You are on page 1of 9
Ere rn ae eT 3 PENGARUH JENIS ABSORBAN DALAM PROSES. ISOLASI KATECHIN GAMBIR (THE EFFECT OF TYPE OF ABSORBANCE IN THE ISQLATION PROGESS OF GAMBIER GATEGHIN) Hendin Muchtar, Yusmeianti dan Gusti Yeni Baristand industri Padang Ennai: guszen@yahoo.com tenutama industri farmasi dan kosmotik dapat dilakukan mss ?P enyediaan katechin gambir sebagai bahan bake industri dengan mengisvlasi katechin monggunakar absorban dalam metada kromatografi kolo, yang memberkan has:| optimal dan kemurnian tinggi. Absorsan yang dapat digunakan untuk isolas! sesuai dengan sifat sonyawa katechin adalah sifka gel, amber! XAD; dan sephadex LH-20 sebagai (asa iam dan metanal, hekse"eliasetat_ dan camourannya sebagai fasa_gerakn Untuk menentukan kemumian clan identifikast senyawa kalechin gambir yang diperbleh. cilakukan ji kimia/tisika berdasarkan silat senyawa dan ponquijian lerhadap kromalografi lapis fipis (KIT), spaktrofotameter UV/Vis, spekirun FTIR dan HPLC sera uit Jalen, Berdasarkan nasil analisa dan uji kemumian katcehin gambic yang dihasikan pada penotilian ini didapatkan katechin gambir nasil fsolasi dengan menggunakan kombirasi absorban amberlil XAD. dan sephadex LH-20 yang paling identik dengan kemurnian tinggi dibanding stanoar katechin sintetis yang tersedi.a Kata kunol : Katechin, isotasi, absorbant ambier catechin as raw matarial especially in tne pharmacy and casmetic indutries, can be isolated by means of chromatography method, using absorbance column that gre high purity of catechin content. The absortance that can be usad vere amberite XAD', sic gel and sephadex LH-20 as stationary phase. The solvent bony used were molhanol, hexano, ethyl acetate and mixture of the three solvents as mobile phase. The Identitcation and determination of the catochin's punily in gambior was camed out by using thin layer chsamatography (TLC), spectrophatometer of UMS and FTIR, High Pressure Liquid Chrometegraphy (HPLC) and metting point apparatus. Based or the resut analysis, the catachm being isaiatex? by combination of amberite ADA and Sephadex LH20 absorbance was having high punty nod comparaiwely ifontic to the eatechin stared, Keywords : Catectrin, isolation, absorbance Gare n Gambir adalah exstak dan dan ranting tanaman Uncaria Gambir (Hunter) Roxb yang dikeringkan. Gelah gambir menganiiung kateshin (20-35%), praduk kondensasi dalam hentuk asam kalechu tanat atau tanin (25 — 55%), kuersetin, asam G@ gallat, asam alegat, katecal, pigman dan alkaloid dalam jumian ka Selain itu gambir juga mengandung lik, minyak, Katechin marah, gambir fu oresensi (dalam jumiah kecil), dan zat-ral mineral (3 — 4%). Katechin dan tanin merupakan kandungan utama dari gambir yang terinasuk senyawa kompleks das katechin dari gambir secara kromatograti lapisan tipis atau Thin Layer Chromatography (TLC) dan kroma- fograli kolom dilakukan dengan 2 tahap ‘solasi menggunakan kolom (absorban} yang berbeda dan mencan kambinasi alysorban yang paling osck untuk menghasilkan katechin dani gambir dengan tingkat kemur- nian can rendemen tinggi. Kombinasi ab- sorban yang digunakan dalam penetitian in| adalah amberlit pada isclasi iahap pertama dan silika gol tahap kedua (ambertt « siixa gel); sikka gel isolasi tanap pentama dan Sephadex LH-20 isolasi tahap koduc {silika gel-sephadex LH-20); serta amberiit isolasi tahap pertama dan sophadex LH-20 \solast lahap kedua (amberlitssephadex LH-20). Dari ketiga Kombinasi absorban terscbut diperkirakan kombinasi antara absorban amborit dan sephadex LH-20 dapat meng- hasikan isolasi kalechin paling tinggi. Hat ini disebabkan silat amberlit yang lebih olisien dalam penggunaan peanut dibandingkan dengan sitika gel dan sifat dari sophaclex LH- 20 yang mempunyai resolusi tinggi. Bahan Bahan yang digunakan dalam pene- {tian ini adalah: a} Bahan untuk pembuatan gambir muri yailu gambir_ mentah dan bahan untuk isolasi gambir = metanol, oil aselat, heksana, amberit XAD, _ sephadex LH-20, sika gol; serta b) bahan kimia_ untuk analisa katechin: acetonitrl, asam formiat, ell asetat, dan slandar pombanding katechin merk Sigma. Alat Feralatan penolitian tetdirl alas: kolom preparalil, neraca anatitix, desikator, aven, pompa vakuen. evaporator, plat silika GFPS4, spektroloiometer UV/Vis, kromatograli cair kinerja tinggi (HPLC), spekwometer infra- merah (IR), lampu UY, alat ujititik loteh, alat- alat gelas, saringan 300 mesh, boks KLT (kromatografi lapisan tipis), Rertas saring whatman 42, dan alattlat untuk analisa, Metoda 4. Pemurnian Gambir Pemumian gambir dilakukan melalui tahapan proses pelarutan dengan air panas (suhu = 70°C), penyaringan dan pencucian secara dengan air bersih untuk menghilingkan Komponen yang bukan kate- ‘chin dalam gambir. Filtral yang didapat dari hasil saringan igndapkan selama sematam untuk mencta- endapan yang maksimal Endapan icuci Kembali dengan air dingin sampai aie eucian berwama cokiat muda atau bers! yong menunjukkan banwa senyawa tan sudah terpisahkan, Endapan yang. didapat gikeringkan dalam oven dengan suhu + 50°C. Gambit koring kemudian dinalusken dongan lumipang porselen dan selanyutiya digunakan sebagai bahan baku penibuatan katechin gambir mutni 1. Isolasi Katechin Secara Kromatograli Penggunaan dua absorban yang ber beda merupakan Salah satu Solis dalam mengelisionkan pengambilan senyawa kate chin dari gambir. Penggunaan absorban por- tama bertujuan untuk menghiangkan senyawa nin seperti senyawa kalecol, kuersetin, dan fain-lain. Absorban yang dipakai pada tahap berlama morupakan absorsan dengan harga yang murah, proses pemumiannya kembali mudah dan penyusutannya cukup kecil Penggunaan apsartir inti Kedva ddakukan sebagai proses penyelesaian axhir (finishing) alum pengambilan senyawa katochin dalam cambir, Biasanya absorban ada tahep kedua merupakan absorban dengan tingkat ‘efektiftas yang tinggi a. Isolasi dengan absorban amberlit XAD, isolasi dengan absorban amberit XAD. diahukan dengan melarutkan gambir data air Gingin dan dilevratkan dalam kolom yang berisi absorban amberit sedikit cami secikil Senyavea yang larut dalam air termasuk lanin yang melewati kelom — dibuang, sedangkan senyawa kalochin dan senyawa flavoneid lainnyit akan diserap oleh amborl. Solan-juinya olusi senyawa yang diserap amboriit dengan metanol. Elust yang keluar dilampung dalam via-vio! kecil berdasarkan wama yang terontuk dar masing-masing elual, dhidentilikasi dengan pelat KLT dengan Penampak noda uap fodivmtampu UV dan solanjutnya At nya diukut. Nilal RY men akan perbandingan anlara jarak clue: Gongan jamk noda yang timbul. Senyawa yang dianggae memitki nitai RI yang sama Migabung dan dipehatkan, b.isolasi dengan silika get Sebolum mengisolasi dengan alssorban Sitka gel, dilakukens preparasi senpel fomanaskan gambir dalam trutan ‘etl aseiat, cisaring dan divapkar di alas. eva- orator, komudian dicampurkan dengan siika gel sampai terbentuk larutan yang ITP eet homogen. Larutan dimasukkan ke dalam kolom dan elusi secar bertingkal dengan tahap. penambahan pelarut heksana (sa- nyaiva non polar lurun ke bawah), dan dilanjuikan clusi dengan etil asetat : alkohol secara gradient gravily (1-9, 2-8, 3° 7, dan selerusnya). Elual yang kelvar ditampung dalam vial-vial kecil bordasarkan pada warna yang terbentuk dan masing-masing aluat dan chidentiikasi dongan polat KLT dengan Panampak noda uap iodiunvilaripu UY. So- hyawa yang dianggap memiliki RE yang sama digabung dan dikristalkan. ©. Isolasi LH20. Gambir yang sudah dllakukan pemi- Sahan dengan absorban silika gal atau amberiit ditimbang dan dilarutkan dengan stil asetat dengan porbandingan 1:5 sam- pai semua bahan terlarut, dipanaskan di alas penangas air pada suhu 80°C + 2°C lebih kurang 10 menit, dan disaring selagi panas dengan kertas saring Whatman 42. Hasil saringan kemudian dikeringkan di atas penangas air sehinoga terbentuk fraksi gam- bit kering, Endapan kemudian cliarutkan Kembali dengan matanol dan dimasukkan ke dalam kolom beds! absorban sephadex LH- 20 setara perlahan-lahan agar pembentukan pita warna tidak rusak. Selanjutnya diblarkan mengendap solama semalam atau sampai terbentuknya pita. wame yang sempurna dakimn kolom, lalu elusi dengan metarol dengan absorban sephadex [ieee | non Gamibar 1. Dagan aly proses isolast katechin dani gambir eee atnetertenchra roe Ser ES 3. Penguilan dan analisa Terhadap katechin gambir yang dida- pat dilakukan pengujian seeara kualltatil can kuantitatif. 2, Pemerikeaan kualitatif 1) Uji Ketarutan dengan berbagal pe seperti metanol, elif aselal, akuades, Ko- rolorm dan lain-lain, Hasil elusi ditam- pung dalam vial-vial keel, dan terhadap macing-masing vial dllakukan uji RE ppadia lal KLT dengan fasa gerak campuran elancl ; air; asam asetat (40; G0; 1%) viv, kemudian cideniiikasi dengan Jampu UY. Neda dengan Ri yang sama, digabungkan dan dikrislalken. Rtekris: talisas! dilakukan dengan manambahkan: Kloroform secara perahan sambil diaduk sampai tetbentuk endapan. Selanjatnya disaring dan dikeringkan dalam desikator sampai kadar air diperkirakan 2 15 %, Bagan alir proses seperti terlihat paca Gambar 4 2) Reaksi warna dengan bes) (Il) klorida. 3) Identifikasi katechin secara HPLC. 4) Uji FTIR untuk methat bentuk struktur motekul yang terbentuk dan sanyawa: katechin basil isalasi dibandingkan dengan standar teknis keluaran Sigma, b. Pomeriksaan kuantitatit 1) Penentuan kadar air diakukan dengan metoda gravimetti, 2)Pengujian iit toleh dengan menggu- aa | =] ae Sad Seis [Sepia] ise sates) as akan alat penentuan tilik leleh (Ietiing point apparatus). 3)Serapan maksimun dengan alat spek- lrololometer UV/Vis, 4)Penentuan kadar katechin dilakukan ‘mentinut SNLO1-2391-2000. Pengukuran dapat dilakukan dengan membandingan Ppenyerapan lanvian conioh dengan pa fyerapan larutan standar menggunakan alat spekrofotomator UV, dengan rumus sebagai benkut ‘Katectin (%) = EI279 x Ws * 100 E279 x W Keterangan : F279 © Penyerapan taruian contoh pada panjang golem bang 279 nm. Ec27M = Penyernpan lanaan standar pais paniang gelombang 279 nim. = Gorat standar, = Rerat conich gambi ws w Identifikasi Senyawa Hasil Isolasi dengan HPLC Pengujian menggunakan HPLC dile- kukan untuk menentukan kemumian senyawa hasil isolasi. Contoh katechin dari gambir dilarutkan dalam larutan metanol, dencessan, dan 1 mpgram sampel dinjeksikan ke dalam kolom platinum EPS C18 dengan spesifikast : 1.5 wm, 33 x 7 mm rockel, mobile phase 0.05% VV TFA 87:13 water acetonitil, Howrate 10 myvimin dan getactor UY 210 nm, Identifikasi Senyawa Hasil Isolasi dengan FTIR Untuk membuklikan bentuk struktur katechin gambir basi isolasi yang sama Sengan membancingkan dengan standar pembanding yang tersedia dilakukan ujl dengan FTIR. Spektrafolometer Infra merah (HA) digunakan untuk anatisa gugus fungsi dengan kondisi contoh berupa Bubuk 1% ‘Tabel 1, Hasil Uji Gambir Menton dan Gambir Hast! Pemurnian ff oo “Syarm Mutu | dalam bubuk KBr yang ditual pele. Spek- ‘tregram inframomh dibaca pada angka ge- fornbang 400-4000 cm ' dan diamali bilangren gelombang serapan gugus fungsinya, Ideniifikasi Senyawa Hasil Isolasi dengan Spektrofotometer UWVis Pengujian manggunakan spektiofoto- meter UV/Vis. dilakukan untuk menentuken ‘serapan maksimum larutan gambir yang divji pada panjang getombang 250-350 nm, Sorapan maksimum yang terbentuk pacia panjang gelombang 280-281 nm merupakan Serapan maksimum untuk senyawe kaicohin, PES Nae anaes Kemurnian Gambir Pemumian gambir dilakukan pertia- satkan sifat-sifat kelarutan dari komponen ulama yang terkandung dalam gamibie yaw katechin dan tanin (asam Kalechu tanat) mempunyai kolautan berbeda, Katechin fidak muda larut dalam air dingin dan dalam keadaan koring berbentuk amor berwama kuning muda dan momberkan rasa manis: Sedangkan tanin mudah fant dalam aie dingin dan daiam keadaan kering berwame ooklat kemerahan yang membenkan rasa sopat ” Parameter yang diharapkan dari hasil pemumian gambir yalty gambir dengan kandungan katechin tinggi dan paramoter lainnye yang memenuhi porsyaratan standar mutu gambir mutu |, SNi 01-3391-2000 '", Hasil pemurian gambir dangan me- toda yang dilakukan menunjukkan teriadinya peningkaian kandungan watechin dari gambir mentah (bahan baku). Kadar katechin yang di uji secara speklrofotometer adalah 94,555 dengan parameter lainnya yang memenuhi standar mutu 1 Seperti dapat dilihal pada Tabel Hasit Analisa | no. Keiteria Uj ‘Stil, 01-3381 - 2000 tesistas! = Mutu Taku — | Wasi Pe 1. |ikeadaan 1 Sarit funn tut ‘Bubuk Puch Worn Ikuning sid kuning IKuning sfd kuning —kekuningan ‘koeokistan, Ikeecktatan, Law has —_|ienas |kthas [2 Radar ai. bib Maks i4 isa Is (3 iRedarabu, bb % Maks & se LaF { 4” Katechin bib %, sdtvk —_|Min. 60 (60,31 a5, = [Radar bahan tk larut dir: | = | “i ts NMaks.7 leo3 Is,02 [-Alkcohot bit 4. __Iaks.12 \o.4a 614 Teen eee Dalam isolast senyawa katechin gambir, semakin tinggt kandungan_ kalechin dan bahan gambir yang cigunakan, semakin sedikit Komponen lainnya (seperti tanin, katecol, dan lain¢lain} sehingga somakin mudah prosos dalam pemurnian gambir. isolasi Katechin Secara Kromatograti Toknik isolasi yang digunakan untuk membuat katechin murni dari gambir adalah teknik pemisahan dengan cara kromatograli. Krematografi merupakan suatu metoda pemi- sahan {isk dimana kemponen yang. dipi- gahkan digisiribusikan diantara tasa iam dan fasa gerak. Fasa yang lebih kuat antaca molekul solut dengan yang ada di dalam fasa cham akan manyotabkan jumlah solut tertahan dalam fasa diam, lebih besar dibawah kondlisi setimbang dan sebakknya Pemisahan dengan teknik ini juga dida- sarkan pada perbedaan sifat-sifat fisik, dimana ada zal yang terlarut dalam cairan dan ada zal yang dapat loradsersi pada sual butiran zat padat. Proses adsorbs! dipenga- rubi-oleh kekuatan ikatan antara solut dan adsorban yang digunakan untuk dapat salting momisahkan. Terlepasnye solut dari adsor- ban adalah Karena tendensi kelarutannya, dimana adsorban yang dersifat polar akan mengadsorbsi solut yang bersifat sobih polar °. Isolasi dengan Amberlite Isolasi dengan amberiit dilakukan ber- dasarkan pada prinsip kerja ambertit yang menyerap Komponen tidak larut dalam air dingin seperti kalechin dant senyawa flavonoid lainnya. Sedangkan senyawa yang larut dalam air dingin, soperti senyawa tanin dan senyawa lainnya yang tersia daa proses pemurnian gambir akan turun molowall celah amber bersama proses pencucian. Untuk mengamibil senyawa yang diso- fap ambertit, elust dengan pelanat malar. Senyawa yang diserap ambarlit dapat mele- paskan kembali ikalannya karena metanol yang merupakan pelarut yang cocek sebagal Pelarut flavonoid (gambin). Hasil elusi deri amberlit diidentitkast dengan KLT, dimana senyawa. yang sama ditendai dengan nada pada KLT yang sama digabung dan dipeiaian, Isolasi awal dengan amberit meru- pakan sualy cara untuk mengefisienkan iselasi katechin balk terhacap wakta maupun blaya, Karena jika dilakukan langsung dengan Sephadex LH-20 proses pemborsihan kemball Sephadex LH-20 akan membutuhkan wastu yang lama dan metanot yang banyak Enema Isolasi dengan Sephatiox LH-20 Pemisahan dengan sephadex LH-20 bekeria dengan prinsip memisahkan larvian gambir berdasarkan pecbedaan bera! molakul (BM) dalam lanutan, dimana BM yang besar terelusi Iebih dahulu ke dasar kolom baru, dilanjutkan dengan GM yang tet kecil Sephadex LH-20 dirancang iiusus untuk digunakan memakal pelarut organik. Pada proses pomisahan komponan dengan sephadex LH-20 akan terbentuk pila pita wana berdasarkan kemponen yang dipisahkan, Pada pemisahan komponon gam bir dari hasil isolasi amberit, pita-piia. ware yang terbentuk akan beware coklat pads bagian baweh kolom, yang menancakan masih terdapainya kotoran atau komponen lain seperti tanin yang tidak terpisahkan oleh amberlit. Bagian atasnya berwarna kuning muda, yang dan hasil identiikasi clan pangue jian secara KLT dan dibandingkan dengan standar sintetis, merupakan senyawa katechin. Hal ini menun-jukkan penggunaan sophadex LH-20 dalam proses isolas! Katechin cukup efektil dan juga berdasarkan sitainya se- phadex LH-20 akan menghasilkan eluat tanpa sisa sehingga Kettiangan Komponen yang diharapkan akan menjadi Keel, Sephariox LH.20 dapat emisahkan komponan lebih selekill, namun kele-mahannya sult dalam emumian kemtbal Kemurnian dan identifikasi senyawa Untuk menguji Kemurnian dan iden- iifkasi masing-masing sonyavra kaleclin asi isolasi menggurakan kombinas| absorban yang berbeda, dilakukan uji banding dengan standar sintelis (Sigma), meliput! uji reaksi wama, KLT, pengukuran tit lalen, kolerulan Sonyawa, Sérapan maksmum, spoktram IF spoktralotametar UV/Vis dan HPLC. 1. Reaksi warna. Senyawa katochin dari masing- masing Produk hisit isolasi sama-sama memberikan warna hijau kehitaman jika direaksikan dengan senyawa FeCl, dafam suasana basa Hal int monunjukkan semua senyawa me. fupakan golengan senyawa katechin, 2. Identifikasi noda dengan KLT (khroma- tografi tapisan tipis). Untuk melihat ungkal kemurnian se ryawa basi isolasi dapat digunakan KUT dengan penampak noda lampu UV daniatau uap iodium, Elven yang digunakan adala campuran elanol, ukuades, asam asetat Eine ns dengan perbandingan (40:60'1)% wv. Hasil blusi memberikan satu noda yang menun- jukkan bahwa sonyawa dalam keadaan mumi, Elusi senyawa katechin dari hasil golasi kombinasi absoroan yang _berbeda dongan standar sintetis pada KLT dengan luon yang sama (ko-kromarograli) mem berikan nifai RY yang sama yaitu 0,92. Hat ini menunjukkan bahwa senyawa ter-sebut adalat identik, 3. Titik telen. Untuk melihat kemumian senyawe dapat ciukur tik letehinya. Bila sonyawa ter- sebul mempunyai tik Isioh dengan range yang besar menunjukkan senyawa tersobut kuurang murni. Sebalknya jika title selehnya sama atau hampir sama dengan range yang jam —_dapal_cliperkirakan rat tersebut idontik. Dari hasit yj cictapatkan titk ieleh sonyawa hasil isolasi dengan kombinasi absorban amberlit = sephadex LH-20 adalah ‘168°C atau mendexati sama dengan standar pembanding yaity 167-188°C. Hal int menunjukkan senyawa dalam keadaan murni dan identik dengan standar sintatis, 4. Kadar katoehin Analisa kadar kalechin gambir dilakukan secara spekirofotometer UV/Vis: pada panjang gelombang 280 nm sesuai dengan SNI_ 01-2981-2000, berdasarkan fumus perbandingan borat conioh dan TERETE ERE) standar katechin dikal dengan perban- dingan serapan standar dengan serapan senyawa katechin hasil Isolast dikal, 100% seperti torihat pada Tabel 2. Dari hasil pemitungan diketahul bahwa dongan absorban Ambaril-Sephadex LH-20 kadar katechin sebesar 98.63%, dengan absorban Siika get ~ Sephadex LH20 kedar katechin scbesar 96,81% dan dengan absorban Silke gol-Ambedit kadar katechin sebesar 95,12% (Tabel 3), 5. Kelarutan senyawa katechin Senyawa katechin mudah farut dalem til asetat dan metanol, sukar iarut dalam alr dingin, dan tidak larut dalam Klarotorm. Hasit morunjukkan bahwa conyawe katechin hasit ‘eolasi dengan kombinasi absorban Amborlt — Sephadex LH-20 lebih mendekati kotarvian standar sebogaimana terlihal pada Tabet 3, Identifikasi senyawa katechin dan standar dengan Spectrophotometer Infra Red (IR) Idontiikas! pita absorps! khas yang disedabkan olen berbagai gugus lungs! menupekan dasar penatsiran Spekinen lalra Merah”, Delapan daerah _lerperting telah ditantukan dengan balk yang cigunakan pada penolsiran —pendahulunn — spektrum, Jadi Irokwensi regang 0-H menimbuikan pita absomsi kuat didaerah 3472 om" (stander) dan $411 cm" (senyawa hasil isolasi), Serbo Pu babuniogan nae. |sarbu {i kokuringna| nkckuningen [Publ ketuningon hat a Ika, na 1.45 2.99 ji4.08 nk ht, 388°C were raasi°c here: ‘Koda Ratecti lon 95.12% las.an%e loser, [rotarstan clam ai enyge sat ont 112 ‘Kelantan dala ood seat ida aru 1:10 Sukerionut 41000. Sukarlarut 1.1060 | pact aru 1:2,8 Nua lara 1:3, Prost dak ant |Prakbs tdak banct Peaks toa larut | ‘ida ar 112 Sade lr 41000 [Prams tas rut 1:3, (las tru #210 00 lrts.009 yeu al ITEC ec cece ‘Adanya pita kuat didaerah 3000 cm" sid 3/50 om" pada spexirum IR sua senyawa merupakan polunjuk kuat bahwa rolckul ih mengandung gugus O41, Pita pada range 650 cm" s/d 1675 cm" menunjukkan adanya regang -C=C- aromatik, lentur = C H. AcH, Tidak adanya pita kuat pada range 850 cm"-3300 om manuinjukkan tidak adanya regang G-H pada —Gst+H, ArH dan lainlain, regang C=C, C=N, regang C=O pada asam. aldehid, kelon, amida, ester, aahidada dan taindain, Spektrum IF) dart kalechin standar dan kalechin hasil isolasi dengan beberapa absorban, disajkan pada Gambar 2a, Gambar 2b dan Gambar 2c. 7. Spektrum Senyawa dengan Spektro- fotometer UV-Vis Spektrum senyawa kalechin dari gambir hasil isolas) menggunakan kombinas! ab- sorban yang borbedla mempertihatkan pala yang sama dengan slandar sintetia. Secapan maksimum terihat pada panjang geiombang 280-281 nm dalam pelarut metanol balk sonyawa hasil isolasi maupun senyawa slan- dar sintetis. Hal ini monunjukkan senyawa hasit isolasi yang didapat adalah muri dan igentik seperti terlihat pada Gambar 3 8. Katechin hasil iselasi dibandingkan dengan katechin sintetis secara HPLC Kromatogram katechin hasil isolasi dari kombinasi absorban dengan katechin sintetis dapat dilihat pada Gambar da, Gambar 4h dan Gambar 4c. Hasil identifikas! kromatograrn menun- jukkan adanya pita yang sama pada waktu fatensi yang sama dengan standar sintotis. Berarti hedua pita identik satu sama lain, atau menunjukkan kedua senyawa tersebut adalah sama. Isolasi dengan kombinasi absorban Isolasi dengan vanasi absortain mom. berikan hasil yang berbeda. Penggunaan absorban amberlit XAD4 dengan ukuran bu: jan 20-60 mesh, parosilas volume 42% dan as permukaan 300 mig sering digunakan untuk mengisolasi senyawa-senyawa tenol, antibiotik. pestisida khlorida dan berbagai sonyawa aromalik dan senyawa nitrogen dan laineiain. Abssorban ini borsifat non polar: Senyawa katechin gambit yang dilarutkan dalam air akan dapat diserap dengan baik dalam kolom amberit XADS, sehingga senyawa polar lain yang larut datam air akan ‘dapat pisahkan dengan baik. GO? Dalam penggunaan sephadex LH-20 yang dirancang untuk diqunakan dalam palarut crganik polar alau campuran pelarut dengan air mempunyai_ukurnn parlikel dalam keadaan kering 18-111 im, alam metanol 27-163 ym, Absorban ini stabil salam pelarut air dan eluen organis, tidak stabil pada pH dibawah 2. Pernisahan didasarkan pada berat molekul dari bahan ‘Gambar 2a. Spakirum it Haul solasi Senyawa Katechin Gambir Menggunakan Absorban Sika Gel-Amberist Gambar 20. Spokinum IR Hasil cola! Senyavra Katechin Gambir Menggunakan abe ‘sorban Sika GekSephadex LH:20 Gambar Ze, Spekium IR Hast! tasial Senyawa Kea:echin Gambir Menggunakan Ab- sorbain Amberll Sephadex | H-20 GD ‘yang diisolasi_sehingga katechin yang bersifat mudah tarut dalam air mempunyai erat molokul yang cukup besar yaiiu 290 ‘akan lebih mudan dipisahkan dengan katt ‘nasi Kedue absoiban lersebut. Dalam penggu- aan absorban silika gel, dimana pemi- sahannya berdasarkan lingkat kepolaran, Senyawa kalechin yang tergoiong kedalam sényawa polar akan lebih banyak terserap dan tertinggal dalam absorban ini. Oleh karena itu penggunaan variasi absorban dengan silike gel untuk Senyawa katechin tidak olisien, seperti yang dapat dilihat dari kadar kaiechin yang dipersleh pada Ta- bel 2, Dari selutuh hasit analisa, temyata kombinasi absorban amberlit ~ sephadex LH-20 memberikan senyawa yang ientik dongan standar sintelis. Semakin mendekati senyawa katechin dari gambir yang digi semakin muri katechin gambit yang ciefape, Fingkat kemurmian yang tinggi merupakan salah salu syarat ponggunaan babain baku dalam industi Kosmetik: dan obal-obatan. Bitinat dati tingkat_kernumiannya, kaiechin hast isolast absorban amberti-sephadex LH-20, identk dengan standar_pembanding sintetis (Sigma), se ingga katechin ini dapat digunakan sebagat slandar pembanding yang sclamta ini sult diperoie. Kendala lain adalah harga standar pembanging yang mahal serta memerukan waki yang cukup lama antara pemesanan hingga penerimaan akibat prosedur impor yang cukup rurnit. Terdapat pula kemungkinan stanstar mengalami kerusakan ateu terumi selama proses pengiriman. Dai Penggunaan standar pomioanding alam akan fat lebih stabi jika cibancingkan dengan sonyawa sintelis dan sebainya siandar a Gambar da. Kivomatogran sécsta HPLC dan Katechin Sintotis dan Katechin Gomne Hast solasi Menggunsican Absorban Silka Gel-Amberit Panjang Gatem bang in) Gambar 3. Spektrum UV/Vis Katechin States dan Katachin Hasil tiolanl dengan \Variasi Absorban, ze secre HPLE dari is dan Katechin Gant- bir Masil Isoims! Menggurakan sb- ‘suman Saka Gal-Sephaces LM 20 sewer Gambar 4c. Khromatogran secara HPLC den Kaiechin Sintetis dan Katechin Gambir Hos Insoles! Menggunaken ‘Absotba Ambarli-Seohadax LH 20 Sat Gee pembanding yang digunakan dalam pengu- fian sebaiknya mempunyai sifat yang benar- benar sama dengan kandungan bahan yang akan dif. Hasil isolasi dengan rendemen yang tinggi merupakan yang paling dinarapkan, arena hal ini akan berpengaruh lerhadap biaya produksi KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Dani identifikasi garni hasil isolasi dengan menggunakan Rombinasi ‘dua absostar yang berbeda yang dibandingkan Gengan cstandar sinictis, inasi amberli-se- phadex LH-20 mempunyai silat yang paling identk cengan standar sintetis, dan menun- jukkan tingkal kemurnian tinggi, yang ‘erlihat pada titk leleh yang sama, ‘mucah larut dalam air dingin dan etil asetat, sukar larut dalam kioraform dan ciliat dari bemtuk spektrunt Serta bentuk strukiumya paling mendekati standar katechin sinictis. 2 Rendemen terlinggi didapat pada kombi- nasi absarban ambedilesephadax LH-20 tu 98.63% dengan kadar air 14,019, 3. Kalechin murni_ yang diperoieh berpotansi ufluk dikomersialkan sebagai bahan baku obal_dan kosmolik seria sebagai standar pembanding dalam pengujlan _produk gémnbir cit laboratorium, Saran Metoda isolasi untuk mendapatkan kale sebagai bahan baku industri obat dikembangkan dalam skala yang lepin besar dan dinvaluasi tekno- ekonominya. sebelum diproduksi secara Ko- mersial. Ucapan Terima Kasih Penwlis menyampaikan terima kasi kepada Sapak Prot. DR. Ami Bokhtiar, MS, DEA. Apt dan Bapak DR. Dodi Prima Putra, APT dari Fakullas Farmasi Unand yang telah memberkan masukan dan sacan dalam melakukan Kegiatan peneiitian int, FTAR PUSTAKA 1. Anoqimous. Standar Nasional lackonosia Syaral_ Mutu Gambi, SMI O1 — 339% — 2000, Dewan Standar Nasional indonosin ‘Senyawa Bahan Alam Flavanoid Sebagsi Obal dan Kosmetik, Pidalo Pengukuhan Seoagal Guru Besar Totap dalars lima Farmar, Ossampeikan pads apa’ Senat Luar Biisa Universias Andalas, Padang, 4 Februar 2005, 3. KHostetimana. “Cara Khromatograly_ Paratit, Pangguncan pada toast hyawa’ Alam, Tejemahan, Ponerit (7B Bandung, 1935, 4, Day, ROA dan AL. Under Kina Kuraniittl, Ditenjorns Soendoro, Evanggs, Jakaria, 1991. 5. Henman, J.R: G. Blusche. Analsis Famasi, Eoisi ke-5, Literjemankan Oleh Soendadl Noesono, Gajah Maca Universily Press, Yogyakarta, 1304 6. GUSULY. Hendr. M, Indra. S, Firdous. J. Yunia. “8, Maral, Pengarun Wakiu Pemanasan Tethadap_ Mula Cube Bile Gambir dan Aptikasi Scbagai Penyemak Kulit, Jumal Risot Industr’ dan Porda- gangan, Volume 3, No.2, Desember 2005, 7. Leung." AY. Enoyo., Gammonnatural ingracionts ised. Foods Drugs and ‘Cosmetic, 103 ~ 104; New York, John Viley & Sons, 1980. 8. Markhan, KR Cara mengidentfikns| flavonoid,” Teriemanan. Kesasih wingia, Penerbit 12, Bandung, 1958 ‘Budicaya, Pengolahan ikasinya, Ponti non Kayu, Padang, Wolo Richman, B, For, Ea Gosard, Reali JE nat Ghoimetty, Fitn Eaton, Macrae, Now Fone 585. 11. Sastrohamigjojo, H_ Spektroskopi Intra moerahe Palais Egehaal Uawerstas Gajah Mada, Libery, Yogyakana, 1992, 12. Yusmeiarti, Sifia, Elya ovina, Dindin, S. Pongembangan’’ Teknologl " Rerusntan Garb, Lagoron Pescngh, cre anon ae lai Litbang industri Padang, Mare! 13, ontataraman, K, The Chemistry of ‘Synthethic Dyes, Acadamic Press. ina., ‘New York, Second Ed., 1969

You might also like