You are on page 1of 7
Tinjauan Buku: rr Sejarah Teori Antropologi U Oleh: Keentjaraningrat Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia, 1990, viii + 328 him. Ditinjauan oleh: Nursamsiah Asharini dan Djaka Soehendera.” Buku ini merupakan kelanjutan dari buku Sefarait Teor’ Antropologi Jilid { yang terbit etapan wahun yang lewat. Bilamara jild pertama menguraikan berbagai teort antropologi yang grand. (besar’) — seperti teori Evolusi, tcori Difusi, tcori siraktural-fungsional — ‘uke Jilid It pan berisi berbagai teori ontropologi yang juga terkenal dan perlu diketahu, ‘Namun Kajiannya mengacu pada skema pembagian subdisiplin antropologi biudaya. Berdasar- kan skema tersebut diulas konsep-konsep dalam antropologi psikologi dan berbagai pendekatan dalam subkajian anvopologi spesialisasi (antiopologi ekonomi, politik, hukum dan juga antropologi pendidikan). Pada awalnya, Koontjaraningrat membchas tentang telsah komparatif (comparative ste- dies) tethadap berbagai masyarakat dengan aneks budayanya. Walaupun terdapat berbagai nitk tajam terhadap pendekatan Komparaif ini — misalnya, pendekatan ini cenderung mem preielt berbagai aspck kontcksnya serta seolah-olah mengisolasi hal yang diperbandingkan dan lainnya — nanun, penulisnya menganggap pendckatan ini peating. Kenapa demikian? Alasanaya Karena pendekaton tersebut: (I) bertujuan untuk mencapai pengertian me- ngenai tingkah laku manusia pada umumnya, @) dan bahwa sebenamya pendekatan ini bisa Jedin cipertajam dengan menelaah secara mendalam fungsi sosial dari aspek-aspek keba- dayaan maupan pranata yang akan diperbandingkan. Bila anjuren pada butir (2) dilakukon, maka Kekuatiran akan upaya pereduksian Kontcks bisa cikikis. Dengan menggunckan kerangka bahzsan dari antropolog India Gopala Sarana (1975) penulis mengelaborasi berbagai jenis studi Komparatif yang ada. Pertama, studi Komparaif Redon pent adsl mshasiswa Pasca Sajna Antropologi Universitas Indonesia 98 ANTROPOLDG! NO. 49 bertujuan uniuk menyusun scjarch kebudeyaan manusia secara inferensial. Kedua, untuk menggambarkan proses perubahan kebudayaan. Ketiga, untuk mendapatkan taksonomi kebu- dayaan: dan keempat, untuk menguji korelasiantar unsur, antara pranala dan antargsjala udaya (dalam rangka menyusun generalisasi Dalam uraian tentang studi komparati ini dicantumkan pala vlasan mengenai HRAF (Human Relations Area Files) yang dikembangkan pertama kali di Universitas Yale, Amerika Serikat. Tokoh penting penyusun HRAF ini adalah George Peter Murdock, Dalam HRAF lersusu secara sistemas dan terkiasifikasi ratusan kebuvdayaan dari areka wama masyarakat i dunia.” Ringkasnya, HRAF ini amat becguna dalam melaksanakan studi Komparaif’ antar berbagai Kebudayaan’ di dunia ini, babkan antar aspek-aspeknya, Berbagai kritk yang dilontarkan oleh Koentjaraningrat berkenaan dengan cross cul- tural method ini antara lain sebagai berikut. Seorang antropolog F. Galton, mempertanys- an: apakah adanya korelasi yang tinggi antara dua pranata (misalaya: pranata kekerabatan) deri dus suku bangsa (dan budaya) itu merupakan hubungan causal aiau jusiru karena proses difusi (porsebaran kebudayaan)? Kritik ini terkenal dengan sebutan Calton's problem. Ber- dasarkan lritik F. Galton, menurat Koentjaraningrat, ada berbagai perbaikan dimunculkan dalam rangka cross culural method ini, antara Isin: metode run test for difusion (mem- Perhatikan sotuan yang diperbandingkan, apakah mengelompok pada dacrah terentu), lala sifting test yakni mengeluarkan satuan banding yang Iciaknya amat berdckatan. Bagian lain dari buku ini menguraiksn cabang penting dalam disiplin antropologi, yakni mengenai. konsensi-konsepsi_antropologi psikologi. Subdisipin yang satu ini menurat ka- siannya dibagi menjadi empat hal. Periama, menelusur ethos (walak khas) suatu masyarakat dengan kebudayaan tertenta. Kedua, mencliti Kcuniversalan dari Konsep-konsep psikologi Barat (misalnys, konsop ocdipus complex) pada borbagoi mutyarakat den kobudayean Iainny/ Ketiga, bertyjuan mendeskripsican kepribadian umum berbagai suku bangsa. Sedangkan yang keempat, antropotogi psikologi juga menetapkan kajiannya pada masalah-masalah hubungan antara individu dengan masyarakamnys. Subdisiplia.anuropologi berikut yang dibahas adslah: antropologi ekonomi (economic anthropology). Lazimnya subilsiplin antropologi ekonomi dipilah menjadi kajian antropologi ekonomi yang substantivis dan yang formalis. Kajian yang bertipe substontivis menyatakan, bahya dalam banyak masyarakat (sederhana dan pedesaan) sistem ekonominya tdaklah berdii sendiritetapi terlebur ke datam unsur-unsur organisasisosial, sistem kekerabatan, sistem religh dan lainnya, Alizan substantvis ini beranggapan, bahwa konsep, (cori Konsepsi maupun pen- dckatan ima ekonomi (Barat) tidak dapat dterapken pada masyarakat yang bessisiem ekonomi sederiana dan di pedesaan. Conioh tokoh dari aliran ini adalan: HJ. Boeke dan K. Polanyi Sedangkan kajian anvopologi ekonomi yang bertipe formalis seringkali bertandaskan peda pendckatan fungsional-struktural. Aliran ini menganggap bakwa konscp, teori maupun pendckatan ilmu ekonomi (Barat) dapat diterapkan paca masyarakat sederbana maupun di pedesaan, Tokoh dari aliran formalis antara Iain ‘Raymond Firth dalam karyanya Malay Fishermen: Their Peasant Economy (1946). Ficth, seperti ditaliskan olen Koentjaraningral. sangat berhasil menerapkan Konsep-konsep ily ekonomi tethadap masalah-masalah penggunaan TD Hinges ini, waltu merase ada bebenpa cataun yang pedo diperbatlan, HRAF — yang unis Likeebasgkan — in mash digumkan clch pelbugai ahi artopolol sebagai umber kiianya, bulk kaj tea ‘ang masalah budsya, pobule bankas uge ekonomi (usell Berard dk, 19963390292). ANTROPOLOG! NO. 49 99 tanah, pengumpulan dan pemantaatan modal, tenaga kerja, produksi dan distribus: hasil. Abli Jainnya yang juga dapat digolongkan Kedalam aliran formalis adalah L. Pospisit® dengan kkajiannya tcatang sistem ekonomi pada masyarakat Kapauku di Irian. ‘Cabang lain yang penting dalam antopologi adalah: politcal anthropology (antropo- Jogi politi). Cabang ini molai beckembang lima puluh tahun yang lalu dengan ditardai oleh terbitnya buku African Political Systems tulisan M, Fortes dan E.E. Evans Pritchard. Bu- ku penting ini diberi kata pengamtar oleh Radcliffe Brown, Dan pada agian kata pengantar inilah terpapar dengan cukup jelas bentang umum kajian antropologi politik. ‘Adapun topik-topik kajian dari anizopotogi politk adalah organisasi kenegaraan, organisasi pperang, organisasi kepemimpinan, pemerintahan dan kekuasaan (power). Sebenamya ada sub tertentu yang juga dikategorikan sebagai bagizn dari antropotogi poliik. yakni hukum adat, ‘Tetapi pada perkembangan berikumnya sub ini malah dikali oleh cabang imu hukum atau rmungkin juga oleh subantropologi hekum. Spesialisasi lain dari antropologi, yakni antropologi pendidikan him. 227-235) juga

You might also like