Professional Documents
Culture Documents
Ekonomi .: Model To Check Whether All Models Have Different Conclusions
Ekonomi .: Model To Check Whether All Models Have Different Conclusions
PEMBANGUNAN
^onnmi {3rrknnban«
Hal 25- 36
KETIDAKADILAN VERTIKAL
DALAM PENETAPAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN :
KASUS YOGYAKARTA
Abstract
JEPVol.5No.1.2000 25
Samonjaya &Risdawati. Ketidakadilan Vertikal Dalam Penetapan Pajak Bumi Dan Bangunan... ISSN: 1410 -2641
sering teijadi antar masyarakat dengan (assessment inequities), yaitu seberapa jauh
pemerintah. Ganti rugi tanah oleh pemerintah tingkat kekonsistenan hubungan antara
sering menjadi konflik yang beriarut-larut NJOP dengan nilai pasar untuk seluruh
sampai hitungan puluhan tahun dikarenakan properti pada tanggal penilaian. Ketidakadilan
keridaksesuian konsep nilai pasar. Konflik penilaian dapat dibagi menjadi dua, yaitu
yang terjadi setiap tahun adalah penentuan ketidakadilan horizontal dan ketidakadilan
Nilal Jual Obyek Pajak (NJOP) oleh Kantor vertikal (De Casare dan Ruddock, 1998).
Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan. Ketidakadilan horizontal adalah perbedaan
Bahkan di negara besar sepeiti Amerika secara sistematis dalam tin^cat NJOP yang
Serikat setiap tahun jutaan pembayar pajak dapat dilfliat ketika masyarakat menliliki
properti mengajukan banding tertiadap properti yang serupa dan nflai yang sama,
ketetapan pajak properti yang tidak adil berbeda pembayaran pajak propertinya
{Consumer's Research Magazine. 1995). dikarenakan NJOP yang tidak sama.
Ketidakadilan vertikal adalah perbedaan
TEORI DAN MODEL secara sistematis dalam tingkat NJOP pada
Berbagai metoda telah dianjurkan kelompok properti berdasarkan nilainya.
dan dilakukan untuk mencapai keadilan Ketidakadilan vertikal bisa secara regresif,
dalam penetapan pajak properti. Pendidikan ketika properti bemilai tinggi dinilai relatif di
dan pelatihan bagi tenaga peniiai; penggunaan bawah nilainya dari properti bemilai rendah,
persamaan regresi dalam perhitungan nilai sebaliknya progresif, bila properti bemilai
properti, pemanfatan peta perpajakan, serta tinggi dinilai relatif di atas nilainya dari
pemberian insentif tambahan bagi peniiai properti bemilai rendah.
merupakan usulan yang telah dilaksanakan Berbagai model untuk mengukur
(Santerre dan Bates, 1996). adanya indikasi ketidakadilan vertikal
Banyak peneliti, baik dari kalangan dalam pajak properti telah dipublikasikan.
akademisi maupun praktisi secara organisasi Hasil uji terhadap model-model tersebut
maupun perorangan, menaruh perhatian baik pengukurannya menggunakan NJOP
terhadap keadilan dalam pajak properti, (assessed value) maupun harga jual (sale
terutama yang berkaitan dengan penentuan price) sebagai pendekatan (proxy) dari
nilai pasar yang adil (fair market value). The nilai pasar maka hasilnya' menunjukkan
International Association of Assessing ketidakkonsistenan (Sirmans, dkk 1995).
Officers (lAAO) sepakat bahwa hal yang Bila harga jual menjadi variabel penjelas
paling penting untuk standar keadilan maka hasilnya menunjukkan indikasi
adalah nilai pasar (McCluskey, dkk, 1998). ketidakadilan vertikal secara regresif,
lAAO menganjurkan standar umum dalam sebaliknya bila NJOP menunjukkan indikasi
mengukur keadilan pajak properti (De progresif. Salah satu tujuan penelitian
Casare dan Ruddock. 1998) salah satunya Sirmans, dkk (1995) adalah menggambarkan
adalah keseragaman penilaian (assessment bahaya yang terkandung dalam menggunakan
uniformity). Keseragaman penilaian atau NJOP dan harga jual untuk mengukur
dikenal dengan Coefficient of Dispersion ketidakadilan vertikal yang selama ini telah
(COD), adalah seberapa jauh secara rata- dipergunakan. Kedua variabel tersebut
rata properti dinilai (assessed) sesuai dengan merupakan variabel yang salah (variable
ketentuan atau tingkat yang diinginkan errors) dalam mewakili nilai pasar. Padahal
berdasarkan nilai pasamya. NJOP saat ini penggunaannya di Indonesia
Konsep yang berhubungan dengan tidak saja untuk keperluan penetapan Pajak
COD adalah ketidakadilan penilaian Bumi d^ Bangunan (PBB) tapi telah meluas
26 JEPVol.5No.l.2000
ISSN: 1410 - 2641 Samonjaya &Risdawati, KeMekBdilan Veitikal Dalam Penetapan Pajak Bumi Dan Bai^unan...
JEPVol5No.1.2000 27
Samonjaya &Risdawali, Ketidakadilan VertikalDalam Penetapan Pajak Bmi Dan Bangunan... ISSN: 1410 - 2641
lama data yang dikumpulkan adalah harga Dengan sampel yang relatif sedikit,
juai properti, baik melalui pialang properti perbedaan rasio yang tinggi, hasil analisis
maupun PPAT. Selanjutnya data properti dapat menyimpang (lAAO, 1990, hal. 137).
tersebut dicocokkan dengan data yang ada Ada beberapa beberapa faktor yang
di Kantor Pelayanan PBB Yogyakarta menyebabkan besamya perbedaan (extreme)
untuk melihat NJOP properti yang rasio NJOP tersebut (lAAO, 1990, hal. 137 -
bersangkutan. NJOP ditetapkan per I 138),diantaranya.
Januari 1998, maka harga juai yang telah 1. Penilaian yang dilakukan sudah tidak
diperoleh selain bulan tersebut harus sesuai dengan kondisi Hsik dan
disesuaikan (lime adjustment) dengan lingkungan . properti .(outdated
harga pada bulan Januari 1998. appraisals).
Ada berbagai meloda penyesuaian 2. Ketidaksesuaian antara properti yang
waktu terhadap hargajuai (Clapp, didc, 1996; dijualdenganyang dinllai (mismatch).
lAAO, 1990. hal. 580 - 583). Dalam 3. Penjualan properti bukan melalui
penelitian ini penyesuaian tersebut mekanisme pasar wajar (non-arm's
menggunakan analisis penjualan sejenis length sales).
dengan memperhitungkan tingkat inflasi
Ada dua pendekatan untuk
bulananuntuksektor perumahan.
mengeluarkan rasio yang sangat berbeda
Data transaksi Juai beli properti
tersebut dari analisis (lAAO, 1990, hal.
diperoleh sebanyak 103 sampel, terdiri
dari 72 transaksi yang bersumber dari 137). Pertama adalah dengan membuat
pialang properti dan 31 transaksi batas atas dan bawah rasio (cut-offpoints)
berdasarkan laporan PPAT. Transaksi pada nilai tertentu. Kedua dengan memilih
tercatat dari bulan Oktober 1997 sarhpai rasio yang berada dalam kisaran antara dua
kali standar deviasi dari nilai rasio rata-
Desember 1998 (lihat lampiran 1). Kisaran
rata.
harga Juai properti dari pialang antara Rp
15,5 Juta sampai Rp 990 juta, sarhpel dari Karena penelitian mi bertujuan
laporan PPAT berkisar antara.Rp 2,225 untuk menguji berbagai model dan bukan
Juta sampai Rp 29,1 Juta. Setelah harga data, maka analisis penelitian ini
Juai properti tersebut diidentifikasi dan
menggunakan dua kelompok sampel.
dicocokkan dengan basis data >^ang ada di Pertama adalah seluruh sampel akan
Kantor Pelayanan PBB Yogyakmta, didapat dipergunakan tanpa m^nisahkan data yang
kisaran NJOP dari properti tersebut antara Rp memiliki rasio yang sangat berbeda (extreem).
1,220Jutasampai Rp 713,4Juta. Kedua adalah mengeluarkan rasio dengan cut
Setelah dilakukan penyesuaian
offpoints diatas 1 (satu), sama dengan sampel
waktu terhadap harga Juai per-Januari penelitian Sirmans, dkk (1995), yaitu hanya
san^l yang memiliki NJOP sama atau lebih
1998, tercatat kisaran harga Juai mulai dari
Rp 1,580 juta sampai Rp 811,200 Juta, rendah dari hargaJual (rasio NJOP terhadap
dengan rata-rata Rp 128,602 Juta. Rasio harga Juai ^ 1). Jumlah seluruh sampel
NJOP terhadap harga Juai berkisar antara penelitian sebanyak 103 data. Dari Jumlah
0,0716 sampai 8,645 dengan rata-rata tersebut hanya 71 sampel dengan NJOP
0,868. Ada sebagian sampel dengan NJOP sama atau lebih rendah dari harga Jual.
Jauh lebih tinggi dari harga Juai dan . Hasil regresi setiap model menunjukkan
sebaliknya ada NJOP jauh lebih rendah indikasi ketidakadilan vertikal seperti pada
tabel 2.
dari hargaJuai. Untuk lebihJelas lihat tabel 1.
28 -JEPVol.5No.1.2000
ISSN": 1410 - 2641 Samonjaya &Risdawati. Ket/daAsd/7an Veitikel Dalam Penelapan Pajak BumiDan Bangunan..
Pada label 2 terlihat bahwa pada secara non-linier dengan kelompok sampel
sampel yang sama indikasi ketidakadilan 71 yang linier meialui model Bell,'tetapi
vertikai memberlkan basil yang tidak hasil uji indikasi ketidakadilan vertikai
konsisten. • Dari kedua kelompok sampel terhadap kedua kelompok tersebut meialui
terlihat bahwa Model PF, Cheng, dan lAAO berbagai model tidak menunjukk^ hasil
menunjukkan indikasi adanya ketidakadilan yang berbeda. Indikasi regresif ditunjukkan
vertikai secara regresif, model KP dan Bell oieh model Paglin dan Fogarty, Cheng, serta
menujukkan indikasi adil. Meskipun ada model lAAO, sedang indikasi adil
perbedaan antara kelompok sampel 103 ditunjukkan oleh model Kochin dan Parks
yang hubungan NJOP dan harga jual serta model Bell.
Tabel 1
Data Statistik Seluruh Sampel Setelah.Disesuaikan (dalam Juta rupiah)
Tabel 2
Hasil Estimasi dan Indikasi Ketidakadilan Vertikai Penelitian
JEPVol.5No.1.,2000 29
Samonjaya &Risdawati. Ketidakadilan Vertikal Dalam Penelapan Pajak Bumi Dan Bangunan... ISSN: 1410 - 2641
S
600
Q.
D
-i 400
Q.
o
200
2 3 4 5
Logaritma NJOP
JEP VOI.5NO.1.2000
ISSN: 1410 - 2641 Samonjaya &Risdawati, Ketidakadilan Vertikal Dalam Penetapan PajakBiimiDan Bangunan...'
(0
p 8'
CO
O)
6'
(0
X
Si 4
o
—D
z
2
o
*(/)
CO
0
Ctl
-2
-200 0 200 400 600 800 1000
Harga jual Guta rupiah)
CO
D 8
CO
p fi
CO
X
Ol 4
O
—D
z 2
o
CO
CO 0
cr
-2
-200 0 200. 400 600 800 1000
Harga jual Quta rupiah)
JEPVol.5No.l,2000 31
Samonjaya &Risdawati, KelidakaiJilan Vertikal DalamPenelapan Pajak Bumi Dan Bangunan... ISSN; 1410 -2641
Tabel 3
Perbandingan Hasil Pengujian Indikasi Kehadiran Ketidakadilan Vertikal pada Pajak
Properti dengan Berbagai Model oleh Peneliti dan Simians, dkk
Daerah
No MODEL
Yogyakarta
(Florida A.S) 103 71
1 Paglin dan Fogarty Regresif, Regresif, Regresif,
R^ = 0,92 R^ = 0,28 R^ = 0,52
2 Kochin dan Parks Progresif, Adil, Adil
R^ = 0,93 R^ = 0,77 R^ = 0,81
Cheng Regresif, Regresif, Regresif,
R^ = 0,93 R^ = 0,77 R^ = 0,81
4 Bell Regresif, Adil, Adil,
R^ = 0,93; linier R^ = 0,31;non- R^ = 0,52 ;
linier linier
5 lAAO Regresif, Regresif, Regresif,
R^ = 0,009 R^ = 0,04 R^ = 0,12
32 JEPVol.5No.1.2000
ISSN: 1410 - 2641 Samonjaya &Risdawati, Ketidakadilan Vertikal Dalam Penefapan Pajak Bumi Dan Bangunan..
JEPVol.5No.l.2000 33
Samonjaya &Risdawati. Ketidakadijan VertikalDalamPenetapanPajakBmiDanBangunan... ISSN: 1410-2641
DAFTAR PUSTAKA
Berg, L., dan Beigstomi, R., .(1995), "Housing and Financial WeaMi, Financial Deregulation
and Consumption - The Swedish Case". Scandanavian Journal ofEconomics,
Vol. 97 No. 3,421 -439:
Brewer, J. G., (1998), "Two Types of Real Estate Value". Mississippi Business Journal,
Vol. 20 Issue 13; 27-28.
Case, K. £., (1978), "Property. Taxation; The Need for Reform", Land Economics. p380 -
386.
Clapp, J. M, Giaccotto, C., dan Richo; G., (1996), " Estimating Time Adjustments With Sales
Prices and Assessed Values", Appraisal Journal, Vol. 44 Issue 3, p319 - 328.
Consumer's Researcit Magazine, (1995), "Is Your Property Tax Assessment Fair?" Vol.
78-Issue2,26-30. - •
De Casare, C. M., dan Ruddock, L., (1998), "A New Approach to the Analysis of
Assessment Equity" Assessment Journal, 57 - 69.
Fanning, S. F., Grissom, T. V., dan Pearson, T. D, (1994), Market Analysisfor Valuation
Appraisals. Appraisal Institute, 875 North Michigan Avenue, Chicago, Illinois.
Gargaro, P. dan Ankeny, R. (1996), "Property Sales Tax System", Grain's Detroit Business. July
2P^.p45-47.
Fisher, J. D., dan Martin, R. S.; (1994), Income Property Valuation. Real Estate Education
Company, USA.
Green, R. K. (1997), "Follow the Leader: How Changes in Residential and. Non-
Residential Investment Predict Changes in GDP". Real Estate Economics, Vol.
25,253-270.
Hall, J. K. (1956), "Real Property Assessment Sales Ratios and the Citizens Research
. Council of Michigan". A Reports and Comments, LandEconomics, pl75 - 179.
34 " JEPVol.5No.1.2000
ISSN: 1410 - 2641 Samorjaya &Risdawati, Ketidakadilan VertikalDalamPeneiapanPajakBrniDanBangun^^..
Hartoyo, (1991), "The Application of Assessment Ratio Study and Adjusting for Vertical
Inequity in The Cammpbelltown Local Government Area". Thesis of Master of
Business in Property, University of South Australia, Adelaide.
Lusht, K. M. (996); "A Comparison of Price Brought by English Auction and Private
Negotiation". Real Estate Economics. Vol. 24 Issue 4, p517.
Lusht, K. M. (1997), Real Estate Valuation; Principles and Applications. Time Mirror
Education Group, USA.
Mehta, S.,dan Giertze, F. (1996), "Measuring the Performance of the Property Tax Assessment
Process". National Tax Journal, Vol.49 Issue I, p73 - 86.
McCluskey, W. J., Plimmer, F., dan Connellan, O. P., (1998), "Ad Valorem Property
Tax: Issuesof Fairness and Equity". Assessment Journal, p47 - 55.
Nagy, J., (1997), "Did Proposition 13 Effect the Mobility of Califomia Homeowiiers?".
Public Finance Review, Vol.25, No. I, pl02 -116.
Rismawardhana, I. (1998), "Studi Assessment Ratio Dalam Penetapan Nilai Jual Obyek
Pajak Tanah dan Bangunan di Kabupaten Sleman". Tesis S-2; Magister
Ekonomika Pembangunan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Republik Indonesia, (1985), Undang-undang No. 12. Tentang Pajak Bumi dan Bangunan.
Rosen, H. S., (1988), Public Finance. 2"^ Edition, Richard D. Irwin, Inc., Illinois
Riyanta, A. (1998), "Studi Assessment Sales Ratio NJOP Tanah Terhadap Harga Jual
Tanah di Kotamadya Yogyakarta". Tesis 8-2. Magister Ekonomika Pembangunan,
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Santerre, R. .E., dan Bates, L. J., (1996), "Performance and Pay in the Public Sector: The
case of the Local Tax Assessor". Public Finance Quarterly, Vol. 24 No.4, p481 -
493.
Sidik, M., (1998), "Model Penilaian Properti Berbagai Penggunaan Tanah di Indonesia".
Desertasi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Sirmans, G. S., Diskin, B.A., dan Friday, H.W., (1995), "Vertical Inequity in The
Taxation of Real Property". National TaxJournal, March, p71-84.
JEPVol.5No.1.2000 35
Samonjaya &Risdawati. Ketidakadilan Vertika!DalamPenetapan Pajak BumiDan Bangunan... ISSN: 1410 • 2641
Soemitro; R., (]919), Dasar-dasar Hukum P(gak dan PajakPendt^atan, PT. Eresco, Bandung.
Suparmoko, M., (1991), Keuangan Negara dalam Teori.dan Prakiek., Edisi 4, BPFE,
Yogyakarta.
Tumbull, G. K., (1996), "Real Estate Broker, Non-price Competition and the Housing
Market". Real Estate Economics, Vol. 24 Issue 3,p293 - 317.
Udianto., (1998), " Pemanfaatan Laporan PPAT dalam Penentuan Harga Jual Tanah
Untuk Kepentingan Ketetapan NJOP (Studi Kasus: Kotamadya Surakarta)",
Tesis S-2y Program Pascasarjana UGM, Yogyakarta.
36 JEPVoL5No.l.2000