You are on page 1of 11

Control Eating

The food we eat seems to have profound ___(1)___ on our health. Although
science has made enormous ___(2)___ in making food more fit to eat, it has, at the
same time, made many food unfit to eat. Some research has shown that perhaps
80% of all human illnesses are related to diet and 40% of cancer is related to the
diet as ___(3)___, especially cancer of the colon. Different cultures are more prone
to ___(4)___ certain illnesses because of the food that is characteristic in these
cultures. ___(5)___ food related to illness is not a new discovery.
1. a. Effects
b. Importance
c. Significance
d. Motion
2. a. steps
b. jumps
c. lapses
d. laps
3. a. such
b. so
c. that
d. well
4. a. set
b. contract
c. attract
d. retract
5. a. What
b. This
c. Such
d. That

In 1945, government researchers realized that nitrates and nitrites, commonly used
to preserve color in meats, and other food additives, caused cancer. Yet, these
carcinogenic additives remain in our food, and it becomes more difficult all the
times to know which things on the packaging labels of processed food are helpful
or harmful. The additives, which we eat, are not all so direct. Farmers often give
penicillin to beef or poultry, and because of this, penicillin has been found in the
milk of treated cows. Sometimes similar drugs are ___(1)___ to animals not for
medicinal ___(2)___ but for financial ___(3)___. The farmers are simply trying to
fatten the animals in order to ___(4)___ a higher price on the market. Although the
Food and Drug Administration (FDA) has tried repeatedly to control these
procedures, the ___(5)___ continue.

1. a. doled out
b. administered
c. extended
d. cast
2. a. purposes
b. objects
c. incentives
d. points
3. a. easons
b. clues
c. prompts
d. tenets
4. a. pass
b. conquer
c. seize
d. obtain
5. a. operations
b. practices
c. questions
d. issues

Globalisasi
Nama : Maula Adilla
Kelas : XII KPR 4
No. Abs : 19

Misi dan kegiatan untuk menghadapi globalisasi yaitu meningkatkan Sumber Daya
Manusia, melatih SDM di Indonesia agar mental dan skill lebih siap untuk bersaing
di masa yang akan datang. Dan agar bisa menciptakan keterampilan untuk trampil
dan menciptakan produk produk dari indonesia. Lebih mencintai produk khas
indonesia. Mencintai tanah air. Menjunjung tinggi nilai kesatuan dan persatuan di
indonesia. Selalu melestarikan budaya di Indonesia. Menciptakan misi, visi serta
strategi masa depan, misalnya kreativitas, kemampuan berubah cepat, potensi
berkembang, serta berkemampuan dan kemauan belajar terus-menerus.

NKRI Harga Mati


Nama : Maula Adilla
Kelas : XII KPR 4
No abs : 19

NKRI ini dibangun dengan darah pengorbanan dan perjuangan para pejuang yang
rela mati demi bangsa indonesia, dan tugas kita ialah menjaga keutuhan NKRI. Hal
ini merupakan harga mati dan tidak boleh ditawar lagi. Dan saya akan menjaga
NKRI ini dengan giat belajar, Menjunjung tinggi nilai nilai rasa cinta tanah air,
Melestarikan budaya, dan mempunyai rasa nasionalisme. Mencetak generasi muda
yang aktiv, berprestasi, dan bisa membanggakan nama Indonesia.

GLOBALISASI
Nama : Aldila Nurrahayu
Kelas : XII KPR 4
No. Abs : 05

Jika saya menjadi pemuda pada saat globalisasi saya akan mempersiapkan diri dari
sekarang untuk menghadapi globalisasi, karena pada zaman globalisasi 5 tahun
kedepan saya berharap banyak remaja yang mengerti dan ingin memajukan Bangsa
Indonesia kembali dan merebut kemerdekaan kita karena pada zaman globalisasi
kita bukan lah diserang kekayaan tetapi moral bangsa yang terus ditindas dan
dipengaruhi hingga mejadikan bangsa indonesia untuk semakin jatuh kedepannya,
meninggkatkan spiritula remaja, etos kerja, dan membudayakan remaja untuk
saling menghargai satu sama lain.

NKRI Harga Mati


Nama : Aldila Nurrahayu
Kelas : XII KPR 4
No.abs : 05

Jika saya menjadi pemuda pada saat itu saya Penilaian prestasi perlu benar-benar
menilai prestasi remaja secara tepat dan berorientasi pada pengembangan remaja.
Penanaman nilai yang menekankan pada paradigma learning organization, dan
budaya organisasi yang berorientasi pada profesionalisme Memperhatikan faktor-
faktor eksternal strategi perusahaan yang berorientasi global, lingkungan bisnis dan
lain-lain

Skenario Drama
1. Tema : Indahnya Persahabatan
2. Ritme Cerita Drama:
a) Eksposisi
(Amaliya)
(Maula)
(Dias)
(Aldila)
(Widiana)
(Dea)
b) Permasalahan
Amaliya tidak bisa mengerjakan semua tugas yang diberikan kakaknya, Widiana.

c) Komplikasi

Dea mementingkan mencoba game baru dan membatalkan bantuannya kepada


Amaliya.

d) Catatan 1

Aldila memergoki Dea sedang asyik bermain game di Mall.

e) Catatan 2

Maula dan Aldila mengingatkan Dea agar menepati janjinya kepada Amaliya dan
membantu teman yang membutuhkan pertolongan.

f) Kesimpulan

Dea pergi ke rumah Amaliya untuk meminta maaf dan segera membatunya.
Naskah Drama

Seisi Rumah Amaliya nampak sibuk. Seminggu lagi Widiana, kakak Amaliya akan
menikah. Amaliya sedang libur sekolah, ia sedang bersantai di sofa saat Widiana
menghampirinya.

Widiana : Amaliya, kamu libur ya?

Amaliya : Iya, kak. Kenapa?

Widiana : Tolongin kakak bisa, dong?

Amaliya : Tolongin apa, kak?

Widiana : Kebetulan kurir yang biasa nolongin kakak lagi sakit. Kamu bisa nggak
bantuin ambil souvernir di mall, anterin sisa pembayaran catering di Gading Resto,
ambilkan baju untuk pagar ayu di Budhe Ayu dan cek kesiapan gedung pernikahan
kakak?

Amaliya : Hah? Banyak banget, kak. Itu harus selesai dalam sehari?

Widiana : Iya nih, mal. Tolongin kakak ya, please?

Amaliya : Ya udah deh.

Amaliya sedang berpikir keras bagaimana ia dapat melakukan tugas yang diberikan
kakaknya, sementara jarak dari keempat tersebut saling berjauhan. Bersamaan dengan
itu, Maula dan Aldila datang ke rumah Amaliya.

Maula : Mal, kita ke toko buku, yuk! Kata aldila lagi ada diskon besar-besaran, loh!

Aldila : Iya, Mal. Kemarin kamu kan mau cari novel terbarunya Alberthiene Endah, kan?
Amaliya : Wah, teman-teman, kayaknya aku nggak bisa ikut kalian deh. Aku harus
bantuin Kak Widiana untuk mempersiapkan pernikahannya. Nih, aku harus ke semua
tempat ini.

Amaliya menunjukkan selembar kertas yang bertuliskan daftar permintaan tolong


kakaknya.

Maula : Mal, kamu yakin bisa ke semua tempat ini? Semuanya kan saling berjauhan.
Apa perlu kita bantu?

Aldila : Bener tuh si Maula! Gimana kalo kita bantuin kamu? Aku telepon Dea dan Dias
deh biar mereka juga bantuin kita.

Aldila menelepon Dea terlebih dahulu.

Aldila : Halo, De. Kamu bisa bantuin Amal nggak? Dia lagi bantuin persiapan nikahan
kakaknya. Nah, kamu bisa kan tolong ambilkan souvernir di Mall. Dekat rumahmu kan?

Dea : Oke, bisa aja. Bentar lagi, ya. Ini masih repot.

Disisi lain, Dea sedang asyik membaca berita tentang tempat permainan baru di mall
dekat rumahnya. Ia ingin segera mencoba game tersebut.

Dea : Kalo bantuin Amaliya berarti aku nggak bisa coba game baru. Tapi udah terlanjur
bilang oke. Gimana ya? Ah, bohongin aja lah!

Dea mengirim pesan kepada Aldila bahwa ia harus membantu ibunya dan tidak bisa
membantu Amaliya.

Aldila : Dea SMS, nih. Dia bilang mendadak harus bantu ibunya. Jadi kita bagi tugas
berempat aja sama Dias. Aku sama Maula ke mall ambil souvernir, Dias ambil baju
pagar ayu ke Budhe Ayu dan Amaliya ke Gading Resto dan cek kesiapan gedung, ya?

Amaliya : Wah, terima kasih teman-teman. Tanpa kalian aku pasti nggak bisa
melakukan ini semua.

Maula : Sama-sama, Tar. Kita sebagai teman harus saling membantu dong!
Persahabatan kita

kan sudah terjalin sejak sepuluh tahun lalu.


Aldila dan Maula pergi ke mall untuk mengambil souvernir. Sesampainya di mall.

Maula : al, coba kamu lihat anak yang pakai baju biru itu? Kok mirip Dea, ya?

Aldila melihat kearah yang yang ditunjuk Maula. Seorang anak berbaju biru tampak
asyik memainkan game di salah satu area permainan.

Aldila : Loh, itu kan memang Dea. Yuk, kita samperin, la!

Maula dan Aldila berjalan kearah Dea dan menepuk bahunya.

Aldila : Hayo, katanya bantuin ibu? Kok malah mainan disini?

Maula : Iya parah kamu, De. Bisa main disini tapi bantuin Amaliya nggak mau. Dia kan
sahabat kamu juga.

Dea memasang wajah kikuk dan menunduk bersalah.

Dea : Maaf deh, aku khilaf. Aku benar-benar ingin mencoba game ini, tetapi aku sudah
terlanjur janji untuk membantu Amliya. Akhirnya aku terpaksa bohong.

Maula : Kamu nggak tau betapa kerepotannya Amaliya, De.

Dea : Maaf....

Aldila : Sudah, De. Jangan meminta maaf pada kami, tapi minta maaflah pada Amaliya.
Mungkin dia sekarang masih di rumah, karena ketika hendak pergi, saudaranya dari
luar kota datang dan ia harus menemuinya.

Dea : Aku ke rumah Amaliya sekarang, deh!

Maula : Eh, tunggu dulu! Bantuin kita bawa souvernir! Terus kita sama-sama ke rumah
amaliya.

Setelah selesai mengambil souvernir di mall. Dea, Aldila dan Maula kembali ke rumah
Amaliya dan

Dias sudah berada disana.

Amaliya : Loh, Dea? Katanya kamu bantu ibumu?

Dias : Lah iya, De? Kok cepet?

Aldila : Akal-akalan dia aja, Mal. Aslinya asyik main game (Aldila dan Maula tertawa)

Dea : Maaf ya, Amaliya. Tadi aku bohong sama kalian. Aku lebih mementingkan game
dari pada bantu sahabatku sendiri.

Amaliya : Udah nggak apa-apa, De.

Dea : Ada yang bisa aku bantu, Amaliya?

Amaliya : Ada, dong! Cek kelengkapan gedung, bisa?

Dea : Bisa kok! Buat Amaliya apa sih yang nggak?!

Dea, Aldila, Dias dan Maula tertawa.

Pada naskah drama diatas menceritakan tentang arti persahabatan dimana kita harus


membantu sahabat yang membutuhkan bantuan. Dalam contoh naskah drama
persahabatan diatas juga menggambar sifat manusia yang lebih mengutamakan
kepentingan diri sendiri dibanding orang lain. Padahal, didalam persahabatan
dibutuhkan rasa solidaritas untuk mempertahankan keutuhannya. Terlebih bila sudah
berjanji, hendaknya ditepati.

You might also like