You are on page 1of 24
GLMAT 002 Ove TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL HECKSHER-OHLIN Suatu Tinjauan Matematis IIS ERWIN HERWINA JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2002 RINGKASAN US ERWIN HERWINA. Teori Perdagangan Internasional Hecksher-Ohlin: Suatu Tinjauan ‘Matematis, Dibimbing oleh DOMINICUS SAVIO PRIYARSONO dan ALI KUSNANTO. Teori Heckshet-Ohlin (H-O) menjelaskan perdagangan antara dua negara. Teori ini mengemukakan bahwa suatu negara akan mengekspor komoditi yang produksinya memerlukan lebih banyak faktor produksi yang relatif melimpah dan murah, dan dalam waktu bersamaan akan mengimpor komoditi yang produksinya memerlukan lebih banyak faktor produksi yang relatif Jangka dan mahal di negara tersebut, Teori H-O mempunyai dua definisi konsep kelimpahan faktor produksi yaitu definisi fisik dan definisi harga faktor. Diasumsikan di sini hanya ada dua negara (H dan F), dua komoditi yaitu Komoditi 1 dan komoditi 2 serta dua faktor produksi yaitu modal dan tenaga kerja. Kedua negara tersebut hanya berbeda dalam hal kelimpahaan faktor produksinya. Menurut definisi fisik, suatu negara H berkelimpahan modal apabila rasio total jumlah modal terhiadap total jumlah tenaga kerja di negara H lebih besar dibandingkan dengan di negara F (Ky/Ly > Ke/L), sedangkan menurut definisi harga faktor, suatu negara H berkelimpahan modal apabila rasio harga modal tethadap harga tenaga kerja di negara H lebih rendah dibandingkan dengan di negara F (Wi/ry > we/re), dengan w dan r berturut-turut menyatakan harga faktor produksi tenaga kerja dan modal Diasumsiken juga bahwa komoditi 1 sebagai komoditi padat tenaga kerja (artinya pada saat produksinya menggunakan rasio tenaga kerja terhadap modal yang lebih banyak daripada rasio tenaga Kerja tethadap modal yang digunakan dalam memproduksi komoditi 2), sementara komoditi 2 merupakan komoditi padat modal (artinya pada saat produksinya menggunakan rasio modal terhadap tenaga kerja yang lebih banyak daripada rasio modal terhadap tenaga kerja yang digunakan dalam memproduksi Komoditi 1). Teori H-O mengemukakan bahwa saat terjadi perdagangan, negara H sebagai negara yang berkelimpahan modal akan mengekspor komoditi 2 dan mengimpor komoditi 1, sebaliknya negara F akan mengekspor komoditi 1 dan mengimpor komoditi 2. Adanya perdagangan tersebut akan mendorong terjadinya penyamaan harga faktor produksi di negara H dan F, baik secara relatif maupun secara absolut Dalam teori H-O ditelaah sebab-sebab munculnya keunggulan komparatif bagi setiap negara dan dampak-dampak yang ditimbulkan oleh hubungan dagang terhadap pendapatan faktor produksi di kedua negara yang bersangkutan. Menurut H-O, perbedaan kelimpahan faktor produksi menjadi penentu Keunggulan komparatif bagi masing-masing negara yang selanjutnya akan menjadi landasan berlangsungnya perdagangan. Perdagangan juga dapat berfungsi sebagai pengganti mobilitas faktor produksi internasional dalam menyamakan tingkat harga faktor produksi atau pendapatan faktor produksi baik secara relatif atau absolut di antara negara yang terlibat dalam hubungan dagang tersebut. TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL HECKSHER-OHLIN Suatu Tinjauan Matematis IIS ERWIN HERWINA Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains pada Program Studi Matematika JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM. INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2002 Judul : Teori Perdagangan Internasional Hecksher-Ohlin: Suatu Tinjauan Matematis Nama : lis Erwin Herwina NIM: G05495002 Menyetujui, Dr. Ir, D.S. Priyarsono Drs. Ali Kusnanto, M.Si. Pembimbing I Pembimbing II aon é [oa its aca NS| asc =: Ketua Program Studi Tanggal Lulus : 28 Juni 2002 RIWAYAT HIDUP Penulis ditahirkan di Tasikmalaya pada tangeal 27 Juli 1976 sebagai anak pertama deri dua bersaudara, anak dari pasangan B. Suherman dan Wiwin Winami, ‘Tahun 1995 penulis tulus dari SMA Negeri 4 Tasikmalaya dan pada tahun yang sama lulus seleksi masuk IPB melalui jalur Undangan Selcksi Masuk IPB pada Program Studi Matematika, Fakultas Matematika dan Iimu Pengetahuan Alem, Sclama mengikuti perkulishan penuli akiif sebagai pengurus Asrama Putri IPB Baranangsiang periode kepengurusan 1997/1998, Pada tahun 1998 penulis melaksanakan praktck lapengan di P.T Indocement Tunggal Prakersa Tok. Bogor. Tahun 1998-2000 penulis menjadi staf pengajar di bimbingan belajar Bina Prestasi, Bogor. Pada tahun 2000/2001 penulis menjadi stat pengajar matematika tingkat SMU di MAN I Bogor. Saat ini penulis aktif sebagai pengejar private SD, SMP, dan SMU di Bogor dan menjadi staf pengajar di SMP Negeri | Bogor. KATA PENGANTAR ji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT atas kurnia yang Maha Tiada Bates akhimnya tulisan ini dapat diselesaikan, Terima kasih saya ucapkan kepada Bapak Dr. Ir. DS Priyarsono dan Bapak Drs. Ali Kusnanto, M.Si. selaku komisi pembimbing, Ibu it. Reino Budiari MS. selaku dosen pengujé dan Ibu Dr. Rina Octaviani dari Sosial Ekonomi Pertanian Fakultes Pertanian IPB yang telah memberiken kesermpatan berdiskusi mengenai topik tulisan is ‘Ungkapan istimewa saya sampaikan untuk kedua orang tua tercinta “ Kalimat apa yang pantas Etch unakap padamu, Etch bah terbaik, dan terimakasih atas pengertian, kesabaran, nasihat, dukungan moral, materiel dan semua kasih tulus Bapak dan Mamah, hanya Allah SWT yang sanggup membalasnya “ ‘menjadi putsimu, mohon maaf Etch belum bisa berkarya yang, Ucap terimakasih juga buat adik tersayang (Neng Chi), keluarga Bapak Ismail, Keluerga Bapak Sukri, MAndri (sohabat sejati sulit dicari), eman-teman di AP-IPB beserta alumninya (khususnya Eva, T'Oci, Hani, M'Fatrin, Ril, Nita, Uki dan Yenita) keluarga Bapak Drs, Sugeng Purwono di Tasik, kelurga Bapak Drs. Mastur Suryana di Bogor, sthabat-sahabat di M07 dan ‘M03, ex-SMA N 4 Tasikmalaya yang pernah di IPB khususnya Hendra, Yanni dan Ninna, FKMI Jakarta ( khususnya M'li, La Andi, Dhanny, Fajar, Kak Annissa, M’Annis), Bapak Irwansyah, Bapak Jazil, Bapak Syarif, Bapak Yusuf yang selalu memberikan semangat, Mes Christian SM atas persahabatannya, teman-teman di KPP B-3, kru WHAM Khususnya Mas Sugi, kru Bleetron, dan adik-adikku Natasya, Zenzia, Vinna, Herman, Derry, Pamella, Litt, fannya dan keluarganya, serta kelurga besar Jurusan Matemn IPB, ‘Terakhir, untuk Mas, ungkapan terima kasih aku hhaturkan atas pengertian, Kkesabaran, dan semua yang aku terima tuk saling menyempurnakan perjalanan kita. ‘Semoga tulisan ini dapat bermanfaat, Bogor, 28 Juni 2002 lis Erwin Herwina DAFTAR IS Halaman DAFTAR GAMBAR .... DAFTAR LAMPIRAN . PENDAHULUAN . LANDASAN TEORI Turunen Turunan Parsial . ‘Aturan Cramer Fungsi Homogen Berderajat n .... Fungsi Homogen Berderajat Satu .... Aturan Lagrange ... mae Kondisi Orde Pertama Kuhn-Tucker Kondisi Orde Kedua .... ‘TEORI HECKSHER-OHLIN Asumsi Teori Hecksher-Ohlin Tinjauan Gratis .. Kerangka Ke Deskripsi Sisi Produksi Suatu Ekonomi Dua Faktor dan Dua Komodit Harga Faktor dan Harga Komodit Pasokan Faktor dan Output Efek Perdagangan Internasional di antara Perekonomian dengan Dua Faktor Tinjauan Matematis . a Model Dasar Hecksher-Ohlin .. . Teori Penyamaan Harga Faktor nea 7 ‘Teor Stolper-Samuelson (Pengaruk Perubahan Harga Komoditi pada Harga Faktor).. 10 ‘Teori Rybezynski (Pengaruh Perubahan Pasokan Faktor pada Output! Komodit Aplikasi Teori Rybezynski dalam Pembuktian Teori Hecksher-Ohlin .. KESIMPULAN ec DAFTAR PUSTAKA ... LAMPIRAN .. errors yes ayaeye 10. Alokasi sumber daye 11. Pengaruh perubahan pasokan sumber daya .. 12, Batas kemungkinan produksi DAFTAR GAMBAR Halaman Kerangka kesetimbangan umum Kombinasi input dalam produksi komoditi 1 Pilihan optimal rasio axi/azy Dampak perubahan rasio w dan r Harga faktor dan pilihan input Harga faktor dan harga komodi Input modal dan tenaga kerja dalam produksi komoditi 1 dan komodit 2 .. Peningkatan dalam harga komoditi 1 Hubungan antara harga komoditi, harga 13. Perdagangan menyebabkan harga relatif konvergen ... 14, Teoti Rybezynski .. 15. Pembuktian teori Heeksher-Ohli 1, Penurunan persamean (3.262), (3.260), (3.272), dan (3.276) 2. DAFTAR LAMPIRAN Daftar istilah .. PENDAHULUAN Teori Hecksher-Ohlin (H-O) menjelaskan fenomena perdagangan antara dua negara. Teori yang dipaparkan pada tahun 1920-an oleh ekonom Swedia Bli Hecksher (1879-1952) dan Bertil Ohlin (1899-1979) ini hingga kini telah mewamai dunia sebagai_sumber pemikiran mengenai Keunggulan komparatif. Teori ini mengemukakan bahwa suatu negara akan meng- ekspor komoditi yang produksinya memerlukan lebih banyak faktor produksi yang relatif melimpah dan murah di negata itu, dan dalam waktu bersamaan akan mengimpor komoditi yang produksinya memeriukan lebih banyak faktor produksi yang relatif langka dan mahal di negara tersebut. Teori H-O secara keselurthan dapat disajikan dalam wujud yang sanget singkat dan padat menjadi dua teori saja. Kedua teori yang menjadi intisari teori H-O itu adalah teori H-O yang mengupas dan memprediksi pola perda- gangan, dan teori penyamean harga faktor yang mengupas dampak-dampak yang ditimbulkan oleh perdagangan internasional terhadap harga- hharga faktor produksi di masing-masing negara yang terlibat perdagangan tersebut. Konsep kelimpahan faktor produksi pada teori H-O didefinisikan dalam dua cara. Pertama, definisi fisik yaitu didasarkan pada rasio total jumlah modal terhadap total jumlah tenaga kerja yang tersedia bagi setiap negara, Menurut definisi ini, suatu negara layak disebut negara yang berkelimpahan modal apabila rasio total jumlah modal terhadap total jumlah tenaga kerja yang ada di negara tersebut lebih besar dibandingkan dengan yang terdapat di negara mitra dagangnya. Kedva, definisi harga faktor yyaitu didasarkan pada rasio harga modal dan harga tenaga kerja yang berlaku di masing- masing negara. Menurut definisi ini, suatu negara layak disebut negara yang berkelimpahan modal apabila rasio harga modal terhadap harga tenaga Kerja di negara tersebut lebih rendah dibandingkan rasio yang ada di negara mitra dagangnye. Hubungan antara kedua definisi tersebut adalah bahwa definisi pertama hanya memperhatikan sisi penawaran dari faktor- faktor produksi, sedangkan pada definisi kedua tidak hanya memperhatikan sisi penawarenny@, melainkan juga dati sisi permintaannya. Kedua definisi kelimpahan faktor tersebut akan memberikan kesimpulan yang sama dalam menentukan negara mana yang memitiki elimpahan modal atau tenaga kerja. Tujuan dari tulisan ini adalah memaparkan teori Hecksher-Ohlin secara_matematis untuk ‘menguatkan penjelasan yang telah dilakuken secara grafis. LANDASAN TEORI ‘Turunan Andaikan y = f(x) terturunkan di x dan andaikan bahwa dr turunan dari veriabel bebas x yang menyatakan pertambahan sebarang dari x. Turunan yang bersesuaian dengan dy dati variabel tak bebas y didefinisikan oleh dy = Qe. ‘Turunan Parsial Diberikan f sebagai fungsi dari x dan y. Jika y dianggap ‘konstanta, katakanlah y=y dan x suatu variabel maka lxyi) merupakan fungsi dari x saja, Jika fungsi ini terturunkan pada «x™xp maka nilai dari turunan ini dinotasikan oleh fi(xo.¥o) dan disebut sebagai turunan parsial dati fterhadap x pada ttik (xp). Sama halnya dengan uraian di atas, jika x dianggap konstanta, katakanlah x = xo, maka (xo) merupaken fungsi dari y saja. Jika fungsi tersebut tertu- runkan pada y = yi, maka nilai dari turunan ini dinotasikan oleh f(xy) dan disebut sebagai turunan parsial dari f terhadap y pada (x09%). Nilai f(xy) diperoleh dengan menurunkan foxy) tethadap x, dengan anggapan y Konstan, dan GJ) diperoleh dengan meaurunkan f(xy) terhadap y, dengan anggapan x konstan, Aturan Cramer Jika Ax = B adalah sistem yang terdiri dari» persamaan linear dalam n bilangan tak diketahui sehingga det(A) #0, maka sistem tersebut ‘mempunyai pemecahan yang unik, Pemecahan ini adalah _det(Ay) Getta) _ deta) det(A,) aay oe aay ‘det(A) 4 i mana A, adalah matriks yang kita dapatkan dengan menggantikan entri-entri dalam kolom keyj dari A dengan entri-entri dalam matriks Bukti (Anton, 1987). Definisi fungsi homogen berderajat r Jika f(t, .. 5 X,) homogen berderajat r, maka LC yoo 5 Bog) Efe oe» Definisi fungsi homogen berderajat satu Jika (cy, .. . 2) homogen berderajat satu, maka Hlbs1, we Wu) ® or, » By). Pungsi homogen berderajat satu disebut juga sebagai fungsi homogen linear. Aturan Lagrange Suatu fungsi fz) dengan kendala gjx) = 0, P= 12,09 mempunyai nilai maksimum atau nila minimum relatif’ pada titik x” yang merupakan turunan parsial pertama dari fur Lagrange terhadap variabelnya dan bernilai nol. Fungsi Lagrange ditutiskan sebagai berikut LE L(t, aes Mp Ry Rayens An) PAR, Xap09 Ha) Fy BI Kaye Xe) =f) +2, a2). Kondisi Orde Pertama Kuhn-Tucker Kondisi orde pertama Kuhn-Tucker merupakan turunan parsial pertama dari fungsi Lagrange terhadap variabelnya dan bernilai nol, dituliskan sebagai berikut L$, Bhd i hav ayy” BY ay 430. Konilisi orde pertama Kuhn-Tucker digunakan untuk menemukan solusi_ maksimum atau minimum dari fungsi lx) dengan kendala GG)" 0, J 12y-aMt. Konuisi Orde Kedua Sua fungsi flip X05) dengan kendala (8 Xi %) = 6, schingga fungsi Lagrange ditutiskan sebagai of = flty, Xty.ny 0) + Ale 8(¥is aes a) Fungsi f akan maksimum saat Kondisi orde pertama dipenuhi dan kondisi orde kedua dimana (-1)'| H,|> 0 dipenuhi, Fungsi f akan minimum saat Kondisi orde pertamia dipenuhi dan Kondisi orde kedua dimana | Hy, |< 0 dipenuhi, dengan | H, | merupakan bordered Hessian (Chiang, 1984). TEORI HECKSHER - OHLIN Asumsi Teori Hecksher-Oblin 1. Terdapat dua negara yaitu negara / dan negara F, dua komoditi yaitu komoditi 1 dan komoditi 2 serta dua faktor produksi yaitu modal dan tenaga kerja. Komoditi | bersifat padat tenaga kerja sedangkan komoditi 2 bersifat padat modal, hal ini berlaku untuk kedua negara, 2, Kedua negara tersebut _memiliki dan ‘menggunakan metode atau tingkat teknologi produksi yang persis sama. 3. Selera atau preferensi-preferensi permintaan konsumen yang ada di kedua negara itu persis sama, 4, Kedua komoditi tersebut — sama-sama diproduksi berdasarkan hasil yang konstan tethadap skala (constant return to scale. Kondisi ini mengindikasikan bahwa peningkatan jumlah tenaga kerja dan modal dalam produksi setiap komoditi akan meningkatkan ou(put-nya dalam proporsi yang sama dengan peningkatan input faktor produksi 5. Terdapat mobilitas faktor produksi yang sempurna dalam ruang lingkup masing- masing negara, namun tidak ada mobilitas faktor produksi antarnegara. 6. Terdapat persaingan sempuma dalam pasar komoditi dan juga dalam pasar faktor produksi, sehingga harga terbentuk oleh kekuatan pasar 7. Semua faktor produksi di masing-masing negara digunakan seluruhnya dalam kegiatan produksi (fill employment), menandakan bbahwa tidak ada faktor produksi yang menganggur di masing-masing negara, Berangkat dari asumsi-asumsi di atss, berikut ini akan dijelaskan mengenai_teori Hecksher-Ohlin dalam dua tinjauan, yaitu tinjauan secara grafis dan secara matemat Tinjauan Grafis Kerangka Kesetimbangan Umum dalam Teori Hecksher-Ohlin Harga komodi re r Recro peminan faktor | produksi f Permintaan komoditi aN Selera ‘Teknologi Penawaran faktor produksi fektor produkst Gambarl. Kerangka kesetimbangan umum. Dimulai dari sudut kanan bawah diagram, kita melihat bahwa distribusi kepemilikan faktor produksi atau distribusi pendapatan dan selera menentukan tinggi rendahnya permintaan atas komoditi-komoditi yang diperdagangkan, Per- mintaan faktor produksi selanjutnya dapat diturunkan dari _permintaan komoditi. Harga faktor produksi ditentukan oleh permintaan dan penawaran faktor produksi. Selanjutnya, harga- harga faktor produksi dan teknologi menjadi penentu harga komoditi, Perbedaan harga relatif komoditi di antara negara-negara yang terlibet dalam —perdagangan akan“ menentukan kkeuntungan komparatif bagi masing-masing negara dan juga pola perdagangan yang akan berlangsung di antara kedua negera tersebut. Pada kasus perdagangan dua negara H dan F selera dan distribusi pendapatan di kedua negara identik, sehingga permintaan komoditi di negara H sama dengan permintaan komoditi di negara F, Dari permintean komoditi ini diturunkan permintaan faktor produksi, sehingga permintaan faktor produksi sama di kedua negara, sementara kelimpahan faktor produksi di kedua negara tersebut berbeda. Hal. ini mengakibatkan —penawaran—_faktor-faktor produksi di negara H tidak sama dengan penawaran faktor produksi di negara F, Karena perbedaan penawaran faktor-faktor produksi ‘ersebut maka harga faktor-faktor produksi yang terbentuk berbeda, Dengan asumsi teknologi yang identik di kedua negara maka perbedaan hharge-harga komoditi di kedua negara terjadi akibat perbedaan harga-harga faktor produksi Perbedaan harga komoditi inilah yang menyebabkan terjadinya perdagangan_ inter nasional (dalam kasus ini perdagangan di kedua negara) dengan pola perdagangan bahwa suatu negara akan mengekspor komoditi yang produksinya memerlukan lebih banyak faktor produksi yang reletif melimpah dan murah di negara tersebut dan sekaligus mengimpor Komoditi yang produksinya memerlukan lebih banyak faktor produksi yang relatif langke dan mahal di negara tersebut. Deskripsi Sisi Produksi Suatu Ekonomi Dua Faktor dan Dua Komoditi Notasi yang digunakan banyakniya modal yang digunakan untuk memproduksi satu satuan komoditi 1 ‘ayy = banyaknya tenaga kerja yang digunakan memproduksi satu satuan komoditi 1 rea = banyaknya modal yatig digunekan untuk ‘memproduksi satu satuan komoditi 2 cy 12 = banyaknya tenaga kerja yang digunakan untuk memproduksi satu satuan komoditi 2 pasokan faktor produksi tenaga kerja, "HF pasokan faktor produksi modal, z= H, F. Pada tiap-tiap scktor, produsen menggu- nakan jumlah faktor produksi yang tidak tetap (variabel) seperti diperlihatkan pada Gambar 2, Kurva tersebut -memperihatkan —alternatif kombinasi faktor produksi yang digunakan ‘untuk memproduksi satu satuan komoditi 1. n a Gambar2. Kombinasi input dalam produksi Komoditi 1. Pilihan Kombinasi input ini tergantung pada rasio harga faktor produksi. a Garis isocost vi a Gambar 3. Pilihan optimal rasio axi/ays. Pembentukan garis isocost sebagai berikut Jika w merupekan harga dari tenaga kerja dan +r merupakan harga dari modal maka total biaya produksi satu satuan komoditi I adateh Cys wat rage Garis isocast mengilustrasikan Kombinasi ayy dan gx, dengan biaya sama. Jika maka persamaan di atas menyataken bahwa gatis isocast merupakan persamean garis lurus ‘dengan kemiringan — wir. Pada Gambar 3, semakin jauh dari titik asal, gatis isocost mencerminkan total biaya yang semakin tinggi. Produsen memilih.alternatif| input di titik T untuk memproduksi satu satuan kemoditi 1 pada kondisi biaya yang minimum. Sekerang kita akan membandingkan pilihan rasio modal tethadap tenaga kerja untuk dua rasio harga faktor produksi_ yang berbeda Gambar 4 memperlihatkan pilihan input untuk harga relatif tenaga kerja (wr), dan (wlr)2, aK a\wirn (wir, ay Gamibar 4. Dampak perubahan rasio w dan r. dengan (wh)2 tinggi dari (w/r), Peningkatan wir dari titik 1 ke titik 2 menye~ babkan rasio modal terhadap tenaga Kerja yang meningkat, sehingga berdasarkan Gambar 4 dapat diperlihatkan bahwa semakin tinggi harga relatif tenaga kerja maka rasio modal techadap tenaga kerja semakin tinggi. Untuk lebih jelasnya, perhatikan Gambar 5. Kurva ys whe n KIL Gambar 5. Harga faktor dan pilihan input. memperlibatkan pilihan rasio modal terhadap tenage Kerja untuk produksi Komoditi 1 atau (@xx/a,), kurva y2 memperlihatkan pilihan rasio ‘modal terhadap tenaga kerja untuk produksi komoditi 2 atau (ama/ara). Diasumsiken bahwa produksi Komoditi I adalah padat tenaga kerja dan produksi komoditi 2 padat modal. Artinya produksi komoditi 1 menggunakan azy/agi > ‘aldgq dan produksi komoditi 2 menggunakan aedltr2> agylax, untuk setiap w!r. Harga Faktor dan Harga Komoditi Terdapat hubungan satu-satu antara wir dan harga relatif komoditi 1 (py/p.), semakin Pil, maka wh — semakin tinggi. Hubungan ini diilustrasikan oleh kurva SS pada Gambar 6. Gambar 6 diperoleh deri penurunan Gam- bar 7 dan Gambar 8. Gambar 7 memperlihatkan input yang diperlukan untuk memproduksi komoditi 1 dan Komoditi 2 seharga satu dolar. Pulp2 ss wir Gambar 6. Harge faktor dan harga komoditi Harga komoditi harus sama dengan biaya produksi Komoditi tersebut sehingga biaya input tiap komoditi haruslah satu dolar juga. Gatis singgung isoguant y; dan yz merupakan isocost sehingga mempunyai kemiringan -w/r. Kurva y, menunjukkan kemungkinan kombi- nasi input untuk memproduksi 1/p, satuan komoditi 1 dan kurva yy — menunjulkken kemungkinan — kombinasi input untuk ‘memproduksi 1/p, satuan komoditi 2. Dengan asumsi produksi komoditi 2 adalah padat modal maka untuk beberapa w/r, produksi komoditi 2 selalu menggunakan rasio modal tethadap tenaga kerja yang lebih tinggi daripada produksi komoditi 1. Gambar 8 memperlihatkan akibat dari peningkatan dalam harga komoditi 1 tethadap whe. Jika harga komoditi 1 meningkat, maka perlu untuk mengurangi produksi komoditi 1 agar tetap seharga satu dolar. Sehingga (i): berpindah ke (y:). Kemudian dibuat lagi satu garis yang merupakan garis singgung kedua isoquant yx dan (yo dengan kemiringan ~(ir, ternyata (wir), lebih tinggi dari (wir). input K Kemiringa| Ye input Gambar 7. Input modal dan tenaga kerja dalam produksi Komoditi 1 dan komoditi 2. Schingga dapat disimpulkan semakin tinggi harga relatif komoditi 1 mengakibatkan semakin tingginya wir yang diperlihatkan pada Gambar 6. input K ‘ipa L ‘Gambar 8. Peningkatan dalam harga komoditi 1. Selanjutnya dari Gambar 5 dan Gambar 6 diperoleh Gambar 9 yang menghubungkan antara harga komoditi dan pilihan input aE) Gambar 9. an antara ma komoditi, hharga faktor, dan sumber daya, Pasokan Faktor dan Output suatu ekonomi dua faktor dan ngkapi dengan ‘Tenaga kerja yang digunakan dalam produksi omodit 2 ag ee ee | as 33 | ge es y oe Be ok BS ii ue é 5 780, Ly NE ‘Tenaga kerja yang digunakan dalam produks8 Komoditi 1 Gambar 10. Alokasi sumber daya, deskripsi_hubungan antara harga komoditi, pasokan faktor, dan ouput, Untuk maksud di atas dari Gambar 9, diberikan harga relatif komoditi 1 sehingga dapat ditentukan w/r dan kemudian K/L (rasio modal terhadap tenaga kerja yang digunakan untuk ~memproduksi komoditi 1 dan komoditi 2). Kondisi ekonomi ‘full employment dalam pasokan tenaga kerja ‘dan modal seperti diperlihatkan pada Gambar 10. Bagian horizontal dari Gamber 10 menun- Jukkan total pasokan tenaga kerja dan bagian vertikal menunjukkan total pasokan modal. Titik 1 menunjukkan alokasi sumber daya di antara dua sektor produksi. Sekarang akan dianalisis perubahan ouput ketika pasokan faktor produksi ekonomi berubah. ‘Tenaga kerja yang digunakan dalam produksi omoditi2 (O2)2 i a = 4 u 4 ze yy t s 5 $ % é = Or Gi Gr g ‘Tenaga kerja yang digunakan dalam produksi omodiil Gambar 11, Pengaruh perubahan pasokan sumberdaya. Gambar 11 memperlihatkan apa yang terjadi ketika pasokan total modal meningkat sementara hharga kedua komoditi dan pasokan total tenaga kerja tetap. ‘Terlihat bahwa output bergerak dari titik 1 ke titik 2. Artinya suatu peningkatan pasokan total modal sementara harga komoditi dan pasokan total tenaga kerja tetap. menyebabkan turunnya ouput dari komoditi padat tenaga kerja dan meningkatkan output komoditi padat modal. Selanjutnya Gambar 12 mendeskripsiken bagaimana —pasokan —faktor —_produl mempengaruhi batas kemungkinan produksi satu perekonomian, na 2s] Kemiringan = ~p,/p2 wm CO: 7 Gambar 12. Batas kemungkinan produksi Pada Gambar 12, kurva (77), merepresen- tasikan batas kemungkinan produksi ekonomi sebelum pasokan total modal meningkat Output berada di titik 1, dengan kemiringan boatas kemungkinan produksi adalah ~ pip: , dan perekonomian memproduksi_sebanyak (Qi): komoditi 1. dan sebanyak (y;), komoditi 2, sedangkan (77) merepresentasiken batas kemungkinan produksi setelah pasokan total modal meningkat. Perekonomian dapat ‘memproduksi komoditi 1 dan 2 dengan lebih banyak. Karena adanya biased expansion of production possibilities yaitu perekonomian lebih banyak memproduksi salah satu komoditi dari pada komoditi lainnya, sehingga dalam + kasus ini lebih banyak memproduksi komoditi 2 daripada Komoditi 1, maka pada -pilp> yang tetap, produksi bergerak dari titik 1 ke titik 2 sehingge ouput komoditi 1 bergerak dari (vd ke ()2 dan output komoditi 2 bertambah dari (2): ke (J. Biased expansion of production possibilities merupaken kunci untuk memahami bagaimana perbedaan sumber daya rmenimbulkan perdagangan internasional Efek Perdagangan Internasional di antara Perekenomian dengan Dua Faktor Sekarang akan dianalisis apa yang terjadi kotika dua’ perekonomian, Home (H) dan Foreign (F) berdagang. Dengan asumsi bahwa kedua negara (Hf) dan (F) hanya berbeda dalam sumber dayanya. Home merupakan negara berkelimpahan modal dan Foreign merupakan negara berkelimpahan tenaga kerja, atau Kuk, wy. Ka Ke tay My Be Ly bp Ta Tp Dengan asumsi komoditi 1 sebagai komoditi padat tenaga Kerja, Home mempunyai rasio output komnoditi 1 dengan komoditi 2 yang lebih rendah dari Foreign. Sebelum terjadi perdagangan, kese bangan Home berada di titik 3, dan kesetimbangan Foreign berada di titik 1. Perdagangan mendorong harga relatif menjadi konvergen di titik 2, seperti terlihat pada gambar 13, dengan Rs kurva pasokan komoditi i H dan Rs* kurva pasokan komoditi di F dan D merupakan kurva permintaan i kedua negara, pilpr wn Gamibar 13. Perdagangan menyebabkan harga relatif konvergen. Kelebihan penawaran komoditi 2 terjadi'di HT dan kelebihan penawaran komoditi 1 terjadi di F, schingga saat terjadi perdagangan H akan mengimpor komoditi 1 dan _mengekspor komoditi 2, sebaliknya terjadi di F. Jad suatu negara akan mengekspor Komoditi padat tenaga kerja jika negara itu berlimpah tenaga kerja, atau mengekspor komoditi padat modal jika negara itu berlimpah modal. Tinjauan Matematis Model Dasar Hecksher-Oblin ‘Model dasar ini berlaku di setiap negara dan dituliskan dalam bentuk sebagai berikut Ko ax yet ane Yo B.D Lo ayer ands G2) PL dxirtayw G3) Pr = Gartagw GA) dengan % = DiPyP»Y) G5) Yo = pyr, GB.6) i mana K =pasokan faktor produksi modal yang tersedia di negara z dengan z= H, F pasokan faktor produksi tenaga kerja yang tersedia di negara z dengan z= H, F py = harga komodi 2 = tingkat pasokan komoditi ‘D, = fungsi permintaan komoditi y L ingkat pendapatan arga faktor produksi tenaga kerja diz, 2eHF r =harga faktor produksi: modal diz, = AE ay =koefisien input dengan biaya minimum yang merepresentasikan — pemakaian faktor produksi / dalam memproduksi komoditi j per satuan komoditij ; = K, Ly jm 2. Model Hecksher-Ohtin di atas dibangun dari penjabaran matematis beberapa teori ekonomi. Untuk —keperfian —tersebut ~—_ diperlukan pembahasan tentang teori penyamaan harga faktor untuk mencari aj, yj, w dan r; teori Stolper-Samueison yang menjelaskan pengaruh perubahan harga komoditi pada harga faktor atau dw/Ep; dan Grip, ; teori Rybezynski yang menjelaskan pengaruh perubahan pasokan faktor pada output komoditi atau menentukan y/OL dan dy/2K. ‘Teori Penyamaan Harga Faktor Fungsi produksi yang digunakan dalam teori Hecksher-Ohlin diasumsikan homogen linear sebagai akibat constant return to scale, _ IbytK) = lnk =, Ve, J= 12. Jika diberikan ¢= 4, maka % Jes (eu.45, ets J 12. G7 Persamaan (3.7) merupakan fungsi produksi dalam bentuk koefisien input-ouiput. Koefisien ‘input-output a; merupakan suatu variabel yang berubah secara Kontinu sepanjang isokuan saluan. Persamaan ini akan digunakan sebagai kendala permasalahan fungsi produksi : Sing, a3) = 1. Kendala sumber daya juga akan ditulisken dalam bentuk ay sebagai berikut: Ly ytty=ty +2 ae MH Ya Ky +k, =Aty, ay ok me, atau auyitaaye=k G.8a) ag Yat x2 Yo (3.8b) Model pemaksimuman pendapatan dengan kendala sumber daya dituliskan sebagai berikut Maks Y= port pa Kendala au r+ ai2y2"L x1 it aka Ja" K Akai ag) = 1 Silaias a2) “1 G9) Fungsi Lagrange untuk masalah pada persamaan G9) = poi * pre + WL ~ aus Ya — 412 Y2)) + (K- ax i= axa Yo) + Ya Claus, a1) —1) +a (lear, 652) ~ 1). G.10) Kondisi orde pertama Kuhn-Tucker diberikan oleh persamaan-persamaan berikut : a = Pym aywoagyr=0 Gulla) @.11b) G.122) 6.128) oh G.120) Bain act a @.12¢ a BE tay ynayzy=0 G13) or 4K — AK 2: G.13b) 32 = filayy.ayi)=1=0 G.14a) os = Alera ays)-1=0. 6.146) Kondisi_ maksimum akan dicapai saat syarat pada kondisi orde kedua juga dipenuh Pendapatan akan maksimum Karena implikasi dari total biaya yang minimum pada tingkat ouput tertentu, Masalah pemaksimaman dapat diselesaikan melalui dua prosedur penyelesaian. Prosedur pertama yaitu dengan meminimumkan biaya untuk beberapa tingkat output, Kemudian pada prosedur kedua, dengan biaya yang minimum diperoleh tingkat oufput yang akan memaksimumkan pendapatan. Secara aljabar, proses pemaksimuman ini dapat disusun sebagai berikut: f= py t part wh +rK—- Di Cau w+ axe) $I fiGGur . a40))] — DaCaraw + agar) + Ay CA ad)}- G15) Nilai maksimum dari ef adalah Y=por' + pa’. Untuk memaksimumkan «yang pertama dilakukan adalah : Min Yi Cau wt agi 7) Kendala fi(aa, ae) = 1 @.16a) dan Min ysCeaw+ ar) Kendala fi(axi, a¢1) = 1 G.16b) Fungsi Lagrange untuk dua masalah di atas sama dengan persamaan yang ada dalam ‘kurung siku pada persamaan (3.15). Masalah rminimisasi ini setara dengan bentuk minimisasi biaya. Pada saat yay = Lj, yyaxj= Ky dengan jr i2dan YS (eus8es) = Isa 05045) =fG.k) homogen linear, maka persamaan dalam kurung_ siku berturut-turut setara dengan (wba + rKy) + AQ fill KD) dan (wLrt Ka ha 2 — fila. Ka). B.17a) G.17) Fungsi Lagrange persamaan (3.17) sama dengan Fungsi Lagrange dari masalah ‘minimisasi biaya untuk beberapa output y, yaitu Min why +rK,=C, Kendala f(Li,Ki) =) (3.18) dan min wl, + rK; 2 Kendala fs(La,K2)= ya. G.18b) Persamaan (3.16) dan (3.18) setara. Fungsi tujuan C; metupakan total biaya pada suatu tingkat output dan 2 merupakan biaya marginal dati ouput, Fungsi Lagrange untuk submodel persamaan (3.16a) adalah = viQwars + rag) + MU A(aenae)) (3.19) dengan yy merupakan suatu Konstanta, Meminimumkan y(wa,; + rax,) menghasilkan solusi yang sama dengan — meminimumkan Way) * Fact. Kon orde pertama persamaan (3.19) menghasifkan as g Ss yw = (3.20a) ayy : * Ld ag H yr 0 20b) Baa Ban 6.200) eet, a7 Alen aia)=9. 6.200) Persamaan (3.20) —berturutsturut —_tepat berhubungan dengan persamaan (3.12a), (3.12b) dan 3.148). Fungsi Lagrange untuk submodel persamaan (3.16b) adalah Lm yalwaya + raga) + Aa! — feleneea). 3.21) Kondisi orde pertama menghasilkan yawohy ae ay (3.22a) Sr yar, 2 =0 ea (3.226) 1 = Jbava sama) = 0 (3.220) Persamaan-persamaan di” atas berturut-turut, tepat berhubungan dengan persamaan (3.12c), (B.12d), dan (3.146). Diperoleh kombinasi input yang meminimumkan biaya yaitu (a,)", 41") dan (412', a2") sepanjang isokuan satuan tiap-tiap industri dan fungsi biaya marginal yaitu (;%5,") dan (A2’42"). Selanjutnyg akan ditentukan empat variabel yaitu y:', y:', w dan r. Dimulai dengan menyeiesaikan’ persamaan (3.20) dan (3.22) untuk ay", dengan membagi persamaan (3.20a) oleh persamaan (3.20b) dan persamaan (3.222) oleh (3.22b) dihasilkan vA aa 6232) Cag dan Voy a G.23b) “Poor Persamaan (3.232) dan (3.20c) merepresen- tasikan dua persamaan dengan dua variabel, a1,, x; dan variabel w/r, Sama halnya dengan persamaan (3.236) dan (3.22c) juga merepresen- tasikan dua persamaan dengan dua variabel a, x2 dan variabel wir. Schingga solusi sistem persamaan (3.20) dan (3.22) dapat dituliskan sebagai 9 (2) nay 12 (3.24) dan ay] = bs [vp lor =12- 625) Persamzan di atas_menyatakan bahwa Koefisien input-output (ay") bukan merupakan fungsi_ dari ketersediaan faktor, —_tetapi ‘merupakan fungsi dari rasio harga faktor. Begitu juga fungsi dari biaya marginal pada persamaan 6.25) merupakan fingsi dari harga faktor, bbakan merupakan fungsi dari tingkat output, Jika solusi dari persamaan (3.20) dan (3.22) digunakan, maka kesepuluh persamaan (sepuluh persamaan kondisi orde pertama) dapat direduksi_ menjadi empat persaman dengan empat variabel yaitu y1, ya, w dan r. Dengan mensubstitusikan nilai soiusi persamaan (3.24) ke persamaan (3.112), (.11b), (3.13a) dan {G.13b) diperoteh: + ae ag 6.268) aw ayy (3.266) dan oh + aiaya sh oe (3.276) ani + kaye = K. dengan aj’ bukan suatu Konstanta, melainkan merupakan fungsi dari rasio harga faktor w/r, seperti yang diindikasikan pada persamean 6.24) Empat persamaan dengan empat variabel Gv Yas w, 7) di atas pada kenyataannya terpisah menjadi dua kelompok persamaan. Persamaan (6.26) dan (3.27) masing-masing terdiri dari dua persamaan dengan dua variabel. Matriks keefisien ay" untuk persaman (3.26) merupakan transpos matriks koefisien persamaan (3.27). Konsekuensi dari_keterpisahan tersebut, maka persamaan (3,26) dapat diselesaikan terpisah dari persamaan (3.27), dengan ‘ay merupakan fungsi dari w/r maka wep) (6.28a) upd. 3.280) i sisi Iain, meskipun persamzan (3.27) dapat 0. Dari persamaan G.33a) dan (3.33b) diperoleh = ow Wo 6.342) & 6.340) dan dari .persamaan (3.33c) dan (3.334) diperoteh oe ao 6.352) or er oo. 356) 2 Hasil ini disebut sebagai teori Stolper- Samuelson. Persamaan di atas menyatakan bahwa jika harga dari komoditi padat tenaga kerja meningkat, maka w akan meningkat dan r menurun, sedangkan jika harga dari Komoditt padat modal meningkat w akan menurun dan r ‘akan meningkat. ‘Teori Rybezynski (Pengaruh Perubahan Pasokan Faktor pada Output Komoditi) Berdasarkan teori penyamaan harga faktor, perubahan dalam pasokan faktor baik tenage kerja atau modal tidak akan berpengaruh pada harga faktor saat herga komoditi tetap. Hal dinyatakan dengan Oe ou ory a OK OL OK 639 Berikut ini akan diperlihatkan pengaruh perubahan pasokan faktor pada ouput komodit. Pertama akan diperlihatkan pengaruh perubahan pasokan tenaga kerja pada tingkat oufput komoditi. Dari persamaan (3.27) aus Yr aus p= L, tant aah K yang merupakan Kendala ketersediaan faktor, an aay 0; Awir) StL x aL Aw aL maka turunan persamaan (3.27) terhadap L diperoleh a, Beta, BM aL ar, a, Ge St Mea au MyM | /OL] [1] Selanjutnya Gg, Gg, ||, /2L] [0 dengan menggunakan aturan Cramer diperoteh 1 a,, ap aa =0, 0 (3.37: ley Ais] Gade — la,, 1 BM 3.37) aes a Mer | Dengan Ke a >0 maka 25 0¢an co Kedua, akan diperlihatkan pengaruh perubahan pasoken modal pada tingkat ouput komoditi, Dengan menurunkan —persamaan 6.21) terhadap X, dan menggunakan cara yang, sama dengan sebelumnya diperoleh Mea 3.37 BK ay y= Ae, Oey = @374) ia ey yOL>0 dy/0L <0 ay leK <0 ay /OK> 0. Hasit di tas dikenal sebagai teori Rybczynski. Teori ini memperlihakan bahwa pada harga komoditi yang konstan, kenaikan salah satu pasokan faktor akan meningkatkan output dari komoditi. yang lebih banyak menggunakan faktor produksi tersebut, dan dalam waktu bersamaan akan menurunkan output komoditi selainnya, Jadi persamaan (3.37) dengan persamaan (3.33) memiliki hubungan yang dapat dituliskan sebagai berikut : bw 9x2 a || or aaa, op, oe opr aa ar Persaman di atas menunjukan bahwa hubungan antara harga faktor dan harga komoditi sama dengan hubungan antara ou(put komoditi dan faktor produksi. Aplikasi Teori Rybezynski dalam Pembuk- tian Teori Heeksher-Ohlin Perhatikan gambar 14, batas_kemungkinan produksi direpresen-tasikan oleh kurva 4B dan ‘MH merepresen-tasikan garis harga dengan Kemiringan p/p. Titik produksi terjadi pada titik singgung yaitu titik &, di antara kurva AB dan garis MH. Jika faktor produksi modal meningkat saat faktor produksi tenaga kerja 3 3 x komoditi 2 komoditi 1 Gamber 14. Teori Ribezynski tetap, kurva batas kemungkinan produksi akan bergerak ke CD. Titik produksi terjadi di petsinggungan antara kurva CD dan garis harga PQ dengan kemiringan pulps yaitu di titik F. Harga tetap karena ekonomi berukuran kecil. Menurut Teori Rybezynski, komoditi 2 yang padat modal meningkat seat Komoditi padat tenaga kerja menurun, sesuai dengan persamaen 6.376) dan 3.374). Selanjuinya Teori Rybezynski digunakan untuk —membuktikan teoti Hecksher-Ohlin. Batas kemungkinan produksi kedua negara identik yang direpresentasikan oleh kurva Ad pada Gambar 15, Komoditi 2 A.B’ Komoditi | Gambar 15. Pembuktian Teori H-O Sebelum __terjadi_ perdagangan, ekuilibrium berada pada ttitik P, yang merupakan titik persinggungan Ad’ dengan kurva indiferen, Dengan kemiringan garis singgung kurva 44 " pada P sama dengan harga relatif komoditi 1 Jika negara berlebih dalam modal, dengan harga relatif komoditi tetep, maka menurut teori Rybezyski, titik produksi berpindah ke Q. Batas kemungkinan produksi HT direpresentasikan oleh kurva BB. Pada rasio harga semula, terjadi excess demand untuk komoditi 1 dan excess suplai untuk komoditi 2 di negara H. Artinya sebelum perdagangan, harga relatif komoditi 1 lebih tinggi di atau harga relatif komoditi 2 lebih tinggi di F. Karena ada perbedaan harga itulah maka F dikatakan memiliki keunggulan komparatif untuk komoditi 1 dan negara 7 memiliki kengguian komparatif untuk Komoditi 2. Saat terjadi perdagangan, tiap negara akan mengekspor komoditi yang lebih murah saat sebelum berdagang dan mengimpor komo yang lebih mahal saat sebelum berdagang, Jadi F akan mengekspor komoditi 1 dan H akan mengekspor komoditi 2. Sehingga terbukti bahwa suatu negara akan mengekspor komoditi yang produksinya lebih banyak menggunakan faktor produksi Yang relatif melimpah dan murah di negara ity, dan dalam waktu bersamaan akan mengimpor Komoditi yang produksinya lebih banyak menggunakan faktor produksi yang relatif langka dan mahal di negara tersebut KESIMPULAN Teori Hecksher-Ohlin didefinisikan dalam dua definisi kelimpahan faktor yaitu definisi fisik dan definisi harga faktor. Menurut definisi fisik suatu negara H_berkelimpahan modal apabila KylLy > Ke/Ly dan_menurut definisi harga faktor apabila wy/ry > were. Kedua definisi Kelimpahan faktor tersebut akan memberikan kesimpulan yang sama dalam menentukan negara. mana yang memiliki kelimpahan modal atau tenaga kerja. Dengan asumsi yang diberikan maka ‘menurut teori Hecksher-Ohlin pola perdagangan yang terjadi adalah bahwa suatu negara akan mengekspor komoditi yang produksinya lebih ‘banyak menggunakan faktor produksi yang relatif melimpah dan murah di negara itu, dan dalam waktu bersamaan akan komoditi yang produksinya lebih banyak menggunakan faktor produksi yang relatif langka dan mahal di negara tersebut. Menurut —Hecksher-Ohlin, _perbedaan kelimpahan faktor produksi menjadi _penentu keunggulan komparatif bagi masing-masing negara yang selanjutnya akan menjadi landasan berlangsungnya perdagangan. Perdagangan Juga ‘dapat berfungsi sebagai pengganti mobilitas faktor produksi intemasional dalam menyamakan tingkat hargafaktor atau pendapatan fektor-faktor produksi baik secara relatif atau absolut di antara negara yang terlibat dalam hubungan dagang tersebut. mengimpor DAFTAR PUSTAKA Anton, H. 1987. Elementary Linear Algebra. Fifth Edition, Drexel University. John Wiley. New York. Chiang, A.C. 1984, Fundamental Methods of ‘Mathematical Economics. McGraw-Hill Singapore. Henderson, J.M. & RE Quandt. 1980. Microeconomic Theory A Mathematical Approach. Third Edition, McGraw-Hill Singapore. Krugman, P.R. & M. Obstfeld. 2000. International Economics Theory and Policy. Fifth Edition. Addison Wes ley Publishing Company. USA. Rao, SS. 1984. Optimization Theory and Applications. Second Edition. San ego. USA, Read, R.C. 1972. A Mathematical Background for Economists and Social Scientists. Prentice-Hall.INC. Canada. Salvatore, D. 1997. Ekonomi Internasional, ‘Terjemahan Haris Munandar. Ed. Ke-5 Erlangga. Jakarta, Schweinberger, A.G. 1975, The Hecksher- Olin’ Model and Traded Intermediate Product, Rev. Econ. Stud. 42: 269-277. Silberberg, E. 1990. The Structure of Economics, A Mathematical Analysis. Second Edition. University of Washington. USA. LAMPIRAN Lampiran 1. Penurunan persamaan (3.26a), 8.26b), (3.27), dan (3.27b) Jika_persamaan (3.202), (3.20b), (@.20e) dan 8.228), (3.226), GB.22e)_—berturut-turut disubstitusikan ke persamaan (3.12a), (3.12b), G.14a) dan 120), 3.12d), (3.14b)_maka sepuluh persamaan Kondisi orde pertama Khun- ‘Tucker menjadi 28 5, —ay,w—agyr=0 Ben Pi aaa = ay KY oe, Be Pena aaar =0 a pt-aun ~412¥2 =0 2 apy, — Bok aes aKa Selanjutnya dengan mensubstitusikan solusi persamaan (3.24) maka diperoleh ait ar =p, 6.26) awe azsr= p, 6.26) dan iss + aia, = Eb (27a) Fas + ian = K (3.27) Lampiran 2., Daftar Istilah Fungsi Fungsi_ménunjukkan bagaimana variabel tergantung pada variabel lain. Fungsi Produksi Fungsi Produksi merupakin suatu persamaan, tabel atau gambar yang menunjukkan jumlah suatu komoditi yang dapat diproduksi perunit ‘waktu untuk setiap pilihan kombinasi input. Ekuilibrium Ekuilibrium merupakan suatu kondisi_ pasar yang dicapai untuk dipertahankan, Ekuilibrium Ginasilkan dari Kekuatan-kekuatan pasar yang seimbang. 16 Statika Komparatif Statika Komparatif dua atau lebih posisi e yaitu membandingkan rium. Analisis Ekuilibrium Umum Suatu analisa yang mempelajari unit pengambilan keputusan semua individu dan semua jenis pasar. Kurva Indiferen Kurva yang menunjukkan berbagai kombinasi dari komoditi yang menghasilkan utilitas atau kepuasan yang sama kepada konsumen. Sifat- sifat_ kurva indiferen adalah _mempunyai kemiringan negatif, cembung terhadap titik nol, dan tidak saling berpotongan. Garis Kendala Anggaran Garis yang memperlihatkan semua kombinasi yang berlainan dari dua komoditi yang dapat Gibeli seorang konsumen dengan batasan pendapatannya dan herga-harga dari kedua komoditi Isoquant Menunjukkan kombinasi yang berbeda dari tenaga kerja dan modal yang memungkinkan perusshaan menghasifkan sejumlah output komoditi tertentu, Sifat kurva isoquant sama dengan sifat kurva indiferen. Isocost Kurva yang menunjukkan semua kombinasi borbeda dari tenaga kerja dan modal yang dapat dibeli perusataan dengan pengeluaran total dan hharga-harga faktor produksi tertentu. Kemi- ringan isocost ditentukan oleh w/r, dimana w menunjukkan harga tenaga kerja dan r ‘menunjukkan harga modal, Constant Return to Scale Suatu_ kon bila semua input naik dalam proporsi tertentu maka ouiput yang, diproduksi _naik dalam proporsi yang sama dengan kenaiken input.

You might also like