GLMAT
002
Ove
TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL
HECKSHER-OHLIN
Suatu Tinjauan Matematis
IIS ERWIN HERWINA
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2002RINGKASAN
US ERWIN HERWINA. Teori Perdagangan Internasional Hecksher-Ohlin: Suatu Tinjauan
‘Matematis, Dibimbing oleh DOMINICUS SAVIO PRIYARSONO dan ALI KUSNANTO.
Teori Heckshet-Ohlin (H-O) menjelaskan perdagangan antara dua negara. Teori ini
mengemukakan bahwa suatu negara akan mengekspor komoditi yang produksinya memerlukan
lebih banyak faktor produksi yang relatif melimpah dan murah, dan dalam waktu bersamaan akan
mengimpor komoditi yang produksinya memerlukan lebih banyak faktor produksi yang relatif
Jangka dan mahal di negara tersebut,
Teori H-O mempunyai dua definisi konsep kelimpahan faktor produksi yaitu definisi fisik
dan definisi harga faktor. Diasumsikan di sini hanya ada dua negara (H dan F), dua komoditi yaitu
Komoditi 1 dan komoditi 2 serta dua faktor produksi yaitu modal dan tenaga kerja. Kedua negara
tersebut hanya berbeda dalam hal kelimpahaan faktor produksinya. Menurut definisi fisik, suatu
negara H berkelimpahan modal apabila rasio total jumlah modal terhiadap total jumlah tenaga
kerja di negara H lebih besar dibandingkan dengan di negara F (Ky/Ly > Ke/L), sedangkan
menurut definisi harga faktor, suatu negara H berkelimpahan modal apabila rasio harga modal
tethadap harga tenaga kerja di negara H lebih rendah dibandingkan dengan di negara F (Wi/ry >
we/re), dengan w dan r berturut-turut menyatakan harga faktor produksi tenaga kerja dan modal
Diasumsiken juga bahwa komoditi 1 sebagai komoditi padat tenaga kerja (artinya pada saat
produksinya menggunakan rasio tenaga kerja terhadap modal yang lebih banyak daripada rasio
tenaga Kerja tethadap modal yang digunakan dalam memproduksi komoditi 2), sementara
komoditi 2 merupakan komoditi padat modal (artinya pada saat produksinya menggunakan rasio
modal terhadap tenaga kerja yang lebih banyak daripada rasio modal terhadap tenaga kerja yang
digunakan dalam memproduksi Komoditi 1). Teori H-O mengemukakan bahwa saat terjadi
perdagangan, negara H sebagai negara yang berkelimpahan modal akan mengekspor komoditi 2
dan mengimpor komoditi 1, sebaliknya negara F akan mengekspor komoditi 1 dan mengimpor
komoditi 2. Adanya perdagangan tersebut akan mendorong terjadinya penyamaan harga faktor
produksi di negara H dan F, baik secara relatif maupun secara absolut
Dalam teori H-O ditelaah sebab-sebab munculnya keunggulan komparatif bagi setiap
negara dan dampak-dampak yang ditimbulkan oleh hubungan dagang terhadap pendapatan faktor
produksi di kedua negara yang bersangkutan. Menurut H-O, perbedaan kelimpahan faktor
produksi menjadi penentu Keunggulan komparatif bagi masing-masing negara yang selanjutnya
akan menjadi landasan berlangsungnya perdagangan. Perdagangan juga dapat berfungsi sebagai
pengganti mobilitas faktor produksi internasional dalam menyamakan tingkat harga faktor
produksi atau pendapatan faktor produksi baik secara relatif atau absolut di antara negara yang
terlibat dalam hubungan dagang tersebut.TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL
HECKSHER-OHLIN
Suatu Tinjauan Matematis
IIS ERWIN HERWINA
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Sains
pada
Program Studi Matematika
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM.
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2002Judul : Teori Perdagangan Internasional Hecksher-Ohlin: Suatu Tinjauan
Matematis
Nama : lis Erwin Herwina
NIM: G05495002
Menyetujui,
Dr. Ir, D.S. Priyarsono Drs. Ali Kusnanto, M.Si.
Pembimbing I Pembimbing II
aon
é [oa
its aca NS|
asc
=:
Ketua Program Studi
Tanggal Lulus : 28 Juni 2002RIWAYAT HIDUP
Penulis ditahirkan di Tasikmalaya pada tangeal 27 Juli 1976 sebagai anak pertama deri dua
bersaudara, anak dari pasangan B. Suherman dan Wiwin Winami,
‘Tahun 1995 penulis tulus dari SMA Negeri 4 Tasikmalaya dan pada tahun yang sama lulus
seleksi masuk IPB melalui jalur Undangan Selcksi Masuk IPB pada Program Studi Matematika,
Fakultas Matematika dan Iimu Pengetahuan Alem,
Sclama mengikuti perkulishan penuli
akiif sebagai pengurus Asrama Putri IPB
Baranangsiang periode kepengurusan 1997/1998, Pada tahun 1998 penulis melaksanakan praktck
lapengan di P.T Indocement Tunggal Prakersa Tok. Bogor. Tahun 1998-2000 penulis menjadi staf
pengajar di bimbingan belajar Bina Prestasi, Bogor. Pada tahun 2000/2001 penulis menjadi stat
pengajar matematika tingkat SMU di MAN I Bogor. Saat ini penulis aktif sebagai pengejar
private SD, SMP, dan SMU di Bogor dan menjadi staf pengajar di SMP Negeri | Bogor.KATA PENGANTAR
ji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT atas kurnia yang Maha Tiada Bates
akhimnya tulisan ini dapat diselesaikan, Terima kasih saya ucapkan kepada Bapak Dr. Ir. DS
Priyarsono dan Bapak Drs. Ali Kusnanto, M.Si. selaku komisi pembimbing, Ibu it. Reino Budiari
MS. selaku dosen pengujé dan Ibu Dr. Rina Octaviani dari Sosial Ekonomi Pertanian Fakultes
Pertanian IPB yang telah memberiken kesermpatan berdiskusi mengenai topik tulisan is
‘Ungkapan istimewa saya sampaikan untuk kedua orang tua tercinta “ Kalimat apa yang pantas
Etch unakap padamu, Etch bah
terbaik, dan terimakasih atas pengertian, kesabaran, nasihat, dukungan moral, materiel dan semua
kasih tulus Bapak dan Mamah, hanya Allah SWT yang sanggup membalasnya “
‘menjadi putsimu, mohon maaf Etch belum bisa berkarya yang,
Ucap terimakasih juga buat adik tersayang (Neng Chi), keluarga Bapak Ismail, Keluerga
Bapak Sukri, MAndri (sohabat sejati sulit dicari), eman-teman di AP-IPB beserta alumninya
(khususnya Eva, T'Oci, Hani, M'Fatrin, Ril, Nita, Uki dan Yenita) keluarga Bapak Drs, Sugeng
Purwono di Tasik, kelurga Bapak Drs. Mastur Suryana di Bogor, sthabat-sahabat di M07 dan
‘M03, ex-SMA N 4 Tasikmalaya yang pernah di IPB khususnya Hendra, Yanni dan Ninna, FKMI
Jakarta ( khususnya M'li, La Andi, Dhanny, Fajar, Kak Annissa, M’Annis), Bapak Irwansyah,
Bapak Jazil, Bapak Syarif, Bapak Yusuf yang selalu memberikan semangat, Mes Christian SM
atas persahabatannya, teman-teman di KPP B-3, kru WHAM Khususnya Mas Sugi, kru Bleetron,
dan adik-adikku Natasya, Zenzia, Vinna, Herman, Derry, Pamella, Litt, fannya dan keluarganya,
serta kelurga besar Jurusan Matemn
IPB, ‘Terakhir, untuk Mas, ungkapan terima kasih aku
hhaturkan atas pengertian, Kkesabaran, dan semua yang aku terima tuk saling menyempurnakan
perjalanan kita.
‘Semoga tulisan ini dapat bermanfaat,
Bogor, 28 Juni 2002
lis Erwin HerwinaDAFTAR IS
Halaman
DAFTAR GAMBAR ....
DAFTAR LAMPIRAN .
PENDAHULUAN .
LANDASAN TEORI
Turunen
Turunan Parsial .
‘Aturan Cramer
Fungsi Homogen Berderajat n ....
Fungsi Homogen Berderajat Satu ....
Aturan Lagrange ... mae
Kondisi Orde Pertama Kuhn-Tucker
Kondisi Orde Kedua ....
‘TEORI HECKSHER-OHLIN
Asumsi Teori Hecksher-Ohlin
Tinjauan Gratis ..
Kerangka Ke
Deskripsi Sisi Produksi Suatu Ekonomi Dua Faktor dan Dua Komodit
Harga Faktor dan Harga Komodit
Pasokan Faktor dan Output
Efek Perdagangan Internasional di antara Perekonomian dengan Dua Faktor
Tinjauan Matematis . a
Model Dasar Hecksher-Ohlin .. .
Teori Penyamaan Harga Faktor nea 7
‘Teor Stolper-Samuelson (Pengaruk Perubahan Harga Komoditi pada Harga Faktor).. 10
‘Teori Rybezynski (Pengaruh Perubahan Pasokan Faktor pada Output! Komodit
Aplikasi Teori Rybezynski dalam Pembuktian Teori Hecksher-Ohlin ..
KESIMPULAN ec
DAFTAR PUSTAKA ...
LAMPIRAN ..
errorsyes ayaeye
10. Alokasi sumber daye
11. Pengaruh perubahan pasokan sumber daya ..
12, Batas kemungkinan produksi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Kerangka kesetimbangan umum
Kombinasi input dalam produksi komoditi 1
Pilihan optimal rasio axi/azy
Dampak perubahan rasio w dan r
Harga faktor dan pilihan input
Harga faktor dan harga komodi
Input modal dan tenaga kerja dalam produksi komoditi 1 dan komodit 2 ..
Peningkatan dalam harga komoditi 1
Hubungan antara harga komoditi, harga
13. Perdagangan menyebabkan harga relatif konvergen ...
14, Teoti Rybezynski ..
15. Pembuktian teori Heeksher-Ohli
1, Penurunan persamean (3.262), (3.260), (3.272), dan (3.276)
2.
DAFTAR LAMPIRAN
Daftar istilah ..PENDAHULUAN
Teori Hecksher-Ohlin (H-O) menjelaskan
fenomena perdagangan antara dua negara. Teori
yang dipaparkan pada tahun 1920-an oleh
ekonom Swedia Bli Hecksher (1879-1952) dan
Bertil Ohlin (1899-1979) ini hingga kini telah
mewamai dunia sebagai_sumber pemikiran
mengenai Keunggulan komparatif. Teori ini
mengemukakan bahwa suatu negara akan meng-
ekspor komoditi yang produksinya memerlukan
lebih banyak faktor produksi yang relatif
melimpah dan murah di negata itu, dan dalam
waktu bersamaan akan mengimpor komoditi
yang produksinya memeriukan lebih banyak
faktor produksi yang relatif langka dan mahal di
negara tersebut.
Teori H-O secara keselurthan dapat
disajikan dalam wujud yang sanget singkat dan
padat menjadi dua teori saja. Kedua teori yang
menjadi intisari teori H-O itu adalah teori H-O
yang mengupas dan memprediksi pola perda-
gangan, dan teori penyamean harga faktor yang
mengupas dampak-dampak yang ditimbulkan
oleh perdagangan internasional terhadap harga-
hharga faktor produksi di masing-masing negara
yang terlibat perdagangan tersebut.
Konsep kelimpahan faktor produksi pada
teori H-O didefinisikan dalam dua cara.
Pertama, definisi fisik yaitu didasarkan pada
rasio total jumlah modal terhadap total jumlah
tenaga kerja yang tersedia bagi setiap negara,
Menurut definisi ini, suatu negara layak disebut
negara yang berkelimpahan modal apabila rasio
total jumlah modal terhadap total jumlah tenaga
kerja yang ada di negara tersebut lebih besar
dibandingkan dengan yang terdapat di negara
mitra dagangnya. Kedva, definisi harga faktor
yyaitu didasarkan pada rasio harga modal dan
harga tenaga kerja yang berlaku di masing-
masing negara. Menurut definisi ini, suatu
negara layak disebut negara yang berkelimpahan
modal apabila rasio harga modal terhadap harga
tenaga Kerja di negara tersebut lebih rendah
dibandingkan rasio yang ada di negara mitra
dagangnye. Hubungan antara kedua definisi
tersebut adalah bahwa definisi pertama hanya
memperhatikan sisi penawaran dari faktor-
faktor produksi, sedangkan pada definisi kedua
tidak hanya memperhatikan sisi penawarenny@,
melainkan juga dati sisi permintaannya.
Kedua definisi kelimpahan faktor tersebut
akan memberikan kesimpulan yang sama dalam
menentukan negara mana yang memitiki
elimpahan modal atau tenaga kerja. Tujuan
dari tulisan ini adalah memaparkan teori
Hecksher-Ohlin secara_matematis untuk
‘menguatkan penjelasan yang telah dilakuken
secara grafis.
LANDASAN TEORI
‘Turunan
Andaikan y = f(x) terturunkan di x dan andaikan
bahwa dr turunan dari veriabel bebas x yang
menyatakan pertambahan sebarang dari x.
Turunan yang bersesuaian dengan dy dati
variabel tak bebas y didefinisikan oleh dy =
Qe.
‘Turunan Parsial
Diberikan f sebagai fungsi dari x dan y. Jika y
dianggap ‘konstanta, katakanlah y=y dan x
suatu variabel maka lxyi) merupakan fungsi
dari x saja, Jika fungsi ini terturunkan pada
«x™xp maka nilai dari turunan ini dinotasikan
oleh fi(xo.¥o) dan disebut sebagai turunan parsial
dati fterhadap x pada ttik (xp). Sama halnya
dengan uraian di atas, jika x dianggap konstanta,
katakanlah x = xo, maka (xo) merupaken
fungsi dari y saja. Jika fungsi tersebut tertu-
runkan pada y = yi, maka nilai dari turunan ini
dinotasikan oleh f(xy) dan disebut sebagai
turunan parsial dari f terhadap y pada (x09%).
Nilai f(xy) diperoleh dengan menurunkan foxy)tethadap x, dengan anggapan y Konstan, dan
GJ) diperoleh dengan meaurunkan f(xy)
terhadap y, dengan anggapan x konstan,
Aturan Cramer
Jika Ax = B adalah sistem yang terdiri dari»
persamaan linear dalam n bilangan tak diketahui
sehingga det(A) #0, maka sistem tersebut
‘mempunyai pemecahan yang unik, Pemecahan
ini adalah
_det(Ay)
Getta)
_ deta)
det(A,)
aay oe aay
‘det(A)
4
i mana A, adalah matriks yang kita dapatkan
dengan menggantikan entri-entri dalam kolom
keyj dari A dengan entri-entri dalam matriks
Bukti (Anton, 1987).
Definisi fungsi homogen berderajat r
Jika f(t, .. 5 X,) homogen berderajat r, maka
LC yoo 5 Bog) Efe oe»
Definisi fungsi homogen berderajat satu
Jika (cy, .. . 2) homogen berderajat satu, maka
Hlbs1, we Wu) ® or, » By). Pungsi homogen
berderajat satu disebut juga sebagai fungsi
homogen linear.
Aturan Lagrange
Suatu fungsi fz) dengan kendala gjx) = 0,
P= 12,09 mempunyai nilai maksimum atau
nila minimum relatif’ pada titik x” yang
merupakan turunan parsial pertama dari fur
Lagrange terhadap variabelnya dan bernilai nol.
Fungsi Lagrange ditutiskan sebagai berikut
LE L(t, aes Mp Ry Rayens An)
PAR, Xap09 Ha) Fy BI Kaye Xe)
=f) +2, a2).
Kondisi Orde Pertama Kuhn-Tucker
Kondisi orde pertama Kuhn-Tucker merupakan
turunan parsial pertama dari fungsi Lagrange
terhadap variabelnya dan bernilai nol, dituliskan
sebagai berikut
L$, Bhd i hav
ayy” BY ay
430.
Konilisi orde pertama Kuhn-Tucker digunakan
untuk menemukan solusi_ maksimum atau
minimum dari fungsi lx) dengan kendala
GG)" 0, J 12y-aMt.
Konuisi Orde Kedua
Sua fungsi flip X05) dengan kendala
(8 Xi %) = 6, schingga fungsi Lagrange
ditutiskan sebagai of = flty, Xty.ny 0) + Ale
8(¥is aes a) Fungsi f akan maksimum saat
Kondisi orde pertama dipenuhi dan kondisi orde
kedua dimana (-1)'| H,|> 0 dipenuhi, Fungsi f
akan minimum saat Kondisi orde pertamia
dipenuhi dan Kondisi orde kedua dimana | Hy, |<
0 dipenuhi, dengan | H, | merupakan bordered
Hessian (Chiang, 1984).
TEORI HECKSHER - OHLIN
Asumsi Teori Hecksher-Oblin
1. Terdapat dua negara yaitu negara / dan
negara F, dua komoditi yaitu komoditi 1 dan
komoditi 2 serta dua faktor produksi yaitu
modal dan tenaga kerja. Komoditi | bersifat
padat tenaga kerja sedangkan komoditi 2
bersifat padat modal, hal ini berlaku untuk
kedua negara,
2, Kedua negara tersebut _memiliki dan
‘menggunakan metode atau tingkat teknologi
produksi yang persis sama.3. Selera atau preferensi-preferensi permintaan
konsumen yang ada di kedua negara itu
persis sama,
4, Kedua komoditi tersebut — sama-sama
diproduksi berdasarkan hasil yang konstan
tethadap skala (constant return to scale.
Kondisi ini mengindikasikan bahwa
peningkatan jumlah tenaga kerja dan modal
dalam produksi setiap komoditi akan
meningkatkan ou(put-nya dalam proporsi
yang sama dengan peningkatan input faktor
produksi
5. Terdapat mobilitas faktor produksi yang
sempurna dalam ruang lingkup masing-
masing negara, namun tidak ada mobilitas
faktor produksi antarnegara.
6. Terdapat persaingan sempuma dalam pasar
komoditi dan juga dalam pasar faktor
produksi, sehingga harga terbentuk oleh
kekuatan pasar
7. Semua faktor produksi di masing-masing
negara digunakan seluruhnya dalam kegiatan
produksi (fill employment), menandakan
bbahwa tidak ada faktor produksi yang
menganggur di masing-masing negara,
Berangkat dari asumsi-asumsi di atss,
berikut ini akan dijelaskan mengenai_teori
Hecksher-Ohlin dalam dua tinjauan, yaitu
tinjauan secara grafis dan secara matemat
Tinjauan Grafis
Kerangka Kesetimbangan Umum dalam
Teori Hecksher-Ohlin
Harga komodi
re r Recro
peminan faktor
| produksi
f
Permintaan komoditi
aN
Selera
‘Teknologi
Penawaran
faktor produksi
fektor produkst
Gambarl. Kerangka kesetimbangan umum.
Dimulai dari sudut kanan bawah diagram,
kita melihat bahwa distribusi kepemilikan faktor
produksi atau distribusi pendapatan dan selera
menentukan tinggi rendahnya permintaan atas
komoditi-komoditi yang diperdagangkan, Per-
mintaan faktor produksi selanjutnya dapat
diturunkan dari _permintaan komoditi. Harga
faktor produksi ditentukan oleh permintaan dan
penawaran faktor produksi. Selanjutnya, harga-
harga faktor produksi dan teknologi menjadi
penentu harga komoditi, Perbedaan harga relatif
komoditi di antara negara-negara yang terlibet
dalam —perdagangan akan“ menentukan
kkeuntungan komparatif bagi masing-masing
negara dan juga pola perdagangan yang akan
berlangsung di antara kedua negera tersebut.
Pada kasus perdagangan dua negara H dan
F selera dan distribusi pendapatan di kedua
negara identik, sehingga permintaan komoditi di
negara H sama dengan permintaan komoditi di
negara F, Dari permintean komoditi ini
diturunkan permintaan faktor produksi, sehingga
permintaan faktor produksi sama di kedua
negara, sementara kelimpahan faktor produksi
di kedua negara tersebut berbeda. Hal. ini
mengakibatkan —penawaran—_faktor-faktor
produksi di negara H tidak sama dengan
penawaran faktor produksi di negara F, Karena
perbedaan penawaran faktor-faktor produksi
‘ersebut maka harga faktor-faktor produksi yang
terbentuk berbeda, Dengan asumsi teknologi
yang identik di kedua negara maka perbedaan
hharge-harga komoditi di kedua negara terjadi
akibat perbedaan harga-harga faktor produksi
Perbedaan harga komoditi inilah yang
menyebabkan terjadinya perdagangan_ inter
nasional (dalam kasus ini perdagangan di kedua
negara) dengan pola perdagangan bahwa suatu
negara akan mengekspor komoditi yang
produksinya memerlukan lebih banyak faktor
produksi yang reletif melimpah dan murah di
negara tersebut dan sekaligus mengimpor
Komoditi yang produksinya memerlukan lebih
banyak faktor produksi yang relatif langke dan
mahal di negara tersebut.
Deskripsi Sisi Produksi Suatu Ekonomi
Dua Faktor dan Dua Komoditi
Notasi yang digunakan
banyakniya modal yang digunakan untuk
memproduksi satu satuan komoditi 1
‘ayy = banyaknya tenaga kerja yang digunakan
memproduksi satu satuan komoditi 1
rea = banyaknya modal yatig digunekan untuk
‘memproduksi satu satuan komoditi 2
cy12 = banyaknya tenaga kerja yang digunakan
untuk memproduksi satu satuan
komoditi 2
pasokan faktor produksi tenaga kerja,
"HF
pasokan faktor produksi modal, z= H, F.
Pada tiap-tiap scktor, produsen menggu-
nakan jumlah faktor produksi yang tidak tetap
(variabel) seperti diperlihatkan pada Gambar 2,
Kurva tersebut -memperihatkan —alternatif
kombinasi faktor produksi yang digunakan
‘untuk memproduksi satu satuan komoditi 1.
n
a
Gambar2. Kombinasi input dalam produksi
Komoditi 1.
Pilihan Kombinasi input ini tergantung
pada rasio harga faktor produksi.
a
Garis isocost
vi
a
Gambar 3. Pilihan optimal rasio axi/ays.
Pembentukan garis isocost sebagai berikut
Jika w merupekan harga dari tenaga kerja dan
+r merupakan harga dari modal maka total biaya
produksi satu satuan komoditi I adateh
Cys wat rage
Garis isocast mengilustrasikan Kombinasi ayy
dan gx, dengan biaya sama. Jika
maka persamaan di atas menyataken bahwa
gatis isocast merupakan persamean garis lurus
‘dengan kemiringan — wir.
Pada Gambar 3, semakin jauh dari titik asal,
gatis isocost mencerminkan total biaya yang
semakin tinggi. Produsen memilih.alternatif|
input di titik T untuk memproduksi satu satuan
kemoditi 1 pada kondisi biaya yang
minimum.
Sekerang kita akan membandingkan pilihan
rasio modal tethadap tenaga kerja untuk dua
rasio harga faktor produksi_ yang berbeda
Gambar 4 memperlihatkan pilihan input untuk
harga relatif tenaga kerja (wr), dan (wlr)2,
aK
a\wirn
(wir,
ay
Gamibar 4. Dampak perubahan rasio w dan r.
dengan (wh)2 tinggi dari (w/r),
Peningkatan wir dari titik 1 ke titik 2 menye~
babkan rasio modal terhadap tenaga Kerja yang
meningkat, sehingga berdasarkan Gambar 4
dapat diperlihatkan bahwa semakin tinggi
harga relatif tenaga kerja maka rasio modal
techadap tenaga kerja semakin tinggi. Untuk
lebih jelasnya, perhatikan Gambar 5. Kurva ys
whe
n
KIL
Gambar 5. Harga faktor dan pilihan input.
memperlibatkan pilihan rasio modal terhadap
tenage Kerja untuk produksi Komoditi 1 atau
(@xx/a,), kurva y2 memperlihatkan pilihan rasio
‘modal terhadap tenaga kerja untuk produksi
komoditi 2 atau (ama/ara). Diasumsiken bahwa
produksi Komoditi I adalah padat tenaga kerja
dan produksi komoditi 2 padat modal. Artinya
produksi komoditi 1 menggunakan azy/agi >‘aldgq dan produksi komoditi 2 menggunakan
aedltr2> agylax, untuk setiap w!r.
Harga Faktor dan Harga Komoditi
Terdapat hubungan satu-satu antara wir
dan harga relatif komoditi 1 (py/p.), semakin
Pil, maka wh — semakin tinggi.
Hubungan ini diilustrasikan oleh kurva SS pada
Gambar 6.
Gambar 6 diperoleh deri penurunan Gam-
bar 7 dan Gambar 8. Gambar 7 memperlihatkan
input yang diperlukan untuk memproduksi
komoditi 1 dan Komoditi 2 seharga satu dolar.
Pulp2
ss
wir
Gambar 6. Harge faktor dan harga komoditi
Harga komoditi harus sama dengan biaya
produksi Komoditi tersebut sehingga biaya
input tiap komoditi haruslah satu dolar juga.
Gatis singgung isoguant y; dan yz merupakan
isocost sehingga mempunyai kemiringan -w/r.
Kurva y, menunjukkan kemungkinan kombi-
nasi input untuk memproduksi 1/p, satuan
komoditi 1 dan kurva yy — menunjulkken
kemungkinan — kombinasi input untuk
‘memproduksi 1/p, satuan komoditi 2. Dengan
asumsi produksi komoditi 2 adalah padat modal
maka untuk beberapa w/r, produksi komoditi 2
selalu menggunakan rasio modal tethadap
tenaga kerja yang lebih tinggi daripada
produksi komoditi 1.
Gambar 8 memperlihatkan akibat dari
peningkatan dalam harga komoditi 1 tethadap
whe. Jika harga komoditi 1 meningkat, maka
perlu untuk mengurangi produksi komoditi 1
agar tetap seharga satu dolar. Sehingga (i):
berpindah ke (y:). Kemudian dibuat lagi satu
garis yang merupakan garis singgung kedua
isoquant yx dan (yo dengan kemiringan
~(ir, ternyata (wir), lebih tinggi dari (wir).
input K
Kemiringa|
Ye
input
Gambar 7. Input modal dan tenaga kerja dalam
produksi Komoditi 1 dan komoditi
2.
Schingga dapat disimpulkan semakin tinggi
harga relatif komoditi 1 mengakibatkan
semakin tingginya wir yang diperlihatkan pada
Gambar 6.
input K
‘ipa L
‘Gambar 8. Peningkatan dalam harga
komoditi 1.
Selanjutnya dari Gambar 5 dan Gambar 6
diperoleh Gambar 9 yang menghubungkan
antara harga komoditi dan pilihan input
aE)
Gambar 9. an antara ma komoditi,
hharga faktor, dan sumber daya,
Pasokan Faktor dan Output
suatu ekonomi dua faktor dan
ngkapi dengan‘Tenaga kerja yang digunakan dalam produksi
omodit 2
ag ee
ee | as
33 | ge
es y oe
Be ok BS
ii ue
é 5
780, Ly NE
‘Tenaga kerja yang digunakan dalam produks8
Komoditi 1
Gambar 10. Alokasi sumber daya,
deskripsi_hubungan antara harga komoditi,
pasokan faktor, dan ouput, Untuk maksud di
atas dari Gambar 9, diberikan harga relatif
komoditi 1 sehingga dapat ditentukan w/r dan
kemudian K/L (rasio modal terhadap tenaga
kerja yang digunakan untuk ~memproduksi
komoditi 1 dan komoditi 2). Kondisi ekonomi
‘full employment dalam pasokan tenaga kerja
‘dan modal seperti diperlihatkan pada Gambar
10.
Bagian horizontal dari Gamber 10 menun-
Jukkan total pasokan tenaga kerja dan bagian
vertikal menunjukkan total pasokan modal.
Titik 1 menunjukkan alokasi sumber daya di
antara dua sektor produksi. Sekarang akan
dianalisis perubahan ouput ketika pasokan
faktor produksi ekonomi berubah.
‘Tenaga kerja yang digunakan dalam produksi
omoditi2
(O2)2
i a =
4 u
4 ze
yy t
s 5
$ % é
= Or Gi Gr g
‘Tenaga kerja yang digunakan dalam produksi
omodiil
Gambar 11, Pengaruh perubahan pasokan
sumberdaya.
Gambar 11 memperlihatkan apa yang terjadi
ketika pasokan total modal meningkat sementara
hharga kedua komoditi dan pasokan total tenaga
kerja tetap. ‘Terlihat bahwa output bergerak dari
titik 1 ke titik 2. Artinya suatu peningkatan
pasokan total modal sementara harga komoditi
dan pasokan total tenaga kerja tetap.
menyebabkan turunnya ouput dari komoditi
padat tenaga kerja dan meningkatkan output
komoditi padat modal.
Selanjutnya Gambar 12 mendeskripsiken
bagaimana —pasokan —faktor —_produl
mempengaruhi batas kemungkinan produksi
satu perekonomian,
na
2s]
Kemiringan = ~p,/p2
wm
CO: 7
Gambar 12. Batas kemungkinan produksi
Pada Gambar 12, kurva (77), merepresen-
tasikan batas kemungkinan produksi ekonomi
sebelum pasokan total modal meningkat
Output berada di titik 1, dengan kemiringan
boatas kemungkinan produksi adalah ~ pip: ,
dan perekonomian memproduksi_sebanyak
(Qi): komoditi 1. dan sebanyak (y;), komoditi 2,
sedangkan (77) merepresentasiken batas
kemungkinan produksi setelah pasokan total
modal meningkat. Perekonomian dapat
‘memproduksi komoditi 1 dan 2 dengan lebih
banyak. Karena adanya biased expansion of
production possibilities yaitu perekonomian
lebih banyak memproduksi salah satu komoditi
dari pada komoditi lainnya, sehingga dalam
+ kasus ini lebih banyak memproduksi komoditi
2 daripada Komoditi 1, maka pada -pilp>
yang tetap, produksi bergerak dari titik 1 ke
titik 2 sehingge ouput komoditi 1 bergerak dari
(vd ke ()2 dan output komoditi 2 bertambah
dari (2): ke (J. Biased expansion of
production possibilities merupaken kunci untuk
memahami bagaimana perbedaan sumber daya
rmenimbulkan perdagangan internasionalEfek Perdagangan Internasional di antara
Perekenomian dengan Dua Faktor
Sekarang akan dianalisis apa yang terjadi
kotika dua’ perekonomian, Home (H) dan
Foreign (F) berdagang. Dengan asumsi bahwa
kedua negara (Hf) dan (F) hanya berbeda dalam
sumber dayanya. Home merupakan negara
berkelimpahan modal dan Foreign merupakan
negara berkelimpahan tenaga kerja, atau
Kuk, wy.
Ka Ke tay My Be
Ly bp Ta Tp
Dengan asumsi komoditi 1 sebagai komoditi
padat tenaga Kerja, Home mempunyai rasio
output komnoditi 1 dengan komoditi 2 yang lebih
rendah dari Foreign.
Sebelum terjadi perdagangan, kese
bangan Home berada di titik 3, dan
kesetimbangan Foreign berada di titik 1.
Perdagangan mendorong harga relatif menjadi
konvergen di titik 2, seperti terlihat pada
gambar 13, dengan Rs kurva pasokan komoditi
i H dan Rs* kurva pasokan komoditi di F dan
D merupakan kurva permintaan i kedua negara,
pilpr
wn
Gamibar 13. Perdagangan menyebabkan harga
relatif konvergen.
Kelebihan penawaran komoditi 2 terjadi'di HT
dan kelebihan penawaran komoditi 1 terjadi di
F, schingga saat terjadi perdagangan H akan
mengimpor komoditi 1 dan _mengekspor
komoditi 2, sebaliknya terjadi di F. Jad suatu
negara akan mengekspor Komoditi padat tenaga
kerja jika negara itu berlimpah tenaga kerja,
atau mengekspor komoditi padat modal jika
negara itu berlimpah modal.
Tinjauan Matematis
Model Dasar Hecksher-Oblin
‘Model dasar ini berlaku di setiap negara
dan dituliskan dalam bentuk sebagai berikut
Ko ax yet ane Yo B.D
Lo ayer ands G2)
PL dxirtayw G3)
Pr = Gartagw GA)
dengan
% = DiPyP»Y) G5)
Yo = pyr, GB.6)
i mana
K =pasokan faktor produksi modal yang
tersedia di negara z dengan z= H, F
pasokan faktor produksi tenaga kerja
yang tersedia di negara z dengan z= H, F
py = harga komodi 2
= tingkat pasokan komoditi
‘D, = fungsi permintaan komoditi
y
L
ingkat pendapatan
arga faktor produksi tenaga kerja diz,
2eHF
r =harga faktor produksi: modal diz, =
AE
ay =koefisien input dengan biaya minimum
yang merepresentasikan — pemakaian
faktor produksi / dalam memproduksi
komoditi j per satuan komoditij ; = K,
Ly jm 2.
Model Hecksher-Ohtin di atas dibangun dari
penjabaran matematis beberapa teori ekonomi.
Untuk —keperfian —tersebut ~—_ diperlukan
pembahasan tentang teori penyamaan harga
faktor untuk mencari aj, yj, w dan r; teori
Stolper-Samueison yang menjelaskan pengaruh
perubahan harga komoditi pada harga faktor
atau dw/Ep; dan Grip, ; teori Rybezynski yang
menjelaskan pengaruh perubahan pasokan
faktor pada output komoditi atau menentukan
y/OL dan dy/2K.
‘Teori Penyamaan Harga Faktor
Fungsi produksi yang digunakan dalam teori
Hecksher-Ohlin diasumsikan homogen linear
sebagai akibat constant return to scale,
_ IbytK) = lnk =, Ve, J= 12.
Jika diberikan ¢= 4, maka
%
Jes (eu.45, ets J 12.
G7
Persamaan (3.7) merupakan fungsi produksi
dalam bentuk koefisien input-ouiput. Koefisien
‘input-output a; merupakan suatu variabel yangberubah secara Kontinu sepanjang isokuan
saluan. Persamaan ini akan digunakan sebagai
kendala permasalahan fungsi produksi :
Sing, a3) = 1.
Kendala sumber daya juga akan ditulisken
dalam bentuk ay sebagai berikut:
Ly
ytty=ty +2 ae
MH Ya
Ky +k, =Aty, ay ok
me,
atau
auyitaaye=k G.8a)
ag Yat x2 Yo (3.8b)
Model pemaksimuman pendapatan dengan
kendala sumber daya dituliskan sebagai berikut
Maks Y= port pa
Kendala au r+ ai2y2"L
x1 it aka Ja" K
Akai ag) = 1
Silaias a2) “1 G9)
Fungsi Lagrange untuk masalah pada persamaan
G9)
= poi * pre + WL ~ aus Ya — 412 Y2))
+ (K- ax i= axa Yo) +
Ya Claus, a1) —1) +a (lear, 652) ~ 1).
G.10)
Kondisi orde pertama Kuhn-Tucker diberikan
oleh persamaan-persamaan berikut :
a = Pym aywoagyr=0 Gulla)
@.11b)
G.122)
6.128)
oh G.120)
Bain
act
a @.12¢
a
BE tay ynayzy=0 G13)
or 4K — AK 2: G.13b)
32 = filayy.ayi)=1=0 G.14a)
os = Alera ays)-1=0. 6.146)
Kondisi_ maksimum akan dicapai saat syarat
pada kondisi orde kedua juga dipenuh
Pendapatan akan maksimum Karena
implikasi dari total biaya yang minimum pada
tingkat ouput tertentu, Masalah pemaksimaman
dapat diselesaikan melalui dua prosedur
penyelesaian. Prosedur pertama yaitu dengan
meminimumkan biaya untuk beberapa tingkat
output, Kemudian pada prosedur kedua, dengan
biaya yang minimum diperoleh tingkat oufput
yang akan memaksimumkan pendapatan.
Secara aljabar, proses pemaksimuman ini
dapat disusun sebagai berikut:
f= py t part wh +rK—- Di Cau w+ axe)
$I fiGGur . a40))] — DaCaraw + agar) + Ay
CA ad)}- G15)
Nilai maksimum dari ef adalah
Y=por' + pa’.
Untuk memaksimumkan «yang pertama
dilakukan adalah :
Min Yi Cau wt agi 7)
Kendala fi(aa, ae) = 1 @.16a)
dan
Min ysCeaw+ ar)
Kendala fi(axi, a¢1) = 1 G.16b)
Fungsi Lagrange untuk dua masalah di atas
sama dengan persamaan yang ada dalam
‘kurung siku pada persamaan (3.15). Masalah
rminimisasi ini setara dengan bentuk minimisasi
biaya. Pada saat yay = Lj, yyaxj= Ky dengan
jr i2dan
YS (eus8es) = Isa 05045)
=fG.k)
homogen linear, maka persamaan dalam kurung_
siku berturut-turut setara dengan
(wba + rKy) + AQ fill KD)
dan
(wLrt Ka ha 2 — fila. Ka).
B.17a)
G.17)
Fungsi Lagrange persamaan (3.17) sama
dengan Fungsi Lagrange dari masalah
‘minimisasi biaya untuk beberapa output y, yaituMin why +rK,=C,
Kendala f(Li,Ki) =) (3.18)
dan
min wl, + rK; 2
Kendala fs(La,K2)= ya. G.18b)
Persamaan (3.16) dan (3.18) setara. Fungsi
tujuan C; metupakan total biaya pada suatu
tingkat output dan 2 merupakan biaya marginal
dati ouput, Fungsi Lagrange untuk submodel
persamaan (3.16a) adalah
= viQwars + rag) + MU A(aenae)) (3.19)
dengan yy merupakan suatu Konstanta,
Meminimumkan y(wa,; + rax,) menghasilkan
solusi yang sama dengan — meminimumkan
Way) * Fact. Kon
orde pertama persamaan (3.19) menghasifkan
as g
Ss yw = (3.20a)
ayy : * Ld
ag H
yr 0 20b)
Baa Ban 6.200)
eet,
a7 Alen aia)=9. 6.200)
Persamaan (3.20) —berturutsturut —_tepat
berhubungan dengan persamaan (3.12a), (3.12b)
dan 3.148).
Fungsi Lagrange untuk submodel persamaan
(3.16b) adalah
Lm yalwaya + raga) + Aa! — feleneea). 3.21)
Kondisi orde pertama menghasilkan
yawohy
ae ay (3.22a)
Sr
yar, 2 =0
ea (3.226)
1 = Jbava sama) = 0 (3.220)
Persamaan-persamaan di” atas berturut-turut,
tepat berhubungan dengan persamaan (3.12c),
(B.12d), dan (3.146). Diperoleh kombinasi input
yang meminimumkan biaya yaitu (a,)", 41") dan
(412', a2") sepanjang isokuan satuan tiap-tiap
industri dan fungsi biaya marginal yaitu (;%5,")
dan (A2’42").
Selanjutnyg akan ditentukan empat variabel
yaitu y:', y:', w dan r. Dimulai dengan
menyeiesaikan’ persamaan (3.20) dan (3.22)
untuk ay", dengan membagi persamaan (3.20a)
oleh persamaan (3.20b) dan persamaan (3.222)
oleh (3.22b) dihasilkan
vA
aa 6232)
Cag
dan
Voy
a G.23b)
“Poor
Persamaan (3.232) dan (3.20c) merepresen-
tasikan dua persamaan dengan dua variabel, a1,,
x; dan variabel w/r, Sama halnya dengan
persamaan (3.236) dan (3.22c) juga merepresen-
tasikan dua persamaan dengan dua variabel a,
x2 dan variabel wir. Schingga solusi sistem
persamaan (3.20) dan (3.22) dapat dituliskan
sebagai
9 (2) nay 12 (3.24)
dan
ay] = bs [vp lor =12- 625)
Persamzan di atas_menyatakan bahwa
Koefisien input-output (ay") bukan merupakan
fungsi_ dari ketersediaan faktor, —_tetapi
‘merupakan fungsi dari rasio harga faktor. Begitu
juga fungsi dari biaya marginal pada persamaan
6.25) merupakan fingsi dari harga faktor,
bbakan merupakan fungsi dari tingkat output,
Jika solusi dari persamaan (3.20) dan (3.22)
digunakan, maka kesepuluh persamaan (sepuluh
persamaan kondisi orde pertama) dapat
direduksi_ menjadi empat persaman dengan
empat variabel yaitu y1, ya, w dan r. Dengan
mensubstitusikan nilai soiusi persamaan (3.24)
ke persamaan (3.112), (.11b), (3.13a) dan
{G.13b) diperoteh:
+ ae ag 6.268)
aw ayy (3.266)
dan
oh + aiaya sh oe
(3.276)
ani + kaye = K.
dengan aj’ bukan suatu Konstanta, melainkan
merupakan fungsi dari rasio harga faktor w/r,seperti yang diindikasikan pada persamean
6.24)
Empat persamaan dengan empat variabel
Gv Yas w, 7) di atas pada kenyataannya terpisah
menjadi dua kelompok persamaan. Persamaan
(6.26) dan (3.27) masing-masing terdiri dari dua
persamaan dengan dua variabel. Matriks
keefisien ay" untuk persaman (3.26) merupakan
transpos matriks koefisien persamaan (3.27).
Konsekuensi dari_keterpisahan tersebut,
maka persamaan (3,26) dapat diselesaikan
terpisah dari persamaan (3.27), dengan
‘ay merupakan fungsi dari w/r maka
wep) (6.28a)
upd. 3.280)
i sisi Iain, meskipun persamzan (3.27) dapat
0. Dari persamaan
G.33a) dan (3.33b) diperoleh =
ow
Wo 6.342)
&
6.340)
dan dari .persamaan (3.33c) dan (3.334)
diperoteh
oe
ao 6.352)
or
er
oo. 356)
2
Hasil ini disebut sebagai teori Stolper-
Samuelson. Persamaan di atas menyatakan
bahwa jika harga dari komoditi padat tenaga
kerja meningkat, maka w akan meningkat dan r
menurun, sedangkan jika harga dari Komoditt
padat modal meningkat w akan menurun dan r
‘akan meningkat.
‘Teori Rybezynski (Pengaruh Perubahan
Pasokan Faktor pada Output Komoditi)
Berdasarkan teori penyamaan harga faktor,
perubahan dalam pasokan faktor baik tenage
kerja atau modal tidak akan berpengaruh pada
harga faktor saat herga komoditi tetap. Hal
dinyatakan dengan
Oe ou ory
a OK OL OK 639
Berikut ini akan diperlihatkan pengaruh
perubahan pasokan faktor pada ouput komodit.
Pertama akan diperlihatkan pengaruh perubahan
pasokan tenaga kerja pada tingkat oufput
komoditi. Dari persamaan (3.27)
aus Yr aus p= L,
tant aah K
yang merupakan Kendala ketersediaan faktor,
an
aay 0; Awir)
StL x
aL Aw aL
maka turunan persamaan (3.27) terhadap L
diperoleh
a, Beta, BM
aL ar,
a,
Ge St Mea
au
MyM | /OL] [1] Selanjutnya
Gg, Gg, ||, /2L] [0
dengan menggunakan aturan Cramer diperoteh
1 a,,
ap aa
=0,
0
(3.37:
ley Ais] Gade —
la,, 1
BM 3.37)
aes a
Mer |
Dengan Ke a >0 maka 25 0¢an
coKedua, akan diperlihatkan pengaruh
perubahan pasoken modal pada tingkat ouput
komoditi, Dengan menurunkan —persamaan
6.21) terhadap X, dan menggunakan cara yang,
sama dengan sebelumnya diperoleh
Mea 3.37
BK ay y= Ae, Oey =
@374)
ia ey
yOL>0
dy/0L <0
ay leK <0
ay /OK> 0.
Hasit di tas dikenal sebagai teori
Rybczynski. Teori ini memperlihakan bahwa
pada harga komoditi yang konstan, kenaikan
salah satu pasokan faktor akan meningkatkan
output dari komoditi. yang lebih banyak
menggunakan faktor produksi tersebut, dan
dalam waktu bersamaan akan menurunkan
output komoditi selainnya,
Jadi persamaan (3.37) dengan persamaan
(3.33) memiliki hubungan yang dapat dituliskan
sebagai berikut :
bw 9x2
a ||
or aaa,
op,
oe
opr
aa
ar
Persaman di atas menunjukan bahwa hubungan
antara harga faktor dan harga komoditi sama
dengan hubungan antara ou(put komoditi dan
faktor produksi.
Aplikasi Teori Rybezynski dalam Pembuk-
tian Teori Heeksher-Ohlin
Perhatikan gambar 14, batas_kemungkinan
produksi direpresen-tasikan oleh kurva 4B dan
‘MH merepresen-tasikan garis harga dengan
Kemiringan p/p. Titik produksi terjadi pada
titik singgung yaitu titik &, di antara kurva AB
dan garis MH. Jika faktor produksi modal
meningkat saat faktor produksi tenaga kerja
3
3
x
komoditi 2
komoditi 1
Gamber 14. Teori Ribezynski
tetap, kurva batas kemungkinan produksi akan
bergerak ke CD. Titik produksi terjadi di
petsinggungan antara kurva CD dan garis harga
PQ dengan kemiringan pulps yaitu di titik F.
Harga tetap karena ekonomi berukuran kecil.
Menurut Teori Rybezynski, komoditi 2 yang
padat modal meningkat seat Komoditi padat
tenaga kerja menurun, sesuai dengan persamaen
6.376) dan 3.374).
Selanjuinya Teori Rybezynski digunakan
untuk —membuktikan teoti Hecksher-Ohlin.
Batas kemungkinan produksi kedua negara
identik yang direpresentasikan oleh kurva Ad
pada Gambar 15,
Komoditi 2
A.B’ Komoditi |
Gambar 15. Pembuktian Teori H-O
Sebelum __terjadi_ perdagangan, ekuilibrium
berada pada ttitik P, yang merupakan titik
persinggungan Ad’ dengan kurva indiferen,
Dengan kemiringan garis singgung kurva 44
" pada P sama dengan harga relatif komoditi 1
Jika negara berlebih dalam modal,
dengan harga relatif komoditi tetep, maka
menurut teori Rybezyski, titik produksi
berpindah ke Q. Batas kemungkinan produksi HT
direpresentasikan oleh kurva BB. Pada rasio
harga semula, terjadi excess demand untuk
komoditi 1 dan excess suplai untuk komoditi 2
di negara H. Artinya sebelum perdagangan,harga relatif komoditi 1 lebih tinggi di atau
harga relatif komoditi 2 lebih tinggi di F.
Karena ada perbedaan harga itulah maka F
dikatakan memiliki keunggulan komparatif
untuk komoditi 1 dan negara 7 memiliki
kengguian komparatif untuk Komoditi 2.
Saat terjadi perdagangan, tiap negara akan
mengekspor komoditi yang lebih murah saat
sebelum berdagang dan mengimpor komo
yang lebih mahal saat sebelum berdagang, Jadi
F akan mengekspor komoditi 1 dan H akan
mengekspor komoditi 2.
Sehingga terbukti bahwa suatu negara
akan mengekspor komoditi yang produksinya
lebih banyak menggunakan faktor produksi
Yang relatif melimpah dan murah di negara ity,
dan dalam waktu bersamaan akan mengimpor
Komoditi yang produksinya lebih banyak
menggunakan faktor produksi yang relatif
langka dan mahal di negara tersebut
KESIMPULAN
Teori Hecksher-Ohlin didefinisikan dalam
dua definisi kelimpahan faktor yaitu definisi
fisik dan definisi harga faktor. Menurut definisi
fisik suatu negara H_berkelimpahan modal
apabila KylLy > Ke/Ly dan_menurut definisi
harga faktor apabila wy/ry > were. Kedua
definisi Kelimpahan faktor tersebut akan
memberikan kesimpulan yang sama dalam
menentukan negara. mana yang memiliki
kelimpahan modal atau tenaga kerja.
Dengan asumsi yang diberikan maka
‘menurut teori Hecksher-Ohlin pola perdagangan
yang terjadi adalah bahwa suatu negara akan
mengekspor komoditi yang produksinya lebih
‘banyak menggunakan faktor produksi yang
relatif melimpah dan murah di negara itu, dan
dalam waktu bersamaan akan
komoditi yang produksinya lebih banyak
menggunakan faktor produksi yang relatif
langka dan mahal di negara tersebut.
Menurut —Hecksher-Ohlin, _perbedaan
kelimpahan faktor produksi menjadi _penentu
keunggulan komparatif bagi masing-masing
negara yang selanjutnya akan menjadi landasan
berlangsungnya perdagangan. Perdagangan
Juga ‘dapat berfungsi sebagai pengganti
mobilitas faktor produksi intemasional dalam
menyamakan tingkat hargafaktor atau
pendapatan fektor-faktor produksi baik secara
relatif atau absolut di antara negara yang terlibat
dalam hubungan dagang tersebut.
mengimpor
DAFTAR PUSTAKA
Anton, H. 1987. Elementary Linear Algebra.
Fifth Edition, Drexel University. John
Wiley. New York.
Chiang, A.C. 1984, Fundamental Methods of
‘Mathematical Economics. McGraw-Hill
Singapore.
Henderson, J.M. & RE Quandt. 1980.
Microeconomic Theory A Mathematical
Approach. Third Edition, McGraw-Hill
Singapore.
Krugman, P.R. & M. Obstfeld. 2000.
International Economics Theory and
Policy. Fifth Edition. Addison Wes
ley Publishing Company. USA.
Rao, SS. 1984. Optimization Theory and
Applications. Second Edition. San
ego. USA,
Read, R.C. 1972. A Mathematical Background
for Economists and Social Scientists.
Prentice-Hall.INC. Canada.Salvatore, D. 1997. Ekonomi Internasional,
‘Terjemahan Haris Munandar. Ed. Ke-5
Erlangga. Jakarta,
Schweinberger, A.G. 1975, The Hecksher-
Olin’ Model and Traded Intermediate
Product, Rev. Econ. Stud. 42: 269-277.
Silberberg, E. 1990. The Structure of
Economics, A Mathematical Analysis.
Second Edition. University of
Washington. USA.LAMPIRANLampiran 1. Penurunan persamaan (3.26a),
8.26b), (3.27), dan (3.27b)
Jika_persamaan (3.202), (3.20b), (@.20e) dan
8.228), (3.226), GB.22e)_—berturut-turut
disubstitusikan ke persamaan (3.12a), (3.12b),
G.14a) dan 120), 3.12d), (3.14b)_maka
sepuluh persamaan Kondisi orde pertama Khun-
‘Tucker menjadi
28 5, —ay,w—agyr=0
Ben Pi aaa =
ay KY
oe,
Be Pena aaar =0
a
pt-aun ~412¥2 =0
2 apy, —
Bok aes aKa
Selanjutnya dengan mensubstitusikan
solusi persamaan (3.24) maka diperoleh
ait ar =p, 6.26)
awe azsr= p, 6.26)
dan
iss + aia, = Eb (27a)
Fas + ian = K (3.27)
Lampiran 2., Daftar Istilah
Fungsi
Fungsi_ménunjukkan bagaimana
variabel tergantung pada variabel lain.
Fungsi Produksi
Fungsi Produksi merupakin suatu persamaan,
tabel atau gambar yang menunjukkan jumlah
suatu komoditi yang dapat diproduksi perunit
‘waktu untuk setiap pilihan kombinasi input.
Ekuilibrium
Ekuilibrium merupakan suatu kondisi_ pasar
yang dicapai untuk dipertahankan, Ekuilibrium
Ginasilkan dari Kekuatan-kekuatan pasar yang
seimbang.
16
Statika Komparatif
Statika Komparatif
dua atau lebih posisi e
yaitu membandingkan
rium.
Analisis Ekuilibrium Umum
Suatu analisa yang mempelajari
unit pengambilan keputusan semua individu dan
semua jenis pasar.
Kurva Indiferen
Kurva yang menunjukkan berbagai kombinasi
dari komoditi yang menghasilkan utilitas atau
kepuasan yang sama kepada konsumen. Sifat-
sifat_ kurva indiferen adalah _mempunyai
kemiringan negatif, cembung terhadap titik nol,
dan tidak saling berpotongan.
Garis Kendala Anggaran
Garis yang memperlihatkan semua kombinasi
yang berlainan dari dua komoditi yang dapat
Gibeli seorang konsumen dengan batasan
pendapatannya dan herga-harga dari kedua
komoditi
Isoquant
Menunjukkan kombinasi yang berbeda dari
tenaga kerja dan modal yang memungkinkan
perusshaan menghasifkan sejumlah output
komoditi tertentu, Sifat kurva isoquant sama
dengan sifat kurva indiferen.
Isocost
Kurva yang menunjukkan semua kombinasi
borbeda dari tenaga kerja dan modal yang dapat
dibeli perusataan dengan pengeluaran total dan
hharga-harga faktor produksi tertentu. Kemi-
ringan isocost ditentukan oleh w/r, dimana w
menunjukkan harga tenaga kerja dan r
‘menunjukkan harga modal,
Constant Return to Scale
Suatu_ kon bila semua input naik dalam
proporsi tertentu maka ouiput yang, diproduksi
_naik dalam proporsi yang sama dengan kenaiken
input.