You are on page 1of 1
Asuhan Keperawatan pada Pasien Terinfeksi HIV/AIDS Setelah terbentuk, kode genetik DNA berupa untai ganda akan masuk ke inti sel. Kemudian, oleh enzim integrase, DNA kopi dari virus disisipkan dalam DNA pasien. HIV provirus yang berada pada limfosit CD4* kemudian bereplikasi, menyebabkan sel limfosit CD4 mengalami sitolisis (Stewart, 1997). Virus HIV yang telah berhasil masuk dalam cubuh pasien juga menginfeksi berbagai macam scl, tcrutama monosit, makrofag, scl-scl mikroglia di otak, sel-scl hobfour plasenta, sel-sel dendrit pada kelenjar limfa, sel-sel epitel pada usus, dan sel Langerhans di kulit. Efek dari infeksi pada sel mikroglia di otak adalah encepalopati dan pada sel epitel usus adalah diare kronis (Stewart, 1997). Gejala-gejala klinis yang ditimbulkan akibat infeksi tersebut biasanya baru disadari pasicn sctelah bebcrapa waktu lamanya karena tidak mengalami kesembuhan. Pasien yang terinfeksi virus HIV dapat tidak memperlihatkan tanda dan gejala selama bertahun-tahun. Sepanjang perjalanan penyakit tersebut, sel CD4° mengalami penurunan jumlah dari 1000/pl sebelum terinfeksi menjadi sekitar 200- 300/ul setelah terinfeksi dalam kurun waktu 2-10 tahun (Stewart, 1997). Fagosit Termasuk di dalamnya adalah monosit dan makrofag, sel darah putih dengan jumlah besar yang mengelilingi dan mencerna sel yang membawa partikel-partikel antigen. Ditemukan di seluruh tubuh, fagosit membersihkan tubuh dari sel yang rusak, memulai respons imun dengan membawa APC (Antigen Precenting Cells) pada limfosit, yang penting dalam proses regulasi dan inflamasi respons imun, dan membawa reseptor untuk sitokin. Sel dendrit, tipe lain dari fagosit juga merupakan APC. Neutrofil adalah fagosit granulosit yang penting dalam respons inflamasi. Komplemen Sistem komplemen terdiri atas 25 protein. Komplemen mempunyai kemampuan untuk mengurangi respons inflamasi, dan juga berfungsi dalam memfasilitasi fagositosis atau melemahkan membran sel bakteri. Protein komplemen berinteraksi satu sama lain dalam tahapan aktivasi sckuensial, membantu proses inflamasi. Meskipun demikian sistem imun mempunyai kemampuan melawan berbagai macam predator, tetapi masih dapat dilawan oleh TIIV (HUMAN IMUNODEFICIENCY VIRUS) Secara struktural morfologinya, bentuk HIV terdiri atas sebuah silinder yang dikelilingi pembungkus lemak yang melingkar-melebar. Pada pusat lingkaran terdapat untaian RNA. HIV mempunyai 3 gen yang merupakan komponen fungsional dan struktural. Tiga gen tersebut yaitu gag, pol, dan env. Gag berarti group antigen, pol mewakili polimerase, dan env adalah kepanjangan dari envelope (Hoffmann, Rockstroh, Kamps,

You might also like