GUBERNUR JAWA BARAT
Bandung, g April 2020
Nomor 443/1852/HUKHAM Kepada:
Sifat Penting Yth. Menteri Kesehatan
Lampiran : 1 (satu) berkas
Hal : Permohonan Penetapan Pembatasan di
Sosial Berskala Besar (PSBB) di
Wilayah Bodebek Jakarta
Sehubungan dengan penyebaran Covid-19 yang semakin luas di
wilayah Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kota Depok, Kabupaten Bekasi
dan Kota Bekasi, serta menindaklanjuti Surat Permohonan yang diajukan
oleh Bupati Bogor, Wali Kota Bogor, Wali Kota Depok, Bupati Bekasi, dan
Wali Kota Bekasi, bersama ini kami mohon perkenan Menteri Kesehatan
untuk menetapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah
Bodebek.
Sehubungan dengan hal tersebut, kami lampirkan kajian PSBB
yang didalamnya terdapat data pendukung sesuai Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 9 Tahun 2020 tentang Pedoman Pembatasan Sosial
Berskala Besar dalam rangka Percepatan Penanganan Corona Virus
Disease 2019 (Covid-19), berupa’
Peningkatan jumlah kasus menurut waktu;
Penyebaran kasus menurut waktu;
Kejadian transmisi lokal; dan
Kesiapan daerah tentang aspek ketersediaan kebutuhan hidup dasar
rakyat, sarana dan prasarana kesehatan, anggaran dan
operasionalisasi jaring pengaman sosial, dan aspek keamanan.
AONe
Demikian kami sampaikan, atas perkenannya diucapkan terima
kasih.
Gs, “= apBERNUR JAWA BARAT,
eg
Tembusan Yth.:
1. Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Coronavirus Disease 2019
(COVID-19),
2. Menteri Dalam Negeri.
3. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Barat
Jalan Diponegoro Nomor 22 Telepon (022) 4232448-4233347 4230963
Faksimil: (022) 4203450 Website: www jabarprov.go.id Email info@jabarprov.go.id
Bandung - 401115DOKUMEN KEBIJAKAN
PEMBATASAN SOSIAL BERSKALA BESAR
DI KABUPATEN BOGOR, KABUPATEN BEKASI, KOTA BOGOR,
KOTA BEKASI, DAN KOTA DEPOK
DALAM UPAYA PERCEPATAN PENANGGULANGAN COVID-19
DI PROVINSI JAWA BARAT
DISUSUN OLEH :
DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI
GUGUS TUGAS PERCEPATAN PENANGGULANGAN COVID-19
DI PROVINSI JAWA BARATLAMPIRAN
NoMoR +: 443/1852/Hukham
TANGGAL —: 9 April 2020
TENTANG ___: Dokumen Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Wilayah Bodebek
KAJIAN PEMBATASAN SOSIAL BERSKALA BESAR
DI KABUPATEN BOGOR, KABUPATEN BEKASI, KOTA BOGOR, KOTA BEKASI,
DAN KOTA DEPOK
DALAM UPAYA PERCEPATAN PENANGGULANGAN COVID-19
DI PROVINS! JAWA BARAT
1 LATAR BELAKANG
COVID-19 menjadi masalah kesehatan dunia, Kasus ini diawali dengan informasi dari
Badan Kesehatan Dunia/World Health Organization (WHO) pada tanggal 31 Desember 2019
yang menyebutkan adanya kasus kluster pneumonia dengan etiologi yang tidak jelas di Kota
Wuhan, Provinsi Hubei, China. Kasus ini terus berkembang hingga adanya laporan kematian
dan terjadi importasi di luar China. Pada tanggal 30 Januari 2020, WHO menetapkan COVID-
19 sebagai Public Health Emergency of international Concern (PHEIC)/ Kedaruratan Kesehatan
Masyarakat Yang Meresahkan Dunia (KKMMD).
Pada tanggal 12 Februari 2020, WHO resmi menetapkan penyakit novel coronavirus
pada manusia ini dengan sebutan Coronavirus Disease (COVID-19). Pada tanggal 2 Maret 2020
Indonesia telah melaporkan 2 kasus konfirmasi COVID-19, Pada tanggal 11 Maret 2020, WHO
sudah menetapkan COVID-19 sebagai pandemi.
Berdasarkan data Pikobar (Pusat Informasi dan Koordinasi Provinsi Jawa Barat) kasus
coronavirus COVID-19 di seluruh dunia telah mencapai 1.430.919 kasus pada Rabu, 8 April
2020. Di Indonesia sendiri kasus Covi
19 telah mencapai 2.738 kasus, dan 343 kasus terjadi
di Provinsi Jawa Barat pada 8 April 2020 (https://pikobarjabarprov.go.id). Jawa Barat
menyumbang 12,53 persen jumlah kasus positif di Indonesia. Kasus positif covid-19 pertama
kali terdeteksi pada 2 Maret 2020 terjadi terhadap masyarakat di Kota Depok.
Peningkatan jumlah kasus terbesar dan persebaran kasus terluas terjadi di wilayah
Bodebek (Bogor, Depok, Bekasi) yang meliputi 5 (lima) Kabupaten/Kota yaitu: Kabupaten
Bogor, Kabupaten Bekasi, Kota Bogor, Kota Bekasi, dan Kota Depok. Di antara kabupaten/kota
lainnya di Jawa Barat, lima kabupaten/kota ini merupakan episentrum kasus positif covid-19
di Jawa Barat, selain Kota Bandung dan sekitarnya. Daerah Bodebek merupakan wilayah yang
Kajian Pembatasan Sosial Berskala Besar di Wilayah Bodebek - Provinsi Jawa Barat 1terkoneksi langsung dengan DKI Jakarta, yang telah mencapai kasus positif covid-19 sebanyak
1.552 kasus pada 8 April 2020 (corona jakarta.go.id).
Faktor mobilitas manusia merupakan faktor utama penyebaran virus corona.
Pergerakan penduduk Bodebek ke DKI Jakarta sebagai pusat episentrum kasus positif covid-
19 di Indonesia sangat besar. Data Statistik Komuter Jabodetabek 2014 menunjukkan bahwa
sebanyak 12,65 persen penduduk Bodebek adalah penduduk komuter (BPS, hasil Survei
Komuter Jabodetabek 2014).
Dari 12,65 persen penduduk yang melakukan akti
is komuter
sebanyak 59,31
persen melakukan komuter ke wilayah DK! Jakarta. Artinya 59,31 persen penduduk komuter di
Bodebek merupakan penglaju dalam kesehariannya ke DKI Jakarta, baik untuk bekerja,
sekolah, maupun aktivitas lainnya. Kondisi tingginya arus ulang alik penduduk Bodebek ke DKI
Jakarta maupun sebaliknya mempengaruhi cepatnya sebaran virus covid-19 di wilayah
Jabodetabek.
Hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah kasus positif covid-19 di Bodebek dari 3 kasus
pada 6 Maret 2020 menjadi 170 kasus pada 7 April 2020 (https://pikobarjabarprov.goid).
Rata-rata peningkatan kasus positif covid-19 di Bodebek periode 6 Maret 2020 hingga 7 April
2020 sebesar 16,40 persen, dengan peningkatan tertinggi terjadi pada tanggal 15 Maret 2020
mencapai 133,33 persen.
Tingginya peningkatan kasus positif maupun jumlah kematian yang meningkat dan
semakin meluas, disertai dengan tingginya mobilitas penduduk Bodebek ke DKI Jakarta, maka
Pembatasan Sosial Berskala Besar di wilayah Bodebek sangat penting untuk dilakukan.
Langkah ini merupakan upaya percepatan penanggulangan covid-19 di Jawa Barat, khususnya
wilayah Bodebek.
i. DASAR HUKUM
Kajian Pembatasan Sosial Berskala Besar di wilayah Bodebek Provinsi Jawa Barat
dilakukan berdasarkan :
1, Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun
2020 Tentang Kebijakan Keuangan dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan
Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) dan/atau Dalam Rangka Menghadapi
‘Ancaman yang Membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem
Keuangan;
Kajian Pembatasan Sosial Berskala Besar di Wilayah Bodebek — Provinsi Jawa Barat 210.
11.
12.
13.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2020 Tentang Pembatasan
Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019
(Covid-19);
Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 2020 tentang Penetapan Kedaruratan Kesehatan
Masyarakat akibat Coronavirus Disease 2019 (Covid 19);
Keputusan Presiden Nomor 9 Tahun 2020 Tentang Perubahan Atas Keputusan Presiden
Nomor 7 Tahun 2020 tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19;
Instruksi Presiden Republik indonesia Nomor 4 Tahun 2020 Tentang Refocusing Realokasi
‘Anggaran, serta Pengadaan Barang dan Jasa dalam Rangka Percepatan Penanganan
Corona Virus Desease 2019 (COVID 19);
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2020 Tentang Pedoman
Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus
Disease 2019;
Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2020 tentang
Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID 19) di Lingkungan Pemerintah
Daerah;
Keputusan Menteri Keuangan No 6/KM 7/2020 Tentang Penyaluran Dana Alokasi Khusus
Fisik Bidang Kesehatan dan Dana Opersional Kesehatan Penanganan Corona Virus Disease
2019 (COVID 19);
Keputusan Menteri Keuangan S-239/MK.02/ 2020 Tentang Insentif Bulanan dan Santunan
Kematian Bagi Tenaga Kesehatan yang Menangani Covid-19;
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/215/2020 Tentang Pemanfaatan
Dana Alokasi Khusus Bidang Kesehatan untuk Pencegahan dan/ atau penanganan Covid-
19 T.A. 2020;
Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2020 Tentang Pencegahan Penyebaran
dan Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 di Lingkungan Pemerintah
Daerah;
‘Surat Edaran Menteri Keuangan Nomor S-247/MK.07/2020 tentang Penghentian Proses
Pengadaan Barang dan Jasa Dana Alokasi Khusus Fisik T.A 2020;
Keputusan Kepala BNPB No. 13.A Tahun 2020 tentang Perpanjangan Status Keadaan
Tertentu Darurat Bencana Wabah Penyakit akibat Virus Corona di Indonesia;
Kajian Pembatasan Sosial Berskala Besar di Wilayah Bodebek — Provinsi Jawa Barat 314, Keputusan Gubernur Jawa Barat No.443/Kep.189-Hukham/2020 tentang Status Keadaan
Tertentu Darurat Bencana Wabah Penyakit Akibat Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) di
Jawa Barat;
Il, Gambaran Geografi dan Demografi Wilayah Bodebek
Wilayah Bodebek yang terdiri d
Kota Bekasi, dan Kota Depok secara geografis memiliki batas wilayah sebagai berikut:
Kabupaten Bogor, Kabupaten Bekasi, Kota Bogor,
* Sebelah utara, dengan Laut Jawa dan DKI Jakarta
* Sebelah timur, dengan Kabupaten Karawang
+ Sebelah selatan, dengan Kabupaten Cianjur
‘+ Sebelah barat, dengan Provinsi Banten
Berdasarkan proyeksi penduduk tahun 2020, jumlah penduduk Bodebek sebanyak
16.674,053 jiwa (Badan Pusat Statistik, Proyeksi Penduduk Kabupaten Kota di Provinsi Jawa
Barat Hasil Sensus Penduduk 2010), atau 33,39 persen penduduk Provinsi Jawa Barat tahun
2020 tinggal di wilayah Bodebek. Penduduk Bodebek sebagian besar merupakan penduduk
usia produktif, yaitu berada pada rentang usia 15 - 65 tahun. Penduduk usia produktif
Bodebek mencapai 68,91 persen dari total penduduk. Merujuk pada komposisi penduduk,
penduduk usia lanjut (lansia) di Bodebek yang rentan terinfeksi covid-19 mencapai 950.817
jiwa atau 5,70 persen dari total penduduk Bodebek.
Kojian Pembatasan Sosial Berskala Besar di Wilayah Bodebek ~ Provinsi Jawa Barat 4Gambar 2. Komposisi Penduduk Bodebek Menurut Kelompok Umur Tahun 2020
Sumber : Badan Pusat Statistik
Tingginya usia produktif di wilayah Bodebek berdampak pada tingkat mobilitas dan
pergerakan manusia yang tinggi di wilayah ini, Mobilitas penduduk antara lima
kabupaten/kota yaitu Kota Depok, Kota Bekasi, Kota Bogor, Kabupaten Bekasi, dan Kabupaten
Bogor dengan ibukota negara yaitu Provinsi DKI Jakarta, sangatlah tinggi. Transportasi sangat
terbuka terutama di wilayah perbatasan kedua provinsi yaitu Jawa Barat dan DKI Jakarta. Hal
ini mengakibatkan tingginya risiko penularan dari Jakarta ke wilayah sekitamya terutama lima
kabupaten kota di Jawa Barat yang merupakan penyangganya.
‘Sementara itu Provinsi DKI Jakarta akan memberlakukan PSBB pada tanggal 10 April
2020. Hal ini akan berimplikasi langsung ke lima kabupaten/kota penyangga tersebut
sehingga diperkirakan kasus Covid-19 akan meroket, Sebagai konsekuensinya, perlu dilakukan
PSBB pula di lima kabupaten/kota di wilayah Bodebek (Kab. Bogor, Kab. Bekasi, Kota Bogor,
Kota Bekasi, dan Kota Depok,) untuk memutus rantai penularan Covid-19.
Kajian Pembatasan Sosial Berskala Besar di Wilayah Bodebek ~ Provinsi Jawa Barat 5Ww. KAJIAN EPIDEMIOLOGI
4.1 Peningkatan Jumlah Kasus Berdasarkan Waktu
Jumlah kasus positif covid-19 di Provinsi Jawa Barat pertama kali terdeteksi di
Kabupaten Bekasi (1 kasus) dan Kota Depok (2 kasus) pada tanggal 6 Maret 2020. Jumlah
asus terus bertambah dan menyebar ke wilayah Bodebek lainnya. Hingga tanggal 7 April
2020, kasus positif covid-19 di Bodebek telah mencapai 170 kasus. Rata-rata peningkatan
jumlah kasus positif covid-19 periode 6 Maret hingga 7 April 2020 sebesar 16,40 persen.
Lonjakan jumiah kasus terjadi pada tanggal 15 Maret 2020, yaitu dari 3 kasus menjadi 7 kasus,
dan tanggal 18 Maret 2020 dari 7 kasus menjadi 16 kasus. Terjadi penambahan hampir 100
kasus dari tanggal 29 Maret 2020 ke tanggal 7 April 2020.
Gambar 3. Tren Jumlah Kasus Positif Covid-19 di Bodebek
(Kab. Bogor, Kab. Bekasi, Kota Bogor, Kota Bekasi, dan Kota Depok)
6 Maret - 7 April 2020
170
anges 33390 |
Sumber : https://pikobar.jabarprov.go.id
Xajian Pembatasan Sosial Berskala Besar di Wilayah Bodebek ~ Provinsi Jawa Barat 66 Maret - 7 April 2020
6 Maret - 7 April 2020
Tren jumlah kasus positf di Kota Depok
Gambar 4. Tren Jumlah Kasus Positif Covid-19 di Kabupaten/Kota Bodebek
45
a ®
ocoe/a/st
xae/a/et
coesoret
oxae/a/st exars0/9t
co
8 oxen
8 ova 3 czars
5 oxtea a sxe
5 oxocinlt 2
a ozoz/ra/t
3S oroz/envte
oxo cxauane
cx cc
orozvenie Zz oror/e0/ee
ovoz/en/ee 3 oroz/enrez
re 3
3 ovncese a vente
a oxoziaise se ae
fe : 28 :
3 cxozjeane 8 38 he
g oroziearte =e $2 orozrearee
g 2 Bh oe
8 a "Ge case
DQ ccc A czar
Ese
2 36
&
£
roast
oxoeraien
xoz/afer
eoeearer
oxoefapee
xaz/syor
Gambar 5. Tren Jumlah Kasus Positif Covid-19 di Kota Bekasi
oxar/are
race
exoe/aie
22-2-2-2-222233.34
exoc/a/a
40
35
30
5
20
15
10
5
°
‘Sumber : https//pikobar jabarprov.go.id
—ePostit
Kajian Pembatasan Sosial Berskala Besar di Wilayah Bodebek ~ Provinsi Jawa Barat
Sumber : https://pikobar.jabarprov.go.idGambar 6. Tren Jumlah Kasus Positif Covid-19 di Kota Bogor
6 Maret ~ 7 April 2020
‘Tren jumlah kasus positif di Kota Bogor
6 Maret - 7 April 2020
36 36 37
33
cxoehave
ozcerays
rcenoys
oeoehare
oxczhaye
roerarte
oxaelayoe
cxozravse
ocoeharee
ccoeraise
cxczreame
cxoz/earez
jozazra/st
oxoz/a/rt
jocazra/et
o00000000000000
epost
Sumber : https://pikobar jabarprov.go.id
a
g
s
3
Gambar 7. Tren Jumlah Kasus Positif Covid-19
6 Maret ~7 April 2020
‘Tren jumlah kasus positif di Kabupaten Bekasi
6 Maret - 7 April 2020
28 28 28
25
20
5
10
oxceare
zoos
cxcesa/oe
oxoeho/se
cxcehaise
oxacraioz
cxcz/ayer
oxoz/aret
ozoz/a/at
oxoc/a/st
erotvent
oozveo/or
orovene
oreo.
roves
—e Positif
Sumber :https://pikobar jabarprov.go.id
Kajian Pembatasan Sosial Berskala Besar di Wilayah Bodebek ~ Provinsi Jawa BaratGambar 8. Tren Jumlah Kasus Positif Covid-19 di Kota Bekasi
6 Maret ~ 7 April 2020
Tren jumlah kasus positif di Kabupaten Bogor
6 Maret - 7 April 2020
30
15
10
Sumber : https://pikobar jabarprov.go.id
Merujuk kepada kelima grafik di atas, tampak terdapat pertumbuhan kasus yang cepat
dalam kurun waktu sebulan terakhir (6 Maret hingga 7 April 2020) di Kota Depok, Kota Bekasi,
Kota Bogor, Kabupaten Bekasi, dan Kabupaten Bogor. Kelima kabupaten/kota ini merupakan
daerah peyangga ibukota Jakarta sehingga diasumsikan terjadi penularan dari ibukota ke
daerah sekitarnya sebagai efek dari mobilisasi warga yang berasal dari perbatasan Provinsi
Jawa Barat dan Provinsi DK! Jakarta.
Tidak hanya kasus positif yang terus meningkat, Orang Dalam Pemantauan (ODP) pun
semakin bertambah setiap harinya. Total ODP di Bodebek pada tanggal 7 April 2020 mencapai
3,662 orang. Pada periode 6 Maret ~7 April 2020, rata-rata peningkatan jumlah ODP sebesar
9,10 persen, lebih tinggi dari rata-rata peningkatan kasus positif. Dari kasus positif di Bodebek,
sebanyak 10 orang dinyatakan sembuh, dan 13 orang meninggal dunia. Adapun Pasien Dalam
Pengawasan (PDP) di wilayah Bodebek pada 7 April 2020 sebanyak 1.012 orang, jauh
Kajian Pembatasan Sosial Berskala Besar di Wilayah Bodebek ~ Provinsi Jawa Barat 9meningkat dibandingkan 6 Maret 2020 sebanyak 25 orang. Seluruh wilayah Bodebek
menunjukkan tren peningkatan jumlah ODP, PDP, maupun positif covid-19, sebagaimana
terlihat pada gambar 9 sampai dengan gambar 14.
Gambar 9. Tren Kumulatif Kasus Covid-19 di Bodebek
(Kab. Bogor, Kab. Bekasi, Kota Bogor, Kota Bekasi, dan Kota Depok)
6 Maret - 7 April 2020
Tren Kumulatif Kasus Covid-19 di Bodebek
(Kab. Bogor, Kab. Bekasi, Kota Bogor, Kota Bekasi, dan Kota Depok)
6 Maret - 7 April 2020
‘apRa. 2020
opp: 3.662
on Posie: 170
semeuH 10
MENINGGAL: 13
ovr Tora, —orTorAL pose —seweuH —MeNINGcAL
Sumber :https://pikobar jabarprov.go.id
Kajian Pembatasan Sosial Berskala Besar di Wilayah Bodebek ~ Provinsi Jawa Barat 10Gambar 10. Tren Kumulatif Kasus Covid-19 di Kabupaten Bekasi
6 Maret - 7 April 2020
Tren Kasus Covid-19 di Kabupaten Bekasi
6 Maret -7 April 2020
APRIL 2020
0p : 719,
PoP: 160
Posi: 28
SSembuh :2
Meninggal :3
—orToraL —popToraL —posmr —semaun —MENWacAL
Sumber : https://pikobar.jabarprov.go.id
Gambar 11. Tren Kumulatif Kasus Covi
-19 di Kota Bogor 6 Maret - 7 April 2020
Tren Kasus Covid-19 di Kota Bogor
6 Maret - 7 April 2020,
‘7 APRIL 2020
opp: 163
PoP:9
Positif: 37
Sembuh :0
Meninggal: 6
‘Sumber: httpsi//pikobarjabarprov.goid
Kajian Pembatasan Sosial Berskala Besar di Wilayah Bodebek ~ Provinsi Jawa Barat aGambar 12. Tren Kumulatif Kasus Covid-19 di Kota Bekasi
6 Maret - 7 April 2020
Tren Kasus Covid-19 Kota Bekasi
6 Maret - 7 April 2020
7 APRIL 2020
: oP : 488
PoP: 281
Positif :39
Sembuh :0
Meninggal: 1
—onp Tora, —ror Tora, —Posmrie —seimeun —MeNINccaL
Sumber : https://pikobar jabarprov.go.id
Gambar 13. Tren Kumulatif Kasus Covid-19 di Kota Depok 6 Maret - 7 April 2020
Tren Kasus Covid-19 di Kota Depok
‘6 Maret -7 April 2020,
. opr: 2.056
PoP: 489)
posit 42
Sembuh #7
‘Meningeal :2
Sumber : https://pikobar jabarprov.go.id
Kajian Pembatasan Sosial Berskala Besar di Wilayah Bodebek ~ Provinsi Jawa Barat 2Gambar 14, Tren Kumulatif Kasus Covid-19 di Kabupaten Bogor
6 Maret - 7 April 2020
Tren Kasus Covid-19 di Kabupaten Bogor
6 Maret ~7 April 2020
7 ApRIL2020
opp: 236
POP:73
Positif: 24
Sembuh :1
Meninggal: 2
—00P ToraL —Por TOTAL —PosiTF —seMBUM —MENWIGCAL
Sumber: https://pikobar jabarprov.go.id
Gambar 15 sampai dengan gambar 17 menunjukkan kasus harian untuk ODP, PDP,
dan positif Covid-19 di wilayah Bodebek (Kab. Bogor, Kab. Bekasi, Kota Bogor, Kota Bekasi,
dan Kota Depok) periode 6 Maret hingga 7 April 2020. Pada periode ini, puncak jumlah ODP
tertinggi terjadi pada tanggal 29 Maret 2020, sebanyak 573 orang. Adapun untuk PDP terjadi
pada tanggal 6 April 2020, sebanyak 195 orang. Untuk kasus positif Covid-19, puncak kasus
harian terjadi pada tanggal 30 Maret 2020, sebanyak 26 orang.
Kajian Pembatasan Sosial Berskala Besar di Wilayah Bodebek — Provinsi Jawa Barat 23Gambar 15. Tren Harian Kasus Orang dalam Pemantauan (ODP) di Bodebek
(Kab. Bogor, Kab. Bekasi, Kota Bogor, Kota Bekasi, dan Kota Depok)
6 Maret - 7 April 2020
Tren Harian Kasus Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Bodebek
(Kab. Bogor, Kab. Bekasi, Kota Bogor, Kota Bekasi, dan Kota Depok)
6 Maret -7 April 2020
Sumber : https://pikobar.jabarprov.go.id
Gambar 16. Tren Harian Kasus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Bodebek
(Kab. Bogor, Kab. Bekasi, Kota Bogor, Kota Bekasi, dan Kota Depok)
6 Maret - 7 April 2020
‘Tren Harlan Kasus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Bodebek
(Kab. Bogor, Kab. Bekasi, Kota Bogor, Kota Bekasi, dan Kota Depok)
6 Maret -7 April 2020
Sumber : https://pikobar jabarprov.go.id
Kajian Pembatasan Sosial Berskala Besar di Wilayah Bodebek ~ Provinsi Jawa Barat 14Gambar 17. Tren Harian Kasus Positif Covid-19 di Bodebek
(Kab. Bogor, Kab. Bekasi, Kota Bogor, Kota Bekasi, dan Kota Depok)
6 Maret - 7 April 2020
Tren Harian Kasus Positif Covid-19 di Bodebek
(Kab. Bogor, Kab. Bekasi, Kota Bogor, Kota Bekasi, dan Kota Depok)
6 Maret -7 April 2020
Penyebaran kasus Covid-19 di Provinsi Jawa Barat khususnya wilayah Bodebek
Sumber : https://pikobar jabarprov.go.id
4.2 Penyebaran Kasus Berdasarkan Waktu
menunjukkan tingkat kejadian kasus maupun penyebaran yang semakin meluas. Gambar 18
menunjukkan episentrum kasus positif Covid-19 Jawa Barat mengelompok di wilayah Bodebek
dan Bandung Raya. Gambar 18 dan 19 juga menunjukkan bahwa sebaran kasus Covid-19
telah menyebar luas terutama di wilayah Bodebek
Kajian Pembatasan Sosial Berskala Besar di Wilayah Bodebek ~ Provinsi Jawa Barat 15Gambar 18. Episentrum Kasus Positif Covid-19 di Jawa Barat
EPISENTRUM KASUS POSITIF COVID-19 DI JAWA BARAT
SEMAKIN GELAP WARNA MAKA SEMAKIN BESAR JUMLAH KASUS DALAM WILAYAH.
TITIK-BERWARNA MERAN MENUNJUKAN PERSEBARAN KASUS POSITIF
06s wre ws o8 rose
Sumber : Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat
Gambar 19. Angka Kejadian Kasus Covid-19 dan Penyebarannyta di Provinsi Jawa Barat
oO
‘Sumber : Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat
Kajian Pembatasan Sosial Berskala Besar di Wilayah Bodebek ~ Provinsi Jawa Barat 16Gambar 20. Sebaran Kasus Covid-19 di Provinsi Jawa Barat, 7 April 2020
ty
PoP- Pr
Dee
eta
cE
Pree
ODP (belum diupdate)
Sumber : https://pikobar.jabarprov.go.id
Gambaran di atas menunjukkan angka kejadian kasus Covid-19 berikut penyebarannya
di wilayah Jawa Barat. Berdasarkan gambar di atas, terlihat konsentrasi kasus Covid-19 relatif
cukup tinggi di lima kabupaten/kota yaitu Kota Depok, Kota Bekasi, Kota Bogor, Kabupaten
Bekasi, dan Kabupaten Bogor.
Jika dirinci menurut wilayah kabupaten/kota, terlihat bahwa jumlah kasus positif Covid-
19 terbanyak terdapat di Kota Depok (42 kasus, pada 7 April 2020). Kota Depok merupakan
wilayah Bodebek pertama yang terdapat kasus positif Covid-19. Wilayah berbatasan langsung
dengan Provinsi DK\ Jakarta, tingkat mobilitas penduduk dari dan ke Provinsi DKI Jakarta yang
juga tinggi, menjadikan wilayah ini menjadi sangat terbuka. Baik ODP, PDP, maupun kasus
positif covid-19 di Kota Depok tertinggi dibandingkan kabupaten/kota lain di wilayah
Bodebek. Jumlah Kumulatif ODP, PDP, posit aktif, positif sembuh dna positif meninggal di
wilayah Bodebek dapat dilihat pada gambar 21 sampai dengan gambar 23.
Kajian Pembatasan Sosial Berskala Besar di Wilayah Bodebek ~ Provinsi Jawa Barat wvGambar 21. Jumlah Kumulatif ODP di Kabupaten/Kota di Bodebek
Periode 6 Maret ~ 7 April 2020
Jumlah Kumulatif Orang Dalam Pemantauan (ODP)
Kabupaten/Kota di Bodebek
6 Maret -7 April 2020
“
Sashes thn tary feed fig ates nt
Sumber : https://pikobar jabarprov.go.id
Gambar 22. Jumlah Kumulatif PDP Kabupaten/Kota di Bodebek
Periode 6 Maret ~ 7 April 2020
Jumlah Kumulatt Pasien Oalam Pengawasan (POP)
‘Kabupaten/Kota di Sodebek
{Maret ~7 April 2020
489
2a
160
/ : 2
Sumber : https://pikobar jabarprov.go.id
Kajian Pembatasan Sosial Berskala Besar di Wilayah Bodebek ~ Provinsi Jawa Barat 18Gambar 23. Jumlah Kumulatif Positif Covid-19, Sembuh dan Meninggal Kabupaten/Kota di
Bodebek, Priode 6 Maret - 7 April 2020
Jumlah Kumulatif kasus Positif Covid-19, Sembuh, dan Meninggal
Kabupaten/Kota di Bodebek
6 Maret -7 April 2020
2
39
”
28
2
: 7
1 2 1 2
— = 0 :
Kabupaten Bogor Kabupaten Bekas! Kota Bogor Kota Bekasi Kota Depok
‘=Positi mSembuh = Meningse!
Sumber :https://pikobar jabarprov.go.id
Kasus positif Covid-19 pertama kali terdeteksi di Kota Depok pada 2 Maret 2020
sebanyak dua orang, yang merupakan kasus pertama di Indonesia, Pada tanggal 6 Maret 2020
bertambah satu kasus positif di Kabupaten Bekasi. Kemudian pada tanggal 7 Maret 2020
bertambah lagi kasus positif di Kabupaten Bekasi, Pada tanggal 18 Maret 2020 pertama kalinya
kasus positif terjadi di Kota Bekasi, yaitu sebanyak 9 kasus. Jumlah kasus di Kota Bekasi ini
melebihi kasus di Kota Depok dan Kabupaten Bekasi_ selama dua minggu terakhir
Selanjutnya pada tanggal 19 Maret 2020 terjadi satu kasus positif Covid-19 di
Kabupaten Bogor. Kemudian pada tanggal 21 Maret kasus positif Covid-19 masuk di Kota
Bogor sebanyak 7 kasus. Pada 21 Maret 2020 seluruh wilayah Bodebek telah terpapar covid-
19. Persebarannya sampai dengan 7 April 2020 semakin meluas ke wilayah Bodebek.
Perluasan penyebaran kasus positit Covid-19 ini tidak lepas dari mobilitas masyarakat
wilayah Bodebek yang sangat tinggi. Pergerakan manusia dari dan ke wilayah Provinsi Ki
Jakarta sebagai pusat episentrum kasus positif Covid-19 tidak dapat dikendalikan hingga saat
ini, walaupun himbauan untuk di rumah saja tidak henti-henti digaungkan berbagai pihak.
Kajian Pembatasan Sosial Berskala Besar di Wilayah Bodebek ~ Provinsi Jawa Barat 19Himbauan untuk di rumah saja, yang berdampak pada “dirumahkannya" beberapa
elemen masyarakat juga berdampak pada “mudik lebih cepatnya” warga yang selama ini
tinggal di Provinsi OK! Jakarta. Provinsi Jawa Barat sebagai salah satu daerah tujuan mudik pun
tidak lepas dari fenomena ini. Sejak 22 Maret 2020 sampai dengan tanggal 7 April 2020, total
pemudik yang datang ke wilayah Jawa Barat mencapai 214.229 orang. Pemudik yang datang
ini terdeteksi dari tiga moda transportasi yang digunakan, yaitu angkutan penumpang (AKAP,
‘AKDP), angkutan rel, dan angkutan udara. Terdapat 8.981 orang pemudik yang datang ke
wilayah Bodebek yang menggunakan angkutan penumpang (AKAP dan AKDP) atau 5,33
persen dari total pemudik ke Jawa Barat menggunakan moda transportasi ini
Gambar 24. Jumlah Pernudik ke Bodebek dengan Moda Transportasi Angkutan Penumpang
AKAP dan AKDP, 22 Maret 7 April 2020
Jumlah Pemudik yang Datang Ke Bodebek Menggunakan Moda Transportasi
‘Angkutan Penumpang AKDP dan AKAP
(Kab. Bogor, Kab. Bekasi, Kota Bogor, Kota Bekasi, dan Kota Depok)
22 Maret - 7 April 2020
aon
us
os =
=
.
: oa
Kabupaten Bekasi Kabupaten Bogor Kota Bekasi Kota Bogor Kota Depok
AKDP = AKAP
Sumber : Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat
Beberapa gambaran di atas menunjukkan semakin meluasnya sebaran Covid-19 di
wilayah Bodebek karena terkoneksinya wilayah ini dengan Provinsi DKI Jakarta. Dimana
wilayah ini merupakan daerah tujuan mata pencaharian maupun pendidikan lebih dari separuh.
penduduk komuter Bodebek.
Kajian Pembatasan Sosial Berskala Besar di Wilayah Bodebek ~ Provinsi Jawa Barat 204.3 Kejadian Transmisi Lokal
Kejadian transmisi lokal merupakan terjadinya penularan kasus positif terhadap
generasi kedua dan ketiga. Kejadian transmisi lokal di Bodebek diprediksi telah terjadi. Hal ini
dikuatkan dari telah terjadinya penyebaran kasus konfirmasi positif, ODP dan POP di setiap
kabupaten/kota wilayah Bodebek yang sangat cepat, terutama pada periode pertengahan
Maret 2020 hingga awal April 2020.
Merujuk kepada grafik tren kasus positit Covid-19 di Kota Depok, Kota Bekasi, Kota
Bogor, Kabupaten Bekasi, dan Kabupaten Bogor terutama dalam dua minggu terakhir (19
Maret 2020 hingga 7 April 2020), terdapat lonjakan kasus lebih dari dua kali lipat sejak
penemuan kasus pertama. Hal ini dapat diinterpretasikan bahwasannya telah terjadi transmisi
lokal berupa propagated epidemics yang merupakan penularan dari suatu kasus kepada kontak
eratnya yang berada di dalam satu wilayah,
Sebagai contoh kasus transmisi lokal di Kota Depok sebagai berikut
Gambar 25. Transmisi Lokal Covid-19 di Kota Depok
TRANSMISI LOKAL COVID-19 di DEPOK
GOnit As Hes Ketan
needed
ee eddd
11
‘luster Rumah Kasus
Ashaba
Sumber : Sekretariat GTPP Kota Depok
Kajian Pembatasan Sosial Berskala Besar di Wilayah Bodebek — Provinsi Jawa Barat aKasus primer (index case) sebagaimana gambar di atas menularkan Covid-19 pada
kasus no. 1 sebagai kasus generasi ke-2 (secondary cases) yang selanjutnya menularkan ke
kasus no. 2 dan no. 3 sebagai generasi ke-3 (tertiary cases)
Hal ini juga terjadi di Kabupaten Bogor, dimana ada kasus positif di Kecamatan Parung
Panjang antara pasien positif meninggal yang menularkan kepada anaknya. Terjadi juga di
Kecamatan Bojong Gede, dimana anak menularkan kepada ibunya, sehingga ibunya positif
dan meninggal
44 Tingkat Kematian
ingkat kesembuhan pasien positif Covid-19 di wilayah Bodebek masih relatif rendah,
yaitu 10 orang dari 170 kasus positif (5,88 persen). Adapun Case Fatality Rate (CFR) atau
keganasan suatu penyakit hingga menyebabkan kematian karena covid-19 di wilayah
Bodebek pada periode 6 Maret ~ 7 April 2020 sebesar 7,6 persen, yaitu 13 kematian dari 170
kasus positif.Jika dibandingkan dengan CFR Provinsi Jawa Barat maupun nasional, angka CFR
Bodebek masih lebih rendah, Dimana pada periode yang sama, CFR Provinsi Jawa Barat
mencapai 9,56 persen dan CFR nasional sebesar 8,12 persen.
Tabel 1. Case Fatality Rate Kabupaten/Kota di Bodebek, 7 April 2020
1) (2) BI 4) (5)
1 Kota Depok 2 42 48%
2 Kota Bekasi 1 39 2,6%
3 Kota Bogor 6 37 162%
4 Kabupaten Bekasi 3 28 107%
5 Kabupaten Bogor 1 24 4.2%
Total 1B 170 7.6%
Sumber : https://pikobar jabarprov.goid
Kajian Pembatasan Sosial Berskala Besar di Wilayah Bodebek — Provinsi Jawa Barat 2Berdasarkan tabel di atas, angka kematian akibat Covid-19 (case fatality rate) di lima
kabupaten/kota tersebut di atas adalah 7,6% di atas CFR dunia saat ini yaitu 5,9%. CFR yang
ccukup tinggi ini menunjukkan ancaman terhadap populasi berisiko Covid-19 yaitu orang lanjut
usia, orang dengan komorboditas seperti penyakit
kardiovaskuler, diabetes mellitus, gagal
ginjal menahun, dan orang dengan gangguan sistem kekebalan tubuh. Oleh karenanya,
populasi berisiko ini seyogyanya dilakukan tes Covid-19 sebagai skrining bilamana
menunjukkan gejala awal Covid-19 yaitu demam, batuk-pilek dan sesak nafas.
45 Tahapan Epidemiologi (Wilayah Tanpa Kasus, Wilayah Dengan Kasus Sporadis,
Wilayah Dengan Kasus Tercluster (Common Exposure), Wilayah Dengan
Penularan Lokal)
Mengacu pada tahapan epidemi dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), kelima
Kabupaten kota di atas yaitu Kota Depok, Kota Bekasi, Kota Bogor, Kabupaten Bekasi, dan
Kabupaten Bogor dapat digolongkan sebagai wilayah dengan penularan lokal. Oleh
karenanya, disarankan untuk dilakukan intervensi yang lebih agresif antara lain pelacakan
kontak kasus, perluasan akses terhadap tes Covid-19 dan sarana diagnostiknya dalam
kerangka “detect-trace-test” disertai pembatasan sosial berskala besar untuk memutus rantai
penularan,
46 — Kesiapan Daerah Bodebek
4.6.1 Kebutuhan Hidup Masyarakat
Hasil proyeksi penduduk menunjukkan bahwa penduduk wilayah Bodebek pada tahun
2020 mencapai lebih dari 16, 67 juta jiwa (Badan Pusat Statistik), atau sekitar 33,39 persen
penduduk Jawa Barat. Pemenuhan kebutuhan pokok dan pangan masyarakat di wilayah
Bodebek ditopang oleh pasar tradisional maupun pasar modern yang ada, Terdapat 141 pasar
tradisional yang ada di wilayh Bodebek dan sejumlah pasar modem (supermarket,
minimarket, dan ritel lainnya) yang tersebar di seluruh wilayah Bodebek.
Gambar 26. Jumlah Pasar Tradisional Kabupaten/Kota di Bodebek, April 2020
Kajian Pembatasan Sosial Berskala Besar di Wilayah Bodebek ~ Provinsi Jawa Barat 2BJumlah Pasar Tradisional di Wilayah Bodebek
Kondisi April 2020
: 6
0
u
6
Fry
sl
Kabupaten Bogor Kota Bogor Kabupaten Bekasi Kota Bekasi Kota Depok
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat
Pasar tradisional maupun pasar modern yang ada di Bodebek pasokan barang
(komoditas) nya dipasok oleh wilayah sekitar Bodebek. Sebagaimana diketahui bahwa wilayah
Bodebek bukan merupakan wilayah sentra produsen bahan pangan masyarakat. Tabel 1
menunjukkan sebagian besar komoditas bahan pokok masyarakat wilayah Bodebek
mengalami defisit antara ketersediaan dan kebutuhan penduduknya, Oleh karena itu, untuk
memenuhi kebutuhan pokok dan pangan masyarakat Bodebek dipenuhi oleh wilayah
Kabupaten/Kota lainnya di Jawa Barat maupun luar Jawa Barat melalui mekanisme impor
bahan pangan. Untuk bahan pangan, wilayah Bodebek dekat dengan Pasar Induk Kramatjati
maupun Pasar Induk Cipinang Jakarta.
Kjian Pembatasan Sosial Berskala Besar di Wilayah Bodebek — Provinsi Jawa Barat 24Tabel 2. Ketersediaan dan Kebutuhan Beberapa Komoditas Bahan Pokok Masyarakat Wilayah
Bodebek, April ~ Juli 2020
a] [2] (3) [4] (5)
Beras Ton 165.652, 415.300 -249.647
Jagung Ton 565, 452 113
Bawang Merah Ton 0 1.136 -1.136
Bawang Putih, Ton 0 7.794 “7.794
Cabe Besar Ton 07a cred 684
“abe Rawit Ton 647 710 -62
Kedelai Ton 88 85.053 84.965
Daging Sapi Ton 1.077 46.224 45.147
Daging Ayam Ton 61.285 76.481 “15.196
Telur Ayam Ton 18.641 66.622 47.981
Susu Cair Ton 10.638 35.641 -25.003
Sumber : Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat, Dinas Tanaman dan
Hortikultura Provinsi Jawa Barat, dan bulog Divre Jawa Barat
4.6.2. Sarana dan Prasarana Kesehatan
Ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan di wilayah Bodebek sudah memadai.
Tercatat pada tahun 2019 terdapat 171 unit rumah sakit dan 242 puskesmas. Dari 171 rumah
sakit di Bodebek, sebanyak 30 rumah sakit merupakan rumah sakit rujukan pasien covid-19.
Dimana di dalamnya terdapat 302 ruang isolasi yang tersedia. Sampai dengan 7 April 2020,
ketersediaan ruang isolasi di Bodebek masih mencukupi dibandingkan jumlah kasus positif
covid-19.
Jika dilihat menurut wilayah, maka sebaran rumah sakit terbesar adalah di Kabupaten
Bekasi dan Kota Bekasi. Adapun untuk puskesmas terbanyak di Kabupaten Bogor. Peran
puskesmas sangat penting dalam deteksi awal kasus covid-19, dimana puskesmas merupakan
fasilitas kesehatan tingkat pertama sebagian besar masyarakat di Jawa Barat, termasuk
Bodebek.
Kajian Pembatasan Sosial Berskala Besar di Wilayah Bodebek ~ Provinsi Jawa Barat 25Tabel 3. Jumlah Sarana Rumah Sakit, Rumah Sakit Rujukan Covid, Ketersediaan Ruang Isolasi
dan Puskesmas Kabupaten/Kota di Bodebek, 2019
1 i 81 (4) (51
Kab. Bogor 29 3 67 101
Kab. Bekasi 49 1 15 45
Kota Bogor a 1 15 25
Kota Bekasi 48 1 60 39
Kota Depok 24 24 145, 32
Bodebek
im 30 302 ee
Sumber : Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat
Tabel 4, Jumlah SDM Kesehatan Kabupaten/Kota di Bodebek, 2019
m i BI 14) 15) (6 m
Kab. Bogor 399 1447510 194 87 2.637
Kab. Bekasi 16 543-302 39 35 1.035
Kota Bogor 234 1119 691 mW 50 2.405
Kota Bekasi 507 1.249489 502 42 2.789
Kota Depok 106 477397 51 30 1.061
Bodebek 1.362 4.835 2.589 897 244 9.927
Sumber : Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat
Kajian Pembatasan Sosial Berskala Besar di Wilayah Bodebek ~ Provinsi Jawa Barat 26Tabel 5. Kebutuhan Alat Pelindung Diri (APD)
Wilayah Bodebek Selama 3 Bulan (April - Juni 2020)
Eee 996.786 996.786 996.786. 7911 7.911 996.786 7911 996.786 996.786
xan exasi| —a91230| 391230 [30130] 3.105 | 305] —spi2i0 | 3.05 | 391250] 361230
ee 909.090 909.090 909.090 7.215 7215 909.090 7215 909.090 909.090
vexasi | r0sazi0| rosazio| rossaie| saer|_ser| tostawe| —asor| rosazue| rosacea
erox | sorase| sorose| sorose| s1es| 103) anrose| s103|_sorase|_sonoes
sooesex [3.752406] 3752406 3.752.406) 20761 | 20.701 | a7szane| 20781 | 3.752406] 3752.06
Sumber : Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat
Untuk kebutuhan Alat Pelindung Diri dalam Penanggulangan Covid-19, Pemerintah
Provinsi Jawa Barat telah menganggarkan sebesar Rp2,8 Triliyun, antara lain untuk pemenuhan
kebutuhanm APD di wilayah Bodebek. Selain itu pemerintah Kabupaten/Kota se wilayah
Bodebek juga telah melakukan realokasi dan refocusing terhadap APBD Kabupaten/Kotanya
untuk mendukung penanganan kesehatan akibat Covid 19 ini
4.6.3. Anggaran dan Operasionaliasi Jaring Pengaman Sosial
Anggaran dan operasionalisasi jaring pengaman sosial di wilayah Bodebek akan
dipenuhi oleh APBN, APBD Provinsi Jawa Barat, maupun APBD kabupaten/kota di Bodebek.
Total kebutuhan anggaran untuk penanganan Covid-19 di Provinsi Jawa Barat sebesar
Rp. 7.594.378.868.798,- Kebutuhan anggaran ini terdiri dari :
1. Kesehatan sebesar Rp. 2.883.378.868.798, untuk pemenuhan : (a) kebutuhan APD untuk
rumah sakit, labkesda provinsi, labkesda kabupaten kota, pemakaman, dan bandara; (b)
penyiapan ruang isolasi di 50 titik; (c) penyediaan tempat transit tenaga kesehatan; (d)
insentif dan santunan kematian untuk keluarga; (e) kebutuhan peralatan kesehatan; (f)
penyiapan anggaran untuk pemulihan wabah covid-19;
Kajian Pembatasan Sosial Berskala Besar di Wilayah Bodebek - Provinsi Jawa Barat 272. Sosial safety net (jaring pengaman sosial) sebesar Rp. 4.700,000,000.000, yang