Professional Documents
Culture Documents
Issu Asuhan Keperawatan Jiwa Lansia
Issu Asuhan Keperawatan Jiwa Lansia
ABSTRAK
Peningkatan umur harapan hidup saat ini akan meningkatkan populasi lansia.
Peningkatan jumlah lansia akan diikuti peningkatan prevalensi lansia menderita
demensia. Tujuan penelitian menganalisis hubungan demensia dengan kemampuan
pengertian bahasa pada lansia. Desain penelitian analitik korelasional, populasi seluruh
pasien lansia di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Baptis Kediri. Sampling dengan
purposive sampling, jumlah responden 92 orang. Variabel independen demensia dan
variabel dependen kemampuan pengertian bahasa. Instrumen dengan wawancara
terstruktur dan observasi. Analisis dengan uji Spearman Rho tingkat kemaknaan α ≤ 0,05.
Hasil penelitian 44% lansia dengan demensia sedang dan 64% lansia dengan gangguan
kemampuan pengertian bahasa sedang. Hasil analisis p=0,000 jadi ada hubungan
demensia dengan kemampuan pengertian bahasa pada lansia. Disimpulkan bahwa lansia
yang menderita demensia akan mengalami penurunan kemampuan pengertian bahasa.
ABSTRACT
Increasing life expectancy will increase the current elderly population. Increasing
number of elderly will be followed by increasing prevalence of elderly suffering from
dementia. The objective of research was to analyze the correlation between dementia and
ability of understanding language to elderly. The design was analytic correlation. The
population was elderly patients in Outpatient Installation Kediri Baptist Hospital. The
subjects were 92 people using purposive sampling. The independent variable was
dementia; the dependent variable was ability of understanding language. The data were
collected using structured interviews and observations, then analyzed using Spearman
Rho with significant level α <0.05. The results showed moderate dementia (44%) and
moderate ability of understanding language (64%) and p=0.00. So, there was correlation
between dementia and ability of understanding language to elderly in Outpatient
Installation Kediri Baptist Hospital. In conclusion, elderly with dementia will experience
deceasing in ability of understanding language.
12
Jurnal STIKES
Vol. 7 No. 1, Juli 2014
13
Penurunan Kemampuan Pengertian Bahasa pada Lansia dengan Demensia
Eka Risti, Sandy Kurniajati
Hasil Penelitian
Tabel 1. Derajat Dimensia pada Lansia di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Baptis
Kediri tanggal 2 Pebruari – 3 Maret 2013 (n=92)
No Demensia ∑ %
1 Normal 21 22,8
2 Ringan 30 32,6
3 Sedang 41 44.6
Total 92 100
Tabel 2. Tingkat Kemampuan Pengertian Bahasa pada Lansia di Instalasi Rawat Jalan
Rumah Sakit Baptis Kediri tanggal 2 Pebruari – 3 Maret 2013 (n=92)
No Pengertian Bahasa ∑ %
1 Normal 10 11
2 Ganguan Ringan 14 15
3 Gangguan Sedang 59 54
4 Gangguan Berat 9 10
Total 92 100
14
Jurnal STIKES
Vol. 7 No. 1, Juli 2014
1513
Penurunan Kemampuan Pengertian Bahasa pada Lansia dengan Demensia
Eka Risti, Sandy Kurniajati
(Ririn, 2008). Demensia paling sering demensia 9,9 kali dibanding lansia dengan
ditemui pada seseorang yang berusia 60-70 pendidikan tinggi (Aisyah, 2009).
tahun (Ririn, 2008). Pada penelitian Saat usia muda, demensia bisa
sebelumnya pada (Hartati, 2010) yang terjadi secara mendadak jika cedera hebat,
mengatakan bahwa orang yang berumur 65 penyakit atau zat beracun (misalnya karbon
tahun keatas akan mempunyai resiko 11% monoksida) menyebabkan hancurnya sel-
dan umur 85 tahun keatas memiliki sel otak. Tetapi demensia biasanya timbul
semakin besar yaitu 25% sampai 47%. Dari secara perlahan dan menyerang usia diatas
hasil penelitian di dapatkan dari lansia yang 60 tahun. Demensia bukan merupakan
mengalami demensia sedang 41 responden, bagian dari proses penuaan yang normal.
sebanyak 26 responden (60,5%) lansia Sejalan dengan bertambahnya umur, maka
menderita demensia sedang yang di alami perubahan dalam otak bisa menyebabkan
oleh lansia berumur 70-80 tahun, hal ini hilangnya beberapa ingatan (terutama
disebabkan karena dengan bertambahnya ingatan jangka pendek) dan penurunan
umur maka faktor menderita demensia juga beberapa kemampuan belajar. Perubahan
akan semakain meningkat. Proses penuaan normal ini tidak mempengaruhi fungsi.
secara normal membawa perubahan mental Lupa pada usia lanjut bukan merupakan
maupun fisik. Penurunan intelektual mulai pertanda dari demensia maupun penyakit
terlihat pada dewasa muda Kesulitan Alzheimer stadium awal. Demensia
mengingat berbentuk lambatnya dan merupakan penurunan kemampuan mental
buruknya daya ingat, seperti lupa nama yang lebih serius, yang makin lama makin
atau hal lain yang relative tidak penting. parah. Untuk Penuaan normal, seseorang
Demensia adalah penurunan bisa lupa akan hal-hal yang detil; tetapi
kemampuan kognitif mental yang biasanya penderita demensia dapat lupa keseluruhan
berkembang secara perlahan, dimana peristiwa yang baru terjadi pada dirinya.
terjadi gangguan ingatan, fikiran, penilaian Hasil penelitian ini didapatkan 13
dan kemampuan untuk memusatkan lansia memliliki tingkat pendidikan terakhir
perhatian dan bisa terjadi kemunduran yaitu SMP menderita demensia sedang, hal
kepribadian. Daya ingatan, pemikiran, ini menguatkan pendapat bahwa demensia
tingkah laku dan emosi akan terganggu bila pada lansia terkait dengan pendidikan.
mengalami demensia, penyakit ini dialami Tingkat Pendidikan yang rendah akan
oleh semua orang dari berbagai latar mempengaruhi proses daya pikir, kognitif
belakang pendidikan ataupun kebudayaan sehingga akan menjadi mudah lupa atau
(Chris, 2009). Pendidikan adalah suatu alat mengalami penurunan daya ingat.
dari masyakat untuk memperbaharui Lansia yang mengalami stroke dapat
dirinya didalam melangsungkan kehidupan, mengalami demensia ringan. Stroke adalah
makin tinggi pendidikan yang dicapai penyakit serebrovaskular akibat gangguan
seseorang makin memudahkan pula neurologic mendadak yang terjadi karena
kemajuan dari diri orang tercapai namun pembatasan atau terhentinya aliran darah
sebaliknya orang dengan pendidikan melalui system suplai arteri otak. Stroke
rendah akan sulit untuk maju. Seseorang diklasifikasikan menjadi dua kategori
yang memiliki tingkat pendidikan yang utama, yaitu stroke iskemik dan stroke
tinggi diharapkan mempunyai sikap, hemoragik. Stroke iskemik disebabkan oleh
pengetahuan dan keterampilan yang lebih sumbatan pada pembuluh darah, dibagi
daripada mereka yang pendidikannya dua, akibat trombotik dan embolik,
rendah (Kusharyadi, 2010). Lansia dengan sedangkan stroke hemoragik disebabkan
pendidikan rendah berpeluang menderita perdarahan, baik perdarahan intraserebral
maupun subarachnoid. Gejala dan tanda
16
Jurnal STIKES
Vol. 7 No. 1, Juli 2014
stroke bervariasi tergantung otak bagian atau berkomunikasi tertentu secara tepat
mana yang terkena, jika otak yang terkena dan runtut sehingga pesan yang
adalah pada bagian system limbic, yaitu disampaikan dapat dimengerti oleh orang
hipocampus maka lansia akan menjadi lain (Hendra, 2009). Gangguan
mudah lupa. Jika yang terkena adalah area kemampuan pengertian bahasa dapat
broca maka akan terjadi gangguan disebabkan karena cedera otak salah
kemampuan pengertian bahasa, dimana satunya yaitu stroke. Penyebab cedera otak
pasien tidak mampu mengungkapkan kata pada umumnya disebabkan oleh kelainan
atau bahasa. Kejadian demensia ringan pada pembuluh darah. Kelainan tersebut
yang di alami pada lansia yang mengalami juga dinamakan perdarahan otak atau
stroke di Intalasi Rawat Jalan Rumah Sakit stroke. Stroke atau gangguan lainnya yang
Baptis tergantung dari tanda dan gejala menyebabkan terganggunya system aliran
stroke yang dialami oleh lansia, seperti jika darah diotak yang lambat laun sel-sel
stroke yang dialami lansia mengenai pada diotak dibagian tersebut juga akan
system limbic maka lansia tersebut akan mengalami kematian. Di dalam otak
menjadi mudah lupa dan jika pada area terdapat berbagai bagian dengan fungsi
broca juga terkena maka lansia juga akan yang berbeda-beda. Kebanyakan orang
mengalami gangguan dalam kemampuan bagian untuk kemampuan menggunakan
pengertian bahasa. bahasa terdapat pada sisi kiri otak, jika
terjadi cedera maka pada bagian bahasa di
otak akan terjadi gangguan kemampuan
Kemampuan Pengertian Bahasa pada pengertian bahasa (Najamudin, 2010).
Lansia. Hasil penelitian pada pasien lansia di
Instalasi Rawat Jalan RS. Baptis Kediri
yang mengalami kemampuan pengertian
Lansia di Intalasi rawat jalan Rumah bahasa sedang adalah mereka mengalami
Sakit Baptis Kediri 89% mengalami gangguan dalam hal keterlambatan dalam
gangguan pengertian bahasa dengan bicara atau bahasa dan mengalami
gangguan yang dominan adalah gangguan gangguan penggunaan dan pengenalan
sedang (64%) dengan karakteristik berjenis simbol-simbol, hal ini menunujukan lansia
kelamin laki-laki dan perempuan, berumur yang mengalami gangguan kemampuan
51 sampai >80 tahun, berpendidikan pengertian bahasa di Instalasi Rawat Jalan
terakhir SD, SMP, SMA dan Perguruan RS. Baptis Kediri adalah lansia yang
Tinggi. mengalami penyakit stroke, terjadi karena
Kemampuan pengertian bahasa adanya kelainan pembuluh darah diotak.
sedang yaitu dimana seseorang mengalami Gangguan kemampuan pengertian bahasa
keterlambatan dalam bicara atau bahasa tidak hanya terjadi pada jenis kelamin
dan mengalami gangguan penggunaan dan perempuan atau laki-laki saja tetapi
pengenalan simbol-simbol (Sidiarto, 2009). tergantung dari bagaimana kemampuan
Kemampuan pengertian bahasa adalah fungsi otak seseorang untuk melakukan
sejauh mana seorang individu menguasai proses dan memahami bahasa, baik bahasa
simbol dan arti bahasa. Bahasa pada lisan maupun bahasa tulisan. Lansia pada
hakikatnya adalah ucapan pikiran dan usia 51-80 tahun rentan mengalami
perasan manusia secara teratur, yang gangguan kemampuan pengertian bahasa
mempergunakan bunyi sebagai alatnya karena pada usia ini dimana organisme
(Depdiknas, 2012). Kemampuan telah mencapai kemasakan dalam ukuran
pengertian berbahasa adalah kemampuan dan fungsi dan juga telah menunjukkan
seseorang dalam mengutarakan maksud kemundurun sejalan dengan waktu,
1715
Penurunan Kemampuan Pengertian Bahasa pada Lansia dengan Demensia
Eka Risti, Sandy Kurniajati
sehingga dengan bertambahnya usia maka berbahasa dan menggunakan alternatif atau
permasalahan kesehatan yang terjadi akan tambahan metode komunikasi. Anggota
semakin kompleks. Gangguan kemampuan keluarga juga harus berpartisipasi dalam
pengertian bahasa terjadi pada lansia yang proses terapi dan berfungsi sebagai mitra
berpendidikan akhir SD, SMP, SMA dan komunikasi bagi penderita dengan
Perguruan Tinggi, hal ini dikarenakan gangguan kemampuan pengertian bahasa.
semakin rendah tingkat pendidikan
seseorang maka kemampuan otak untuk
terus memproses bahasa lisan maupun Demensia berpengaruh terhadap
tulisan berkurang sehingga pada saat Kemampuan Pengertian Bahasa Lansia.
seseorang memasuki usia lanjut akan
semakin mengalami penurunan hal ini
didukung dengan hasil penelitian sebanyak Tingkat demensia pada lansia di
30 lansia (32,6%) dengan pendidikan Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Baptis
terakhir SMP, sebanyak 26 lansia (28,3%) Kediri berhubungan dengan tingkat
dengan pendidikan SD. Semakin tinggi gangguan pengertian bahasa di dapatkan
tingkat pendidikan lansia maka orang hasil P=0,00 maka p < α (0,05) dengan
tersebut akan memiliki banyak tujuan- angka koefisien korelasi (Correlation
tujuan hidup yang akan dicapainya, coefficient) adalah 0,367. Hasil penelitian
sehingga tidak memperhatikan kesehatan didapat paling banyak lansia yaitu 8 lansia
fisiknya. Lansia akan mudah terserang (38%) dengan demensia baik, lansia
penyakit, penyakit yang sering dialami memiliki kemampuan pengertian bahasa
salah satunya adalah stroke yang dapat yang normal atau baik.
mengakibatkan gangguan kemampuan Kemampuan pengertian bahasa
pengertian bahasa. adalah kemampuan seseorang dalam
Gangguan kemampuan pengertian mengutarakan maksud atau berkomunikasi
bahasa yang dialami oleh lansia seringkali tertentu secara tepat dan runtut sehingga
menimbulkan salah pengertian sehingga pesan yang disampaikan dapat dimengerti
apa yang lansia sampaikan tidak dimengerti oleh orang lain (Hendra, 2009) dengan nilai
oleh penerima atau pendengar, jika kita token tes yaitu 36-29 benar (Sidiarto,
ingin berkomunikasi dengan lansia yang 2009). Sebanyak 2 lansia (9%) dengan
mengalami kemampuan pengertian bahasa demensia baik, lansia mengalami gangguan
kita dapat menggunakan cara meluangkan kemampuan pengertian bahasa berat,
waktu khusus untuk percakapan kita, kemampuan pengartian bahasa berat adalah
duduk tenang dan buat kontak mata, jika keadaan seseorang yang mengalami
merasa tidak yakin dengan percakapan kemunduran dalm berbahasa ataupun
tersebut dapat mengulanginya mulai berbicara dan tidak mengerti apa yang
dengan sesuatu yang sederhana, bicaralah dilihat maupun didengar dan tidak
dengan tenang dan menggunakan kalimat- mengenal simbol-simbol yang ada atau
kalimat pendek dan berikan penekanan diberikan, nilai token tes yang didapat yaitu
pada kata-kata yang penting. 16-9 benar (Sidiarto, 2009).
Upaya meningkatkan kemampuan Sebagian besar lansia yaitu 24 lansia
pengertian bahasa pada lansia dengan cara dengan demensia ringan, lansia mengalami
mencari informasi kepada dokter, perawat gangguan kemampuan pengertian bahasa
atau bekerjasama dengan tim terapi sedang, Kemampuan bahasa sedang yaitu
khususnya dalam hal terapi wicara yang dengan nilai token tes benar 24-17
berfokus pada belajar kembali dan (Sidiarto, 2009). Demensia ringan adalah
mempraktekkan kembali kemampuan keadaan seseorang dimana walaupun
18
Jurnal STIKES
Vol. 7 No. 1, Juli 2014
memiliki gangguan berat daya kerja dan morfologis dan biokimia. Perubahan dalam
aktivitas sosial, kapasitas untuk hidup system neurologis dapat termasuk
mandiri tetap baik dan pemenuhan kehilangan dan penyusutan neuron, dengan
kebutuahan perawatan diri atau personal potensial kehilangan yang diketahui pada
hygiene cukup dengan penilaian umum usia 80 tahun. Perubahan komunikasi
baik (Nugroho, 2008). Bahasa pada mungkin bervariasi dan berat, kemampuan
hakikatnya adalah ucapan pikiran dan intelektual, dan gaya belajar merupakan
perasan manusia secara teratur, yang data yang penting untuk menyiapkan suatu
mempergunakan bunyi sebagai alatnya rencana keperawatan yang realistis untuk
(Depdiknas, 2012), kemampuan pengertian lansia. Sejumlah hambatan komunikasi
bahasa sedang adalah keadaan dimana terjadi sebagai akibat dari stroke atau cidera
seseorang yang mengalami keterlambatan otak lainnya. Perubahan sensasi dan
berbicara atau berbahasa dan mengalami persepsi dapat mengganggu penerimaan
kemunduran dalam penggunaan atau pengungkapan informasi dan perasaan.
pengenalan simbol-simbol yang sederhana Penurunan ini progresif, permanen, atau
dengan nilai token tes 24-17 benar. temporer, bergantung pada sifat dan tingkat
Sebagian besar lansia yaitu 30 lansia kerusakan cerebral (Budianto, 2005).
mengalami gangguan demensia sedang, Demensia adalah gangguan fungsi
lansia mengalami gangguan kemampuan intelektual tanpa gangguan fungsi vegetatif
pengertian bahasa sedang, demensia sedang atau keadaan terjaga. Memori, pengetahuan
adalah keadaan dimana seseorang tidak umum, pikiran abstrak, penilaian, dan
dapat hidup mandiri namum memerlukan interpretasi atas komunikasi tertulis dan
bimbingan atau berbagai tingkat suportivita lisan dapat terganggu.(Watson, 2009).
(Nugroho, 2008). Kemampuan pengertian Kemunduran intelektual yang sering
bahasa adalah sejauhmana seorang individu dialami oleh pasien demensia seperti
menguasai simbol dan arti bahasa. Bahasa gangguan memori (daya ingat), gangguan
pada hakikatnya adalah ucapan pikiran dan orientasi orang, tempat dan waktu,
perasan manusia secara teratur, yang gangguan kemampuan pengertian bahasa,
mempergunakan bunyi sebagai alatnya gangguan kemampuan dalam perhitungan,
(Depdiknas, 2012), kemampuan pengertian (Boedhi, 2009). Kemampuan Pengertian
bahasa sedang adalah keadaan dimana Bahasa merupakan instrument dasar bagi
seseorang yang mengalami keterlambatan komunikasi pada manusia dan merupakan
berbicara atau berbahasa dan mengalami dasar dan tulang punggung bagi
kemunduran penggunaan atau pengenalan kemampuan kognitif. Bila terdapat defisit
simbol-simbol yang sederhana dengan nilai pada sistem berbahasa, penilaian faktor
token 24-17 benar. kognitif seperti memori verbal. Interpretasi
Lansia akan mengalami penurunan pepatah dan berhitung lisan menjadi sulit
koordinasi dan kemampuan dalam dan mungkin tidak dapat dilakukan.
melakukan aktivitas sehari-hari, termasuk Kemampuan berkomunikasi dengan
memori akan berubah dalam proses menggunakan bahasa sangat penting. Bila
penuaan. Pada umumnya, memori untuk terdapat gangguan hal ini akan
kejadian masa lalu lebih banyak diretensi mengakibatkan hambatan yang berarti bagi
dan lebih banyak diingat dari pada lansia (Martono, 2004).
informasi yang masih baru. Penuaan Penelitian yang telah dilakukan ini
menyebabkan penurunan persepsi sensorik didapatkan bahwa demensia berhubungan
dan respon motorik pada susunan saraf dengan kemampuan pengertian bahasa
pusat, hal ini terjadi karena susunan saraf pada lansia. Hal ini karena terjadinya
pusat pada lansia mengalami perubahan penurunan kemampuan mental yang
15
19
Penurunan Kemampuan Pengertian Bahasa pada Lansia dengan Demensia
Eka Risti, Sandy Kurniajati
20
Jurnal STIKES
Vol. 7 No. 1, Juli 2014
15
21