357
HEMOFILIA A DAN B
Linda WA. Rotty
PENDAHULUAN
Hemotiia adalah penyakit perdarahan akibat kekurangan
foktor pembekuan darah yang diturunkan (herediter)
secara sex-linked recessive pada kromosom X (x).
Mestipun hemofiia merupacan penyakit hareditertetapi
sekitar 20-30% pasien tidak memilici rwayat keluarga
engen gangguen pembekuen darah, sehingga diduga
‘erjadi mutasi spontan akibat lingkungan endogen
atauaun eksogen
Gen F Vit dan F DX terletak pada kromasom X serts
bbersifatresesit maka penyakit ini dibawa oleh perempuan
(karir, 04 dan bermarifestsei nis pada lal Iak (pasien
20Y); Gapet bermanitestasi dinis pada permepusn bila
kedua kromosom x pada perempuan terdapat kelainan
90H,
Penyalit ini pertama kali dikensl pada keluarga Judah,
seketar abad kecus sesudah Masehi di Talmud. Pada awal
‘bed ke -1, hemoilia dikenal sebagal kelainen pembekuan,
darah yang diturunkan eacara X-linked recessive, sekiter
setengah abad sebelum hukum Merdal diperkenalkan,
Selarjutnya Legg pada tahun 1872 bethasil membedakan
hemofiia dari penyekit gangguan pembekuan darah
Jainnya berdassrkan gejals Winis yaitu berupe kelainan
yang citurunkan dengan kecenderungan perdarahan
tot serta sendi yang berlangsung seumur hidup,
Pada peimulaan abad 20, hemoflia masih didiagnosis
berdasarkan rimayat kelarga dan gangguan pembakuan
Sarah. Pada tahun 1940-1950 para ahi baru derhasil
mengidentfkssi defisiensi F VIT dan F IX pada hemofila,
A dan hemofilia B Pada tahun 1970 berhasil diolasi F
VL dari protein pembawenye di plasma, yaitu faktor von
Willebrand (F WW), sehingga sekarang dapat cibedskan
antara kelsinan potdarshan akibat hemofila A dengan
Denyakit von Willebrand.
Memasuki abad 21. pendekatan diagnostit dengan
‘eknologi yeng maju serta pemberian faktor koagulas
2742.
yang diperlukan mampu membawa pasien hemofilis
melakuken oktivitas seperti orang sehat lainriya tanga
hambatan,
DEFINIST
Hemofifa adalah penyakit percarahan akibat kekurangan
foktor pembekuan darah yang diturunkan (herediter)
secars tes-linked recessive pads kromosom X 0X)
EPIDEMIOLOGI
Fenyakit ni bermanitestasi Kinik pada loka. Angka
kejadian hemoflia A sekdter 110,000 orang dan
hemofliaB sekitar 1: 25000-30000 orang Belum aca
data mengenai angka hokerspan ai Indonesia, namun
seat In diperraken sekitar 20000 kasus dari 200 juto
penduduk ¢i Indonesia, Kaxus hemofli A lebih sering
Gijurpaidibancingkan homoflia , yatu derturveterut
mencapai 89-85% dan 10-15% tanpa memandang ras,
Prabun
Sering PCR tak pomah PCB
Trauma nngan Trauma cutup buat
risiko sedangdarang
ating hanya pada operat bosar
Dapat terjaci ——_kadang terial
sedangkan cendi peluru lebih mampu merahan beban
tersebut karena fungsinya,
Hematoma intramuskular terjadi pada otot-otot
fleksor besar, hususnya pada otot bets, otor-otat region,
ilicpsoas (sering pada panggul) dan lengan bawah
Hematoma inl sering menyebabkan tehilangan darsh
yang ryata, sindrom kompertemer, kompresi saraf dary
kontralaur oot
Perdarahan intrakranial merupatan penyeb
utama kematian, dapat terjadi spontan atau sesucah
traume. Perdarahan retroperitoneal dan retrofaringes!
yang membahayakan jalan napas dapat mengancam
kehidupan, Hematuria masif sering ditemukan ear
dapat menyebabkan tolie ginjal tetapi tidak mengancem
kehidupar, Perderehan pasce operasi seting beslar
sslama beberapa jam sampai boberapa havi, y
bberhubungan dengan penyembuhan luks yang buruk
ETIOLOGI
Bila anda mempunysi hemefiie yong diwarisken, anda
Iahir dengan kelsinan iniIni disebabkan oleh defak salah
satu gen yang menentukan sagaimsna tubuh memouat
fektor pembekuan darah VII atau DX, Gen ini berlokasi
di keemesom X (KRO-muh-som2). Wanita mampunysi 2
kromosom X, sedangkan laki-laki mempurys! satu X dan
setu ¥ kromosom. Hanya kromasom X membawa gen
yang barnubungan dengan faitar pembeluan, Seoreng
Iski-laki yang memeunyai gen hemofilia pads kromacom
X-nya 2kan mempunyai hemofilia, Seorang wana harus
mempunyai gon eacat pada kedua kromozom X-nya, dia
disebut kare hernofilia.Karier tidak mempunyaihamoflia
amun mereke dapat menurunkan gen cacat pada anak-
anak mereka. Dibawah ini adalah cus contch bagaimana
gen hemofiia diturunkan,
Wanita dengan karier hemofilia blasanya mempunyai
cukup fektor pembekuan dari satu kromosom X yang
normal untuk mencegsh mazalah perdarshan cerius.2744
eer
Hemarovoct
[anager
narnia
Analgetika. Permaksian analgetika diindicesikan pada
Pasian hemartrosis dengan nyeri habat, dan zebeiknya
dpi analgetika yang tidak mengganggu agregasi
trombosit (harus dibindari pemakelen aspirin dan
antikeagulsn)
+ Rehabilitasi modik. Sebsiknya dilakukan sedini
Mungkon secara komprehensif dan holistik dalam
sebush tim, kerena keterlambatan pengelolaan
akan menyebablan kecacaton don ketidakmampusn
bait fis, okupasi maupun psikesosial dan edukasl.
Rehebilitasi mecik artritis nemofiia meliputi: atihan
pasif/oktif, terapi dingin dan panas (hati-heti,
penggunaan ortosis, terspi peihososial dan terapi
rekreasi serta edukas.
Torapi Pengganti Faktor Pembekuan
Pemberisan faktor pemibelqsan dilakukan 3 kell serninagu
wonuk menghindari kecacatan fisik (terutama send)
sehingge vesien hemofilia dapat melakukan aktivitas
pormal, Namun untuk mencapai tujuan tersebut
ibutuhkan faktor anti hemofiia (AHA) yang cukup banyak
dengan blaya yang tinggl.
Terapi pengganti fekior pembekuan pada kesus
hemofiia dilakukan dengan memberikan F Vil atau FD,
balk rekombinan, konsertrat maupun komponen darah
yeng mengandung cukup banyak faktor-faktor pembekuan
tersebut, Pemberian biasanye dilakukan dalam beberapa
hari sampai luka atau pembengkakan memlsik; carts
khususnye selama fisioterapl
Konsentrat F VIN/F IX
Hemotilia A berst maunun hemiflia tingan dan sedang
HemAToLoct
dengan episode perdarahan yang cerius membutuhkan
koreksi faktor pembekuan dengan kadar yang tinggi
yang harus diterepi dengan konsenviat F VII yang telah
cilemahien virusnya,
Faktor IX tersedia delam 2 bentuk ysitu prothrombin
complex concentrates (PCC) yang berisi F IL Vi, IX dart
X, dan purified IX concentrates yang beriai sejumlah FIX
tanpa faktor yang lain, PCC dapat menyababkan trombesis
paradoksikal dan koagulast intravena tersebar yeng
disebabkan olah sejumiah korsertrat faktor pembekuan
lain. Resiko ini dapat meningkat pada pemberiaan F
1 berulang, schingga purified konsentrat F IX lebin
inginlcen, Wektu paruh F Vit adalah 8-12 Jem sedangkan
FIX 24 jam dan volume distribuei dari FIX kito-kira 2 kali
ari F VI
Kebutuhan F VII/F i dihitung berdasarkan rumus
1. Voluma plasma (VP) = 40ml/kaBB x BB (ka)
EVIIVE I yang dinginkan
Ve x.kacar vane diinginkan G4! = kadar searzng 82).
100
2. F Mill yang diinginkan (U) = BBG) x kedar yang
diinginkan (%) /2
F 1K yang dliinginkan (U) = BB(ka) x kadar yang
dlinginkan (6)
Metode penghitungan alternatiflain adalah satu unit
F YOI mampu meningkatkan skifftasnya di dalam piasme
9,02 U/mi(2%e) selama 12 jary; seclangkan Lunit FX dapat
meringkatkan aktivitasrya di dalam plazma sampai 0,02
Usm (1%) selama 24 jar,
Penuntun penggunaan pengganti faktor pembekuan
pads perdarahan hemofila tergantung kasus. (Tabel 3)
Kriopresipitat AHF
Kiopresipitat AHF adalah salah sarukomponen darah nan
selular yng morupakan kensentest plasma tertentu yang
mengandung F VI fibrinagen, fektor ven Willebrand
Dapat diverkan apabila konsentetF VI sida ditemukan.
Satu kantong kriopresipitat beisi 80-100 UF VI. Sotu
kantong kriopresipitat yang mengancung 100 U F Vil
capet meringkethan FVII35% Efelesemping dapat tejaci
recks alergi dan demam.
1-deamino 8-D Arginin Vasopresin (DDAVP) atau
Desmopresin
Hormone sintetik anti diuresik (DDAVP) merangseng
ppeninglstan kadar aktivtas F Vid dalam plasma semnpai4
kali namun bersifatsementara, Sampal saat ini mekanisma
kerja DAVP belum ditetshuiseluruhnya, tetapidianjurkan
untuie diberikan pade hemoflia A ringan den sedang dan
Juge pada kavier perampuan yang simptomatik. Pemiberian
‘dapat secara invvavena dengan dosis 0,3mg/kg BB dalam
30-50 NaC! 0.9% selame 15-20 menkt dengan lama xeria &2747
‘abel 3 Pemberian Faktor Pembekuan pada Perdarahan Pasien Hemofi
Lokeasi Kadar Aktivitas Faktor Hemofilia A Homofitia 8 Modalitas Terapi
Pembekuan Lain
sendi 40-20% 20-40 Unk BB/tati 30-40 U/kaBB Istirahat/imabilsasi/
selang seheri fisiterapi
ort 40-20% 20-40 U/kgBB/hari 30-40 U/kg BB itirshavimobilisacy/
selang sehari fisiterapr
Mukosa Mui 5.0% dilanjutkan 25 U/kg36/hari 50 Uke Antifibrinaftk
‘brinoliik Jangan gunakan
Pccs
Fpictatsic 80-1008 dipertahankan 40-50 U/kbaB/hari Kemudian 80-100 U/kg8B Tampon/kauterisasi
3078 30-40 U/kBB/tarh kemudian 70-89 U/ pleksus Kiesseluach
IegB celang seheri
Gastrointestinal 100% kemudian 40-50 U/\bBB/hari Kermudian 20-100 U/kaB6 Antifibrinoliik dapat
dipertahanian 3076 30-40 U/kgBB/hart kemudian 70-80 U/ digunakan)
kgB8 solang sehori
Geritourinaiia «109% —kemudien 40-50 U/kb8B/nori Kemucian €0-100 U/kgBE Prednison 1.2 mg/
dinertahantan 30% 30-20 U/kgB8/hai selang sehari hari selama $7 na
mungkin berguna
ssp 100%, kemudian 50 U/KDBB kemucian 25 U7 100 U/kgBE Antikenvalser
ipertakankan 50-00% &gBB/12jam atau perinfus kemudian 50 U/ pungsi lumb
kgBS/hari atau per herus dilindungi
infus perbeluan
Tesuma/aperaci 100%, kemudian 509 50 U/kgBB kamudian 50 U/ 100U/kg8Blemucian Rencans pengalole=n
sampal luka menutup,
dipertahankan 30%
Jam. Efek puncek paca pemberian ini dicapat dalamra waktu
30-60 menit. ads tahun 1994 telah cikeluarkan konsentrat
DDAVP dalam bentuk semprot intranasal. Dosis yang
dianjurkan untuk pasien dengan BB 50kg (da
keli semprot), dengan efek puncak terjad! setelon 60-90
menit. Pemberian DDAVP untuk pencegahan terhadap
kejadian pedarahan sebalknya cilakukan setiap 12-24 am.
Efek samping yang dapat terjedi berupe takikardl, flushing,
srombosis (sangat jarang) dan hipenatremia. luga bisa
timbut angina pada oasien dengan PIK.
A
brinoli
ke
Preparet antifibrinolti¢ digunakan pada pasien hernia
B untuk me
bilken bekven/fbrin dengan care
rose fbrinolics. Hal ini temyata sangat
alam pengelolsan pasien hemofilia dengan
perdarahar tenstame pads kesus perdarahan mukosarmulut
akibat elewaks! gigi harona saliva banyak mengandung
ilon arninocaproic acid (EACA) dapat
siberiken secera orsi meupun intravena dengan dois
awel 200mg/kg BB, ciikuti 100mg/kg BD setiop & jem
Imaksirum 5 g setiap pemberian). Asam traneksamat
diverikan dengan dosis 25 ma/kg ES (maksimum 1.5
g88G/i2 jam atau per infus
50 U/RGBE/mar atau
per inive
pra dan pesca opeas
rangat menantukan
4) secara oral, atau 10mg/kgBE (maksimum 1 ¢) se
Intravena setian 8 jer. Asam traneksamat jugs dee:
larutkan 10% bagian dengan cairan parenteral, terutsr=
salin normal
‘Terapi Gen
Penelitian terapi gen dengan menggunakan veltor
retrovirus, adenovirus dan adeno-associated virus
memerikan harepan Deru bagi pasien hemofiie, Ses:
ini zedang intansif dilakukan panelitian invivo dengan
memindahkan vektor adenovirus yang membawa gen
antinemofia kedalam sel hati, Gen F VEE relatiflebih sul
ibandinglan gen 1X, karena ukurannya (9kb) lebih bosar,
rnamun akhimys tahun 1998 para zhii berhasii melekukan
pemindahan plesmid-boved factor VIE secara ex vivo ke
fibrobles,
PENYULIT PENGOBATAN
Inhibitor Faktor Pembekuan
Penyullt yang berpotersi mengencamm kehidupan pasien
homefiiaadalsh terbontulrys antibodi paliklonal temadap
F Vill atau FIX. Antibodi ini akan menghambat sktivitas2748
faktor pembekuan, sehingga pemberian terepi pengganti
kurang ofektif atau bahkan tidak efaktif cama soksli
Mekanisme terbentuknya antibodi ini belum diketshui
secers menyeluruh, kemungkinan sensitisas| berulang
akibat pemberisn komponen darah atau kenzentrat
faitor pembeluan, namun temyata inhibitor ini dapat
ditemukan gada anak-anak hemofila A yang hanya dlberi
altor pembekuan rekombinan atau bahkan pada mareko
yang tidak pemah diterapi Biasanya citemukan sacara
ticak senggje (pasien asimptomatik) saat evalugsl Klis
‘erhadop pemeiksaan laberatorium rutin;atau yeng zering
(pasion simtomatil) adalah tidak éiperolehnya respons
nis terhadap pemberian faktor p2mbekuan maupun
kebutuban faktor pembekuan yang meningkat dlbanding
dengan sebelumnya. Telah dilaporkon dapat terjadi
reaksi anafilaksis yang berhubungan dengan inhibitor
faktor pembekuan pada hemofilia B. Angka kejacien
‘erbentukaya inhibitor terhadap faltor pembekuan pada
hemofilia A sedang dan berat sekitar 20-33%, zedangksn
pada hemofilia 8 hanya 1-4%,
Upeya mengatasi penyulit ini adalah dengan
pemborian konsentrat komploks proternbin alti meskipun
kurang amen atau F Vill ektif yang harganya mahal jka
‘efjadl perdarahan. Hyate C yang mengandung F VII
porcine merupakan pilhan lain untuk pasien hemofiia A
angan inhibitor F VIL. Plasmateresie dapat juga dilskukan
terutama dalam mengatasi keadaan kris pada pasien
‘cengan antibod! fektar pembekuan. Siklofosfamid dosis
rendab, game globulin dosis tinggi atau steroid dapat
iberikan mackipun hasilaya helum dapat diramalkan
secara klinis namun mempu membvat toleransi terhadap
respons imun (immune tolerance).
Penularan Penyakit
Peaularan penyakit melalui praduk darah cukup
tinggi terjadi di negare-negare berkembang termasuk
Indonesia, seperti hepatitis, malaria, HIV, HTLV-2, virus
Epstein-Bart, HHY-6, cytomegalo virus, partovirus 8 19,
penyakit Chagas, penyzkit Lyre dan penyaklt Creutzfeld-
Jacob, Hal tersebut dilatarbelekangi keadaan sosial
‘ekonomi yang berdampak pada pelayanan, sarana dan
fasilitas kesehatan,
Reaksi Alergi, Hipertensi Pulmoner Primar
Walaupun jarang bisa terjadi
KOMPLIKAST
Komplikesiyang string dtemukan adalah artropati hemasilia
ysity ponimbunan darah intra-artikulsr yang menetap
dengan akibat degenerasikartilago, tulang dan senciicecara
pProgtesif Halini menyetadkan penurunan sampat rusaknya
HewaToLost
fungsi senei, Hemarirosis yang tidak dkelola dengan balk
juga dapat menyebablan sinevitis kronilt abot proces
peradangan jaringan sinovial yang tidak kunjung henti
Sendiyang sering mengalaml komplikas adalah seni lutut
pergelangan koki dan siku
Perdarahan yang berkepanjangan akioat tindakan,
medis sering ditemukan jika tidak dilakukan terepi
pencegahan dengan memberikan faktor pemaekuar
darah bagi hemofilia cedang dan berat setusi dengan
macam tindakan medis itu sendis (cabut gigi, srkumsi
apendektomi, operasi inira abdomen/intra torakal)
(Tate! 3),