You are on page 1of 7

PREDIKSI KEBUTUHAN TEMPAT TIDUR MENURUT STANDAR EFISIENSI BOR

DEPKES TIAP BANGSAL RAWAT INAP RSUD KABUPATEN KUDUS BULAN JUNI
– DESEMBER TAHUN 2014

Mila Marga Anggraeni

Abstract
One of management of the Inpatient Unit in RSUD Kudus Regency noteworthy is BOR
value. Beds used in intensive care patients need to be managed and cared for their use in order
to achieve efficiency. In the initial survey, in get BOR value inefficiencies in RSUD Kudus
Regency in January and ending in May 2014 contained in 12 inpatient wards. BOR Number of
beds per wards between 12 – 68 beds. The purpose of this study was to determine the bed
capacity by BOR efficiency standards, according to the department of health in RSUD Kudus
Regency inpatient wards sacred in June until December 2014.
The type of research was descriptive research with cross sectional approach. The study
variables include Inpatient bed day, Available beds, period of time, BOR (Bed Occupancy Ratio)
and BOR efficiency standards department of health. The data processing used were tabulation,
calculation and presentation of data.
Based on the survey result, the available beds in January - May from 12 wards were
different number of its bed. Found that the ward with the most available beds was Melati 1 and
Melati 2 ward with totaling 68 beds. Whereas the least was Anggrek 1 and Anggrek 2 ward with
totaling 12 beds. The most numerous inpatient length of stay per ward in Januari - Mei was in
Anggrek 2, which amounts about 5480 days. Time period used was 28 - 31 days. Prediction of
inpatient bed day per ward in Januari - Mei, the most numerous was in the Obsgyn ward, which
amounts about 2199 and there was at least one that is much as orchids ward 432 days. The
prediction of bed need per ward in June - December the most numerous was in the Obsgyn
ward, that was 84 - 119 units and at least present on the orchid ward 2 between 21 – 29 beds.
The conclusion of this study was prediction length of stay and the bed capacity need
standart of efficiency in each ward every month increased. So the recommended number of
additions performed a bed on a ward that lacked the beds and ward should the surplus be
allocated to bed ward that lacked the number of beds. Because the number of this bed plus, it
was nececessary in the new room additions or do widening the room on each ward.

Key Word : Prediction, Bed Capacity, BOR, Standart of Efficiency

PENDAHULUAN

Rumah sakit merupakan salah satu pengobatan yang sempurna kepada pasien
instansi pemberi pelayanan kesehatan yang baik pasien rawat inap, rawat jalan maupun
mengutamakan pelaksanaan pelayanan pasien gawat darurat. Pimpinan Rumah
kesehatan melalui upaya penyembuhan Sakit bertanggung jawab akan mutu
pasien, rehabilitasi dan pencegahan pelayanan medik di rumah sakit yang
gangguan kesehatan. Rumah Sakit memiliki diberikan kepada semua pasien. (1)
fungsi utama memberikan perawatan dan
Dalam Permenkes RI no Pada bulan Januari di dapatkan nilai
269/MENKES/PER/III/2008 bab I pasal I BOR yang tidak efisien terdapat pada
disebutkan bahwa rekam medis adalah bangsal melati 1, bogenvil 2, melati 2,
berkas yang berisikan catatan dan dokumen cempaka 1, dahlia 3, bersalin. Dari keenam
tentang identitas pasien, pemeriksaan, bangsal tersebut didapatkan nilai BOR yang
pengobatan, tindakan dan pelayanan lain terlalu rendah, sedangkan pada bangsal
kepada pasien pada sarana pelayanan anggrek tidak efisien karena nilai BOR
kesehatan. Setiap proses penyelenggaraan terlalu tinggi.
rekam medis dapat terlaksana dengan baik
dan dapat memberikan informasi dan data Pada bulan Februari di dapatkan
yang lengkap, akurat dan tepat waktu jika nilai BOR yang tidak efisien terdapat pada
didukung sumber daya manusia yang bangsal melati 1, bogenvil 2, melati 2, dan
memadai dilihat dari segi kualitas dan bersalin. Dari keempat bangsal tersebut
kuantitasnya. (10) didapatkan nilai BOR yang terlalu rendah,
sedangkan pada bangsal cempaka 3, dahlia
Berdasarkan keputusan Menteri 2, dahlia 1, anggrek 1 tidak efisien karena
Kesehatan No.34/Dirhub/1972 tentang nilai BOR terlalu tinggi.
perencanaan dan pemeliharaan disebutkan
bahwa untuk menunjang terselenggaranya Pada bulan Maret di dapatkan nilai
rencana induk yang baik, maka setiap BOR yang tidak efisien terdapat pada
rumah sakit diwajibkan mempunyai dan bangsal bogenvil 1, melati 1, bogenvil 2,
merawat statistik yang up to date atau melati 2, bersalin, karena dari keenam
terkini dan terbaru dan membina rekam bangsal tersebut didapatkan nilai BOR yang
medis berdasarkan ketentuan yang terlalu rendah. Sedangkan pada bangsal
ditetapkan. Banyak indikator yang bisa cempaka 3, dahlia 2, dahlia 1, bersalin dan
digunakan menilai rumah sakit, yang paling anggrek 1 tidak efisien karena nilai BOR
sering digunakan, yaitu BOR (Bed terlalu tinggi.
Occupation Rate), ALOS (Averate Length
Of Stay), BTO (Bed Turn Over), TOI (Turn Pada bulan April ada di dapatkan
Over Internal), NDR (Net Death Rate), GDR nilai BOR yang tidak efisien terdapat pada
(Gross Death Rate), dan rata – rata bangsal melati 1, melati 2, karena dari
kunjungan klinik per hari.(4) kedua bangsal tersebut didapatkan nilai
BOR yang terlalu rendah. Sedangkan pada
Indikator – indikator yang digunakan bangsal cempaka 3, dahlia 2, dahlia 1,
untuk menilai cakupan pelayanan unit rawat bersalin, anggrek 1,dan anggrek 2 tidak
inap adalah BOR dan BTO, sedangkan efisien karena nilai BOR terlalu tinggi.
indikator yang digunakan untuk menilai
mutu pelayanan unit rawat inap adalah Pada bulan Mei di dapatkan nilai
GDR dan NDR, dan indikator yang BOR yang tidak efisien terdapat pada
digunakan untuk menilai efisiensi pelayanan bangsal melati 1 dan melati 2, karena dari
unit rawat inap adalah LOS dan TOI. kedua bangsal tersebut didapatkan nilai
BOR yang terlalu rendah. Sedangkan pada
Pada survei awal yang dilakukan bangsal cempaka 3, dahlia 2, dahlia 1,
pada saat magang, didapatkan bersalin, anggrek 1, dan anggrek 2 tidak
ketidakefisienan nilai BOR di RSUD Kudus efisien karena nilai BOR terlalu tinggi.
pada bulan Januari sampai dengan bulan Ketidakefisienan nilai BOR dikarenakan
Mei tahun 2014. Dari indikator BOR yang ketidaksesuaian jumlah tempat tidur masing
ada bisa dikatakan tidak efisien dikarenakan – masing bangsal.
standar nilai BOR menurut DepKes adalah
BOR = 60 – 85%.
TUJUAN PENELITIAN sectional yaitu pengukuran variabel
dilakukan pada saat yang bersamaan.
Mengetahui kapasitas tempat tidur
menurut standar efisiensi BOR, menurut
Depkes di bangsal Rawat Inap RSUD POPULASI DAN SAMPEL
Kabupaten Kudus pada bulan Juni sampai Populasi yang diambil dalam
bulan Desember tahun 2014. penelitian ini adalah laporan data statistik
Tujuan Khusus ruangan rawat inap yang sudah
a. Mengetahui kapasitas tempat tidur terkomputerisasi pada masing – masing
(A) pada masing - masing bangsal bangsal bulan januari sampai bulan mei
bulan Januari sampai bulan Mei 2014. pada tahun 2014, dan sampelnya adalah
b. Mengetahui hari perawatan masing – data – data dasar berupa jumlah tempat
masing bangsal bulan Januari sampai tidur siap pakai (A), periode waktu (t) dan
bulan Mei tahun 2014. hari perawatan (hp).
c. Mengetahui jumlah hari/periode waktu Analisa Data
tahun 2014. 1) Menghitung BOR dengan
d. Menghitung prediksi jumlah hari ∑? ?
menggunakan rumus : x 100%.
perawatan tahun 2014 dengan ∑? ? ? ?
menggunakan metode time series. 2) Prediksi hari perawatan berdasarkan
e. Menghitung prediksi kapasitas tempat time series yang dihitung dengan
tidur pada bulan Juni sampai bulan rumus : Y = a + bx.
Desember tahun 2014 berdasarkan 3) Menghitung jumlah tempat tidur
perhitungan BOR sesuai standar berdasarkan standar BOR efisien dan
efisiensi Depkes dengan prediksi hari perawatan.
menggunakan metode time series. 4) Memprediksi BOR berdasarkan jumlah
tempat tidur yang telah diprediksi.
METODOLOGI PENELITIAN
Prediksi kapasitas tempat tidur PEMBAHASAN
didukung oleh laporan data statistik ruangan Berdasarkan gambaran frekuensi
rawat inap. tinggi rendahnya pemanfaatan tempat tidur
pada waktu tertentu dapat diketahui melalui
JENIS PENELITIAN rata – rata penggunaan tempat tidur atau
Jenis penelitian yang digunakan BOR dengan standar ideal 60% - 85%.
adalah deskriptif. Metode penelitian 1. Kapasitas Tempat Tidur (TT)
deskriptif adalah suatu metode penelitian Berdasarkan hasil pengamatan yang
yang dilakukan dengan tujuan utama untuk dilakukan dapat diketahui bahwa
membuat gambaran tentang suatu keadaan jumlah tempat tidur di RSUD
secara obyektif, sehingga pembaca dapat Kabupaten Kudus sudah sesuai
lebih mudah mengerti dan mendapatkan dengan teori yaitu Rumah sakit B1
gambaran yang jelas mengenai hasil yaitu RS yang melaksanakan
penelitian. Adapun metode yang digunakan pelayanan medik minimal 11 (sebelas)
adalah kajian dokumen, yaitu metode yang spesialistik dan belum memiliki sub
dilakukan dengan cara pengumpulan data spesialistik luas dengan kapasitas
yang menghasilkan catatan – catatan 300-500 tempat tidur. (9)
penting yang berhubungan dengan masalah RSUD Kabupaten Kudus merupakan
yang diteliti tentang data – data statistik Rumah Sakit bertipe B, jadi jumlah
rumah sakit. tempat tidur yang tersedia di RSUD
Kabupaten Kudus sudah sesuai
Pendekatan yang digunakan dalam dengan teori karena jumlah tempat
penelitian ini adalah pendekatan cross tidurnya sesuai dengan yang
ditetapkan yaitu 409 TT. Tetapi karena
jumlah pengunjung di RSUD Depkes rata – rata lama dirawat yang
Kabupaten Kudus setiap bulannya ideal adalah antara 6 – 9 hari.
meningkat jadi perlu penambahan 3. Periode Waktu (t)
jumlah tempat tidur yaitu antara 82 – Periode waktu yang dimiliki pada
342 TT. Karena jumlah tempat masing – masing bangsal di RSUD
tidurnya ditambah, maka perlu di Kabupaten Kudus pada bulan Januari
lakukan penambahan ruangan baru hingga bulan Mei berbeda, yaitu 31
atau dilakukan pelebaran ruangan hari untuk bulan Januari, Maret dan
pada masing – masing bangsal. Mei. Sedangkan untuk bulan Februari
2. Jumlah Hari Perawatan (HP) adalah 28 hari dan bulan April 30 hari.
Dari data yang di dapat dari penelitian Periode waktu yang digunakan untuk
dan hasil pengamatan, jumlah hari menghitung nilai BOR menyesuaikan
perawatan di masing-masing bangsal jumlah hari dalam satu bulan. Periode
setiap bulannya pada bulan Januari – waktu yang digunakan sudah sesuai
Mei berbeda-beda. Pada bulan dengan standar yaitu periode waktu
Januari bangsal yang paling banyak dalam 1 bulan.
hari perawatannya adalah bangsal 4. Prediksi Jumlah Hari Perawatan (HP)
Melati 2 yaitu sebanyak 1007 hari, Prediksi hari perawatan diperoleh
sedangkan yang paling sedikit dengan menggunakan metode tren
terdapat bangsal Bersalin yaitu 17 angka jumlah hari perawatan minimal
hari. Pada bulan Februari bangsal 5 bulan dan 3 bulan, sehingga dapat
yang paling banyak hari perawatannya diketahui prediksi jumlah hari
adalah bangsal Melati 2 yaitu perawatan untuk masing – masing
sebanyak 1123 hari, sedangkan yang bangsal di RSUD Kabupaten Kudus
paling sedikit terdapat bangsal untuk 7 bulan kedepan. Prediksi ini
Bersalin yaitu 34 hari. Pada bulan digunakan untuk menghitung analisa
Maret bangsal yang paling banyak hari kebutuhan tempat tidur pada masing –
perawatannya adalah bangsal Melati 1 masing bangsal di RSUD Kabupaten
yaitu sebanyak 1165 hari, sedangkan Kudus. Dari yang paling banyak
yang paling sedikit terdapat bangsal prediksi jumlah hari perawatannya
Anggrek 2 yaitu 253. Pada bulan April adalah bangsal Bersalin, yaitu pada
bangsal yang paling banyak hari bulan Juni mencapai jumlah 1013 hari,
perawatannya adalah bangsal Melati 2 bulan Juli mencapai jumlah 1210 hari,
yaitu sebanyak 1146 hari, sedangkan bulan Agustus mencapai jumlah 1408
yang paling sedikit terdapat bangsal hari, bulan September mencapai
Anggrek 2 yaitu 346 hari. Pada bulan jumlah 1606, bulan Oktober mencapai
Mei bangsal yang paling banyak hari jumlah 1804 hari, bulan November
perawatannya adalah bangsal mencapai jumlah 2002 hari dan bulan
Cempaka 1 yaitu sebanyak 1007 hari, Desember mencapai jumlah 2199 hari.
sedangkan yang paling sedikit Dari hasil prediksi tersebut diketahui
terdapat bangsal Anggrek 1 yaitu 17 pada bulan Juni - Desember
hari. Di RSUD Kabupaten Kudus, rata mengalami kenaikan jumlah hari
- rata hari perawatan paling tinggi perawatan. Sedangkan prediksi
terdapat pada bangsal Melati 2 yaitu 8 jumlah hari perawatan yang paling
hari, sedangkan rata - rata hari sedikit adalah bangsal Anggrek 1 yaitu
perawatan pasien paling rendah sebanyak 432 hari pada bulan Juni,
terdapat pada bangsal Bersalin yaitu sebanyak 448 hari pada bulan Juli,
antara 2 – 4 hari. Bangsal Bersalin sebanyak 465 hari pada bulan
dikatakan belum sesuai standart Agustus, sebanyak 481 hari pada
Depkes, karena menurut standar bulan September, pada bulan Oktober
sebanyak 498 hari, pada bulan
November sebanyak 514 hari, dan Bersalin kebutuhan tempat tidur
pada bulan Desember sebanyak 531 melebihi jumlah tempat tidur yang
hari. telah ditetapkan oleh Rumah sakit
Dari jumlah prediksi yang sudah karena di bangsal bersalin kekurangan
dihitung, rata – rata jumlah hari jumlah tempat tidur sedangkan jumlah
perawatan masing – masing bangsal pasien selalu meningkat setiap
yang belum sesuai dengan teori tahunnya.
adalah bangsal Bersalin yaitu dengan
jumlah hari perawatan 2199, hal ini
dikarenakan masa perawatan pasien SIMPULAN
terlalu singkat yaitu antara 2- 4 hari, di
bangsal bersalin jumlah hari 1. Berdasarkan kapasitas tempat tidur
perawatannya berbeda dengan per bangsal pada bulan Januari –
bangsal lain karena pasien setelah bulan Desember yang paling banyak
melahirkan lebih memilih menjalani terdapat pada bangsal Melati 1,
perawatan dirumah daripada di rumah bangsal Melati 2 yaitu sebanyak 68
sakit. tempat tidur. Sedangkan yang paling
5. Prediksi Jumlah Tempat Tidur sedikit adalah bangsal Bersalin,
Setelah diketahui prediksi hari Anggrek 1 dan Anggrek 2 yaitu 13 dan
perawatan (HP), maka dapat dihitung 12 tempat tidur.
analisa kebutuhan tempat tidur untuk 2. Berdasarkan hari perawatan per
masing – masing bangsal di RSUD bangsal bulan Januari – bulan Mei,
Kabupaten Kudus. Prediksi ini Jumlah hari perawatan paling banyak
menggunakan perhitungan standar terdapat pada bangsal Melati 2 yaitu
ideal BOR 60% – 85%. Dari 5480 hari.
perhitungan tersebut dapat diketahui 3. Periode waktu yang dimiliki pada
hasil dari perhitungan prediksi masing – masing bangsal di RSUD
kebutuhan tempat tidur bulan Juni – Kabupaten Kudus pada bulan Januari
Desember setiap bangsalnya. Dari 12 hingga bulan Mei berbeda, yaitu 31
bangsal yang ada, prediksi jumlah hari untuk bulan Januari, Maret dan
tempat tidur tertinggi terdapat pada Mei. Sedangkan untuk bulan Februari
bangsal Bersalin yaitu antara 84 - 119 adalah 28 hari dan bulan April 30 hari
tempat tidur. Sedangkan prediksi 4. Berdasarkan prediksi hari perawatan
jumlah tempat tidur yang paling per bangsal pada bulan Juni –
rendah terdapat pada bangsal Desember 2014, paling banyak
Anggrek 2 yaitu pada bulan Desember terdapat pada bangsal Bersalin, yaitu
antara 21 – 29 tempat tidur. pada bulan Juni berjumlah 1013,
Berdasarkan hasil prediksi yang sudah bulan Juli berjumlah 1210, bulan
dihitung, kebutuhan tempat tidur pada Agustus berjumlah 1408, bulan
masing – masing bangsal untuk bulan September berjumlah 1606, bulan
Juni – Desember bangsal Melati 1, Oktober berjumlah 1804, bulan
bangsal Bogenvil 2, bangsal Melati 2, November berjumlah 2002, bulan
bangsal Cempaka 1, bangsal Desember berjumlah 2199.
Cempaka 3, bangsal Dahlia 3, bangsal Sedangkan prediksi hari perawatan
Dahlia 1, bangsal Anggrek 1 dan yang paling sedikit terdapat pada
bangsal Anggrek 2 perhitungan bangsal Anggrek 1 yaitu, pada bulan
prediksi jumlah kebutuhan tempat tidur Juni berjumlah 432, bulan Juli
masih di bawah 68 tempat tidur yang berjumlah 448, bulan Agustus
telah ditetapkan rumah sakit. berjumlah 465, bulan September
Sedangkan untuk bangsal Cempaka berjumlah 481, bulan Oktober
2, bangsal Dahlia 2, dan bangsal berjumlah 498, bulan November
berjumlah 514, bulan Desember
berjumlah 531.
5. Berdasarkan prediksi kebutuhan DAFTAR PUSTAKA
tempat tidur per bangsal pada bulan
Juni – Desember 2014, paling banyak
terdapat pada bangsal Bersalin, yaitu Huffman, Edna K. Health Information
pada bulan Juni sebanyak 40 – 57 Management. Phisicians Record
bed, bulan Juli sebanyak 46 – 66 bed, Compani Berwyn illinous: 1994.
bulan Agustus sebanyak 54 – 76 bed, Depkes RI. Permenkes
bulan September sebanyak 63 – 90 No.269/MENKES/PER/III. Statistik
bed, bulan Oktober sebanyak 69 – 97 Rumah Sakit. 2008.
bed, bulan November sebanyak 79 – Dirjen YanMed, Depkes RI. Pedoman
112 bed, bulan Desember sebanyak Pengolahan Rekam Medis Rumah
84 – 119 bed. Sedangkan prediksi Sakit di Indonesia. Depkes RI,
kebutuhan tempat tidur yang paling Jakarta : 1997
sedikit terdapat pada bangsal Anggrek Shofari, Bambang. Rekam Medis di
1 yaitu, pada bulan Juni sebanyak 17 Pelayanan Kesehatan. DIII RMIK.
– 24 bed, bulan Juli sebanyak 17 – 25 Universitas Dian Nuswantoro.
bed, bulan Agustus sebanyak 18 – 25 Semarang : 2008 (tidak
bed, bulan September sebanyak 19 – dipublikasikan)
27 bed, bulan Oktober sebanyak 19 – Riwidikdo, Handoko. Statistik Kesehatan.
27 bed, bulan November sebanyak 21 Edisi ketiga. Mitra Cendekia.
– 29 bed, bulan Desember sebanyak Yogyakarta : 2009.
21 – 29 bed. www.buk.depkes.go.id/2011/01/statistik-
Saran rumah-sakit/. JUKNIS SIRS. Mei
Seharusnya dilakukan penambahan 2014.
tempat tidur pada bangsal yang jumlah hari Sudjana. Metoda Statistik edisi 6. Tarsito :
perawatannya pada bulan Januari – Mei 2005.
masih terlalu tinggi, agar pada bulan Juni – Sudra, Rano Indradi. Statistik Rumah Sakit.
Desember frekuensi pemakaian tempat Graha Ilmu. Yogyakarta : 2010.
tidur sesuai dengan standar efisiensi Chandra, Budiman. Pengantar Statistik
Depkes. Pada prediksi bulan terakhir, Kesehatan. Buku Kedokteran EGC.
bangsal yang kekurangan tempat tidur Jakarta : 1995.
terdapat pada bangsal Melati 1: 15 - 34 TT, Gandodiputro, Sharon. Rekam Medis Dan
Melati 2 : 2 – 23 TT, Cempaka 2 : 15 - 38 Sistem Informasi Kesehatan.
TT, Dahlia 2 : 29 TT, Dahlia 3 : 1 – 10 TT, Uiversitas Padjadjaran. Bandung :
Dahlia 1 : 21 – 50 TT, Bersalin : 60 - 95 TT , 2007.
Anggrek 1 : 8 – 16 TT dan Anggrek 2 : 13 –
23 TT. Maka sebaiknya dilakukan
penambahan jumlah tempat tidur pada
bangsal yang kekurangan tempat tidur dan
sebaiknya bangsal yang kelebihan tempat
tidur dialokasikan ke bangsal yang
kekurangan jumlah tempat tidur. Karena
jumlah tempat tidurnya ditambah, maka
perlu di lakukan penambahan ruangan baru
atau dilakukan pelebaran ruangan pada
masing – masing bangsal.

You might also like