You are on page 1of 8

Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan

Vol. 3, No. 2, Desember 2018, pp. 117-124


ISSN 2502-4825 (print), ISSN 2502-9495 (online)

Pengaruh Latihan Keseimbangan Terhadap Peningkatan Konsentrasi


Belajar Mahasiswa
Toto Aminoto
Jurusan Fisioterapi Poltekkes Kemenkes Jakarta III
e-mail: aminoto95@yahoo.com

ARTICLE INFO ABSTRACT


The ability to the concentration of learning is very important in order
Article history: to obtain the knowledge given by the lecturer. Thus expected students
Received 5 April 2018 at the time of exams can do the problem correctly. One form of effort
Revised 16 July 2018 to increase the concentration is with the Balance Exercise. This study
Accepted 20 July 2018
aims to prove the influence of Balancing Exercise on student learning
concentration. The benefits of this research is to provide therapy for
students who have learning difficulties by increasing the
Keyword: concentration of learning to get better learning outcomes. The
Balancing Exercise population in this study is all students in Campus STIE Indonesia
Concentration of Learning Kota Bekasi as many as 520 people. The sampling technique used is
Student purposive sampling. This research uses quasi experimental method
with pre and post test design two group design The samples used
DOI:http://dx.doi.org/10.30604/jika.v3i2.88 during the study amounted to 86 people. The samples were divided
into two groups namely the treatment group and the control group,
each of which amounted to 43 people. Statistical analysis used is
paired t test and t independent test. Measurement of learning
concentration by using Stroop test mini card. The result showed that
the control group produced the sign value of 0.392 so it can be
concluded that there was no change of mean before and after
intervention. While in the treatment group the value of sign 0.00
which can be interpreted that there is a change in mean values before
and after the intervention of balance exercise. The result of the
calculation of the difference of the average value of the treatment
group was 14.26 while the control group was 0.74. This result shows
that the treatment group is higher than the control group. The
conclusion of this research is balance exercise has a significant effect
on student concentration.
Copyright © 2018, Jurnal Aisyah: Jurnal Ilmu Kesehatan.
All rights reserved.

PENDAHULUAN memudahkan mahasiswa ketika mengerjakan


soal-soal ujian. Jika mahasiswa mampu
Konsentrasi memegang peranan penting bagi
mengerjakan soal dengan baik maka
mahasiswa untuk dapat memahami materi
kemungkinan untuk mendapatkan nilai ujian
kuliah yang diajarkan oleh dosennya. Dengan
yang lebih tinggi akan mudah terwujud.
memahami materi tersebut akan

Website: https://ejournal.stikesaisyah.ac.id/index.php/jika/
Email: jurnal.aisyah@stikesaisyah.ac.id
Jurnal Aisyah: Jurnal Ilmu Kesehatan, 3(2), Desember 2018, – 118
Toto Aminoto

Dengan demikian akan berakibat naiknya (2012) keseimbangan adalah daya


nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). kemampuan dalam mempertahankan kondisi
pusat gravitasi terutama pada bidang tumpu
Terkait dengan hal tersebut, maka
ketika saat posisi tegak. Hendra (2009)
konsentrasi merupakan aspek yang penting
berpendapat konsentrasi adalah sumber
bagi mahasiswa dalam mencapai
kekuatan pikiran dan bekerja berdasarkan
keberhasilan belajar Nuryana (2011). Saat ini
daya ingat dan lupa dimana pikiran tidak
proses pembelajaran diperguruan tinggi
dapat bekerja untuk lupa dan ingat dalam
masih menggunakan sistem satu arah. Dalam
waktu bersamaan. Apabila tingkat
sistem tersebut dosen mengharuskan
konsentrasi seseorang mulai mengalami
mahasiswa untuk duduk dan
pelemahan maka orang tersebut cenderung
memperhatikannya selama lebih dari satu
mudah melupakan suatu hal dan sebaliknya
jam. Hal ini menyebabkan mahasiswa
apabila konsentrasi merasa cukup kuat maka
mengalami kelelahan dan ketegangan.
orang tersebut akan mudah mengingat dalam
Disamping itu kejenuhan dapat muncul
waktu yang lama.
akibat tempat duduk dalam deretan bangku-
bangku yang menghadap ke depan Salah satu alat untuk mengukur konsentrasi
(DePorter, 2000). belajar adalah menggunakan Stroop test mini
card. Metode ini pertama kali dikenalkan
Kondisi tempat duduk seperti itu
oleh John Ridey pada tahun 1935. Tesini
mengakibatkan otot-otot syaraf mengalami
digunakan para psikolog untuk menilai fungsi
ketegangan sehingga keadaan otak akan
kognitif seseorang terutamadalam fungsi
mengalami kekurangan energi dengan
ekskutif, perhatian yang selektif terhadap
demikian asupan oksigen dan aliran darah
informasi spesifik dan menghambat segala
menuju ke otak pun tidak tidak optimal.
kejadian yang mengganggu dalam
Apabila otak kekurangan energi, maka hal
pengambilan keputusan.
ini dapat menyebabkan otak tidak berfungsi
secara optimal dan dapat menyebabkan Dalam melaksanan tes ini,responden harus
penurunan konsentrasi belajar pada dalam keadaan yang nyaman, misalnya
mahasiswa. Saat ini mahasiswa di kampus dengan suhu yang terkontrol, bebasbising
STIE Indonesia Kota Bekasi masih lingkungan untuk meminimalisir berbagai hal
ditemukan mahasiswa semester 1-4 yang yang dapat mengganggu.Tujuan tes ini untuk
nilai IPK nya masih rendah. Menurut Humas menilai kecepatan dan akurasi responden
STIE Indonesia kota Bekasi saat ini proporsi dalam menjawab.
IPK yang kurang dari 3,00 mencapai hampir
30 persen dari jumlah mahasiswa yang ada.
METODE
Penyebab nilai IPK rendah salah satunya
karena mahasiswa tersebut sulit untuk Penelitian ini menggunakan metode quasi
belajar. Kesulitan tersebut salah satunya tidak eksperimental dengan rancangan pre-post
bisanya berkonsentrasi pada saat terjadi with two group design (Sugiyono, 2010).
proses belajar mengajar di kelas. Untuk itu, Penelitian ini bertujuan melihat efek atau
dibutuhkan suatu treatment yang dapat pengaruh Latihan Keseimbangan terhadap
membantu mahasiswa untuk memiliki Konsentrasi Belajar pada mahasiswa STIE
kemampuan konsentrasi belajar yang baik. Indonesia Kota Bekasi. Populasi dalam
Konsentrasi belajar dapat dilatih dengan penelitian ini adalah seluruh mahasiswa di
menggunakan Latihan Keseimbangan. Kampus STIE Indonesia Kota Bekasi
sebanyak 520 orang. Sampel yang digunakan
Pengertian keseimbangan adalah kemampuan saat penelitian berjumlah 86 orang. Dari
dalam hal mempertahankan kesetimbanan jumlah tersebut dibagi menjadi dua kelompok
tubuh ketika berada di berbagai posisi yaitu kelompok perlakuan dan kelompok
(O’Sullivan, 2011). Definisi menurut Irfan

Copyright © 2018, Jurnal Aisyah: Jurnal Ilmu Kesehatan


ISSN 2502-4825 (print), ISSN 2502-9495 (online)
Jurnal Aisyah: Jurnal Ilmu Kesehatan, 3(2), Desember 2018, – 119
Toto Aminoto

kontrol yang masing-masing berjumlah 43 45 detik. Nilai pengukurannya adalah bila


orang. responden dapat menjawab < 20 sangat
rendah, 20 – 39 rendah, 40 – 59 sedang, 60 –
Teknik pengambilan sampel yang digunakan
80 tinggi dan > 80 sangat tinggi. Baik
adalah purposive sampling yaitu teknik
kelompok kontrol maupun kelompok
pengambilan sampel berdasarkan
perlakuan diambil data konsentarsinya.
pertimbangan tertentu (Supranto, 2011).
Selanjutnya kelompok perlakuan diberi
Pengumpulan data pada penelitian ini adalah
latihan keseimbangan sedangkan kelompok
data primer atau data langsung dari
kontrol tidak diintervensi. Pada kurun waktu
responden. Untuk tingkat konsentrasi
tertentu kemudian masing-masing kelompok
dihitung dengan menggunakan Stroop Test
diambil data konsentrasinya. Penelitian ini
Mini Card. Tes ini menggunakan sebuah
dilaksanakan di kampus STIE Indonesia Kota
kartu yang berisi 100 kata dengan ejaan dan
Bekasi pada bulan November 2017 sampai
warna yang berbeda. Responden
bulan Januari 2018.
diinstruksikan untuk menyebutkannya selama

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1. Diskripsi Responden

Kelompok Perlakuan Kelompok Kontrol


Jenis Kelamin
f % f %
Laki-laki 17 40 21 49
Perempuan 26 60 22 51
Tingkat Semester
Semester I 4 9 7 16
Semester II 16 37 11 26
Semester III 11 26 11 26
Semester IV 12 28 14 32

Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui untuk atau 37 persen, semester III sebanyak 11
kelompok Perlakuan jumlah responden yang orang atau 26 persen dan semester IV
jenis kelamin laki-laki berjumlah 17 orang sebanyak 12 orang atau 28 persen.
atau 40 persen dan jenis kelamin perempuan Sedangkan kelompok kontrol dapat diketahui
berjumlah 26 orang atau 60 persen, Dengan jumlah responden yang duduk di semester I
demikian responden didominasi oleh jenis sebanyak 7 orang atau 16 persen, Semester II
kelamin perempuan Sedangkan kelompok sebanyak 11 orang atau 26 persen, semester
kontrol diketahui jumlah responden yang III sebanyak 11 orang atau 26 persen dan
jenis kelamin laki-laki berjumlah 21 orang semester IV sebanyak 14 orang atau 32
atau 49 persen dan jenis kelamin perempuan persen.
berjumlah 22 orang atau 51 persen, Dengan Untuk itu langkah pertama adalah uji
demikian responden didominasi oleh jenis normalitas antara post dan pre pada masing-
kelamin perempuan masing kelompok. Uji normalitas
Berdasarkan tabel 1 pada kelompok menggunakan uji Kolmogorov Smirnov Hasil
perlakuan dapat diketahui jumlah responden uji normalitas masing-masing kelompok
yang duduk di semester I sebanyak 4 orang dapat dilihat pada tabel 2. berikut:
atau 9 persen, Semester II sebanyak 16 orang

Pengaruh Latihan Keseimbangan Terhadap Peningkatan Konsentrasi Belajar Mahasiswa


Jurnal Aisyah: Jurnal Ilmu Kesehatan, 3(2), Desember 2018, – 120
Toto Aminoto

Tabel 2. Uji Normalitas


Mean Sebelum Mean Sesudah
Kelompok Keterangan Keterangan
Intervensi Intervensi
Kontrol 0,266 Normal 0,613 Normal
Perlakuan 0,122 Normal 0,130 Normal

Hasil uji normalitas pada tabel 2 terlihat kelompok perlakuan menunjukan ditribusi
bahwa data kelompok kontrol sebelum dan normal. Dengan demikian dilanjutkan dengan
sesudah terditribusi normal begitu juga untuk uji paired t tes.

Tabel 3. Uji Paired t tes


Standar Standar
Mean Mean
Deviasi Deviasi
Kelompok Sebelum Sesudah Sign Keterangan
Sebelum Sesudah
Intervensi Intervensi
Intervensi Intervensi
Kontrol 40,98 8,71 41,72 11,65 0,392 Signifikan
Perlakuan 43,70 15,60 57,95 13,85 0,00 Tidak Signifikan

Hasil analisis pada tabel 3 menunjukan dilakukan intervensi nilai mean sebesar 43,70
bahwa untuk kelompok kontrol sebelum ± 15,60 hasil ini menunjukan nilai
dilakukan intervensi nilai mean sebesar 40,95 konsentrasinya adalah kategori sedang.
± 8,71 hasil ini menunjukan nilai Sedangkan sesudah intervensi nilai mean
konsentrasinya adalah kategori sedang. sebesar 57,95 ± 13,85 hasil ini menunjukan
Sedangkan sesudah intervensi nilai mean nilai konsentrasinya adalah kategori sedang.
sebesar 41,72 ±11,65 hasil ini menunjukan Hasil uji paired t tes menunjukan nilai sign
nilai konsentrasinya adalah kategori sedang. 0,000 dengan demikian dapat disimpulkan
Hasil uji paired t tes menunjukan nilai sign bahwa untuk kelompok perlakuan ada
0,392 dengan demikian dapat disimpulkan perbedaan mean antara sebelum dan sesudah
bahwa untuk kelompok ini tidak ada intervensi. Pada kelompok ini memang
perubahan nilai kategori konsentrasi sebelum diberikan intervensi khusus berupa latihan
dan sesudah. Hal ini karena pada kelompok keseimbangan. Dengan demikian dapat
ini memang tidak diberikan intervensi disimpulkan bahwa intervensi latihan
khusus. Hasil Pengukuran menunjukan keseimbangan mampu meningkatkan
bahwa untuk kelompok perlakuan sebelum konsentrasi belajar.

Tabel 4. Uji Sebelum intervensi antara kelompok kontrol dan perlakuan

Uji Homogenitas Uji t Independent


Kelompok
Sig Keterangan Selisih Mean Standar Error Sig Keterangan
Sebelum Perlakuan – Tidak
0,064 Homogen 2,72 2,72 0,321
Sebelum kontrol Signifikan

Untuk membandingkan dua kelompok Sedangkan uji kedua kelompok


kontrol dan perlakuan maka sebelumnya menghasilkan nilai sign 0,321 yang
harus dibandingkan keadaan sebelum menunjukan bahwa kelompok kontrol
masing-masing kelompok. Dari tabel 4 diatas sebelum intervensi dan kelompok perlakuan
menunjukan bahwa posisi sebelum untuk sebelum intervensi tidak ada perbedaan nilai
kedua kelompok tersebut dihasilkan nilai sign konsentrasinya atau posisinya adalah sama.
0,064 yang menunjukan data adalah
homogen.

Copyright © 2018, Jurnal Aisyah: Jurnal Ilmu Kesehatan


ISSN 2502-4825 (print), ISSN 2502-9495 (online)
Jurnal Aisyah: Jurnal Ilmu Kesehatan, 3(2), Desember 2018, – 121
Toto Aminoto

Tabel 5. Uji Normalitas dan Homogenitas


Uji Normalitas Uji Homogenitas
Kelompok Sign Kelompok Sign Kelompok
Selisih Kontrol 0,054 Selisih Kontrol 0,054 Selisih Kontrol
Uji Normalitas Uji Homogenitas Uji Normalitas Uji Homogenitas Uji Normalitas

Hasil uji normalitas pada tabel 5 diatas dilakukan Uji 2 rata-rata (independen t test).
terlihat bahwa data selisih kelompok kontrol Pada uji ini terlihat bahwa data adalah tidak
dan perlakuan terdistribusi normal. Untuk itu homogen.

Tabel 6. Hasil uji perbedaan antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan
Standar Perbedaan Standar
Kelompok Mean Sign Keterangan
Deviasi Mean Error
Kontrol 0,744 5,64 13,51 2,16 0,001 Signifikan
Perlakuan 14,26 12,99

Berdasarkan uji hipotesis menggunakan terlihat dari mudahnya mereka memahami


Independent Sample T-test pada tabel 6 diatas perintah. Dalam penelitian tersebut sampel
didapatkan nilai sign = 0,000, artinya, ada berjumlah 15 responden yang dipilih melalui
perbedaan antara kelompok kontrol dan teknik Simple Random Sampling.
kelompok perlakuan. Nilai mean pada
Setiap gerakan Latihan Keseimbangan
kelompok kontrol sebesar 0,74 sedangkan
mempunyai mekanisme kerja masing-masing
kelompok perlakuan sebesar 14,26. Hasil
dan memiliki beberapa dimensi yang
penelitian menunjukan mean kelompok berbeda. Menurut Dennison (2000) yang
perlakuan lebih besar dari kelompok kontrol telah melakukan pembagian otak ke dalam 3
sehingga dapat disimpulkan bahwa kelompok dimensi, yakni dimensi lateralis (otak kiri-
perlakuan lebih efektif dari kelompok kanan), dimensi pemfokusan (otak depan-
kontrol. belakang), dimensi pemusatan (otak atas
Hasil penelitian menunjukan bahwa bawah). Pada pembagian tersebut maka
pemberian intervensi latihan keseimbangan beberapa dimensi mendapat pembagian tugas
mampu meningkatkan konsentrasi belajar tertentu sehingga gerakan latihan yang
mahasiswa. Hasil penelitian ini sejalan diperintahkan dapat dilakukan bervariasi.
dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Latihan Keseimbangan dapat membantu
Wiwik (2014) dalam penelitiannya tersebut ia
mahasiswa dalam mengkordinasikan
meneliti siswa PAUD Taman Belia Candi
beberapa gerakan seperti gerakan mata,
Semarang. Hasil penelitiannya menunjukan gerakan tangan dan gerakan tubuh karena
bahwa latihan keseimbangan dapat gerakan latihan keseimbangan merupakan
meningkatkan tingkat tingkat konsentrasi.
bagian dari usaha alternatif alami yang sehat
Hal ini dapat dilihat ketika siswa mampu
untuk menghadapi ketegangan dan tantangan
berjalan di atas versa disc dengan baik tanpa
diri sendiri dan tentunya bagi orang lain
sedikitpun terpeleset. (Rahayu, 2017). Latihan
Disamping itu penelitian ini juga sejalan keseimbangan merupakan latihan tersendiri
dengan penelitian yang dilakukan oleh terutama ditujukan dalam rangka membantu
Sumaryanti (2010) dimana telah dilakukan untuk meningkatkan kekuatan otot khusus
penelitian pada siswa tunagrahita dengan anggota bawah (kaki) dan dalam rangka
memberikan aktivitas fisik berupa latihan meningkatkan mekanisme system
keseimbangan. Hasil menunjukan bahwa vestibular/kesimbangan tubuh. Adapun organ
konsentrasi anak menjadi meningkat hal ini yang berperan penting dalam sistem

Pengaruh Latihan Keseimbangan Terhadap Peningkatan Konsentrasi Belajar Mahasiswa


Jurnal Aisyah: Jurnal Ilmu Kesehatan, 3(2), Desember 2018, – 122
Toto Aminoto

keseimbangan tubuh adalah balance DAFTAR PUSTAKA


perception. Otak, tulang beserta otot mampu
bekerja secara bersama-sama untuk menjaga Dennison. P.E., Dennison. GE and Teplihtz
keseimbangan tubuh agar mampu J. V. (2004). Brain Gym untuk Bisnis.
mempertahankan keadaan seimbang dalam Batam: Interaksara Batam Center
rangka mencegah terjadinya jatuh. Jika
balance perception berjalan dengan bagus Surya Hendra. (2009). Menjadi Manusia
maka konsentrasi akan muncul dengan Pembelajar. Jakarta: Elex Media
sendirinya. Komputindo
Irfan, (2009). Keseimbangan Pada Stroke.
Diakses tanggal 04/03/2018, dari
KESIMPULAN DAN SARAN http://infostroke.wordpress.com/kesei
Kesimpulan: Intervensi Latihan mbangan-pada-stroke/
Keseimbangan mampu meningkatkan
De Porter. (2000). Quantum
konsentrasi belajar mahasiswa STEI
Teaching/Learning. Bandung: Kaifa
Indonesia kota Bekasi
Britton.
Saran: Sebaiknya Latihan keseimbangan ini
Nuryana. (2011). Efektivitas Brain Gym
dijadikan program rutin bagi kampus yang
meningkatkan konsentrasi belajar.
ditujukan bagi mahasiswa dalam rangka
Jurnal Ilmiah psikologi. Universitas
meningkatkan mutu akademik kampus STEI
Muhamadiyah Solo.
Indonesia.
O’Sullivan, Susan B, dkk. (1981). Physical
Rehabilitation Evaluation &
Treatment Procedures. Philadelpia:
F.A Davis Company.
Rahayu. (2017). Fenomena Balance Exercise
Untuk Meningkatkan Keseimbangan
Postural Lanjut. Prosiding Seminar
Ilmiah Nasional Kesehatan. ISSN:
2338-2694
Sumaryanti. (2010). Pengembangan Model
Pembelajaran Jasmani Adaptif Untuk
Optimalisasi Otak Anak Tunagrahita.
Jurnal Kependidikan. Vol 40 No 1,
Mei 2010. Hal 2944
Sugiyono. (2010). Statistika untuk
Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Supardi. (2013). Aplikasi statistika dalam
Penelitian; Konsep statistika yang
Lebih komprehensif. Jakarta: Prima
Ufuk Semesta
Supranto. (2011). Statistik: Teori dan
Aplikasi. Jilid 2, edisi keenam.
Jakarta: Erlangga
Wiwik Dkk. (2014). Peningkatan
Keseimbangan Tubuh Melalui

Copyright © 2018, Jurnal Aisyah: Jurnal Ilmu Kesehatan


ISSN 2502-4825 (print), ISSN 2502-9495 (online)
Jurnal Aisyah: Jurnal Ilmu Kesehatan, 3(2), Desember 2018, – 123
Toto Aminoto

Berjalan Diatas Versa Disc Pada Anak Dini. ISSN 2089-1431. Vol3 No.12.
Kelompok B Paud Taman Belia Candi Oktober 2014.
Semarang. Jurnal Penelitian dalam
Bidang Pendidikan Anak Usia

Pengaruh Latihan Keseimbangan Terhadap Peningkatan Konsentrasi Belajar Mahasiswa


Jurnal Aisyah: Jurnal Ilmu Kesehatan, 3(2), Desember 2018, – 124
Toto Aminoto

Copyright © 2018, Jurnal Aisyah: Jurnal Ilmu Kesehatan


ISSN 2502-4825 (print), ISSN 2502-9495 (online)

You might also like