You are on page 1of 12

HUBUNGAN GANGGUAN KENYAMANAN FISIK DAN PENYAKIT

DENGAN KUALITAS TIDUR IBU HAMIL TRIMESTER III

Mariyam Ulfa Sukorini


Departemen Epidemiologi, Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Airlangga, Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
Alamat Korespondensi:
Mariyam Ulfa Sukorini
Email: mariyamulfa70@gmail.com

ABSTRACT

The older the stages of pregnancy, it was more likely for pregnant women to experience
sleep disorder which usually cause physical discomfort and desease (Prasadja, 2009). Poor
sleep disorders can cause complications in pregnancy. This study aims to assess the relationship
between physical discomfortand presence of disease with sleep quality of women in third
trimester of pregnancy. Dependent variable is sleep quality, while Independent variables were
pyshical discomfortand presence of disesas. This study used cross-sectional study design and
total sampling technique. A total of 36 respondents gathered from Puskesmas Gading’s pregnant
women population. PSQI quetionaire used to assess sleep quality (cronbach’s alpha = 0.83)and
physical discomfort quetionaire (cronbach’s alpha = 0.672). Every quetionaire’s validity has
been tested with r-count > 0.707. All of the data then processed by cross-tabulation and Pearson
test. The result of this study showed that most of the respondents have poor sleep quality (53%).
Statistical tests showed poor correlation (r = 0.363) between physical discomfort and sleep
quality. Furthermore, poor relationship found in pregnant women with disease (r = 0.334).

Keywords: physical discomfort, pregnant woman, sleep quality, disease

ABSTRAK
Semakin besar umur kehamilan, ibu hamil akan mengalami gangguan tidur (Prasadja, 2009). Ibu
hamil yang mengalami gangguan tidur umumnya terjadi karena adanya perubahan dalam kehamilan
sehingga menimbulkan ketidaknyamanan fisik. Ibu yang menderita penyakit dapat pula mengalami
gangguan tidur. Gangguan tidur yang buruk dapat mengakibatkan komplikasi kehamilan (Okun,
2011). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan gangguan kenyamanan fisik dan penyakit
dengan kualitas tidur ibu hamil trimester III. Variabel dependen pada penelitian ini adalah kualitas
tidur, sedangkan variabel independen yakni gangguan kenyamanan fisik dan penyakit. Penelitian dengan
desain studi cross sectional ini menggunakan populasi ibu hamil trimester III yang bertempat tinggal
di wilayah kerja Puskesmas Gading. Tehnik sampling menggunakan total populasi dengan sampel 36
responden. Penelitian dengan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) untuk mengetahui kualitas
tidur (cronbach alfa 0,83), dan kuesioner gangguan kenyamanan fisik (cronbach alfa 0,673). Kuesioner
telah di uji validitas dengan r-hitung>0,707. Data diolah dengan crosstab dan dianalisis dengan korelasi
Pearson. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden mempunyai kualitas tidur buruk (53%).
Hasil uji statistik didapatkan adanya hubungan yang rendah (0,363) antara gangguan kenyamanan fisik
dan kualitas tidur ibu hamil. Selain itu penyakit yang diderita ibu hamil juga menunjukkan hubungan
yang rendah (0,334).

Kata kunci: gangguan kenyamanan fisik, ibu hamil, kualitas tidur, penyakit

©2017 IJPH. license doi: 10.20473/ijph.v12i1.2017.1-12. Received 11 January 2017, received in revised form 29 January 2017,
Accepted 2 February 2017, Published online: 30 November 2017
2 The Indonesian Journal of Public Health, Vol. 12 No. 1, Juli 2017: 1–12

PENDAHULUAN pasokan oksigen pada otak sehingga dapat


Salah satu kebutuhan dasar manusia memengaruhi kualitas tidur (Emilia, 2010).
adalah istirahat dan tidur. Istirahat dan Masalah lain yang umum selama kehamilan
tidur diperlukan agar otak dan tubuh dapat adalah nyeri ulu hati, atau bisa disebut
memperbaiki dirinya sendiri, sehingga bila sebagai penyakit gastroesophageal reflux
seseorang kurang tidur akan segera tampak (GERD) yakni asam lambung berbalik
berbagai kelainan fisik maupun mental. kembali ke esofagus (Ayudhitya dan
Pada saat tidur kerja tubuh melambat, Tjuataja, 2014). Umumnya pada trimester
sehingga membuat sel-sel penyembuh untuk III atau menjelang persalinan gangguan tidur
memperbaiki sel-sel yang rusak (Prasadja, mencapai puncaknya (Prasadja, 2009).
2009). Kebutuhan tidur tiap individu Lee (2004), melakukan penelitian
berbeda-beda termasuk ketika hamil tentang kualitas tidur pada ibu hamil dan
(Asmadi, 2008). menyatakan bahwa ibu hamil yang tidur
Pada kehidupan perempuan terdapat kurang dari 6 jam per malam memiliki risiko
fase kehamilan yang merupakan masa-masa operasi caesar 4,5 kali lebih besar. Penelitian
terjadinya perubahan yang besar. Perubahan yang dilakukan oleh William et al (2010),
ini tidak hanya berhubungan dengan menunjukkan hasil bahwa ibu hamil yang
perubahan fisik, namun juga perubahan tidur kurang dari 5 jam tiap malam berisiko
biokimia, fisologis, bahkan psikologis yang meningkatkan tekanan darah dan berakibat
merupakan konsekuensi dari pertumbuhan pada hipertensi.
janin dalam rahim. Terjadinya perubahan Ibu hamil yang memiliki kualitas tidur
pada ibu hamil ini untuk menjaga metabolisme yang buruk dapat mengakibatkan beberapa
tubuh, mendukung pertumbuhan janin, komplikasi dalam kehamilan, seperti pada
serta persiapan persalinan dan menyusui penelitian yang dilakukan oleh Okun (2011),
dengan tingkatan yang bervariasi di setiap yang menyatakan bahwa gangguan tidur yang
trisemesternya (Emilia, 2010). terjadi pada ibu hamil dapat memperburuk
Kehamilan dibagi menjadi tiga respons inflamasi tubuh dan menyebabkan
trimester. Ketika memasuki trimester III kelebihan produksi sitokin. Sitokin adalah
atau umur kehamilan semakin bertambah, molekul yang berhubungan dengan sel-sel
semakin banyak keluhan yang dirasakan kekebalan. Bila tubuh mengalami kelebihan
oleh ibu baik keluhan yang bersifat psikis sitokin maka dapat mengganggu arteri
maupun fisik dan memiliki dampak pada tulang belakang yang mengarah ke plasenta,
kualitas tidur ibu hamil. Beberapa faktor menyebabkan penyakit pembuluh darah, dan
seperti semakin membesarnya ukuran perut kelahiran bayi prematur.
ibu, gerakan janin di dalam kandungan yang Menurut National Sleep Foundation
semakin aktif, yang membuat ibu hamil (2007) dalam Rezaei (2015), perempuan hamil
kesulitan untuk tidur di malam hari (Aprilia, yang mengalami beberapa bentuk gangguan
2014). tidur mencapai 79%. Sebanyak 72% dari ibu
Mendekati saat melahirkan, ibu hamil hamil akan mengalami frekuensi terbangun
akan sulit mengatur posisi tidur. Gangguan lebih sering pada malam hari. Umumnya
ini dapat disebabkan karena semakin besar kebutuhan tidur orang dewasa yakni
kehamilan sehingga diafragma akan tertekan selama 7–8 jam, namun untuk ibu hamil
ke atas dan mengganggu pernafasan. Pada bisa mencapai 10 jam. Hal ini tergantung
ibu hamil disarankan untuk tidur dengan pada umur saat ibu hamil dan stamina yang
posisi miring kiri atau posisi yang membuat dirasakan ibu. Kualitas tidur yang baik akan
nyaman ibu hamil. menjaga kesehatan ibu selama hamil serta
Pernafasan yang tidak baik pada ibu memberikan cukup energi saat persalinan.
hamil akan berpengaruh pada berkurangnya Penelitian yang dilakukan oleh Komalasari
Mariyam Ulfa Sukorini., Hubungan Gangguan Kenyamanan Fisik dan… 3

et al (2012), di Jatinangor mengenai kualitas trimester III di wilayah kerja Puskesmas


tidur ibu hamil trimester III didapatkan Gading Kota Surabaya tahun 2016.
hasil bahwa sebanyak 72,2% dari 54 ibu
hamil yang diteliti memiliki kualitas tidur METODE PENELITIAN
yang buruk dan terdapat hubungan yang Penelitian ini menggunakan desain
bermakna antara tingkat kecemasan dengan penelitian cross sectional, yakni penelitian
kualitas tidur ibu hamil. Sejalan dengan yang dilakukan terhadap paparan (exposure)
penelitian yang dilakukan Komalasari dan (disease outcome) secara bersama pada
et al (2012), penelitian yang dilakukan oleh setiap subjek penelitian (Swarjana, 2012).
Andari (2013), di Medan juga menunjukkan Desain Cross Sectional, dilakukan dengan
bahwa 63% dari 41 ibu hamil mempunyai cara mengidentifikasi dan mengukur kualitas
kualitas tidur yang buruk karena perubahan tidur ibu hamil di Puskesmas Gading Kota
fisiologis dan psikologis yang dialami ibu Surabaya pada waktu hanya satu kali pada
ketika hamil. satu saat tanpa adanya follow up, kemudian
Data menurut Profil Kesehatan Jawa di hubungan dengan gangguan kenyamanan
Timur tahun 2014 didapatkan hasil masih fisik dan penyakit.
banyak komplikasi dalam kehamilan. Populasi adalah semua wanita hamil
Komplikasi kehamilan tertinggi di Jawa trimester III (umur kandungan 28–40
Timur adalah di Kota Surabaya (Dinkes minggu) yang bertempat tinggal di wilayah
Provinsi Jawa Timur, 2014) yang mencapai kerja Puskesmas Gading Kota Surabaya
9513 kasus. Tahun 2015 diperkirakan ibu sebesar 36 ibu hamil. Sampel merupakan
hamil yang mengalami komplikasi sebesar total populasi, dengan jumlah 36 ibu hamil.
6526 orang. Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja
Wilayah di Kota Surabaya yang Puskesmas Gading Kota Surabaya yakni di
memiliki komplikasi ibu hamil tertinggi Kelurahan Gading kecamatan Tambaksari
terletak di Puskesmas Gading yakni terjadi Kota Surabaya. Waktu penelitian adalah
komplikasi kehamilan sebesar 268 kasus bulan Agustus sampai Desember 2016.
(Dinkes Surabaya, 2015). Puskesmas Gading Pengukuran Kualitas tidur ibu hamil
melingkupi 3 kelurahan yakni Kelurahan trimester III menggunakan alat ukur
Gading, Kelurahan Kapas Madya baru, (instrumen) yang dikenal dengan The
dan Kelurahan Rangkah. Dari data tahun Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI)
2016 dari bulan Januari sampai November dengan cronbach alfa 0,83. Gangguan
komplikasi yang terjadi pada ibu hamil kenyamanan fisik pada ibu hamil di ukur
tertinggi yakni di Kelurahan Gading yakni berdasarkan kuesioner oleh Iriana (2013)
untuk kasus hipertensi dalam kehamilan dengan cronbach alfa 0,673.
sebanyak 23 kasus dalam Kehamilan. Setelah data terkumpul kemudian
Akibat dari komplikasi-komplikasi tersebut dilakukan pengolahan data dengan Editing,
14 kasus diantaranya merupakan partus Coding, Scoring, Tabulasi data. Data
prematur. Tahun 2016 dari bulan Januari diolah dengan tabulasi silang dan analisis
sampai November di Puskesmas Gading Pearson.
juga terdapat Angka Kematian Ibu (AKI)
sebanyak 1 kasus yang terdapat di Kelurahan HASIL
Gading. Karakteristik Responden
Penelitian ini dilakukan untuk Responden dalam penelitian ini adalah
menganalisis hubungan gangg uan ibu hamil trimester III yang bertempat
kenyamanan fisik, tingkat kecemasan dan tinggal di wilayah kerja Puskesmas Gading,
penyakit dengan kualitas tidur ibu hamil tepatnya di Kelurahan Gading yakni
4 The Indonesian Journal of Public Health, Vol. 12 No. 1, Juli 2017: 1–12

sebanyak 36 orang. Tabel 1 menunjukkan Gangguan Kenyamanan Fisik


bahwa hampir seluruh ibu hamil berumur Gangg uan kenyamanan f isik
20–35 tahun yakni sebanyak 30 ibu hamil merupakan sensasi tubuh yang dirasakan ibu
(83,3%). Umur yang ideal untuk hamil dan hamil. Gangguan kenyamanan fisik yang
melahirkan adalah umur 20–35 tahun. Umur sering terjadi pada ibu hamil akan semakin
20–35 tahun memiliki risiko yang lebih berat sejalan dengan usia kehamilan dan
rendah untuk terjadinya komplikasi dalam dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
kehamilan maupun persalinan. Tabel 2 menunjukkan bahwa ibu hamil
trimester III memiliki gangguan fisik ringan
yang artinya tidak mengganggu aktivitas
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik sehari-hari yakni sebanyak 28 ibu hamil
Ibu Hamil Trimester III di Wilayah (78%).
Kerja Puskesmas Gading Kota
Surabaya Tahun 2016
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Gangguan
Variabel Bebas Kategori F %
Kenyamanan Fisik Ibu Hamil
Umur < 20 tahun 2 5,6
Trimester III di Wilayah Kerja
20–35 tahun 30 83,3 Puskesmas Gading Kota Surabaya
> 35 tahun 4 11,1 Tahun 2016
Pendapatan > 3.000.000 20 55,6
Gangguan kenyamanan
keluarga < 3.000.000 16 44,4 F %
Fisik
Graviditas Kehamilan 7 19,4 Tidak ada gangguan 5 14
pertama
Gangguan fisik ringan 28 78
> 1 kali hamil 29 80,6
Gangguan fisik berat 3 8

Pendapatan keluarga menunjukkan Ibu hamil trimester III pada penelitian


persentase yang hampir sama antara ibu ini mengalami gangguan kenyamanan fisik
hamil yang mempunyai pendapatan keluarga ringan seperti sering buang air kecil, nyeri
kurang dari Rp 3.000.000 per bulan dan lebih pinggang maupun cepat lelah yang tidak
besar sama dengan Rp 3.000.000 per bulan. mengganggu aktivitas ibu hamil.
Pendapatan keluarga ibu hamil paling besar
pada ibu hamil dengan pendapatan keluarga Penyakit
lebih dari sama dengan Rp 3.000.000 per Penyakit merupakan keadaan tidak
bulan yakni sebanyak 20 ibu hamil (55,6%). normal dalam tubuh sehingga mengganggu
Hasil penelitian menunjukkan penghasilan aktivitas sehari-hari. Penyakit terjadi bila
keluarga telah sesuai dengan Upah Minimum ada perubahan dari nilai rata-rata normal
Regional (UMR) kota Surabaya sehingga yang telah ditetapkan sehingga diagnosisnya
dianggap tercukupi kebutuhan ekonomi ditentukan oleh medis.
keluarga di Surabaya. Tabel 3 menunjukkan bahwa ibu hamil
Hampir seluruh ibu hamil yang trimester III tidak memiliki penyakit yakni
menjadi responden penelitian adalah ibu sebanyak 32 ibu hamil (88,9%). Sebagian
dengan kehamilan lebih dari satu kali atau kecil Ibu hamil yang memiliki penyakit
multigravida yakni sebanyak 29 ibu hamil yakni 4 ibu hamil (11,1%).
(80,6%). Hasil penelitian menunjukkan Ibu hamil yang menderita penyakit
hampir seluruh ibu hamil telah mempunyai dalam penelitian ini hanya 4 orang dengan
pengalaman kehamilan sebelumnya. macam penyakit yang diderita ibu hamil
yakni asma, hipetensi dan anemia.
Mariyam Ulfa Sukorini., Hubungan Gangguan Kenyamanan Fisik dan… 5

Kualitas Tidur Ibu Hamil Timester III hari, gangguan kualitas tidur ini semakin
Ibu hamil membutuhkan tenaga lebih meningkat sesuai dengan usia kehamilan.
banyak daripada ibu yang tidak sedang hamil.
Penting bagi ibu hamil untuk memulihkan Hubungan Variabel Bebas dengan
tenaga setelah beraktivitas dengan istirahat Kualitas Tidur Ibu Hamil
atau tidur. Umur ibu hamil yang ideal untuk
Tabel 4 menunjukkan persentase yang hamil dan melahirkan yakni di umur 20–35
hampir mirip antara ibu yang memiliki tahun. Ketika umur ibu hamil kurang dari
kualitas tidur baik maupun buruk. persentase 20 tahun maupun lebih dari 35 tahun maka
ibu hamil trimester III yang memiliki masuk dalam umur risiko tinggi
kualitas tidur yang buruk yakni 19 ibu hamil Tabel 5 menunjukkan persentase
(52,8%). yang hampir sama untuk terjadinya kualitas
tidur buruk maupun baik di semua umur,
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Kualitas Tidur baik pada umur ideal maupun rawan. Hasil
Ibu Hamil Trimester III di Wilayah penelitian diketahui 53,3% dari ibu hamil
Kerja Puskesmas Gading Kota yang berumur ideal (20–35 tahun) justru
Surabaya Tahun 2016 mengalami kualitas tidur yang buruk.
Pendapatan keluarga sangat penting
Kualitas Tidur F %
untuk memenuhi kebutuhan kehamilan dan
Baik 17 47,2
persalinan. Hasil penelitian menunjukkan
Buruk 19 52,8 bahwa 62,5% ibu hamil dengan pendapatan
keluarga kurang dari Rp 3.000.000 per bulan
Ibu hamil trimester III umumnya mengalami kualitas tidur yang baik.
mengalami gangguan tidur. Dalam penelitian Ibu hamil primigravida umumnya
ini ibu hamil yang memiliki kualitas tidur belum memiliki pengalaman melahirkan
buruk memiliki jumlah jam tidur yang sebelumnya. Ibu yang telah lebih dari satu
masih kurang yakni kurang dari 5 jam per kali hamil telah memiliki pengalaman

Tabel 5. Hubungan Variabel Bebas dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil Trimester III di Wilayah
Kerja Puskesmas Gading Kota Surabaya Tahun 2016
Kualitas Tidur
Variabel Bebas Kategori Baik Buruk
∑ % ∑ %
< 20 tahun 1 50 1 50
Umur 20–35 tahun 14 46,7 16 53,3
35 tahun 2 50 2 50
< 3.000.000 per bulan 11 55 9 45
Pendapatan keluarga
> 3.000.000 per bulan 6 37,5 10 62,5
Kehamilan pertama 4 57,1 3 42,9
Graviditas
> 1 kali hamil 13 44,8 16 55,2
Tidak ada gangguan 4 80 1 20
Gangguan
Gangguan Ringan 13 46,4 15 53,6
Kenyamanan Fisik
Gangguan berat 0 0 3 100
Penyakit Tidak 17 53,1 15 46,9
Ya 0 0 4 100
6 The Indonesian Journal of Public Health, Vol. 12 No. 1, Juli 2017: 1–12

melahirkan. Pengalaman melahirkan yang Tabel 6. Hubungan Asosiasi Variabel Bebas


buruk dapat menjadi ketakutan tersendiri dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil
bagi ibu hamil. Pada 57,1% ibu hamil yang Trimester III di Wilayah Kerja
baru pertama kali hamil atau bisa disebut Puskesmas Gading Kota Surabaya
dengan ibu primigravida mengalami kualitas Tahun 2016
tidur baik, pada ibu multigravida atau ibu Prevalence
Variabel
yang lebih dari satu kali hamil 55,2% Ratio
diantaranya justru mengalami kualitas tidur Gangguan Terganggu berat
yang buruk. kenyamanan terhadap tidak 5
Pada hasil penelitian seluruh ibu fisik terganggu
hamil yakni 3 ibu hamil (100%) yang Terganggu
memiliki gangguan kenyamanan fisik berat ringan terhadap 2,678
mempunyai kualitas tidur yang buruk. Pada tidak terganggu
gangguan kenyamanan fisik terdapat nilai Penyakit Memiliki
kekuatan hubungan yang menunjukkan penyakit
nilai 0,363 yang artinya terdapat hubungan terhadap tidak 2,13
rendah antara gangguan kenyamanan fisik memiliki
dan kualitas tidur ibu hamil trimester III. penyakit
Selain gangguan kenyamanan fisik
terdapat faktor lain seperti penyakit. Penyakit
yang diderita ibu hamil merupakan faktor memiliki peluang risiko 2,678 kali lebih
yang memengaruhi kualitas tidur ibu. Pada besar mengalami kualitas tidur yang buruk
penelitian ini seluruh ibu hamil yakni 4 ibu daripada ibu hamil yang tidak memiliki
hamil yang memiliki penyakit mempunyai gangguan kenyamanan fisik. Faktor penyakit
kualitas tidur yang buruk, sedangkan 53,1% menjadi faktor yang harus diperhatikan bagi
ibu hamil yang tidak memiliki penyakit ibu hamil. Hasil penelitian menunjukkan
mengaku memiliki kualitas tidur yang baik. ibu hamil yang memiliki penyakit memiliki
Hasil penelitian menunjukkan nilai kekuatan risiko 2,13 kali lebih besar mengalami
hubungan 0,334 yang artinya terdapat kualitas tidur yang buruk.
hubungan yang rendah antara penyakit
dengan kualitas tidur ibu hamil trimester PEMBAHASAN
III. Hasil penelitian pada tabel 5
menunjukkan terjadinya kualitas tidur buruk
Hubungan Asosiasi Variabel Bebas dan mempunyai persentase yang hampir sama di
Kualitas Tidur Ibu Hamil Trimester III semua usia, sedangkan sebagian besar ibu
Ukuran Asosiasi yang digunakan yang memiliki pendapatan keluarga kurang
yakni Prevalence Ratio (PR). Prevalence dari Rp 3.000.000 per bulan memiliki
ratio yakni untuk memperkirakan tingkat kualitas tidur yang buruk.
risiko gangguan kenyamanan fisik dan Status graviditas yang dimiliki ibu
penyakit dengan kualitas tidur ibu hamil hamil juga menunjukkan persentase yang
trimester III. hampir sama untuk terjadi kualitas tidur
Tabel 6 Menunjukkan bahwa yang buruk. Variabel lain yakni gangguan
Prevalence ratio (PR) pada gangguan kenyamanan fisik menunjukkan persentasi
kenyamanan fisik berat memiliki risiko 5 yang tinggi untuk terjadi kualitas tidur
kali lebih besar mengalami kualitas tidur yang buruk pada ibu dengan gangguan
yang buruk daripada ibu yang tidak memiliki kenyamanan fisik berat, dan seluruh ibu
gangguan kenyamanan fisik. Pada ibu yang hamil yang memiliki penyakir mempunyai
memiliki gangguan kenyamanan fisik ringan kualitas tidur yang buruk.
Mariyam Ulfa Sukorini., Hubungan Gangguan Kenyamanan Fisik dan… 7

Kualitas Tidur Ibu Hamil Trimester III Sebanyak 52,8% ibu hamil trimester III
Ibu hamil memerlukan sekitar delapan yang menjadi responden dalam penelitian
jam untuk tidur di malam hari, selain itu ini mengaku tidur kurang lebih 5 jam per
tidur siang juga dibutuhkan oleh ibu hamil. malam. Ibu hamil mengaku sering bangun di
Ibu hamil terutama bila sudah memasuki malam hari, hal ini berarti masih kurangnya
Trimester III memerlukan istirahat seperti jam tidur ibu hamil pada malam hari.
duduk dan bersantai di sela-sela melakukan
kegiatan rutinnya. Ketika memasuki trimester Karakteristik Ibu Hamil
III semakin banyak keluhan-keluhan yang Umur
dirasakan ibu sehingga akan mengganggu Makin bertambah umur seseorang
istirahat dan tidur (Siswosuhardjo, 2010). semakin dapat mengatur dalam menggunakan
Tabel 4 diketahui bahwa terdapat koping terhadap masalah yang dihadapi
persentase yang hampir sama antara ibu (Tamher dan Norrkasiani, 2009). Beberapa
hamil trimester III yang mempunyai wanita memiliki pilihan untuk hamil di umur
kualitas buruk maupun ibu hamil yang 30 tahun, namun perlu diperhatikan bahwa
memiliki kualitas tidur baik. Ibu hamil yang seiring dengan bertambahnya umur fungsi
mempunyai kualitas tidur buruk yakni 19 reproduksi wanita akan menurun (Detiana,
ibu hamil (52,8%) dan ibu hamil mempunyai 2010).
kualitas tidur baik yakni sebanyak 17 ibu Hamil dan melahirkan dengan umur
hamil (47,2%). Hal ini artinya proporsi dibawah 20 tahun dapat menjadi risiko dalam
kualitas tidur ibu hamil trimester III paling kehamilan karena organ reproduksi yang
banyak yakni yang memiliki kualitas tidur belum matang. Usia di bawah 20 tahun dapat
yang buruk. Hal ini sejalan dengan penelitian menjadi risiko terjadinya post partum blues
yang dilakukan oleh Tsai et al (2011), pada yakni depresi pasca persalinan (Pitriani dan
30 ibu hamil yang meneliti tentang kualitas Andriyani, 2014).
tidur ibu hamil trimester III di Taiwan Umur untuk hamil dan melahirkan
didapatkan 50% dari ibu hamil mempunyai paling baik yakni antara 20–35 tahun. Umur
skor PSQI lebih besar dari 5. Skor kurang ini merupakan umur ideal sehingga dianggap
dari 5 menunjukkan ibu hamil memiliki memiliki risiko paling rendah terjadinya
kualitas tidur yang buruk. komplikasi untuk ibu dan anak (Rasjidi,
Penelitian yang dilakukan oleh Mendell 2014).
et al (2015), pada 2427 responden menyatakan Tabel 1 menunjukkan bahwa sebanyak
bahwa 76% diantaranya mengalami kualitas 83,3% responden berumur 20–35 tahun,
tidur yang buruk. Seluruh responden sedangkan sisanya masuk dalam umur risiko
menyatakan sering terbangun di malam hari, tinggi (kurang dari 20 tahun dan lebih dari
sebanyak 78% menyatakan tidur siang dan 35 tahun). Tabel 5 menunjukkan sebanyak
57% menunjukkan adanya gejala insomnia. 53,3% ibu hamil yang mempunyai umur
Gangguan tidur yang terjadi dapat berupa ideal untuk hamil dan melahirkan justru
gangguan nafas, Restless Legs Syndrom atau mempunyai kualitas tidur yang buruk.
gangguan saraf pada kaki, buang air kecil Pada ibu hamil yang memiliki umur
dan kesulitan untuk menemukan posisi tidur risiko tinggi mempunyai persentase yang
yang nyaman. sama untuk kualitas tidur baik maupun
Penelitian yang dilakukan Lee (2004) buruk. Distribusi umur ibu hamil paling
menyatakan wanita yang tidur kurang dari banyak terdapat pada umur 20–35 tahun
6 jam per malam memiliki kemungkinan sehingga variasi kualitas tidur paling banyak
menjalani operasi caesar 4,5 kali lebih besar. berada di usia tersebut.
Ibu hamil disarankan tidur 8 jam per malam.
8 The Indonesian Journal of Public Health, Vol. 12 No. 1, Juli 2017: 1–12

Pada usia ideal yakni 20–35 tahun ibu belum memiliki pengalaman untuk
ibu hamil memiliki risiko yang rendah melahirkan sehingga merasa lebih cemas
terjadi komplikasi kehamilan karena organ dalam menghadapi persalinan nantinya.
reproduksi dan mental yang lebih matang. Berbeda dengan primigravida, pada ibu yang
Dalam penelitian ini sebagian besar ibu sudah pernah melahirkan atau multigravida
hamil memiliki kualitas tidur yang buruk kecemasan yang terjadi dalam hal ini dapat
dikarenakan adanya faktor lain seperti lebih teratasi (Prasadja, 2009).
gangguan kenyamanan fisik yang lebih Tabel 1 menunjukkan sebanyak 80,6%
dominan dirasakan oleh ibu hamil. responden merupakan ibu hamil lebih dari
satu kali (multigravida). Sebanyak 55,2%
Pendapatan Keluarga Ibu hamil tersebut memiliki kualitas tidur
Pendapatan keluarga didapat dari yang buruk. Sebanyak 57,1% ibu yang
pendapatan yang diperoleh baik dari suami baru pertama kali hamil atau primigravida
dan istri yang bersumber dari kerja pokok memiliki kualitas tidur yang baik. Penelitian
maupun kerja sampingan. Kehamilan dan yang dilakukan oleh Sreesupriya (2014),
persalinan tentu membutuhkan persiapan yang menyatakan tidak ada hubungan yang
yang matang dan membutuhkan biaya bermakna antara graviditas dengan kualitas
untuk perawatan sebelum melahirkan, tidur ibu hamil.
biaya melahirkan, perlengkapan bayi, dan Banyaknya ibu multigravida yang
biaya masa depan anak, dan biaya-biaya mempunyai kualitas buruk ini dikarenakan
lain sehingga harus dipersiapkan dengan terdapat faktor-faktor lain yang memengaruhi
sebaik-baiknya (Susanti, 2013). Pada ibu kualitas tidur ibu hamil. Faktor seperti cemas
hamil dengan masalah ekonomi tentunya karena pengalaman buruk melahirkan lalu
akan menjadi beban tersendiri bagi ibu, akan menambah tingkat kecemasan. Hal ini
dan dapat menjadi sumber stressor pada akan memengaruhi terhadap kualitas tidur
ibu hamil. Stress yang dialami ibu hamil ini ibu hamil trimester III.
dapat memengaruhi kualitas tidur ibu hamil.
Tabel 1 menunjukkan hasil bahwa 55% ibu Gangguan Kenyamanan Fisik
hamil yang memiliki pendapatan keluarga Kenyamanan merupakan perasaan
kurang dari sama dengan Rp 3.000.000 per yang sifatnya subjektif dan dirasakan
bulan memiliki kualitas tidur yang baik. seseorang terhadap lingkungan yang dinilai
Pada ibu hamil yang memiliki berdasarkan persepsi masing-masing
pendapatan keluarga kurang dari individu. Pada ibu hamil trimester III
Rp 3.000.000 atau di bawah UMR dan dapat terjadi perubahan fisik yang dapat
dirasa tidak mampu secara financial telah menimbulkan ketidaknyamanan selama
diberikan fasilitas seperti Asuransi Badan kehamilan seperti timbul masalah pada
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), Kartu saluran pencernaan, kelelahan, bengkak
Indonesia Sehat maupun asuransi lain yang pada kaki, sesak nafas, sensitifitas kandung
memudahkan ibu hamil untuk mendapatkan kemih dan nyeri punggung (Neil, 2007).
layanan kesehatan dan kelahiran, sehingga Ketidaknyamanan fsisk yang dirasakan
kecemasan akan biaya kehamilan dan ibu ini umumnya akan semakin bertambah
persalinan dapat teratasi. seiring dengan bertambahnya umur
kehamilan (Aprilia, 2014).
Graviditas Pada tabel 2 hasil Penelitian
Graviditas merupakan status kehamilan menunjukkan bahwa sebanyak 78% ibu
ibu. Graviditas dapat memengaruhi kualitas hamil memiliki gangguan kenyamanan
tidur ibu hamil, bila pada kehamilan ringan yang artinya gangguan kenyamanan
yang pertama atau primigravida seorang fisik yang dirasakan ibu hamil tidak
Mariyam Ulfa Sukorini., Hubungan Gangguan Kenyamanan Fisik dan… 9

mengganggu aktivitas sehari-hari ibu hamil besar mengeluhkan adanya buang air kecil
seperti bekerja, tidur dan lain-lain. Sebanyak yang semakin sering, nyeri pinggang dan
53,6% ibu hamil yang memiliki gangguan cepat lelah akan tetapi tidak mengganggu
kenyamanan fisik ringan menyatakan aktivitas sehari-hari (bekerja, tidur dan lain-
memiliki kualitas tidur yang buruk. Hampir lain) ibu hamil.
seluruh dari ibu hamil yang tidak mengalami Penelitian yang dilakukan Suzuki
gangguan kenyamanan fisik menyatakan (2009), di klinik antenatal di Sapporo Medical
bahwa memiliki kualitas tidur yang baik. Hal College Hospital Jepang menyatakan
ini sesuai dengan yang diungkapkan Aprilia bahwa penyebab paling sering ibu hamil
(2014) bahwa ketidaknyamanan fisik yang yang mengalami perubahan tidur adalah
dirasakan oleh ibu selama kehamilan akan frekuensi kencing, sakit punggung atau sakit
membuat ibu hamil kesulitan untuk tidur di di pinggul, yang umumnya dirasakan oleh
malam hari. ibu hamil trimester III, ketidaknyamanan
Ibu hamil yang memiliki gangguan fisik yang dirasakan akan semakin berat,
kenyamanan fisik berat atau gangguan sejalan dengan usia kehamilan.
kenyamanan fisik yang dirasakan ibu hingga Penyakit
mengganggu aktivitas sehari-hari (bekerja, Penyakit adalah suatu keadaan tidak
tidur dan lain-lain). Pada penelitian ini normal dari tubuh maupun psikis yang
gangguan kenyamanan fisik berat memiliki sifatnya objektif karena masing-masing
risiko 5 kali lebih besar mengalami kualitas memiliki parameter tertentu (Ismail, 2009).
tidur yang buruk daripada ibu yang tidak Gejala yang dirasakan dari penyakit dapat
memiliki gangguan kenyamanan fisik. mengganggu frekuensi tidur Ibu hamil
Pada ibu hamil yang memiliki contohnya nyeri. Tabel 3 didapatkan hasil
gangguan kenyamanan fisik ringan berisiko bahwa dari sebanyak 36 ibu hamil trimester
2,678 kali lebih besar mengalami kualitas III yang menjadi responden 4 orang (11%)
tidur yang buruk daripada ibu hamil yang diantaranya mempunyai penyakit yakni
tidak memiliki gangguan kenyamanan Asma, Hipertensi dan Anemia.
fisik. Hal ini artinya risiko akan semakin Tabel 5 menunjukkan 4 orang ibu
bertambah pada ibu hamil yang memiliki hamil yang memiliki penyakit tersebut
gangguan kenyamanan fisik berat. Pada ibu seluruhnya (100%) mempunyai kualitas
yang mengalami gangguan kenyamanan tidur yang buruk, demikian pula 53,1%
fisik berat, gangguan yang dirasakan seperti ibu hamil yang tidak mempunyai penyakit
sering buang air kecil, nyeri punggung, mempunyai kualitas tidur yang baik. Ibu
maupun kram kaki sehingga mengganggu yang memiliki penyakit mempunyai risiko
aktivitas ibu hamil dan juga kualitas tidur 2,13 kali lebih besar mengalami kualitas
ibu hamil. tidur yang buruk daripada ibu yang tidak
Kekuatan hubungan antara gangguan memiliki penyakit.
kenyamanan fisik dan kualitas tidur ibu Hasil analisis menunjukkan kekuatan
hamil trimester III menunjukkan nilai 0,363. hubungan antara penyakit dengan kualitas
Kekuatan hubungan 0,363 artinya terdapat tidur ibu hamil trimester III menunjukkan
kekuatan hubungan yang rendah. Penelitian nilai 0,334. Hasil kekuatan hubungan
ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan tersebut artinya terdapat kekuatan hubungan
oleh Iriana (2013), yang menyatakan terdapat yang rendah.
hubungan yang bermakna antara gangguan Penelitian ini sesuai dengan penelitian
kenyamanan fisik dan kualitas tidur ibu yang dilakukan oleh Leemakers (2012),
hamil di Puskesmas Helvetia Medan. Ibu yang menyatakan bahwa terdapat hubungan
Hamil yang menjadi responden sebagian antara kualitas tidur dengan penyakit dalam
10 The Indonesian Journal of Public Health, Vol. 12 No. 1, Juli 2017: 1–12

kehamilan. Diantaranya asma, diabetes kenyamanan fisik maupun adanya penyakit


maupun hipertensi. Demikian juga penelitian yang diderita ibu hamil.
yang dilakukan oleh Sharma (2004), yang Adanya hasil penelitian ini dapat
menyatakan Restless Legs Syndrom dapat menjadi masukan bagi peneliti selanjutnya
menjadi penyebab signifikan dari gangguan untuk meneliti faktor yang menyebabkan ibu
tidur pada ibu hamil. Restless Legs Syndrom dengan pendapatan lebih dari Rp 3.000.000
merupakan gangguan neurologis ditandai per bulan memiliki kualitas tidur buruk dan
dengan rasa tidak nyaman pada kaki dan fakor gangguan kenyamanan lingkungan
umum terjadi pada ibu hamil. seperti suhu.

SIMPULAN DAFTAR PUSTAKA


Pada Ibu hamil yang menjadi responden Andari, P., 2013. Kualitas Tidur dan Pola
dalam penelitian ini memiliki karakteristik Tidur Ibu Hamil Trimester III yang
yakni sebagian besar berada di umur ideal Datang Memeriksakan Kehamilan di
20–35 tahun dengan pendapatan keluarga klinik Mariati Kecamatan Medan Marelan
lebih dari sama dengan 3.000.000 per bulan. Tahun 2013.Skripsi. Universitas Sumatera
Sebanyak 80,6% responden merupakan Utara. Tersedia di <repository.usu.ac.id/
ibu multigravida atau lebih dari satu kali bitstream/123456789/52034/7/Cover.
hamil sehingga telah memiliki pengalaman pdf.> [Diakses tanggal 1 April 2016]
melahirkan sebelumnya. Kualitas tidur buruk Aprilia, A. 2014. Diary Ibu Hamil. Jakarta:
yang terjadi pada ibu hamil dipengaruhi oleh Kawan Pustaka.
faktor lain seperti gangguan kenyamanan A s m a d i . 2 0 0 8 . Te k n i k P ro s e d u r a l
fisik maupun ketakutan ibu hamil menjelang Keperawatan: Konsep dan Aplikasi
persalinan. Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta: Penerbit
Risiko mengalami kualitas tidur buruk Salemba.
meningkat pada ibu hamil yang memiliki Ayudhitya, D., Tjuatja, I. 2014. Health is
gangguan kenyamanan fisik berat. Pada Easy. Jakarta: Penebar Plus +.
Ibu hamil yang mempunyai penyakit Detiana, P. 2010. Hamil Aman dan Nyaman
meningkatkan risiko untuk mengalami di atas Umur 30 Tahun. Yogyakarta:
kualitas tidur buruk. Ibu hamil yang Penerbit Media Pressindo.
memiliki penyakit berisiko 2,13 kali lebih Dinas Kesehatan Kota Surabaya. Profil
besar mempunyai kualitas tidur yang buruk Kesehatan Kota Surabaya. 2015.
daripada ibu hamil yang tidak memiliki Dinas Kesehatan provinsi Jawa Timur. Profil
penyakit. Kesehatan Jawa Timur. 2014
Dari penelitian ini diharapkan bisa Emilia, O. 2010. Tetap Bugar dan Energik
dijadikan sebagai masukan untuk tenaga selama hamil. Jakarta: Agromedia
kesehatan khususnya bidan maupun staf Pustaka.
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) untuk Iriana, D.K. 2013. Hubungan Kecemasan
meningkatkan peran serta dukungan suami dan gangguan kenyamanan Fisik
dalam pemantauan kesehatan ibu hamil. terhadap kualitas tidur ibu hamil di
Petugas kesehatan juga selalu memonitoring Puskesmas Helvetia medan. Skripsi.
kesehatan ibu hamil Trimester III pada Tersedia di <http://repository.usu.ac.id/
saat pemeriksaan kesehatan ibu hamil bitstream/123456789/40399/7/Cover.
atau Antenatal Care (ANC). Pemeriksaan pdf>[ Diakses tanggal 14 desember
ini termasuk mengenai kualitas tidur ibu 2016].
hamil trimester III dan penyebab ibu hamil Ismail, G. 2009. Sehat Tanpa Obat. Jakarta:
mengalami gangguan tidur seperti gangguan Grasindo.
Mariyam Ulfa Sukorini., Hubungan Gangguan Kenyamanan Fisik dan… 11

Komalasari, D., Maryati I., Koeryaman, M. Prasadja, A. 2009. Ayo Bangu dengan Bugar
2012. Hubungan antara tingkat kecemasan karena Tidur yang Benar. Bandung:
dengan kualitas tidur pada ibu hamil Hikmah.
trimester III di puskesmas jatinangor Rasjidi, I. 2014. Panduan Kehamilan
Kabupaten. Skripsi. Universitas Padjajaran. M u s l i m a h . J a k a r t a : P T. M i z a n
Tersedia di <http://jurnal.unpad.ac.id/ Republika.
ejournal/article/viewFile/727/773> Rezaei, E. 2013. Quality of Life in Pregnant
[Diakses tanggal 10 Desember 2016] Women with Sleep Disorder. Journal
Lee, K., Gay, C.L. 2004. Sleep in Late of Family and Reproductive Health.
Pregnancy Predict Length of Labor and Vol. 7. Nomor 2. Halaman 87-93 Tersedia
Type of Delivery. American Journal of di <https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/
Obstetrics and Gynecology. Vol. 191. articles/PMC4064778/> [Diakses tanggal
Nomor 6. Halaman 2041–2046. Tersedia 14 desember 2016]
di: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/labs/ Sharma, S. 2004. Sleep and Its Disorders
articles/15592289/. [Diakses tanggal 8 in Pregnancy. Winconsin Medical
Agustus 2016] Journal. Vol. 103. Nomor 5. Halaman
Leemakers, E.,Voort,A., Gaillard, R., 48-52. Tersedia di: <https://www.
Hofman, A., Jongste, J., Jaddoe, V., wisconsinmedicalsociety.org/_WMS/
et al. 2012. Sleep quality as a confounding publications/wmj/pdf/103/5/48.pdf>[
factor of maternal weight and preschool Diakses tanggal 9 Desember 2016]
wheezing. European Respiratory Siswosuhardjo, S., Chakrawati, F. 2010.
Journal. Vol. 43. Hal. 1543–1545. Panduan Super Lengkap Hamil Sehat.
Tersedia di <h p://erj.ersjournals.com/ Jakarta: Penebar Plus +.
content/43/5/1543>[ Diakses tanggal 9 Sreesupriya. 2014. A Study on Sleep
Desember 2016] Disturbances Among Antenatal Women
Mindell, J., Cook, R., Nikolovski, J. 2015. Attending A Tertiary Care Hospital, in
Sleep patterns and sleep disturbances Chennai, Tamilnadu. Indian Journal
across pregnancy. J. Sleep. Vol. 16. of Applied Research. Vol 4. Nomor 10.
No. 4 Hal. 483–488. Tersedia di https://www. Halaman 426-428. Tersedia di https://
researchgate.net/publication/272095499_ www.worldwidejournals.com/indian-
Sleep_patterns_and_sleep_disturbances_ journal-of-applied-research-(IJAR)/file.
across_pregnancy. [ Diakses tanggal 20 php?val=October_2014_1413535698_
desember 2016] _132.pdf[ Diakses tanggal 14 desember
Neil, W. 2007. Panduan Lengkap Perawatan 2016]
Kehamilan. Jakarta: Dian Rakyat. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian
Okun, M. 2011. Poor Sleep Quality is Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung:
Associated with Preterm Birth.J. Sleep. Alfabeta.
Vol 34. Nomor 11.. Halaman 1493-1498 Susanti, N. 2013. Psikologi Kehamilan.
Tersedia di http://www.journalsleep.org/ Jakarta: Penerbit Buku kedokteran
ViewAbstract.aspx?pid=28329[Diakses EGC.
tanggal 10 Oktober 2016] Suzuki. 2009. Sleeping Patterns During
Pitriani. R., Andriyani, R. 2014. Panduan Pregnancy in Japanese Women. Journal of
Lengkap Asuhan Kebidanan Ibu Nifas Psychosomatic Obstertrics & Ginecology.
Normal (Askeb III). Yogyakarta: Vol. 15. Nomor 1. Halaman 19–26.
Deepublish.
12 The Indonesian Journal of Public Health, Vol. 12 No. 1, Juli 2017: 1–12

Tersedia di <https://www.ncbi.nlm.nih.gov/ A b s t r a c t / 2 0 11 / 11 0 0 0 / F a c t o r s _
pubmed/8038885> [Diakses tanggal 13 Associated_With_Sleep_Quality_in_
Desember 2016 Pregnant.6.aspx> [ Diakses tanggal 20
Swarjana, I.,K. 2012. Metode Penelitian desember 2016]
kesehatan. Yogyakarta: ANDI OFFSET Williams, M., Miller, R., Qiu, C., Cripe,
Tamher, S., Noorkasiani. 2009. Pendidikan S., Gelaye, B., Enquobahrie, D. 2010.
Usia Lanjut dengan Pendekatan Asuhan Associations of Early Pregnancy Sleep
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Duration with Trimester-Specific Blood
Tsai, S., Khuo, L., Lai, Y.,Lee, C. 2011. Factors Pressures and Hypertensive Disorders
Associated With Sleep Quality in Pregnant in Pregnancy.J.Sleep. Vol. 33. Nomor
Women: A Prospective Observational 10. Halaman 1363-1371. Tersedia di:
Study. Nursing Research. Vol 60. Nomor https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/
6. Halaman 405-412.Tersedia di:<http:// articles/PMC2941423/[ Diakses tanggal
journals.lww.com/nursingresearchonline/ 8 Agustus 2016]

You might also like