You are on page 1of 6
(3} BPJS Kesehatan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Nomor : 198/IV-03/022020 Jakarta, 24 Februari 2020 Lampiran Satu berkas Hal : Ketentuan Penjaminan Kasus Infeksi Novel Coronavirus (Infeksi 2019-nCoV) Yth. Direktur/kepala/Pimpinan FKRTL Provider BPJS Kesehatan Cabang Jakarta Timur di Jakarta Menindaklanjuti meluasnya penyebaran Infeksi Novel Coronavirus (Infeksi 2019- CoV) ke berbagai negara, bersama ini disampaikan beberapa hal sebagai berikut 1, Terdapat peningkatan kasus yang signifikan pada sejumlah Negara di dunia yang telah dilaporkan adanya kasus Infeksi infeksi Novel Coronavirus (Infeksi 2019-nCoV) sehingga dinyatakan sebagai Kedaluratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia (KKMMD)/Public Health Emergency of Internasional Concern (PHEIC). 2. Sehubungan dengan adanya morbilitas penduduk, terdapat risiko penyebaran Infeksi Novel Corona is (Infeksi 2019-nCoV) ke Indonesia sehingga diperlukan upaya penanggulangan dalam bentuk peningkatan kewaspadaan dini, kesiapsiagaan, serta tindakan antisipasi pencegahan, deteksi, pengobatan, dan respon lain yang diperlukan, 3. Berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam poin 1 dan 2, telah diundangkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/104/2020 tentang Penetapan Infeksi Novel Coronavirus (|nfeksi 2019-nCoV) sebagai penyakit yang dapat menimbulkan wabah dan upaya penanggulangannya. 4, Adapun ketentuan yang terluang dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia tersebut Antara lain a. Menetapkan Infeksi Novel Coronavirus (Infeksi 2019-nCoV) sebagai penyakit yang dapat menimbulkan wabah. b. Segala bentuk pembiayaan dalam rangka upaya penanggulangan Infeksi Novel Coronavirus (Infeksi 2019-nCoV) dibebankan pada anggaran Kementrian ‘PIS Kesehatan Kantor Cabang Jakarta Timur JL. Sunan Giri No. $8 RT. 008/015 Kel. Rawamangun, Kec. Pulo Gadung - Jakarta Timur 13220 Telp. 021-2983 4102, Fax. 021-2983 4103 www: bpjs-kesehatan.go.id Kesehatan, Pemerintah Daerah, dan/atau sumber dana lain yang sah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan termasuk untuk biaya perawatan bagi kasus suspek yang dilaporkan sebelum Keputusan Menteri mulai berlaku dengan mengacu pada pembiayaan penyakit infeksi emerging tertentu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, 5. Sebagaimana Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2019 pasal 52 tentang manfaat yang tidak dijamin dalam program Jaminan Kesehatan Nasional, yaitu pelayanan Kesehatan akibat bencana pada masa tanggap darurat, kejadian luar biasalwabah. 6. Sehubungan dengan regulasi di atas maka yang dapat disampaikan terkait penjaminan kasus Novel Coronavirus (Infeksi 2019-nCoV) Antara lain a, Infeksi Novel Coronavirus (Infeksi 2019-nCoV) telah ditetapkan sebagai penyakit yang dapat menimbulkan wabah sebagaimana masuk dalam manfaat yang tidak dijamin dalam manfaat Jaminan Kesehatan Nasional b. Penjaminan kasus Infeksi Novel Coronavirus (Infeksi 2019-nCoV) dibebankan pada anggaran Kementrian Kesehatan, Pemerintah Daerah, dan/atau sumber dana lain yang sah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan ©. Adapun ruang lingkup penjaminan sebagaimana poin b ditujukan kepada seluruh kasus suspek yang dilaporkan balk sebelum maupun sesudah Keputusan Menteri mulai berlaku dengan mengacu pada pembiayaan pasien penyakitinfeksi emerging tertentu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerjasama yang balk diucapkan terima kasin. De ryeKot ReCSCSRSaNES KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR HK.01.07/MENKES/104/2020 TENTANG PENETAPAN INFEKS! NOVEL CORONAVIRUS (INFEKSI 2019-nCoV) SEBAGAI PENYAKIT YANG DAPAT MENIMBULKAN WABAH DAN UPAYA Menimbang PENANGGULANGANNYA, DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, bahwa berdasarkan pertimbangan peningkatan kasus yang signifikan pada negara yang melaporkan kasus, Infeksi Novel Coronavirus {Infeksi 2019-nCoV) telah dinyatakan sebagai_--Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia (KKMMD)/ Public Health Emergency of International Concern (PHEIC); bahwa sehubungan dengan meluasnya penyebaran Infeksi Novel Coronavirus (Infeksi 2019-nCoV) ke berbagai negara dengan risiko penyebaran ke Indonesia terkait dengan mobilitas penduduk, diperlukan upaya penanggulangan dalam bentuk peningkatan kewaspadaan dini, kesiapsiagaan, serta tindakan antisipasi pencegahan, deteksi, pengobatan, dan respon lain yang diperlukan; bahwa berdasarkan pertimbangan — sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, peru menetapkan Keputusan Menteri Keschatan tentang Penetapan Infeksi Novel Coronavirus (Infeksi 2019- nCoV) sebagai Jenis Penyakit Yang Dapat Menimbulkan Wabah dan Upaya Penanggulangannya; Mengingat 1 6. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor 20, Tambahan Lembaran Republik Indonesia Negara Nomor 3273}; Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Keschatan (Lembaran Negara Republik Indonesia ‘Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan (Lembaran Negara Republile Indonesia Tahun 2018 Nomor 128, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6236); Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1991 tentang Penanggulangan Wabah Penyakit Menular (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1991 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3447}; Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 949 /Menkes/SK/VIlI/2004 tentang —_-Pedoman, Penyelenggaraan Sistem Kewaspadaan Dini Kejadian Luar Biasa; Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1501/Menkes/Per/X/2010 tentang Jenis Penyakit Menular Tertentu Yang Dapat Menimbulkan Wabah dan Upaya Penanggulangan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 503); Menetapkan. KESATU KEDUA 8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomer 45 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Surveilans Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1113); 9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 82 Tahun 2014 tentang Penanggulangan Penyakit Menular (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1755); 10, Peraturan Menteri Kesehatan Nomor $9 Tahun 2016 tentang Pembebasan Biaya Pasien Penyakit Infekst Emerging Tertentu (Berita Negara Republik Indonesia, ‘Tahun 2016 Nomor 1968); 11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keschatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1508) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 945); MEMUTUSKAN: KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN TENTANG PENETAPAN INFEKS! NOVEL CORONAVIRUS (INFEKSI 2019-nCoV) SEBAGAI PENYAKIT YANG — DAPAT MENIMBULKAN WABAH DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA Menetapkan Infeksi Novel Coronavirus (Infeksi 2019-nCoV) ‘Sebagai Penyakit Yang Dapat Menimbulkan Wabah. Terhadap Penyakit sebagaimana dimaksud Diketum. KESATU, Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah melakukan upaya penanggulangan yang meliputi a. komunikasi risiko dan peningkatan komunikasi, informasi, dan edukasi kesehatan kepada masyarakat secara berkala termasuk kepada masyarakat yang akan berpergian ke wilayah terjangkit, dengan materi terutama mengenai pencegahan penyebaran penyakit melalui praktek perilaku hidup bersih dan sehat dan KETIGA KEEMPAT KELIMA KEENAM antisipasi penularan; b. melakukan Kesiapsiagaan, deteksi, serta respon di pintu masuk negara dan di wilayah; ©. penyiapan fasilitas pelayanan Kesehatan perawatan dan rujukan serta fasilitas penunjang seperti laboratorium dan bahan logistik kesehatan yang Giperlukan beserta jejaringnya secara terpadu dan berkelanjutan; dan 4. pelaksanaan koordinasi dengan lintas sektor untuk efektivitas dan efisiensi upaya penanggulangan Infeksi Novel Coronavirus (Infeksi 2019-nCoV) Seluruh unit utama di lingkungan Kementerian Kesehatan melakukan komunikasi intensif dengan para pibak yang berkepentingan, baik di pusat maupun daerah, sesuai dengan tugas dan fungsinya guna mencegah penyebaran Infeks! Novel Coronavirus (Infeksi 2019-nCov) di wilayah Indonesia Segala bentuk pembiayaan dalam rangka _upaya penanggulangan sebagaimana dimaksud Diktum KEDUA dibebankan pada anggaran Kementerian Kesehatan, pemerintah daerah, dan/atau sumber dana lain yang sah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pembiayaan sebagaimana dimaksud Diktum KEEMPAT termasuk untuk biaya perawatan bagi kasus suspek yang Gilaporkan sebelum Keputusan Menteri ini mulai berlaieu dengan mengacu pada pembiayaan pasien penyakit infeksi emerging tertentu sesuai dengan Ketentuan peraturan perundang-undangan. Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan, Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 4 Februari 2020 MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, ted. ‘TERAWAN AGUS PUTRANTO.

You might also like