Professional Documents
Culture Documents
123 1 362 1 10 20180123 PDF
123 1 362 1 10 20180123 PDF
2443-115X
e-ISSN. 2477-1821
ABSTRACT
Dragon fruit is a kind of cactus tree from the family Cactaceae. Red dragon fruit contains
lots of vitamin C, vitamin E, vitamin B1, B2, and B3. These vitamins can increase energy, and
metabolize food, and even improve skin quality. This study aims to determine whether red
dragon fruit skin extract can be made into lotion preparation and to know the effect of variation
of red dragon fruit skin extract on physical properties of lotio. Red dragon fruit skin was
extracted by maceration, lotio was made using formulation with variation of dragon fruit skin
extract which were F1 (3%), F2 (5%), F3 (7%). The lotio was making by mixing the oil phase
into the water. Physical test results showed there was organoleptic change in F1, F2 and F3
after observation for 4 weeks. The average result of pH test for four weeks was meet the lotio
requirements ranging from 4.5-8. F1 with an average of 6.5, F2 with an average of 7.25, F3
with an average of 7.5. The result of viscosity test is F1 0,5 poise, F2, F3 and F4 0 poise. The
result of F1 7.0 cm, F2 7,1 cm and F3 7.5 cm. The irritation test results are not irritating on the
use of F1, F2 and F3. The test results showed that F0 and F1 are more favorable. The result of
this research was that red skin dragon fruit extract can be made into lotio formulation and there
was influence of variation of extract concentration on the physical properties of lotio.
Berdasarkan latar belakang diatas, jumbai buah sudah berubah warna menjadi
maka peneliti tertarik melakukan penelitian kemerahan dan kedua pangkal buah
dari ekstrak kulit buah naga merah berkeriput.
(Hylocereus Polyrhizus) sebagai
Antioksidan dalam Formulasi sediaan lotio. Konfirmasi Identitas jenis Tanaman Kulit
Buah Naga Merah
METODE PENELITIAN Konfirmasi Identitas jenis buah naga
Tempat dan Waktu dilakukan di Laboratorium Biologi
Penelitian ini dilakukan di Universitas Bengkulu dengan cara
Laboratorium Farmasetika AKFAR AL- membawa bagian-bagian dari tanaman buah
FATAH Bengkulu. Penelitian ini dilakukan naga mulai dari buah, batang dan akar,
pada bulan Januari sampai April 2017. kemudian diserahkan kebagian
laboratorium.
Alat
Alat-alat yang digunakan adalah Pembuatan Ekstrak kulit Buah Naga
Stamper, Mortir ,cawan penguap, gelas ukur Merah
(pyrex), sendok tanduk, pipet tetes, sudip, Pembuatan Simplisia
timbangan, kertas perkamen, serbet, wadah, Kulit buah naga merah terlebih dahulu
batang pengaduk, rotary evaporator, dipisahkan dari buah, kemudian di sortasi
waterbath, botol coklat, Viscometer brook lalu dicuci dan dirajang dengan ukuran 2-3
Field. cm, setelah itu dihaluskan dengan
menggunakan blender sampai halus merata.
Bahan
Bahan-bahan yang digunakan bersifat Pembuatan ekstrak
teknis yaitu Ekstrak kulit buah naga merah, Masukkan simplisia ke dalam botol
gliserin, Asam stearat, karagenan (NaCMC), coklat, kemudian tambahkan cairan penyari
paraffin liquid, Triethanolamin (TEA), asam atau pelarut campuran etanol 70% dan HCl
benzoate, Parfum, Aquadest, alkohol 70%. 1% dengan perbandingan 9:1, kemudian
botol ditutup dan dibiarkan terlindung dari
Jalannya Penelitian cahaya dan stabil, sambil sesekali dikocok
Tempat Pengambilan Sampel selama 24 jam. Setelah itu disaring sehingga
Sampel yang digunakan dalam diperoleh hasil maseratnya, Lalu hasil
penelitian ini adalah kulit buah naga merah maserat tadi diuapkan dengan rotari
(Hylocereus polyrhizus) pada bulan Februari evapoator sehingga diperoleh ekstrak kental
2016. Buah naga yang telah masak diambil dari kulit buahh naga merah Hylocereus
dari penjual buah yang ada di kota polyrhizus).
Bengkulu. Buah Naga dipanen umumnya
berumur 11 bulan dan sudah tua dengan Rancangan Formula
beberapa penampakan atau tanda-tanda Formulasi Lotio dari ekstrak kulit
seperti berikut, Kulit buah sudah berubah buah naga merah (Hylocereus polyrhizus),
warna menjadi merah tua atau merah dalam penelitian ini rancangan formulasi
mengkilap, mahkota buah sudah mengecil, dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
NaCMC 1 1 1 1 Pengental
Glycerin 5 5 5 5 Pelembab
Triethanolamin 2 2 2 2 Emulgator
Alcohol 5 5 5 5 Pelembab
Tabel 3. Hasil Uji Organoleptis Lotio Ekstrak Kulit Buah Naga Merah
Lotio yang baik seharusnya tidak iritasi ketika dioleskan pada permukaan
mengalami perubahan apapun dengan kulit.
jangka waktu penyimpanan yang lama baik
itu konsistensi maupun bau. Berdasarkan Hasil Uji pH
syarat sediaan lotio, lotio ekstrak kulit buah Hasil uji pH lotio ekstrak kulit buah
naga merah tidak memenuhi syarat fisik naga merah dapat dilihat pada tabel 5.
sediaan. F1 memiliki pH yang baik dimana pH
F1 tersebut masih memasuki range menurut
Hasil Uji Homogenitas SNI, sedangkan pH F2, F3 memiliki pH basa
Uji homogenitas bertujuan untuk karena F2, F3 memiliki konsentrasi yang
melihat dan mengetahui tercampurnya lebih tinggi dibandingkan F1, sifat basa
komponen-komponen sediaan lotio. Hasil tersebut disebabkan adanya kandungan
yang diperoleh dari uji homogenitas alkaloid pada ekstrak kulit buah naga yang
menunjukkan bahwa seluruh sediaan lotio bersifat basa.
telah homogen dengan tidak adanya partikel-
partikel kasar pada kaca objek (tabel 4). Hal Hasil Uji Viskositas
tersebut tersebut sesuai dengan persyaratan Hasil uji viskositas lotio dari ekstrak
sediaan lotio dimana harus menunjukkan kulit buah naga merah menunjukkan bahwa
susunan yang homogen dan tidak terlihat formula lotio F1, F2, F3 memiliki viskositas
adanya partikel kasar. lotio yang homogen 1 poise. Ini menunjukan bahwa lotio ekstrak
mengindikasikan bahwa ketercampuran dari kulit buah naga ini tidak memasuki range
bahan-bahan lotio yang digunakan baik. yang ditetapkan oleh SNI. Hal ini
Suatu sediaan lotio harus homogeny dan disebabkan karena kandungan air yang
terdistribusi merata agar tidak menyebabkan banyak pada ekstrak kulit buah naga merah.
Tabel 4. Hasil Uji Homogenitas Lotio Ekstrak Kulit Buah Naga Merah
Minggu Ke
Formula
1 2 3 4
F0 Homogen Homogen Homogen Homogen
F1 Homogen Homogen Homogen Homogen
F2 Homogen Homogen Homogen Homogen
Minggu Ke
Formula Rata-rata
1 2 3 4
F1 6 7 6 7 6,5
F2 7 8 7 7 7,25
F3 7 8 8 7 7,5
Hasil Uji Daya Sebar Uji Daya sebar yang baik pada
Uji daya sebar bertujuan untuk sediaan lotio yaitu berkisar antara 7-16 cm.
melihat kemampuan penyebaran sediaan dari hasil penelitian yang didapat
lotio pada permukaan kulit, dimana lotio menunjukan bahwa kemampuan menyebar
diharapkan mampu menyebar dengan mudah lotio tiap formula baik. Hal ini ditunjukan
pada saat dioleskan pada kulit tanpa dengan semakin besar gaya/beban yang
menggunakan tekanan yang berarti. Daya diberikan daya lotio semakin meningkat.
sebar yang baik menyebabkan kontak antara Sehingga lotio mudah dioleskan pada kulit.
obat dengan kulit menjadi luas, sehingga Dengan beban yang paling besar F1(7,0),
absorpsi obat ke kulit berlangsung cepat(7). F2(7,1), F3(7,5) yang memenuhi syarat
viskositas menurut SNI. Dimana F3
Tabel 6. Hasil Uji Daya Sebar Lotio memiliki daya sebar yang paling besar
Ekstrak Kulit Buah Naga Merah karena mengandung zat aktif yang lebih
tinggi dibandingkan F1, F2.
Daya
Sebar
Berat Beban Hasil Uji Iritasi Kulit dan Hasil Uji
Formula dengan
(g) Kesukaan Konsumen.
Beban
Evaluasi uji iritasi kulit merupakan
(cm)
salah satu syarat sediaan lotio yang baik.
F0 1 3,5 Berdasarkan penelitian bahwa sediaan lotio
2 4 ekstrak kulit buah naga merah tidak
5 5,2 menyebabkan iritasi kulit ini menunjukan
F1 1 3,8 bahwa sediaan lotio memenuhi syarat lotio.
2 5,2 Kemudian dilakukan uji kesukaan pada
5 7,0 sediaan lotio untuk melihat formula mana
F2 1 4,8 yang memiliki evaluasi yang paling baik,
2 5,7 dari hasil penelitian didapatkan bahwa
5 7,1 konsumen lebih menyukai F1, dibandingkan
F3 1 3,9 F2, F3.
2 5,4
5 7,5