Professional Documents
Culture Documents
1
Berikut Tabel Hasil Lalu lintas Harian di Ruas Jalan Panjaitan
1 07.00-07.20 62 60 47 3 0 1 4 0
07.20-07.40 60 63 44 5 0 3 8 0
07.40-08.00 58 53 35 5 0 2 12 0
08.00-08.20 50 47 34 6 0 0 15 0
08.20-08.40 40 44 35 4 0 0 14 0
08.40-09.00 32 38 37 4 0 0 17 0
2 11.00-11.20 45 33 23 0 0 0 7 0
11.20-11.40 40 35 24 2 0 0 5 0
11.40-12.00 43 38 26 3 0 0 9 0
12.00-12.20 46 39 33 5 0 2 7 0
12.20-12.40 56 55 39 4 0 2 8 0
12.40-13.00 52 48 37 4 0 0 7 0
3 16.00-16.20 42 48 38 2 3 2 11 0
16.20-16.40 45 55 41 4 2 3 14 0
16.40-17.00 68 62 45 5 1 5 12 2
17.00-17.20 69 69 48 5 0 1 7 0
17.20-17.40 65 70 47 4 0 0 4 0
17.40-18.00 58 52 44 1 0 0 3 0
Jumlah : 931 909 677 66 6 21 164 2
2
Hari / Tanggal : -2-,Selasa, 18 Pebruari 2020
Zona / Pos : Zona-1, Pos-1 UNG --- ke arah Bundaran HI /Pertamina
No Waktu Jenis Kendaraan Lain-lain/ Tdk
bermotor
Roda Roda Roda Empat Roda Banyak
Dua Tiga
Kendaraan Kendaraan Truk Bus Pick Up/ Box
Pribadi Umum
1 07.00-07.20 55 52 48 3 0 1 2 0
07.20-07.40 56 53 38 4 0 2 2 0
07.40-08.00 51 48 30 3 1 1 3 3
08.00-08.20 48 39 22 1 0 0 2 2
08.20-08.40 40 41 24 1 1 0 1 2
08.40-09.00 33 32 18 0 1 0 1 1
Jumlah : 283 265 180 12 3 3 11 8
2 11.00-11.20 47 43 13 4 0 0 14 0
11.20-11.40 51 41 17 6 0 1 18 0
11.40-12.00 50 44 24 8 0 3 19 0
12.00-12.20 53 52 31 9 0 4 12 0
12.20-12.40 51 51 23 5 0 2 8 0
12.40-13.00 48 49 25 3 0 0 7 0
Jumlah : 300 280 133 35 0 10 78 0
3 16.00-16.20 48 44 21 2 4 1 17 0
16.20-16.40 51 54 22 3 5 2 15 0
16.40-17.00 56 58 39 6 3 1 16 0
17.00-17.20 64 55 41 5 1 0 16 2
17.20-17.40 68 54 38 4 0 0 11 0
17.40-18.00 48 42 32 2 0 0 5 0
Jumlah : 335 307 193 22 13 4 80 2
3
Hari / Tanggal : -3-,Rabu, 19 Pebruaru 2020
Zona / Pos : Zona-1, Pos-1 UNG --- ke arah Bundaran HI /Pertamina
No Waktu Jenis Kendaraan Lain-lain/ Tdk
bermotor
Roda Roda Roda Empat Roda Banyak
Dua Tiga
Kendaraan Kendaraan Truk Bus Pick Up/ Box
Pribadi Umum
1 07.00-07.20 65 72 31 5 0 9 9 0
07.20-07.40 62 70 28 8 0 8 10 0
07.40-08.00 60 68 25 4 0 6 11 0
08.00-08.20 63 62 20 2 0 3 9 1
08.20-08.40 48 57 19 2 0 1 11 1
08.40-09.00 35 54 15 1 0 0 10 0
Jumlah : 333 383 138 22 0 27 60 2
2 11.00-11.20 38 45 14 0 0 0 6 0
11.20-11.40 44 52 12 4 0 1 10 0
11.40-12.00 48 53 18 2 0 3 7 0
12.00-12.20 51 63 23 3 0 5 8 0
12.20-12.40 47 66 21 3 0 4 6 0
12.40-13.00 39 53 18 2 0 2 5 0
Jumlah : 267 332 106 14 0 15 42 0
3 16.00-16.20 64 57 17 2 0 4 15 0
16.20-16.40 71 65 18 4 0 8 18 0
16.40-17.00 78 63 25 7 0 6 14 3
17.00-17.20 82 73 32 5 0 9 12 2
17.20-17.40 83 76 31 4 0 6 8 1
17.40-18.00 73 71 24 2 0 7 5 0
Jumlah : 451 405 147 24 0 40 72 6
4
Hari / Tanggal : Senin, Selasa & Rabu (17,18 dan 19 Pebruari 2020)
Zona / Pos : Zona-1, UNG --- ke arah Bundaran HI HI/Pertamina
No Waktu Jenis Kendaraan Lain-lain/ Tdk
bermotor
Roda Roda Roda Empat Roda Banyak
Dua Tiga
Kendaraan Kendaraan Truk Bus Pick Up/ Box
Pribadi Umum
Pada Manual Desain Perkerasan Jalan, harus didapankan nilai dari CESA, sesuai pada MDP
rumus untuk mendapatkannya sebagai berikut :
Menggunakan VDF masing-masing kendaraan niaga
Keterangan :
Dengan ESATH-1 :kumulatif lintasan sumbu standar ekuivalen (equivalent standard axle)
pada tahun pertama.
LHRJK : lintas harian rata – rata tiap jenis kendaraan niaga (satuan kendaraan per
hari).
VDFJK : Faktor Ekivalen Beban (Vehicle Damage Factor) tiap jenis kendaraan niaga
DD : Faktor distribusi arah.
DL : Faktor distribusi lajur (Tabel 4.2).
CESAL : Kumulatif beban sumbu standar ekivalen selama umur rencana.
R : Faktor pengali pertumbuhan lalulintas kumulatif
5
Nilai Faktor Pengali (R), diperoleh dari rumus berikut :
Dari hasil penjumlahan LHR dalam waktu 7 x 24 jam, didapatkan pengelompokan masing-
masing jenis kendaraan pada Ruas Jalan Panjaitan yaitu :
6
Selanjutnya Nilai Faktor Distribusi Lajur (DL) dapat diperoleh dengan memilih lajur yang
akan direncanakan :
Berikutnya untuk menghitung CESA maka kita harus menentukan Nilai VDF. Nilai VDF
bernilai ketika terdapat beban sumbu yang besar pada golongan-golongan kendaraan. Nilai
VDF dimulai dari golongan 5a yaitu Bus Kecil. Berikut Tabel untuk VDF Pangkat 4 dan
VDF Pangkat5 :
7
8
Sehingga, setelah nilai semua terpenuhi, Nilai CESA untuk Ruas Jalan Panjaitan yaitu :
9
1.2.2 Perhitungan Perkerasan Overlay
Langkah–langkah penentuan overlay berdasarkan lengkung lendutan adalah sebagai berikut:
1. Menggunakan alat FWD, atau alat BB (Benkelman Beam) untuk mengukur lengkung
lendutan.
2. Menentukan nilai rata–rata lengkung lendutan sebelum overlay sebagai nilai lengkung
lendutan yang mewakili atau nilai karakteristik.
3. Menentukan tebal overlay yang dibutuhkan
4. Lengkung lendutan dinyatakan pada titik belok lengkungan atau CF (curvature function)
berdasarkan bentuk lengkung lendutan sebagai berikut:
CF = D0 - D200
dengan:
D0 = Lendutan maksimum pada suatu titik uji (mm);
D200 = Lendutan yang terjadi pada titik yang berjarak 200 mm dari titik uji tersebut (mm).
Gambar 1.2. Menunjukkan skema dimensi fungsi lengkung lendutan (curvature function atau
Titik belok).
10
Tabel 1.7 UmurRencanaPenanganan
Bagan desain Gambar1.3 digunakan untuk menentukan kebutuhan overlay untuk mengantisipasi
deformasi permanen. Untuk lalulintas dengan beban> 100.000 ESA 4, desain tebal menggunakan
Gambar1.3 tersebut harus digunakan bersamaan dengan Gambar1.4 dan Gambar 1.5 untuk
mengantisipasi retak lelah.
Bagan desain Gambar 1.3 berlaku untuk beban rencana sampai dengan 10 x 106 ESA4.
Gambar 1.3 Solusi Overlay Berdasarkan Lendutan Balik Benkelman Beam untuk WMAPT 41oC
11
Grafik desain lengkung lendutan pada WMAPT 410 C
Tebal overlay berdasarkan lengkung lendutan dapat ditentukan sebagai overlay tipis atau
overlay tebal dengan contoh tabel seperti diuraikan pada Gambar 6.5.
Gambar 1.4Tebal Overlay Tipis Aspal Konvensional Untuk Mencegah Retak Akibat Lelah pada WMAPT
> 350 C
12
Gambar 1.5 Tebal Overlay Tebal Aspal Konvensional Untuk Mencegah Retak Akibat Lelah
pada WMAPT > 350 C
13
1.2.2.4 Penyesuaian nilai pengukuran lendutan terhadap temperature pengujian
Untuk overlay di atas perkerasan berbutir, hasil pengukuran lendutan perlu dikoreksi. Hal ini
Dikarenakan temperature perkerasan mempengaruhi kekakuan dan kinerja perkerasan beraspal
dalam merespon beban. Apabila temperature perkerasan pada saat pengukuran dan pada kondisi
pelayanan berbeda secara signifikan, lengkung lendutan yang diukur tidak mewakili respon
perkerasan terhadap pembebanan lalulintas. Untuk itu, diperlukan factor koreksi temperatur.
Temperatur perkerasan harian pada suatu lokasi dipengaruhi oleh temparatur perkerasan tahunan
rata-rata (Weighted Mean Annual Pavement Temperature = WMAPT). Temperatur perkerasan
rata-rata tahunan dapat diperkirakan berdasarkan temperatur rata-rata tahunan(Weighted Mean
Annual Air Temperature, WMAAT). Faktor koreksi temperature untuk pengukuran lendutan
dihitung mengikuti prosedur berikut:
14
Tabel 1.9 Faktorkoreksi temperature lendutan (D0 – D200) untuk FWD
15
Tabel1.10 Faktor Penyesuaian Lengkung Lendutan (D0 – D200) BB ke FWD
16
1.2.2.5 Penentuan Tebal Perkerasan
Setelah semua faktor-faktor dihitung, maka didapatkan tabel berikut :
Kesimpulan:
(i) Diperlukan overlay minimum 40 mm untuk menurunkan IRI
(ii) Tebal overlay D0 dengan hasil 0.41belum memenuhi nilai kriteria atau tidak dalam
jangkauan grafik
(iii) Opsi overlay tipis dan tebal dengan nilai D0 – D200 0.065 belum memenuhi nilai kriteria atau
tidak dalam jangkauan grafik
Sehingga tebal overlay minimum 40 mm atau Rehabilitasi Minor.
17
Berikut tabel hasil perhitungan nilai dari D0 – D200 sampai mendapatkan tebal perkerasan dari overlay Ruas Jalan Panjaitan:
D0-D200
Tebal D0 Faktor D0
Station Temp. D0 D200 AMPT/Tia Faktor D0-D200 Terkoreksi
No Force (kN) DO D200 Aspal D0-D200 Koreksi D0 terkoreksi tempat penyesuai
(m) Aspal (C) Normal Normal p Koreksi tempat
(mm) Temp. n ke BB
Temp.
1 2 3 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
{40/(3) x {40/(3) x Fak.Tabel
(8)-(9) 41/(6) (tabel 6-2) (tabel 6-3) (12)x(9) (13)x(9)
(4) (5) (6-7)x(14)
1 0 + 000 83 0,43 0,54 0,54 0,29 0,38 0,38 39 150 0,260241 0,183133 0,077108 1,051282 1,03 1,07 0,268048193 0,058166747 0,268048
2 0 + 100 83 0,62 0,74 0,74 0,46 0,56 0,56 39 150 0,356627 0,26988 0,086747 1,051282 1,03 1,07 0,367325301 0,06543759 0,367325
3 0 + 200 83 0,68 0,71 0,71 0,52 0,63 0,63 39 150 0,342169 0,303614 0,038554 1,051282 1,03 1,07 0,352433735 0,029083373 0,352434
4 0 + 300 83 0,63 0,76 0,76 0,46 0,58 0,58 40 150 0,366265 0,279518 0,086747 1,025 1,03 1,07 0,377253012 0,06543759 0,377253
5 0 + 400 83 0,56 0,62 0,62 0,38 0,43 0,43 40 150 0,298795 0,207229 0,091566 1,025 1,03 1,07 0,307759036 0,069073012 0,307759
6 0 + 500 83 0,42 0,48 0,48 0,28 0,36 0,36 40 150 0,231325 0,173494 0,057831 1,025 1,03 1,07 0,23826506 0,04362506 0,238265
7 0 + 600 83 0,56 0,73 0,73 0,35 0,46 0,46 40 150 0,351807 0,221687 0,13012 1,025 1,03 1,07 0,362361446 0,098156386 0,362361
8 0 + 700 83 0,51 0,56 0,56 0,32 0,48 0,48 40 150 0,26988 0,231325 0,038554 1,025 1,03 1,07 0,277975904 0,029083373 0,277976
9 0 + 800 83 0,56 0,72 0,72 0,35 0,48 0,48 40 150 0,346988 0,231325 0,115663 1,025 1,03 1,07 0,35739759 0,08725012 0,357398
10 0 + 900 83 0,53 0,64 0,64 0,22 0,31 0,31 40 150 0,308434 0,149398 0,159036 1,025 1,03 1,07 0,317686747 0,119968916 0,317687
11 1 + 000 83 0,33 0,38 0,38 0,18 0,25 0,25 40 150 0,183133 0,120482 0,062651 1,025 1,03 1,07 0,188626506 0,047260482 0,188627
Rata-rata 0,064776605 0,310467
Standart Deviasi 0,061092
Koefisien Variasi 19,67757
Lendutan Karakteristik 0,410963
CESA4 0.55 x 10^6
CESA5 0.52 x 10^6
IRI 4
Tebal Overlay minimum 40
D0 0,410963397
Tidak dalam
Tebal Overlay (mm)
jangkauan grafik
D0-D200 0,064776605
Tidak dalam
Tebal Overlay tipis (mm)
jangkauan grafik
Tidak dalam
Tebal Overlay Tebal (mm)
jangkauan grafik
Kesimp. Rehab Minor
18