Professional Documents
Culture Documents
MUQODDIMAH
1
Saat ini hampir diseluruh dunia terjangkit -
dengan taqdir Allah semata- wabah covid 19
dan bahkan sudah dinyatakan sebagai pandemi.
Ada beberapa prinsip besar dalam islam
yang harus kita ketahui lalu kita amalkan dan
terapkan dimasa covid 19 agar sikap, tindakan
dan aqidah kita benar sesuai bimbingan islam
yang mulia ini, juga kita bisa ikut andil dengan
memberi ilmu ini kepada siapa saja dari
masyarakat yang mau menerimanya.
PRINSIP PERTAMA
2
“Bertanyalah kepada ahlud dzikri
(ulama’/pemerintah) apabila kalian tidak
mengetahuinya” (QS.An-Nahl:43).
Rosulullah صلى اهلل عليو وسلمbersabda :
PRINSIP KEDUA
3
Pandemi covid 19 termasuk nawazil dengan
kesepakatan ulama masakini bahkan dunia
international.
Maka kasus ini bukan ranah -mohon maaf-
ormas atau parpol atau takmir masjid atau
komunitas tertentu, pihak2 ini hanya bisa
memberikan masukan kepada ahlul halli wal
'aqdi diatas.
Allah taala berfirman :
ول َّ ف أَذَاعُوا بِ ِو َولَ ْو َردُّوهُ إِلَى
ِ الر ُس ِ ْخوَ ل ا ِ
و َ
أ ِ
ن م َ
األ
ْ ن مِ وإِذَا جاءىم أَمر
ْ ْ َ ٌْ ْ َُ َ َ
ْ َين يَ ْستَ ْنبِطُونَوُ ِم ْن ُه ْم َولَ ْوَال ف
ض ُل اللَّ ِو َ
ِ َّوإِلَى أُولِي ْاألَم ِر ِم ْن هم لَعلِموُ ال
ذ َ َ ُْ ْ َ
.)34:الش ْيطَا َن إَِّال قَلِ ًيال (النساء َّ َعلَْي ُك ْم َوَر ْح َمتُوُ َالتَّبَ ْعتُ ُم
4
PRINSIP KETIGA
PRINSIP KEEMPAT
PRINSIP KELIMA
7
Harapanya semua patuh dan taat sehingga
wabah covid 19 segera berakhir dan diangkat
oleh Allah taala dari bumi pertiwi secara
khusus dan dunia secara umum, amiin.
Rosulullah صلى اهلل عليو وسلمbersabda:
فَِإ ْن لَ ْم، فَِإ ْن لَ ْم يَ ْستَ ِط ْع فَبِلِ َسانِ ِو،َم ْن َرأَى ِم ْن ُك ْم ُم ْن َك ًرا فَ لْيُ غَيِّ ْرهُ بِيَ ِد ِه
.)35:ان (رواه مسلم ِ اْليم ِْ ف
ُ ع ض
ْ َ
أ كَ ِ وذَل،يست ِطع فَبِ َق ْلبِ ِو
َ َ َ ْ َْ َ
“Barang siapa di antara kalian yang melihat
kemungkaran, maka hendaklah ia merubah
(mengingkari) dengan tangannya, jika tidak
mampu hendaklah ia merubah (mengingkari)
dengan lisannya, jika tidak mampu hendaklah
ia merubah dengan hatinya, dan itulah
keimanan yang paling lemah.” (HR. Muslim:49).
Salah satu upaya amar makruf nahi mungkar
dimasa ini adalah dengan menulis ttg
KESALAHAN-KESALAHAN DIMASA COVID 19
supaya bisa ditinggalkan, dijauhi dan
dihindarkan dari diri dan kelurga lalu
masyarakat dan bangsa.
Semoga Allah taala senantiasa
menganugrahkan kepada kita semua
ketabahan, kesabaran dimasa covid 19 dan
semoga Allah taala memberikan taufiq kepada
8
kita semua agar selalu intropeksi diri dan
banyak taubat serta banyak ibadah terutama
saat momen romadhon.
Dan semoga Allah taala segera mengangkat
wabah covid 19 ini dari muka bumi, Amiin yaa
robbal 'aalamiin.
Sidayu,
Ahad 3 Romadhon 1441 H /26 April 2020 M.
Ditulis oleh :
Abu Abdillah Afifudin As Sidawy حفظو اهلل تعالى
9
10 KESALAHAN DI MASA COVID 19
بسم اهلل الرحمن الرحيم
Sengaja kita menulis tentang kesalahan-
kesalahan yang terjadi di masa pandemi covid
19 supaya bisa diambil ibrohnya lalu
ditinggalkan karena Allah dan menggantinya
dengan kebaikan dan perbaikan serta hal-hal
yang benar lagi bermaslahat.
KESALAHAN PERTAMA
KESALAHAN KE DUA
10
KESALAHAN KE TIGA
KESALAHAN KE EMPAT
12
KESALAHAN KE LIMA
13
b. Berdo'a dan ta'awwudz kepada Allah dari
pandemi dan ragam penyakit.
c. Ikhtiyar maksimal secara syar'i dan mubah
sesuai arahan medis dan pemerintah.
d. Meningkatkan kewaspadaan terhadap covid
19.
e. Memberi sumbangsih yang dia mampu
untuk masyarakatnya baik itu edukasi-
edukasi atau bantuan sosial.
f. Lebih menyemangati diri tuk melakukan
yang syar'i atau hal-hal positif dan
mensuport lingkungannya untuk berbuat
yang sama, maka sikap seperti ini yang
seharusnya ditunjukkan oleh setiap muslim
dan semua lapisan anak bangsa dalam
menghadapi covid 19.
KESALAHAN KE ENAM
14
c. Pudarnya semangat tawakkal kepada Allah
dan tidak ada selera berikhtiyar syar'i atau
mubah sesuai arahan medis dan pemerintah.
d. Tidak ada semangat hidup, pasrah untuk
mati, hilang selera makan dll.
15
5. Dan hal-hal lain yang positif.
KESALAHAN KE TUJUH
KESALAHAN KE DELAPAN
17
f. Nekat melakukan acara-acara yang
mendatangkan kerumunan orang baik itu
pernikahan atau semisal.
g. Nekat keluar masuk wilayah-wilayah zona
merah walau mungkin niatannya baik.
18
yang menangani korban dan tugas mulia
lainnya.
3. Petugas yang membawa jenazah covid 19
dan yang memakamkannya.
Mereka juga bertaruh nyawa untuk
mengurusi tugas mulia ini, karena bukan
jenazah biasa dan tidak semua mau
melakukannya.
Dan pihak-pihak lain yang tidak
disebutkan disini yang punya tugas mulia
dimasa covid 19.
b. Orang-orang pemerintahan yang kadang
harus keluar rumah untuk menangani ragam
problem masyarakat terkait covid 19,
musyawarah, koordinasi dan lainnya dengan
tetap memperhatikan protokoler covid 19.
Mereka semua adalah orang-orang yang
berkompeten dalam bidangnya, harus
disuport dan didoakan dengan kebaikan.
c. Orang-orang yang terpaksa harus keluar
rumah untuk hajat mendesak pribadi dan
atau keluarganya dengan tetap
memperhatikan protokoler covid 19.
d. Atau oknum-oknum yang tidak bertanggung
jawab yang tidak mengindahkan imbauan
pemerintah dan protokoler covid 19.
19
Mereka ini pihak yang harus diarahkan dan
banyak diberi pengertian tentang bahaya
covid 19 bukan dijadikan sebagai hujjah
untuk ditiru dan dicontoh.
KESALAHAN KE SEMBILAN
20
d. Ketika statusnya ODP atau PDP yang
seharusnya isolasi justru nekat keluar rumah,
atau tidak mau dirawat ditempat karantina
bahkan kabur atau pulang kampung.
e. Bahkan ketika statusnya sudah positif covid
19 yang harus diisolasi ketat dia justru kabur
pulang kampung, atau masih keluar rumah
interaksi dengan banyak pihak.
21
pihak semakin panik dan kondisi semakin
runyam.
22
ِ فِر ِمن الْمج ُذ
وم فِ َر َار َك ِم َن ْاألَ َس ِد ْ َ َ َّ
"Larilah kamu dari orang yang kena lepra
seperti engkau lari dari singa"
(HR.Ahmad:9722).
3. Pemahaman yang benar adalah taqdir kita
imani, prinsip bahwa tidak ada penyakit
menular dengan sendirinya kita yakini dan
bimbingan syar'i untuk menjauh dari
penyakit bahkan wabah dan orang-orang
yang menjadi korban wajib kita
laksanakan.
4. Upaya-upaya yang dilakukan ulama dan
pemerintah serta para medis dalam
menangani civid 19 bukan menentang
taqdir namun justru bentuk iman kepada
taqdir dan sekaligus mengamalkan
bimbingan islam dalam menjalankan
sebab syar'i atau mubah.
Bahasa sahabat Umar رضي اهلل عنو:
"Kita lari dari taqdir Allah menuju taqdir
Allah yang lain".
25
penutupan tempat-tempat ibadah dalam
kurun waktu yang lama, diberlakukannya
PSBB bahkan lockdown.
3. Dalam fiqh islam dan ini merupakan
fatwa Ulama-ulama besar sekarang
bahwa dalam kondisi pandemi covid 19
saat ini :
a. Ada udzur tidak berjama'ah sholat 5
waktu di masjid.
b. Ada udzur tidak jum'atan dan diganti
dhuhur 4 rokaat di rumah.
c. Ada udzur tidak taraweh di masjid.
d. Ada udzur tidak ada sholat ied di
lapangan dan dikerjakan di rumah
pada waktunya dengan tata cara yang
sama namun tanpa khotbah.
e. Bahkan ketika kondisinya sangat
membahayakan bukan saja ada udzur
namun sampai pada tingkatan
DILARANG jama'ah dan jum'atan.
Jangankan di masjid-masjid muslimin
secara umum larangan ini
diberlakukan di masjid-masjid tanah
suci makkah dan madinah, adanya
ketentuan ketat untuk masjid
haromain bahkan tidak ada thowaf di
26
depan ka'bah, ada aturan ketat dalam
thowaf.
4. Umat islam masih mungkin ibadah,
taubat dan mendekatkan diri kepada
Allah di rumah-rumah mereka tanpa
membahayakan diri dan masyarakatnya.
Umat islam masih bisa dakwah dari
rumahnya melalui tulisan-tulisan dan
media-media yang ada tanpa
membahayakan diri dan masyarakatnya.
JANGAN MERASA PALING SHOLIH DAN
BERTAQWA DENGAN TINDAKAN YANG
JUSTRU MEMBAHAYAKAN DIRI DAN
MASYARAKAT.
IBADAH DAN TAQWA SERTA DAKWAH
BUKAN DENGAN PERASAAN DAN AKAL
SEMATA.
NAMUN HARUS DENGAN BIMBINGAN
ISLAM DAN ARAHAN ULAMA DAN
PEMERINTAH.
27
KESALAHAN KE SEPULUH
28
khusus wabah tho'un sebagaimana pendapat
banyak fuqoha? ataukah umum baik tho'un
maupun wabah semisal secara umum
sebagaimana pendapat sebagian ulama dan ini
yang diamalkan ulama zaman ini dalam
menangani covid 19 ?
Penjelasannya :
1. Kalau sekedar mengkaji masalah ilmiah dan
mencari pendapat yang rojih dengan dalil
tanpa memunculkan polemik apalagi fitnah
dan kegaduhan tidaklah masalah.
Masalahnya adalah bila pendapatnya tidak
sama dengan praktik ulama dan umaro saat
ini lalu dia melakukan tindakan-tindakan
tercela seperti diatas.
2. Terlepas mana yang rojih dari 2 pendapat di
atas, ada hal penting yang perlu
diperhatikan yaitu :
TIDAK SEMUA PENDAPAT YANG KITA
ROJIHKAN DALAM MASALAH KHILAF BISA
KITA AMALKAN DI TENGAH MASYARAKAT.
Adakalanya kita mengamalkan pendapat
yang kita anggap lemah di tengah
masyarakat dalam rangka melembutkan hati
29
mereka atau menjaga persatuan di antara
mereka atau untuk meredam fitnah, bahkan
hal ini sangat dianjurkan ulama dan
termasuk hikmah dalam dakwah.
SELAMA TIDAK MENINGGALKAN YANG
WAJIB ATAU MENERJANG YANG HARAM,
Seperti : sholat pakai sandal.
Haditsnya sangat banyak menunjukkan
bolehnya bahkan sunnahnya, namun bila
kita lakukan akan menimbulkan fitnah maka
tidak kita lakukan dalam rangka meredam
fitnah.
Sementara masalah covid 19 ini terkait
dengan nyawa banyak manusia dan sudah
nyata bahayanya serta sudah banyak
memakan korban.
Tentu orang yang beriman dan berakal
sehat serta bijak akan melaksanakan arahan
pemerintah dan bimbingan ulama dalam
menangani covid 19 walau dia tidak
merojihkan pendapat mereka.
3. Pandemi covid 19 sekarang sudah masuk
dalam kerangka NAWAAZIL (masalah besar
kontemporer).
30
Bimbingan islam dalam bab ini adalah
kembali kepada ulama besar masa kini dan
penguasa, seperti nash al-Quran surat an-
nisa ayat : 83.
Apa yang menjadi fatwa dan bimbingan
ulama kibar masa kini tentang covid 19
itulah yang dipegang dan diamalkan dengan
nash dalil di atas.
Apa yang menjadi keputusan dan kebijakan
pemerintah dalam menangani covid 19
itulah yang menjadi pegangan dan pedoman
dalam menangani covid 19 selama bukan
perkara yang melanggar syar'i.
4. Dengan ulasan di atas menjadi jelas bahwa
sikap hikmah yang benar dalam bimbingan
islam adalah MENJADI WARGA YANG PATUH
DAN TAAT KEPADA ULAMA DAN
PEMERINTAH DALAM MASALAH COVID 19.
BARANGSIAPA YANG MENJALANINYA
DENGAN IKHLAS DAN JUJUR MAKA DIA
MENDAPATKAN PAHALA, MENJAGA
KEAMANAN DIRI, KELUARGA DAN
MASYARAKAT, DAN TIDAK MENJADI SEBAB
KEMADHOROTAN BAGI MASYARAKAT DAN
BANGSANYA.
31
PENUTUP
32
yang bisa membahayakan diri dan orang
lain.
c. Masyarakat yang bijak dalam melihat
pandemi covid 19, selalu waspada,
mematuhi imbauan ulama dan
pemerintah, berikhtiyar secara syar'i dan
medis yang mubah.
Semoga Allah memberi taufiq kepada kita
untuk bisa bersikap bijak.
3. Sebagai seorang muslim wajib memberi
apresiasi terhadap upaya dan usaha
pemerintah dalam menangani covid 19.
Bentuknya adalah dengan mematuhi dan
mentaati imbauan-imbauan mereka dengan
penuh ikhlas, jujur dan mengharap pahala
dari Allah ta'ala.
4. Para medis yang berjibaku menangani
pasien covid 19 adalah pahlawan bangsa
masa pandemi ini, kita harus suport mereka,
do'akan kebaikan untuk mereka.
5. Sebagai seorang muslim, ujian covid 19 ini
harus disikapi dengan :
a. Sabar dan tabah atas musibah.
33
b. Banyak taubat dan istighfar dari semua
dosa.
c. Perbanyak amal kebajikan dan tinggalkan
kemaksiatan terutama saat momen
ramadhan.
d. Memberi sumbangsih dan andil positif
semampunya.
e. Ikhtiyar secara syar'i dengan ta'awwudz
dan doa, dan secara medis dengan PHBS
dan CTPS.
Semoga Allah ta'ala segera mengangkat
wabah ini dan kita semua bisa aktifitas ibadah
lainnya secara normal.
Aamiin yaa mujiibas saailiin.
Sidayu,
Sabtu 2 Ramadhan 1441 H / 25 April 2020 M.
Ditulis oleh :
Al-Ustadz Muhammad Afifuddin حفظو اهلل تعالى
34