Rakyat. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian
Okun, M. 2011. Poor Sleep Quality is Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung:
Associated with Preterm Birth.J. Sleep. Alfabeta.
Vol 34. Nomor 11.. Halaman 1493-1498 Susanti, N. 2013. Psikologi Kehamilan.
Tersedia di http://www.journalsleep.org/ Jakarta: Penerbit Buku kedokteran
ViewAbstract.aspx?pid=28329[Diakses EGC.
tanggal 10 Oktober 2016] Suzuki. 2009. Sleeping Patterns During
Pitriani. R., Andriyani, R. 2014. Panduan Pregnancy in Japanese Women. Journal of
Lengkap Asuhan Kebidanan Ibu Nifas Psychosomatic Obstertrics & Ginecology.
Normal (Askeb III). Yogyakarta: Vol. 15. Nomor 1. Halaman 19–26.
Deepublish.
12 The Indonesian Journal of Public Health, Vol. 12 No. 1, Juli 2017: 1–12
Tersedia di <https://www.ncbi.nlm.nih.gov/ A b s t r a c t / 2 0 11 / 11 0 0 0 / F a c t o r s _
pubmed/8038885> [Diakses tanggal 13 Associated_With_Sleep_Quality_in_
Desember 2016 Pregnant.6.aspx> [ Diakses tanggal 20
Swarjana, I.,K. 2012. Metode Penelitian desember 2016]
kesehatan. Yogyakarta: ANDI OFFSET Williams, M., Miller, R., Qiu, C., Cripe,
Tamher, S., Noorkasiani. 2009. Pendidikan S., Gelaye, B., Enquobahrie, D. 2010.
Usia Lanjut dengan Pendekatan Asuhan Associations of Early Pregnancy Sleep
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Duration with Trimester-Specific Blood
Tsai, S., Khuo, L., Lai, Y.,Lee, C. 2011. Factors Pressures and Hypertensive Disorders
Associated With Sleep Quality in Pregnant in Pregnancy.J.Sleep. Vol. 33. Nomor
Women: A Prospective Observational 10. Halaman 1363-1371. Tersedia di:
Study. Nursing Research. Vol 60. Nomor https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/
6. Halaman 405-412.Tersedia di:<http:// articles/PMC2941423/[ Diakses tanggal
journals.lww.com/nursingresearchonline/ 8 Agustus 2016]