You are on page 1of 22

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem saraf pada hewan mengkoordinasikan aktivitas otot, memonitor


organ, membentuk dan juga menghentikan masukan dari indra, dan mengaktifkan
aksi. Komponen utama dalam sistem saraf adalah neuron dan saraf, yang
memainkan peranan penting dalam koordinasi. Pada makhluk yang tidak memiliki
otak, sistem saraf tidak menghasilkan atau menjalankan pikiran, gerakan dan
emosi (lumpuh). Pada manusia yang tergolong ke dalam mamalia sistem syaraf
dibagi menjadi tiga, yaitu saraf otak, saraf sumsum tulang belakang, dan saraf
tepi. Saraf otak dan saraf sumsum tulang belakang adalah saraf pusat. Pada saraf
tepi, saraf menghubungkan antara saraf pusat dengan indera dan otot. Saraf otak
ibarat chip dalam komputer. Sistem saraf sendiri merupakan cabang dari sistem
koordinasi selain sistem hormon dan sistem otot.

Sistem saraf tersusun oleh berjuta-juta sel saraf yang mempunyai bentuk
bervariasi. Sistern ini meliputi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Dalam
kegiatannya, saraf mempunyai hubungan kerja seperti mata rantai (berurutan)
antara reseptor dan efektor. Reseptor adalah satu atau sekelompok sel saraf dan sel
lainnya yang berfungsi mengenali rangsangan tertentu yang berasal dari luar atau
dari dalam tubuh. Efektor adalah sel atau organ yang menghasilkan tanggapan
terhadap rangsangan. Contohnya otot dan kelenjar. Sistem saraf terdiri dari jutaan
sel saraf (neuron). Fungsi sel saraf adalah mengirimkan pesan (impuls) yang
berupa rangsang atau tanggapan. Setiap neuron terdiri dari satu badan sel yang di
dalamnya terdapat sitoplasma dan inti sel. Dari badan sel keluar dua macam
serabut saraf, yaitu dendrit dan akson (neurit). Setiap neuron hanya mempunyai
satu akson dan minimal satu dendrit. Kedua serabut saraf ini berisi plasma sel.
Pada bagian luar akson terdapat lapisan lemak disebut mielin yang merupakan
kumpulan sel Schwann yang menempel pada akson. Sel Schwann adalah sel glia

1
yang membentuk selubung lemak di seluruh serabut saraf mielin. Membran
plasma sel Schwann disebut neurilemma. Fungsi mielin adalah melindungi akson
dan memberi nutrisi. Bagian dari akson yang tidak terbungkus mielin disebut
nodus Ranvier, yang berfungsi mempercepat penghantaran impuls.Sistem saraf
tersusun dari berjuta-juta sel saraf. Berdasarkan struktur dan fungsinya, sel saraf
dapat dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu sel saraf sensori, sel saraf motor, dan sel
saraf intermediet (asosiasi). Sistem saraf pada mamalia merupakan sistem saraf
yang paling lengkap dan paling komplek. Dalam pembahasan mengenai sistem
saraf amalia, lebih ditekankan pada sistem saraf manusia. Hal ini dikarenakan
sistem saraf manusia sebagian besar mewakili sistem persarafan yang terdapat
pada mamalia. Susunan saraf manusia merupakan bagian tubuh yang paling
kompleks dan dibentuk oleh lebih dari 100 juta sel saraf (neuron), dan didukung
oleh sel-sel glia yang jumlahnya lebih banyak. Rata-rata setiap neuron memiliki
sekurang-kurangnya seribu hubungan dengan neuron lain, membentuk suatu
system komunikasi yang kompleks.

Neuron mengadakan komunikasi yang cepat antara kelompok-kelompok sel


yang diatur secara serial, sehingga memungkinkan penghantaran informasi yang
cepat melewati jarak yang jauh. Jaringan saraf tersebar di seluruh tubuh berupa
jalinan komunikasi terpadu. Secara anatomis, susunan saraf dibagi dalam susunan
saraf pusat yang terdiri atas otak dan medulla spinalis; dan susunan saraf tepi yang
terdiri atas serat saraf dan kumpulan kecil sel-sel saraf yang disebut ganglion
saraf. Secara struktural, jaringan saraf terdiri atas dua golongan sel: sel saraf, atau
neuron, yang biasanya memiliki juluran-juluran panjang; dan beberapa jenis sel
glia, yang memiliki juluran-juluran pendek, yang menunjang dan melindungi
neuron dan berperan serta dalam aktivitas neural, nutrisi neural, dan proses
pertahanan dari susunan saraf pusat.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana susunan syaraf pada hewan-hewan chordata?
2. Apa saja organ-organ yang menyusun sistem syaraf pada hewan-hewan
chordata?

2
3. Bagaimana susunan syaraf pada Amphioxus?
4. Bagaimana susunan syaraf pada Pisces?
5. Bagaimana susunan syaraf pada Amphibi?
6. Bagaimana susunan syaraf pada Reptilia?
7. Bagaimana susunan syaraf pada Aves?
8. Bagaimana susunan syaraf pada Mamalia?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui susunan syaraf pada hewan-hewan chordata.
2. Untuk mengetahui organ-organ yang menyusun sistem syaraf pada hewan-
hewan chordata.
3. Untuk mengetahui susunan syaraf pada Amphioxus.
4. Untuk mengetahui susunan syaraf pada Pisces.
5. Untuk mengetahui susunan syaraf pada Amphibi.
6. Untuk mengetahui susunan syaraf pada Reptilia.
7. Untuk mengetahui susunan syaraf pada Aves.
8. Untuk mengetahui susunan syaraf pada Mamalia.

D. Manfaat
1. Memberikan pengetahuan tentang susunan syaraf pada hewan-hewan
chordata.
2. Memberikan pengetahuan tentang organ-organ yang menyusun sistem syaraf
pada hewan-hewan chordata.
3. Memberikan pengetahuan tentang susunan syaraf pada Amphioxus.
4. Memberikan pengetahuan tentang susunan syaraf pada Pisces.
5. Memberikan pengetahuan tentang susunan syaraf pada Amphibi.
6. Memberikan pengetahuan tentang susunan syaraf pada Reptilia.
7. Memberikan pengetahuan tentang susunan syaraf pada Aves.
8. Memberikan pengetahuan tentang susunan syaraf pada Mamalia.

3
BAB II

PEMBAHASAN

Susunan urat syaraf dengan panca indra adalah dipol (dwi tunggal) yang
tidak dapat dipisahkan, sebab susunan urat syaraf berfungsi untuk mengantarkan
rangsang dan mengartikan baik dari luar maupun dari dalam tubuh, sedang
rangsang tersebut diterima olehg panca indra.

Pada hewan tingkat tinggi, susunan syaraf ada 2 macam, yaitu :

1. Sistema nervorum sentrale (susunan syaraf pusat)


2. Sistema nervorum periferikum (susunan syaraf tepi) yang terdiri atas :
- Nervi kranialis yang berpusat pada otak
- Nervi spinalis yang berpusat pada medula spinalis

Susunan syaraf baik pada avertebrata maupun vertebrata secara ontogenis


berasal dari lembaran ektodermal. Bila ditinjau dari ontogeninya, susunan syaraf
yang paling sederhana di dunia hewan adalah ektoderm sendiri yang mengalami
diferensiasi sehingga mampu menerima, mengantarkan dan mengartikan
rangsang. Pada vertebrata setelah mencapai stadium grastula, ekstoderm di daerah
punggung akan mengalami pelekukan dari kranial ke caudal sehingga terbentuk
parit yang disebut sulcus medullaris dengan bibir lekukan disebuit torus
medularis. Akhirnya, canalis medularis tersebut akan tumbuh dan merupakan sel
-sel susunan syaraf pusat. Dari pusat susunan syaraf keluar lanjutan-lanjutan yang
merupakan serabut-serabut syaraf.

1. Otak

Bila ditinjau pada embrio vertebrata, maka kanalis medularis merupakan


suatu batang silindris yang memanjang dari kranial ke caudal. Batang tersebut di
daerah kepala akan tumbuh lebih besar dan agak membelok ke ventral. Bagian

4
yang membesar tersebut merupakan anlage dari otak. Pada suatu waktu akan
terjadi perubahan dimana anlage terbagi menjadi tiga bagian:

1. Prosensefalon (procencepalon = otak muka)


2. Mesensefalon (mecencepalon = otak tengah)
3. Rombensefalon (rhombencepalon = otak belakang)

Batas dari ketiga bagian itu, dari luar berupa sulkus sedangkan secara
histologis antara ketiga bagian tersebut terdapat serabut-serabut syaraf yang
merupakan berkas dari kanan melintasi linea mediana sampai ke kiri. Semua
serabut syaraf di pusat yang jalannya transfersal melintasi garis tengah disebut
commissura, sehingga pada otak dikenal adanya:

- Komisura posterior, yang terdapat pada batas antara prosensefalon dan


mesensefalon.
- Komisura serebralis, yang terdapat pada batas antara mesensefalon dan
rhombensefalon.

Kelak bagian-bagian otak itu mengalami diferensiasi:

- Prosensefalon akan menjadi telensefalon disebelah muka dan bila sudah


lengkap akan membentuk lobus olfactorius yang menjadi pusat pembau.
Selain itu prosensefalon juga menjadi diensefalon di sebelah belakangnya
kelak akan tumbuh meluas ke arah lateral dan dorsal menjadi hemisferium
serebri (hemispherium cerebri).
- Mesensefalon tetap
- Rhombensefalon akan menjadi metesenfalon disebelah muka yang kelak akan
menjadi serebelum (otak kecil) dan meilesefalon di sebelah belakang yang
kelak kalau sudah dewasa akan membentuk medulla oblongata.
- Otak ke arah caudal akan melanjutkan diri sebagai medula spinalis.

5
6
7
8
9
Otak pada vertebrata tinggi merupakan organ yang menjadi pusat nervi
cranialis dan menjumpai adanya 12 pasang nervi cranialis berturut-turut
(nomornya tak boleh ditukar) sebagai berikut:

1. nervus olfactorius, yang keluar dari lobus olfactorius melalui bulbus


olfactorius melanjutkan diri sebagai nervus olfactorius datang di daerah
pancaindera pembau untuk bercabang halus dan banyak sebagai fila oktafiora.
2. Nervus optikus, yang setelah keluar dari otak akan mengadakan persilangan
yang terkenal dengan nama siasma nervi optisi kemudian menuju ke alat
panca indra penglihatan.
3. Nervus okulomotorius, yang terutama menuju ke otot-otot mata.
4. Nervus troklearis, yang menuju ke otot yang menggerakkan bola mata.
5. Nervus trigeminus, yang terutama mempengaruhi kulit di daerah muka atau
wajah.
6. Nervus abdusen, menuju ke otot yang menggerakkan bola mata ke samping.
7. Nervus fasialis, ialah syaraf yang terutama mempengaruhi otot-otot mimik
yang terdapat di muka.
8. Nervus oktafus, ialah syaraf yang menuju ke alat pendengaran dan
perimbangan.
9. Nervus glosofaringeus, ialah syaraf yang menuju otot-otot lidah dan ke
selaput lendir dari faring.
10. Nervus vagus, ialah syaraf yang menuju kemana-mana terutama ke alat-alat
dalam.
11. Nervus aksesorius, ialah syaraf yang mempengaruhi otot-otot tengkukdan
hanya terdapat pada hewan tingkat tinggi ( yang mempunyai leher ).
12. Nervus hiploglosus, ialah syaraf yang mempengaruhi otot-otot yang
menggerakkan lidah.
Catatan : pada ikan no 11 dan 12 tidak ada.

2. Bungkus-Bungkus Otak

Otak vertebrata dibungkus oleh selaput otak yang disebut meninx.

10
Pada ikan baru terdapat dua lembar yang disebut :

1. Ektomening terdapat disebelah luar.


2. Endomenink terdapat di sebelah dalam.
Pada mamalia telah memiliki 3 lapisan yang berturut-turut dari luar ke dalam :
a. Duramater ( dura = keras) merupakan selaput tebal yang penuh dengan
serabut syaraf dan urat darah.
b. Arkhnoidea yang susunannya menyerupai rumah laba-laba.
c. Piameter, merupakan selaput tipis yang melekat pada otak.
Jika ditinjau dari luar, permukaan otak tidak rata tetapi ada bangunan yang
berupa lekukan yang disebut sulkus dan ada bangunan yang seperti
tonjolan yang disebut girus. Banyak sedikitnya sulkus dan girus
menentukan tinggi rendahnya kepandaian hewan.

3. Medula Spinalis

Medula spinalis hanya dimiliki oleh vertebrata, terletak dan terlindung di


dalam kanalis vertebralis. Kanalis vertebralis terletak di sebelah dorsal korpus
vertebrata dari kolumna vertebratalis.

Pada pisces, medula spinalis dilindungi oleh arkus neuralis. Karena medula
spinalis merupakan lanjutan dari serebrum maka dengan sendirinya bungkus-
bungkus dari otak melanjutkan diri ke medula spinalis.

Potongan lintang medula spinalis terbentuk bulat (sikloid). Dengan suatu


sulkus di sebelah ventralnya. Di tengah-tengah medula spinalis terdapat suatu
kanalis yang merupakan lanjutan dari ventrikel rongga-rongga yang ada di otak.
Kanalis tersebut disebut kanalis sentralis. Seperti ventrikel otak, maka kanalis
sentralis berisi cairan bening yang disebut likuor serebrospinalis. Cairan itu juga
terdapat di antara bungkus-bungkusnya.

Secara mikroskopis, medula spinalis terdiri dari 2 bagian :

11
- Bagian tepi yang berwarna putih disebut substansia alba secara histologis
terdiri dari kumpulan neurit yang dibungkus oleh myelin.
- Bagian tengahdari kumpulan neurit yang dibungkus oleh myelin.
- Bagian tengahdari kumpulan neurit yang dibungkus oleh myelin.
- Bagian tengahdari kumpulan neurit yang dibungkus oleh myelin.
- Bagian tengah yang berupa seperti kupu (huruf H) yang berwarna kelabu
disebut substansia grisea ini merupakan pusat dari susunan syaraf.
Pada substansi grisea di jumpai beberapa daerah :
- Daerah dorsal disebut kornu posterior
- Daerah ventral disebut kornu anterior

Pada vertebrata tinggi pada daerah tertentu dijumpai lagi yang disebut kornu
lateralis. Dari kornu anterior keluar serabut syaraf yang bersifat motorik yang
terutama menuju ke otot-otot skelet. Serabut syaraf yang keluar dari kornu
anterior disebut radiks anterior, sebelum keluar dari kanalis vertebratalis.

Dari kornu lateralis keluar syaraf yang melalui kornu anterior ikut radiks
keluar dari kanalis vertebralis. Syaraf itu adalah syaraf simpatis yang terutama
menuju ke otot-otot polos pada alat-alat dalam, juga ke otot-otot yang
menggerakkan bulu kulit dan mempengaruhi kapiler darah.

Syaraf yang masuk ke kornu posterior adalah syaraf sensorik. Jadi, syaraf
yang datang dari alat-alat peraba terutama kulit. Sebelum masuk ke dalam kornu
posterior, syaraf tersebut melalui suatu ganglion yang berbentuk T, fdan ganglion
tersebut disebut ganglion spinale.

12
A. AMPHIOXUS

Otaknya berupa gelembung kecil disebelah muka dan ke belakang berupa


pipa neural. Potongan transversal berbentuk segitiga.

B. PISCES
1. Cyclostoma

Otak bagian muka meliputi sepasang lobus olfaktori dan hemisferium


serebri yang disebut diensephalon. Dibawah diensephalon terdapat bagian
infundibulum dan pada bagian dorsal terdapat struktur pineal. Pada otak bagian

13
tengah terdapat lobus opticus. Otak bagian belakang berupa cerebellum yang
berupa tonjolan kecil disebelah dorsal dan disebelah ventralnya berupa medulla
oblongata. Antara lobus opticus dan bagian atas medulla oblongata terdapat
aperture yang mengandung pleksus khoroid yang berisi pembuluh-pembuluh
darah. Di dalam otak terdapat ventrikel (rongga) seperti vertebrata lainnya. Dari
otak keluar 10 pasang saraf cranialis. Nervechord berbentuk seperti sabuk dan
padanya terdapat akar dorsal dan ventral sebagai nervi spinalis. Kedua akar tidak
tergabung sepereti vertebrata lainnya. Sistem syaraf simpatis belum berkembang
dengan baik.

2. Chondricthyes

Otak ikan bertulang rawan lebih maju disbanding dengan cyclostomata.


Otaok muka terdiri dari saki olfaktorius, tractus olfaktorius menuju ke lobus
olfaktorius yang menempel pada hemisferium serebri di atas diensefalon. Di
sebelah dorsal terdapat badan pineal dan sebelah ventralnya terdapat infundibulum
sebagai tempat menempelnya hipofise. Dua lobus optikus yang berbentuk bulat
terdapat di dorsal otak tengah. Otak belakang terdiri atas serebelum yang
merupakan bagian yang terbesar terletak pada pangkal medulla oblongata yang
kemudian bersambung dengan medulla spinalis.

3. Ostichthyes

Hampir sama dengan ikan bertulang rawan. Sebagai sentralnya otak dan
sumsum tulang belakang. Otak terdiri dari lobus olfaktorius, hemisferium serebri,
lobus optikus dan serebelum. Dari otak keluar 10 pasang nervi kranialis sebagai
syarat perifer. Dari medulla spinalis pada tiap vertebrata akan keluar syaraf-syaraf
yang akan memberi persyaratan bagi tiap segmen tubuhnya.

14
C. AMPHIBIA

Terdiri dari systema nervorum sentrale dan sistema nervorum perifericum.


Sistema nervorum sentrale terdiri dari atas otak dan medulla spinalis. Otak
terdapat dalam cranium. Dipandang dari dorsal akan tampak :

1. Dua lobus olfaktoris yang menuju ke sakus nasalis.


2. Sepasang hemisperium serebri yang berbentuk ovoid yang dihubungkan oleh
komisura anterior, sedangkan bagian anteriornya bergabung.
3. Diensephalon medialis atau thalamenoephalon.
4. Sepasang lobus opticus yang ditumpu oleh otak tengah atau mesencephalon.
5. Sepasang cerebellum yang merupakan bagian kecil.
6. Medulla oblongata yang selanjutnya berhubungan dengan medulla spinalis
dan berakhir di sebelah caudal sebagai felium terminalis.

Disebelah dorsal diencephalon terdapat epifis atau glandula pinealis.


Dibawah diencephalon terdapat siasma nervus opticus, yang selanjutnya terdapat
infundibulum yang tumbuh keluar sebagai hipofise. Didalam otak terdapat
rongga-rongga yang disebut ventrikel. Ventrikel pertama terdapat pada
prosencephalon, ventrikel kedua terdapat pada hemisferium cerebri yang
berhubungan dengan ventrikel ketiga di dalam ensephalon. Dari ventrikel terakhir
ini terdapat saluran penghubung sylvius ke ventrikel ke empat yang terletak dalam
medulla oblongata. Cairan cerebro spinalis mengisi ventrikel-ventrikel tersebut
dan sekitar otak.

Metabolism otak dilakukan oleh pembuluh-0pembuluh darah arteriola dan


veniola yang meliputi jaringan permukaan otak. Anyaman pembuluh darah
tersebut pada daerah anterior sampai diencephalon disebut choroidalis anterior,
sedang yang meliputi medulla oblongata disebut choroidalis posterior.

Otak dan medulla spinalis dibungkus oleh dua membrane yang tebal, yaitu:
durameter yang berbatasan dengan tulang dan piameter yang berbatasan dengan
jaringan otak.

15
Sistema nervorum periferum terdiri dari nervi kranialis atau cerebralis dan
nervi spinalis. Nervi cranialis berpusat pada otak di berbagai lobus. Kesepuluh
pasang saraf itu akan memberikan persyarafan ke alat-alat sensori, otot daging
dank e alat-alat lain. Nervis spinalis juga berjumlah sepuluh pasang yang keluar
dari celah antara dua buah vertebra yang berurutan (9 vertebra). Beberapa nervi
spinalis membentuk pleksus brakhialis. Nervispinalis ke IV, V dan Vi menuju dan
memelihara otot dging dan kulit dinding badan. Nervi spinalis ke VII, VIII, IX
membentuk pleksus issiokogsigeus. Nervus spinalis X memberikan persyarafan
ke alat-alat pelvis yang selanjutnya berhubungan dengan nervi issidiadikus.

Fungsi otak katak dapat dipelajari dari tingkah lakunya dalam percobaan.
Lobus olfaktori menanggapi rangsang kimiawi yang berupa uap atau yang larut
dalam air. Hemisferium serebri merupakan daerah untuk menimpan ingatan,
intelegensia dan mengontrol kebebasan. Diencephalon mempunyai hubungan
dengan mata dan kesetimbangan. Serebelum pada katak berfungsi mengontrol
cairan tubuh pada bagian tertentu sedangkan pada vertebrata tinggi merupakan
pusat koordinasi. Medulla oblongata mengendalikan sebagian besar aktivitas
tubuh. Jika semua bagian otak kecuali medulla oblongata diambil, katak masih
dapat melompat, berenang, dan menelan makanan serta melakukan tugas-tugas
lain, tetapi bila medulla oblongata yang diambil, maka katak segera mati.

D. REPTILIA

Ensefalon tediri atas lobus olfaktorius yang panjang dan berhubungan


dengan hemisferium serebri yang terletak di muka. Mesensefalon yang tertutup
oleh hemisferium serebri terbagi oleh sulkus medianus menjadi dua korpora
bigemina. Serebelum kecil terletak di belakang mesensefalon. Di sebelah bawah
serebelum terdapat medula oblongata yang lebar di seblah enterior, mempunyai
cekung fossa rhomboidea yang sebagian tertutup serebeluim. Di sebelah dorsal
dari mesensefalon terdapat bulatan kecil epifise sedang sebelah ventralnya
terdapat hipofise. Selanjutnya medula oblongata (mesensefalon) berlanjut dengan
medula spinalis. Pada otak terdapat 12 pasang nervi kranialis.

16
E. AVES

Otak aves relative besar dibandingkan dengan otak reptilia. Otak terbagi
atas tiga bagian:

1. Prosensefalon, terdiri dari :


a. Telensefalon
b. Diensefalon
2. Mesensefalon
3. Rombensefalon, terdiri dari :
a. Metensefalon
b. Meielensefalon

Bila ditinjau dari dorsal akan tampak:

1. Di bagian termuka nampak sepasang lobus olfaktorius yang bersatu di bagian


tengahnya. Dari bagian anteriornya keluar nervus olfaktorius yang menuju
kea lat pembau. Lobi olfaktori ini termasuk dalam telensefalon.
2. Sepasang hemisferium serebri yang berbentuk ovoid. Kedua hemisferium
tersebut berhubungan dengan perantara komisura anterior. Di dalam
hemisferium terdapat corpora striata yang merupakan kumpulan ganglion. Di
bagian dorsalnya terdapat epifise. Hemisferium termasuk dalam diensefalon.
3. Mesensefalon yang disebut lobus optikus yang terdiri dari 2 bagian. Bagian
antara hemiseferium serebri dan mesensefalon disebut thalencepalon.
4. Serebelum (otak kecil).
5. Medula oblongata terdapat dibelakang serebelum.

Bila ditinjau dari ventral akan nampak :

1. Lobus olfaktorius
2. Hemisferium serebri
3. Siasma nervi optisi, yaitu persimpangan nervus optikus kanan dan kiri
4. Tuber sinerium, tonjolan yang terletak di tengah di belakang siasma

17
5. Infundibilum, di atas tubersinerum di belakang nervi optii
6. Hipofise, melekat di ujung infundibilum
7. Krura serebri, tonjolan yang berada di kanan kiri tuber sinerium
8. Medulla oblongata, penghubung antara ensefalon debgan medulla spinalis
9. Medulla spinalis, terdapat di sepanjang arcus neuralis dari vertebra dan
berakir sebagai filum terminalis.

Ensefalon dan medulla spinalis merupakan central saraf. Dari ensefalon


akan keluar 12 pasang nervi cranialais sedang dari medulla spinalis akan keluar 10
pasang nervi spinalis. Tiap-tiap pasang nervi spinalis akan keluar dari kanan dan
kiri medulla spinalis melalui dua akar, yaitu radiks anterior yang keluar dari kornu
posterior medulla spinalis.

F. MAMMALIA

Sistem syaraf terdiri dari dua bagian, yaitu system syaraf pusat dan system
syaraf perifer. Sebagai pusat adalah otak dan medulla spinalis. Otak mammalian
secara proporsional lebih besar dibandingkan dengan otak kelas lainnya.
Hemisferium serebrinya meluas sehingga menutupi bagian yang lain. Pada
permukaannya terdapat sulki sebagai parit-parit ke dalam dan giri yang
merupakan bagian konveks yang menonjol pada permukaan otak. Hal ini
merupakan usaha memperluas permukaan tanpa banyak makan tempat. Sulki
membagi otak menjadi daerah –daerah yang masing-masing disebut lobus. Kedua
hemisferum serebri kanan dan kiri dipisahkan oleh celah yang disebut fisura
longitudinalis sedang di bagian dalamnya dihubungakan oleh korpus kolosum.
Serebelum juga meluas dan memiliki lekukan yang kompleks. Terdiri dari bagian
tengah yang disebut vermis dan lobus lateralis sinistrum dan lobus lateralis
dekstrum yang terdapat di kiri kanan vermis. Tiap lobus mempunyai tonjolan
yang disebut folikulus. Potongan serebelum menunjukkan gambar pohon dan
disebut arbor vitae. Cerebelum berfungsi sebagai coordinator aktivitas mamalia.

18
Dari otak keluar 12 nervi ranialis dan dari medulla spinalis pada tiap-tiap
ruas akan keluar nervi spinalis yang memberi persyarafan pada tiap segmen tubuh
ke perifer. Simpul-simpul simpatis terletak di sebelah sentral vertebra.

19
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pada hewan tingkat tinggi, susunan syaraf ada 2 macam, yaitu :

1. Sistema nervorum sentrale (susunan syaraf pusat)


2. Sistema nervorum periferikum (susunan syaraf tepi) yang terdiri atas :
- Nervi kranialis yang berpusat pada otak
- Nervi spinalis yang berpusat pada medula spinalis

Bila ditinjau pada embrio vertebrata, maka kanalis medularis merupakan


suatu batang silindris yang memanjang dari kranial ke caudal pada suatu waktu
akan terjadi perubahan dimana anlage terbagi menjadi tiga bagian:

1. Prosensefalon (procencepalon = otak muka)


2. Mesensefalon (mecencepalon = otak tengah)
3. Rombensefalon (rhombencepalon = otak belakang)

Otak pada vertebrata tinggi merupakan organ yang menjadi pusat nervi
cranialis dan menjumpai adanya 12 pasang nervi cranialis berturut-turut
(nomornya tak boleh ditukar) sebagai berikut:

1. Nervus olfactorius 7. Nervus fasialis


2. Nervus optikus 8. Nervus oktafus
3. Nervus okulomotorius 9. Nervus glosofaringeus
4. Nervus troklearis 10. Nervus vagus
5. Nervus trigeminus 11. Nervus aksesorius
6. Nervus abdusen 12. Nervus hiploglosus

Catatan : pada ikan no 11 dan 12 tidak ada.

20
AMPHIOXUS
Otaknya berupa gelembung kecil disebelah muka dan ke belakang berupa
pipa neural. Potongan transversal berbentuk segitiga.
PISCES

1. Cyclostoma

Otak bagian muka meliputi sepasang lobus olfaktori dan hemisferium


serebri yang disebut diensephalon. Otak bagian belakang berupa cerebellum yang
berupa tonjolan kecil disebelah dorsal dan disebelah ventralnya berupa medulla
oblongata. Antara lobus opticus dan bagian atas medulla oblongata terdapat
aperture

2. Chondricthyes

Otak muka terdiri dari saki olfaktorius, tractus olfaktorius menuju ke lobus
olfaktorius yang menempel pada hemisferium serebri di atas diensefalon. Otak
belakang terdiri atas serebelum.

3. Ostichthyes

Otak terdiri dari lobus olfaktorius, hemisferium serebri, lobus optikus dan
serebelum. Dari otak keluar 10 pasang nervi kranialis sebagai syarat perifer.
AMPHIBIA
Dipandang dari dorsal akan tampak :

1. Dua lobus olfaktoris yang menuju ke sakus nasalis.


2. Sepasang hemisperium serebri yang berbentuk ovoid yang dihubungkan oleh
komisura anterior, sedangkan bagian anteriornya bergabung.
3. Diensephalon medialis atau thalamenoephalon.
4. Sepasang lobus opticus yang ditumpu oleh otak tengah atau mesencephalon.
5. Sepasang cerebellum yang merupakan bagian kecil.

21
6. Medulla oblongata yang selanjutnya berhubungan dengan medulla spinalis
dan berakhir di sebelah caudal sebagai felium terminalis.

REPTILIA
Ensefalon tediri atas lobus olfaktorius yang panjang dan berhubungan
dengan hemisferium serebri yang terletak di muka. Mesensefalon yang tertutup
oleh hemisferium serebri terbagi oleh sulkus medianus menjadi dua korpora
bigemina. Serebelum kecil terletak di belakang mesensefalon.
AVES

1. Prosensefalon, terdiri dari :


a. Telensefalon
b. Diensefalon
2. Mesensefalon
3. Rombensefalon, terdiri dari :
a. Metensefalon
b. Meielensefalon

MAMMALIA
Sistem syaraf terdiri dari dua bagian, yaitu system syaraf pusat dan system
syaraf perifer. Sebagai pusat adalah otak dan medulla spinalis. Otak mammalian
secara proporsional lebih besar dibandingkan dengan otak kelas lainnya.
Hemisferium serebrinya meluas sehingga menutupi bagian yang lain. Dari otak
keluar 12 nervi ranialis dan dari medulla spinalis pada tiap-tiap ruas akan keluar
nervi spinalis yang memberi persyarafan pada tiap segmen tubuh ke perifer.
Simpul-simpul simpatis terletak di sebelah sentral vertebra.

22

You might also like