You are on page 1of 2
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT SEKRETARIAT JENDERAL 3 Patmura No, 20 Kebayeran Baru Jakarta Selatan 121110 Tap. (021) 7250664, Facile. (021) 7392786 KepadaYth.. 1. Para Pejabat Pimpinan Tinggi Madya; 2. Para Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama; 3. Para Pimpinan Unit Pelakasana (Balai Besar/Balai/Loka) Di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat SURAT EDARAN Nomor : 05/SE/SJ/2019 TENTANG PENCEGAHAN POTENSI GANGGUAN KETERTIBAN DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI ASN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT Dalam upaya menjaga suasana dan ketertiban pelaksanaan tugas dan fungsi ASN di lingkungan Kementerian PUPR sebagai perekat dan pemersatu bangsa, bersama ini kami sampaikan kembali pokok-pokok aturan yang tertuang dalam Surat Edaran Menteri PAN RB. No. 137 Tahun 2018 tentang Penyebariuasan Informasi Melalui Media Sosial bagi ASN serta Surat Kepala BKN No, K.26-30/V.72-2/99 tanggal 31 Mei 2018 perihal Pencegahan Potensi Gangguan Ketertiban dalam Pelaksanaan Tugas dan Fungsi PNS yang harus dipatuhi seluruh pegawai, yaitu 1. Menjunjung tinggi Nilai Dasar, Kode Etik dan Kode Perilaku ASN, serta Pembinaan Profesi ASN dalam penyebarluasan informasi melalui media sosial bagi ASN agar memperhatikan: a) Memegang teguh ideologi Pancasila, setia dan mempertahankan UUD 1945 serta Pemerintah yang sah, mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia, serta menjalankan tugas secara professional dan tidak berpihak; b) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur, memegang nilai dasar ASN, dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN; ©) Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara, memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan; 4) Tidak menyalahgunakan informasi intern negara untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain; ©) Menggunakan sarana media sosial secara bijaksana, serta diarahkan untuk mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia; f) Memastikan bahwa informasi yang disebarluaskan jelas sumbernya, dapat dipastikan kebenarannya, dan tidak mengandung unsur kebohongan; g) Tidak membuat dan menyebarkan berita palsu (hoax), fitnah, provokasi, radikalisme, terorisme, dan pornografi melalui media soasial atau media lainnya; h) Tidak memproduksi dan menyebarkan informasi yang memiliki muatan yang menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA), melanggar kesusilaan, perjudian, penghinaan dan atau pencemaran nama baik, pemerasan dan/atau pengancaman, 2. Menghindari perbuatan melanggar disiplin PNS seperti menyebarluasan berita hoax yang bermuatan ujaran kebencian terkait dengan suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA), dalam bentuk: a) Menyampaikan pendapat di muka umum baik sccara lisan maupun tertulis, yang dilakukan secara langsung maupun melalui media sosial atau media lainnya seperti spanduk, poster, baliho yang bermuatan ujaran kebencian terhadap Pancasila, UD Negara RI Tahun 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI, Pemerintah serta terhadap salah satu suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA) bj Menyebarluaskan pendapat yang bermuatan kebencian sebagaimana dimaksud pada huruf a) baik secara langsung maupun melalui media sosial (share, broadcast, upload, retweet, regram, dan sejenisnya). ©) Mengadakan kegiatan yang mengarah pada perbuatan menghina, menghasut, memprovokasi, dan membenci Pancasila, UUD Negara RI Tahun 1945, Bhinneka ‘Tunggal Ika, dan NKRI serta Pemerintah. d) Mengikuti atau menghadiri kegiatan yang mengarah pada perbuatan menghina, menghasut, memprovokasi, dan membenei Pancasila, UUD Negara RI Tahun 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI serta Pemerintah. ©) Menanggapi atau mendukung sebagai tanda setuju pendapat scbagaimana dimaksud pada huruf a) dengan memberikan likes, love, retweet, regram, atau comment di media sosial. 3. Mengacu pada Undang Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN dan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS, maka seluruh Pimpinan Unit Organisasi dan Pimpinan Unit Kerja dihimbau untuk melakukan hal-hal sebagai berikut a) Membina PNS di lingkungannya agar bekerja sesuai dengan tugas dan fungsi masing- masing dan peka terhadap perubahan situasi dan kondisi di lingkungannya yang mengarah pada terjadinya potensi konflik sosial. b) Menyampaikan kepada PNS di lingkungannya adanya larangan menyebarluaskan berita yang berisi ujaran kebencian terkait dengan suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA) ©) Membina dan mengawasi seluruh PNS termasuk Calon PNS di lingkungannya agar tetap menjaga integritas, loyalitas, dan berpegang teguh pada Pancasila, UUD Negara RiTahun 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 4) Dalam hal terjadi indikasi adanya aktivitas dan kegiatan yang mengarah atau berpotensi mengganggu ketertiban dalam pelaksanaan tugas di lingkungannya, harus ditindaklanjuti dengan melakukan pemanggilan dan pemeriksaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. ¢) Pegawai yang terbukti menyebariuaskan berita hoax yang bermuatan ujaran kebencian terkait dengan suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA) merupakan suatu pelanggaran disiplin dan dijatuhi hukuman disiplin sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Demikian kami sampaikan, Atas perhatiannya diucapkan terima kasih. Ditetapkan di: JAKARTA Pada tanggal__: 17 Oktgber 2019 ‘Tembusan, ¥th: Bapak Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (sebagai laporan).

You might also like