You are on page 1of 26
KEPUTUSAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDQNESIA NOMOR: 207 TAHUN 2003 ‘TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN AUDIT PADAINSPEKTORAT JENDERAL DEPARTEMEN AGAMA iNSPEKTUR JENDERAL DEPARTEMEN AGAMA Menimbarig Mengingat bahwa untuk mempertancar pelaksanaan tugas audit di lingkungan Departemen Agama dipandang periu menetapkan Keputusan Menteri Agama tentang Pedoman’Pelaksanaan Audi pada. inspektorat Jenderal Departemen Agama yang merupakan Penggant dari Keputusan Inspektur Jenderal Nomor 9/1994 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemerik- saan Terpadu ¢i Lingkungan Inspektorat Jendecal Departemen Agama 1. Keputusati Presiden RI Nomor 102 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenang: an, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 45 Tahun 2002, 2. Instruksi Presiden RI Nomor 15 Tahun 1983 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengawasan, 3. Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabiltas Kinerja__Instansi Pemerintah; 4. Keputusan Menteri Agama Nomor 101 Tahun 1994 tentang: Pedomap. Pengawasan di Lingkungan Departemen Agama; Menetapkan Pertama 5. Keputusan Menteri Agama Nomor 116 Tahun 1995 tentang Sister Perencanaan Departe- men Agama; 6. Keputusan Menteri Agama Nomor 120 Tahun 1995 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peng: awasan Melekat di Lingkungan Oepartemen Agama; . 7. Keputugan Menteri: Agama, RI Nomor 489 Tahun 2000 tentang Petunjuk Pelaksanaan Akuntabilitas Satuan Organisasi/Kerja-di Lingkungan Departemen Agama, 8. Keputusan Menteri Agama Notnor 1 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen Agama; . 9. Keputusan Menteri Agama Nomor 155 Tahun 2002 tentang: Uraian..Pekerjaan’ Inspektorat Jenderal Departemen Agama 10, Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor .19 tahun 1996 tentang Jabatan Fungsional dan Angka Kreditnya, MEMUTUSKAN: engan mencabut Keputusan Inspektur’Jenderal Nomor 14/19/1994'tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemeriksaan Terpadu di Lingkungan Inspektorat Jenderal Departemen Agama KEPUTUSAN MENTERI AGAMA TENTANG. PEDOMAN PELAKSANAAN AUDIT PADA INSPEKTORAT JENDERAL DEPARTEMEN AGAMA Pedoman petaksanaan audit pada Inspektorat Jenderal Departemen Agama sebagaimana tersebut dalam lampiran keputusan int, Kedua Pedoman pelaksanaan audit dimaksud sebagai pedoman melaksanakan audit di lingkungan Departe- men Agama Ketiga Keputusan int mulai berlaku pada tanggal ditetapkan Ditetapkan di: Jakarta Pada tanggal: 31 Desember 2003 Tembusan: Ketua BPK-RI; Menten Agama RI: Kepala BPKP, Sokretaris Jenderal Departemen Agama, Para Direktur Jenderal di lingkungan Departemen Agama; Kepala Badan Litbang Agama dan Diklat Keagamaan Departernen ‘Agama 7. Kepala Biro Hukum dan Humas Departemen Agama, Lampiran Keputusan Menteri Agama RI Nomor 207 Tahun 2003 Tentang Pedoman Pelaksanaan Audit pada Inspektorat Jenderat Departemen Agama PEDOMAN PELAKSANAAN AUDIT PADA INSPEKTORAT JENDERAL DEPARTEMEN AGAMA BABI uUMUM Pasal Pengertian Istilah Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan: 1. Audit adalah pemeriksaan atau pengujian atas kegiatan auditan dengan cara. membandingkan keadaan. yang terjadi dengan keadaan yang seharusnya, kemudian melekukan.analisis dan evaluasi-serta merumuskan rekomendasi, dan melaporkan hasil kegiatannya, dilakukan oleh auditor yang kompeten dan inde: ppenden untuk mendapatkan serta mengevaluasi bukli pendukung- nya secara--sisteriatis, analits, kritis, dan selektif guna memberikan pendapat atas simpulan dan rekomendasi kepada pihak yang berkepentingan, 2. Auditan adalah satuan organisasi di lingkungan Departemen Agama dan / atau yang menjadi tanggung jawab Departemen Aga- rma keberadaannya berdasarkan Keputusan Menteri Agama yang menjadi obyek audit 3. Sasaran audit adalah Kegiatan danfatau program yang akan diaudit yang secara spesifik menjadi sasaran atau tujuan audit 4 Auditor adalah pegawai negeri sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksenakan pengawasan pada instansi Pemerintah, atau yong menjadi tanggung javab pemerintah 12. Pengawasan adalah seluruh proses penilaian terhadap auditan danjatau sasaran audit dengan tyjvan untuk —memastikan kesesuaian pelaksanaan tugas dan fungsi auditan danlatau ssasaran audit dengan yang ditetapkan, Kertas Kerja Audit adalah catatan yang dibuat dari data yang Ses EAN et tin, 9°70, on Kose etre ‘Sarna ps ates STAM Naam 2008 ‘ORKASOA STL; OR = NIB, = STAN ia Kandpag Kab Semarang aman 208: oven, HeKandepo, MG=Kab Saran, 2005 Tato 51 Bega re Ea estat Sr | egg oa oon ee | Be a roa ez eh ae S| Berge Sen ed ba A [5 | feng Seon fa St 08 0] eh ae pega Ua | Tesh Sa Sr | Berges ae cl Sesh Se oer | se 9 | Be 7 es ees | Blew rac] eh emg [aa far] es Ti [oes a fe eh 3 [Betton en] os [ee [com Ber 5 rg 1 ras] on 4 air sa] ee 7 | wi eal tha Fa | Bre cm Te es [felons Hs st ase et SS leas =f [e(al=|>|alel=|a |e e[3(als|e|aisieletalels[sialsls/elelelelalalalslels 3le|3[s|ala|3|=le|==[elz[a[el2 [ele ela elslelelsle BSE BISISAISISISES EB =e =— = ae a Sate = ——— z ofa eT a bees — al SE tha eI = Sao a ona Sean st Pra Ta ang Pn am og Ser {3 BBE Page Am Fl alas B 3 Rilo — gia ag Shae ean —| Stan lajala alelalalalelalalalelah HiT alae a] cialis SiS Salis SEL alelelelelelslel i | ea

You might also like