QEORE
KEPUTUSAN BERSAMA
[GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT, KETUA DPRD PROVINSINUSA TENGGARA BARAT,
KEPALA KEPOLISIAN DAERAH NUSA TENGGARA BARAT, KEPALA BADAN INTELLIEN
NEGARA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT, KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTRIAN
"AGAMA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT, KOMANDAN KOREM 162/WIRA BHAKTI
KETUA UMUM MAJELIS ULAMA INDONESIA PROVINSI NUSA TENOOARA BARAT, KETUA
"PENGURUS WILAVAH NAHDLATUL ULAMA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT, KETUA
PENCURUS WILAYAH MUHAMMADIYAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT, KETUA
PENGURUS WILAVAH NAHDLATUL WATHAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT, KETUA
DEWAN MASJID INDONESIA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT, KETUA FORUM
KERUKUNAN UMAT BERAGAMA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT.
NOMOR : 220/189/BKBPDN/2020
NOMOR : Kep/288/V/2020
NOMOR : B/ 1658/KW.19.1/2/KV.00/3/2020
NOMOR : B/652/¥/2020
TENTANG.
PELAKSANAAN IDUL FITRI 1 SYAWAL [441 H
DITENGAH PANDEM! WABAH COVID-19
GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT, KETUA DPRD PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT,
IKEPALA KEPOLISIAN DABRAI NUSA TENGGARA BARAT, KEPALA BADAN INTELUIEN
[NEGARA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT, KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTRIAN
"AGAMA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT, KOMANDAN KOREM 162/WIRA BHAKTL,
KETUA UMUM MAJELIS ULAMA INDONESIA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT, KETUA
'PENGURUS WILAYAH NAHDLATUL ULAMA PROVINS NUSA TENGGARA BARAT, KETUA,
PENGURUS WILAVAH MUHAMMADIVAH PROVINS NUSA TENGGARA BARAT, KETUA
PENGURUS WILAVAH NAHDLATUL WATHAN PROVINSI NUSA TENGOARA BARAT, KETUA
IDEWAN MASJID INDONESIA PROVINSI NUSA TENGGARA EARAT, KETUA FORUM
KERUKUNAN UMAT BERAGAMA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT.
Menimbang a. bahwadalam rangka menckan dan memutus mata rantai
penyebaran Corona Virus Disease 2319 (Covid-19) di Wilayah
Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan umlah asus yang semakin
Imeningkat, maka perla menerbitkan Keputusan Bersama Lembaga
Pemerintal dan Organisasi Keagamaar.
b bahwa berdasarkan pertimbangan sdbagaimana dimaksud pada
muruf a, peelu menetapkan ~Keputusan Bersama Gubemur
‘Nusa Tenggara Barat, Ketua DPRD Provinsi Nusa Tenggara Barat,
Kepala Kepolisian Daersh ‘Nusa Tenggara Barat, Kepala Badan
Inteijen. Negara Deersh Nusa Tenggara Barat, Kepala Kantor
Wilayah Kementrian Agama. Provinsi Nusa Tenggara Barat,
Komandan Korem 162/Wira Bhalci, Ketua Umum Majelis Ulama
Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Barat, Ketua Pengurus Wilayah
Nahdlatal Ulama Provinsi Nusa Tenggara Barat, Ketus Pengurus
Wilayah Muhammadivah Provinsi Nesa Tenggara Barat, Ketua
Pengurus Wilayan Nahdlatul Wathan Provinsi Nasa Tenggara
Barat, Ketua Dewan Masjid Indonesia Provinsi Nusa Tenggara
Barat, Ketua Forum Keruicinan Umat Beragama Provinst NusaMemperhatikan
“Tenguara harat tentang Pelaksanaan fal ite
‘Tengah Panden Wabaht COVID-19,,
Undang Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabsh
Penyakit Ment
Vembaran’ Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun” 1984" Nomor 26, Tambahan,
Lembaran negara Republik Indonesia Nomar 3273)
Undang-Undang Nomor 64 Talin 1958 tentang Pembentukan
Daerah - Daerah Tingkat 1, Bali, Nusa Tenggars Barat dan
Nust Tenggara Timur (Lembaran’ Negara Republik Indonest
Tahun 1958 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Nomor
1649};
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang
Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 66, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4723);
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5063};
Undang Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Pemerintahan,
Daerah sebagaimana telah diubah beberapa Kall teralhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5678),
Undang: Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan,
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018,
Nomor 128, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6236);
Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang
Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 42, ‘Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4838);
Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2018 tentang
Penyelenggaraan Kedaruratan Bencana pada Kondisi Tertentu
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 34);
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomar 20 Tahun 2020
tentang Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 di
Lingkungan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2020 Nomor 265};
Keputusan Presiden Nomor 7 Tahun 2020 tentang Gugus
‘Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019
(COVID-19) sebagaimana telah diubah dengan Keputusan
Presiden Nomor 9 Tahun 2020 tentang Perubahan atas
Keputusan Presiden Nomor 7 Tahun 2020 tentang Gugus
‘Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019
{COVID-19);
Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 14
Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Ibadan Dalam
ituasi Terjadi Wabah COVID-19,
Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 28 Tahun 2020
‘tentang Panduan Kaifiat Takbir dan Shalat idul Fitri’ saat
Pandemi COVID.19;
Surat Edaran Menteri Agama RI Nomor : SE. 6 Tahun
2020 tentang Panduan Ibadah Ramadhan dan [dul
Fitri 1 Syawal 1441 H Di Tengah Pandemi Wabah
covID-19;Menetapkan
KESATU
KEDUA
‘MEMUTUSKAN
Pelaksanaan Idul Fitri 1 Syawal 1441 H di Tengah Pandemi
Wabah COVID-19.
Pelaksanaan Idul Fitri 1 Syawal 1441 H di Tengah Pandemi
Wabah Corona Virus Disease (COVID-19) di Provinsi Nusa
‘Tenggara Barat sebagai berikut :
4a. Pengumpulan Zakeat Ftrah dan/atau ZIS (Zakst, Infak, dan
Shadaqah) diusahakan menghindari kontake fisike secara
Tangsung, dan bisa dilakukan melalui layanan Jemput Zakat
dan Transfer Layanan Perbankan ;
b. Penyaluran Zakat Fitrah dan/atau ZIS (Zakat, Infak, dan
Shadaqah) yang ada di Masjid, Mushalla, dan tempat
pengumpulan Zakat lainnya yang berada di lingkungan
Imasyarakat dapat diberikan secaralangsung kepada
Mustahile dengan tetap mengileuti Protokol Kesehatan;
. Dalam Situasi Pandemi yang belum terkendali, Takbir bisa
dilaksanakan di Rumah, di Masjid oleh Pengurus Takmir, di
Jalan oleh petugas atau jamaah secara terbatas, dan juga
‘melalui media televsi, radio, media sosial, dan media digital
lainnya;
4. Pelaksanaan Shalat [dul Fitri boleh dilaksanakan dengan
cara berjamaah di tanah lapang, masjid, Mushalla, atau
tempat lain bagi mat Islam dengan ketentuan apabila di
kawasan yang sudah terkendali penularan atau kawasan
bbebas COMD-19;
‘e. Sholat Idul Fit’ dilaksanakan di rumah dengan berjamaah
bersama anggota keluarea, dengan, terutama yang berada di
‘Kawasan penyebaran COVID-19 yang belum terkendali
{, Silaturahim atau halal bihalal dan Lebaran Topat yang
lazim dilaksanakan ketika hari raya Idul Fitri bisa
dilakukan melalui media sosial dan video
call/conference;
& Dalam menjalankan ibadah Ramadhan dan Syawal,
seyogyanya masing-masing pihak turut mendorong,
menciptakan, dan menjaga kondusifitas kehidupan
lkeberagaman dengan tetap mengedepankan ukhuwwah
islamyah, ukhuwah wathaniyah, dan ukhuwah
basyariah;
‘a, Kepada seluruh aparat keamanan terkait (FNI, Poli), Pol PP,
Camat, Lurah/Kepala Desa, Kepala Lingkungan, dan Ketua
RT dengan selalu melibatkan peran serta aktif dari para
‘Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, dan Organisasi
Kemasyarakatan lainnya di masing ~ masing lingkungan
‘untuk meningkatkan pengawasan dan penertiban agar
Keputusan Bersama ini dapat dilaksanakan dalam rangka
‘memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di Provinsi
Nusa Tenggara Barat,
i. Senantiasa memperhatikan instruksi Pemerintah,
Pusat dan Daerah terkait pencegahan dan penanganan
COvID-19;KETIGA eputusan Bersama ii mula bela pada tangeldietphan.
Ditetapkan i Mataram
Padatanggal Mel 2020
KETUA DPRD PROVINSL
The ‘BARAT,
“lhe
.GAlQ ISViE RUPAEDA
KEPALA BADAN INTELLJEN NEGARA
‘DAERAH NUSA TENGGARA BARAT
Cay
POL MUMAMDEAD 198A [WAETYUDI ADISISWANTO
Pe ePnia aL xeenno 1X (bare 162/¥IRA BHAT
Umer Cs, ST
‘ nia
"y a
m ‘anne \& MowotteasEzt AHMAD RIZAL RAMDHANT
Conte
ra roeune mr
oC
Gest
VI
rinefcum
[NAHDLATUL WATHAN PROVINS! NTB,