Professional Documents
Culture Documents
OLEH :
PENGESAHAN
Laporan pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata ( KKN ) mahasiswa Universitas
Negeri Semarang tahun 2010 / 2011 di Desa Gandurejo, Kecamatan Bulu
Kabupaten Temanggung pada hari : Tanggal :
BAB III
PELAKSANAAN PROGRAM KERJA
3.1 Penyuluhan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) dan Praktik
Gosok Gigi Massal
Hambatan :-
Usaha Mengatasi : -
Hasil yang dicapai :
a. Para siswa mengetahui cara merawat gigi
b. Para siswa mengetahui cara menggosok gigi yang benar
c. Para siswa memiliki kesadaran untuk menerapkan PHBS (Perilaku
Hidup Bersih dan sehat).
3.2 Penuntasan Buta Aksara ( PBA )
Rincian Kegiatan
Hambatan
Program pelatihan Bahasa Inggris dan bimbel ini berjalan dengan
lancar, dam selama melaksanakannya, Tim KKN UNNES Desa Gandurejo
tidak menemukan hambatan ataupun kendala yang berarti.
rentan terhadap berkurangnya rasa cinta terhadap tanah air karena begitu cepat
pendidikan cinta tanah air perlu diberikan sebagai modal bagi generasi muda agar
sukses mencapai cita-cita, namun tetap tidak melupakan tanah air darimana
mereka berasal. Penyuluhan cinta tanah air dan tertib lalu lintas adalah kegiatan
yang mencakup pendidikan tentang bela negara dan cinta tanah air, pramuka,
pelatihan baris berbaris dan memberi pengetahuan tentang rambu lalu lintas dan
bagaimana mentaati peraturan atau rambu – rambu lalu lintas. Sasaran dari
kegiatan ini adalah siswa kelas tiga sampai kelas enam SD Negeri 2 Gandurejo
tujuan dari kegiatan ini adalah menumbuhkan semangat patriotisme bagi para
siswa dan senantiasa menjadi warga yang taat dalam berlalu lintas.
Nama program : Penyuluhan Cinta Tanah Air dan Tertib Lalu Lintas
Konsumsi Rp.20.000,-
karena siswa cukup aktif dan tertib dalam melaksanakan intruksi dari penyuluh,
dari segi pembiayaan untuk mengadakan property juga tidak terlalu besar
Melalui program Penyuluhan Cinta Tanah air dan Tertib lalu Lintas ini,
siswa telah memahami pentingnya memiliki sikap cinta terhadap tanah air, tidak
mudah terpengaruh hal - hal negatif yang dapat mengganggu keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia dalam era globalisasi seperti sekarang ini, Para
siswa juga mengetahui macam – macam rambu lalu lintas sehingga para siswa
Hambatan
Hambatan atau kendala yang Tim KKN UNNES Desa Gandurejo
hadapi dalam program Pengelolaan Sampah Terpadu antara lain sangat
jarang dijumpai di rumah warga terdapat tempat pembuangan sampah
sementara. Tidak tersedianya infrastruktur desa yang mendukung
dilaksanakannya pengelolaan sampah secara terpadu juga menjadi kendala
bagi pelaksanaan program ini. Selain itu, lahan yang bisa dimanfaatkan
sebagai tempat pembuangan sampah akhir juga tidak tersedia.
Keadaan Geografis Desa Gandurejo yang berbukit-bukit dan sangat
luas serta kondisi jalan yang sebagian besar masih berupa jalan makadam
menyebabkan pelaksanaan Penyuluhan Pengelolaan Sampah Terpadu kurang
bisa menjangkau ke seluruh wilayah Desa Gandurejo.
Usaha Mengatasi Hambatan
Untuk mengatasi masalah terbatasnya ketersediaan infrastruktur, Tim
KKN UNNES Desa Gandurejo melakukan himbauan kepada warga untuk
membuat lubang yang digunakan sebagai tempat pembuangan sampah
sementara minimal dua lubang untuk setiap tiga rumah warga. Satu lubang
digunakan untuk tempat pembuangan sampah anorganik dan satu lubang
lainnya digunakan untuk tempat pembuangan sampah organik. Tidak
tersedianya lahan tempat pembuangan sampah akhir tidak menjadi
permasalahan yang berarti, sebab ketika warga telah memiliki tempat
pembuangan sampah sementara di sekitar pemukiman, maka sampah tersebut
dapat dikelola langsung di tempat tersebut.
Sedangkan untuk mengatasi keadaan geografis Desa Gandurejo yang
berbukit-bukit, wilayah yang begitu luas, akses jalan yang sulit serta letak
antar dusun yang saling berjauhan, tim KKN UNNES Desa Gandurejo
melaksanakan kegiatan implementasi pengelolaan sampah terpadu hanya di
satu dusun sebagai dusun percontohan yaitu Dusun Tompak. Sedangkan agar
keberlanjutan kegiatan ini dapat dirasakan oleh seluruh warga Desa
Gandurejo, tim KKN UNNES Desa Gandurejo mengundang perwakilan dari
masing-masing dusun untuk mengikuti kegiatan ini.
Rincian Kegiatan
Nama Kegiatan : Pelatihan Pembuatan Pestisida dan Pupuk Organik
Penanggungjawab : Yudiono
Tujuan : - Meningkatkan profesionalitas petani di Desa
Gandurejo
- Menerapkan Gugus Kendali Mutu kegiatan
pertanian Desa Gandurejo
- Meningkatkan value-added dan mengupayakan
sustainable competitive advantage produk
pertanian Desa Gandurejo
- Mengurangi ketergantungan petani terhadap
pestisida dan pupuk buatan pabrik
Sasaran Kegiatan : Petani Desa Gandurejo
Pendanaan : a. Sumber dana
Dana motivasi mahasiswa Rp 99.000,00
Swadaya Masyarakat Rp 172.000,00
b. Pengeluaran
Surat-surat Rp 5.000,00
Fotocopy modul Rp 55.000,00
EM4 1 liter Rp 14.000,00
PK 2 x @ Rp 4.000,00 Rp 8.000,00
Rempah-rempah Rp 10.000,00
Belerang Rp 48.000,00
Kapur Padalarang Rp 24.000,00
Konsumsi Rp 107.000,00
Total Pengeluaran Rp 271.000,00
Teknis Pelaksanaan
1) Prapelaksanaan
a. Penyuluhan
Tempat : Balai Desa Gandurejo
Waktu : Rabu 13 Oktober 2010, pukul 09.00-11.15 WIB
Pembicara : Muhammad Ikaf H, Yudiono
Materi : Pembuatan Pestisida dan Pupuk Organik,
Manajemen Pemasaran Pertanian
Peserta : 22 orang
b. Rapat koordinasi
Tempat : Rumah Ketua BPD dan rumah Kaur Kesra, Dusun
Tompak
Waktu : Sabtu 16 Oktober 2010, pukul 16.30-17.30 WIB
c. Pembentukan organisasi kelompok tani
Tempat : Rumah Kaur Kesra, Dusun Tompak
Waktu : Selasa 19 Oktober 2010, pukul 14.00-16.00 WIB
2) Pelaksanaan
Tempat : Rumah Ketua BPD dan halaman rumah warga,
Dusun Tompak
Waktu : Senin 25 Oktober 2010, pukul 14.00-17.00 WIB
Peserta : 16 orang
Bahan, alat dan cara pembuatan :
1) Fungisida pencegah jamur pathek pada tanaman cabai
Bahan-bahan :
- Bubuk belerang 2 kg
- Kapur padalarang 1 kg, diencerkan
- Serbuk PK 10 gr
- Air 10 liter
Alat-alat:
- Tungku/kompor
- Panci ukuran besar
- Pengaduk
Cara pembuatan:
Didihkan 10 liter air, masukkan bubuk belerang, aduk hingga rata.
Setelah belerang dan air tercampur rata, masukkan kapur padalarang,
aduk kembali. Beberapa menit kemudian masukkan serbuk PK, aduk
dan diamkan beberapa saat hingga benar-benar mendidih. Angkat dan
diamkan selama satu malam. Pisahkan cairan dengan endapan. Untuk
pemakaian, larutkan 125 cc dengan satu tangki semprot air.
Sisa/endapan dapat dipakai untuk membasmi jamur pada batang
pohon kopi dengan cara dioleskan.
2) Insektisida pembasmi ulat buah pada tanaman cabai dan pupuk cair
Bahan-bahan :
- 50 liter urin ternak
- Rempah-rempah
- Daun maringgo
- EM4 500 ml
Alat-alat:
- Drum
- Pengaduk
- Penumbuk (lumpang dan alu)
Cara pembuatan :
Campurkan 50 liter urin ternak dengan rempah-rempah dan daun
maringgo yang telah ditumbuk ke dalam drum. Masukkan 500 ml
EM4. Aduk, tutup drum rapat-rapat. Fermentasikan selama 14 hari.
Untuk pemakaian, larutkan 250 cc dengan satu tangki semprot air.
Hambatan
Tim KKN UNNES tidak mengalami hambatan yang berarti dalam
pelaksanaan program ini mengingat antusiasme warga untuk mengikuti
kegiatan ini begitu besar. Adapun beberapa hal yang sedikit mengganggu
pelaksanaan program ini adalah sulitnya menyesuaikan jadwal antara satu
pihak dengan pihak lainnya serta jarak tempuh masing-masing dusun dengan
dusun percontohan yaitu Dusun Tompak yang cukup jauh dan medan yang
berat.